Anda di halaman 1dari 21

BAB II

KINEMATIKA DAN DINAMIKA PARTIKEL (Bagian-1)


Kinematika Partikel
Merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak dengan tidak menyinggung penyebab dari gerak
tersebut. Suatu partikel dikatakan bergerak jika kedudukannya berubah dari satu waktu ke waktu
berikutnya. Partikel dalam pembahasan ini tidak harus berukuran sangat kecil tetapi dapat berupa benda
yang berukuran sangat besar tetapi jaraknya sangat jauh sehingga didekati sebagai partikel. Dalam gerak
suatu benda tidak mungkin hanya mengalami satu macam gerak saja, tetapi dalam kinematika ini hanya
dibahas tentang gerak tunggal suatu partikel utamanya translasi.

Kecepatan dan percepatan


Benda dikatakan bergerak jika posisinya berubah dari posisi semula. Misalkan sebuah partikel
pada saat awal t=0 berada pada titik A yang posisinya dari pusat koordinat adalah r1 , selang  t
berikutnya partikel berada pada titik B yang posisinya r2 .

v1 v

v1 B v2

A. r

r1
r2
0
Pada saat berada di A kecepatan partikel adalah v1 dan saat berada di B kecepatannya v2. Kecepatan rata-
rata dari partikel tersebut didefinisikan :
r
vrata  rata 
t
r2  r1
= m/s
t
kecepatan rata-rata sangat tergantung pada besarnya  t.
Kecepatan lain selain kecepatan rata-rata yang sering digunakan dan memberikan informasi yang
lebih lengkap adalah kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat adalah kecepatan partikel pada suatu posisi dan
saat tertentu. Dengan posisi dan waktu yang berubah kecepatan sesaat berubah pula. Kecepatan ini
didapatkan jika selang waktu  t diambil sangat singkat sekali ( mendekati nol). Secara matematis
dituliskan :
r 𝑑𝑟
𝑣 = limΔ𝑡→0 = 𝑑𝑡
t
Kecepatan suatu partikel yang sedan bergerak selalu mengalami perubahan tiap saat. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam gerak tersebut terdapat percepatan. Percepatan gerak suatu partikel
tergantung pada besarnya kecepatan pada suatu titik dan saat tertentu dan selang waktu antara posisi dan
saat berikutnya. Percepatan rata-rata didefinisikan :
v v2  v1
arata  rata  =
t t

21
Percepatan ini mempunyai satuan kecepatan per sekon atau m/s2.

Percepatan sesaat yang merupakan percepatan pada suatu saat dan posisi tertentu terjadi jika selang waktu
yang terjadi sangat singkat. Secara matematis dirumuskan :
v 𝑑𝑣
𝑎 = limΔ𝑡→0 = 𝑑𝑡
t
dr
karena v  maka percepatan sesaat dapat dituliskan :
dt
d dr
a ( )
dt dt
d 2r
= 2
dt
atau
dv dv dr
a  .
dt dt dr
dv
=v
dr
Kecepatan dan percepatan adalah besaran vektor. Karena r = xi + yj + zk maka :
dr
v
dt
dx dy dz
= i j k
dt dt dt
= vxi + vy j + vzk
Percepatan sesaat dirumuskan :
dv
a
dt
dvx dv dv
= i y j z k
dt dt dt
2 2
d x d y d 2z
a  2 i 2 j 2 k
dt dt dt
= ax i + ay j + az k

Contoh.
Sebuah partikel saat t=0 berada pada posisi (2,2,2) dan selang 1 detik kemudian berada pada posisi
(6,8,10), dalam satuan meter. Tentukan kecepatan rata-rata partikel tersebut.
Diketahui : r1 = 2i + 2j + 2k, r2 = 6i + 8j + 10k, t = 1 det.
Ditanya vrerata
r r
Jawab : vrata  rata  2 1
t
(6  2)i  (8  2) j  (10  2)k
= = 4i +6 j + 8 k
1
Besarnya kecepatan rata-rata :

v = 42  62  82 
1/ 2
= 16  36  64
1/ 2
= 116 =10,77 m/det.

Contoh.
Sebuah partikel saat t-0 mempunyai kecepatan awal v1 = 2 i+4j +6k selang 2 detik berikutnya partikel
mempunyai kecepatan v2 = 4i + 6j + 8k. hitung percepatan rata-rata partikel tersebut.

22
Diketahui: v1  2i+4j+6k, v2 =4i+6j+8k, t =2 detik
jawab:
v v
a 2 1
t
(4  2)i  (6  4) j  (8  6)k
= =i+j+k
2

Besarnya percepatan rata-rata:


a = (1 + 1+ 1)1/2 = 3 m/det2

Gerak
Terdapat 2 macam gerak berdasarkan arah geraknya, yaitu gerak lurus dan gerak lengkung.
Sedangkan gerak lurus dibedakan menjadi bermacam-macam yaitu:
a. gerak lurus beraturan
b. gerak lurus dengan percepatan konstan
c. gerak lurus dengan percepatan berubah

Gerak lurus beraturan.


Gerak ini terjadi jika dan hanya jika kecepatan gerak dari partikel adalah konstan, dan terjadi pada
lintasan yang lurus. Syarat bahwa suatu gerak dengan kecepatan konstan adalah percepatan gerak benda
a = 0. Secara matematis dapat dirumuskan:
dx
v=
dt
dx = vdt
 dx   vdt
x2 – x1 = v (t2 –t1)
x  vt

Contoh.
Sebuah sepeda balap bergerak dengan kecepatan konstan 5 m/det. Pada saat awal benda berada pada
posisi 10 m dan tentukan posisi benda setelah bergerak 4 detik.

Diketahui: v = 5 m/s, x0 = 10 m, t = 4 detik


Ditanya x4
Jawab :
x4 –x0 = v t
x4 – 10 = 5. 4
x4 = 20 + 10
= 30 m

Gerak lurus dengan percepatan tetap.

Misalkan sebuah partikel bergerak pada lurus beraturan dengan percepatan konstan sebesar a
m/det2. Kecepatan sesaat partikel akan berubah sesuai dengan perubahan waktu yang terjadi. Hubungan
antara kecepatan dengan percepatan dirumuskan:
dv
a=
dt
dv = adt

23
t t

 dv  a  dt
0 0

vt - v0 = a t
vt = v0 + at
dx
v=
dt
maka
dx = v dt
xt t

 dx   (v0  at)dt
x0 0

xt – x0 = v0 t + ½ at2
xt = x0 + v0 t + ½ at2

Contoh.
Sebuah partikel mula-mula bergerak dengan kecepatan 10 m/det. kemudian dipercepat dengan percepatan
4 m/det2. Bila pada saat awal posisinya 20 m tentukan posisi partikel setelah 10 det.
Diketahui : v0 = 10 m/det, a = 4 m/det, x0 = 20 m, t = 10 det
Ditanya xt
Jawab :
xt = x0 + v0t + ½ at2
= 20 + 10.10 + ½ . 4. 102 = 20 + 100 + 2 . 100 = 320 m

Jarak tempuh partikel selama 10 detik adalah :


 x = v0 t + ½ a t 2
=300 m

Posisi partikel saat t tertentu dapat ditentukan dengan mengetahui kecepatan suatu partikel berdasarkan
dengan perumusan :
v = v0 + at
v  v0
a =
a
Substitusi pada perumusan posisi partikel saat t detik didapatkan :
v  v0 v  v0 2
x = x0 + v0 +½a( )
a a
v v  v02 v 2  v02  2vv0
= x0 + 0 +½
a a
v  v0
2 2
= x0 + ½
a
Sehingga didapat :
v2- v02 = 2 (x – x0) a atau : v2 = v02 + 2a (x –x0)

Contoh.
Sebuah motor balap pada saat awal kecepatannya 20 m/det dan posisinya 40 m kemudian dipercepat
dengan percepatan konstan 5 m/det2 selama 10 detik. Tentukan jarak tempuh dari motor balap tersebut.

Diketahui: v0 = 20 m/det, x0 = 40 m, a = 5 m/det2, t = 10 detik


Ditanya x
Jawab :
v 2  v02
x –x0 =
2a
24
v 2  20 2
=
2.5
v = v0 + at
= 20 + 5.10 = 70 m/det

maka :
70 2  20 2
x – x0 =
10
4900  400 4500
= = = 450 m
10 10

Contoh.
Dari sebuah tembok dilemparkan sebuah bola lurus keatas dengan kecepatan 3m/det, tinggi tembok
adalah 20 meter
a. hitung jarak tertinggi yang dapat ditempuh bola
b. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut.
c. Berapa kecepatan bola saat kembali ke posisi semula
d. Hitung kecepatan bola 2 detik setelah dilempar.
e. Hitung posisi benda saat bergerak 2 detik.

Diketahui : y0 = 20 m, v0 = 3 m/det, a =-10 m/det


Ditanya
a. ymax
b. t saat ymax
c. v saat y = 20 m
d. v saat t =2 detik
e. x saat t = 2 detik
Jawab :
Ymax ; v = 0

v0
y=y0

Jarak tertinggi tercapai saat v=0


v = v0 – at
0 = 3 – 10t
10 t =3
t = 0,3 detik
1
y-y0 = v0t + at2
2
y = y0 + v0 t + ½ a t2
1
y = 20 + 3.0,3 – 10 (0,3)2
2
= 20,9 – 0,45 =20,45 m (jarak tertinggi adalah 0,45 m diatas tembok)
25
b. waktu untuk menempuh jarak tertinggi t = 0,3 detik
c.Setelah benda sampai pada titik tertinggi benda akan jatuh bebas.
y = v0 t + ½ at2
1
-0,45 = - 10 t2
2
t2 = 0,09
t = 0,3 detik
kecepatan saat kembali ketempat semula :
v = -at
= -10 . 0,3 = -3 m/det
d. t =2 detik
vt = v0 + at
= 3 + (-10) 2 = 3 – 20 = -17 m/det
e. y saat t=2
yt = y0 + v0 t + ½ at2
= 20 + 3. 2 + ½ (-10) 22 = 20 + 6 – 20 = 6 m

Contoh.
Sebuah mobil mula-mula dalam keadaan diam kemudian bergerak dengan percepatan 4 m/det2, setelah 6
detik mobil bergerak dengan kecepatan konstan selama 20 detik kemudian mobil direm dan berhenti
setelah 4 detik. Hitung percepatan saat direm dan jarak tempuh selama bergerak.
Diketahui :
a1 = 4 m/det2, t1 = 6 detik, t2 = 20 detik, t3 =4 detik
Ditanya a2 dan  x
Jawab:
Gerak mobil dapat digambarkan :

v2

t=0 6 26 30
Saat selang waktu antara 0 – 6 detik
v2 = v0 + at
= 0 + 4 . 6 = 24 m/det.
x1 = v0 t + ½ a t2
= 0 + ½ . 4. 62 = 2 . 36 = 72 m
selang t antara 6 – 26 detik
x2 = v2 t
= 24. 20 =480 m
Selang waktu antara 26 - 30 detik
v3 = v2 + at
0 = 24 + a 4
-24 = 4 a
 24
a = =-6 m/det2
4
jarak tempuh dalam selang antara 26 – 30 detik
x = v2 t + ½ a t 2
26
= 24. 4 + ½ (-6) 42
= 96 – 48 =48 m
Jarak tempuh selama 30 detik adalah :
x = x1 + x2 + x3
= 72 + 480 + 48 = 600 m

Gerak dengan percepatan berubah


Terdapat dua macam gerak dengan percepatan berubah yaitu percepatan sebagai fungsi waktu ( a
= f(t) ) dan percepatan sebagai fungsi posisi (a = f(x) ).

Contoh.
Suatu partikel bergerak dengan dengan percepatan sebagai fungsi waktu a=3t +2 dalam sumbu x, pada
saat awal partikel berada pada posisi x =2 m dan kecepatan v = 3 m/det.
Tentukan :
a. Posisi saat t= 2 detik
b. kecepatan rata-rata antara t=2 det. dan t=4 det.
c kecepatan saat t=3 det.
d. posisi saat kecepatannya 12 m/det.
e. kecepatan saat percepatan = 17 m/det2.

Jawab :
Percepatan sebagai fungsi waktu a = 3 t + 2
dv
a =
dt
dv = adt
dv = (3t + 2) dt
t t

 dv =  (3t  2)dt
0 0

3 2
vt –v0 = t  2t
2
3
vt = v0 + t 2  2t
2
3
vt = t 2  2t  3
2

Posisi saat t dirumuskan :


dx
v =
dt
dx = v dt
t t
3
0 dx =  ( t 2  2t  3)dt
0 2

1 3 2
x – x0 = t  t  3t
2
x = x0 + ½ t3 + t2 + 3t
1
x = t 3 + t2 + 3t + 2
2
saat t = 2 det.
1
x = .23 + 22 + 3.2 + 2
2
=4+4+6+2
27
= 16 m
Posisi saat t=2 det. adalah 16 m

Kecepatan rata-rata dirumuskan


x x
Vrerata = 2 1
t2  t1
Saat t=4 det.
1
x4 = .43 + 42 + 3.4 + 2
2
= 32 + 16 + 12 + 2
= 62
kecepatan rata-rata antara t=4 dan t=2 det.
x  x2
vrerata = 4
42
62  16
=
2
= 23 m/det.

Kecepatan saat t = 3 det


3
vt = t 2 +2t +3
2
3
= . 32 + 2. 3 + 3
2
27
= +6+3
2
= 22,5 m/det.
Posisi saat v = 12 m/det.
3
12 = t2 + 2t + 3
2
24 = 3t2 + 4t + 6
0 = 3 t2 + 4 t – 18

Dari rumus ABC


 4  16  4.3.18
t =
2.3
 4  232
=
6
 4  15,32
=
6
t1 =-3,2 det.
t2 =1,88 det.

1 3 2
x = t + t + 3t + 2
2
1
= .1,883 + 1,882 + 3.1,88 + 2
2
= 3,32 + 3,53 + 5,64 + 2
=14,49 m

a = 3t + 2
28
17 = 3t + 2
15
t =
3
= 5 det.
3
vt = t2 + 2 t + 3
2
= 37,5 + 10 + 3 = 50,5 m/det.

Contoh.
Suatu partikel bergerak dengan percepatan a=t2 + 2t + 2 dalam sumbu x. Pada saat awal partikel berada
pada posisi x = 1 m dan v = 1 m/det.
Tentukan :
a. posisi saat t = 2 det.
b. kecepatan rata-rata saat t=2 det. dan t= 5 det.
c. kecepatan saat t= 4 det.

Diketahui :
a = t2+2t+2, x0 = 1 m, v0 = 1 m/det.
Ditanya xt=2; vt=5-2; vt=4
Jawab:
dv
a =
dt
dv = adt
 dv =  (t  2t  2)dt
2

1 3 2
vt –v0 = t + t + 2t
3
1
vt – 1 = t3 + t2 + 2t
3
1 3 2
vt = t + t +2t + 1
3
dx
v =
dt
1
dx = ( t3 + t2 + 2t +1) dt
3
1
xt –x0 =  ( t3 + t2+2t +1) dt
3
1 4 1 3 2
= t + t +t +t
12 3
1 4 1 3 2
xt = t + t +t +t+1
12 3

Saat t = 2 det.
1 4 1 3
x2 = .2 + . 2 + 22 + 2 + 1
12 3
= 1,33 + 2,667 + 4 + 2 + 1
= 11 m

Saat t = 5 det.

29
1 4 1 3
x5 = .5 + . 5 + 52 + 5 + 1
12 3
=52,08 + 41,66 + 25 + 5 + 1 = 124,74
Kecepatan rata-rata antara t=2 dan t=5
x  x2
vr = 5
52
124,74  11
= = 37,91 m/det.
3
Kecepatan saat t = 4 det.
1
vt = t3 + t2 + 2t + 1
3
1
= . 43 + 42 + 2. 4 + 1 = 21,33 + 16 + 8 + 1 =46,33 m/det.
3
Contoh.
Suatu partikel bergerak dengan percepatan sebagai fungsi posisi a = 5x + 2. Bila kecepatan benda pada
saat x = 0 adalah 10 m/det. hitung kecepatan benda saat posisinya x= 2 m dan percepatan benda ketika
kecepatannya 25 m/det.

Diketahui :
a = 3x + 2, v0 = 10 m/det.
Ditanya vx=2 ; av=25
Jawab :
dv
a =
dt
dv dx
5x+2 = .
dt dx
dv dx
= .
dx dt
dv
= v.
dx
vdv = (5x+2) dx
 vdv =  (5x  2)dx
1 2 2 5
(v - v0 ) = x2 + 2x
2 2
v - v0 = 5 x2 + 4x
2 2

v2 = 5 x2 + 4 x + 100
untuk x = 2
v2 = 5. 22 + 4. 2 + 100 = 20 + 8 + 100 = 128
v = 11,3 m/det.
252 = 5 x2 + 4 x + 100
625 = 5 x2 + 4 x + 100
0 = 5x2 + 4x – 525
 4  16  4.5.525
x =
2.5
 4  10516
=
10
 4  102,54
=
10
=9,85 m
30
Contoh.
Sebuah partikel bergerak dengan percepatan sebagai fungsi posisi a = 8 – 2x. Saat posisi x = 0 kecepatan
partikel 4 m/det. hitung kecepatan partikel saat x = 4 m dan tentukan percepatannya saat kecepatannya 40
m/det.
Diketahui :
a = 8 – 2x, v0 = 4 m/det.
Ditanya vx=4 ; av=40
Jawab :
dx dv
a = .
dt dx
dv
= v.
dx
dv
8 – 2x = v.
dx
(8-2x) dx = v. dv
 (8  2 x)dx =  vdv
1 2 1 2
8x – x2 = v - v0
2 2
1 1
8x – x2 = v 2 - .16
2 2
1
8x – x2 +8 = v 2
2
-2x2+16x +16 = v2

Saat x = 4
v2 = -2.42 + 16. 4 + 16
= -32 + 64 + 16
= 48
v = 48
= 6,928 m/det.
1600 = -2 x2 + 16 x + 16
0 = -2 x2 + 16 x – 1584
 16  256  4.(2).(1584 )
x =
2.(2)
Diskriminan berharga negatif, akarnya adalah imaginer maka kecepatan 40 m/det. tidak tercapai.

Gerak vertical
Gerak vertical adalah gerak suatu partikel yang percepatannya merupakan percepatan gravitasi.
Gerak ini adalah gerak jatuh bebas dan gerak vertikal keatas.
Secara matematis dirumuskan :
a = -g
dv
a =
dt
dv
-g =
dt
-g dt = dv
v

 dv
v0
=   gdt

31
v – v0 = -gt
v = v0 – gt
dy
v =
dt
dy = v dt
y

 dy =  (v0  gt ) dt
y0

1 2
y – y0 = v0 t - gt
2
1
y = y0 + v0 t - g t2
2

Contoh.
Sebuah benda yang massanya 4 kg dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 100 m. Tentukan
kecepatan benda saat berada pada ketinggian 50 m dari permukaan tanah, kecepatan saat jatuh ditanah.
Diketahui :
y0 = 100 m, v0 = 0, g= 10 m/det2.
Ditanya vy=50 dan vy=0
Jawab :
1
y = y0 + v0 t - g t2
2
1
= 100 + 0 - . 10 t2
2
2
y = 100 – 5 t

saat y = 50 m
50 = 100 – 5 t2
-50 = -5 t2
10 = t2
t = 10 = 3,162 det.
v = - gt
= - 10. 3,162 = 31,62 m/det.

saat y = 0
0 = 100 – 5 t2
100 = 5 t2
20 = t2
t = 20 = 4,472 det.

v = -gt
= -10. 4,472 = -44,72 m/det.

Contoh.
Sebuah bola dilempar vertical keatas dengan kecepatan 40 m/det.
Tentukan:
a. Ketinggian maksimum
b. Kecepatan saat ketinggiannya 10 m
c. Kecepatan saat jatuh ke tanah
d. Kecepatan saat mencapai ½ tinggi maksimum.

Diketahui :
32
v0 = 40 m/det.
Ditanya ymax; vy=10; vy=0; vy=1/2 ymax
Jawab :
Ymax v = 0

v0

y=0
Saat ymax ; v=0
0 = v0 – gt
v0 =gt
v
t = 0
g
40
=
10
= 4 det.
1 2
y = y0 + v0 t - gt
2
= 0 + 40. 4 – ½ . 10. 16
= 160 – 80
= 80 m
10 = 40 t – ½ . 10. t2
0 = -5t2 + 40 t - 10
 40  1600  4.10.5
t =
2.(5)
 40  1400
=
 10
 40  37,416
=
 10
t1 = 7,7416 det
t2 =0,2584 det

saat t = 0,2584 ( bola naik)


v = v0 – gt
= 40 – 10. 0,2584
= 40 – 2,584
= 37,416 m/det.
saat t = 7,746
v = v0 – gt
= 40 – 10. 7,7416
33
= 40 – 77,46
= -37,416 m/det.
hal ini menunjukkan pada ketinggian yang sama kecepatan keatas dan kebawah adalah sama.
Saat jatuh ketempat semula ( y = 0)
0 = 40 t – 5 t2
40 = 5 t
t =8

v = v0 – gt
= 40 – 10. 8
= -40 m/det.
Kecepatan saat y = 40 m
1
40 = 40 t – . 10. t2
2
= 40 t – 5 t2
0 = -5 t2+ 40 t - 40
 40  1600  4.5.40
t =
 2.5
 40  1600  800
=
 10
 40  28,28
=
 10
 40  28,28
=
 10
t1 = 6,828 det

 40  28,28
t2 =
 10
=1,172

v = v0 – gt
= 40 – 10. 6,828
= 40 – 68,28
= -28,28 m/det.
Kecepatan saat bola turun
v = v0 – gt
= 40 – 10. 1,172
= 40 – 11,72
=28,28 m/det.

34
Gerak lengkung
Merupakan paduan antara gerak vertical ke arah sumbu y dan gerak hirizontal kearah sumbu x.
Gerak lengkung ini dikenal sebagai gerak parabola ( gerak peluru). Gerak benda kearah horizontal (
sumbu x) merupakan gerak lurus beraturan dengan kecepatan konstan, dan gerak vertikalnya merupakan
geral lurus berubah beraturan dengan percepatan sama dengan percepatan gravitasi.

ymax; vy = 0

vy v
vx
v0


X
Kecepatan v0 diuraikan dalam 2 komponen yaitu kearah sumbu x dan kearah sumbu y.
Ke arah horizontal ( sumbu x )
vx = v0 cos 
x = vx t
= v0 cos  t
Kearah vertical ( sumbu y)

v0y = v0 sin 
dvy
-g =
dt
dvy = -g dt

 dv y =   gdt

vy-v0y = -gt
vy = v0y – gt
vy = v0 sin  - gt

dy
vy =
dt
dy = (vy –gt) dt
y

 dy
0
=  (v0 sin   gt ) dt

1
y – y0 = v0 sin  t - g t2
2
1
y = y0 + v0 sin  t - g t2
2

kecepatan sesaat pada suatu titik merupakan jumlah kecepatan kearah vertical dan kearah horizontal.
v = (vx + vy)1/2
Pada saat tinggi maksimum kecepatan kearah sumbu vy = 0
35
0 = v0 sin  - g t
g t = v0 sin 
v sin 
t = 0
g
v0 sin  1 v 2 sin 2 
y = v0 sin  . - .g 0 2
g 2 g
v02 sin 2 
=
2g
Jangkauan maksimum ( x maksimum ) terjadi saat y = 0
1
0 = v0 sin  t - g t2
2
g t = 2 v0 sin 
2v sin 
t = 0
g
2v sin 
x = v0 cos  . 0
g
2v02 sin  cos
=
g
v02 sin 2
=
g
x maksimum terjadi jika dan hanya jika sin 2  = 1, atau  = 450.

Contoh.
Sebuah peluru yang mempunyai kecepatan awal 40 m/det. ditembakkan dengan sudut elevasi 30 0.
Tentukan :
a. Tinggi maksimum peluru
b. Jangkauan maksimum peluru.
c. Kecepatan peluru setelah 2 detik ditembakkan.
d. Posisi setelah 2 detik ditembakkan.
Diketahui :
v0 = 40 m/det.
 = 300
Ditanya : ymax; xmax; vt=2; (x2,y2)
Jawab :
v sin 
Tinggi maksimum terjadi saat t = 0
2g
v02 sin 2 
y =
2g

40 2.(1/ 2)2
=
2.10
1600 .0,25
=
20
= 80 m
v0 sin 
Jangkauan maksimum terjadi saat t =
g

36
v02 sin 2
x =
g
40 2.sin 600
=
10
1600 .0,8090
=
10
=129,44 m

v 
= vx2  v y2 
1/ 2

vx = v0 cos 
= 40. cos 300
= 40 . 0,891
=35,64 m/det.
vy = v0 sin  - gt
= 40. 0,5 – 10. 2
= 20 – 20
=0
maka v = vx = 35,64 m/det.
x = v0 cos  t
= 40. 0,891. 2
= 69,28 m
Posisi saat x = 2 detik
(x,y) = ( 69,28, 80)

Contoh.
Sebuah bola terletak pada puncak menara yang tingginya 80 m dari permukaan tanah. Seorang prajurit
diharuskan menembak bola diatas menara tersebut dengan tepat pda jarak 100 m dari kaki menara. Jika
peluru yang digunakan mempunyai kecepatan awal 100 m/det. tentukan sudut tembaknya agar peluru
tepat mengenai bola.
Diketahui :
Y = 80 m, X = 100 m, V0 = 100 m/det.
Ditanya 
Jawab :

37
x = v0 cos  t
100 = 100 cos  t
100
t =
100 cos
1
t =
cos
y = v0 sin  - ½ g t2
1 1
y = 100 sin  . -5.
cos cos2 
= 100 tg  - 5 sec2 
80 = 100 tg  - 5 (1 + tg2  )
80 = 100 tg  - 5 – 5 tg2 
0 = -5 tg2  + 100 tg  -85
 100  10000  4.5.85
tg  =
 10
 100  10000  1700
=
 10
 100  8300
=
 10
 100  91,1
=
 10
=19,1
 100  91,1
tg  =
 10
= 0,89
 = arc tg 0,89 = 46,300

Contoh.
Sebuah pesawat tempur bergerak dengan kecepatan 200 m/det. berada pada ketinggian 300 m diatas
permukaan tanah. Pada jarak horizontal berapa dari sasaran bom harus dilepaskan agar tepat mengenai
sasaran yang ada di permukaan tanah.
Diketahui :
V = 200 m/s, Y = 300 m, g = 10 m/det.2
Ditanya x
Jawab :
v

38
1
y = g t2
2
= 5 t2
300 = 5 t2
t2 = 60
t = 60
=7,746 det.

x =vt
= 200. 7, 746
=1549,2 m
Contoh.
Sebuah peluru ditembakkan dari tanah dengan kecepatan 200 m/det. dengan sudut elevasi 450 terhadap
horizontal.
Carilah :
a. kecepatan dan posisi peluru setelah 20 detik
b. jarak tembak
c. waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke tanah
Diketahui :
V0 = 200 m/s,  = 450
Ditanya : vt=20; (x,y), xmax; ttotal
Jawab :

V0
450

vx = v0 cos 
= 200 cos 450 = 200 . 0,7071 =141,42
vy = v0 sin  - gt
= 200. 0,7071 – 10 . 20 = -58,58
 
v = vx2  v y2
1/ 2

= (141,42) 
1/ 2
 (58,58)2 =153,07 m/det.
2

x = v0 cos  t
= 200 . 0,7071. 20 =2828,4
1
y = v0 sin  t - g t2
2
= 200. 0,7071. 20 – 5 . 202 =2828,4 – 2000 = 828,4
Posisi saat t=20 (2828,4, 828,4)

39
Jarak tembak
v02
xmax = .sin 2
g
(200)2
= .sin 900 = 4000 m
10
y =0
1
0 = v0 sin  t - .g t2
2
5t = v0 sin 
v sin 
t = 0
5
200 sin 45
= = 40 .0,5. 1,4142 = 28,28 det.
5

Contoh.
Sebuah peluru ditembakkan dari kaki bidang miring dengan kecepatan v0=20 m/s dan arah 600 terhadap
horizontal. Bila sudut bidang miring adalah  =150, carilah dimana peluru jatuh pada bidang miring.
Diketahui:
V0 = 20 m/s,  = 150,  = 600
Ditanya x
Jawab :
y

v0

voy
 vox 

ax
ay
g
Untuk mempermudah pembahasankita ubah system koordinatnya dengan sumbux adalah bidang
miringnya dan sumbu y garis yang tegak lurus bidang miring.
Maka :
V0x = v0 cos 
= 20 cos 450 = 14,14
v0y = v0 sin 
= 20. sin 450 =14,14
ax = g sin 
= 10 sin 150 =2,5882
ay = g cos 150
= 10 . 0,9659 =9,66
40
Saat jatuh pada bidang miring y = 0
0 = v0y t + ½ ay. t2
= 14,14 – ½ .9,66 t
4,83 t = 14,14
14,14
t =
4,83
=2,927 det.

x = v0 cos  t + ½ . ax. t2
= 14,14. 2,927 - ½ . 2,5882. (2,927)2 =41,39 – 11,086 =30,30 m

Contoh.
Auatu sasaran terletak pada jarak 1 km dari kaki sebuah bukit terletak di lereng bukit yang kemiringannya
150. Jika sasaran ditembak dengan sudut elevasi 300 dari bidang miring , berapa kecepatan peluru agar
tepat mengenai sasaran.
Diketahui :
x = 1000 m,  = 300-,  = 150
Ditanya v0
Jawab :
Saat peluru jatuh dilereng
y = v0 sin  t – ½ . g cos  t2
0 = v0 . 0,5 t – 5 . 0,9659 t2
0,5 v0 = 4,83 t
t = 0,1 v0

x = v0 cos  t – ½ g sin  t2
= v0.cos 300 . 0,1 v0 – 5. sin 150. (0,1 v0)2
= v02 .0,1.0,866 – 5.0,2588. 0,01. v02
= v02 (0,0866 – 0,0129)
= v02 .0,07366
1000 = 0,07366 v02
1000
v02 = =13575,89
0,07366
v0 = 116,5 m/det.
Jadi sasaran harus ditembak dengan peluru yang mempunyai kecepatan awal 116,5 m/det.

41

Anda mungkin juga menyukai