Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Anulus ?
2. Bagaimana isi dari Teorema Anulus ?
3. Bagaimana isi dari Teorema Anulus Berganda?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui pengertian dari Anulus.
2. Mahasiswa mengetahu isi dari Teorema Anulus.
3. Mahasiswa mengetahui isi dari Teorema Anulus Berganda.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Anulus
Kita ingat definisi anulus atau daerah anular ialah daerah diantara dua jalur
tertutup sederhana, salah satu berada pada dalam yang lain. Lebih tepatnya jika C
dan K merupakan jalur tertutup sederhana sedemikian hingga K di dalam Int(c),
maka himpunan titik-titik persekutuan Int(c) dan Eks(K) dinamakan anulus yang
ditentukan oleh C dan K. Kadang-kadang, kita akan tertarik pada himpunan yang
terdiri dari anulus yang ditentukan oleh C dan K berikut lintasan C dan K sendiri.
Himpunan demikian ini kita namakan anulus tertutup yanng ditentukan oleh C
dan K. Dimana definisi anulus sebagai berikut :
(a) Diberikan C lintasan sederhana dan D daerah yang dibatasi oleh C.
Interior C didefinisikan dengan IntC = D0 dan eksterior C dengan EksC=(Dc)0
(b) Diberikan C dan K dua lintasan tertutup sederhana dengan Int K  Int C.
Annulus yang ditentukan oleh C dan K didefinisikan dengan
Ann(C,K) = Int C  Eks K = Himpunan semua titik yang terletak di dalam C
dan di luar K.

(c) Diberikan C,K1 ,K2 , …,Kn adalah (n+1) lintasan tertutup sederhana dengan
Int Ki  Int C, (i = 1, 2, 3, …, n) dan Int Ki  Int Kj =, (i  j).
Annulus yang ditentukan oleh C, K1, K2, …, dan Kn didefinisikan dengan
Ann(C, K1, K2, …, Kn) = Int C  (⋃𝑛𝑛=1(𝑒𝑘𝑠 𝐾𝑖)) = Himpunan semua titik
yang terletak di dalam C dan di luar K1, K2, …, Kn.

2
Kita akan melihat bahwa, dibawah syarat-syarat yang memadai, teorema anulus
membolehkan orang untuk memilih lintasan integrsasi lain, yang lebih
memudahkan, dalam pengertian ini, teorema berikut pada dasarnya adalah
teorema bebas lintasan untuk kasus lintasan yang tertutup sederhana.

2.2 Teorema Anulus


Andaikan bahwa f(z) analitik pada anulus tertutup yang ditentukan oleh dua
lintasan tertutup sederhana C dan K.

Maka ∫𝐶 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = ∫𝐾 𝑓 (𝑧)𝑑𝑧,


asal saja C dan K dijelajahi dengan orientasi yang sama, lihat gambar berikut.

Analitisitas untuk f

Bukti :
Dalam konteks gambar diatas, lukislah dua lintasan yang tidak berpotongan Γ dan
Ƞ dari C ke K, dengan orientasinya ditentukan dari C ke K. Titik-titik pada mana
Γ dan Ƞ memotong C dan K mengakibatkan terpecahnya C dan K menjadi :
C = C 1 + C2 dan K = K1 + K2
Perhatikan sekarang dua lintasan tertutup sederhana
C1 + Γ - K1 - Ƞ dan C2 + Γ – K2 - Ƞ
Jelaslah, menurut hipotesis 𝑓 analitik pada dan di bagian dalam masing-masing
lintasan itu sama dengan nol. Jadi,

3
∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 + ∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = 0
C1 + Γ − K1 − Ƞ C2 + Γ – K2 − Ƞ

Karena dijelajahi dalam kedua arah, mereka tidak menyumbang apa-apa pada
integrasi di atas. Jadi,

∫C1 − K1 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 + ∫C2 – K2 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = 0.


Tetapi,

∫C1+ C2 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 + ∫K1+ K2 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 0,


Dan akhirnya

∫𝐶 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 − ∫𝐾 𝑓 (𝑧)𝑑𝑧 = 0,
Dari situ teorema dipenuhi.

Sangat penting untuk dicatat bahwa teorema diatas memerlukan


analitisitas fungsi yang ersangkutan dalam Int(K). Di pihak lain, mudahlah untuk
melihat bahwa jika 𝑓 analitik di Int(K). Di pihak lain, mudahlah untuk melihat
ahwa jika 𝑓 analitik di Int(K), maka teorema itu berubah menjadi brivial, karena
jika hal itu terjadi maka menurut Teorema Cauchy kita akan mempunyai

∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = ∫ 𝑓 (𝑧)𝑑𝑧
𝐶
𝐾

Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa jika Teorema Anulus diharapkan


mempunyai manfaat, maka 𝑓 harus gagal menjadi analitik di manapun di dalam
Int(K), dan ini memang mungkin saja terjadi. Kita akan mempunyai banyak

4
kesempatan untuk menggunkan teorema di atas, dan kita mulai dengan contoh
berikut.

CONTOH 1
𝑑𝑧
Hitung integral ∫𝑐 dimana C adalah lintasan seperti pada di bawah.
𝑧−𝑖′

Bila kita mencoba menghitung integral ini dengan cara seperti integral
kompleks maka akan melibatkan terlampau banyak perhitungan. Dipihak lain,
Teorema Anulus melengkapi kita dengan suatu pilihan yang sangat mudah.
Pertama, perhatikan bahwa hanya ada satu singularitas pada integral ialah
𝑧 = 𝑖. Jadi, jika kita memilih lingkaran 𝐾 yang berorientasi positif, yang berpusat
pada 𝑧 = 𝑖 dan mempunyai jari-jari cukup kecil sedemikian hingga 𝐾 akan
terletak di dalam Int(𝐶), berarti kita berada dalam konteks teorema annulus; lihat
gambar di bawah. Khususnya, kita melihat bahwa integran 𝑓(𝑧) = 1/(𝑧 − 𝑖)
analitik pada anulus tertutup yang ditentukan oleh 𝐶 dan 𝐾. Sehingga menurut
Teorema Anulus dan integral kompleks, kita medapatkan bahwa
𝑑𝑧 𝑑𝑧
∫ =∫ = 2𝜋𝑖
𝑐 𝑧−𝑖 𝑘 𝑧−𝑖

Dan integral yang diberikan telah diperoleh nilainya.

2.3 Teorema Anulus Berganda


Teorema berikut adalah suatu perluasan Teorema Anulus pada kasus terdapat
lebih dari dua lintasan tertutup sederhana dalam pengertian sebagai berikut.

Andaikan bahwa 𝐶, 𝐾1 , 𝐾2 , … , 𝐾𝑛 adalah 𝑛 + 1 lintasan tertutup sederhana


sedemikian hingga

5
1. Semua 𝐾𝑗 berada di dalam Int(𝐶).
2. Setiap 𝐾𝑗 terletak dalam Eks(𝐾𝑠 ), untuk semua 𝑠 ≠ 𝑗
Lihat gambar di atas maka, daerah persekutuan antara Int(𝐶) dan Eks(𝐾𝑗 ) untuk
semua 𝑗 = 1,2, … , 𝑛 dinamakan anulus berganda (multiple annulus) yang
ditentukan oleh 𝐶, 𝐾1 , … , 𝐾𝑛 . Suatu anulys berganda berikut semua lintasan yang
menentukannya dinamakan annulus berganda tertutup (closed multiple annulus).
Dalam konteks demikian, kita mempunyai berikut ini.
Teorema Anulus Berganda
Andaikan bahwa 𝑓(𝑧) analitik pada annulus berganda tertutup yang ditentukan
oleh lintasan-lintasan tertutup sederhana 𝐶, 𝐾1 , 𝐾2 , … , 𝐾𝑛 .
Maka

∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = ∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 + ⋯ + ∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧


𝐶 𝐾1 𝐾𝑛

asal semua (𝑛 + 1)lintasan dijelajahi dengan orientasi yang sama.


Bukti:
Lukis (𝑛 + 1) lintasan penolong yang tak berpotongan yang terbuka
sederhana Γ0, Γ1, …, Γn, semuanya di dalam R dengan suatu cara bahwa Γ0
menghubungkan C dengan Ki, Γ1 menghubungkan Ki dengan Kj, untuk 𝑗 ≠ 𝑖 dan
seterusnya hingga Γn menghubungkan Kn yang terakhir dengan C lagi; lihat
gambar di bawah. Lagi pula, berilah pada setiap Γs orientasi yang diimplikasikan
oleh proses di atas.
Jalan penalaran kita sekarang sejajar dengan teorema anulus, karena setiap Ki
telah dipecah menjadi dua anak lintasan dan demikian pula C. Akibatnya, anulus
berganda itu terbagi menjadi dua daerah terhubung sederhana (yang diarsir
berbeda pada gambar di bawah) yang sekeliling masing-masing daerah itu integral
𝑓 sama dengan nol.

6
Seperti dalam kasus Teorema Anulus dan Teorema Anulus Berganda,
dengan sendiri berlaku jika 𝑓 analitik pada bagian dalam Kj. Jadi, kebergunaannya
menjadi penting bila 𝑓 gagal menjadi analitik pada titik-titik di dalam Int(Kj),
seperti digambarkan dalam contoh berikut.

CONTOH 2
4 3
Hitung integral ∫𝑐 (𝑧+1 + 𝑧+2𝑖) 𝑑𝑧, dimana, C adalah lingkaran |𝑧|=4 dengan

orientasi positif; lihat gambar di bawah.


Pertama-tama, kita lihat bahwa integran gagal menjadi analitik pada 𝑧 = −1
dan 𝑧 = −2𝑖. Kemudian, kita “asingkan setiap singularitas” dengan memilih
lintasan
K1: 𝑧 = −1 + 𝑒 𝑖𝑡 , 0 ≤ 𝑡 ≤ 2𝜋
dan
K2: 𝑧 = −2𝑖 + 𝑒 𝑖𝑡 , 0 ≤ 𝑡 ≤ 2𝜋

7
Jelaslah, integrannya analitik pada annulus berganda tertutup yang ditentukan oleh
C, K1 dan K2. Jadi:
4 3
∫ ( + ) 𝑑𝑧
𝑐 𝑧 + 1 𝑧 + 2𝑖
4 3 4 3
=∫ ( + ) 𝑑𝑧 + ∫ ( + ) 𝑑𝑧
𝐾1 𝑧 + 1 𝑧 + 2𝑖 𝐾2 𝑧 + 1 𝑧 + 2𝑖
𝑑𝑧 𝑑𝑧 𝑑𝑧 𝑑𝑧
= 4∫ + 3∫ + 4∫ + 3∫
𝐾1 𝑧 + 1 𝐾1 𝑧 + 2𝑖 𝐾2 𝑧 + 1 𝐾2 𝑧 + 2𝑖

Sekarang dengan pertolongan gambar di atas, kita melihat bahwa fungsi


1 1
analitik pada K1 dan bagian dalamnya, demikian pula fungsi 𝑧+1 analitik pada
𝑧+2𝑖

K2 dan bagian dalamnya. Akibatnya, integral kedua dan ketiga dari keempat
integral di atas masing-masing sama dengan nol, sesuai dengan teorema Cauchy.
Di pihak lain, dengan menggunakan integral kompleks, kita mendapatkan bahwa
integral pertama di atas mempunyai nilai 8𝜋𝑖, dan integral terakhir mempunyai
nilai 6𝜋𝑖. Oleh karena itu integral yang diberikan sama dengan 14𝜋𝑖.

CONTOH 3
Hitung integral
2𝑖
∫ 𝑑𝑧
𝑐 𝑧2 + 1
Sepanjang 𝐶: |𝑧 − 1| = 6, dengan orientasi positif.
Dengan menggunakan uraian pecahan parsial kita mendapatkan bahwa
2𝑖 1 1
= −
𝑧2+1 𝑧−𝑖 𝑧+𝑖
Jelaslah, singularitas integrannya adalah 𝑖 dan −𝑖. Dengan memilih lintasan
1 1
𝐾1 ; |𝑧 − 𝑖| = 2 dan 𝐾1 ; |𝑧 + 𝑖| = 2 ,

Dengan orientasi positif, kita menempatkan soal itu dalam konteks Teorema
Anulus Berganda. Maka, seperti dalam Contoh 2, kita medapatkan
2𝑖 1 1
∫ 𝑑𝑧 = ∫ ( − ) 𝑑𝑧
𝑐 𝑧2+1 𝐶 𝑧−𝑖 𝑧+𝑖

8
𝑑𝑧 𝑑𝑧 𝑑𝑧 𝑑𝑧
=∫ −∫ +∫ −∫ =0
𝐾1 𝑧−𝑖 𝐾1 𝑧 + 𝑖 𝐾2 𝑧 − 𝑖 𝐾2 𝑧 + 𝑖

Pembaca hendaknya memberi alasan bagi jawaban terakhir itu dengan cara
memeriksa nilai setiap integral pada keempat integral terakhir seperti pada Contoh
2.

9
BAB III
PENUTUP

3. 1 Simpulan
1. Definisi anulus atau daerah anular ialah daerah diantara dua jalur tertutup
sederhana, salah satu erada pada dalam yang lain. Lebih tepatnya jika C dan K
merupakan jalur tertutup sederhana sedemikian hingga K di dalam Int(c),
maka himpunan titik-titik persekutuan Int(c) dan Eks(K) dinamakan anulus
yang ditentukan oleh C dan K.
2. Daerah persekutuan antara Int(𝐶) dan Eks(𝐾𝑗 ) untuk semua 𝑗 = 1,2, … , 𝑛
dinamakan annulus berganda (multiple annulus) yang ditentukan
oleh 𝐶, 𝐾1 , … , 𝐾𝑛 . Suatu anulus berganda berikut semua lintasan yang
menentukannya dinamakan annulus berganda tertutup (closed multiple
annulus).

10
DAFTAR RUJUKAN

John D. Paliouras. 1975. Peubah Kompleks untuk Ilmuwan dan Insinyur.


Diterjemahkan oleh: Drs. Wibisono Gunawan. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
(Online).(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu
/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196304201989032-
ENCUM_SUMIATY/FILE_2.FUNGSI_VARIABEL_KOMPLEKS_LANJUT.ENCUMS.p
df&ved=2ahUKEwiwrN22oZzgAhVMP48KHSTRCOsQFjAAegQIAxAB&usg=AOv
Vaw0QYukFo3O_BZraitsudfQk), diakses pada tanggal 29 Januari 2019.

11

Anda mungkin juga menyukai