Anda di halaman 1dari 35

Semester I 2012 – 2013

Fisika Dasar I A (4 sks)


Dosen: Novitrian

Topik 2:

Kinematika 1 dan 2 dimensi


Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Kinematika 1 Dimensi
• Kinematika adalah bagian dari mekanika yang
menggambarkan gerak dari suatu objek.
• Suatu objek dikatakan bergerak apabila posisi
objek tersebut yang dilihat oleh pengamat
berubah terhadap waktu.
• Dalam pembahasan ini dibatasi untuk objek
yang bergerak dalam lintasan lurus.
• Penyebab dari gerak tidak dibahas dalam kuliah
kali ini.
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Kinematika 1 Dimensi …
• Andaikan objek bergerak sepanjang garis lurus
pada sumbu-x. Posisi dari benda pada setiap
waktu t digambarkan oleh koordinat x(t) yang
didefinisikan relatif terhadap pusat koordinat O.
• Koordinat x dapat bernilai positif atau negatif
tergantung dimana benda tersebut berada.
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Perpindahan
• Bila sebuah benda bergerak dari posisi x1 ke
posisi x2, perubahan posisi ini melambangkan
sebagai suatu perpindahan:

• Contoh, jika x1 = 5m dan x2 = 12m maka x = 12 – 5 =


7m. Tanda positif dari x mengindikasikan bahwa gerak
ke arah sumbu-x positif.
• Perpindahan adalah besaran vektor yang memiliki besar
dan arah.
• Jarak dan perpindahan adalah hal yang berbeda.
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Kecepatan rata-rata
• Satu metoda untuk menggambarkan
gerak dari benda adalah dengan
melukiskan grafik posisi x(t) terhadap
waktu t.
• Kita dapat menduga seberapa cepat
trenggiling bergerak dari posisi x1
saat t1 ke posisi baru x2 pada saat t2,
dengan menentukan kecepatan rata-
rata antara t1 dan t2.
x2  x1 x
vratarata  
t2  t1 t
Satuan dari vrata-rata adalah m/s
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Contoh:
• Sebuah mobil berjalan dari titik A di suatu jalanan luar
kota yang lurus sejauh 8,4 km pada laju 70 km/jam,
pada jarak ini mobil tersebut kehabisan bahan bakar dan
berhenti. Selama 30 menit, supir mobil tersebut berjalan
sejauh 2 km untuk mencari pompa bensin.
– Berapakah perpindahan total supir mobil tersebut dari awal
berangkat (titik A) sampai ke pompa bensin?
– Berapakah selang waktu yang dialami supir dari titik A ke pompa
bensin tersebut?
– Berapakah kecepatan rata-rata supir dari titik A ke pompa
bensin? Ungkapkan dalam bentuk angka dan grafik.
– Apabila setelah mendapatkan bahan bakar, supir kembali lagi ke
mobil yang memakan waktu 45 menit, berapakah laju rata-rata
supir sepanjang perjalanannya tersebut?
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

• Sebuah benda bergerak dalam satu dimensi, dan posisinya


diberikan pada tabel berikut:

t (s) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
x (m) 1 2 3 3 3 5 7 4 1 -2 0

• Gambarkan grafik perpindahan benda sebagai fungsi


waktu!
– Di manakah posisi awal dan akhir benda? Berapa perpindahan
totalnya?
– Berapakah jarak total yang ditempuh benda?
– Kapan benda bergerak menuju sumbu x positif? Kapan pula menuju
sumbu x negatif?
– Kapan benda berbalik arah?
– Kapan benda berada di belakang posisi semula?
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Menentukan vrata-rata secara grafik


Pada grafik x terhadap t, kita dapat menentukan vrata-rata dari
kemiringan garis lurus yang menghubungkan titik (x1, t1)
dengan titik (x2, t2). Pada grafik di bawah ini t1=1 s, dan t2 = 4
s. Posisi yang berhubungan adalah x1 = - 4 m dan x2 = 2 m
x2  x1 2   4 6
vratarata     2 m/s
t2  t1 4 1 3
Laju rata-rata srata-rata
Laju rata-rata didefinisikan sebagai jarak
tempuh dibagi dengan selang waktu.

jarak tempuh
sratarata 
selang waktu
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Kecepatan sesaat
•Kecepatan rata-rata vrata-rata ditentukan
antara selang waktu t1 dan t2 merupakan
gambaran yang berguna untuk
menentukan “berapa cepat” suatu benda
bergerak pada selang waktu tersebut.
•Untuk menggambarkan berapa cepat
sebuah objek bergerak pada suatu
waktu t, diperkenalkan notasi kecepatan
sesaat v (atau kecepatan saja).
•Kecepatan sesaat ditentukan untuk
selang waktu Δt → 0.
 x dx
v  lim 
t 0 t dt
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Percepatan rata-rata
Kita definisikan percepatan rata-rata arata-rata
antara t1 dan t2 sebagai:

v2  v1 v
aratarata   Units: m/s2
t2  t1 t

Percepatan sesaat
Bila kita ambil limit arata-rata dengan Δt → 0,
maka akan diperoleh percepatan sesaat yang
menggambarkan seberapa cepat kecepatan
berubah terhadap waktu t

 v dv d 2 x
a  lim   2
t 0 t dt dt
Percepatan merupakan kemiringan dari grafik
kecepatan terhadap waktu.
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

dv
Gerak dengan percepatan tetap a  dv  adt
dt
Apabila kita integrasikan kedua sisi persamaan tersebut

 dv   adt  a dt  v  at  C
C disini merupakan konstanta integrasi dan dapat ditentukan jika kita
mengetahui kecepatan v0 = v(0) pada t = 0
v0  v0  a0  C  C  v0  v  v0  at 1
 dx  vdt  v0  at dt  v0t  atdt
dx
v   dx   v0t   atdt
dt
at 2
 x  v0t   C'
2

x0  x0  v0 0 


a02
 C'  C'  x0  x  x0  v0t 
at 2
2
2 2
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Jika kita mengeliminasi waktu t dari persamaan (1) dan (2), maka
diperoleh:
v2  v02  2ax  x0  3
Apabila kita gambarkan posisi x(t), kecepatan v(t)
dan percepatan terhadap waktu maka akan
diperoleh:
at 2
x  xo  vot 
2
Grafik x(t) terhadap t adalah parabola yang
memotong sumbu vertikal di x = xo

v  v0  at
Grafik v(t) terhadap t adalah garis lurus dengan
kemiringan = a dan memotong sumbu vertikal di vo

Percepatan a adalah tetap


Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Analisa gerak dengan grafik


Mulai dari

diperoleh

(v0 = kecepatan pada saat t=0, dan v1=


kecepatan saat t = t1).

 daerahdi bawah kurva percepatan


t0
t1
adt   
 antara selang waktut 0 ke t1 

Dengan cara yang sama diperoleh

(x0 = kecepatan pada saat t=0, dan x1=


kecepatan saat t = t1)

 daerahdi bawah kurva kecepatan


t0
t1
vdt   
 antara selang waktut 0 ke t1 
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Contoh:
• Sebuah benda bergerak dengan kecepatan 2 m/s
selama 3 detik, lalu dipercepat dengan percepatan
tetap 2 m/s2 selama 2 detik, dan akhirnya
diperlambat dengan perlambatan tetap selama 3
detik hingga berhenti.
– Gambarkan grafik kecepatan benda sebagai fungsi
waktu!
– Berapakah besar perlambatan benda?
– Berapakah perpindahan total benda?
– Berapakah laju dan kecepatan rata-rata benda?
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Gerak Jatuh Bebas


Dekat dengan permukaan bumi semua benda bergerak menuju pusat
bumi dengan percepatan yang memiliki besar tetap yaitu 9.8 m/s2 . Kita
menggunakan simbol g untuk mengindikasikan pecepatan benda yang
jatuh bebas.

Apabila kita mengambil sumbu-y


memiliki arah ke atas, maka percepatan
benda dalam jatuh bebas adalah a = -g
dan persamaan untuk gerak jatuh bebas
adalah:

v  v0  gt
1 2
x  x0  vt  gt
2
v 2  v02  2g x  x0 
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

contoh:
• Seorang anak melempar bola ke atas (sumbu y)
dengan laju awal 12 m/s
– Berapa lamakah bola tersebut mencapai ketinggian
maksimum?
– Berapakah ketinggian maksimum bola dari titik
pelemparan?
– Berapakah waktu yang diperlukan bola untuk
mencapai jarak 5 m dari titik pelemparan?
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Gerak peluru
• Merupakan gerak pada bidang vertikal yang hanya
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, g.
• Peluru diluncurkan dengan kecepatan awal.
• Komponen kecepatan arah horizontal dan vertikal adalah:
v0 x  v0 cos0 , v0 y  v0 sin 0
• Gerak dalam arah-x tidak
memiliki percepatan,
sedangkan gerak dalam arah-
y memiliki percepatan
seragam sebesar -g
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Gerak Gerak
Horizontal : Vertikal;
tidak ada percepatan
percepatan =g
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Gerak peluru

Gerak horizontal ax  0 Kecepatan dalam arah-x tidak berubah

vx  v0 cos0 1 x  x0  v0 cos0 t 2


Gerak vertikal ay   g Sepanjang sumbu-y peluru jatuh bebas
gt 2
vy  v0 sin0  gt 3 y  y0  v0 sin 0 t  4
2
Apabila t dieliminasi dari persamaan (3) dan (4), diperoleh:
vy2  v0 sin 0 2  2g y  y0 

x0 dan y0 merupakan titik peluncuran awal, pada banyak


persoalan x0 dan y0 berada di (0,0)
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Gerak peluru …
Persamaan lintasan
gt 2
x  v0 cos0 t 2 y  v0 sin 0 t  4
2
Apabila t dieliminasi dari persamaan (2) dan (4), diperoleh:

y  tan x 
g 2 Persamaan lintasan parabola
x
2v0 cos0 2
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Ketinggian maksimum
Komponen kecepatan arah
vertikal adalah:

vy  v0 sin 0  gt
Pada titik A, vy = 0

v0 sin 0
v0 sin 0  gt  0  t 
g
 v0 sin 0  g  v0 sin 0 
2 2

H  yt   v0 sin 0 t   v0 sin 0 


gt
   
2  g  2 g 
 v20 sin 2 0 
H  
 2g 
 
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Ketinggian maksimum

Kita dapat mencari ketinggian maksimum dari persamaan:

v  v  2a y  y0 
2
y
2
y0

Dalam kasus ini


y0 = 0, y = H, vy0 = v0 sin0, vy = 0, dan a = -g

v0 sin 0
2 2 2
v
 vy 0  2gH  H 
2
 y0

2g 2g
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Contoh:
• Seorang pemanah menembakkan anak panah dengan
kecepatan 45 m/s pada sudut 50° terhadap bidang
horizontal (sin 50° = 0,766 dan cos 50° = 0,643).
Seorang asistennya berdiri pada ketinggian yang sama
dan berjarak 150m dari titik penembakkan dan
melemparkan sebuah apel lurus ke atas dengan laju
awal minimum yang diperlukan untuk dapat dikenai oleh
anak panah. (a) Berapakah laju awal dari apel ketika
dilemparkan oleh asisten pemanah? (b) Kapan waktu
asisten harus melemparkan apel, setelah anak panah
ditembakkan, supaya tepat anak panah tepat mengenai
apel tersebut?
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Koordinat Polar
Posisi dari “titik merah” dapat dituliskan dalam (r, )
selain (x, y) dalam koordinat Kartesian.

r = besar dari vektor



posisi r

 = sudut dari vektor


posisi dan sumbu-x
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Dalam koordinat polar, kita definisikan dua vektor


   
satuan rˆ, ˆ menggantikan iˆ, ˆj dalam koordinat
Kartesian.

r̂ : adalah vektor
satuan dalam arah +r
(arah r )

ˆ : adalah vektor
satuan dalam arah 
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Setiap vektor dalam ruang 2D dapat dituliskan


dalam bentuk r̂ dan ˆ


V  Vr rˆ  Vˆ


Vektor posisi r
diberikan dalam
 ˆ
r  rr
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Koordinat Polar:  r,   r  0, 0    2

Koordinat Kartesian:  x, y  x, y   , 

Konversi antara Koordinat Polar (r, ) dan Koordinat


Kartesian (x, y):

 r,     x, y  : x  r cos , y  r sin
y
 r,     x, y  : r x y
2 2
tan  
x
rˆ  iˆ cos  ˆj sin ˆ  iˆ sin  ˆj cos
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Penurunan vektor dalam Koordinat Polar (r, ):

 drˆ d ˆ d ˆ d
V  Vr rˆ  Vˆ dt
 iˆ sin
dt
 j cos
dt

dt


dV dVr drˆ dV ˆ dˆ
 rˆ  Vr    V
dt dt dt dt dt

dˆ d ˆ d d
 iˆ cos  j sin   rˆ
dt dt dt dt

dV  dVr d  ˆ  d dV 
 rˆ  V    Vr 
dt  dt dt   dt dt 
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Posisi, kecepatan, dan percepatan dalam Koordinat Polar


Vektor posisi: r  rrˆ

 dr dr  drˆ 
Vektor Kecepatan: v   rˆ  r   rrˆ  rˆ
dt dt  dt 
Vektor Percepatan:

 dv d
dt dt
   
a   rrˆ  r  rrˆ  rrˆ  r  r  rˆ
ˆ ˆ  ˆ  



a  r  r2 rˆ  2r  r ˆ  
ar a
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Gerak melingkar beraturan


• Perubahan arah dari kecepatan partikel akan
memberikan percepatan !!!!
Percepatan sentripetal

Here v is the speed of the particle


and r is the radius of the circle.
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

dyP dxP
Catatan  vy ,  vx
dt dt
vx  v sin  , vy  v cos
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

• Pilot-pilot pesawat tempur sudah lama khawatir untuk melakukan putaran


tajam di udara dengan pesawat tempur. Tubuh pilot akan mengalami
percepatan sentripetal, dengan kepala menuju pusat putaran, sehingga
tekanan darah pada otak berkurang, yang menyebabkan kehilangan
fungsi otak. Ada beberapa efek yang dirasakan oleh pilot pesawat tempur,
jika percepatan sentripetal berkisar antara 2g – 3g, pilot merasa berat.
Sekitar 4g, pandangan pilot berubah menjadi hitam putih dan menyempit.
Apabila percepatan tetap atau bahkan meningkat, maka pilot dapat
menjadi pingsan –kondisi ini dikenal dengan g-LOC (g-induced loss of
consciousness)-. Berapakah besarnya pecepatan yang dialami pilot,
dalam unit g, jika pesawatnya memasuki jejak horizontal pada putaran
dengan kecepatan

 
vi  400iˆ  500 ˆj m/s

dan 2,4 detik kemudian meninggalkan putaran dengan kecepatan



 
v f   400iˆ  500 ˆj m/s
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Gerak Relatif 1 Dimensi:


Kecepatan partikel P ditentukan oleh dua orang pengamat A dan B berbeda dari satu
pengamatan ke pengamatan.
Dapat diturunkan “transformasi persamaan” dari kecepatan.
Persamaan ini memberikan hubungan eksak antara kecepatan yang diamati oleh
masing-masing pengamat.
Diasumsikan pengamat B bergerak dengan kecepatan tetap vBA terhadap pengamat A.
Pengamat A dan B menentukan koordinat partikel P masing-masing xPA dan xPB.
xBA adalah koordinat B
relatif terhadap A xPA  xPB  xBA

dxPA dxPB dxBA


   vPA  vPB  vBA
dt dt dt
dvPA dvPB dvBA
   aPA  aPB
dt dt dt
Semester I 2012 – 2013
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Gerak Relatif 2 Dimensi:


Diasumsikan bahwa pengamat B bergerak dengan
kecepatan konstan vBA terhadap pengamat A di bidang-xy.
Pengamat A dan B melihat vektor posisi partikel P masing-
masing rPA dan rPB
   d  d  
rPA  rPB  rBA  rPA   rPB  rBA    
 vPA  vPB  vBA
dt dt

d  d    
 vPA   vPB  vBA   aPA  aPB
dt dt
Semester I 2012 – 2013
Gerak Relatif 2 Dimensi:
Fisika Dasar I A (4 sks)
Dosen: Novitrian

Diasumsikan bahwa pengamat B bergerak dengan kecepatan


konstan vBA terhadap pengamat A di bidang-xy.

Pengamat A dan B mengukur vektor posisi partikel P adalah rPA


dan rPB.
  
rPA  rPA  rBA d  d  d    
rPA  rPB  rBA  vPA  vPB  vBA
dt dt dt

  
vPA  vPB  vBA

Anda mungkin juga menyukai