Anda di halaman 1dari 36

FI-1101 : FISIKA DASAR IA

ClickKuliah-2
to add text
Analisis Grafik dalam Kinematika

Physics Study Program


Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Institut Teknologi Bandung
TOPIK HARI INI
 Analisis Grafik dalam Kinematika

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Gerak dalam 1 Dimensi

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Gerak dalam 1 Dimensi
 Dalam 1-D, kita selalu menulis posisi sebagai x(t).
 Karena dalam 1-D, yang diperlukan untuk menunjukkan arah
 adalah tanda + atau 

 Perpindahan dalam selang waktu t = t2 - t1 adalah


x = x(t2) - x(t1) = x2 - x1

x
x2 Lintasan partikel dalam 1-D
x
x1

t1 t2 t
t
PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung
Gerak dalam 1 Dimensi…
 Kecepatan v adalah “laju perubahan posisi”
 Kecepatan rata-rata vav dalam selang waktu t = t2 - t1
adalah:
x( t 2 )  x( t1 ) x
v av  
t 2  t1 t

x
x2 lintasan
x
x1 Vav = kemiringan garis penghubung x1 dan x2.

t1 t2 t
t
PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung
Gerak dalam 1 Dimensi...
 Tinjau limit t1  t2
 Kecepatan sesaat v didefinisikan sebagai:
dx( t )
v( t ) 
dt
sehingga v(t2) = kemiringan garis tangen lintasan
x
pada t2.
x2
x
x1

t1 t2 t
t
PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung
Gerak dalam 1 Dimensi...
 Percepatan a adalah “laju perubahan kecepatan”
 Percepatan rata-rata aav dalam selang waktu t = t2 - t1
adalah:
v ( t 2 )  v ( t1 ) v
aav  
t 2  t1 t

 Dan percepatan sesaat a didefinisikan sebagai:

dv ( t ) d 2 x( t )
a( t )  
dt dt 2

dx( t )
using v( t ) 
dt

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Contoh Soal
 Sebuah mobil bergerak dari kota A menuju kota
B dengan laju tetap 6 m/s, kemudian kembali
lagi ke A dengan laju 12 m/s. Tentukan laju rata-
rata dan kecepatan rata-rata dari mobil
tersebut!

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Contoh Soal …
 Laju rata-rata = total jarak yang ditempuh dibagi interval
waktu
Misalkan jarak dari A ke B adalah Lm maka interval waktu dari A ke B
adalah L/6 s, dan interval waktu dari B ke A adalah L/12 s.

Laju rata-rata = 2L / (L/6 + L/12) = 8 m/s

 Kecepatan rata-rata = total perpindahan yang ditempuh


dibagi interval waktu

Dalam kasus ini total perpindahan adalah nol, sehingga kecepatan


rata-rata adalah NOL.

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Recap : Gerak dalam 1 Dimensi
 Jika posisi x diketahui sebagai fungsi waktu, maka kita
dapat menghitung kecepatan v dan percepatan a sebagai
fungsi waktu!
x
x  x( t )
dx t
v  v
dt
dv d 2x
a  
dt dt 2
t
a

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


More 1-D kinematics
 Kita katakan bahwa v = dx / dt
 Dalam bahasa “Kalculus” kita dapat menulis dx = v dt,
yang mana dapat diintegrasikan untuk memperoleh:
t2
x (t 2 )  x (t1 )   v (t )dt
t1
 Secara grafik, ini adalah penjumlah sejumlah segi-empat
kecil
v(t) + +...+
= perpindahan

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Gerak 1-D dengan percepatan tetap
1
 Kalkulus SMA: n
 t dt  t n 1  const
n 1
dv
 Ingat juga: a 
dt
 Karena a konstan, kita dapat mengintegrasi menggunakan
rumus di atas untuk memperoleh:

v   a dt  a  dt  at  v 0
dx
 Hal serupa, karena v  kita integrasikan sekali lagi
untuk mendapatkan: dt

1
x   v dt   ( at  v 0 )dt  at 2  v 0 t  x0
2

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Recap
 Untuk gerak dengan percepatan tetap:

1
x  x0  v 0 t  at 2
2 t
v
v  v 0  at
a  const
t
a

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Persamaan gerak untuk
x (meters)
200

percepatan tetap
150

100

50

0
0 5 10 15 20
t (seconds)

v (m/s)

x = x0 + v0t + 1/2 x = v0t + 1/2 at


20
  2
15

at2  v = at 10

 v = v0 + at  v2 = v02 + 2a x 5

 v2 = v02 + 2a(x-x0) 0
0 5 10
t (seconds)
15 20

2
a (m/s )
2

1.5

0.5

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung 0


0 5 10 15 20
t (seconds)
Contoh soal
Grafik posisi terhadap waktu untuk partikel yang bergerak
sepanjang sumbu-x terlihat seperti tampak pada gambar. Tentukan:
 Perpindahan dan jarak untuk selang waktu 0s  8s
 Kecepatan rata-rata dan laju untuk selang waktu 0s  8s
 Kecepatan sesaat pada t = 1s dan 6s
 Percepatan rata-rata untuk selang waktu 1s  6s

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


  x = 0, jarak tempuh = 30 m
 vrata-rata =  x/  t = 0/8 = 0, s = 30/8 =
3,75 m/s
 v (1 detik) = 5 m/s, v (6 detik) = -5 m/s
 arata-rata = [(-5) – 5)]/[6-1] = -2 m/s2

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Gerak dalam 2 Dimensi dan 3 Dimensi

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Sistem koordinat
 1 Dimensi : x
 2 Dimensi :
 koordinat kartesis (x,y),
 koordinat polar (r, )

 3 Dimensi :
 koordinat kartesis (x,y,z)
 koordinat silinder (r,,z)
 koordinat bola (,,)

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Koordinat Bola

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Koordinat Silinder

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Gerak dalam 2 dimensi dan 3 Dimensi

 Kita hidup dalam dunia 3 dimensi


 Banyak fisikawan yang bekerja
dengan dimensi yang lebih banyak
(theoretical high energy physics)
 Dapatkah anda membayangkan “cross
product” dalam 10 dimensi??
 Kita perlu merumuskan posisi, perpindahan,
kecepatan, percepatan dalam 3 dimensi
 Vektor memungkinkan kita untuk melukiskan
gerak dalam 3 dimensi
PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung
Posisi dan Perpindahan
 Diberikan suatu sistem koordinat, kita dapat menentukan suatu titik
dalam ruang dengan suatu “vektor posisi” y
 r
r  x iˆ  y ˆj  z kˆ x

z
 r dalam notasi koordinat: (x,y,z)
 Tinjau 2 vektor posisi: r1 , r2
 Perpindahan adalah perbedaan antara 2 vektor posisi
  
r  r2  r1  
r2  r1 
 xiˆ  y ˆj  z kˆ r1 r2

rr21
(  x  x 2  x1 etc.)

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Contoh soal
Perpindahan dari titik A ke titik B dinyatakan
dengan suatu vektor perpindahan D. Koordinat
titik A (2.0, 6.0) m dan titik B (5.0, 10.0) m.
a). Nyatakan D dalam vektor posisi A & B dari
titik A dan B secara berturut-turut.
b). Hitung panjang D dan besar sudut yang
dibentuk terhadap sumbu-x.

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Kecepatan dalam 3 Dimensi
 Kecepatan adalah laju perubahan posisi

 r
v  lim
 t  0 t

dr

dt
 Arah kecepatan selalu tangensial terhadap lintasan (sebanding
dengan Dr jika Dr  0)
 Komponen kecepatan adalah kecepatan dalam 1-dimensi

v  v x iˆ  v y ˆj  vk kˆ
dx dy dz
vx  , v y  , vz 
dt dt dt
PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung
Contoh kecepatan
 Tinjau benda yang bergerak dalam lintasan berikut:

r  ( 7  4t )iˆ  3t 2 ˆj  4 kˆ

 Berapa kecepatannya?

 dr
v
dt
 4iˆ  6t ˆj
 Berapa lajunya? 
Speed  v

   4  2   6t  2
PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung
Percepatan dalam 3 Dimensi
 Percepatan adalah laju perubahan kecepatan 
 v
a  lim
t  0 t

dv

dt
 Berapa percepatan dari partikel di atas?

r  (7  4t )iˆ  3t 2 ˆj  4kˆ

v  4iˆ  6t ˆj

a  6 ˆj
 Tidak ada gerak dalam sb-z, kecepatan konstan dalam sb-x, dan
gerak dipercepat pada sb-y

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Kinematika dalam 2 Dimensi

 x = x0 + v0xt + 1/2  y = y0 + v0yt + 1/2


a xt 2 ayt2

 vx = v0x + axt  vy = v0y + ayt

 vx2 = v0x2 + 2ax x  vy2 = v0y2 + 2ay y

Gerak dalam arah x dan y saling bebas


PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung
Gerak horisontal dan gerak vertikal
 Gerak horisontal dan gerak vertikal tidak saling
bergantungan
 Contoh: Gerak jatuh bebas dengan atau tanpa kecepatan
horisontal
 Gerak vertikal tidak dipengaruhi oleh gerak
horisontal
 Contoh: Gerak peluru
 Gerak horisontal tidak dipengaruhi oleh gerak
vertikal

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Contoh gerak 2-D: Gerak Peluru
ax  0
vx  0
v x is constant
a y  g x 2  x1  v xt
vy   gt
v2 y  v1y  gt
1 a y  g
y 2  y1  v y1t  gt 2
2
vy   gt
v2 y  v1y  gt
1 2
y 2  y1  v y1t  gt
2
PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung
Kecepatan awal …
v v0x=v cosq

v0y v0y=v sinq


q
v0x

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Gerak peluru
 Sebuah benda ditembakkan dengan kecepatan awal v0 dan
membentuk sudut q0 terhadap arah horisontal
 Gerak horisontal memiliki kecepatan tetap x  x0  v0 x t
 x0  v0 cos  0 t
 Gerak vertikal memiliki percepatan tetap
y  y0  v0 y t  1 2 at 2
 y0  v0 sin  0 t  1 2 gt 2
 Waktu yang diperlukan adalah (x0=y0=0 untuk penyederhanaan)
x
t
v0 cos  0
gx 2
y  tan  0 x  2
PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung 2v0 cos 2  0
Gerak peluru …
 Lintasan hanya bergantung pada kecepatan awal dan
sudut 2
gx
y  tan  0 x  2
2v0 cos  0
2

 Jangkauan ditentukan ketika benda mencapai tanah


(y=0)
gx 2
tan  0 x  2
2v0 cos 2  0
v02
x  2 sin  0 cos  0
g
 Contoh: Lintasan bola dengan v02
 sin 2 0
sudut berbeda g
PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung
Gerak peluru …
 Tinggi maksimum (h pada saat vy = 0)

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Barry Bonds Simulation
Initial Velocity: 40 m/s
100
5 degrees
90
25 degrees
80 45 degrees
70 65 degrees
85 degrees
Height (m)

60

50

40

30

20

10

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Distance (m)

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Contoh Soal
 Seorang stunt driver dari sebuah film
mengendari sepeda motor secara mendatar pada
sebuah tebing yang tingginya 50.0 m. Tentukan
berapa kecepatan sepeda motor meninggalkan
puncak tebing jika stunt driver tersebut harus
mendarat di tanah yang berjarak 90.0 m dari
dasar tebing dimana kamera berada

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung


Contoh soal tutorial
1. Sebuah jet mendarat pada sebuah kapal
induk (jet carrier) dengan kecepatan 140
mil/jam (~63 m/s)
 Tentukan percepatan jika pesawat
berhenti dalam 2.0 detik karena
disangkutkan pada karet penyetop di
kapal induk
 Jika jet menyentuh landasan pada x=0
m, tentukan posisi terakhir jet.

PHYSI S Physics Study Program - FMIPA | Institut Teknologi Bandung

Anda mungkin juga menyukai