Anda di halaman 1dari 14

Basic Physics

Wegit Triantoro, ST, MSc


Lecturer Profile
Wegit Triantoro, ST, MSc
Professional Experience
2019 - Present Logistics Infrastructure Business Development
PT Astra Nusa Perdana (Astra Infra)
2018 Outport Inland Service Supervisor
PT Salam Pacific Line Indonesia (SPIL)

Education
2016 – 2017 Master of Science (MSc) – [Distinction]
Maritime Economics and Logistics, Erasmus Universiteit Rotterdam
Thesis: Comparative Analysis of Domestic Container Shipping Network in
Indonesia Between Current Condition and The Sea-Tollway Project: A
Cost Perspective
2011 – 2015 Sarjana Teknik (S.T.) – [Cumlaude]
Industrial Engineering, Universitas Indonesia
Final Project: Financial Feasibility Analysis on Traditional Shipping Industry in
Efforts to Strengthen Indonesian Maritime Logistic Sector
Pendahuluan
 Menurut nilai dan arahnya besaran di Fisika terbagi menjadi 2 yaitu:
a) Besaran Skalar  besaran fisika yang hanya memiliki nilai saja (jarak, kelajuan, energi, massa jenis, dll)
b) Besaram Vekor  besaran fisika yang memiliki nilai dan arah (perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dll)

Notes: untuk besaran Vektor arah memiliki nilai (+) dan (-)
Kinematika Garis Lurus
Kinematika Garis Lurusadalah ilmu fisika yang mempelajari suatu benda yang bergerak dengan lurus (1
dimensi) dan tidak mempelajari sebab kenapa benda itu bergerak. Ada 7 hal yang harus dipelajari antara
lain:
a) Jarak dan Perpindahan
b) Kelajuan dan Kecepatan
c) Percepatan
d) Gerak Lurus Beraturan (GLB)
e) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
f) Gerak Vertikal ke Atas dan ke Bawah
g) Gerak Jatuh Bebas
Jarak dan Perpindahan
Jarak (Skalar) = Panjang lintasan yang dilewati oleh benda.
Perpindahan (Vektor) = panjan garis hubung, yang diukur dari titik awal ke titik akhir. X = X2 – X1

C F 6m G

4m
3m 5m 8m

A B 4m D E H I

Tentukan Jarak dan Perpindahan dari A ke I!


Jarak = A – B – C – D – E – F – G – H – I = 38m
Perpindahan = A – B - D – E – H – I = 26m
Kelajuan dan Kecepatan
Bila benda memerlukan waktu t untuk mengalami perpindahan X, maka :
Kelajuan rata-rata (Skalar)
v v v
Kecepatan rata-rata (Vektor)
x1 ; t1

x2 ; t2

Perpindahan Jarak total yang ditempuh


Kecepatan rata-rata = Kelajuan Rata-rata =
Waktu yang diperlukan Waktu yang diperlukan

x Vrata-rata = kemiringan garis yang menghubungkan X1 dan X2

x2 Lintasan

∆x
Perpindahan X 2 - X1 X S
Vrata-rata = = V =
x1 t2 - t1 t t

t1 t
∆t t2
Percepatan
Jika suatu benda dalam pergerakannya mengalami perubahan kecepatan dari kecil menjadi besar maka
benda tersebut memiliki nilai percepatan (positif).
Namun, jika perubahan kecepatan terjadi dari besar ke kecil maka benda tersebut memiliki nilai
perlambatan (negatif)

V2 - V1 V
arata-rata = =
t2 - t1 t

Contoh Soal:
1. Suatu benda bergerak dengan kecepatan 4 m/s dalam selang waktu 5s, benda mengalami
perubahan kecepatan. Tentukan nilai percepatan/perlambatan jika kecepatannya berubah menjadi:
a) 9 m/s b) 14 m/s c) 1 m/s
2. Diketahui X(t) = 2t2 + 4t – 2, hitunglah kecepatan rata-rata antara t1=1s dan t2=4s. Lalu tentukan
berapa kecepatan benda pada saat t = 3s
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Benda mengalami pergerakan dengan lintasan lurus dan memili nilai kecepatan yang selalu tetap atau
percepatan sama dengan nol. Persamaan yang digunakan adalah:

X = V . t
V = X.
t
t = V.
X
Grafik Jarak (s) – waktu (t) Grafik kecepatan(v) – waktu(t) Grafik percepatan(a) – waktu(t) Notes:
Jarak (s) kecepatan (v) Percepatan (a) 1. Luas daerah di
bawah grafik
kecepatan adalah
perpindahan.
2. Luas daerah
dibawah grafik
percepatan adalah
kecepatan.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Benda yang bergerak membentuk garis lurus dan nilai kecepatannya berubah secara beraturan. Pada
gerakan ini benda memiliki nilai percepatan dengan persamaan yang sering digunakan adalah 3 rumus
dibawah ini:

v t = v0  a t
1 2
X = v0 t + a t
2
Dimana:
v t = v0  2 a X
2 2 vt = kecepatan akhir benda (m/s)
vo = kecepatan awal benda (m/s)
a = percepatan benda (m/s2)
X = perpindahan benda (m)
t = waktu (s)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Dari v t = v0  a t v t - v0
 v t - v0 = a t t=
Jarak yang ditempuh benda (S) a
S = luas grafik v - t
Grafik v-t S = luas trapesium grafik v - t 1 2
1 S = v0 t + a t disubstitu
S = jumlah garis sejajar x tinggi Sehingga 2
v (m/s) 2
1 1 2
v2 S = v 0 + v t  . t S = v0 t + a t
2
2
- -
2
1  0   0 
= v 0 + v 0 + a t  . t
v v 1 v v
v1 = v0  t  a t 
2  a  2  a 
1
= 2 v 0 + a t  . t - - 
2 2 2
v v v v 2 v v v
v0 2 = 0 t 0
 t t 0 0
a 2a
1 2 v v - 2 v
2
 v
2
- 2 v v  v
2
t (s) = 2 . ½ v0 t + a t t = 0 t 0 t t 0 0
t0 t1 t2 t3 2 2a
1 2 v
2
- v
2
S = v0 t + a t  2 a S = v t - v0  v t 2 = v0 2  2 a S
2 2
S= t 0

2 2a
Gerak Vertikal
Gerak benda yang arahnya tegak lurus permukaan bumi dan percepatannya dipengaruhi oleh gravitasi
dimana a = g = 9.8 m/s2

Gerak Vertikal

Arah ke BAWAH Arah ke ATAS

Gerak Jatuh Gerak Vertikal Gerak


Bebas (GJB) ke Bawah (GVB) Vertikal ke
Atas (GVA)
Gerak Vertikal Bawah
Gerak suatu benda ke bawah dan memiliki kecepatan awal (V0 ≠ 0)

Ciri GVB : v0  0 , a = g , s = h

Rumus GVB : vt = v0  g t v0
1 g
h = v0 t  g t 2 h
2
vt 2 = v0 2  2 g h
Gerak Jatuh Bebas
Gerak suatu benda ke bawah dan tidak memiliki kecepatan awal (V0 = 0)

Ciri GJB : v0 = 0 , a = g , s = h

Rumus GJB : vt = g t
1 2
h= gt g h
2
vt 2 = 2 g h atau
vt = 2 gh
Gerak Vertikal Atas
Gerak suatu benda dilemparkan (dengan sengaja) ke atas dengan kecepatan awal (V0 ≠ 0) dan geraknya
diperlambat oleh gravitasi bumi

Ciri GVA : v0  0 , a = - g , s = h
Rumus GVA : -g
vt = v0 - g t
1 v0 h
h = v0 t  g t 2 g
2
vt = v0  2 g h
2 2

Anda mungkin juga menyukai