Anda di halaman 1dari 18

Fisika Dasar

Naskah Buku

TADRIS FISIKA IAINKENDARI


LA ODE ASMIN, M.SC.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................2
1. GERAK SATU DIMENSI.........................................................................................3
1.1. Pergeseran...............................................................................................3
1.2. Kecepatan Rata-Rata................................................................................3
1.3. Kelajuan Rata-Rata...................................................................................4
1.4. Kecepatan Sesaat dan Kelajuan Sesaat....................................................4
1.5. Percepatan...............................................................................................5
1.6. Percepatan Konstan.................................................................................7
2. GERAK DUA DIMENSI........................................................................................11
2.1. Besaran Gerak Dua Dimensi...................................................................11
2.1.1. Vektor Posisi...................................................................................11
2.1.2. Vektor Pergeseran..........................................................................11
2.1.3. Kecepatan Rata-Rata......................................................................11
2.1.4. Kecepatan Sesaat.........................................................................12
2.1.5. Kecepatan Rata-Rata...................................................................12
2.1.6. Kecepatan Sesaat.........................................................................12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Gerak partikel di sepanjang sumbu −x ..............................................4
Gambar 1.2. Percepatan partikel di sepanjang sumbu −x ......................................6
Gambar 1.3. Gerak partikel di sepanjang sumbu −x ..............................................8
Gambar 2.1. Gerak partikel di sepanjang sumbu −x ............................................15
1. GERAK SATU DIMENSI
1.1. Pergeseran
Perubahan posisi benda dari posisi awal x i ke posisi akhir x f disebut
sebagai pergeseran, Δ x .

Δ x =x f −x i ( 1.1)

Pergeseran merupakan besaran vektor, memiliki besar (nilai) yaitu jarak


antara posisi awal dan posisi akhir, dan arah direpresentasikan oleh tanda
positif untuk gerak ke kanan atau negatif untuk gerak ke kiri.

1.2. Kecepatan Rata-Rata


Sebuah partikel bergerak disepanjang sumbu – x seperti pada gambar 1.1.

Gambar 1.1. Gerak partikel di sepanjang sumbu −x

Pada waktu t i posisi partikel di x i yaitu di titik P dan pada t f posisi partikel
di x f yaitu di titik Q . Dalam interval waktu Δ t=t f −t i, partikel mengalami
pergeseran sebesar Δ x =x f −x i. Rasio pergeseran Δ x terhadap interval
waktu Δ t , disebut sebagai kecepatan rata-rata, v , yang dituliskan sebagai

x f −x i
v= ( 1.2)
t f −t i

Dalam satuan SI, satuan dari kecepatan rata-rata, v adalah meter per detik
(m/s). Kecepatan rata-rata merupakan besaran vektor yang mana memiliki
besar dan arah.
1.3. Kelajuan Rata-Rata
Berbeda dengan kecepatan rata-rata, kelajuan rata-rata merupakan besaran
skalar (hanya memiliki nilai dan tiak bergantung pada arah). Kelajuan rata-
rata dinotasikan dengan s, didefinisikan sebagai rasio antara jarak total d
terhadap interval waktu Δ t=t f −t i, yang dituliskan sebagai

d
s= (1.3)
t f −t i

Contoh 1.1

Sebuah mobil yang bergerak di sepanjang sumbu x dari posisi x i=2 m saat
t=0 dan berhenti di x f =−3 m saat t=2 s . Tentukan perpindahan,
kecepatan rata-rata, dan kecepatan rata-rata selama selang waktu ini.

Penyelesaian

Pergeseran mobil dihitung dengan menggunakan pers. (1.1), yaitu

Δ x =x f −x i=−3 m−2m=−5 m

Kecepatan rata-rata diperoleh

x f −x i −3 m−2m (−5 ) m
v= = = =−2 ,5 m/s
t f −t i 2 s−0 s 2s

Jarak total d=5m, laju rata-rata

d 5m
s= = =2 , 5 m/s
Δt 2s

1.4. Kecepatan Sesaat dan Kelajuan Sesaat


Sebuah benda yang bergerak memiliki kemungkinan kecepatannya
mengalami perubahan pada keadaan yang berbeda. Karena itu,
didefinisikan suatu besaran yaitu kecepatan sesaat untuk mengetahui
besaran kecepatan benda pada setiap saat. Kecepatan sesaat dapat
diperoleh dari kecepatan rata-rata pada interval waktu yang sangat kecil
yaitu mendekati nol ( Δ t →0 ). Jadi, kecepatan sesaat v didefinisikan sebagai
rasio pergeseran Δ t terhadap interval waktu Δ t dengan Δ → 0 , yang
dituliskan sebagai
Δx
v= lim (STYLEREF 1¿ 1 . SEQ Persamaan¿ ARABIC ¿1 4 )
Δt →0 Δt
Dalam notasi kalkulus, limit pada Pers. (1.4) disebut sebagai derivatif x
terhadap waktu t , yang dituliskan sebagai

dx
v= (1.4)
dt
Dari Pers. (1.5) diperoleh
tf

x f −x ❑i =∫ v d t (1.5)
ti

Kelajuan sesaat diperoleh dari nilai kecepatan sesaat itu sendiri.

1.5. Percepatan
Suatu partikel dikatakan mengalami percepatan, ketika kecepatan partikel
tersebut berubah terhadap waktu. Jika partikel bergerak disepanjang
sumbu x , dengan kecepatan v i pada t i dan v f pada t f , maka percepatan
rata-rata didefinisikan sebagai rasio perubahan kecepatan Δ v=v f −v i
terhadap interval waktu Δ t=t f −t i, yang dituliskan sebagai

v f −vi
a= (1.6)
t f −t i

Gambar 1.2. Percepatan partikel di sepanjang sumbu −x

Percepatan rata-rata, a merupakan besaran vektor, dengan satuan SI


adalah m/s2.
Δv
Sementara itu, limit dari rasio ketika pada nilai interval waktu
Δt
mendekati nol, Δ t →0 , disebut sebagai percepatan sesaat, yang dituliskan
sebagai

Δv
a= lim (1.7)
Δt →0 Δt

Dalam notasi kalkulus, dapat dituliskan bahwa

dv
a= (1.8)
dt

dv =adt

atau
2
d x
a= 2 (1.9)
dt

Yang selanjutnya diperoleh


tf

v f −v i=∫ adt (1.10)


ti

Contoh 1.2

Posisi sebuah partikel yang bergerak sepanjang sumbu x bervariasi dengan


waktu t sesuai dengan hubungan x=t 3−12 t+20 , di mana x dinyatakan
dalam meter dan t dalam detik. Tentukan kecepatan dan percepatan
partikel sebagai fungsi waktu.

Penyelesaian:

Untuk mendapatkan kecepatan v sebagai fungsi waktu, maka kita gunakan


Pers. (1.5),

dx d 3
v= = ( t −12 t+ 20 )
dt dt

Ingat, d ( x n )=n x n−1.


d 3
( t −12t +20 ) =3 t 3−1−12 t 1−1 =3t 2−12
dt

Jadi, v=3 t 2−12

Sedangkan percepatan partikel sebagai fungsi waktu, diperoleh dari Pers.


(1.9),

dv d
= ( 3t −12 ) =2.3 t =6 t
2 2−1
a=
dt dt

1.6. Percepatan Konstan


Dalam banyak kasus, partikel bergerak dengan percepatan konstan, maka
percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat.

Gambar 1.3. Gerak partikel di sepanjang sumbu −x

Dengan demikian, dapat dituliskan bahwa pada kecepatan konstan,

v f −vi
a= (1.11)
t f −t i

Pada t i=0 maka kecepatan v i=v 0 dan pada t f =t , kecepatan v f =v ,


sehingga

v f −vi v−v 0 v−v 0


a= ¿ ¿
t f −t i t−0 t

atau dituliskan menjadi

v=v 0 + at (1.12)

Ketika percepatan konstan, maka kecepatan rata-rata, diperoleh


v 0 +v
v= (1.13)
2

Selanjutnya, dari Pers. (1.2) dan Pers. (1.14), maka

x−x 0 v 0+ v
=
t 2

2 ( x−x 0 )=( v 0 + v ) t

1
x−x 0= ( v 0 +v ) t (1.14)
2

Substitusi Pers. (1.13) ke Pers. (1.15), diperoleh

1
x−x 0= ( v + ( v 0 +at ) ) t
2 0

1 1 1 2 1 2
¿ v 0 t+ v 0 t+ a t ¿ v 0 t + a t (1.15)
2 2 2 2

v−v 0
Dari Pers. (1.13) diperoleh t= . Substitusi persamaan ini ke Pers.
a
(1.15), diperoleh

1
2 2 (
x−x 0= ( v 0 +v ) t ¿ 1 ( v 0+ v )
a ) (2 a a a a
¿ ) (
v−v 0 1 v 0 v v 20 v 2 v v 0 1 −v 20 v 2
¿ − + −
2 a
+
a )
1 2 2
¿ ( v −v )
2a 0

Yang dapat dituliskan menjadi


2 2
2 a ( x−x 0 )=−v 0 + v

atau
2 2
v =v 0 +2 a ( x−x 0 ) (1.16)

Persamaan (1.13) sampai (1.17), adalah persamaan untuk gerak partikel


dengan kecepatan konstan.
Contoh 1.3

Sebuah mobil bergerak dipercepat secara seragam dari keadaan diam


hingga kecepatan 100 km/jam dalam 18 detik.

a) Tentukan percepatan mobil.


b) Tentukan jarak yang ditempuh mobil.
c) Jika mobil mengerem hingga berhenti total dalam jarak 100 m, carilah
perlambatan mobil tersebut.

Penyelesain:

a) Karena mobil bergerak dari keadaan diam, maka kecepatan awal mobil
km
adalah nol, v 0=0, v=100 dan t=18 s=5 ×10−3 jam. Maka,
jam
percepatan mobil dapat ditentukan dari persamaan v=v 0 + at ,

v−v 0 ( 100 km/ jam−0 )


a= ¿ −3
4
¿ 2 ×10 km/ jam
2
t 5 ×10 jam

Kalau dikonversikan ke satuan SI, maka

4 2
2 ×10 km/ jam =2 ×10
4
(( 1.000 m
60 ×60 s ) )
2
=1 , 54 m/s
2

b) Jika mobil bergerak dari x 0=0 , maka v 0=0 , v =100 km/ jam, x 0=0
dan t=5 ×10−3 jam.
Maka, dari Pers. (), diperoleh
1
x−x 0= ( v 0 +v ) t
2
1 1
x=x 0 + ( v 0+ v ) t¿ 0+ ( 0+ 100 km/ jam ) ( 5 ×10 jam )¿ 0 , 25 km
−3
2 2
Yang dalam satuan SI, jarak tempuh mobil adalah 250 m
c) Perlambatan mobil diperoleh dengan menggunakan Pers. ()
2 2
v =v 0 +2 a ( x−x 0 )
2 2
v −v 0 ( 0−( 100 km/ jam )2 )
a= ¿
4 2
¿−5 ×10 km/ jam ¿−3 , 86 m/s
2
2 ( x−x 0 ) 2 ×0 , 1 km
2. GERAK DUA DIMENSI

2.1. Besaran Gerak Dua Dimensi


2.1.1. Vektor Posisi
Posisi sebuah partikel dapat diungkapkan dalam bentuk vektor posisi r⃗ .
Dengan menggunakan notasi vektor satuan, maka vektor posisi alam dua
dimensi dituliskan sebagai

^ y ^j
r⃗ =x i+ (2.17)

atau dalam tiga dimensi,

^ y ^j+ z ^k
r⃗ =x i+ (2.18)

dengan x i^ dan y ^j adalah komponen vektor dari r⃗ disepanjang sumbu x


dan y .

2.1.2. Vektor Pergeseran


Misalkan sebuah partikel bergerak pada bidang x− y . Pada waktu t i posisi
partikel di r⃗ i dan pada waktu t f posisi partikel di r⃗ f . Pada interval waktu
Δ t=t f −t i, pergeseran partikel dituliskan sebagai

Δ ⃗r =⃗r f −⃗r i (2.19)

Dengan kata lain, bahwa vektor pergeseran sama dengan beda antara
vektor posisi akhir dengan vektor posisi awal.

2.1.3. Kecepatan Rata-Rata


Sebagaimana pada gerak satu dimensi, kecepatan rata-rata didefinisikan
sebagai rasio pergeseran Δ ⃗r , terhadap interval waktu Δ t ,

Δ ⃗r ⃗r f −⃗r i
⃗v = = (2.20)
Δ t t f −t i

Kecepatan rata-rata adalah besaran vektor, dengan satuan SI m/s, yang


arahnya sepanjang vektor pergeseran Δ ⃗r.
2.1.4. Kecepatan Sesaat
Δ r⃗
Percepatan sesaat didefinisikan sebagai limit nilai rasio pada interval
Δt
waktu Δ t mendekati nol, Δ t →0 ,

Δ r⃗
⃗v = lim (2.21)
Δt →0 Δt

d r⃗
⃗v =
dt
tf

r⃗ f −⃗r i =∫ ⃗v dt (2.22)
ti

Dalam notasi vektor satuan, dapat dituliskan sebagai

d r⃗ d ( x i^ + y ^j ) dx ^ dy ^
⃗v = = = i+ j
dt dt dt dt

atau

^ v y ^j
⃗v =v x i+ (2.23)

dx dy
dengan v x = dan v y = masing-masing adalah komponen kecepatan
dt dt
pada sumbu x dan y .

2.1.5. Kecepatan Rata-Rata


Percepatan rata-rata partikel, a⃗ didefinisikan sebagai rasio perubahan
kcepatan Δ ⃗v =⃗v f −⃗v i terhadap interval waktu Δ t=t f −t i.

Δ v⃗ v⃗ f −⃗v i
a⃗ = = (2.24)
Δ t t f −t i

Waktu Δ t adalah besaran skalar, arah a⃗ adalah searah dengan perubahan


kecepatan Δ ⃗v =⃗v f −⃗v i .
2.1.6. Kecepatan Sesaat
Percepatan sesaat sebuah partikel, a⃗ , didefinisikan sebagai limit nilai dari
Δ ⃗v
rasio , ketika Δ t →0 .
Δt

Δ ⃗v
a⃗ = lim (2.25)
Δt →0 Δt

Dalam notasi kalkulus,

d ⃗v
a⃗ =
dt
2
d r⃗
a⃗ = 2
dt

d ⃗v =⃗a d t
tf

⃗v f − ⃗v i=∫ a⃗ dt (2.26)
ti

^ v y ^j,
Dalam notasi vektor satuan, ⃗v =v x i+

d ⃗v d d vx d v y
^
= ( v x i+v ^ ^ ^j
a⃗ = y j )= i+
dt dt dt dt
^ y ^j
a⃗ =a x i+a (2.27)

d vx d vy
dengan a x= dan , masing-masing adalah komponen
a y=
dt dt
percepatan pada sumbu x dan y . Pada kasus tiga dimensi, dituliskan
sebagai

^ y ^j+ a z k^
a⃗ =a x i+a

Percepatan bisa berubah karena perubahan besar dan vektor kecepatan.


2.2. Gerak Proyektil
Proyektil adalah sebuah objek yang meluncur di udara dan bergerak tidak
dengan daya dorongnya sendiri. Pada bisang xy kita menganggap bawah y
arah vertikal ke atas. Dengan demikian a x =0 dan a y =−g.

Perhatikan gambar 2.1. Pada t=0 , proyektil akan meningglkan titik asalnya
yaitu ( x 0 , y 0 ), dengn kecepatan awal ⃗v 0 yang membentuk sudut θ0 terhadap
arah x positif.

Gambar 2.4. Gerak partikel di sepanjang sumbu −x

Kecepatan awal proyektil dapat dituliskan sebagai

^ v y 0 ^j
⃗v 0=v x 0 i+ (2.28)

dengan v x 0=v 0 cos θ0 ; v y 0=v 0 sinθ 0 masing-masing adalah bentuk proyeksi


⃗v 0 terhadap sumbu x dan y .

2.2.1. Gerak Horizontal Proyektil


Saat a x =0 , komponen kecepatan horizontal v x 0 konstan sepanjang gerak.
Kecepatan horizontal v x dan posisi horizontal x , dituliskan sebagai

v x =v 0 cos θ0=konstan (2.29)

dan dari x=v x 0 t , diperoleh

x=( v 0 cos θ0 ) t (2.30)


2.2.2. Gerak Vertikal Proyektil
Saat a y =−g, kecepatan vertikal v y dan posisi vertikal y dituliskan sebagai

v y =v y0 −¿=v 0 sinθ 0−¿ (2.31)

dan

1 2 1 2
y=v y 0 t− g t =( v 0 sin θ 0 ) t− g t (2.32)
2 2

2 2 2
v y =v y0 −2 gy=( v 0 sin θ0 ) −2 gy (2.33)

Contoh 2.4

Sebuah pesawat, terbang secara horizontal dengan kecepatan konstan


v 0=400 km/jam dengan pada ketinggian konstan h=2 km di atas
permukaan tanah.

a) Jika dari pesawat dilepas sebuah paket menuju truk di darat, hitung
waktu yang dibutuhkan pengiriman paket tersebut
b) Berapakah jarak horizontal yang ditempuh oleh paket pada waktu
itu

Penyelesaian:

a) Kecepatan awal paket sama dengan kecepatan pesawat.


v 0=400 km/jam, θ0 =0
1 2
y=( v 0 sin θ0 ) t− g t
2
1
−2000 m=0− 9 ,8 2 t
2 ( m 2
s )

2 2000 m 2000 m
t = → t= =20 , 2 s
m m
4,9 2 4,9 2
s s
b) Jarak horizontal:
(
x=( v 0 cos θ0 ) t= 400 )(
km 1 jam
jam 3600 s )
( cos 00 ) ( 20 ,2 s ) =2,24444 km
x=2,244 km=2.244 m

Jangkauan Horizontal Proyektil


→ R adalah jarak yang ditempuh oleh proyektil ketika menuju y=0setelah
waktu t=T

x=( v 0 cos θ0 ) t

x=R dan t=T , sehingga

R=( v 0 cos θ 0 ) T

1 2 1 2
y=( v 0 sin θ0 ) t− g t → 0=( v 0 sin θ0 ) T − g T
2 2

1 2
( v 0 sin θ 0 ) T = 2 g T

1
( v 0 sin θ 0 )= 2 > ¿

2 ( v 0 sin θ 0)
→T=
g

Substitusi T → R=( v 0 cos θ0 ) T


2 ( v 0 sin θ0 ) 2
2 v 0 cos θ0 sin θ0
R=( v 0 cos θ 0 ) =
g g

Kita gunakan identitas trigonometri:

sin 2 θ0=2 sin θ0 cos θ 0


2
v 0 sin 2 θ0 π
R= ; 0≤ θ0 ≤
g 2

Jangkauan maksimum: sin 2 θ0=1 , yaitu θ0 =45 0 dan 90 0−θ0 saat


sin 2 θ0=sin ( 1800−2 θ0 ).

Ketinggian Maksimum Proyektil


1
t=t 1= T
2

2 ( v 0 sin θ0 )
T=
g

1 ( v 0 sin θ0 )
t 1= T =
2 g

Atau

v y =v 0 sin θ0 −¿

0=v 0 sin θ0−¿→ v 0 sin θ 0=¿

v 0 sin θ0
t=
g

1 2
Substitusi nilai t ke dalam y=( v 0 sin θ0 ) t− g t
2

( )
2 2 2
v 0 sinθ 0 1 v 0 sin θ0 v 0 sin θ0 1 2 2
H=( v 0 sin θ0 )
g
− g
2 g
=
g
− ( v sin θ 0)
2g 0
2 2
H=
v 0 sin θ0
g
1−( )
1
2
2 2
v 0 sin θ0
H=
2g

Pada θ0 an 90 0−θ0: jangkauan R sama, sin θ0 tidak sama dengan sin 90 0−θ0
. Ketinggian maksimum H akan lebih besar untuk sudut yang besar.

Anda mungkin juga menyukai