KEKERASAN MATERIAL
(HARDNESS TESTING)
Dengan
BHN = the Brinell hardness number
F = beban penekan (kg)
D = diameter indenter (mm)
Di = diameter jejak penekanan indenter (mm)
Example
What is the Brinell hardness for a
specimen with an indentation of 5 mm is
produced with a 3000 kg applied load
2(3000kg)
BHN
(10mm) 10mm (10mm) 2 (5mm) 2 142.6kg / mm2
ASTM E-10 merupakan standar tes untuk
menentukan kekerasan Brinell dari bahan
logam. Beban yang diaplikasikan pada
pengujian ini biasanya 3,000, 1,500, or
500 kgf dengan diameter indentasi dalam
rentang 2.5 sampai 6.0 mm. Beban uji
diaplikasikan selama 10 sampai 15 detik.
prasyarat specimen uji Brinnel :
Spesimen harus bebas dari kotoran atau minyak sebelum pengujian.
Permukaan dalam kondisi halus yang bias diperoleh dengan gerinda
ataupun kertas gosok.
Permukaan uji harus datar
permukaan yang lengkung harus dimesin agar menjadi datar
Spesimen yang diuji harus memeliki kedalaman minimal 10 kali kedalaman
penekanan
Minimal jarak antar pusat penekanan yang berdekatan harus 4 kali diameter
atau dari sisi 2,5 kali diameter penekanan
The thickness of the specimen should be at least ten times the depth of the
indentation.
Beban harus bekerja tegak lurus permukaan uji. Spesimen diletakkan
ditempat padat sebelum diberi beban
Beban harus bertambah secara perlahan tanpa kejutan sampai mencapai
besar yang ditentukan
Lamanya pembebanan disesuaikan dengan jenis logam yang diuji
Depth of indentation may be calculated from the
formula:
4
2.5x10
BHN
100 60
BHN 625
Brinell Hardness Tester
Pengujian Kekerasan Vickers
Merupakan metode standar untuk mengukur kekerasan dari logam
khususnya untuk permukaan logam yang sangat keras: permukaan ditekan
oleh tekanan standard selama standard waktu tertentu dengan intan
berbentuk pyramid. Diagonal yang dihasilkan indentasi diukur dibawah
mikroskop dan nilai kekerasan Vickers dibaca melalui table konversi
Indenter yang digunakan dalam uji Vickers adalah pyramid dengan dasar
segiempat yang mempunyai sisi yang berlawanan pada ujung dengan sudut
136º. Diamond ditekankan kedalam permukaan material pada beban
mencapai 120 kilograms-force dengan lama penekanan sampai 30 detik
dan ukuran penekanan (biasanya tidak lebih dari 0,5 mm) diukur dengan
mikroskop yang dikalibrasi
The forces of 5, 10, 20, 30, 50, 100, and 120 kgf are the most commonly
used in industry today for Vickers macroindentation hardness testing. The
30 kgf force seems to be the most desirable and is used for most
standardizing and calibration work
The distance from the center of the indentation to other indents or from the
specimen edge should be at least 2.5 times the diagonal length
the thickness of the testpiece be equal to 1.5 times the length of the
diagonal of the indentation, should be 10 times the depth of the indentation.
Angka Vickers (HV) dihitung
menggunakan rumusan berikut:
HV = 1.854(F/D2),
dengan F : beban penekanan (kilograms-force)
dan D2 luasan indentasi (millimetre kuadrat).
For example, if the average measured diagonal
length, d, is 0.0753 mm with a 1 kgf load, then
the Vickers number is:
The Vickers hardness number is followed by the
symbol “HV” with a suffix number denoting the
force and a second suffix number indicating the
dwell time, if different from 10 to 15 s,
example:
A value of 440 HV30 represents Vickers
hardness of 440 made with a force of 30 kgf
applied for 10 to 15 s.
440 HV30/20 represents Vickers hardness of
440 made with a force of 30 kgf applied for 20 s.
Uji Vickers reliable untuk mengukur kekerasan logam dan juga keramik.
Metode pengujian Vickers sama dengan uji Brinnel. Dibandingkan dengan
menggunakan indentor bola baja Brinnel yang menghasilkan luasan
indentasi berbentuk hemisperikal, Mesin Vickers menggunakan penetrator
intan berbentuk pyramid segi empat dengan keunggulan tidak akan
terdeformasi selama digunakan. Penekanan yang ditinggalkan penetrator
Vicker adalah segiempat gelap pada background cahaya terang.
Penekanan Vickers mudah dibaca ukuran permukaan jejaknya
dibandingkan dengan jejak Brinnel. Seperti uji Brinnel, angka Vickers
ditentukan dengan membagi beban dengan area permukaan indentasi (H =
P/A). Beban bervariasi dari 1 sampai 120 kilogram. Untuk melakukan uji
Vickers, spesimen diletakkan diatas anvil yang mempunyai dasar berulir.
Anvil dinaikkan melalui ulir sampai dekat dengan ujing indenter. Dengan
menekan tombol start beban secara perlahan dipindahkan ke indenter dan
menekan specimen. Beban lepas dan anvil turun. Pelaksanaan penekanan
dan pelepasan beban dikontrol secara otomatis
Beberapa pembebanan secara praktis memberikan
angka kekerasan identik pada material yang seragam.
Pengukuran yang diambil adalah panjang diagonal untuk
rata-rata menentukan luasan. Penamaan Vickers adalah
besaran angka kekerasan diikuti oleh huruf “HV”
(Hardness Vickers). Keunggulan dari uji kekerasan
Vicker adalah memberikan pembacaaan yang akurat
dan hanya satu jenis identer yang digunakan untuk
semua jenis logam dan permukaan. Uji Vicker mampu
dilakukan pada material yang paling lunak dank eras
melalui variasi beban uji, akan tetapi unit uji ini lebih
mahal dibandingkan mesin uji Brinell atau Rockwell.
advantage of the Vickers test
hardness scale can be used from the softest to the hardest metals
including carbides
the relative simplicity of the test process,
Vickers hardness, in general, is independent of force when
determined on homogeneous material, except possibly at forces
below 5 kgf.
The edge or ends of the diagonals are usually well defined for
measurement.
The indentations are geometrically similar, irrespective of size.
One continuous scale is used for a given force, from lowest to
highest values.
Indenter deformation is negligible on hard material.
Keterbatasan pengujian Vickers
uji ini tidak dapat diaplikasikan untuk besi tuang dan logam sinter,
juga pembacaan tidakdapat langsung dilakukan karena harus
diamati melalui mikroskop Angka kekerasan Vicker hamper sama
dengan kekerasan Brinel sampai kekerasan 450 BHN diatas nilai
tersebut tidak dapat dibandingkan karena angka Vickers naik
dengan sangat cepat
Test is slow and not well adapted for routine testing. Typical test and
measurement times are in the oneminute range.
Careful surface preparation of the specimen is necessary, especially
for shallow indentations.
Measurement of diagonals is operator dependent, with possible
eyestrain and fatigue adding to test errors.
Microhardness Vickers
Pengujian ini sama dengan metode Vickers hanya saja
beban yang digunakan sebesar 10 – 1000g tergantung
pada benda yang diuji. Mikrohardness ditentukan
dengan rumusan:
H = 1,8544 P/d2 g/mm2
Dimana: P : beban (g); d: panjang diagonal rata-rata
dalam micron
Kelebihan dari uji kekerasan mikro: digunakan secara
luas untuk menguji material yang mempunyai
karakteristikkekerasan yang khusus, meliputi komponen
pesawat udara, laboratorium dan berbagai permesinan
presisi.
Keterbatasan: membutuhkan persiapan permukaan yang
baik, perlu operator mesin yang berpengalaman dan
tidak cocok untuk dipakai di shop floor
Dapat digunakan untuk