Anda di halaman 1dari 10

PROYEK

PERSAMAAN DIFERENSIAL

Dosen Pengampu : (Drs.MarsangkapSilitonga,M.Pd)

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

RARA SALSA BILA SIMANJUNTAK (5203230025)


AGNES M.R. SITUMEANG (5203230010)
MUHAMMAD IKHSAN ANDRIAN (5203230016)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatNya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Persamaan Diferensial
“PROYEK”. Saya berterimah kasih kepada Bapak dosen yang sudah memberikan
bimbingannya.

Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
saya minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

MEDAN, 3 JUNI 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

1. LatarBelakang.........................................................................................
2. RumusanMasalah....................................................................................
3. TujuanPenelitian.....................................................................................

BAB II DASAR TEORI......................................................................................

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................

BAB IV PENUTUP..............................................................................................

1. Kesimpulan..............................................................................................
2. Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. LatarBelakang

Persamaan diferensial adalah hubungan antara sekelompok fungsi dengan


turunan-turunannya.Persamaan diferensial muncul secara alami dalam sains fisik,
model matematika, dan dalam matematika itu sendiri. Sebagai contoh, Hukum
kedua newton yang menggambarkan hubungan antara percepatan dengan posisi
dapat dimulai dengan persamaan diferensial biasa.

2. RumusanMasalah
 Bidangfisikamanakah yang menggunakanaplikasiturunan?
 Materifisikamanakah yang berhubungandenganturunan?
 Adakahhubunganantarafisikadengankalkulusdiferensial?

3. TujuanPenelitian
 Mengetahuiaplikasiturunandalambidangfisika.
 Mengetahuimaterifisika yang menggunakankonsepturunan.
 Mengetahuihubunganantarafisikadengankalkulusdiferensial.
BAB II

DASAR TEORI

Persamaan diferensial adalah hubungan antara sekelompok fungsi dengan


turunan-turunannya. Persamaan diferensial biasa adalah sebuah persamaan
diferensial yang menghubungkan fungsi dengan sebuah variabel ke turunannya
terhadap variabel itu sendiri. Persamaan diferensial parsial adalah persamaan
diferensial yang menghubungkan fungsi yang memiliki lebih dari satu variable ke
turunan parsialnya. Persamaan diferensial muncul secara alami dalam sains fisik,
model matematika, dan dalam matematika itu sendiri. Sebagai contoh, Hukum
kedua newton yang menggambarkan hubungan antara percepatan dengan posisi
dapat dimulai dengan persamaan diferensial biasa
Fisika secara spesifik mempelajari perubahan kuantitas terhadap waktu,
dan konsep "turunan waktu"—laju perubahan terhadap perubahan waktu—
sangatlah penting sebagai definisi yang tepat pada beberapa konsep penting.
Sebagai contohnya, turunan waktu terhadap posisi benda sangat penting dalam
fisika Newton:

• kecepatan adalah turunan posisi benda terhadap waktu.


• percepatan adalah turunan dari kecepatan benda terhadap waktu, ataupun
turunan kedua posisi benda terhadap waktu.

Pada sebuah kajian mengenai torsi benda tegar pendiferensialan menjadi


salah satu cara untuk menemukan rumusnya. Dari rumus mencari jarak rotasi
benda (s) jika diturunkan maka akan diperoleh rumus Usaha yang dilakukan gaya
F untuk gerak rotasidW =F . ds ,jika diturunkan lagi maka akan diperoleh daya
dW dq
=t . Mencari momentum sudut benda tegar juga merupakan hasil dari
dt dt
dW dK
pendeferensialan = .
dt dt
BAB III

PEMBAHASAN

1. AplikasiTurunandalamfisika
Dalambidangfisikadibahasmengenaigeraklurusberubahberaturan, yang
berartibahwakecepatanbendaselamabergeraktidaklahtetap.
Misalnyabendabergerakmenempuhjaraks dalamwaktut. Kecepatan rata-rata
dapatditentukandengan:
peruba h anjarak ∆ s
Kecepatan rata-rata : =
peruba h anwaktu ∆ t
Jika kecepatan pada saat t dinotasikandengan v(t)
makakecepatandirumuskandengan:
ds
V (t)=
dt
Jika fungsikecepatanterhadapwaktu v(t)
diturunkanlagimakaakandiperolehpercepatan
dv
a(t) =
dt
Dengan kata lain, percepatan pada waktu t
adalahturunanpertamadarifungsikecepatan. Percepatan juga
diartikansebagaiturunankeduadarifungsijaraknyayaitu:

( )
2
dv d ds d s s
a ( t )= = = =
dt dt dt ( dt )2 t 2
Aplikasiturunandalambidangfisikadigunakanuntukmenurunkansuaturumus
. Berikutcontohpenerapanturunan dalam fisika :
1.1 Momentum Sudut
Didefinisikan l = r x p (p = mv). Besarnya momentum sudut : l = r p sin q.
Rumusaninidapatdiubahmenjadi : l = r (p sinq) = r p^atau l = p (r sinq) = p r^Dari
definisi momentum sudut l = r x p, bila dideferensialkan diperoleh :
dl d (r × p)
=
dt dt
dl
dt
= r× (
dp
dt
+
dr
dt )(
×p )
dl
= ( r × F ) + ( v × mv )
dt
dl

dt
dp
=F
dt

1.2 Torsi
Sebuah benda berotasi dengan sumbu putar adalah sumbu z. Sebuah gaya
F bekerja pada salah satu partikel di titik P pada benda tersebut. Torsi yang
bekerja pada partikel tersebut adalah :
τ =r × F
Arah torsi t searah dengan sumbu z. Setelah selang waktu dt partikel telah
berputar menempuh sudut dq dan jarak yang ditempuh partikel ds, dimana ds = r
dq. Usaha yang dilakukangaya F untukgerakrotasiini
dW =F . ds
dW =F cos α ds
dW =( F cos α ) ( r dθ )
dW =τ . dθ
dW =F . ds
Laju usaha yang dilakukan (daya) adalah :
dW dθ

dt dt
P=τ .ω
P=F . v
Untuk benda yang benar-benar tegar, tidak ada disipasi tenaga, sehingga
laju dilakukannya usaha pada benda tegar tersebut sama dengan laju pertambahan
tenaga kinetik rotasinya.
dW dK
=
dt dt

dW
=
d ( 12 I ω )
2

dt dt
2
1 dω
τω= I
2 dt
dω2
τω=Iω
dt
τω=Iωα
τ =I α

ContohSoal dan Pembahasannya


Posisipartikelditunjukkan oleh persamaan s=f(t)=t3-6t2+9t (t dalamdetik dan s
dalam meter). Tentukan :
a. Kecepatan pada waktu t?
b. Kecepatan setelah 2 detik?
c. Kapan partikelberhenti?
d. Kapan partikelbergerakmaju ?
Jawab :
a. Fungsikecepatanadalahturunandarifungsiposisi.
s=f(t)=t3-6t2+9t
v(t)= =3t2-12t+9
b. Kecepatansetelah 2 detikbermaknasebagaikecepatansesaat pada t=2
v(t)= =3t2-12t+9
v(2)= 3(2)2-12(2)+9=-3m/dt
c. Partikelberhentijika v(t)=0
v(t)= 3t2-12t+9=0
ó3t2-12t+9
ó3(t2-4t+3)
ó3(t-1)(t-3)=0
ó t1=1 dan t2=3 Partikelberhentisetelah t=1 atau t=3 
d. Partikelbergerakmaju (dalamarahpositif) jika v(t)>0
3t2-12t+9=3(t-1)(t-3)>0
®Partikelbergerakmajujika
t<1 atau t>3
®Partikelbergerakmundurjika
1<t<3
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
 Materifisika yang menggunakanaplikasiturunan salah satunyaadalahhukum
Newton. Tepatnya pada penyeleaian momentum sudut, menentukankecepatan
pada selangwaktutertentu.
 Kalkulusdiferensialmemilikihubunganpentingdenganfisika.
Diferensialdigunakandalamfisikauntukmembantudalampenyelesaianperhitunga
n.

2. Saran

Setidaknya,
dalamsebuahpenyampaianhasilprojekpenelitianharuslahdisertailandasanteori yang
kuatuntukmembantutindakanpembahasanprojekpenelitian. Setiapperhitungan,
harus di telitihatau di periksadenganbaiktentangkebenarannya. Karena
apabilaterjadikesalahanperhitungansedikitsaja, itudapatberpengaruh pada
hasilakhir.

Anda mungkin juga menyukai