Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ANALISIS KOMPLEK

TRANSFORMASI EKSPONENSIAL DAN LOGARITMIK

TRANSFORMASI 𝒘 = sin𝒛 dan 𝒘 = cos𝒛

TRANFORMASI KONFORMAL

Kelompok III :

1. IRFAN S : 606001160
2. ARBAN : 606001160
3. SITI RAHMAWATI JAMAL : 60600160
4. NUR ARIFAH ZAINAL : 60600116051
5. UMMI LARAS AFDALIAH : 606001160
6. NUR WAHYUNI : 606001160

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS TAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2018-2019

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah Nya kepada kita semua, serta dengan karunia Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah ‘TRANSFORMASI EKSPONENSIAL DAN
LOGARITMIK, TRANSFORMASI 𝒘 = sin𝒛 dan 𝒘 = cos𝒛 TRANFORMASI
KONFORMAL’ untuk memenuhi tugas ANALISIS KOMPLEKS.

Terima kasih kami ucapkan atas semua pihak yang telah membantu kami,
hingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki


penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi masih
dirasakan banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran yang membangun agar makalah ini bermanfaat bagi yang
membutuhkan.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman,
serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil
hikmahdari makalah kami, sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah
ada.

Demikianlah makalah ini dibuat semoga bermanfaat bagi kita semua

Samata, Gowa, november 2018

2
DAFTAR ISI

Sampul

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II Pembahasaan

1. TRANSFORMASI EKSPONENSIAL DAN LOGARITMIK


2. TRANSFORMASI 𝒘 = sin𝒛 dan 𝒘 = cos𝒛
3. TRANFORMASI KONFORMAL

BAB III Penutupan

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar pustaka

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat besar


pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kita
tidak lepas dari masalah-masalah yang berhubungan dengan matematika.
Salah satu materi dalam matematika yang banyak digunakan dalam terapan
adalah Analisis kompleks. Dalam analisis kompleks dibahas tentang fungsi
kompleks atau transformasi kompleks, terdiri dari transformasi
elementer,yaitu tranformasi linier, transformasi pangkat ,transformasi bilinear
transformasi kebalikan beserta sifat-sifat pemetaan karakteristik untuk
transformasi eksponensial,sin z,cos z. Pemahaman tentang konsep
transformasi elementer diperlukan dalam membantu menganalisis suatu kurva
secara geometris. . Istilah transformasi dapat diartikan sebagai fungsi atau
pemetaan. Sebagaimana diketahui, fungsi dari himpunan A ke himpunan B
diartikan sebagai suatu aturan yang mengkaitkan setiap unsur di A dengan
suatu unsur disebut peta / bayangan dari di B secara tunggal.

Suatu pemetaan w = f (z) yang bersifat tidak ada titik w yang


mempunyai lebih dari satu prapeta dinamakan pemetaan satu-satu (one-to-
one); jika tidak dinamakan banyak ke-satu (many-to-one). Dengan
mengambil istilah yang berbeda, suatu fungsi f adalah satu-satu jika titik-titik
yang berbeda pada domainnya dipetakan ke titik-titik yang berbeda; jadi f
adalah satu-satu bila z1 tidak sama dengan z2, maka f (z1) tidak sama dengan
f (z1).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk umum tranformasi eksponensil dan tranformasi
logaritmik?
2. Bagaimana bentuk rumus untuk TRANSFORMASI 𝒘 = sin 𝒛 dan 𝒘 =

cos 𝒛?
3. Bagaimana bentuk umum untuk Transformasi Konformal?

4
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bentuk umum tranformasi eksponensil dan
tranformasi logaritmik
2. Untuk mengetahui bentuk rumus untuk TRANSFORMASI 𝒘 = sin 𝒛

dan 𝒘 = cos 𝒛
3. Untuk mengetahui bentuk umum untuk Transformasi Konformal

5
BAB II
PEMBAHASAAN

A. TRANSFORMASI EKSPONENSIAL DAN LOGARITMIK


1. Transformasi Eksponensial
Defenisi:
Tranformasi eksponensial mempunyai bentuk w = ez = ex.eiy (z=x+iy).
Dengan mensubsitusikan rumus euler eiy= (cos y+ I sin y), diperoleh
w = ez = ex.eiy =ex (cos y+ I sin y), (z=x+iy).

Fungsi eksponensial
𝑤 = 𝑒z
Bisa dipelajari melalui dua kasus khusus. Dari dua kasus ini kemudian
digeneralisasi.
Contoh 1
Tentukan bayangan garis mendatar 𝑦 = 𝑏 dibawah 𝑤 = 𝑒z

Penyelesaian :
Jika 𝑤 = 𝑒z, maka |𝑤| = 𝑒𝑥 dan arg 𝑤 = 𝑦 . Setiap titik pada garis yang
diberikan berbentuk
𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑏, − ∞ <𝑥< ∞
Karena𝑥 berubah-ubah dari −∞ hingga +∞ , nilai 𝑒𝑥 berubah-ubah dari
0hingga +∞ sementara 𝑦 tetap pada 𝑦 = 𝑏 . Dengan kata lain, jika nilai
𝑥berubah-ubah dari −∞ hingga +∞ , |𝑤| berubah-ubah dari 0 hingga
+∞sedangkan arg 𝑤 tetap arg 𝑤 = 𝑏.Hal ini berarti , jika 𝑧 berubah-ubah
sepanjang garis yang diberikan, 𝑤menentukan suatu sinar yang dipancarkan
dari pusat koordinat (tapi tidaktermasuk koordinatnya) dengan sudut inklinasi
𝑏 radial.

6
Gambar 2.1 ( Bayangan 𝑦 = 𝑏 dibawah 𝑤 = 𝑒𝑧)
Contoh 2
Tentukan bayangan 𝑥 = 𝑐, −𝜋<𝑦<𝜋 dibawah 𝑤 = 𝑒𝑧

Penyelesaian :
Setiap titik pada penggal garis tersebut berbentuk
𝑧 = 𝑐 + 𝑖𝑦, − 𝜋<𝑦<𝜋
Jika 𝑦 berubah-ubah dari – 𝜋 ke 𝜋 , cos 𝑦 + 𝑖 sin 𝑦 menentukan suatu
lingkaran lengkap. Sedangkan |𝑤| tetap tinggal pada 𝑒𝑐 . Dengan kata lain, jika
𝑧 berubah-ubah sepanjang penggal garis yang diberikan, 𝑤 menentukan suatu
lingkaran berpusat pada 𝑤 = 0 dan berjari-jari 𝑒𝑐. Jika 𝑦 diperbolehkan untuk
domain yang lebih luas dalam garis tegak yang sama, 𝑤 akan mengulangi
jejaknya pada lingkaran yang sama. Jika diambil seluruh titik pada garis tegak
𝑥 = 𝑐, maka lingkaran |𝑤| = 𝑒𝑐akan terulang tak berhingga kali.

Dari dua contoh diatas, bisa diikhtisarkan bahwa: “dibawah 𝑤 = 𝑒𝑥garis


mendatar dipetakan ke sinar-sinar yang dipantulkan dari 𝑤 = 0 dan garis tegak
dipetakan ke lingkaran-lingkaran yang berpusat di 𝑤 = 0”.
Jika diambil semua garis mendatar dalam – 𝜋<𝑦 ≤ 𝜋, bayangannya merupakan
semua sinar dengan sudut-sudut inklinasi yang berbeda-beda dari – 𝜋 ≤ arg 𝑤

7
≤ 𝜋 . Secara keseluruhan semua sinar-sinar itu menghabiskan semua titik pada
bidang 𝑤 kecuali𝑤 = 0.

Gambar 2.2 ( Garis ke sinar dibawah 𝑤 = 𝑒𝑧)

Jika diambil semua penggal garis tegak yang termuat antara – 𝜋<𝑦<𝜋,
bayangannya merupakan lingkaran lingkaran yang berpusat di 𝑤 = 0.
Lingkaran itu akan menutup 𝑤 kecuali 𝑤 = 0.

Gambar 2.3 (Garis ke Lingkaran dibawah 𝑤 = 𝑒𝑧)

8
2. Transformasi Logaritmik
Fungsi
log(𝑒𝑧) = 𝑧𝑧
Berlaku untuk semua 𝑧. Sifat ini menyatakan kenyataan bahwa fungsi log 𝑧
merupakan invers fungsi 𝑒𝑧. Jika ditentukan 𝑒𝑧 untuk setiap 𝑧 dan diterapkan
fungsi 𝑙og pada 𝑒𝑧 , diperoleh kembali 𝑧. Secara singkat dapat disimpulkan
bahwa “log 𝑧𝑧 meniadakan apa yang dikerjakan oleh 𝑒𝑧 untuk sebarang 𝑧”.
Dari fungsi diatas dapat diperoleh :
𝑤 = ln|𝑧| + 𝑖 arg 𝑧
Artinya
𝑢 = ln|𝑧| dan𝑣 = arg 𝑧
Jika 𝑧 berubah-ubah pada semua nilai kecuali nol, |𝑧| berubah-ubah antara 0
dan +∞; jadi ln|𝑧| berubah-ubah dari −∞ ke +∞, oleh karena itu −∞ <𝑢<∞.
Selain itu karena argumen pokok mempunyai syarat yaitu berada pada –
𝜋<arg 𝑧 ≤ 𝜋 didapatkan – 𝜋<𝑣 ≤ 𝜋. Dengan menggabungkan 𝑢 dan 𝑣diperoleh
lajur pokok pada bidang 𝑤.

Gambar 2.4(Lajur pokok dibawah 𝑤 = log 𝑧)

9
Dari berbagai paparan di atas, maka pada bagian ini dapat dikerucutkan
dalam beberapa kesimpulan sebagai berikut.
a. Dibawah 𝑤 = 𝑒𝑥 garis mendatar dipetakan ke sinar-sinar yang
dipantulkandari 𝑤 = 0 dan garis tegak dipetakan ke lingkaran-lingkaran
yang berpusat di 𝑤 = 0.
b. Transformasi logaritma log 𝑧𝑧 meniadakan apa yang dikerjakan oleh 𝑒𝑧
untuksebarang 𝑧.

B. TRANSFORMASI 𝒘 = sin𝒛 dan 𝒘 = cos𝒛


1. Transformasi 𝒘 = sin 𝒛
Pada fungsi
𝑤 = sin 𝑧 dan 𝑤 = cos 𝑧
sin 𝑧 dapat diuraikan menjadi
sin 𝑧 = sin 𝑥 cosh 𝑦 + 𝑏 sinh 𝑦 cos 𝑥
Sehingga diperoleh persamaan

𝑢 = sin 𝑥 cosh 𝑦dan𝑣= sinh 𝑦 cos 𝑥

Persamaan diatas dijadikan pedoman untuk mengenal sifat-sifat pemetaan


fungsi sinus. Dimulai dengan beberapa contoh
Perhatikan interval berikut :
𝜋 𝜋
− ≤ 𝑥 ≤ ,𝑦 = 0
2 2

Jika 𝑦 = 0, maka cosh 𝑦 = 1 dan sinh 𝑦 = 0, sehingga untuk sebarang titik


pada interval yang diberikan diperoleh :
𝑢 = sin 𝑥dan 𝑣 = 0

10
Karena 𝑥 berubah-ubah antara – π/2 dan π/2 maka nilai sin 𝑥𝑥 berubah-
ubahantara −1 dan 1 . Akibatnya, dibawah 𝑤 = sin 𝑧 , interval yang
diberikandipetakan ke :
−1 ≤ 𝑢 ≤ 1, 𝑣 = 0

Gambar 2.5 (Transformasi 𝑤 = sin 𝑧)


Dari gambar diatas, pada bidang w Menggunakan penalaran yang sama,
dapat ditunjukkan bahwa sumbunyata bidang 𝑧 dipetakan ke interval yang
sama dengan contoh diatas yaituinterval
−1 ≤ 𝑢 ≤ 1, 𝑣 = 0
Pada bidang 𝑤 . Pemetaan sumbu nyata bidang 𝑧 menutup interval tak
berhingga kali.

Pada contoh selanjutnya akan ditunjukkan bahwa sumbu khayal 𝑥 = 0


dipetakan ke sumbu khayal 𝑢 = 0, dibawah pemetaan sinus. Bila 𝑥 = 0, maka

𝑢 = 0 dan 𝑣 = sinh 𝑦

Karena 𝑦 berubah-ubah dari −∞ ke ∞ pada sumbu khayal, maka 𝑣 = sinh


𝑦berubah-ubah dari −∞ ke ∞. Sedangkan 𝑢 tetap berada pada 0. Artinya
sumbu𝑥 = 0 dipetakan ke sumbu 𝑢 = 0 .

11
2. TRANSFORMASI 𝒘 = cos𝒛
Pada transformasi 𝑤 = cos 𝑧, cos 𝑧 dapat diuraikan menjadi:
cos 𝑧 = cos 𝑥 cosh 𝑦 − 𝑏 sin 𝑥 sinh 𝑦
Dengan menggunakan identitas :

Dapat diketahui sifat-sifat pemetaan cos 𝑧 . Yaitu melalui gabungan pemetaan

Contoh :
Tentukan bayangan interval
𝑇 ∶ −𝜋 ≤ 𝑥 ≤ 0, 𝑦=0
Di bawah pemetaan
𝜋
𝑤 = sin (𝑧 + )
2

Penyelesaian:

Interval

𝑇: 𝜋 ≤ 𝑥 ≤ 0, 𝑦=0

Dibawah pergeseran

𝜋
𝜁 =𝑧+
2

Di petakan di

𝜋 𝜋
𝑇′: − ≤ 𝑅(𝜁) ≤ , 𝐼(𝜁) = 0
2 2

12
Selanjutnya di bawah

𝑤 = 𝑠𝑖𝑛 𝜁

T’ di petakan ke

𝑇" ∶ −1 ≤ 𝑢 ≤ 1 , 𝑣=1

Akhirnya disimpulkan bahwa dibawah 𝑤 = cos 𝑧, 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 − 𝜋 ≤ 𝑥 ≤ 0, 𝑦 =


0 dipetakan ke −1 ≤ 𝑢 ≤ 1, 𝑣 = 0

berbagai paparan di atas, maka pada bagian ini dapat dikerucutkan


dalam beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Sin z dapat diuraikan menjadi


sin 𝑧 = sin 𝑥 cosh 𝑦 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛ℎ 𝑦 cos 𝑥
Sehingga diperoleh persamaan
𝑢 = sin 𝑥 cosh 𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝑣 = sinh 𝑦 cos 𝑥
𝜋
2. Karena cos 𝑧 = 𝑠𝑖𝑛 (𝑧 + 2 ) sifat-sifat pemetaan 𝑤 = cos 𝑧 dapat melalui

gabungan pemetaan
𝜋
𝜁 =𝑧+ 𝑑𝑎𝑛 𝑤 = sin 𝜁
2

C. Transformasi Konformal
Konsep pemetaan konformal dapat dipikirkan sebagai interpretasi
geometrik pada analitisitas. Aspek geometrik utama pada keserupaan ialah
kesamaan sudut dalam besar dan arahnya. Misalkan fungsi 𝑤 = 𝑓(𝑧) analitik pada
titik 𝑧0 dan andaikan bahwa𝑓’′(𝑧) ≠ 0 , maka menurut definisi 𝑓 analitik pada
suatu lingkungan 𝑧0 misalkan 𝑁. Pengembangan berikut berlaku didalam 𝑁.
Andaikan suatu kurva mulus (yaitu kurva yang dapat dinyatakan secara

13
parametrik oleh dua fungsi yang dapat dideferensialkan 𝑥 = ∅(𝑡), 𝑦 = 𝜑(𝑡)
pada interval 𝛼 ≤ 𝑡 ≤ 𝛽) 𝐴 melewati 𝑧0 dan bahwa suatu titik berubah-ubah 𝑧
mendekati 𝑧0 sepanjang 𝐴. Dibawah 𝑓, 𝐴 mempunyai bayangan 𝐴′ pada bidang
𝑤, dan karena 𝑧 mendekati 𝑧0 sepanjang 𝐴, 𝑤 = 𝑓() mendekati 𝑤0 = 𝑓(𝑧0)
sepanjang 𝐴′. Maka karena 𝑓′( 𝑧0) ada, diketahui bahwa :

Yang dapat diungkapkan dengan :

artinya :

Implikasinya :

Hubungan terakhir ini berlaku bagi kelipatan 2𝜋

Gambar 2.6 (Pemetaan ∅ = 𝛼 + arg 𝑓′ (𝑧0))

14
Dari gambar 2.6 di atas jika z z0, garis sekan s menujuh T, yang
merupakan garis singgung A pada z0, yang kehadirannya dijamin oleh defenisi
kurva mulus. Dengan melambangkan sudut inklinasi T dengan α, terlihat bahwa
Jika z z0 , arg (z-z0) α
Sedangkan pada bidang w
Jika z z0 , w w0
Maka garis sekan S’ menujuh T’ , yang merupakan garis singung A’ pada w0.
Dengan melambangkan sudut inklinasi T’ dengan Ø terlihat bahwa
Jika z z0 , arg(w - w0 ) Ø
Sehingga dengan mengganbungkan persamaan – persamaan diatas diperoleh
Jika z z0 , arg(Ø - α ) arg f’ (z0)
Dengan menggunakan limitnya diperoleh
Ø = α + arg f’ (z0)

Teorema
andaikan bahwa f (z) analitik pada z0 dan bahwa f’(z0) ≠ . misalkan A
adalah suatu kurva mulus melewati z0 dan misalkan A’ menunjukan bayangan A
di bawah f. maka, jika sudut inklinasi A pada z0 adalah α. Maka sudut inklinasi
A’ pada f(z0) adalah α + arf f’(z0).
Dengan istilah yang berbeda,toerma diatas mengatakan bahwa setiap
kurva mulus yang melewati zo diputar dengan sudut samadengan arg f’ “pada zo
akan tetap dalam besar dan arahnya oleh suatu pemetaan f yang mmeiliki analitik
pada zo dan yang turunanya tidak nol pada titik itu.hal inilah yangdi maksud
dengan kesamaan sudut yang di tunjukan di awal,suatu fungsi yang di miliki
sifat dinamakan transformasi serupa atau pemetaan serupa.

15
Akibat Teorema
Andaikan bahwa f(z) analitik pada zo dan bahwa f’ (zo) ≠ 0. Misalkan
A dan B adalah dua kurva mulus yang berpotongan pada zo dan membentuk
sudut θ diukur dari A ke B.maka,bayanganya, A’ dan B’, dibawah,
memmbentuk sudut yang diukur dari A’ ke B’ sebesar θ. Secara singkat, bahwa f
, sudut perpotongan antara A dan B adalah tetap tak berubah dalam besar dan
arah.
Akibat teorima ini terlihat jelas pada gambar 2.7 berikut:

Gambar 2.7
Pemetaan serupa

Aspek geometri pemetaan serupa bisa di lihat dari fungsi


𝑤−𝑤0
z z0, f’ (z0)
𝑧−𝑧0

Artinya

16
Hal ini berarti, dalam limit |𝑤-w0| merupakan kelipatan konstan |z-z0|.
Dimana konstanta tersebut adalah bilangan nyata positif |f’ (z0)|. Kostanta
kesebandingan |f’ (z0)|.dinamakan rasio pembesaran pada z0. Jadi setiap panjang
dalam lingkungan z0 yang kecil di perbesar dengan faktor positif yang sama.
Akhirnya f dikatakan sebagai pemetaan yang memelihara skala pada z0 dalam
pengertian infinitsimal.

17
BAB III

PENUTUP
A. Kesempulan
Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikt:
1. Adapun Bentuk umum dari tranformasi eksponensil dan tranformasi
logaritmik
 Bentuk umum tranformasi eksponensial
Tranformasi eksponensial mempunyai bentuk w = ez = ex.eiy
(z=x+iy).
Dengan mensubsitusikan rumus euler eiy= (cos y+ I sin y),
diperoleh
w = ez = ex.eiy =ex (cos y+ I sin y), (z=x+iy).
 Bentuk umum tranformasi logaritmik
Fungsi
log(𝑒𝑧) = 𝑧𝑧
Berlaku untuk semua 𝑧. Sifat ini menyatakan kenyataan bahwa
fungsi log 𝑧 merupakan invers fungsi 𝑒𝑧. Jika ditentukan 𝑒𝑧 untuk
setiap 𝑧 dan diterapkan fungsi 𝑙og pada 𝑒𝑧 , diperoleh kembali 𝑧.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa “log 𝑧𝑧 meniadakan apa
yang dikerjakan oleh 𝑒𝑧 untuk sebarang 𝑧”.
Dari fungsi diatas dapat diperoleh :
𝑤 = ln|𝑧| + 𝑖 arg 𝑧
Artinya
𝑢 = ln|𝑧| dan𝑣 = arg 𝑧.
2. Adapun bentuk rumus untuk TRANSFORMASI 𝒘 = sin 𝒛 dan 𝒘 =

cos 𝒛
 bentuk rumus untuk TRANSFORMASI 𝒘 = sin 𝒛
Pada fungsi 𝑤 = sin 𝑧 dan 𝑤 = cos 𝑧

18
sin 𝑧 dapat diuraikan menjadi
sin 𝑧 = sin 𝑥 cosh 𝑦 + 𝑏 sinh 𝑦 cos 𝑥
Sehingga diperoleh persamaan
𝑢 = sin 𝑥 cosh 𝑦dan𝑣= sinh 𝑦 cos 𝑥
 bentuk rumus untuk TRANSFORMASI 𝒘 = cos 𝒛
Pada transformasi 𝑤 = cos 𝑧, cos 𝑧 dapat diuraikan menjadi:
cos 𝑧 = cos 𝑥 cosh 𝑦 − 𝑏 sin 𝑥 sinh 𝑦
Dengan menggunakan identitas :

Dapat diketahui sifat-sifat pemetaan cos 𝑧 . Yaitu melalui


gabungan pemetaan

3. Adapun bentuk umum untuk Transformasi Konformal


Maka karena 𝑓′( 𝑧0) ada, diketahui bahwa :

Yang dapat diungkapkan dengan :

artinya :

Implikasinya :

Hubungan terakhir ini berlaku bagi kelipatan 2𝜋.

19
B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini belum
sesempurna mungkin dan masi terdapat beberapa kekurangan, jadi kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini, agar dalam
membuat makalh selanjutnya dapat semaksimal mungkin.

20
DAFTAR PUSTAKA

Freitag,eberhaed,dan busam,Rolf.Complex Analisis Heldlberg: Springer,2005.

Placulars.john D,Perubahan Kompleks untuk Ilmuwan dan


Insinyur.Jakarta:Eelangga,1987.

Saff, E.B and A.D Snider – Fundamentals of Comlex Analisis with Aplication
to Englneering and sience, New jersey:Pearson Education inc,
2003.

21

Anda mungkin juga menyukai