Anda di halaman 1dari 19

35

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Spesifikasi Bandara Radin Inten II

Bandar Udara Radin Inten II adalah bandara berkelas umum yang penerbangannya
hanya domestik. Bandara ini terletak di kecamatan Natar, Lampung Selatan, barat laut
kota Bandar Lampung. Bandara ini dibawah pengelolaan Kementerian Perhubungan
yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Luas lahan saat ini adalah 98 Ha
dengan perluasan 7 Ha pada tahun 2016 termasuk perpanjangan (runway) landas pacu
yang tadinya 2.500 meter menjadi 3.000 meter.

Spesifikasi eksisting Bandara Radin Inten II dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai
berikut:

Tabel 5. 1 Spesifikasi eksisting Bandar Udara Radin Inten II

No Spesifikasi Bandara Keterangan


1 Nama Aerodrome Bandar Udara Radin Inten II Lampung
2 Alamat Jl. Alamsyah Ratu Prawinegara km 28,
Branti Raya, Natar, Lampung selatan
3 Pengelola UPT DITJEN HUBUD
4 Kelas Umum, Domestik
5 Kode Referensi Bandara 4D
6 Luas Lahan 98 Ha
7 Email Radininten2@yahoo.co.id
8 Koordinat Bandara 05o 14’ 25.77’’S ; 105o 10’ 31.97’’E
36

No Spesifikasi Bandara Keterangan


9 Jam Operasi 06.00 – 21.00 WIB
10 Jarak dari kota 28 km dari kota Bandar Lampung
11 Klasifikasi runway Instrument Non Precision
12 Elevasi bandara 283 ft ( 86,3 meter )
13 Temperatur 33oC
14 Slope 0.26 %
15 Landasan pacu (runway) a. Arah : 16 - 24
b. Dimensi : 3000 m x 45 m
c. Konstruksi landasan pacu :
Asphalt/ flexible
16 Kapasitas pesawat Type Boeing 737/800NG/900ER
17 Turning area a. Dimensi : 20 x 50 x 1,5 (2 buah)
b. Konstruksi : flexible/ asphalt
18 Stopway a. Dimensi : 45 x 60 (2buah)
b. Konstruksi : flexible/ asphalt
19 RESA (Runway and safety area) a. Dimensi : 90 x 90 (1 buah)
b. Konstruksi : flexible/asphalt
20 Meteorologi Tersedia
(Sumber: DITJEN Perhubungan Udara, 2017)

B. Perkembangan Jumlah Pesawat

Perkembangan pesawat di Bandar Udara Radin Inten II dari tahun 2010 sampai
2016 mengalami peningkatan yang sangat pesat, berikut adalah tabel 5.2 dan Gambar
5.1 data jumlah pesawat pada Bandar Udara Radin Inten II.
37

Tabel 5. 2 Perkembangan Jumlah Pesawat Pada Bandara Radin Inten II

Tahun Pesawat Datang Pesawat Berangkat

2010 3221 3221

2011 4829 4829

2012 5086 5086

2013 5065 5065

2014 4884 4884

2015 6001 6000

2016 8495 8494

(Sumber: DITJEN Perhubungan Udara, 2017)

Pesawat Datang Pesawat Berangkat

8495
8494
6001
6000
JUMLAH PESAWAT

5086
5086

5065
5065

4884
4884
4829
4829
3221
3221

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


TAHUN

Gambar 5. 1 Jumlah pesawat yang beroperasi di Bandar Udara Radin Inten II.
(Sumber: DITJEN Perhubungan Udara, 2017)

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa data dari tahun 2010 hanya 3.221 pesawat
take off dan landing yang apabila dijumlahkan menjadi 6.442 pesawat. Pada tahun 2016
38

menjadi 8.495 pesawat yang datang atau landing, 8.494 pesawat berangkat atau take
off yang apabila dijumlahkan menjadi 16.989 pesawat dari Bandara Radin Inten II yang
beraktifitas. Kenaikan pada tahun 2016 hampir tiga kali lipat dari tahun 2010. Pada
tahun 2014 mengalami penurunan 7,3% dari tahun 2013 yang jumlah pesawatnya 5.065
dan turun menjadi 4.884. Berdasarkan data yang di dapat pada tahun 2010 sampai 2016,
kenaikan yang sangat tinggi menjadikan Bandar Udara Radin Inten II pada tahun 2016
merenovasi bandaranya, termasuk perpanjangan landasan pacu.

C. Perkembangan Jumlah Penumpang

Perkembangan jumlah penumpang pada Bandara Radin Inten II dari penumpang


yang datang sampai berangkat, tahun 2010 sampai 2016 menunjukan angka kenaikan
yang sangat tinggi, berikut adalah tabel 5.3 dan Gambar 5.2 data jumlah penumpang.

Tabel 5. 3 Perkembangan Jumlah Penumpang Pada Bandara Radin Inten II

Tahun Penumpang Datang Penumpang Berangkat

2010 367.871 364.264

2011 516.444 517.606

2012 594.219 606.447

2013 595.751 592.359

2014 612.195 617.597

2015 702.726 716.616

2016 948.881 979.135

(Sumber: DITJEN Perhubungan Udara, 2017)


39

Penumpang Datang Penumpang Berangkat

979.135
948.881
716.616
702.726
JUMLAH PENUMPANG

617.597
612.195
606.447

595.751
594.219

592.359
517.606
516.444
367.871
364.264

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


TAHUN

Gambar 5. 2 jumlah penumpang Bandar Udara Radin Inten II.


(Sumber: DITJEN Perhubungan Udara, 2017)

Berdasarkan data dari tahun 2010 sampai 2016 tiap tahun terdapat kenaikan pada
aktifitas penumpang di Bandar Udara Radin Inten II, kecuali pada tahun 2013 dari
penumpang yang berangkat mengalami penurunan. Dari tahun 2012 tercatat
penumpang yang berangkat dari bandara ini terdapat 606.447 orang, dan tahun 2013
menjadi 592.359 orang. Dari penurunan tersebut dapat dihitung persenan penurunan
penumpang dari tahun 2012 ke tahun 2013 adalah 2,3%. Angka tersebut sangat kecil
dibandingkan kenaikan penumpang dari penumpang yang datang s

ampai penumpang yang berangkat di tiap tahunnya. Tahun 2010 jumlah


penumpang yang datang dan berangkat hanya 732.135 orang dan pada 2016 kenaikan
jumlah penumpang yang datang menjadi 1.928.016 orang.

Peningkatan jumlah penumpang tersebut adalah salah satu alasan bandara


direnovasi penuh dari segi bangunan, fasilitas sisi darat dan fasilitas sisi udara. Bandar
Udara Radin Inten II pada tahun 2017 menjadi bandara embarkasi haji penuh, karena
40

itu diperlukan perpanjangan landas pacu untuk mendaratkan pesawat yang lebih besar
dari kapasitas pesawat kritis saat ini.

D. Angkutan Barang (Cargo)

Pergerakan cargo di Bandar Udara Radin Inten II cenderung meningkat dari tahun
2010 sampai 2016, dan sangat-sangat tinggi angka kenaikannya. Pada tahun 2010
barang yang dibongkar ada 730 ton, pada tahun 2016 terdapat 3.470 ton barang yang
dibongkar di Bandar Udara Radin Inten II. Berikut adalah tabel 5.4 dan Gambar 5.3
perkembangan cargo di Bandar Udara Radin Inten II.

Tabel 5. 4 Perkembangan pergerakan cargo Pada Bandara Radin Inten II

Tahun Bongkar Cargo Muat Cargo

2010 730 ton 308 ton

2011 1.449 ton 1.019 ton

2012 1.827 ton 829 ton

2013 2.086 ton 956 ton

2014 2.538 ton 1.187 ton

2015 2.855 ton 1.581 ton

2016 3.470 ton 1.407 ton

(Sumber: DITJEN Perhubungan Udara, 2017)


41

Bongkar Cargo Muat Cargo

3470
2855
2538
PERGERAKAN CARGO

2086
1827

1581
1449

1407
1187
1019

956
829
730
308

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


TAHUN

Gambar 5. 3 Jumlah pergerakan cargo Bandar Udara Radin Inten II.


(Sumber: DITJEN Perhubungan Udara, 2017)

Berdasarkan data pergerakan cargo diatas, dapat dilihat kenaikan bongkar muat dari
tahun 2010 sampai 2016 yang awalnya pada tahun 2010 hanya 1.038 ton dari jumlah
bongkar dan muat menjadi 4.877 ton pada tahun 2016, pergerakan cargo yang terus
meningkat adalah satu satu faktor renovasi di Bandar Udara Radin Inten II yang
memperpanjang landasan pacunya.

E. Perhitungan Aeroplane Reference Field Length (ARFL)

Panjang runway yang dibutuhkan oleh pesawat sesuai dengan kemampuan menurut
perhitungan pabrik itulah yang disebut Aeroplane Reference Field Length (ARFL).
Untuk dapat mengetahui pesawat yang akan mendarat dengan kemampuan landas pacu
saat ini, harus meng-konversikan panjang landas pacu di Bandar Udara Radin Inten II
dengan cara berikut.
panjang 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦 rencana.
ARFL =
Fe x Ft x Fg
42

Untuk menghitung dengan rumus diatas, harus menghitung terlebih dahulu faktor
untuk elevasi, faktor untuk temperatur, dan faktor untuk kelandaian sebagaimana yang
telah ditetapkan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization). Kebutuhan
panjang (runway) landas pacu yang sudah diketahui bahwa terikat oleh faktor-faktor
lokal atau lingkungan bandara itu sendiri.

Diketahui :

(h) elevasi Bandar udara = 86,3 m

(Tr ) temperatur bandara = 33oC

(G) gradient efektif landas pacu = 0,26%

Landas pacu setalah pengembangan = 3000 m

1. Koreksi untuk elevasi



Fe = 1 + 0,07 x
300
86,3
Fe = 1 + 0,07 x
300
= 1,020
2. Koreksi untuk temperatur
Ft = 1 + 0.01 (Tr –(15 - 0.0065h))
Ft = 1 + 0.01 (33 –(15 - 0.0065 x 86,3))
= 1,185

3. Koreksi untuk kelandaian


Fg = 1 + 0,1 x G
Fg = 1 + 0,1 x 0,26%
= 1,026
43

4. Aeroplane Reference Field Length (ARFL)

panjang 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦 rencana.


ARFL =
Fe x Ft x Fg

3000
ARFL =
1,020 x 1,185 x 1,026

= 2419 meter

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa Aeroplane Reference Field
Length (ARFL) Bandar Udara Radin Inten II setelah pengembangan adalah 2419
meter.

F. Perhitungan Panjang Landas Pacu Dengan Pesawat Rencana

Panjang (runway) landas pacu Bandar Udara Radin Inten II untuk pesawat rencana
Airbus A330-200 dan Airbus A330-300 dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.

La = Lb x Fe x Ft x Fg

Faktor untuk elevasi, faktor untuk temperatur, dan faktor untuk kelandaian sudah
dianalisis dengan hasil faktor elevasi 1,020, faktor temperatur 1,185, dan faktor
kelandaian 1,026, tetapi harus mengetahui terlebih dahulu data-data dari pesawat
rencana yang akan dianalisis, karena dibutuhkan Aeroplane Reference Field Length
(ARFL) pesawat rencana, yang sudah ditetapkan oleh pabrik pada kondisi maximum
take off weigth (MTOW) berat maksimum pada saat take off. Dapat dilihat pada tabel
5.4 untuk data pesawat.
44

Tabel 5. 5 Data Pesawat Rencana

Data Pesawat A330-200 A330-300


Panjang seluruhnya 59 m 63.6 m
Tinggi (hingga ekor
16.83 m 16.83 m
horizontal)
Diameter badan 5.64 m 5.64 m
Panjang sayap
60.3 m 60.3 m
(geometris)
Roda dasar 22.2 m 25.6 m
Jalur roda 10.69 m 10.69 m
Dua CF6- Dua CF6-
Mesin 80E1 atau PW4000 atau RR 80E1 atau PW4000 atau RR
Trent 700 Trent 700
Lepas landas
2.220 m 2.500 m
pada (MTOW)
Berat lepas landas
230 (233) t 230 (233) t
maksimal
Penumpang 256 295
Berat kosong 120.150 t 121.8 (124.5) t
(Sumber : www.Airlines.net, 2017)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diketahui Aeroplane Reference Field Length
(ARFL) pesawat Airbus A330-200 dan Airbus A330-300. Perhitungan panjang landas
pacu Bandar Udara Radin Inten II dengan jenis pesawat Airbus A330-200 dan Airbus
A330-300 adalah sebagai berikut.
45

1. Airbus A330-200
Diketahui :
(Lb) Aeroplane Reference Field Length (ARFL) Airbus A330-200 = 2220 m

(Fe) faktor koreksi elevasi bandara = 1,020

(Ft ) faktor koreksi temperatur bandara = 1,185

(Fg) faktor koreksi kelandaian landas pacu = 1,026

La = Lb x Fe x Ft x Fg

La = 2220 m x 1,020 x 1,185 x 1,026

= 2753 meter

Panjang runway yang dibutuhkan untuk pesawat jenis Airbus A330-200 dengan
kondisi eksisting Bandar Udara Radin Inten II adalah 2.753 meter supaya pesawat take
off dan landing dengan aman.

2. Airbus A330-300
Diketahui :
(Lb) Aeroplane Reference Field Length (ARFL) Airbus A330-300 = 2500 m

(Fe) faktor koreksi elevasi bandara = 1,020

(Ft ) faktor koreksi temperatur bandara = 1,185

(Fg) faktor koreksi kelandaian landas pacu = 1,026

La = Lb x Fe x Ft x Fg

La = 2500 m x 1,020 x 1,185 x 1,026


46

= 3100 meter

Panjang runway yang dibutuhkan untuk pesawat jenis Airbus A330-300 dengan
kondisi eksisting Bandar Udara Radin Inten II adalah 3.100 meter supaya pesawat
take off dan landing dengan aman.

Tabel 5. 6 Aeroplane Reference Field Length (ARFL) Bandar Udara Radin Inten II

Eksisting runway
Runway/rencana (ARFL)
length
Pengembangan runway
3000 m 2419 m
3000 meter
Panjang runway yang
dibutuhkan Airbus A330- 2753 m 2220 m
200
Panjang runway yang
dibutuhkan Airbus A330- 3100 m 2500 m
300

Diadakannya perpanjangan runway di Bandar Udara Radin Inten II pada tahun


2016 dari 2.500 m menjadi 3.000 m sudah dapat mendaratkan jenis pesawat Airbus
A330-200 dengan maximum take off weigth (MTOW) yang dibutuhkannya 2.753 m
panjang landasan pacu untuk pesawat tersebut, dan jelas sangat aman dikarenakan
panjang landas pacu di Bandar Udara Radin Inten II adalah 3.000 m. Tetapi dari hasil
hitungan untuk pesawat jenis Airbus A330-300 tidak dapat melayani pendaratan
dikarenakan dibutuhkannya 3.100 m untuk take off dan landing dengan maximum take
off weigth (MTOW) untuk pesawat jenis tersebut. Karena panjang landasan pacu di
Bandar Udara Radin Inten II hanya 3.000 m, kurang 100 m agar penunjang keselamatan
lebih terjamin untuk mendaratkan pesawat jenis Airbus A330-300 di Bandar Udara
47

Radin Inten II Lampung. Oleh karena itu Bandar Udara Radin Inten II harus
mengevaluasi ulang untuk pesawat rencana jenis Airbus A330-300 yang akan mendarat
untuk keberangkatan haji atau biasa disebut embarkasi haji pada tahun 2017 ini.
Diharapkan agar Bandara Radin Inten II dapat memperpanjang lagi landas pacu agar
jenis pesawat yang lebih besar dapat mendarat dan bandara juga menjadi bandara
Intenasional dikemudian hari.

G. Evaluasi (Runway) Landas Pacu

Bandar Udara Radin Inten II termasuk Bandar udara dengan nomor kode 4D dari
data spesifikasi eksisting Bandar udara dengan panjang landas pacu 3.000 m dan lebar
45 m, berdasarkan Aerodrome Refrence Code, angka 4 di dapat dari panjang landas
pacu saat ini yaitu 3.000 m (> 1.800 m) sedangkan huruf D didapat dari bentang sayap
yaitu 45 m diantara (36 m – 65 m). Dengan adanya embarkasi haji di Bandar Udara
Radin Inten II tahun 2017 ini, pesawat yang direncanakan adalah Airbus A330-200 dan
Airbus A330-300. Sudah dianalisis dengan rumus ketetapan ICAO untuk 2 jenis
pesawat tersebut, bahwa jenis pesawat Airbus A330-200 dapat mendarat di Bandar
Udara Radin Inten II, Sedangkan pesawat jenis Airbus A330-300 tidak dapat mendarat
dikarenakan panjang landasan pacu di Bandar Udara Radin Inten II hanya 3.000 m dan
dan hasil analisis untuk pesawat jenis Airbus A330-300 dibutuhkan 3.100 m supaya
penunjang keselamatan lebih terjamin.

Dalam hal lebar (runway) landas pacu, Bandar Udara Radin Inten II juga harus
memperlebar landasan pacu dikarenakan (wingspan) bentang sayap pesawat
berkapasitas besar lebih dari 60 m, seperti hal nya pesawat jenis Airbus A330-200 dan
pesawat jenis Airbus A330-300 bentang sayapnya 60,3 m sedangkan lebar landas pacu
pada Bandar Udara Radin Inten II hanya 45 m, walaupun lebar 45 m tetap bisa
mendaratkan jenis pesawat Airbus A330-200 dikarenakan panjang landas pacu yang
cukup dan juga bentang sayap tidak terlalu keluar dari jalur landasan, tapi lebih baik
48

jika lebar landasan pacu di Bandar Udara Radin Inten II diperlebar menjadi 65 m
supaya bandara naik kelasnya menjadi 4F dari ketetapan ICAO (International Civil
Aviation Organization) dan menjadi bandara Internasional di Indonesia. Kelandaian
landasan pacu pada Bandar Udara Radin Inten II adalah 0,26% sudah sesuai dengan
ketentuan menurut ICAO annex 14 yang menetapkan bahwa bandara kelas 4 maksimal
kelandaian efektif adalah 1%. Berikut adalah Gambar 5.4 lokasi penambahan panjang
(runway) landas pacu di Bandar Udara Radin Inten II.

Gambar 5. 4 Lokasi penambahan panjang runway pada Bandar Udara Radin Inten II
(Sumber : www.GoogleEarth.com, 2017)

Berdasarkan Gambar 5.4 diatas dapat dilihat perpanjangan (runway) landas pacu
pada Bandar Udara Radin Inten II yang menambah panjang landasan pacu dari 2.500
m menjadi 3.000 m.
49

H. Pengaruh Pengembangan (Runway) Landas Pacu

Setelah diputuskan oleh Kementerian Perhubungan bahwa Bandar Udara Radin


Inten II akan menjadi bandara embarkasi haji penuh tahun 2017, maka tahun 2016
pengelola bandara melakukan renovasi, mulai dari pembaruan bangunan terminal,
penambahan lahan parkir, perubahan taxiway, pelebaran apron dan perpanjangan
(runway) landas pacu. Berikut Gambar 5.5 adalah lay out Bandar Udara Radin Inten
II.

Gambar 5.5 Lay out Bandar Udara Radin Inten II.


Berdasarkan Gambar 5.5 diatas dapat diketahui bahwa penambahan panjang
landasan pacu 2.500 m menjadi 3.000 m terdapat pada bagian sisi timur ujung landasan,
perubahan taxiway D pada semua taxiway dan perluasan apron yang menambahkan 3
area parkir pesawat di sisi timur bandara.

1. Pengaruh pengembangan (runway) landas pacu terhadap taxiway


Pada tahun 2016 akhirnya renovasi yang besar dilakukan oleh Bandar Udara
Radin Inten II, dikarenakan perancangan perpanjangan landas pacu pada bandara
tersebut maka pengelola bandara menjadikan taxiway D yang sebelumnya
merpakan taxiway C. Dapat dilihat pada Gambar 5.6 perubahan taxiway dengan
lebar 23m dengan kode D dari ICAO (International Civil Aviation Organization)
50

pada Bandar Udara Radin Inten II. Berikut tabel 5.6 lebar taxiway menurut ICAO
(International Civil Aviation Organization).

Tabel 5. 7 Lebar taxiway ICAO

ICAO Aerodrome Refrence Code Letter


Item
A B C D E F

X 7,5 m 10,5 m 18 ma 23 mc 23 m 25 m
15 mb 18 md
(Sumber: Sartono, dkk, 2016).

Gambar 5. 6 Perubahan taxiway pada Bandar Udara Radin Inten II


(Sumber : www.GoogleEarth.com, 2017)

Berdasarkan Gambar 5.6 diatas menunjukan bahwa taxiway yang telah


berubah lebarnya menjadi taxiway D pada Bandar Udara Radin Inten II. Taxiway
tersebut dijadikan taxiway D karena landasan pacu yang bertambah panjangnya
untuk menampung pesawat berbadan besar, maka taxiway harus dapat dilalui oleh
51

pesawat-pesawat berkapasitas besar untuk dapat ke apron dengan lebar ketentuan


dari ICAO.

2. Perluasan apron pada Bandar Udara Radin Inten II


Dalam perluasannya, apron di Bandar Udara Radin Inten II mulanya dapat
menampung 7 pesawat, sekarang setelah diperluas dapat menampung 10 pesawat,
penambahan dikarenakan naiknya tiap tahun penumpang yang beraktifitas di
bandara tersebut. Karena apron adalah bagian yang penting untuk naik turunnya
penumpang, dan parkir pesawat, dengan model pesawat rencana yang bentang
sayapnya besar, pada Bandar Udara Radin Inten II ini aircraft parking
congfiguration (kongfigurasi parkir pesawat) menggunakan nose-in (hidung ke
dalam), yaitu tegak lurus dengan bangunan terminal bandara. Berikut adalah
Gambar 5.7, 5.8 dan 5.9 apron pada Bandar Udara Radin Inten II.
52

Gambar 5. 7 Rencana perluasan apron pada Bandar Udara Radin Inten II


(Sumber : DITJEN Perhubungan Udara, 2017)

Gambar 5. 8 Perluasan apron pada Bandar Udara Radin Inten II


(Sumber : DITJEN Perhubungan Udara, 2017)

Berdasarkan Gambar 5.7 diatas, merupakan rencana perluasan apron yang


rencananya menjadikan apron pada Bandar Udara Radin Inten II dapat menampung 10
53

pesawat yang awalnya hanya 7 pesawat. Berdasarkan Gambar 5.8 adalah perluasan
apron yang sudah terealisasi dan sesuai perencanaannya dapat menampung 10 pesawat.

Gambar 5. 9 Lokasi perluasan apron pada Bandar Udara Radin Inten II


(Sumber : www.Google Earth.com, 2017)

Berdasarkan Gambar 5.9 diatas adalah lokasi perluasan apron yang telah
dilakukan perluasan pada tahun 2016 dan sekarang dapat menampung 10 pesawat.

Anda mungkin juga menyukai