Anda di halaman 1dari 5

UJI BAHAN KONSTRUKSI

Pengujian Kuat Tekan Mortar

2.4 PENGUJIAN KUAT TEKAN MORTAR


(SNI 03 – 6825 – 2002)

2.4.1 Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan mortar
melalui pengujian kuat tekan mortar.

2.4.2 Teori Dasar


Kuat tekan adalah kemampuan mortar untuk menahan gaya luar
yang datang pada arah sejajar serat yang menekan mortar. Mortar yang
digunakan untuk bahan bangunan harus mempunyai kekuatan terutama
untuk pasangan dinding batu bata, pasangan dinding batako atau
pasangan dinding yang lainnya (Anni Susilowati dkk 1996, dalam
Taufiq Bintang (2005:10).
Untuk mengetahui kekuatan tekan mortar maka dilakukan
pengujian kuat tekan mortar dengan membuat kubus mortar ukuran
sisi-sisinya 50 mm x 50 mm yang setelah keras ditekan dengan mesin
uji tekan.
Nilai kuat tekan diperoleh dengan membagi besar beban
maksimum (N) dengan luas penampang (mm2).

2.4.3 Peralatan
1. Cetakan kubus ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm, dengan jumlah 3
benda uji. Alat ini dapat dilihat pada Gambar 2.11. sebagai berikut:

Gambar 2.11. Cetakan Kubus

KELOMPOK IC.8.2018
UJI BAHAN KONSTRUKSI
Pengujian Kuat Tekan Mortar

2. Sendok perata (Gambar 2.5.), digunakan untuk meratakan mortar


pada cetakan.
3. Pemadat (tamper), dengan diameter 1,25 cm dan 2,50 cm dengan
panjang 15 cm yang digunakan untuk memadatkan mortar. Seperti
yang ditampilkan pada Gambar 2.8.
4. Alat pengujian kuat tekan mortar digunakan untuk mengetahui kuat
tekan mortar, seperti terlihat pada Gambar 2.12. sebagai berikut:

Gambar 2.12. Alat Pengujian Kuat Tekan Mortar

2.4.4 Benda Uji


Benda uji merupakan motar yang telah dicetak dalam bentuk
kubus 5cm x 5 cm dan telah mengeras kemudian direndam di dalam air
selama 7 hari. Sketsa dari benda uji dapat dilihat pada Gambar 2.13
berikut ini

5 cm

5 cm

5 cm

Sketsa Benda Uji

Gambar 2.13. Sketsa Benda Uji

KELOMPOK IC.8.2018
UJI BAHAN KONSTRUKSI
Pengujian Kuat Tekan Mortar

Gambar 2.14. Benda uji yang telah mengeras

2.4.5 Prosedur Percobaan


1. Segera setelah pemeriksaan kekentalan dengan meja sebar selesai
dilakukan, isikan mortar kedalam cetakan kubus.
2. Lakukan pengisian itu dalam 2 lapis, setiap lapis dilakukan
pemadatan sebanyak 25 kali.
3. Setelah masing-masing lapisan telah selesai dipadatkan, kemudian
penuhi cetakan dengan mortar sampai tumpah, lalu diratakan dengan
sendok perata.
4. 24 jam setelah pencetakan dilakukan, buka cetakan dan ambil benda
uji untuk disimpan di dalam air atau di udara lembab sampai 24 jam
sebelum pengujian dilakukan.
5. Benda uji diuji pada umur 7 hari sebanyak 9 buah
6. Periksa berat dan ukuran benda uji untuk mengetahui berat isi
mortar.
7. Hasil pemeriksaan kuat tekan dari 9 buah benda uji kemudian dirata-
ratakan untuk memperoleh kuat tekan mortar rata-rata.

KELOMPOK IC.8.2018
UJI BAHAN KONSTRUKSI
Pengujian Kuat Tekan Mortar

2.4.6 Perhitungan
Berat isi mortar dihitung dengan cara membagi berat dengan volume
benda uji. Kuat tekan mortar dihitung dengan cara membagi besar
beban tekan maksimum dengan luas permukaan kubus yang tegak
lurus arah penekanan.
Beban maks
Kuat tekan mortar 
Luas permukaan B. uji

Data yang diperoleh :


1. Hasil pengujian :
a. Semen = 600 gr
b. Air = 360 gr
c. Pasir jenuh permukaan (SSD) = 2368,2 gr (yang dipakai)
2. Hasil Pemeriksaan (Contoh 1) :
Untuk kuat tekan dan berat isi (benda uji) diketahui :
a. Volume benda uji = 50 x 50 x 50 = 125000 mm3
b. Luas Benda Uji = Panjang x lebar
= 50 x 50
= 2500 mm2
c. Berat = 273,4 gram
Berat 273,4
d. Berat Isi = = = 2,19 gram/cm3
Volume 125
e. Beban maksimum = 29 kN
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠
f. Kuat tekan mortar =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐵.𝑢𝑗𝑖
(7 hari)
29𝑥1000
=
2500
= 11,6 Mpa
Untuk hasil pemeriksaan benda uji 2 – 9, sebagai berikut: (Data
lengkap, dapat dilihat pada Lampiran 2.3)

KELOMPOK IC.8.2018
UJI BAHAN KONSTRUKSI
Pengujian Kuat Tekan Mortar

2.4.7 Kesimpulan dan Saran


2.4.7.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan kuat tekan mortar dapat
disimpulkan bahwa semakin besar beban maksimum mortar
maka semakin besar pula kuat tekan mortar, sebab kuat tekan
mortar berbanding lurus dengan beban maksimumnya untuk
luas penampang tertentu. Dari hasil pengujian 9 benda uji kuat
tekan mortar pada umur 7 hari, diperoleh nilai kuat tekan rata-
rata yaitu 11,6 MPa. Nilai kuat tekan yang diperoleh rendah,
hal ini disebabkan oleh kurang maksimalnya workability saat
pemadatan benda uji. Sehingga sampel yang dibuat memiliki
tingkat porositas yang tinggi mempengaruhi nilai kuat tekan
yang diperoleh.
2.4.7.2 Saran
Pada saat mencetak benda uji, sebaiknya cetakan
dikencangkan terlebih dahulu agar benda uji yang tercetak
memiliki panjang sisi tepat 5 cm sehingga memudahkan
penempatan benda uji pada alat pengujian.

KELOMPOK IC.8.2018

Anda mungkin juga menyukai