Anda di halaman 1dari 13

Pembuktian Teorema Integral

Pembuktian Teorema Integral beserta contoh soalnya


Selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia [tutup]

Teorema dasar kalkulus


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

{{Calculus}

Teorema dasar kalkulus menjelaskan relasi antara dua operasi pusat kalkulus, yaitu
pendiferensialan (differentiation) dan pengintegralan (integration).

Bagian pertama dari teorema ini, kadang-kadang disebut sebagai teorema dasar kalkulus
pertama, menunjukkan bahwa sebuah integral taktentu[1] dapat dibalikkan menggunakan
pendiferensialan.

Bagian kedua, kadang-kadang disebut sebagai teorema dasar kalkulus kedua, mengijinkan
seseorang menghitung integral tertentu sebuah fungsi menggunakan salah satu dari banyak
antiturunan. Bagian teorema ini memiliki aplikasi yang sangat penting, karena ia dengan
signifikan mempermudah perhitungan integral tertentu.

Penyataan yang pertama kali dipublikasikan dan bukti matematika dari versi terbatas teorema
dasar ini diberikan oleh James Gregory (1638-1675)[2]. Isaac Barrow membuktikan versi umum
bagian pertama teorema ini, sedangkan anak didik Barrow, Isaac Newton (1643-1727)
menyelesaikan perkembangan dari teori matematika di sekitarnya. Gottfried Leibniz (1646–
1716) mensistematisasi ilmu ini menjadi kalkulus untuk kuantitas infinitesimal.

Teorema dasar kalkulus kadang-kadang juga disebut sebagai Teorema dasar kalkulus
Leibniz atau Teorema dasar kalkulus Torricelli-Barrow.
Daftar isi

 1 Intuisi
 2 Pernyataan formal
o 2.1 Bagian pertama
o 2.2 Bagian kedua
 3 Korolari
 4 Contoh
 5 Pembuktian bagian pertama
 6 Pembuktian bagian kedua
 7 Perampatan
 8 Lihat pula
 9 Catatan kaki
 10 Referensi
 11 Pranala luar

Intuisi

Secara intuitif, teorema ini dengan sederhana menyatakan bahwa jumlah perubahan infinitesimal
suatu kuantitas terhadap waktu (atau terhadap kuantitas lainnya) akan menumpuk menjadi
perubahan total kuantitas.

Untuk memahami pernyataan ini, diberikan sebuah contoh: Misalkan sebuah partikel berpindah
mengikuti garis lurus dengan posisinya diberikan sebagai x(t), dengan t adalah waktu dan x(t)
berarti x adalah fungsi dari t. Turunan dari fungsi ini sama dengan perbuahan infinitesimal
kuantitas, dx, per perubahan infinitesimal waktu, dt (tentu saja turunannya sendiri tergantung
pada waktu). Didefinisikan pula perubahan jarak per perubahan waktu ini sebagai kecepatan v
partikel. Dalam notasi Leibniz:

Dengan menata ulang persamaan ini, terlihat bahwa:

Dengan logika di atas, sebuah perubahan x (atau Δx) adalah jumlah dari perbuahan infinitesimal
dx. Ia juga sama dengan jumlah dari hasil kali infinitesimal dari turunan dan waktu.
Penjumlahahan takterhingga ini adalah pengintegralan; sehingga operasi penginteralan
mengijinkan pemulihan fungsi semula dari turunannya. Dengan pemikiran yang sama, operasi ini
juga dapat bekerja terbalik ketika kita menurunkan hasil dari sebuah integral untuk memulihkan
turunan semula.
Pernyataan formal

Terdapat dua bagian teorema dasar kalkulus. Secara kasar, bagian pertama berkutat pada turunan
sebuah antiturunan, sedangkan bagian kedua berkutat pada relasi antara antiturunan dan integral
tertentu.

Bagian pertama

Bagian ini kadang-kadang dirujuk sebagai teorema dasar kalkulus pertama.

Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang kontinu, didefinisikan pada sebuah interval tertutup
[a, b]. Misalkan juga F adalah fungsi yang didefinisikan, untuk semua x pada [a, b], dengan

Maka F adalah kontinu pada [a, b], terdiferensialkan (differentiable) pada interval terbuka (a, b),
dan

untuk semua x pada (a, b)

Bagian kedua

Bagian ini kadang-kadang dirujuk sebagai teorema dasar kalkulus kedua.

Misalkan f adalah sebuah fungsi bernilai real yang kontinu, didefinisikan pada interval tertutup
[a, b]. Misalkan juga F adalah antiturunan dari f, yakni salah satu dari fungsi-fungsi yang tak
terhingga banyaknya yang untuk semua x pada [a, b],

Maka

Korolari

Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan pada sebuah interval tertutup [a, b].
Misalkan juga F adalah sebuah fungsi yang untuk semua x pada [a, b],
Maka untuk semua x pada [a, b],

dan

Contoh

Misalkan kita perlu menghitung

Di sini, dan kita dapat menggunakan sebagai antiturunan. Sehingga:

Atau lebih umumnya, misalkan kita perlu menghitung

Di sini, dan kita dapat menggunakan sebagai antiturunan. Sehingga:

Namun hasil ini akan lebih mudah didapatkan apabila menggunakan:

Pembuktian bagian pertama

Andaikan
Misalkan terdapat dua bilangan x1 dan x1 + Δx pada [a, b]. Sehingga didapatkan

dan

Pengurangan kedua persamaan di atas menghasilkan

Bisa ditunjukan bahwa

(Jumlah dari luas wilayah yang bersampingan sama dengan jumlah kedua wilayah yang
digabungkan.)

Dengan memanipulasi persamaan ini, kita dapatkan

Substitusikan persamaan di atas ke (1), sehingga

Menurut teorema nilai antara untuk pengintegralan, terdapat sebuah c pada [x1, x1 + Δx] sehingga

Substitusikan persamaan di atas ke (2), kita dapatkan


Bagi kedua sisi dengan Δx, menghasilkan

Perhatikan pula ekspresi pada sisi kiri persamaannya adalah hasil bagi beda Newton untuk F
pada x1.

Dengan mengambil limit Δx → 0 pada kedua sisi persamaan:

Ekspresi pada sisi kiri persamaan adalah definisi turunan dari F pada x1.

Untuk mencari limit lainnya, kita gunakan teorema apit. c ada pada interval [x1, x1 + Δx],
sehingga x1 ≤ c ≤ x1 + Δx.

Juga, dan

Sehingga menurut teori apit,

Substitusikan ke (3), kita dapatkan

Fungsi f kontinu pada c, sehingga limit dapat diambil di dalam fungsi. Oleh karena itu, kita
dapatkan

yang menyelesaikan pembuktian

(Leithold dkk., 1996)


Pembuktian bagian kedua

Ini adalah pembuktian limit menggunakan penjumlahan Riemann.

Misalnya f kontinu pada interval [a, b], dan F adalah antiturunan dari f. Dimulai dengan kuantitas

Misalkan pula terdapat bilangan-bilangan

x1, ..., xn

sehingga

Maka

Sekarang kita tambahkan setiap F(xi) bersamaan dengan balikan aditif (inverse additive),
sehingga kuantitas yang dihasilkan adalah sama:

Kuantitas di atas dapat ditulis sebagai penjumalhan berikut:

Kemudan kita akan menggunakan teorema nilai purata. Dinyatakan dengan singkat,

Misalkan F kontinu pada interval tertutup [a, b] dan terdiferensialkan pada interval terbuka (a,
b). Maka terdapat c pada (a, b) yang

Sehingga
Fungsi F terdiferensialkan pada interval [a, b]; sehingga ia juga terdiferensialkan dan kontinu
pada setiap interval xi-1. Oleh karena itu, menurut teorema nilai purata,

Substitusikan persamaan di atas ke (1), kita dapatkan

Asumsi ini mengimplikasikan Juga, dapat diekspresikan sebagai


dari partisi .

Deret yang konvergen dari penjumlahan Riemann. Angka pada kanan atas adalah luas dari persegi
panjang abu-abu. Ia konvergen ke intergal fungsi tersebut.

Perhatikan bahwa kita sedang menjelaskan luas persegi panjang, dengan lebar kali tinggi, dan
kita menggabungkan total semua luas persegi panjang tersebut. Setiap persegi panjang, dengan
teorema nilai purata, merupakan pendekatan dari bagian kurva yang digambar. Juga perhatikan
bahwa tidak perlulah sama untuk setiap nilai , atau dengan kata lain lebar persegi panjang
dapat berbeda-beda. Apa yang perlu kita lakukan adalah mendekatkan kurva tersebut dengan
persegi panjang. Semakin kecil partisi ini dan semakin besar n, maka kita akan mendapatkan luas
wilayah kurva yang semakin mendekati nilai sebenarnya.

Dengan mengambil limit ekspresi norma partisi mendekati nol, kita mendapatkan integral
Riemann. Yakni, kita mengambil limit partisi yang terbesar mendekati nol dalam hal ukuran,
sehingga partisi-partisi lainnya lebih kecil dan jumlah partisi mendekati tak terhingga.

Maka kita mengambil limit pada kedua sisi (2). Kita dapatkan
Baik F(b) maupuan F(a) tidak bergantung pada ||Δ||, sehingga limit pada bagian sisi kiri tetaplah
F(b) - F(a).

Ekspresi pada sisi kanan persamaan merupakan definisi dari integral terhadap f dari a ke b.
Sehingga kita dapatkan:

yang menyelesaikan pembuktian.

Perampatan

Kita tidak perlu mengasumsikan kekontinuan f pada keseluruhan interval. Bagian I dari teorema
menyatakan: Jika f adalah setiap fungsi terintegral Lebesgue pada [a, b] dan x0 adalah bilangan
pada [a, b] sehingga f kontinu pada x0, maka

terdiferensialkan untuk x = x0 dengan F'(x0) = f(x0). Kita dapat melonggarkan kondisi f lebih jauh
dan andaikan bahwa ia hanyalah terintegralkan secara lokal/setempat. Pada kasus ini, kita dapat
menyimpulkan bahwa fungsi F terdiferensialkan hampir di mana-mana dan F'(x) = f(x) hampir di
mana-mana. Ini kadang-kadang dikenal sebagai Teorema pendiferensialan Lebesgue.

Bagian II dari teorema adalah benar untuk setiap fungsi terintegral (integrable fungction)
Lebesgue f yang mempunyai sebuah antiturunan F (tidak semua fungsi terintegral
mempunyainya).

Versi teorema Taylor yang mengekspresikan suku galat (error term) sebagai sebuah integral
dapat dilihat sebagai sebuah perampatan (generalization) dari teorema dasar.

Terdapat sebuah versi teorema untuk fungsi kompleks: andaikan U adalah himpunan terbuka
pada C dan f: U → C adalah fungsi yang mempunyai sebuah antiturunan holomorfik F pada U.
Maka untuk setiap kurva γ: [a, b] → U, integral kurva dapat dihitung sebagai
Teorema dasar dapat dirampatkan ke integral kurva dan permukaan pada dimensi yang lebih
tinggi dan pada manifold.

Salah satu pernyataan yang paling kuasa (powerful) adalah teorema Stokes: Diberikan M sebagai
manifold mulus sesepenggal dimensi n berorientasi dan adalah sebuah bentuk n−1, yakni
bentuk diferensial yang disangga secara kompak pada M kelas C1. Jika ∂M menandakan
sempadan M dengan orientasi terinduksinya, maka

Di sini adalah turunan luar yang hanya terdefinisikan menggunakan struktur manifold.

Teorema ini seringkali digunakan dalam situasi ketika M adalah submanifold berorientasi
terbenam (embedded oriented submanifold) dari manifold yang lebih besar di mana bentuk
didefinisikan

Lihat pula

Anda mungkin juga menyukai