Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk


menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit,
turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu
mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu
mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan
untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki
aplikasi yang luas dalam bidang-bidangsains, ekonomi, dan teknik;
serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat
dipecahkan dengan aljabar elementer.

Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial


dan kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema
dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju
pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan
analisis matematika.

Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang


mempunyai peranan yang sangat besar baik dalam bidang
bidang lain maupun dalam matematika itu sendiri. Dengan
mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam
menyelesaikan masalahmasalah yang berkaitan dengan fungsi,
integral dan bidang kalkulus lainnya. Turunan juga dapat digunakan
untuk dapat menggambarkan grafik suatu fungsi aljabar yaitu
dengan menggunakan penerapannya. Untuk menentukan turunan
suatu fungsi biasanya digunakan konsep limit.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Laju Yang Berkaitan dalam turunan itu?

2. Apakah Diferensial dalam turunan itu ?

3. Apakah Hampiran dalam turunan itu?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Laju Yang Berkaitan dalam turunan

2. Mengetahui Konsep Diferensial dalam turunan

3. Mengetahui cara menentukan Hampiran dengan menggunakan


Diferensial

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Laju yang Berkaitan

Matematika selalu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,


seperti penerapan pelajaran Fisika. Kali ini akan dibahas tentang Laju
yang Berkaitan. Jika didapatkan peubah y yang bergantung kepada n
waktu t, maka jika diturunkan akan menjadi dy/dt yang disebut laju
sesaat perubahan. Dan bila y adalah sebuah jarak, maka laju sesaat
perubahan disebut sebagai kecepatan. Banyak laju yang kita temukan
dalam kehidupan kita sehari-hari seperti laju air masuk ke dalam
ember, membesarnya luas pencemaran minyak, laju angin yang
menerbangkan layang-layang, dan laju lainnya.

Apabila selain peubah y yang berkaitan dengan t, terdapat juga


peubah x dan kita juga mengetahui tentang dx/dt, maka kita bisa
mencari dy/dt karena dy/dt dan dx/dt keduanya berkaitan dan disebut
laju yang berkaitan. Jika kita mendapat sebuah soal cerita tentang laju
yang berkaitan seperti, maka kita harus memiliki prosedur sistematis
atau langkah-langkah :

Langkah 1. Andaikan t menyatakan waktu. Gambarlah diagram


yang berlaku untuk semua t > 0. beri pengenal besaran-
besaran yang nilainya tidak berubah bila t bertambah, dengan
nilai-nilai konstanta yang diketahui. Berikan nama huruf pada
besaran yang berubah sesuai waktu, dan bubuhkan garis-garis
yang sesuai dari gambar dengan peubah-peubah ini.
Langkah 2. nyatakan apa yang diketahui dan informasi apa
yang diinginkan tentang peubah-peubah. Informasi ini akan
berbentuk turunan-turunan terhadap t.
Langkah 3. tulislah sebuah persamaan yang menghubungkan
peubah-peubah yang sahih untuk semua waktu t > 0, bukan
hanya pada saat beberapa saat tertentu.
Langkah 4. Diferensialkan persamaan yang ditemukan dalam
langkah 3 secara implisit terhadap t. Persamaan yang
dihasilkan, memuat turunan-turunan terhadap t, sahih untuk
semua t > 0.

3
Langkah 5. Gantikan persamaan yang ditemukan dalam
langkah 4 untuk semua data yang sahih pada saat tertentu
untuk mana jawab masalah disyaratkan. Selesaikan turunan
yang diinginkan.

Contoh Soal:

Seorang anak menerbangkan layang-layang. Jika tinggi layang-


layang 90 dm di atas tingkat tangan anak itu dan angin
meniupnya pada arah mendatar dengan laju 5 dm/detik,
seberapa cepat anak tersebut mengulur benang pada saat
panjangnya 150 dm ? ( Anggap benang membentuk sebuah garis,
walaupun sebenarnya anggapan ini tidak realistis ).

Jawab :

Langkah 1. Dimisalkan jarak antara si anak dengan layang-


layang adalah x, tinggi layang-layang dari tanah adalah y,
panjang benang (yang dianggap lurus, walaupun dalam
kenyataan tidak lurus) dianggap z, dan t menyatakan
banyaknya detik saat mengulur benang, maka didapatkan
bahwa kecepatan angin bisa dikatakan bahwa
bertambahnya jarak si anak dengan layang-layang, yaitu
dx/dt.
Langkah 2. Diketahui bahwa kecepatan angin 5 dm/s, maka
dx/dt = 5. Tinggi y = 90 dm dikatakan tinggi y tidak berubah
dari waktu ke waktu sehingga turunan dy/dt = 0. panjang
benang saat itu adalah z = 150 dm, yang dicari adalah
kecepatan mengulur benang yaitu dz/dt.
Langkah 3. Menurut Teorema Phytagoras, z2 = x2 + y2
Langkah 4. Dengan mendiferensialkan secara implisit
terhadap t dan memakai Aturan Rantai, maka kita
mempunyai

4
atau

Langkah 5. untuk semua t > 0, dx/dt = 5 dan dy/dt = 0, dy/dt


samadengan 0 dikarenakan tinggi layang-layang dari tangan
si anak tidak berubah tetap 90 dm. Sedangkan pada saat
panjang benang 150 dm maka nilai x yaitu jarak anak
dengan layang-layang adalah

Setelah itu kita ganti data-data di atas ke dalam persamaan


langkah 4, maka diperoleh:

Jadi, kecepatan si anak mengulur benang saat panjang


benang 150 dm adalah 4 dm/detik.

5
2.2 Diferensial
dy
Kita mengenal notasi dx sebagai notasi turunan yang

setara dengan f ( x) , merupakan suatu lambang yang tunggal,

dalam arti bukan hasil bagi dari dy dengan dx . Namun dy

dengan dx belum diberi arti terpisah. Misalkan P( x 0 , y 0 )

adalah suatu titik tetap pada kurva y=f ( x ) . dengan P sebagai

titik asal, buat sumbu koordinat baru dy dan dx yang sejajar

sumbu x dan sumbu y.

Dalam sistem koordinat baru ini, persamaan garis singgung pada

kurva f di titik P adalah dy=mdx , dengan gradien m sama

dengan f ' (x 0 ) . Akibatnya, persamaan garis singgung pada kurva

f di titik P dapat ditampilkan dalam bentuk dy=f ' ( x 0 ) dx .

6
Definisi Differensial, Andaikan y = f(x) adalah fungsi yang
terdiferensiasi dari peubah bebas x.

x adalah kenaikan sebarang dalam peubah x


dx disebut diferensial peubah bebas x, sama dengan x.
y adalah perubahan aktual dalam peubah y sewaktu x berubah
dari x ke x + x; yaitu y = f(x + x) f(x)
dy disebut diferensial peubah tak bebas y, yang didefinisikan oleh
dy = f'(x)dx

M isalkan fungsi y = f (x) terdiferensialkan di x D f, dengan Df


suatu selang terbuka. Diferensial dari peubah bebas x, ditulis dx,
didefinisikan sebagai suatu pertambahan sebarang dari x, yaitu dx
= x
diferensial peubah tak bebas y, ditulis dy, didefinisikan sebagai
berikut
dy = f(x) dx
dy '
=f (x)
dari bentuk diferensial dy diperoleh dx , ini berarti bahwa

dy
dx mempunyai dua makna, pertama sebagai hasil turunan

7
fungsi dari y terhadap x, dan kedua sebagai hasil bagi dari dy
terhadap dx.
Aturan untuk menentukan turunan dapat ditampilkan dalam bentuk
aturan untuk menentukan diferensial dengan cara mengkalikan
setiap ruasnya dengan dx. Berikut ini adalah beberapa aturan untuk
menentukan diferensial suatu fungsi, yang dibandingkan dengan
aturan yang sama untuk turunan.

Contoh:
2
Diberikan fungsi y=x +3 x+ 4 . Tentukan y dan dy, untuk

x=2 dan x=0,2

Penyelesaian:
y=f ( x+ x )f ( x )
2 2
( x + x ) +3 ( x + x ) +4( x +3 x +4 )
2 2 2
x +2 x x+ x +3 x +3 x x +4x 3 x4

2 x x + x 2+ 3 x

( 2 x +3 ) x + x 2

dy=f ' ( x ) d x=(2 x+3) x

Sehingga untuk x =2 dan x=0,2

y= ( 2.2 )( 0,2 ) +(0,2)2=1,404 dan dy=( 2.2+3 ) ( 0,2 )=1,4

8
2.3 HAMPIRAN

Diferensial akan memainkan beberapa peranan penting,


tetapi untuk sekarang penggunaan utamanya adalah dalam
memberikan hampiran-hampiran.
f(x + x) f(x) + dy
misalkan fungsi f terdefinisi pada selang terbuka I yang memuat xo .

x 0+ x I f ( x 0 + x )
jika maka nilai hampiran dengan konsep

diferensial adalah
f ( x 0 + x ) f ( x 0 ) + f ' ( x0 ) x

Atau
'
f ( x 0 + x ) f ( x 0 ) +dy ; dy=f ( x0 ) dx , dx= x

Perhatikan bahwa disekitar titik P (x 0 , y 0 ) garis singgungnya

sangat dekat dengan kurva y=f (x) . Jadi jika pada x diberikan

pertambahan sebesar , maka pertambahan y pada kurva f adalah


sebesar x=d x maka pertambahan y pada kurva f adalah
y=f ( x 0 + x )f ( x 0 )
sebesar sedangkan pada garis

singgungnya sebesar dy=f ' ( x 0 ) dx ternyata bahwa dy merupakan

9
suatu hampiran yang baik untuk y dan bentuknya merupakan

kelipatan dari x , yang terlihat jelas berdasarkan definisi

x0
turunan fungsi f di .

x0
Perhatikan kembali definisi turunan fungsi f di , yaitu

f ( x 0 + x ) f (x0 )
f ' ( x 0 )= lim
x 0 x

Bentuk ini dapat dituliskan sebagai

f x0 + x ) f (x 0) '
lim
x 0
(( x
f ( x0 ) =0, )
Atau

f ( x 0 + x )f ( x 0 )f ' (x0 ) x
lim =0
x 0 x

Sekarang misalkan
'
f ( x 0 + x ) f ( x 0 ) f ( x 0 ) x
E=
x

Maka

f ( x 0 + x ) =f ( x 0 ) + f ' ( x 0 ) x+ E x , dengan lim E=0


x 0

Atau

y=f ( x 0 + x )f ( x 0 )=f ' ( x 0 ) x + E x ,dengan lim E=0


x 0

Ini berarti bahwa f ' ( x0 ) x merupakan suatu hampiran yang

cukup baik untuk y .

10
Contoh:
Gunakan diferensial untuk membuat hampiran pertambahan luas
sebuah gelembung sabun pada saat jari-jarinya bertambah dari 3
cm menjadi 3,025 cm

Penyelesaian:
Luas gelembung bola sabun diberikan oleh A = 4r2. Kita boleh
membuat hampiran
nilai sebenarnya, A, dengan diferensial dA, dengan
dA = 8r dr
pada r = 3 dan dr = r = 0,025, dA = 8(3)(0,025) 1,885 cm
persegi
Hampiran linier , L(x) = f(a) + f(a) (x-a)
Disebut hampiran linier terhadap fungsi f di a, dan kadang kadang
merupakan hampirn untuk f ketika x dekat ke a.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk


menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit,
turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu
mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk
memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi
yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta
dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan
dengan aljabar elementer.

Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan


kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar
kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran
matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi
dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penyusun makalah masih jauh dari kata


sempurna, kedepannya penyusun akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap


penyusunanmakalah dan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Purcell, Edwin J. 2003. Kalkulus jilid 1. Jakarta: Erlangga

Sari, Intan. 2009. Penggunaan turunan.

http://nengintanmsari.wordpress.com/2009/03/15/turunan/
Diakses tanggal 5 Desember 2016 pukul 21.00 WIB

Setiawan. 2004. PDF Pengantar kalkulus.


http://Depdiknas.yogyakarta.com/
Diakses tanggal 5 Desember 2016 pukul 21.00 WIB.

13

Anda mungkin juga menyukai