Anda di halaman 1dari 17

PENGUJIAN KEKERASAN

Kekerasan juga didefinisikan sebagai kemampuan suatu


material untuk menahan beban penetrasi (penekanan) pada
permukan.
Penekanan dapat berupa mekanisme penggoresan
(scratching), pantulan ataupun indentasi dari material keras
terhadap suatu permukaan benda uji.

Berdasarkan mekanisme penekanan tersebut, dikenal 3


metode uji kekerasan:
1. Metode perbandingan / gores (dikenalkan oleh Friedrich Mohs)
2. Metode dinamik ( dengan alat Scleroscope )
3. Metode Penekanan / indentasi
GORESAN
Pengujian kekerasan dengan cara goresan pada prinsipnya
adalah ketahanan relatif terhadap goresan dari bahan yang lunak oleh
bahan yang lebih keras.

A. Skala mohs
Mohs telah membuat skala dari 110 dari batuan mineral dengan
standar untuk angka 10 adalah intan dan angka 1 adalah talck. Logam
– logam keras kebanyakan nterletak pada 4 8. skala mohs secara
lengkapnya tercantum dalam tabel skala mohs.
B. Skala Galner
Skala ini untuk menentukan kekerasan dengan cara
penggoresan yang dikenal adalah cara galner, prinsip dari cara ini
sama dengan cara mohs.
MENJATUHKAN BOLA BAJA
►Pengujian alat uji kekerasan harus benar – benar tegak lurus
(tegak lurus dengan posisi mendatar, waterpass) karena kalau
terjadi kemiringan akan menyimpang harga kekerasan dari
harga sebenarnya. Hal ini disebabkan karena alat ini
mengandalkan grafitasi bumi.
►Pengujian sistem ini adalah dengan cara menjatuhkan
indentor dari suatu ketinggian tertentu, dengan melihat tinggi
pantulan yang dihasilkan maka akan diketahui harga
kekerasan bahan tersebut.
Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan
dengan penekanan ada 4 yaitu :
1. Brinell (HB / BHN)
2. Rockwell (HR / RHN)
3. Vikers (HV / VHN)
4. Micro Hardness / Knoop
Pengujian Brinell
• Uji kekerasan Brinell dilakukan dengan cara membentuk lekukan
pada permukaan logam dengan memakai bolabaja yang dikeraskan
sebagai indentor. bola baja berdiameter 10mm ditekankan
padapermukaan logam yang diuji dengan gaya tekan tertentu
selama waktu tertentu ( 0,5 – 1 mnt ) karena penekanan (indentasi)
permukaan logam uji akan terjadi tapak ( lekukan ) yang berbentu
tembereng bola
• Rumus untuk kekerasan brinell didapat dari P atau beban dibagi
luas permukaan lekukan
• BHN = P/A
Prinsip uji brinell
• Indentor ditekankan ke permukaan benda uji dengan gaya
tekan tertentu
• Tahan selama ±15 detik lalu lepas gaya tsb.
• Ukur diameter tapak tekan dengan loop.
• Hitung angka kekerasan dengan rumus :
2P
BHN 
 .D( D  D 2  d 2 )

• Dengan : P = gaya ( kgf)


• D = diameter Indentor ( mm)
• d = diameter tapak tekan (mm)
Pengujian Vickers
Pengujian Vickers menggunakan piramida intan yang
dasarnya berbentuk bujur sangkar. Besar sudut antara
permukaan permukaan piramida yang saling berhadapan
adalah 136°. Beban yang digunakan 1 – 120 kg.

Prinsip pengujian Indentor ditekankan ke permukaan


benda uji dengan gaya tekan tertentu
Tahan selama ±15 detik lalu lepas gaya tsb.
Ukur diagonal tapak tekan dengan loop
Prinsip pengujian kekerasan Vickers

1,854 P
HV  2
d
PENGUJIAN KEKERASAN ROCKWELL

Pengujian ini bisa untuk material dari yang lunak


sampai keras.

Indentor : - kerucut intan dengan sudut puncak 1200


- Bola baja

Prinsip pengujian : beban yang digunakan menekan


adalah beban minor ( 10 kg ) dan mayor ( besarnya
sesuai skala ).
Perhitungan berdasar selisih kedalam penekanan
antara beban mayor dan minor
Tabel di bawah menunjukkan bagaimana memilih skala
Rockwell.

Beban Skala
Skala Penekan Warna Angka
Awal Utama Jumlah Kekerasan

A Kerucut Intan 120° 10 50 60 100


Hitam
B Bola Baja 1,588 mm (1/6”) 10 90 100 130
Merah
C Kerucut Intan 120° 10 140 150 100
Hitam
D Kerucut Intan 120° 10 90 100 100
Hitam
E Bola Baja 3,175 mm (1/8”) 10 90 100 130
Merah
F Bola Baja 1,588 mm (1/6”) 10 50 60 130
Merah
G Bola Baja 1,588 mm (1/6”) 10 140 150 130
Merah
H Bola Baja 3,175 mm (1/8”) 10 50 60 130
Merah
K Bola Baja 3,175 mm (1/8”) 10 140 150 130
Merah
L Bola Baja 6,35 mm (1/4”) 10 50 60 130
Merah Merah
M Bola Baja 6,35 mm (1/4”) 10 90 100 130
Merah
P Bola Baja 6,35 mm (1/4”) 10 140 150 130
Merah
R Bola Baja 12,7 mm (1/2”) 10 50 60 130
Merah
S Bola Baja 12,7 mm (1/2”) 10 90 100 130
Merah
V Bola Baja 12,7 mm (1/2”) 10 140 150 130
Pada Tabel ditunjukkan skala kekerasan A, B dan C adalah untuk bahan
logam, skala A dapat dipakai untuk bahan sangat keras seperti Karbida
tungsen. Skala D dan di bawahnya dipakai untuk batu gerinda sampai
plastik.
rockwellSuperficial Hardness Test Block

Hardness Scale Part No: Penetrator Load Ranges Material

15N Scale S15N10 N Diamond 15 Kg All Steel

30N Scale S30N10 N Diamond 30 Kg All Steel

45N Scale S45N10 N Diamond 45 Kg All Steel

15T Scale S15T10 1/16" Ball 15 Kg All Brass


30T Scale S30T10 1/16" Ball 30 Kg All Brass
45T Scale S45T10 1/16" Ball 45 Kg All Brass
15W Scale S15W10 1/8" Ball 15 Kg All Brass
30W Scale S30W10 1/8" Ball 30 Kg All Brass
45W Scale S45W10 1/8" Ball 45 Kg All Brass
15X Scale S15X10 1/4" Ball 15 Kg All Brass
30X Scale S30X10 1/4" Ball 30 Kg All Brass
45X Scale S45X10 1/4" Ball 45 Kg All Brass
15Y Scale S15Y10 1/2" Ball 15 Kg All Brass
30Y Scale S30Y10 1/2" Ball 30 Kg All Brass
45Y Scale S45Y10 1/2" Ball 45 Kg All Brass
Pengujian Kekerasan Knoop/Mikrohardness

Pengujian Knoop menggunakan piramida


intan yang dasarnya berbentuk belah ketupat.
Perbandingan panjang diagonalnya 1 : 7
Beban yang digunakan 1 – 1000 gram
Prinsip pengujian Knoop

P
HK  14,229 2
l
Microhardness Test
• Uji ini digunakan dalam pengukuran kekerasan pada daerah
yang sangat kecil, oleh karena itu pengujian ini dilakukan
dengan beban yang sangat kecil, dibawah 1000 gram, dan
dalam penggunaan uji ini menggunakan mesin yang
dikombinasikan dengan mikroskop.
• Cara pengukuran yang biasanya digunakan mikrohardness test
adalah Vickers atau knoop.

Anda mungkin juga menyukai