KINEMATIKA
1. Kuantitas dan Keadaan Gerak Benda
Dinamika adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak benda beserta penyebabnya
(berupa gaya dan torka).
Benda dalam keadaan stasioner bila benda itu dalam keadaan diam atau melakukan gerak
lurus beraturan (GLB).
Kuantitas (besarnya) gerak benda dinyatakan oleh momentum linier (pada gerak
translasi) dan oleh momentum sudut (pada gerak rotasi).
Momentum linier ( ⃗p ) = m x ⃗v
L ) di posisi r⃗ adalah ⃗
Momentum sudut ( ⃗ L = r⃗ x ⃗p
1. Benda Diam
2. Benda Bergerak
3. GLB
4. GLBB ( dipercepat dan diperlambat)
Diam (⃗r = tetap )
Vektor posisi ( r⃗ )
a⃗ = f (t)
Kecepatan benda menentukan arah gerak benda, sedangkan percepatan tidak memberikan
arah gerak benda.
2. Kecepatan
Kecepatan adalah laju perubahan posisi benda.
Kecepatan rerata adalah perubahan posisi benda ( ∆⃗r ) dibagi dengan selang waktunya (∆
t⃗ ).
∆ r⃗
v́ =
∆ ⃗t
Kecepatan sesaat adalah kecepatan rerata pada selang waktu (∆t ) kecil.
lim ∆ r⃗ d r⃗
⃗v = ∆t→0 =
∆ t⃗ dt
Kecepatan benda disebut berubah bila terjadi salah satu dari 3 peristiwa berikut :
1. Kelajuan (v) berubah pada arah (⃗v ) tetap, terjadi pada gerak lurus.
2. Ketika v tetap sedangkan ⃗v berubah, terjadi pada gerak melingkar beraturan.
3. Ketika v dan v⃗ ( arah vector ) berubah, terjadi pada gerak lengkung.
Contoh:
1. Sebuah benda posisinya ( r⃗ ) meter bergantung waktu (t) s, sebagai:
r⃗ = ti^ + ( 1 – t2 ) ^j + t2k^
Hitunglah kecepatan rerata antara t = 0 sampai t = 4 s dan kecepatan sesaatnya
ketika t = 0 dan t = 4 s.
Penyelesaian:
r⃗ pada t = 4 adalah r⃗ = 4i^ - 15 ^j + 16k^
r⃗ pada t = 0 adalah r⃗ = ^j
⃗r (t=4 )−⃗r (t=0)
kecepatan rerata, v́ =
4−0
= (i - 4 j + 4k^ ) m/s
^ ^
d r⃗
kecepatan sesaat, ⃗v = = i^ - 2t ^j + 2tk^
dt
kecepatan sesaat pada t = 0, ⃗v (t = 0) = i^ m/s
kecepatan sesaat pada t = 4, ⃗v (t = 4) = (i^ - 8 ^j + 8k^ ) m/s.
Penyelesaian:
d r⃗
= 4ti^ + (-2 + 6t) ^j
dt
d ⃗r
( )
dt
t=2s = 8i^ + 10 ^j = 2 (4i^ + 5 ^j ) m/s.
Catatan:
Pada koordinat kartesian, untuk:
A = Axi^ + Ay ^j + Azk^
⃗
maka A (nilai skalar ⃗ A ) = √ Ax 2 + Ay 2 + Az2
3. Vektor posisi sebuah partikel ( r⃗ ) sebagai fungsi waktu (t) dinyatakan dalam
r⃗ = (10 + t)i^ + (6 – 4t +2t2) ^j + t2k^ , dimana r dalam meter dan t dalam sekon.
Hitunglah kecepatan partikel pada saat t = 3s dan nilai skalar atau kelajuan pada
saat itu?
Penyelesaian:
d r⃗
= i^ - 4 ^j + 4t ^j + 2tk^
dt
d ⃗r
( )
dt
t=3s = i^ + 8 ^j + 6k
^
3. Percepatan
Percepatan rerata, (á ) sebagai hasil perbandingan antara perubahan kecepatan sesaat (∆⃗v)
terhadap selang waktunya (∆t) sehingga:
Percepatan pada saat t disebut percepatan sesaat (⃗a ). Percepatan sesaat adalah percepatan
rerata pada selang waktu kecil ( mendekati nol ).
lim ∆ ⃗v d ⃗v d 2 r⃗
a⃗ = ∆lim ⃗a = ∆t→0 = =
t →0
∆t dt dt
a⃗ disebut percepatan.
Alat ukur kelajuan disebut speedometer. Alat ukur kecepetan disebut velocitymeter. Alat
ukur percepatan disebut accelerometer.
Contoh:
Penyelesaian:
Telah diketahui percepatan sesaatnya, ⃗v = i^ – 2t ^j + 2tk^
sehingga ⃗v (t=0) = i^
dan ⃗v (t=4) = i^ – 8 ^j + 8k^
maka percepatan sesaat,
d ⃗v ⃗i −2t ⃗j+2 t ⃗k
á =
dt
= dt
= -2 ⃗j + 2k^
á = -2 ( ⃗j + k^ ) m/s2.
á (t = 0) = á (t = 4) = 2 ( ⃗j + k^ ) m/s2
Penyelesaian:
Telah diketahui kecepatan sesaatnya:
⃗v = 4ti^ + (-2 + 6t) ^j
Maka percepatan sesaatnya,
d ⃗v 4 t ⃗i +(−2+6 t) ⃗j
á =
dt
= dt
á = 4i^ + 6 ^j
á (t = 2s) = 4i^ + 6 ^j m/s2.
Perlajuaannya pada saat (t=2s) adalah =√ 4 2+ 62 = √ 52 = 7,2 m/s2.
d r⃗
⃗v =
dt
= ṙ r^ + r dd r⃗t
Kecepatan radial ⃗vr = ṙ r^ dan kecepatan tangensial atau transversal v⃗ T = ωrT^ .
Percepatan radial a⃗ = ( r̈ – ω2 r)^r dan
1 d
Percepatan transversal a⃗ T = (αr + 2ṙ ω)T^ =T^ (ω2 r).
r dr
r^ = i^ x + ^j y + k^ z; ⃗v = i^ v x + ^j vy + k^ v z; a⃗ = i^ ax + ^j a y + k^ a z
∆ r⃗
Kecepatan rerata : ⃗v =
∆ ⃗t
∆ ⃗v
Percepatan rerata : á =
∆t
Kecepatan : ⃗v = ṙ r^ + ωrT^
Gerak peluru :
(a) GLB : x = vxt; y = vyt; ax = ay = 0
az = -g
(b) GLBB : vz = vzo – gt
1
Z = zo + vzot - gt2
2