Anda di halaman 1dari 13

ILMU BAHAN TEKNIK

Batang Tarik
• Batang Tarik banyak dijumpai dalam banyak
struktur baja, seperti struktur jembatan, rangka
atap, Menara transmisi, ikatan angin, dan
lainnya. Batang Tarik sangat efektif dalam
memikul beban. Batang ini dapat terdiri dari
profil tunggal atau profil tersusun.
• Contoh penampang batang Tarik adalah profil
bulat,pelat,siku,siku ganda, siku bintang, WF,
dll.
Struktur rangka atap biasanya menggunakan
profil siku tunggal atau dapat pula digunakan
dua buah profil siku yang diletakkan saling
membelakangi satu sama lain. Jarak diantara dua
buah profil siku harus cukup agar dapat
diselipkan sebuah pelat yang digunakan sebagai
tempat penyambungan antar batang, siku
tunggal dan siku ganda merupakan profil batang
Tarik yang paling banyak digunakan. Profil T
biasanya dapat digunakan dalam struktur ragka
atap sebagai alternatif dari profil siku.
Pada struktur rangka jembatan dan rangka atap yang
berbentang besar, umum digunakan profil-profil WF atau
profil kanal.
Dalam menentukan tahanan nominal suatu batang Tarik,
harus diperiksa terhadap tiga macam kondisi keruntuhan
yang menentukan yaitu:
a. Leleh dari luas penampang kotor didaerah jauh dari
sambungan
b. Fraktur dari luas penampang efektig pada daerah
sambungan
c. Geser blok pada sambungan
Kinerja suatu batang tarik dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal, karena adanya sambungan
pada suatu batang tarik akan memperlemah
batang tersebut. Efisiensi suatu sambungan
merupakan fungsi dari daktilitas material, jarak
antar alat pengencang, konsentrasi tegangan
pada lubang baut serta suatu fenomena yang
disebut shear lag.
Shear lah timbul jika suatu komponen struktur Tarik
hanya disambung sebagian saja, sebagai contoh
sambungan untuk profil siku. Profil siku tersebut
disambung pada salah satu kakinya saja, sehingga
bagian yang disambung akan mengalami beban
yang berlebihan sedangkan bagian lainnya tidak
menerima tegangan yang sama besarnya. Salah satu
cara mengatasi masalah shear lag adalah dengan
memperpanjang sambungan. Masalah shear lag
dalam perhitungan diantisipasi dengan
menggunakan luas netto efektif, yang dapat
diterapkan pasa sambungan baut maupun las.
Apabila gaya Tarik disalurkan menggunakan alat
sambung las, maka akan ada 3 macam kondisi yaitu:
1. Bila gaya Tarik disalurkan hanya oleh las
memanjang ke elemen bukan pelat, atau oleh
kombinasi las memanang dan melintang
2. Bila gaya tarik disalurkan oleh las melintang saja
A= luas penampang yang disambung las (U=1)
3. Bila gaya Tarik disalurkan ke elemen pelat oleh
las memanjang sepanjang kedua sisi bagian
ujung elemen A = U.Ag
Penampang lintang batang Tarik :

Batang bulat Plat Strip siku siku ganda

Kanal Kanal Kanal Penampang


ganda Tersusun W
Kekuatan Sebagai Kriteria Perencanaan
Perencanaan batang Tarik merupakan salah satu
masalah Teknik struktur yang paling sederhana dan
bersifat langsung. Karena stabilitas bukan merupakan
hal utama, perencanaan batang Tarik pada hakikatnya
menentukan luas penampang lintang batang yang
cukup untuk menahan beban dengan faktor keamanan
yang memadai terhadap keruntuhan.
Prosedur perencanaan yang umum (walaupun metode
tegangan kerja/elastis menggunakan tegangan pada
kondisi beban kerja) sebenarnya berdasarkan kekuatan
batas (ultimate).
Kekuatan Sebagai Kriteria Perencanaan
Batang Tarik tanpa lubang akan mencapai kekuatan batas bila
semua serat penampang lintag batang meleleh. Untuk batang Tarik
yang berlubang seperti akibat lubang paku keling atau baut, atau
untuk batang berulir, luas penampang lintang yang diredusir
digunakan dalam perhitungan. Lubang atau ulir pada batang
menimbulkan konsentrasi tegangan misalnya pada plat akan
menaikkan distribusi tegangan pada beban kerja. Teori elastisitas
menunjukkan bahwa tegangan tarik didekat lubang akan sekitar tiga
kali tegangan Tarik pada luas netto.
Namun Ketika setiap serat mencapai regangan leleh, tegangannya
menjadi konstans Fy, tetapi deformasi berlanjut terus bila beban
meningkat hingga akhirnya semua serat mencapai atau melampaui
regangan leleh.
Luas Netto
Bila batang Tarik disambung dengan baut, lubang-lubang harus
disediakan pada sambungan. Akibatnya luas penampang lintang batang
disambungan mengecil dan beban Tarik yang diijinkan pada batang bisa
berkurang sesuai dengan ukuran dan letak lubang.
Pembuatan lubang dapat dilakukan dengan beberapa metode. Cara
yang paling umum dan murah adalah proses pons lubang standar yang
1/16 in (1,6 mm) lebih besar dari diameter paku keeling atau baut.
Metode kedua pembuatan lubang terdiri dari operasi pons sebesar
3/16 in (2,8 mm) lebih kecil dari diameter alat penyambung dan
pembesaran lubang hingga mencapai ukuran akhir setelah potongan
yang disambung di rakit. Metode ini lebih mahal dari operasi pons
lubang standar tetapi menghasilkan ketepatan yang lebih baik.
Metode ketiga mengebor lubang dengan diameter 1/32 in (0,8 mm)
lebih besar dari diameter baut atau paku keeling. Metode ini digunakan
pada plat yang tebal dan metode yang paling mahal
Batang Tarik Bulat
Batang Tarik yang umum dan sederhana adalah
batang bulat berulir. Batang ini biasanya
merupakan batang sekunder dengan tegangan
rencana yang kecil. Batang tarik bulat biasanya
digunakan dengan tarikan awal sebagai ikatan
angin diagonal pada dinding, atap dan Menara.
Tarikan awal bermanfaat untuk memperkaku
serta mengurangi lendutan dan getaran yang
cenderung menimbulkan kehancuran leleh pada
sambungan. Tarikan awal dapat diperoleh
dengan merencanakan batang 1/16 ini lebih
pendek untuk setiap Panjang 20ft.
Kekakuan sebagai kriteria perencanaan
Walaupun stabilitas bukan merupakan kriteria dalam
perencanaan batang Tarik tetap perlu dibatasi panjangnya untuk
mencegah batang terlalu fleksibel (mudah melentur). Batang
Tarik yang terlalu Panjang bisa melendut secara berlebihan akibat
berat sendiri. Selain itu batang juga bisa bergerak bila dibebani
gaya angin pada rangka batang terbuka atau bila menumpu
peralatan yang bergetar.
Dalam menerapkan kriteria kekakuan pada batang Tarik, angka
kelangsingan terbesar dari dua sumbu utama harus digunakan.
Batang yang simetris bisa mempunyai dua harga jari-jari inersia
yang berlainan, dan untuk batang yang tak simetris perlu ditinjau
sumbu utamna yang paling lemah.
Bila batang Tarik dibentuk dari sejumlah profil, jari-jari inersia
dihitung dengan menggunakan momen inersia I dan luas
penampang lintang A. Harga untuk r harus berdasarkan sumbu
yang sama dengan yang digunakan untuk momen inersia.

Anda mungkin juga menyukai