Anda di halaman 1dari 43

KINEMATIKA

Mahasiswa mampu mencari besaran


posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah
partikel untuk kasus 1-D dan 2-D

Drs. Edison Simanihuruk, M.Kom


Apa yang kamu pikirkan?
Mind Maps
Pendahuluan
Suatu benda dikatakan bergerak bila
kedudukannya selalu berubah terhadap suatu
acuan
Ilmu yang mempelajari gerak tanpa
mempersoalkan penyebabnya disebut Kinematika
Untuk menghindari terjadinya kerumitan gerakan
benda dapat didekati dengan analogi gerak
partikel (benda titik)
Besaran Dasar
1. Perpindahan  Vektor

Perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu (tergantung sistem


koordinat).
perpindahan X = X2 – X1
o A B
X1 X2
Catatan :
Jarak Skalar
Panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh benda

A 5m B

5m
Contoh : Perpindahan (X) = 0
Benda bergerak dari A ke B (5 m) dan Jarak = 5 m + 5 m = 10 m
kembali lagi ke A
2. Kecepatan Vektor
Bila benda memerlukan waktu t untuk mengalami perpindahan X, maka :
A. Kecepatan Rata-rata
Perpindahan X2  X1  X
Kecepatan Rata-rata = Vratarata 
Waktu yang diperlukan t2  t1 t
x
x2 Lintasan
x
x1 Vrata-rata = kemiringan garis yang menghubungkan X1 dan X2

t1 t2 t
t
B. Kecepatan Sesaat
Kecepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol (kecepatan pada
suatu saat tertentu).

X dx
V sesaat  lim 
t  0 t
dt
Catatan :
Kelajuan Skalar
Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak X maka :

Jarak total yang ditempuh


Kelajuan Rata-rata =
X
Waktu yang diperlukan
V
t
3. Percepatan
A. Percepatan Rata-rata
V2  V1  V
Perubahan kecepatan per satuan waktu. aratarata 
t2  t1 t
B. Percepatan Sesaat
Perubahan kecepatan pada suatu saat tertentu
(percepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol).

V dV d 2x
a  lim a  
t  0  t 2
dt dt
Contoh Soal
Posisi dari suatu benda yang bergerak pada sumbu x diberikan
oleh persamaan :
x= 4-27t+t3.
a). Hitung kecepatannya pada t = 5 s
b). Hitung percepatannya setiap saat
c). Kapan kecepatannya nol

Jawab :
dx
a). v(t)   27  3t 2  v(5)  27  3(5)2  48 m / s
dt
dv
b). a(t)   6t
dt
c). v(t )  27  3t 2  0  t  3s
Selesaikan!
Grafik
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap

Posisi Kecepatan

x v

V = konstan

x0

0 t 0 t

X = x0 + vt V = Konstan

Catatan : Percepatan (a) = 0


3.6
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Gerak lurus yang percepatannya tidak berubah (tetap)
terhadap waktu  dipercepat beraturan

Posisi Kecepatan

x v

Percepatan
t t
x = x0 + v0t + ½ at2 a v = v0 + at
a = konstan

0 t
a = Konstan
3.7
Contoh
Kerjakan!
Kerjakan!

1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 27 km/jam, kemudian mobil dipercepat


dengan percepatan 2 m/s2.
Hitunglah kecepatan mobil dan jarak yang ditempuhnya selama 5 detik setelah percepatan
tersebut.

Jawab :
GERAK JATUH BEBAS

Jika bulu dan


batu dijatuhkan
mana dulu yang
akan sampai
tanah?
GERAK JATUH BEBAS
 Merupakan contoh dari gerak lurus berubah beraturan
 Percepatan yang digunakan untuk benda jatuh bebas adalah
percepatan gravitasi (biasanya g = 9,8 m/det2)
 Sumbu koordinat yang dipakai adalah sumbu y

v = v0 - gt

y = y0 + vot – ½ gt2

 Arah ke atas negatif (-)


 Hati-hati mengambil acuan
 Arah ke bawah positif (+)

3.8
2 . Seorang pemain baseball melempar bola sepanjang sumbu Y dengan kecepatan
awal 12 m/s. Berapa waktu yang dibutuhkan bola untuk mencapai ketinggian
maksimum dan berapa ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola tersebut?

Jawab :
• Percepatan bola ketika meninggalkan pemain adalah
a = -g. Y = 7,056m
• Kecepatan pada ketinggian maksimum adalah V = 0

Waktu untuk mencapai ketinggian maksimum :

V = Vo + gt
t = (V-Vo)/g = (0 - 12) / (-9,8) = 1.2 s

Ketinggian maksimum yang dicapai :

y = y0 + vot – ½ gt2
= 12.1,2 – ½.9,8.1,2^2 Y=0
= 7,056 m
Selesaikan!
GERAK PADA BIDANG DATAR
4.1 PENDAHULUAN
 Gerak dalam bidang datar merupakan gerak dalam dua dimensi
 Contoh gerak pada bidang datar :  Gerak peluru
 Gerak melingkar
 Gerak relatif

4.2 VEKTOR POSISI, KECEPATAN DAN PERCEPATAN


Andaikan partikel Bergerak pada lintasan melengkung

4.2.1 VEKTOR POSISI


y Vektor Posisi r1 = OA = x1 i + y1 j
A B Vektor Posisi r2 = OB = x2 i + y2 j
r
r1 Pergeseran = r = AB = r2 – r1
r2 = (x2 i + y2 j) - x1 i + y1 j
O
x = (x2 - x1) i – (y2 - y1) j
= x i – y j

4.2
4.2.2 KECEPATAN
Perubahan posisi per satuan waktu

A. Kecepatan Rata-rata

y r r2  r1
V  
A B t t 2  t1
r
r1 Catatan :
r2
O Kecepatan rata-rata tidak tergantung lintasan
x
partikel tetapi tergantung pada posisi awal (r1) dan
posisi akhir (r2).

B. Kecepatan Sesaat
Kecepatan pada waktu yang sangat singkat r  0
r dr Besar Kecepatan :
V  lim 
t 0
t dt
dx dy
V  i j
dt dt |V|  Vx 2  Vy 2
dx dy
 Vx i  V y j ; Vx  ; V y 
dt dt
4.3
4.2.3 PERCEPATAN
Perubahan kecepatan per satuan waktu.

A. Percepatan Rata-rata

y  v v 2  v1
v1 a 
A B v2 t t 2  t1

r1 v x v y
r2 a i j
t t
x

B. Percepatan Sesaat
Percepatan pada waktu yang sangat singkat t  0
v dv
a  lim 
t 0 t dt
Besar
a  ax  a y
2 2
dv x dv y Percepatan :
a i j
dt dt
 a xi  a y j

dv x dv y
ax  ; ay  4.4
dt dt
4.3 GERAK PELURU

 Merupakan gerak pada bidang datar yang lintasannya berbentuk


parabola
 Percepatan pada gerak peluru adalah tetap

y
v A va = vox vo  vox i  voy j
v v
v ox  v o cos 
o
oy
g h
 v
g
v ox x v oy  v o sin 
ox R

Kecepatan

v  vo  gt (catatan a = -g)
v x  v ox
= ( v ox i + v oy j ) - gtj
v y  v oy  gt
= v ox i  (v oy  gt ) j
= v xi  v y j 4.5
r = xi + yj
Posisi  (v ox i  v oy j)t  1 2 gt 2 j x  vox
y  voy t-1 2 gt
2
 voxi  (voyt  1 2 gt ) j2

 Waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai titik tertinggi (A)  vy = 0

v y  voy  gt voy v o sin 


t 
0  voy  gt g g

 Tinggi maksimum (h)

h  voyt  12 gt 2

2 2
v sin
h
0
 v0 sin   v0 sin 
2

 v0 sin    g
1  2g
 g  2  g 

4.6
 Waktu untuk mencapai titik terjauh (B)  y = 0

2vo sin 
t
g

 Jarak terjauh yang dicapai peluru


R  v ox t
2 v o sin 
 v ox
g

2 v 0 sin  cos 
2


g

v 0 sin 2
2
 g

Catatan :
Jarak terjauh maksimum jika  = 45o
4.7
RANGKUMAN

Komponen x Komponen y

Posisi

Kecepatan

Percepatan

4.8
Contoh Soal
Latihan Soal
1. Sebuah pohon mangga yang sedang berbuah berada pada jarak 10 m dari seorang
anak. Anak tersebut seang mengincar sebuah mangga yang menggantung pada
ketinggian 8 m. Jika anak tersebut mengarahkan batu pada sudut 450 terhadap
horisontal, berapa kecepatan lemparan supaya batu mengenai sasaran ? Percepatan
gravitasi 10 m/s2.
Jawab : Y
Jarak mendatar : x = 10 m
Ketinggian :y=8m
Sudut elevasi : α0 = 45 0
Vy Vt
Percepatan gravitasi : g = 10m/s2
0
Vox = Vo.cos α0 = Vo.cos 450 = ½.√2.Vo Vo.sin 45 Vx
0 8m
Voy = Vo.sin α0 = Vo.sin 450 = ½.√2.Vo 45
( . ) ( ) ) )( . )
Voy = Vo.sin α0 = Vo.sin 450 = ½.√2.Vo Vo.cos 45 0 X
t ) 10 m
- Untuk jarak horisontal X = Vo.t ,
- Untuk jarak vertikal

10 = ½ √2.Vo .t Y = 1/2 √2.Vo .(20/(Vo.√2 – ½.(10 20/(Vo √2 2


i t
= 20/(Vo.√2 8 = 10 – 5.(20X20)/(2.Vo2)
Y = Voy.t – 1/2gt2 Vo2 = 5(10X20) / 2 = 500 Vo = 10 √5 m/s

Jad kecepa an lemparan adalah 10 √5 m/s


2. Sebuah pesawat penyelamat terbang dengan
kecepatan 198 km/jam pada ketinggian 500 m
φ
diatas permukaan laut, dimana sebuah
perahu mengalami kecelakaan, pilot pesawat h
akan menjatuhkan kapsul penyelamat untuk
meyelamatkan penumpang perahu. Berapa
sudut pandang pilot supaya kapsul jatuh
tepat pada korban ?

x
φ = tan -1
h
y - y 0 = (v 0 sin θ 0 ) t - 1 g t 2
2
1
- 500 m = ( 55.0 m / s ) (sin 0o) t - ( 9.8 m / s2 ) t2
2

Sehingga didapat t = ± 10.1 s (ambil nilai positif)


x - x 0 = ( v0 cos q 0) t
x - 0 = (55 .0 m / s) (cos 0 o) (10 .1 s)  X = 555 ,1m

555 .5 m
Sehingga didapat : φ = tan -1 = 48 
500
m
GERAK MELINGKAR
y v
Gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran.
x,y
r
x

4.4.1 Gerak Melingkar Beraturan

 Lintasan mempunyai arak yang tetap terhadap pusat


 Besar kecepatan tetap, arah selalu menyinggung arah lintasan
(berubah)

v a v

a a 2
Percepatan
a v
Sentripetal : r
v

4.9
r ds ds = r d
d
ds d
v = = r
dt dt

d
 Kecepatan sudut : 
dt
v
 Kecepatan : v  r atau 
r

4.4.2 Gerak Melingkar Berubah Beraturan

 Gerak melingkar dengan kecepatan berubah, baik arah


aT
maupun besarnya a
 Perubahan besar kecepatan  Percepatan singgung
(tangensial) ar

 Perubahan arah kecepatan  Percepatan radial

4.10
Percepatan Sentripetal : Percepatan Sudut :

v2 dw
ar = aT=
r dt

Percepatan partikel tiap saat

a = a r + aT a = a r2  at 2

a
  arctg r
a
T

4.11
Analogi gerak melingkar beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan

4.12
Contoh Soal

Roda sebuah mobil selalu melakukan 120 putaran setiap 60 sekon.


Berapa kelajuan sudut roda ? Nyatakan dalam : (a) revolution per
minute (rpm) atau putaran per menit (b) derajat per sekon (o/s)

Pembahasan
a) kelajuan sudut roda dalam satuan putaran / menit (rpm)
120 putaran / 60 sekon = 120 putaran / 1 menit = 120 putaran /
menit = 120 rpm

a) kelajuan sudut roda dalam satuan derajat / sekon (o/s)


1 putaran = 360o, 120 putaran = 43200o
Jadi 120 putaran / 60 sekon = (120)(360o) / 60 sekon = 43200o /
60 sekon = 720o/sekon
4.5 GERAK RELATIF

• Gerak benda yang berpangkal pada kerangka acuan


yang bergerak

• Benda dan kerangka acuan bergerak terhadap kerangka


acuan diam

4.13
Vp
Vpa Va

Va Va = Kecepatan air (relatip terhadap


bumi)
Vpa  Vp  Va Vp = Kecepatan perahu (relatip
terhadap bumi)
Vp  Vpa  Va
Vpa = Kecepatan relatip perahu
terhadap air
Va  2 km / jam
Vp
Vpa Vpa  5 km / jam
L 400 m
Berapa lama sampai di
tujuan ?

Va
Vpa 5
Vp  V  V  5  2  29  5,4   tg
2
pa a
2 2 2 1
 tg
1
 68,2o
Va 2
0,4 0,4
sin    L o
 0,43km
L sin 68,2
L (0,43)(60)
t   4,8 menit
Vp 5,4
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai