Daftar Referensi:
1. Haliday, D dan Resnich, R., Fisika I dan II, Edisi ke-5, Erlangga, Jakarta, 1996.
SISTEM PENILAIAN
TUGAS (20%), QUIZ(20%), UTS (30%), UAS
(30%).
Definisi Vektor
•Besaran vektor adalah besaran yang terdiri dari dua variabel, yaitu besar
dan arah. Sebagai contoh dari besaran vektor adalah perpindahan.
•Sebuah besaran vektor dapat dinyatakan oleh huruf di cetak tebal (misal A)
atau diberi tanda panah di atas huruf (misal Ā) Dalam handout ini sebuah
besaran vektor dinyatakan oleh huruf yang dicetak tebal.
Jika besar vektor R dinyatakan oleh R dan besar vektor S dinyatakan oleh S,
maka besar vektor T sama dengan :
POSISI
Suatu perpindahan benda dicirikan oleh perubahan posisi
dari benda tersebut. Perubahan posisi benda selalu
dinyatakan dalam parameter waktu. Sebagai contoh,
perjalanan sebuah bis dari Bandung ke Jakarta. Oleh
karena itu posisi benda adalah fungsi dari waktu.
Posisi : X = f(t)
GERAK TRANSLASI
Gambar di bawah ini menyatakan kordinat dari posisi bis pada
waktu tertentu. Dari gambar diperoleh pada jam 7.00 posisi
bis masih di Bandung. Satu jam kemudian posisinya berada di
Ciranjang. Jam 9.00 berada di kota Cianjur. Dan jam 10.00
sudah berada di Jakarta.
Jakarta
Cianjur
Ciranjang
Bandung
R(t) = t i + (t + 1)j k
R(t) = r(cos t i + sin t j) + k
KECEPATAN
Besaran lain dalam gerak translasi yang menyatakan
perubahan posisi terhadap waktu adalah kecepatan.
Umumnya posisi dinyatakan dalam bentuk vektor (kecuali
untuk gerak satu dimensi), maka kecepatan juga merupakan
besaran vektor. Kecepatan sebuah benda sama dengan
turunan pertama dari posisi terhadap waktu.
dr t
Kecepatan : v t
dt
Contoh :
Posisi : r(t) = t i + (t – 1)2 j – k
kecepatan : v(t) = i + (t 1) j
KECEPATAN
Kecepatan rata-rata : v
Δ
r
t r
t
r t
0
Δt tt0
r(t) = r0 + v.t
X
Jika sebuah benda mengalami GLB,
maka grafik X – T berupa garis lurus.
Kemiringan fungsi x(t) dinyatakan oleh :
Xo dx(t)
v(t)
kons
tan
t dt
CONTOH
Sebuah benda bergerak dalam bidang XY yang dinyatakan oleh :
x(t) = 2t3 t2 ; y(t) = 3t2 – 2t + 1
Tentukan :
a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah
b. Besar kecepatan pada t = 1 detik
Jawab :
dx dy
a. vx = = 6t2 – 2t m/s vy = = 6t – 2 m/s
dt dt
b. vx(1) = 6.12 – 2.1 = 4 m/s vy(1) = 6.1 – 2 = 4 m/s,
2 2
maka besar kecepatan : v = 4
4 4m/s
2
PERCEPATAN
Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap waktu dan
merupakan besaran vektor. Percepatan sebuah benda adalah
turunan pertama dari kecepatan terhadap waktu, atau turunan
kedua dari posisi terhadap waktu.
d
v(
t)
2
dt
r
Percepatan:
at 2
dt dt
Percepatan rata-rata : a
Δt
v vt
vt0
Δt t t0
GLBB
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak
translasi/perpindahan benda pada garis lurus dan mempunyai
percepatan konstan.
Persamaan gerak lurus berubah beraturan dinyatakan oleh :
x(t) = xo + vot + ½at2
xo : posisi awal
vo : kecepatan awal
a : percepatan
GLBB
Percepatan a
X bernilai negatif
X
t
o
Percepatan a
bernilai positif
X
t
o
KINEMATIKA
Secara umum ada 3 kasus kinematika yaitu :
1. Posisi diketahui, kecepatan dan percepatan dicari dengan cara
posisi diturunkan.
2. Kecepatan diketahui, ada informasi posisi pada t tertentu.
Percepatan dicari dengan cara mendeferensialkan v dan posisi
dicari melalui integrasi v.
3. Percepatan diketahui, ada informasi posisi dan kecepatan pada t
tertentu. Kecepatan dan posisi diperoleh melalui integrasi a.
CONTOH
Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X). Percepatan
gerak berubah dengan waktu sebagai a(t) = 12 t2 ms-2.
a. Hitung v pada t = 2 s, jika pada t = 0 benda diam.
b. Tentukan x(t) jika diketahui pada saat t = 2 s benda ada pada
posisi x = 1 m.
c. Tentukan laju benda ketika benda tepat menempuh jarak 66
m.
Jawab :
2 3
a. Kecepatan v(t) = a(t) dt 12t dt 4t vo
vo
Yo
X
Xo
Titik tertinggi terjadi pada saat kecepatan vy(t) = vo sin -
gt = 0. Dengan demikian titik tertinggi terjadi pada saat :
t vosinθ
g
CONTOH
Sebuah bola golf dipukul sehingga memiliki kecepatan awal
150 m/s pada sudut 45o dengan horizontal. Tentukan :
a. Tinggi maksimum yang dapat dialami bola golf tersebut dari
permukaan tanah
b. Lama waktu bola berada di udara
c. Jarak dari saat bola dipukul sampai kembali ke tanah
Jawab :
a. Tinggi maksimum diperoleh pada saat vy(t) = 0, yaitu
pada :
752 752
75 2 gt = 0. Diperoleh t max = = 7,5 2 s
g 10
CONTOH
Ketinggian ymax = vo sin .tmax ½ g tmax2
= 150. ½ 2.7,5 2 ½.10.(7,5 2 )
2
yo
arah tegak lurus dengan vektor
r
satuan ar seperti pada gambar
x
o
o
samping.
Percepatan dari gerak melingkar
dinyatakan oleh :
dv t d (ωa )
a t r
dt dt
Gerak Melingkar Beraturan
Gerak melingkar beraturan terjadi jika yang
menyatakan kecepatan sudut konstan. Kecepatan
sudut adalah turunan sudut terhadap waktu.
dθt d
ωt θ o ω
dt dt
Jika konstan maka percepatan :
dv t da
a t ωr
dt dt
da
= -(cos t i + sin t j) = -ar
dt
Dengan demikian besar percepatan a = 2r dengan
arah berlawanan vektor posisi (-ar).
Gerak Melingkar
Percepatan yang demikian disebut percepatan
sentripetal, yang dicirikan arahnya menuju titik pusat.
Jika tidak konstan, maka percepatan menjadi :
dv t de dω
a t ωr ra ω2rar rαa
dt dt dt
Dengan menyatakan percepatan sudut yang
merupakan turunan pertama dari kecepatan sudut
terhadap waktu.
Percepatan yang searah dengan arah kecepatan (a)
disebut percepatan tangensial.
CONTOH
Sebuah roda berotasi murni mengelilingi porosnya.
Sebuah titik P yang berjarak 0,2 m dari sumbu rotasi
menempuh sudut (dalam radian) sebagai berikut :
= (t3)/3 – (t2)/2 2t (t dalam sekon)
Tentukan :
a. Kecepatan dan percepatan sudut titik P pada t = 2 s
b. Laju titik P pada t = 2 s
c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t =
2s
SOLUSI
Jawab :
dθt
a. Kecepatan sudut : = = t2 - t - 2.
dt
Pada t = 2 s diperoleh = 0.
b. Laju titik P pada t = 2 s adalah v = 0.0,2 = 0
c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t =
2 s adalah :
as = 2.r = 0
at = r
Dengan menyatakan percepatan sudut yang
dωt
besarnya adalah = dt = 2t - . Saat t = 2 s
diperoleh = 3. Dan at = 0,6 m/s2
DINAMIKA
HUKUM NEWTON II
HUKUM NEWTON III
MACAM-MACAM GAYA
• Gaya Gravitasi (Berat)
• Gaya Sentuh
- Tegangan tali
- Gaya normal
- Gaya gesekan
DINAMIKA I (tanpa gesekan)
DINAMIKA II (dengan gesekan)
HUKUM NEWTON I
tentang Gerak
Selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda
maka benda tersebut akan selalu pada keadaannya, yaitu benda yang
diam akan selalu diam dan benda yang bergerak akan bergerak
dengan kecepatan konstan.
SF=0 a=0
m
F m
Bila pada benda tersebut bekerja berbagai gaya, maka
percepatannya dapat ditentukan dari hukum Newton II :
F ma
F = Gaya [N = newton]
m = Massa [kg]
a = Percepatan [m/s2 ]
GAYA GRAVITASI
Semua benda yang berada dalam (dipengaruhi oleh) medan
gravitasi bumi akan ditarik ke bawah dengan percepatan gravitasi
Hukum Newton II :
F ma
a g FW
W mg W=mg
g = percepatan gravitasi
W = Berat benda
Bumi
TEGANGAN TALI
Bila benda bergerak ke atas
dengan percepatan a, maka :
F T W T mg ma
Bila benda bergerak ke bawah
T
dengan percepatan a, maka :
F W T mg T ma
Bila benda diam atau bergerak ke
atas atau ke bawah dengan
kecepatan konstan (percepatan =
W 0), maka :
F W T mg T 0 T mg
Hukum Newton I F = 0
GAYA NORMAL & GAYA GESEKAN
N N
fmksimum N
f
f F
W f maksimum N W
= koefisien gesekan
Katrol
N
T
T
f
W2 > T
W1
W2
Katrol
N
T
f T
W2 < T
W1
W2
Contoh Soal 2.1 [Dinamika I Gerak Horisontal]
Tiga buah balok masing-masing bermassa 12 kg, 24 kg dan 31
kg yang berada di atas lantai horisontal dihubungkan dengan dua
buah tali dimana balok 24 kg berada ditengah. Balok 40 kg ditarik
oleh sebuah gaya sebesar 65 N. Bila lantainya licin, tentukan
percepatan dan tegangan pada kedua tali.
Jawab :
T1 T1 T2 T2
12 24 31 T3
T1 m1a 12 a
T2 T1 m 2 a T2 m 2 a T1 24 a 12 a 36 a
T3 T2 m 3a 65 m 3a T2 31a 36 a 67 a
65
a 0,97 m / s 2 T2 36a 36(0,97) 34,92 N
67
T1 12a 12(0,97) 11,64 N
Contoh Soal 2.2 [Dinamika I Gerak Vertikal]
Sebuah helikopter bermassa 15000 kg mengangkat sebuah truk
bermassa 4500 kg dengan percepatan sebesar 1,4 m/s2. Truk
disebut diangkat dengan menggunakan kabel baja, Gaya angkat
yang diterima oleh baling-baling helikopter arahnya vertikal ke
atas. Tentukan besarnya tegangan pada kabel baja dan besarnya
gaya angkat pada baling-baling helikopter.
Jawab :
F
Hukum Newton II pada truk :
F y T m 2g m 2a 2 a1 a 2 a
a
T m 2 (g a ) (4500)(9,8 1,4) 50400 N
T
Hukum Newton II pada helikopter :
W1
F y F T m1g m1a1 a 1 a 2 a
T
F T m1 (g a )
50400(15000)(9,8 1,4) 218400 N
W2
Contoh Soal 2.5 [Dinamika II bidang datar]
Sebuah mobil bermassa 1000 kg menarik kereta gandeng yang
massanya 450 kg. Bila koefisien gesekannya 0,15 tentukan gaya
dorong minimum yang harus dimiliki oleh mobil agar dapat
menarik kereta gandeng tersebut.
Jawab : N
450 1000 F
mg
F y N mg 0 N mg 1450(9,8) 14210 N
F x F f 0 F f N 0,15(14210) 2131,5 N
Contoh Soal 2.6 [Dinamika II bidang miring]
Sebuah balok bemassa 5 kg bergerak ke atas dengan kecepatan
awal Vo pada bidang miring dengan sudut 30o terhadap horisontal.
Oleh karena koefisien gesekan antara balok dan bidang miring
kecil (yaitu sebesar 0,15), maka setelah naik keatas balok
tersebut turun kembali dan sampai ditempat semula dengan
kecepatan sebesar 7,66 m/s. Tentukan kecepatan awal Vo
Jawab : L
V1 = 0 V1 = 0
Vo = ?
m = 5 kg
30o
= 0,15
V2 = 7,66 m/s
Diagram gaya (turun) : N
F y 0 N mg cos 0 f
F x ma mg sin
mg sin f ma
mg cos
f N mg cos
mg sin mg cos ma mg
a (g sin g cos )
2
a (9,8)(0,5) (0,15)(9,8)(0,87) 3,62 m / s
L
2 2 V1 = 0
V V 2aL
2 1
7,66 2 0
L 8,1 m
2(3,62)
V2 = 7,66 m/s
Diagram gaya (naik) : N
F y 0 N mg cos 0
F x ma mg sin
(mg sin f ) ma f
mg cos
N mg cos f N mg cos mg
mg cos mg sin ma a ( g sin g cos )
a [(0,15)(9,8)(0,87) (9,8)(0,5)] 6,18 m / s 2
L V1 = 0
2 2
V V 2aL
1 o
0 Vo2 2(6,18)(8,1) Vo
Vo 10 m / s
30o
HUKUM NEWTON III
F21 F12
2
F m
1
1 F12
2
F12
F21
F12 = gaya pada benda 1 akibat benda 2 F21 = gaya pada benda 2 akibat benda 1
Contoh Soal 2.8 [Hukum Newton III]
Dua buah balok yang masing-masing bermassa 1 kg (sebelah kiri)
dan 3 kg (sebelah kanan) diletakkan berdampingan di atas lantai
horisontal dimana koefisien gesekan antara lantai dan balok 1 kg
adalah 0,2 sedangkan antara lantai dan balok 3 kg adalah 0,1.
Tentukan percepatan dari kedua balok tersebut dan gaya aksi-
reaksi bila balok 1 kg didorong ke kanan dengan gaya sebesar 12
N.
F = 12 N
1 kg 3 kg a=?
= 0,1
= 0,2
N1
F y 0 N1 m1g (1)(9,8) 9,8 N
F12
F
f1
F x m1a F f1 F12 m1a (1)a a
m1 g 12 (0,2)(9,8) F12 a F12 10,04 a
F = 12 N
1 kg 3 kg a=?
= 0,1
= 0,2
N2
F y 0 N 2 m 2 g (3)(9,8) 29,4 N
F21
f2
F x m 2 a F21 f 2 m 2 a (3)a 3a
m2 g F21 (0,1)(29,4) 3a F21 3a 2,94
F12 10,04 a
F21 3a 2,94
f2 f1
m1g
m2 g
F x (m1 m 2 )a F f1 f 2 (m1 m 2 )a 4a
7,1
12 (0,2)(9,8) (0,1)(29,4) 4a a 1,775 m / s 2
4
Contoh Soal 2.9 [Hukum Newton III]
Sebuah balok bermassa 40 kg terletak di atas lantai licin. Diatas
balok tersebut diletakkan balok kedua yang bermassa 10 kg
dimana koefisien gesekan antara kedua balok adalah 0,4. Bila
balok kedua ditarik dengan gaya sebesar 100 N, hitung
percepatan dari kedua balok tersebut.
F=100 N 10 kg 2
1 40 kg = 0,4
N21 3
N
T
f T
m1gsin
40o
m1gcos
m1g
Fy 0 N m1g cos 102 cos 40o 78,132 m2 g
F x m1g sin T f m1a1
T m 2 g T 32 m 2 a 2
m1g sin T s N m1a 1
32
102 T 32 a 2 32 3,265a 2
102 sin 40 o T 0,25(78,132) a1 9,8
9,8 46,03 10,4a 32 3,265a
65,564 T 19,533 10,4a
14,03
T 46,03 10,4a 13,665a 14,03 a 1,027 m / s 2
13,665