Anda di halaman 1dari 43

09/24/22 01:43 FISIKA I 1

KINEMATIKA
Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas
gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak
benda tersebut. Penyebab gerak yang sering ditinjau
adalah gaya atau momentum.

Pergerakan suatu benda itu dapat berupa translasi atau


perpindahan, rotasi, atau vibrasi. Dalam bab ini, dibahas
mengenai gerak translasi dan rotasi saja. Sedangkan
gerak vibrasi akan dibahas pada bab selanjutnya yang
berkaitan dengan gerak harmonik.

09/24/22 01:43 FISIKA I 2


KINEMATIKA

Ada 3 besaran fisis yang digunakan untuk


mengetahui gerak sebuah partikel yaitu :
1. Posisi (r), satuannya meter
posisi relatif, perpindahan (r), jarak tempuh
2. Kecepatan ( v ), satuannya m/s
kecepatan rata-rata (vrata-rata) dan sesaat ( v )
3. Percepatan ( a ), satuannya m/s2
percepatan rata-rata (arata-rata) dan sesaat (a)

09/24/22 01:43 FISIKA I 3


GERAK TRANSLASI
Contoh dari gerak translasi : menggeser meja dari suatu
tempat ke tempat yang lain, mobil bergerak dari kota A ke
kota B, dan sebagainya.
Contoh dari gerak rotasi : planet Merkurius mengelilingi
Matahari, elektron mengelilingi inti atom, putaran baling-
baling helikopter, dan lain-lain.

POSISI
Suatu perpindahan benda dicirikan oleh perubahan posisi
dari benda tersebut. Perubahan posisi benda selalu
dinyatakan dalam parameter waktu. Sebagai contoh,
perjalanan sebuah bis dari Bandung ke Jakarta. Oleh
karena itu posisi benda adalah fungsi dari waktu.
Posisi : X = f(t)
09/24/22 01:43 FISIKA I 4
GERAK TRANSLASI
Gambar di bawah ini menyatakan kordinat dari posisi bis
pada waktu tertentu. Dari gambar diperoleh pada jam
7.00 posisi bis masih di Bandung. Satu jam kemudian
posisinya berada di Ciranjang. Jam 9.00 berada di kota
Cianjur. Dan jam 10.00 sudah berada di Jakarta.
Jakarta

Cianjur
Ciranjang

Bandung

7.00 8.00 9.00 10.00 waktu

09/24/22 01:43 FISIKA I 5


GERAK TRANSLASI
Contoh fungsi posisi terhadap waktu:
X(t) = 2t2 +2t – 1
X(t) = ln(t2) untuk t  1

Persamaan posisi sebagai fungsi waktu di atas adalah


dalam kerangka satu dimensi, karena benda hanya
bergerak dalam arah koordinat X saja.

Untuk kerangka dua dimensi atau tiga dimensi posisi


tersebut harus dinyatakan dalam bentuk vektor dalam
komponen arah sumbu koordinat X, komponen sumbu
koordinat Y, dan komponen sumbu koordinat Z.

09/24/22 01:43 FISIKA I 6


GERAK 2D DAN 3D
Dua dimensi : y

R(t) = X(t) i + Y(t) j


Contoh :
j
1)
R(t) = t i + (t + 1)j 5 (t

t i+
R(t) = r(cos t i + sin t j) R(
t)
=
3
Tiga dimensi :
R(t) = X(t) i + Y(t) j + Z(t) k 1
x
0 2 4
Contoh : t=0 t=2 t=4

R(t) = t i + (t + 1)j  k
R(t) = r(cos t i + sin t j) + k

09/24/22 01:43 FISIKA I 7


KECEPATAN
Besaran lain dalam gerak translasi yang menyatakan
perubahan posisi terhadap waktu adalah kecepatan.
Umumnya posisi dinyatakan dalam bentuk vektor
(kecuali untuk gerak satu dimensi), maka kecepatan
juga merupakan besaran vektor. Kecepatan sebuah
benda sama dengan turunan pertama dari posisi
terhadap waktu.
dr  t 
Kecepatan : v t  
dt
Contoh :
Posisi : r(t) = t i + (t – 1)2 j – k
kecepatan : v(t) = i + (t  1) j

09/24/22 01:43 FISIKA I 8


KECEPATAN
Δr  t  r t   r t0 
Kecepatan rata-rata : v 
Δt t  t0

Sehingga persamaan posisi dapat dinyatakan :

r(t) = r0 + v.t

Untuk persamaan posisi dalam satu dimensi :


X(t) = X0 + v.t

r(t0) dan X(t0) menyatakan posisi pada keadaan awal

09/24/22 01:43 FISIKA I 9


GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak perpindahan benda
pada garis lurus dan mempunyai kecepatan konstan.
Persamaan gerak lurus beraturan dinyatakan oleh :
x(t) = xo + vt xo : posisi awal
v : kecepatan

X
Jika sebuah benda mengalami GLB,
maka grafik X – T berupa garis lurus.
Kemiringan fungsi x(t) dinyatakan oleh :
Xo dx(t)
 v(t)  kons tan
t dt

09/24/22 01:43 FISIKA I 10


CONTOH
Sebuah benda bergerak dalam bidang XY yang dinyatakan
oleh :
x(t) = 2t3  t2 ; y(t) = 3t2 – 2t + 1
Tentukan :
a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah
b. Besar kecepatan pada t = 1 detik
Jawab :
dx dy
a. vx = = 6t2 – 2t m/s vy = = 6t – 2 m/s
dt dt
b. vx(1) = 6.12 – 2.1 = 4 m/s vy(1) = 6.1 – 2 = 4 m/s,
maka besar kecepatan : v = 4 2  4 2  4 2 m/s

09/24/22 01:43 FISIKA I 11


PERCEPATAN
Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap waktu
dan merupakan besaran vektor. Percepatan sebuah
benda adalah turunan pertama dari kecepatan terhadap
waktu, atau turunan kedua dari posisi terhadap waktu.

dv(t ) d2 r  t 
Percepatan: a t   
dt dt 2

Δvt  vt   vt 0 


Percepatan rata-rata : a 
Δt t  t0

09/24/22 01:43 FISIKA I 12


GLBB
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak
translasi/perpindahan benda pada garis lurus dan
mempunyai percepatan konstan.
Persamaan gerak lurus berubah beraturan dinyatakan oleh :
x(t) = xo + vot + ½at2
xo : posisi awal
vo : kecepatan awal
a : percepatan

09/24/22 01:43 FISIKA I 13


GLBB
Percepatan a
X bernilai negatif

X
o
t

Percepatan a
bernilai positif

X
o
t

09/24/22 01:43 FISIKA I 14


KINEMATIKA

Secara umum ada 3 kasus kinematika yaitu :


1. Posisi diketahui, kecepatan dan percepatan
dicari dengan cara posisi diturunkan.
2. Kecepatan diketahui, ada informasi posisi
pada t tertentu. Percepatan dicari dengan
cara mendeferensialkan v dan posisi dicari
melalui integrasi v.
3. Percepatan diketahui, ada informasi posisi
dan kecepatan pada t tertentu. Kecepatan
dan posisi diperoleh melalui integrasi a.
09/24/22 01:43 FISIKA I 15
CONTOH
Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X).
Percepatan gerak berubah dengan waktu sebagai a(t) = 12
t2 ms-2.
a. Hitung v pada t = 2 s, jika pada t = 0 benda diam.
b. Tentukan x(t) jika diketahui pada saat t = 2 s benda ada
pada posisi x = 1 m.
c. Tentukan laju benda ketika benda tepat menempuh
jarak 66 m.
Jawab :
2 3
a. Kecepatan v(t) =  a(t) dt   12t dt  4t  vo

09/24/22 01:43 FISIKA I 16


CONTOH
Nilai vo dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 0
kecepatan v = 0. v(0) = 4(0)3 + vo = 0. Sehingga
diperoleh vo = 0. Dengan demikian v(t) = 4t3 m/s. Pada
t = 2 detik nilai kecepatan 3v(2) = 4.2
4
3
= 32 m/s
b. Posisi x(t) =  v(t) dt   4t dt  t  x o
Nilai xo dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 2
detik posisi benda pada x = 1 m. Nilai x(2) = 24 + xo =
1. Sehingga diperoleh xo = -15. Dengan demikian
diperoleh x(t) = t4 – 15.
c. x(t) = 66 = t4 – 15 t4 – 81 = 0 atau t = 3 detik
Kecepatan pada t = 3 detik adalah v(3) = 4.33 = 108 m/s

09/24/22 01:43 FISIKA I 17


GERAK DUA DIMENSI
Contoh dari gerak dua dimensi adalah gerak peluru dan
gerak melingkar.
Gerak peluru adalah gerak benda pada bidang XY di
bawah pengaruh gravitasi (pada sumbu-y) dan gesekan
udara (sumbu-x).
Gerak pada sumbu X : x = xo + voxt
Gerak pada sumbu Y : y = yo + voyt - ½gt2
vox = vo cos 
voy = vo sin 
Dengan (xo, yo) adalah posisi awal, (vox, voy) kecepatan
awal, dan g adalah percepatan gravitasi.
09/24/22 01:43 FISIKA I 18
GERAK PELURU
Y

vo


Yo
X
Xo
Titik tertinggi terjadi pada saat kecepatan vy(t) = vo sin  -
gt = 0. Dengan demikian titik tertinggi terjadi pada saat :
t  vosinθ
g

09/24/22 01:43 FISIKA I 19


CONTOH
Sebuah bola golf dipukul sehingga memiliki kecepatan awal
150 m/s pada sudut 45o dengan horizontal. Tentukan :
a. Tinggi maksimum yang dapat dialami bola golf tersebut
dari permukaan tanah
b. Lama waktu bola berada di udara
c. Jarak dari saat bola dipukul sampai kembali ke tanah
Jawab :
a. Tinggi maksimum diperoleh pada saat vy(t) = 0, yaitu
pada :
75 2 75 2
75 2  gt = 0. Diperoleh t max =  = 7,5 2 s
g 10

09/24/22 01:43 FISIKA I 20


CONTOH
Ketinggian ymax = vo sin .tmax  ½ g tmax2
= 150. ½ 2 .7,5 2  ½.10.(7,5 2 )
2

= 1125 – 562,5 = 562,5 m


b. Lama waktu bola di udara adalah waktu t pada saat bola
jatuh ke tanah, yaitu pada y = 0. y = 75 2 t - ½gt2 = 0.
Diperoleh t = 15 2 detik
c. Jarak tempuh bola sampai ke tanah sama dengan x =
vocos. t. Dengan t menyatakan selang waktu bola golf
sejak di lempar sampai kembali ke tanah.
Diperoleh x = 75 2 .15 2 = 2250 m

09/24/22 01:43 FISIKA I 21


CONTOH
Sebuah bola golf dipukul ke atas dari ketinggian 2 meter
sehingga memiliki kecepatan awal 150 m/s pada sudut 53o
dengan horizontal. Tentukan :

a. Tinggi maksimum yang dapat dialami bola golf tersebut


dari permukaan tanah
b. Lama waktu bola berada di udara
c. Jarak dari saat bola dipukul sampai kembali ke tanah

09/24/22 01:43 FISIKA I 22


Contoh

 Peluru ditembakkan dengan kecepatan awal


vo = (3 i + 4 j )m/s dari ketinggian 10 m.
Tentukan :
a. Posisi tinggi maksimum
b. Lama peluru di udara
c. Posisi saat peluru sampai tanah
d. Kecepatan peluru saat sampai tanah

09/24/22 01:43 FISIKA I 23


SOAL
1. Sebuah benda titik bergerak di sumbu X. Kecepatan
sebagai fungsi dari waktu terlihat pada grafik di
bawah ini. 10v(m/s)
Pada t = 0 benda
berada di x = 2 m
6 8
t(s)
1 3 5

-5

a. Gambarkan grafik a(t) dalam selang t = 0 dan t = 8


detik !
b. Berapakah x8 – x0 ?
c. Berapakah panjang lintasan yang ditempuh selama
selang t = 0 sampai t = 8 detik ?

09/24/22 01:43 FISIKA I 24


SOAL
2. Sebuah benda bergerak dalam bidang XY sebagai
fungsi t : x(t) = 2t3  t2 m dan y(t) = 3t2 – 2t + 1 m, t
dalam detik. Tentukan :
a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah
b. Besar kecepatan pada t = 1 detik
c. Waktu ketika kecepatan nol
d. a(t)
e. Waktu ketika arah a sejajar dengan sumbu Y
3. Sebuah bom dijatuhkan dari sebuah pesawat yang
bergerak horizontal dengan kecepatan 103 km/jam.
Pesawat berada pada ketinggian 180 m. Tentukan
jarak horizontal dari titik awal dijatuhkan bom dengan
posisi di mana bom mendarat !
09/24/22 01:43 FISIKA I 25
SOLUSI
v(m/s)
10

6 8
t(s)
1 3 5

-5

1. a. Kecepatan :
10 t 0  t 1
 10 1 t  3

v
  5t  25 3t6
 5 6t8

09/24/22 01:43 FISIKA I 26


SOLUSI
Untuk selang 0 < t < 1, v(t) = 10t. Percepatan :
dv( t ) d
a( t )   10t   10
dt dt
Untuk selang 1 < t < 3, v(t) = 10. Percepatan :
dv( t ) d
a( t )   10   0
dt dt
Untuk selang 3 < t < 6, v(t) = -5t + 25. Percepatan :
dv( t ) d
a( t )    5t  25   5
dt dt

09/24/22 01:43 FISIKA I 27


SOLUSI
Untuk selang 6 < t < 8, v(t) = -5. Percepatan :
dv( t ) d
a( t )    5   0
dt dt
Dengan demikian, grafik a(t) :
a(m/s)
10

6 8
t(s)
1 3 5

-5

09/24/22 01:43 FISIKA I 28


SOLUSI
1. b. Untuk menentukan selisih jarak x8 – x0 dengan
menghitung luas dari daerah yang dibentuk oleh
fungsi v(t) dan sumbu t. Untuk daerah pada harga
v(t) positif, artinya terjadi pertambahan jarak.
Sedangkan untuk harga v(t) negatif, terjadi
pengurangan jarak. Dengan demikian selisih jarak x8
– x0 dapat ditentukan dengan mengurangi luas
daerah
v(m/s) A dikurangi daerah B di bawah ini :
10 Luas A = ½.(2 + 5).10 = 35
A Luas B = ½.(2 + 3).5 = 12,5
6 8
t(s)
1 3 5
B
-5

09/24/22 01:43 FISIKA I 29


SOLUSI
Luas A – luas B = 22,5. Dengan demikian selisih
jarak x8 – x0 = 22,5 m
1. c. Untuk menentukan panjang lintasan dari t = 0
sampai t = 8 detik dapat dicari dengan menghitung
luas total yang dibentuk fungsi v(t) dan sumbu t dari
t = 0 sampai dengan t = 8 yang besarnya sama
dengan Luas A + luas B = 47,5. Dengan demikian
panjang lintasan sama dengan 47,5 m.

09/24/22 01:43 FISIKA I 30


SOLUSI
2. a. vx =
dx = 6t2 – 2t dy
vy = = 6t – 2
dt dt
2. b. vx(1) = 6.12 – 2.1 = 4 m/s vy(1) = 6.1 – 2 = 4 m/s,
maka besar kecepatan :
2 2
v = v x  v y  4 2 m/s
2. c. Waktu pada kecepatan sama dengan nol, berarti
waktu pada vx = vy = 0, yaitu pada t = 31 detik
dv x dv y
2. d. a(t) = i j = (12t – 2)i + 6j m/s
dt dt
2. e. Arah a sejajar sumbu Y berarti ax = 12t – 2 = 0,
1
yaitu pada t = 6 detik

09/24/22 01:43 FISIKA I 31


SOLUSI
3. Bom tersebut bergerak dengan kecepatan horizontal
konstan vx = 1000 km/jam, dan kecepatan vertikal vy =
-gt. Konstanta g menyatakan percepatan gravitasi
yang besarnya g = 10 m/s2 = 12960 km/jam2.
Kecepatan vertikal vy = -12960t km/jam. Ketinggian
awal yo = 0,18 km. Diperoleh : y(t) = 0,18 – 6480t2 km.
Benda jatuh ke tanah berarti y(t) = 0 yang terjadi pada
saat : t = 0,18  5,27.10-3 jam
6480
Maka jarak horizontal sampa bom jatuh ke tanah
adalah x = vxt = 1000. 5,27.10-3 = 5,27 km.

09/24/22 01:43 FISIKA I 32


Soal
 Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-x
dengan kecepatan v = 4t2 m/s. Jika pada t =
1 s partikel berada di x = 2 m, maka cari :
a. Posisi saat t = 0 dan t = 2 s
b. Kecepatan rata-rata saat pindah dari t = 0
s ke t = 2 s
c. Kecepatan saat t = 0 dan t = 2 s
d. Percepatan rata-rata saat pindah dari t = 0
ke t = 2 s.

09/24/22 01:43 FISIKA I 33


Gerak Melingkar
Gerak melingkar adalah gerak pada bidang dengan
lintasan berupa lingkaran. Posisi benda dari gerak pada
bidang dapat dinyatakan dalam bentuk vektor :
r(t) = r [cos(t + o)i + sin(t + o)j]
r(t) = r r
Konstanta  menyatakan kecepatan sudut, o
menyatakan sudut awal, dan r menyatakan vektor satuan
dari r(t). r menyatakan jari-jari lintasan yang besarnya
konstan. Pada saat = 0, berlaku :
ro(t) = r [cos o i + sin o j]

09/24/22 01:43 FISIKA I 34


Koordinat Polar
Berlaku : xo = r cos o
yo = r sin o
Dengan (xo, yo) adalah posisi awal. yo
r
Arah putaran berlawanan arah jarum jam.
Untuk memudahkan perhitungan  o
x
dalam mencari persamaan gerak
o

rotasi, suatu posisi dapat dinyatakan


dalam koordinat polar.
Berbeda dengan koordinat Kartesius, posisi dari suatu titik
dinyatakan oleh jarak dari titik tersebut dengan titik pusat
dan sudut yang dibentuk dengan sumbu x positif.

09/24/22 01:43 FISIKA I 35


Koordinat Polar
Vektor posisi dalam koordinat polar dinyatakan dalam :
r(t) = r(t) ar
Dengan r(t) menyatakan jarak titik pusat ke titik posisi
sebagai fungsi waktu dan vektor satuan rr menyatakan
arah dari vektor r(t) yang arahnya berubah terhadap
waktu.
Untuk gerak melingkar, jarak a r
y
r(t) besarnya konstan yang o
r
dinyatakan sebagai jari-jari  o
x
lintasan r. o

09/24/22 01:43 FISIKA I 36


Gerak Melingkar
Kecepatan dari gerak melingkar dinyatakan oleh :
dR t  de r
vt   R
dt dt
Karena R konstan, maka yang berubah terhadap waktu
adalah arah vektor/vektor satuan. Diketahui dari slide
sebelumnya :
er = cos(t + o)i + sin(t + o)j
Jika o = 0, diperoleh :
er = cos t i + sin t j
de r
Maka : = (-sin t i + cos t j)
dt
09/24/22 01:43 FISIKA I 37
Gerak Melingkar
Atau :
de r
= [cos(t + 90o)i + sin(t + 90o)j] = e
dt
e er
Vektor satuan e menyatakan
yo arah tegak lurus dengan vektor
R
satuan er seperti pada gambar
o
xo samping.
Dengan demikian kecepatan
dalam gerak melingkar sama
dengan :
v(t) = R e

09/24/22 01:43 FISIKA I 38


Gerak Melingkar
Dengan demikian besar kecepatan v = r dengan arah
tegak lurus vektor posisi. Arah dari kecepatan
merupakan garis singgung dari lintasan lingkaran.
a a 
Vektor satuan a menyatakan
r

y o
arah tegak lurus dengan vektor
r
satuan ar seperti pada gambar

x samping.
o

Percepatan dari gerak melingkar


dinyatakan oleh :
dv  t  d (ωa )
a t   r
dt dt

09/24/22 01:43 FISIKA I 39


Gerak Melingkar Beraturan
Gerak melingkar beraturan terjadi jika  yang
menyatakan kecepatan sudut konstan. Kecepatan
sudut adalah turunan sudut terhadap waktu.
dθt  d
 ωt  θ o   ω
dt dt
Jika  konstan maka percepatan :
dv  t  da
a t    ωr
dt dt
da
= -(cos t i + sin t j) = -ar
dt
Dengan demikian besar percepatan a = 2r dengan
arah berlawanan vektor posisi (-ar).

09/24/22 01:43 FISIKA I 40


Gerak Melingkar
Percepatan yang demikian disebut percepatan
sentripetal, yang dicirikan arahnya menuju titik pusat.
Jika  tidak konstan, maka percepatan menjadi :
dv  t  de dω
a t    ωr  ra  ω2rar  rαa 
dt dt dt
Dengan  menyatakan percepatan sudut yang
merupakan turunan pertama dari kecepatan sudut
terhadap waktu.
Percepatan yang searah dengan arah kecepatan (a)
disebut percepatan tangensial.

09/24/22 01:43 FISIKA I 41


CONTOH
Sebuah roda berotasi murni mengelilingi porosnya.
Sebuah titik P yang berjarak 0,2 m dari sumbu rotasi
menempuh sudut (dalam radian) sebagai berikut :
 = (t3)/3 – (t2)/2  2t (t dalam sekon)
Tentukan :
a. Kecepatan dan percepatan sudut titik P pada t = 2 s
b. Laju titik P pada t = 2 s
c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t =
2s

09/24/22 01:43 FISIKA I 42


SOLUSI
Jawab :
dθt 
a. Kecepatan sudut :  = = t2 - t - 2.
dt
Pada t = 2 s diperoleh  = 0.
b. Laju titik P pada t = 2 s adalah v = 0.0,2 = 0
c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t =
2 s adalah :
as = 2.r = 0
at = r
Dengan  menyatakan percepatan sudut yang
dωt 
besarnya adalah  = dt = 2t - . Saat t = 2 s
diperoleh  = 3. Dan at = 0,6 m/s2
09/24/22 01:43 FISIKA I 43

Anda mungkin juga menyukai