BAB V
Bandar Udara Radin Inten II adalah bandara berkelas umum yang penerbangannya
hanya domestik. Bandara ini terletak di kecamatan Natar, Lampung Selatan, barat laut
kota Bandar Lampung. Bandara ini dibawah pengelolaan Kementerian Perhubungan
yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Luas lahan saat ini adalah 98 Ha
dengan perluasan 7 Ha pada tahun 2016 termasuk perpanjangan (runway) landas pacu
yang tadinya 2.500 meter menjadi 3.000 meter.
Spesifikasi eksisting Bandara Radin Inten II dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai
berikut:
Perkembangan pesawat di Bandar Udara Radin Inten II dari tahun 2010 sampai
2016 mengalami peningkatan yang sangat pesat, berikut adalah tabel 5.2 dan Gambar
5.1 data jumlah pesawat pada Bandar Udara Radin Inten II.
37
8495
8494
6001
6000
JUMLAH PESAWAT
5086
5086
5065
5065
4884
4884
4829
4829
3221
3221
Gambar 5. 1 Jumlah pesawat yang beroperasi di Bandar Udara Radin Inten II.
(Sumber: DITJEN Perhubungan Udara, 2017)
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa data dari tahun 2010 hanya 3.221 pesawat
take off dan landing yang apabila dijumlahkan menjadi 6.442 pesawat. Pada tahun 2016
38
menjadi 8.495 pesawat yang datang atau landing, 8.494 pesawat berangkat atau take
off yang apabila dijumlahkan menjadi 16.989 pesawat dari Bandara Radin Inten II yang
beraktifitas. Kenaikan pada tahun 2016 hampir tiga kali lipat dari tahun 2010. Pada
tahun 2014 mengalami penurunan 7,3% dari tahun 2013 yang jumlah pesawatnya 5.065
dan turun menjadi 4.884. Berdasarkan data yang di dapat pada tahun 2010 sampai 2016,
kenaikan yang sangat tinggi menjadikan Bandar Udara Radin Inten II pada tahun 2016
merenovasi bandaranya, termasuk perpanjangan landasan pacu.
979.135
948.881
716.616
702.726
JUMLAH PENUMPANG
617.597
612.195
606.447
595.751
594.219
592.359
517.606
516.444
367.871
364.264
Berdasarkan data dari tahun 2010 sampai 2016 tiap tahun terdapat kenaikan pada
aktifitas penumpang di Bandar Udara Radin Inten II, kecuali pada tahun 2013 dari
penumpang yang berangkat mengalami penurunan. Dari tahun 2012 tercatat
penumpang yang berangkat dari bandara ini terdapat 606.447 orang, dan tahun 2013
menjadi 592.359 orang. Dari penurunan tersebut dapat dihitung persenan penurunan
penumpang dari tahun 2012 ke tahun 2013 adalah 2,3%. Angka tersebut sangat kecil
dibandingkan kenaikan penumpang dari penumpang yang datang s
itu diperlukan perpanjangan landas pacu untuk mendaratkan pesawat yang lebih besar
dari kapasitas pesawat kritis saat ini.
Pergerakan cargo di Bandar Udara Radin Inten II cenderung meningkat dari tahun
2010 sampai 2016, dan sangat-sangat tinggi angka kenaikannya. Pada tahun 2010
barang yang dibongkar ada 730 ton, pada tahun 2016 terdapat 3.470 ton barang yang
dibongkar di Bandar Udara Radin Inten II. Berikut adalah tabel 5.4 dan Gambar 5.3
perkembangan cargo di Bandar Udara Radin Inten II.
3470
2855
2538
PERGERAKAN CARGO
2086
1827
1581
1449
1407
1187
1019
956
829
730
308
Berdasarkan data pergerakan cargo diatas, dapat dilihat kenaikan bongkar muat dari
tahun 2010 sampai 2016 yang awalnya pada tahun 2010 hanya 1.038 ton dari jumlah
bongkar dan muat menjadi 4.877 ton pada tahun 2016, pergerakan cargo yang terus
meningkat adalah satu satu faktor renovasi di Bandar Udara Radin Inten II yang
memperpanjang landasan pacunya.
Panjang runway yang dibutuhkan oleh pesawat sesuai dengan kemampuan menurut
perhitungan pabrik itulah yang disebut Aeroplane Reference Field Length (ARFL).
Untuk dapat mengetahui pesawat yang akan mendarat dengan kemampuan landas pacu
saat ini, harus meng-konversikan panjang landas pacu di Bandar Udara Radin Inten II
dengan cara berikut.
panjang 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦 rencana.
ARFL =
Fe x Ft x Fg
42
Untuk menghitung dengan rumus diatas, harus menghitung terlebih dahulu faktor
untuk elevasi, faktor untuk temperatur, dan faktor untuk kelandaian sebagaimana yang
telah ditetapkan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization). Kebutuhan
panjang (runway) landas pacu yang sudah diketahui bahwa terikat oleh faktor-faktor
lokal atau lingkungan bandara itu sendiri.
Diketahui :
3000
ARFL =
1,020 x 1,185 x 1,026
= 2419 meter
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa Aeroplane Reference Field
Length (ARFL) Bandar Udara Radin Inten II setelah pengembangan adalah 2419
meter.
Panjang (runway) landas pacu Bandar Udara Radin Inten II untuk pesawat rencana
Airbus A330-200 dan Airbus A330-300 dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
La = Lb x Fe x Ft x Fg
Faktor untuk elevasi, faktor untuk temperatur, dan faktor untuk kelandaian sudah
dianalisis dengan hasil faktor elevasi 1,020, faktor temperatur 1,185, dan faktor
kelandaian 1,026, tetapi harus mengetahui terlebih dahulu data-data dari pesawat
rencana yang akan dianalisis, karena dibutuhkan Aeroplane Reference Field Length
(ARFL) pesawat rencana, yang sudah ditetapkan oleh pabrik pada kondisi maximum
take off weigth (MTOW) berat maksimum pada saat take off. Dapat dilihat pada tabel
5.4 untuk data pesawat.
44
Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diketahui Aeroplane Reference Field Length
(ARFL) pesawat Airbus A330-200 dan Airbus A330-300. Perhitungan panjang landas
pacu Bandar Udara Radin Inten II dengan jenis pesawat Airbus A330-200 dan Airbus
A330-300 adalah sebagai berikut.
45
1. Airbus A330-200
Diketahui :
(Lb) Aeroplane Reference Field Length (ARFL) Airbus A330-200 = 2220 m
La = Lb x Fe x Ft x Fg
= 2753 meter
Panjang runway yang dibutuhkan untuk pesawat jenis Airbus A330-200 dengan
kondisi eksisting Bandar Udara Radin Inten II adalah 2.753 meter supaya pesawat take
off dan landing dengan aman.
2. Airbus A330-300
Diketahui :
(Lb) Aeroplane Reference Field Length (ARFL) Airbus A330-300 = 2500 m
La = Lb x Fe x Ft x Fg
= 3100 meter
Panjang runway yang dibutuhkan untuk pesawat jenis Airbus A330-300 dengan
kondisi eksisting Bandar Udara Radin Inten II adalah 3.100 meter supaya pesawat
take off dan landing dengan aman.
Tabel 5. 6 Aeroplane Reference Field Length (ARFL) Bandar Udara Radin Inten II
Eksisting runway
Runway/rencana (ARFL)
length
Pengembangan runway
3000 m 2419 m
3000 meter
Panjang runway yang
dibutuhkan Airbus A330- 2753 m 2220 m
200
Panjang runway yang
dibutuhkan Airbus A330- 3100 m 2500 m
300
Radin Inten II Lampung. Oleh karena itu Bandar Udara Radin Inten II harus
mengevaluasi ulang untuk pesawat rencana jenis Airbus A330-300 yang akan mendarat
untuk keberangkatan haji atau biasa disebut embarkasi haji pada tahun 2017 ini.
Diharapkan agar Bandara Radin Inten II dapat memperpanjang lagi landas pacu agar
jenis pesawat yang lebih besar dapat mendarat dan bandara juga menjadi bandara
Intenasional dikemudian hari.
Bandar Udara Radin Inten II termasuk Bandar udara dengan nomor kode 4D dari
data spesifikasi eksisting Bandar udara dengan panjang landas pacu 3.000 m dan lebar
45 m, berdasarkan Aerodrome Refrence Code, angka 4 di dapat dari panjang landas
pacu saat ini yaitu 3.000 m (> 1.800 m) sedangkan huruf D didapat dari bentang sayap
yaitu 45 m diantara (36 m – 65 m). Dengan adanya embarkasi haji di Bandar Udara
Radin Inten II tahun 2017 ini, pesawat yang direncanakan adalah Airbus A330-200 dan
Airbus A330-300. Sudah dianalisis dengan rumus ketetapan ICAO untuk 2 jenis
pesawat tersebut, bahwa jenis pesawat Airbus A330-200 dapat mendarat di Bandar
Udara Radin Inten II, Sedangkan pesawat jenis Airbus A330-300 tidak dapat mendarat
dikarenakan panjang landasan pacu di Bandar Udara Radin Inten II hanya 3.000 m dan
dan hasil analisis untuk pesawat jenis Airbus A330-300 dibutuhkan 3.100 m supaya
penunjang keselamatan lebih terjamin.
Dalam hal lebar (runway) landas pacu, Bandar Udara Radin Inten II juga harus
memperlebar landasan pacu dikarenakan (wingspan) bentang sayap pesawat
berkapasitas besar lebih dari 60 m, seperti hal nya pesawat jenis Airbus A330-200 dan
pesawat jenis Airbus A330-300 bentang sayapnya 60,3 m sedangkan lebar landas pacu
pada Bandar Udara Radin Inten II hanya 45 m, walaupun lebar 45 m tetap bisa
mendaratkan jenis pesawat Airbus A330-200 dikarenakan panjang landas pacu yang
cukup dan juga bentang sayap tidak terlalu keluar dari jalur landasan, tapi lebih baik
48
jika lebar landasan pacu di Bandar Udara Radin Inten II diperlebar menjadi 65 m
supaya bandara naik kelasnya menjadi 4F dari ketetapan ICAO (International Civil
Aviation Organization) dan menjadi bandara Internasional di Indonesia. Kelandaian
landasan pacu pada Bandar Udara Radin Inten II adalah 0,26% sudah sesuai dengan
ketentuan menurut ICAO annex 14 yang menetapkan bahwa bandara kelas 4 maksimal
kelandaian efektif adalah 1%. Berikut adalah Gambar 5.4 lokasi penambahan panjang
(runway) landas pacu di Bandar Udara Radin Inten II.
Gambar 5. 4 Lokasi penambahan panjang runway pada Bandar Udara Radin Inten II
(Sumber : www.GoogleEarth.com, 2017)
Berdasarkan Gambar 5.4 diatas dapat dilihat perpanjangan (runway) landas pacu
pada Bandar Udara Radin Inten II yang menambah panjang landasan pacu dari 2.500
m menjadi 3.000 m.
49
pada Bandar Udara Radin Inten II. Berikut tabel 5.6 lebar taxiway menurut ICAO
(International Civil Aviation Organization).
X 7,5 m 10,5 m 18 ma 23 mc 23 m 25 m
15 mb 18 md
(Sumber: Sartono, dkk, 2016).
pesawat yang awalnya hanya 7 pesawat. Berdasarkan Gambar 5.8 adalah perluasan
apron yang sudah terealisasi dan sesuai perencanaannya dapat menampung 10 pesawat.
Berdasarkan Gambar 5.9 diatas adalah lokasi perluasan apron yang telah
dilakukan perluasan pada tahun 2016 dan sekarang dapat menampung 10 pesawat.