I. DATA PERENCANAAN
A. LAYOUT JEMBATAN
C. DATA BAHAN
Bahan Beton :
Mutu Beton C- 30
Kuat tekan beton fc' = 30 MPa
Modulus Elastisitas Beton = 25742.96 MPa
Angka poison u = 0.2
Modulus Geser = 10726 MPa
Koefisien Muai panjang untuk Beton α = 0.00001 /˚C
Bahan Baja
Untuk baja tulangan beton BjTS- 30
Tegangan leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Untuk baja struktural Bj.p = 34
Tegangan putus baja struktural fu = 340 MPa
Tegangan leleh baja struktural fy = 210 MPa
Tegangan Ijin Baja Struktural fijin = 140 MPa
Berat Bahan
Berat Beton bertulang Wcr = 25 kN/m3
Berat beton (adukan, rabat) Wcc = 23 kN/m3
Berat aspal padat Wac = 22 kN/m3
E. REFERENSI ACUAN
1. DATA
Sandaran (Railing) Lihat Daftar Pipa
Pipa GIP (Medium) 3 bh
Jenis Medium, D = 3 Inchi
Diameter Luar, D0 = 76.2 mm
Tebal Pipa, t = 4 mm
Diameter Dalam, DI = 68.2 mm
Berat Pipa, Gp = 8.63 kg/m
2.000 m
4 4
W = � (76,2 - 68,2) = 15565 mm3
32 (76,2)
M
σ=
Tegangan yang terjadi W σytj = 26.9 MPa
Tegangan ijin baja Bj.P-30 (Daftar tegangan baja) σijin = 140 MPa
Tulangan Geser :
Gaya terfaktor Vu = 3.000 kN
Tinggi tampang h = 180 mm
Lebar tampang b = 120 mm
Selimut beton bs = 40 mm
Kuat leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Tinggi tampang efektif d = 137 mm
Reduksi kekuatan lentur, (Ketentuan SNI) φ = 0.6
Kekuatan geser nominal beton :
m = 350 = 13.725
0,85 . 30
Rasio tulangan tarik
Tulangan Lentur :
Momen terfaktor Mu = 7.511 kN.m
Tinggi tampang h = 250 mm
Lebar tampang b = 1000 mm
Selimut beton bs = 40 mm
Kuat leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Tinggi tampang efektif d = 200 mm
Reduksi kekuatan lentur, (Ketentuan SNI) φ = 0.8
Koefisien Tahanan
m = 350 = 13.725
0,85 . 30
Rasio tulangan tarik
x
350 600 + 350
Rasio tulangan tarik (terpakai) pact = 0.0040
Luas tulangan tarik , As=p.b.d As = 800.000 mm2
Tulangan tarik (pokok), digunakan : Diameter D = 13.0 mm
Jumlah n = 6.03 bh
Jarak Maksimum s = 165.92 mm
Tulangan tarik terpakai : D 13 - 150 As-ada = 800 mm2
Tulangan Susut :
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok
As-s = 50% As = 400
Tulangan susut, digunakan: Diameter D = 10
Jumlah tulangan yang dipakai: n = 5
Jarak Maksimum s = 196
Tulangan susut terpakai: D 10 - 150 S ada = 150
Tulangan Geser :
Gaya terfaktor Vu = 3.000 kN
Tinggi tampang h = 250 mm
Lebar tampang b = 1000 mm
Selimut beton bs = 40 mm
Kuat leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Tinggi tampang efektif d = 216 mm
Reduksi kekuatan lentur, (Ketentuan SNI) φ = 0.6
Kekuatan geser nominal beton :
D10-150
D13-150
D13-250
D10-
250
1700
1700
B. LANTAI KENDARAAN
1. DATA
bk bk bk bk bk
2. ANALISIS PEMBEBANAN
Sedangakan beban-bebn sekunder (beban angin, beban akibat perbedaaan suhu dan lain-lain),
umumnya tidak diperhitungkan (diabaikan), karena relatif kecil (biasanya sekitar ± 2%).
Berat sendiri (self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Beban berat sendiri slab beton dihitung sbb. :
FBD = 30%
Ditinjau persegmen
lx = L = 1.500
Momen lapangan :
M L-MS = L . V MS - 1/4. qTT.b2 - M T-MS
2
= 1,5. 132.955 - 1 253.247 .1,05^2 - 41.714 = 23.101 kN.m
2 8
Pada Tumpuan
Momen terfaktor Mu = 77.220 kN.m
Tinggi tampang h = 200 mm
Lebar tampang b = 1000 mm
Selimut beton bs = 40 mm
Kuat leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Tinggi tampang efektif d = 150 mm
Reduksi kekuatan lentur, (Ketentuan SNI) φ = 0.8
Koefisien Tahanan
m = 350 = 13.725
0,85 . 30
Rasio tulangan tarik
Pada Lapangan
Momen terfaktor Mu = 42.648 kN.m
Tinggi tampang h = 200 mm
Lebar tampang b = 1000 mm
Selimut beton bs = 40 mm
Kuat leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Tinggi tampang efektif d = 150 mm
Koefisien Tahanan
m = 350 = 13.725
0,85 . 30
Syarat: Vu ≤ Ø Vc Vu ≤ Ø Vc = 581.900
Okey
Pelat lantai (slab), aman akibat Geser Pons. (Safe)
Geser Lentur :
Tidak perlu dihitung karena akibat geser pons (aman), maka akibat geser lentur dipastikan lebih aman
C. GELAGAR
1. DATA
* Mutu beton (fc') = 30 Mpa
* Mutu baja tulangan (fy) = 350 Mpa
* Elastisitas baja (Es) = 200000 Mpa
* Lebar lantai kendaraan = 6.30 m
* Lebar Trotoar = 1.70 m
* Lebar Balok Diafragma = 0.25 m
* Lebar Balok Gelagar = 0.60 m
* Tinggi Balok Difragma = 0.50 m
* Tinggi Balok Gelagar = 1.25 m
* Jarak As ke As Diafragma = 3.6 m
* Jumlah Balok Diafragma = 5 buah
* Jarak Antar Gelagar = 2.16 m
* Bentang Jembatan = 14.4 m
* Tebal Pelat = 0.25 m
* Tebal Aspal = 0.05 m
* Tinggi Genangan Air Hujan = 0.05 m
* Berat isi Beton (γ beton) = 2500 kg/m3
* Berat isi Aspal (γ aspal) = 2200 kg/m3
* Berat isi Air (γ air) = 1000 kg/m3
A. Pembebanan
a) Beban Mati
● Beban merata pelat kendaraan
- Pelat b bertulang = 2.16 2500 x 1, = 1755 kg/m
2
x 0.25 x
- Lapisan aspal = 2200 x 2 = 475.2 kg/m
2
2.16 x 0.05 x
- Genangan air hujan = 1000 x 2 = 216 kg/m
2
2.16 x 0.05 x +
qDL1 = 2446.2 kg/m2
● Beban diafragma
PDL = 0.3 x 0.5 x ( 2.16 - 0.6 ) x 2500
= 487.50 kg
Sehingga
● Untuk Gelagar Tepi
PDL = 488 Kg
b) Beban Hidup
● Beban Lajur
Beban hidup didasarkan pada SNI 1725-2016 yang menyatakan bahwa perhitungan gelagar
jembatan digunakan beban maksimum (Beban lajur dan beban garis), dengan L < 30 m dan
BM = 100%
q = 9 Kpa
= 900 kg/m2
● Beban Garis
P = 49 kNm (L < 30 dan BM = 100%)
= 4900 kg/m
Sehingga :
● Untuk Gelagar Tepi
qLL = s/2 q + 500 Lebar Trotoar
fxy7h
14400
=
4
= 0 mm
b ≤ bw + ( 16 x hf )
= 600 + ( 16 x 250 )
= 0 mm
b ≤ bk
= 0 mm
Diambil nilai lebar efektif terkecil yaitu 0 mm
• Menghitung momen nominal rencana (Mn)
Mu
Mn =
ϕ
0.00
=
0.8
= #DIV/0! kg.m
= #DIV/0! kN.m
• Menghitung tinggi efektif (d)
d = h - d' ( asumsi jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 150 mm
= 0 - 150
= 0 mm
• Menghitung Koefisien Tahanan Penampang (Rn)
Mn x 106
Rn =
b x d2
0
=
0 x 0
= #DIV/0!
• Rasio Penulangan
1.4
ρ min =
Fy
1.4
=
350
= 0.00400
0.85 x f'c 2 x Rn
ρ perlu = x ( 1 - ( 1 - )0,5
fy 0.85 x f'c
0.85 x 30 2 x #DIV/0!
= x ( 1 - ( 1 - )0,5
350 0.85 x 30
= #DIV/0!
- Jumlah Tulangan
As
n =
Ast
#DIV/0!
=
804.25
= #DIV/0! buah ≈ ### buah
Sehingga, digunakan tulangan lentur 12ϕ-32
Untuk menjamin agar gelagar bersifat daktail, maka tulangan tekan diambil 30% tulangan
tarik, sehingga :
As' = 30% * As = 0.3 x #DIV/0!
= #DIV/0! mm2
Sehingga jumlah tulangan yang digunakan,
As'
n =
Ast
#DIV/0!
=
804.25
= #DIV/0! buah ≈ ### buah
Kontrol :
Cc > Ts
0 N > #DIV/0! N ###
Av = 2 x As
= 2 x 78.54
= 157.08 mm2
3 x Av x fy
S =
b
3 x 157.08 x 350
=
600
= 274.89 mm### ≈ ### mm
Sehingga digunakan tulangan geser ϕ10-200 untuk daerah tumpuan dan ϕ10-250
untuk daerah lapangan
b ≤
4
14400
=
4
= 3600 mm
b ≤ bw + ( 16 x hf )
= 600 + ( 16 x 250 )
= 4600 mm
b ≤ bk
= 0 mm
Diambil nilai lebar efektif terkecil yaitu 0 mm
0.85 x f'c 2 x Rn
ρ perlu = x ( 1 - ( 1 - )0,5
fy 0.85 x f'c
0.85 x 30 2 x #DIV/0!
= x ( 1 - ( 1 - )0,5
330 0.85 x 30
= #DIV/0!
ρ balance = x
Fy 600 + Fy
0.85 x 30 x 0.85 600
= x
330 600 + 330
= 0.04238
• Luas Tulangan
As = ρ x b x d
= 0.00400 x 0 x 0
= 0.00 mm2
Ast = ¼ x π x ϕ2
= ¼ x 3.14 x 32
= 804.25 mm2
- Jumlah Tulangan
As
n =
Ast
0.00
=
804.25
= 0.00 buah ≈ 0 buah
Sehingga, digunakan tulangan lentur 15ϕ-32
Untuk menjamin agar gelagar bersifat daktail, maka tulangan tekan diambil 30% tulangan
tarik, sehingga :
As' = 30% * As = 0.3 0.00
= 0.00 mm2
=
5 - 1
= 85.00 mm > 25 mm OK!!
Kontrol :
Cc > Ts
0 N > 2429825.6 N Check!
0.00
=
0
= #DIV/0! mm
kontrol :
ϕMn ≥ Mu
#DIV/0! kN.m ≥ 0.00 kN.m ###
Av = 2 x As
= 2 x 78.54
= 157.08 mm2
3 x Av x fy
S =
b
3 x 157.08 x 330
=
600
= 259.18 mm### ≈ 250 mm
Sehingga digunakan tulangan geser ϕ10-200 untuk daerah tumpuan dan ϕ10-250
untuk daerah lapangan
PERENCANAAN DIAFRAGMA
Data perencanaan :
Mutu beton = 25 MPa
Mutu baja tulangan = 350 MPa
Lebar balok diafragma = 0.3 m
Tinggi balok diafragma = 0.50 m
Jumlah diafragma = 6 buah
Jarak antar diafragma (as ke as) = 4 m
• Pembebanan
- Beban Mati, qDL
Berat sendiri diafragma = bd x hd x Wcr
= 0.3 x 0.5 x 25
= 3.75 kN/m
• Penulangan
a. Tulangan lentur
Daerah tumpuan dan Daerah Lapangan
Direncanakan:
ϕ Sengkang = 10 mm
ϕ Lentur = 13 mm
Selimut Beton = 40 mm
= 500 - 40 - 10 - 1
/2 x 13
= 444 mm
• Rasio Penulangan
1.4
ρ min =
Fy
1.4
=
350
= 0.0040
0.85 x f'c 2 x Rn
ρ perlu = x ( 1 - ( 1 - )0,5
fy 0.85 x f'c
0.85 x 25 2 x 0.006 0,5
= x ( 1 - ( 1 - )
350 0.85 x 25
= 0.0000
• Luas Tulangan
As = ρ x b x d
= 0.0040 x 300 x 443.5
= 532.200 mm 2
Ast = ¼ x π x ϕ2
= ¼ x π x 13 1.56
= 132.73229 mm2
- Jumlah Tulangan
As
n =
Ast
532.200
=
132.732
= 4.010 buah ≈ 3 buah
Sehingga, digunakan tulangan lentur 2ϕ-10
b. Daerah lapangan
Ml = 0.15 kg.m < Mt = 0.2936 kg.m
Karena momen maksimum lapangan merupakan setengah dari nilai momen maksimum tumpuan
maka tulangan lentur untuk daerah lapangan diambil setengah dari jumlah tulangan lentur
untuk daerah tumpuan
• Vu = 1/2 qu l
= 1/2 6 0.76
= 2.318 kg
= 23.18 N
Av = 2 x As
= 2 x 78.539816
= 157.07963 mm2
b x s
Avmin =
3 x fy
300 x 250
=
3 x 350
= 71.429 mm2
Cek :
Av ≥ Avmin
157.07963 mm 2 ≥ 71.429 mm2
1290
CL
bw
2. ANALISIS PEMBEBANAN
2.1 PERHITUNGAN BEBAN
Gelagar umumnya hanya memperhitungkan beban-beban primer yaitu:
1. Beban mati akibat berat sendiri gelagar, pelat lantai kendaraan dan trotoar (kantilever)
2. beban mati tambahan (aspal dan air hujan
3. Beban hidup (beban lajur "Beban D")
Sedangkan beban-beban sekunder (beban angin, beban akibat perbedaan suhu dan lain-lain),
umumnya tidak diperhitungkan (diabaikan), karena relatif kecil (biasanya sekitar ± 2%).
1). Berat Sendiri (MS)
Berat sendiri (self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Beban berat sendiri gelagar dihitung sebagai berikut:
3) Beban Hidup
Beban Lajur "D"
Beban lajur "D" terdiri atas beban terbagi rata (BTR) yang digabung dengan beban garis
(BGT). Beban terbagi rata (BTR) mempunyai intensitas q kPa dengan besaran q tergantung
pada panjang total yang dibebani L yaitu seperti berikut :
L ≤ 30 m : q = 9 kPa
L > 30 m : q = 9,0 (0,5 +15/L) kPa
Besarnya nilai beban garis (BGT) dengan intentitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus
terhadap arah lalu lintas pada jembatan. Besarnya intensitas padalah 49 kN/m.
FBD = 40% untuk L ≤ 50 m
a. Beban merata, BTR
q = 9 kN/m²
qTD = q . BM
= 9 x 100%
= 9.000 kN/m²
= 900 kg/m²
= 900 x bk
= 900 x 1.36
= 1224 kg/m'
Gaya lintang
Faktor Beban Layan Beban Ultimate
Uraian Sat
Beban V-lap VU-lap
1. Berat sendiri (MS) 1.3 17500.000 22750.000 kg
2. Beban mati tambahan (MA) 2.0 42061.849 84123.697 kg
3. Beban Jalur (D) 1.8 14902.500 26824.500 kg
Jumlah 74464.349 133698.197 kg
3 PERENCANAAN GELAGAR
a) Gelagar Tepi
Direncanakan:
ϕ Sengkang = 10 mm
ϕ Lentur = 32 mm
Selimut Beton = 40 mm
- Perencanaan Tulangan Lentur
• Menentukan lebar flens efektif (b)
L
b ≤
4
20000
=
4
= 5000 mm
b ≤ bw + ( 16 x hf )
= 700 + ( 16 x 200 )
= 3900 mm
b ≤ bk
= 1360 mm
Diambil nilai lebar efektif terkecil yait 1360 mm
MR
> MU
4781216000 N.mm < 7565580500 N.mm
Maka balok dianggap tidak berperilaku balok T persegi
• Rasio Penulangan
1.4
ρ min =
fy
1.4
=
350
= 0.0040
1 2 ∙ m ∙ k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 16.4706 · 10.506
= 1 - 1 -
16.4706 350
= 0.0543
• Luas Tulangan
As = ρ x b x d
= 0.0244 x 700 x 1134
= 19404.83 mm2
Ast = ¼ x π x ϕ2
= ¼ x π x 32
= 804.2477 mm 2
• Jumlah Tulangan
As
n =
Ast
19404.83
=
804.25
= 24.128 buah ≈ 25 buah
Sehingga, digunakan tulangan lentur 25ϕ32
Kontrol :
Asperlu < Aspakai
19404.829 mm2 < 20106.193 mm2 Aman...!!!
Untuk menjamin agar gelagar bersifat daktail, maka tulangan tekan diambil 30% tulangan
tarik, sehingga :
As' = 30% * As = 0.3 x 19404.83
= 5821.45 mm2
Sehingga jumlah tulangan yang digunakan,
As'
n =
Ast
5821.45
=
804.25
= 7.24 buah ≈ 8 buah
• Kontrol jarak lentur aktual (Sact)
Jumlah tulangan tiap baris = 8 buah
b - 2 x sb - 2 x ϕs - n x ϕP
Sact =
n - 1
700 - 2 x 40 - 2 x 10 - 8 x 32
=
8 - 1
= 49.14 mm > 25 mm OK!!!
Av = 2 x As
= 2 x 78.54
= 157.08 mm2
3 x Av x fy
S =
b
3 x 157.08 x 350
=
600
= 274.89 mm###
Sehingga digunakan tulangan geser ϕ10-235 untuk daerah tumpuan dan ϕ10-250
untuk daerah lapangan
b) Gelagar Tengah
Direncanakan:
ϕ Sengkang = 10 mm
ϕ Lentur = 32 mm
Selimut Beton = 40 mm
- Perencanaan Tulangan Lentur
• Menentukan lebar flens efektif (b)
L
b ≤
4
20000
=
4
= 5000 mm
b ≤ bw + ( 16 x hf )
= 700 + ( 16 x 200 )
= 3900 mm
b ≤ bk
= 1360 mm
Diambil nilai lebar efektif terkecil yait 1360 mm
MR > MU
4781216000 N.mm > 3795170000 N.mm
Maka balok dianggap berperilaku balok T persegi dengan bef = 1360 mm
• Rasio Penulangan
1.4
ρ min =
fy
1.4
=
350
= 0.0040
1 2 ∙ m ∙ k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 16.4706 · 10.506
= 1 - 1 -
16.4706 350
= 0.0543
• Luas Tulangan
As = ρ x b x d
= 0.0244 x 700 x 1134
= 19404.83 mm 2
Ast = ¼ x π x ϕ2
= ¼ x π x 32
= 804.25 mm2
• Jumlah Tulangan
As
n =
Ast
19404.83
=
804.25
= 24.128 buah ≈ 25 buah
Sehingga, digunakan tulangan lentur 25ϕ32
Kontrol :
Asperlu < Aspakai
19404.829 mm2 < 20106.193 mm2 Aman...!!!
Untuk menjamin agar gelagar bersifat daktail, maka tulangan tekan diambil 30% tulangan
tarik, sehingga :
As' = 30% * As = 0.3 x 19404.83
= 5821.45 mm2
Sehingga jumlah tulangan yang digunakan,
As'
n =
Ast
5821.45
=
804.25
= 7.24 buah ≈ 8 buah
Av = 2 x As
= 2 x 78.54
= 157.08 mm2
3 x Av x fy
S =
b
3 x 157.08 x 350
=
700
= 235.62 mm###
Sehingga digunakan tulangan geser ϕ10-235 untuk daerah tumpuan dan ϕ10-250
untuk daerah lapangan
4 DIAFRAGMA
Data perencanaan :
Mutu beton = 25 MPa
Mutu baja tulangan = 350 Mpa
Lebar balok diafragma = 0.30 m
Tinggi balok diafragma = 0.50 m
Jumlah diafragma = 6 buah
Jarak antar diafragma (as ke as) = 4 m
• PEMBEBANAN
- Beban Mati, qDL
Berat sendiri diafragma = bd x hd x Wcr
= 0.3 x 0.5 x 2500
= 375 kg/m
Balok diafragma diasumsikan terjepit pada kedua sisinya, sehingga momen rencana terfaktor :
- l = Panjang bentang bersih diafragma
= jarak as ke as gelagar - lebar gelagar
= 1.360 - 0.70
= 0.66 m
• PENULANGAN
- Tulangan lentur
a Daerah tumpuan
Direncanakan:
ϕ Sengkang = 8 mm
ϕ Lentur = 10 mm
Selimut Beton = 40 mm
1.4
=
350
= 0.0040
0.85 x f'c 2 x Rn
ρ perlu = x ( 1 - ( 1 - )0,5
fy 0.85 x f'c
0.85 x 25 2 x 0.005 0,5
= x ( 1 - ( 1 - )
350 0.85 x 25
= 0.0000133
• Luas Tulangan
As = ρ x b x d
= 0.0000133 x 300 x 445
= 1.777 mm 2
Ast = ¼ x π x ϕ2
= ¼ x π x 10
= 78.540 mm 2
- Jumlah Tulangan
As
n =
Ast
1.777
=
78.540
= 0.023 buah, digunakan 2 buah tulangan
Sehingga, digunakan tulangan lentur 2ϕ-10
• Vu = 1/2 qu l
= 1/2 610 0.66
= 201.3 kg
= 2013 N
Av = 2 x As
= 2 x 50.265482
= 100.531 mm2
b x s
Avmin =
3 x fy
300 x 250
=
3 x 350
= 71.429 mm2
Cek : Av ≥ Avmin
100.531 mm2 ≥ 71.429 mm2
Jarak tulangan geser maksimum, Smax :
S max = 1/2 d' = 1/2 445.00 = 222.5 mm
S max = 220 mm
Beban Terfaktor
Faktor Beban Layan
Jenis Beban Beban Komb-1 Komb-2 Komb-3 Sat.
M Mu Mu Mu
1. Berat sendiri (MS) 1.3 1142.800 1485.640 1485.640 1485.640 kNm
2. Beban mati tambahan (MA 2 183.600 367.200 367.200 367.200 kNm
3. Beban Hidup LL (TD/TT) 1.8 1358.438 2445.188 2445.188 2445.188 kNm
4. Gaya rem (TB) 2.0 56.680 113.360 113.360 kNm
5. Beban angin (EW) 1.2 73.000 87.600 kNm
6. Pengaruh Temperatur (ET) 1.2 46.875 56.25 kNm
7. Beban gempa (EQ) 1.0 152.635 152.635 kNm
Jumlah 4498.988 4467.638 4450.663 kNm
Ekstrim 4498.988 kNm
Beban Terfaktor
Faktor Beban Layan
Jenis Beban Beban Komb-1 Komb-2 Komb-3 Sat.
V Vu Vu Vu
1. Berat sendiri (MS) 1.3 233.150 303.095 303.095 303.095 kN
2. Beban mati tambahan (MA 2 36.720 73.440 73.440 73.440 kN
3. Beban Hidup LL (TD/TT) 1.8 198.844 357.919 357.919 357.919 kN
4. Gaya rem (TB) 2.0 5.668 11.336 11.336 kN
5. Beban angin (EW) 1.2 14.600 17.52 kN
6. Pengaruh Temperatur (ET) 1.2 2.344 2.8128 kN
7. Beban gempa (EQ) 1.0 30.57 30.57 kN
Jumlah 763.310 748.603 765.024 kN
Ekstrim 765.024 kN
(kantilever)
simum tumpuan
L = 20 m Wcr = 25
bk = 1.36 m Wac = 22
ht = 0.2 m Ww = 10
h = 1.25 m
bw = 0.6 m
b = 1.36 m
diafragma
hd = 0.5 m
bd = 0.3 m
Berat sendiri
Akibat berat balok
qMS.b = bw x (h - ht) x wcr
= 15.750
Akibat berat pelat
qMS.p = bk x ht x wcr
= 6.800
Beban ttitik akibat diafragma:
pMS.d = (bd x hd) bk x wcr
= 5.100
Gaya-gaya Dalam:
Gaya Lintang / Geser (di tumpuan):
a. Beban qMS.b V MS.b = ½ q MS.b l
= 157.5
b. Beban qMS.p V MS.p = ½ q MS.p l
= 68
c. Beban pMS.d V MS.d = ½ (3 p MS.d )
= 7.65
Jumlah = 233.15
Momen lentur (di tengah bentang):
a. Beban qMS.b M MS.b = ⅛ q MS.b l 2
= 787.5
b. Beban qMS.p M MS.p = ⅛ q MS.p l 2
= 340
c. Beban pMS.d MMS.d = (V MS.d .½l) - (p MS.d . 1/2l )-(p MS.d . (1/2l-1/5l)-(p MS.d . 1/10l)
= 15.3
Jumlah = 1142.8
FBD = 40%
Av = 265.330
Vsv = 723040
Sv = 141.7952 = 140mm
As = 23114.1203
Av = 2 x As
= 2 x 78.54
= 157.08 mm2
S = d/4
= 276
Vs = Av . Fy. d/s
= 219911 N
= 219.911 kN
Vu/O-Vc
468.0317 > 219.911
Av = 2 x As
= 2 x 78.54
= 157.08 mm2
3 x Av x fy
S =
b
3 x 157.08 x 0
=
600
= 0.00 mm###
ϕ Vs = Vu - ϕ Vc
= 351.024
Vu/O-Vc
468.0317 > 1104
III. BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
A. ABUTMEN
1. DATA
Data perencanaan Lebar abutmen = 3000 mm
Panjang abutmen = 8000 mm
Tinggi abutmen = 6500 mm
Mutu beton, fc = 25 MPa
Mutu baja tulangan, fy = 350 MPa
Berat jenis Berat jenis air, ww = 10 kN/m³
Berat jenis beton bertulang, wc = 25 kN/m³
Berat jenis beton tidak bertulang (beton rabat), wc' = 23 kN/m³
Berat jenis aspal padat, wac = 22 kN/m³
Berat tanah dipadatkan, ys = 17.2 kN/m³
Beban muatan lalu lintas , BM = 100 %
2. ANALISIS PEMBEBANAN
0.20 m
1
1.00 m
0.20 m
2 0.40 m
3 4
0.40 m
0.50 m 0.30 m
4.00 m
6 0.20 m
8 0.50 m
A B
3.00 m
8 0.50 m
A B
3.00 m
2) Lengan
Sumbu X
e1 = - ½ ∙ 0.20 + 0.10 + ½ ∙ 0.60 = -0.500 m
e2 = - ½ ∙ 0.50 + ½ ∙ 0.60 = -0.550 m
e3 = - ⅓ ∙ 0.50 + ½ ∙ 0.60 = -0.467 m
e4 = ⅓ ∙ 0.30 + ½ ∙ 0.60 = 0.400 m
e5 = 0
e6 = - ⅓ ∙ 1.25 + ½ ∙ 0.60 = -0.72 m
e7 = ⅓ ∙ 1.25 + ½ ∙ 0.60 = 0.72 m
e8 = 0
Sumbu Y
e1 = ½ ∙ 1 + 0.40 + 0.40 + 4.00 + 0.20 + 0.50
= 6.000 m
e2 = ½ ∙ 0.40 + 0.40 + 4.00 + 0.20 + 0.50
= 5.300 m
e3 = ⅔ ∙ 0.40 + 4.00 + 0.20 + 0.50
= 4.900 m
e4 = ⅔ ∙ 0.40 + 4.00 + 0.20 + 0.50
= 4.967 m
e5 = ½ ∙ 4.00 + 0.20 + 0.50
= 2.700 m
e6 = ⅓ ∙ 0.20 + 0.50
= 0.567 m
e7 = ⅓ ∙ 0.20 + 0.50
= 0.567 m
e8 = ½ ∙ 0.50
= 0.250 m
Tabel Perhitungan Momen
A W,(MS) Lengan Statis Momen (W∙e)
No
m2 kg.m X (m) Y (m) W.X (kg.m2) W.Y (kg.m2)
1 0.20 500 -0.500 6.000 -250.000 3000.000
2 0.56 1400 -0.550 5.300 -770.000 7420.000
3 0.10 250 -0.467 4.900 -116.667 1225.000
4 0.06 150 0.400 4.967 60.000 745.000
5 2.76 6900 0.000 2.700 0.000 18630.000
6 0.13 313 -0.717 0.567 -223.958 177.083
7 0.13 313 0.717 0.567 223.958 177.083
8 1.50 3750 0.000 0.250 0.000 937.500
∑ 5.43 13575 -1076.667 32311.667
Berat abutmen :
Titik berat abutmen
∑W∙x -1076.6667
x = = = -0.079 m
∑W 13575
∑W∙y 32311.667
y = = = 2.380 m
∑W 13575
W = 319896.592 + 36720
= 356616.592 kg
P = 1/2 . W / panjang abutmen
= 1/2. 356616.5922 / 8
= 22288.54 kg/m
3. Beban mati akibat timbunan tanah di atas abutmen
1.20 m
0.20 m
A 1
1.00 m
0.20 m
2 0.40 m
B
3 4
0.40 m
C
0.50 m 0.30 m
D 4.00 m
E 6 0.20 m
8 0.50 m
A B
3.00 m
1. Menghitung beban
Dik : Bj. tanah = 1720 kg/m3
Aa = 0.95 ∙ 1 = 0.950 m2
Wa = 0.95 ∙ 1720 = 1634.000 kg
Ab = 0.75 ∙ 0.4 + 0.4 = 0.600 m2
Wb = 0.60 ∙ 1720 = 1032.00 kg
Ac = ½ ∙ 0.5 ∙ 0.4 = 0.100 m2
Wc = 0.10 ∙ 1720 = 172.000 kg
Ad = 1.25 ∙ 4 = 5.000 m2
Wd = 5.00 ∙ 1720 = 8600.00 kg
Ae = ½ ∙ 1.25 ∙ 0.2 = 0.125 m2
We = 0.125 ∙ 1720 = 215.000 kg
Total berat tanah di belakang dinding = 11653.00 kg
4. Beban Hidup (TD)
Beban lajur "D" terdiri atas beban terbagi rata (BTR) yang digabung dengan beban garis (BGT).
Beban terbagi rata (BTR) mempunyai intensitas q kPa dengan besaran q tergantung pada panjang
total yang dibebani L yaitu seperti berikut :
L ≤ 30 m : q = 9 kPa
L > 30 m : q = 9,0 (0,5 +15/L) kPa
Besarnya nilai beban garis (BGT) dengan intentitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus
terhadap arah lalu lintas pada jembatan. Besarnya intensitas p adalah 49 kN/m.
FBD = 40% untuk L ≤ 50 m
a. Beban merata, BTR
q = 9 kN/m²
QTD = q . BM
= 9 x 100%
= 9.000 kN/m²
= 900 kg/m²
= 900 x Lebar Lantai Kendaraan x Panjang Jembatan
= 900 x 6.8 x 20
= 122400 kg
b. Beban garis, BGT
p = 49 kN/m
= 49 x 100%
= 49 kN
PTD = p . (1 + FBD)
= 49.000 x 140%
= 68.600 kN
= 6860 kg
= 6860 x Lebar Lantai Kendaraan
= 6860 x 6.8
= 46648 kg
Parameter tanah
sudut geser tanah, (ϕ) = 32 ⁰
kohesi,c = 0
Angka pori,n = 0.45
kadar air (ω) = 0.16
8 Kombinasi beban
MS (V) MA (V) TA (H) TD (V) TB (H) EQ (H) Nilai
Keadaan
Maksimu
batas 345124.6 36720 8656.92 12178.0 8620 10477.396 m
1.3 2 1.25 1.8 1.8 0
Kuat I
448661.97 73440 10821.1529 21920.4 15516 0 570360
1.3 2 1.25 1.4 1.4 0
Kuat II
448661.97 73440 10821.1529 17049.2 12068 0 562040
1.3 2 1.25 0 0 0
Kuat III
448661.97 73440 10821.1529 0 0 0 532923
1.3 2 1.25 0 0 0
Kuat IV
448661.97 73440 10821.1529 0 0 0 532923
1.3 2 1.25 0 0 0
Kuat V
448661.97 73440 10821.1529 0 0 0 532923
1.3 2 1.25 1 1 1
Ektrim I
448661.97 73440 10821.1529 12178 8620 10477.396 564199
1.3 2 1.25 0.5 0.5 0
Ektrim II
448661.97 73440 10821.1529 6089 4310 0 543322
1 1 1 1 1 0
Daya layan I
345124.59 36720 8656.92228 12178 8620 0 411300
1 1 1 1.3 1.3 0
Daya layan II
345124.59 36720 8656.92228 15831.4 11206 0 417539
1 1 1 0.8 0.8 0
Daya layan III
345124.59 36720 8656.92228 9742.4 6896 0 407140
1 1 1 0 0 0
Daya layan IV
345124.59 36720 8656.92228 0 0 0 390502
Fatik (TD dan 0 0 0 0.75 0.75 0
TR) 0 0 0 9133.5 6465 0 15599
CATATAN:
Dari hasil perhitungan kombinasi beban kuadaan batas yang digunakan dalam perhitungan
selanjutnya hanya yang terbesar dari semua keadaan batas yang ada.
Maka kaadaan batas yang digunakan adalah KUAT I
Mx = MTA x FB + MTB x FB
= 20418.648 x 1.25 + 71546 x 1.8
= 154306.110 kg.m
3.00
B/2 = = 1.5 m
2.00
Mp = P.(B/2)
= 544022 x 1.50
= 816033.55
SF = 816033.55
154306
= 5.2884 > 2 Ok..
b. Geser pada abutmen
Tx = TA + TB
= 10821.1528519 + 15516
= 26337.1528519 kg
P = 544022.370 kg
SF = 544022.37
26337.2
= 20.656 > 2 Ok..
λ = k.H/r
1 x 4000
=
210
= 19.048 < 22
Tidak diperlukan pembebsaran momen
Cb-d'
Ɛs' = x 0.003 = 0.0026
Cb
Cb-d'
fs' = 600.
Cb
384.00 - 50
= 600
384.00
= 521.875 MPa > fy = 350.0 MPa Ok..
Karena fs' > fy maka perhitungan selanjutnya digunakan fs' = fy
Pnb = (0,85.fc'.ab.b)+As.fs'-As.fy
= 6936000.000 + 231064.75 - 231064.75
= 6936000.000 N
= 6936.00 kN
ϕPnb = 0.65 x 6936
= 4508.4 kN
e. Pemeriksaan kekuatan penampang
Dengan tulangan simetris, jumlah tulangan diambil nilai minimum sebesar 2%
dari 1%-8%.
As = ρ.b.d
= 0.020 x 1000 x 608
= 12160.0 mm²
= 1/2.As
= 6080.0 mm²
n As
=
Ast
= 6080.0
= 9.2095 ~ 10 batang
660.2
Digunakan tulangan 10 Ø 29 mm, dengan Ast = 6601.850 mm²
d. Jarak tulangan
b-(ds+tul.sengkang+tul.pokok.n)
s =
n-1
= 71.889 ≈ 70 mm
Av.fy.d
S =
Vs
78.50 x 350 x 608
=
185478.583
= 90.06 mm ≈ 90 mm
Vs,terpasang = (Av.fy.d)/s
78.5 x 350.0 x 608.00
=
90
= 185608.8889 > Vs = 185478.58 N Ok..
≤ (2/3).√(𝑓𝑐.)b = 2026666.667 N Ok..
.d
(2/3).√(𝑓𝑐.)b
.d
2811.614 . 1000000
Rn = 2
0,8 . 1000 . 622
= 9.084 Mpa
350
m =
m =
0,85 . 25
= 16.471
ρ = 1 2 . 16.471 . 9.084
1 - 1-
16.471 350
= 0.0376
1.4
ρmin =
350
= 0.0040
1
Vc = ( √ 30 ). 1000 . 643,5
6
= 587.432 kN
Karena : Vu < 1/2øVc = 176.230 diperlukan tulangan geser
No Tekanan tanah kN
1 TTA = (0,7.ws.)Hx.Hy.Ka 34.03415207
2 TTA = 1/2.(Hy²).Hx.ws.Ka 158.0157061
q = 0,7.ws
hw
Hy 1
Hy.ws.Ka 0,7.ws.Ka o
c. Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah
No TTA Lengan y Lengan x My (kN.m) Mx (kN.m)
1 34.034152 y =Hy/2 3.25 x =Hx/2 1.00 55.305 17.017
2 158.01571 y =Hy/3 2.17 x =Hx/2 1.00 171.184 79.008
Σ 192.05 Σ 226.489 96.025
350
= 0.0244455 x
25.0
= 0.3422368
0.34224
= 25.0 x 0.3422 1-
1.7
= 6.8334791
d. Menentukan momen tahanan maksimum
MRmkas = ɸ.b.d².kmaks
= 0.80 x 1000 x 393.50 ² x 6.83347905
= 846.49 kN.m
Karena MRmaks > Mu, maka dipakai tulangan tunggal
e. Koefisien tahan
Mu
Rn =
ɸb.d²
141.56
=
0.80 x 1000 x 393.50 ²
= 1.1427 Ok..
f. Rasio tulangan yang diperlukan
"ρ =" ("0,85.f" "c" ^"′" )/"fy"
("1−" √("1−" "2.Rn" /"0,85.fc
′" ))
= 0.0034
g. syarat ρmin ≤ ρ ≤ ρmaks
0.004 ≥ 0.0034 ≤ 0.0244
h. Luas kebutuhan tulangan tarik
As = ρ.b.d
= 0.0040 x 1000 x 393.5
= 1574.0 mm²
i. Jumlah tulangan, n
As
n =
Ast
= 1574.0
132.7
= 11.86 ≈ 12 buah
j. Jarak tulangan, s
b-(ds+Øtul.sengkang+Øtul.pokok.n)
s =
n-1
= 72.2 mm
Jadi digunakan tulangan 13 - 70 mm ; Ast = 1592.0 mm² Ok..
Vc = "1" /"6"
√("f" "c"
= 327916.667
^"′" ).b.d N
= 327.917 kN
1/2 . Φ . Vc = 0.5 x 0.75 x 327.916666667
= 122.96875 > Vu = 120.03
maka, digunakan tulangan geser minimum ..
S = 16 x Øtul.pokok = 208 mm
S = 48 x Øtul.sengkang = 480 mm
S = hw = 450 mm
Sehingga digunakan tulangan sengkang Ø 10 - 205 mm
350
= 0.0244455 x
25.0
= 0.3422368
0.34224 = 6.8334791
= 25.0 x 0.3422 1-
1.7
Vc = "1" /"6"
√("f" "c"
= 327916.6667 N
^"′" ).b.d
= 327.916666667 kN
1/2.ϕ.Vc = 0.5 x 0.75 x 327.916666667
= 122.96875 > Vu = 36.93 kN
Maka, digunakan tulangan geser minimum
S = 16 x Øtul.pokok = 208 mm
S = 48 x Øtul.sengkang = 480 mm
S = hw = 450 mm
Sehingga digunakan tulangan sengkang Ø 10 - 205 mm
PELAT INJAK
Data
Beban hidup terpusat pada lantai pelat injak adalah:
(dari Perhitungan Bangunan Atas Jembatan Sebelumnya pada Pelat PTT) = 146.25 kN
Faktor Beban Ultimate KTT = 1.80
Panjang pelat injak c = 3 m
Momen pada pelat injak
Tebal pelat injak, (h) = 0.20 x c x Wc = 14.40 kN/m
Tebal lapisan aspal, (ta) = 0.05 x c x Wa = 3.30 kN/m
Tebal tanah di atas pelat injak, (t t) = 0.05 x c x Ws = 2.58 kN/m
Total beban mati pada lantai kendaraan = 20.28 kN/m
Momen maksimum pada pelat injak akibat beban roda dihitung dengan rumus:
Mmax = 1/8 x q x c2 + 1/4 x P x c
= 1/8 x 20.28 x 32 + 1/4 x 146.25 x 3 = 132.5 kN.m
= KTT x . Mmaks = 1.8 x 132.503 = 238.505 kN.m
350
= 0.02343316 x = 0.328
25.0
0.32806
= 25.0 x 0.3281 1- = 6.619
1.7
Tulangan Susut :
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok
As-s = 50% As = 2780
Tulangan susut, digunakan: Diameter D = 16
Jumlah tulangan yang dipakai: n = 14
Jarak Maksimum s = 72
Tulangan susut terpakai: D 16 - 70 As-ada = 2780 mm2
As pondasi = 1/4 . p . DI
2
Rasio rencana 2 %
Karena ρs < ρ rencana maka digunakan ρ rencana dalam perencanaan
0.85 x e 241.09 Mu
= = 0.0964 e = = 0.2836
D 2500.00 Pu
0.85 x fc'
√ xb²
(0.85 xe - 0,38)² + ps.m.Ds - (0.85 e - 0.38)
ρn =
D 2,5 D D
= 0.85 25 1962.5 2 0.24 - 0.38 2 + 0.129 - 0.238 - 0.38
= 122400000 x 0.2912934118
= 35654314
Selimut beton = 50 mm
be = D - 2 ∙ ds = 2500 - 2 ∙ 50
= 2400 mm
Direncanakan tul. Pokok D25
d' = ds + Dspiral + ½ ∙ Dtul. Pokok = 50 + 13 + ½ ∙ 25
= 75.5 mm
600 600
cb = ∙ d = ∙ 2500 - 76
600 + fy 600 + 372
= 1496.6049 mm
Mnb 4381473.6779
cb = = = 0.444 m = 444 mm
Pnb 9872516.500
Mu 2314.592
e = = = 0.284 m = 284 mm
Pu 8160.336
Ag fc'
ρs = 0.45 - 1
Ae fy
4908738.521 37.2
= 0.45 - 1
4523893.421 372
= 0.00383
1290
CL
bw
2. ANALISIS PEMBEBANAN
2.1 PERHITUNGAN BEBAN
Gelagar umumnya hanya memperhitungkan beban-beban primer yaitu:
1. Beban mati akibat berat sendiri gelagar, pelat lantai kendaraan dan trotoar (kantilever)
2. beban mati tambahan (aspal dan air hujan
3. Beban hidup (beban lajur "Beban D")
Sedangkan beban-beban sekunder (beban angin, beban akibat perbedaan suhu dan lain-lain),
umumnya tidak diperhitungkan (diabaikan), karena relatif kecil (biasanya sekitar ± 2%).
1). Berat Sendiri (MS)
Berat sendiri (self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Beban berat sendiri gelagar dihitung sebagai berikut:
Beban lajur "D" terdiri atas beban terbagi rata (BTR) yang digabung dengan beban
garis (BGT). Beban terbagi rata (BTR) mempunyai intensitas q kPa dengan besaran q
tergantung pada panjang total yang dibebani L yaitu seperti berikut :
L ≤ 30 m : q = 9 kPa
L > 30 m : q = 9,0 (0,5 +15/L) kPa
Besarnya nilai beban garis (BGT) dengan intentitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus
terhadap arah lalu lintas pada jembatan. Besarnya intensadalah 49 kN/m.
FBD = 40% untuk L ≤ 50 m
a. Beban merata, BTR
q = 9 kN/m²
qTD = q . BM
= 9 x 100%
= 9.000 kN/m²
= 900 kg/m²
= 900 x bk
= 900 x 1.36
= 1224 kg/m'
b) Perhitungan penulangan
1) Penulangan balok tepi
Mu = 759534.050 kg.m = 7595340500 N.mm
bef
hef = 300 mm
h = 900 mm
bw = 500 mm
MR> MU
4781216000 N.mm > 7595340500 N.mm Tidak..!!!
Maka balok dianggap tidak berperilaku balok T persegi
fy 350
m = = = 16.47059
0.85 · fc' 0.85 · 25
●Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00400
fy 350
1 2 ∙ m ∙ k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 16.4706 · 10.547
= 1 - 1 -
16.4706 350
= 0.05552
b -2ds
● Jarak antar tulangan terpakaiSb =
n
620
=
10
= 62 (2 tulangan tersusun)
● Vu = 62327.657 kg = 623.277 kN
1
● Vc = fc' ∙ b ∙ d
6
1
= 25 ∙ 600 ∙ 1134
6
= 567000 N
= 567 kN
Vu
● Vs = - Vc
Ø
623.277
= - 567.000
0.6
= 471.7943 kN
= 471794.283 N
1 1
● fc' ∙ b ∙ d = 25 ∙ 600 ∙ 1134
3 3
= 1134000.000 N
= 1134.000 kN
1
Vs > fc' ∙ b ∙ d
Vs > fc' ∙ b ∙ d
3
471.79428 kN < 1134.000 kN
1
Smax = d
2
1
= 1134
2
= 567 mm
Penulangan torsi :
Diketahui :
daktual > 0.6 m
1.134 m > 0.6 m Sehingga dibutuhkan tulangan torsi
Tulangan ini didistribusikan merata ke kedua sisi samping penampang dalam rentang jarak :
d 1134
= = 567 mm dari tulangan torsi terde
### 2
Cek spasi tulangan tidak boleh melebihi nilai terkecil dar= 189 mm
atau 300 mm.
Tulangan yang digunakan yaitu tulangan ø 12 untuk setiap sisi,
sehingga spasi tulangan torsi menjadi :
As ∙ fy
S =
0.85 ∙ fc ∙ bw
19404.829 ∙ 350
=
0.85 ∙ 25 ∙ 600
= 532.682 mm ≈ 420 mm
bef = 1500 mm
6 Ø 32 hef = 300 mm
bef = 1500 mm
6 Ø 32 hef = 300 mm
4 Ø 10 -250 mm Ø 10 -100 mm h = 900 mm
12 Ø 32
bw = 500 mm
bef = 1500 mm
6 Ø 32 hef = 300 mm
4 Ø 10 -250 mm Ø 10 - 250 mm h = 900 mm
12 Ø 32
bw = 500 mm
bef
hef = 300 mm
bef
hef = 300 mm
h = 900 mm
●Lebar efektif
bw =balok (bef)
500 mm
bef = ¼ ∙ L = ¼ ∙ 20000 = 5000 mm
bef = bw + 16 ∙ hf = 600 + 16 ∙ 200 = 3800 mm
bef = jarak as ke as gelagar = 1360 mm
Maka digunakan nilai bef yang terkecil yaitu
1360 mm
MR> MU
### N.mm > #REF! N.mm #REF!
Maka balok dianggap berperilaku balok T persegi dan lebar efektif
1360 bmm
ef
=
fy 350
m = = = 16.47059
0.85 · fc' 0.85 · 25
●Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00400
fy 350
0.85 ∙ fc' ∙ β 600
ρmax = 0.75
fy 600 + fy
0.85 ∙ 25 ∙ 0.85 600
= 0.75
350 600 + 350
= 0.02445
1 2 ∙ m ∙ k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 16.47059 · #REF!
= 1 - 1 -
16.47059 350
= #REF!
ρmin < ρperlu < ρmax, maka digunakan ρperlu = #REF!
● Vu = #REF! kg = #REF! kN
1
● Vc = fc' ∙ b ∙ d
● Vc = fc' ∙ b ∙ d
6
1
= 0 ∙ 0 ∙ 0
6
= 0.000 N
= 0.000 kN
Vu
● Vs = - Vc
Ø
#REF!
= - 0.000
0.6
= #REF! kN
= #REF! N
1 1
● fc' ∙ b ∙ d = 0 ∙ 0 ∙ 0
3 3
= 0.000 N
= 0.000 kN
1
Vs > fc' ∙ b ∙ d
3
#REF! kN < 0.000 kN
1
Smax = d
2
1
= 0
2
= 0 mm
bef = 1500 mm
5 Ø 32 hef = 300 mm
Ø 10 - 50 mm h = 900 mm
15 Ø 32
bw = 500 mm
bef = 1500 mm
5 Ø 32 hef = 300 mm
Ø 10 - 200 mm h = 900 mm
15 Ø 32
bw = 500 mm
B. Perencanaan Diafragma
1) Umum
Mutu beton (fc') = 25 MPa
Mutu baja tulangan (fy) = 350 MPa
Elastisitas baja (Es) = 200000 MPa
Lebar balok diafragm = 0.30 m
Tinggi balok diafragma = 0.50 m
Bentang bersih balok = 4 - 0.60 = 3.40 m
Spasi balok = 40 mm
Berat volume beton bertulang = 2500 kg/m3
ø Sengkang = 8 mm
ø tul. Longitudinal balok utama = 16 mm
2) Pembebanan
d = h - ds - ø Sengkang - ½ ∙ ø tul. Pokok
= 500 - 40 - 8 - ½ ∙ 16
= 444
Dalam mm momen dan gaya geser rencana pada gelagar utama,
ketentuan
kekuatan balok diafragma tidak diperhitungkan menerima pembebanan,
sehingga praktis beban yang bekerja :
qDL = 0.30 ∙ 0.50 ∙ 2500 = 375 kg/m
qLL = 100 kg/m (akibat beban pelaksanaan)
3) Penulangan lentur
● Koefisien tahanan (k)
Mu 5935000.000
k= =
ø ∙ bef ∙ d2 0.80 ∙ 300 ∙ 444 2
= 0.12544
fy 350
m = = = 16.47059
0.85 · fc' 0.85 · 25
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00400
fy 350
0.85 ∙ fc' ∙ β 600
ρmax = 0.75
fy 600 + fy
0.85 ∙ 25 ∙ 0.85 600
= 0.75
350 600 + 350
= 0.02445
1 2 ∙ m ∙ k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · ### · 0.12544
= 1 - 1 -
16.47059 350
= 0.00036
ρmin > ρperlu < ρmax, maka digunakan ρmin= 0.00400
● Luas tulangan perlu
Asperlu = ρmin ∙ b ∙ d
= 0.00400 ∙ 300 ∙ 444
= 532.800 mm 2
1
● Vc = fc' ∙ b ∙ d
6
1
= 0 ∙ 300 ∙ 444
6
= 0.000 N
= 0.000 kN
● S = 0.5 ∙ d
= 0.5 ∙ 444
= 222 mm ≈ 200 mm
Jadi, digunakan ø8-200
2 Ø 16
Ø 8 - 200 mm
500 mm
4 Ø 16
300 mm
Ø 8 - 200 mm
500 mm
4 Ø 16
300 mm
Penulangan Diafragma
Perencanaan Jembatan Balok T
1. DATA
Sandaran (Railing) Lihat Daftar Pipa
Pipa GIP (Medium) 3 bh
Jenis Medium, D = 2 Inchi
Diameter Luar, D0 = 57 mm
Tebal Pipa, t = 2.75 mm
Diameter Dalam, DI = 51.5 mm
Berat Pipa, Gp = 3.677 kg/m
Tulangan Geser :
Gaya terfaktor Vu = 3.000 kN
Tinggi tampang h = 200 mm
Lebar tampang b = 150 mm
Selimut beton bs = 40 mm
Kuat leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa
Tinggi tampang efektif d = 157 mm
Reduksi kekuatan lentur, (Ketentuan SNI) φ = 0.6
Kekuatan geser nominal beton : Vc = 19.625 kN
Tulangan Lentur :
Momen terfaktor Mu = 3.714 kN.m
Tinggi tampang Rerata : 200 250 h = 225 mm
Lebar tampang b = 150 mm
Selimut beton bs = 40 mm
Kuat leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa
Tinggi tampang efektif d = 175 mm
Reduksi kekuatan lentur, (Ketentuan SNI) φ = 0.8
Koefisien Tahanan Rn = 1.011 Mpa
Tulangan Lentur :
Momen terfaktor Mu = 51.863 kN.m
Tinggi tampang h = 220 mm
Lebar tampang b = 1000 mm
Selimut beton bs = 40 mm
Kuat leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa
Tinggi tampang efektif d = 173.5 mm
Reduksi kekuatan lentur, (Ketentuan SNI) φ = 0.8
Koefisien Tahanan Rn = 2.154 Mpa
Tulangan Susut :
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok
As-s = 50% As = 347
D = 10
n = 4.418
s = 167
S ada = 100
Tulangan Geser :
Gaya terfaktor Vu = 38.959 kN
Tinggi tampang h = 220 mm
Lebar tampang b = 1000 mm
Selimut beton bs = 40 mm
Kuat leleh baja tulangan fy = 350 MPa
Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa
Tinggi tampang efektif d = 174 mm
Reduksi kekuatan lentur, (Ketentuan SNI) φ = 0.6
Kekuatan geser nominal beton : Vc = 144583.333 N
= 144.583 Kn
Karena : Vu < 1/2øVc = 43375.000
Tidak dibutuhkan tulangan geser, (Aman)
4D13
175
Diketahui: 10
30
a1 = 0.13 m 30
120 1510
b = 1m 55
a2 = 0.64 m
a3 = 0.36 m 100
L1 = 1.7 m
L2 = 1.26 m 120 kg 40
175 36 36
q1 = 800 kg/m
q2 = 0 kg/m
α=a2/l2=
13 100 13 62 100 54 10
0.50794 630
Joint A B C D E F
Batang AB BA BC CB CD DC DE ED EF DC DE
Kekakuan 0.000 0.000 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175
Faktor Distribusi 0.000 0.000 1.000 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500
Mo 0.000 -1360.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
1
BALL 0.000 1360.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 680.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -680.000
2
BALL 0.000 0.000 -340.000 -340.000 0.000 0.000 0.000 0.000 340.000 340.000
CO 0.000 0.000 -170.000 0.000 0.000 -170.000 0.000 0.000 170.000 0.000 0.000
3
BALL 0.000 170.000 0.000 0.000 85.000 85.000 -85.000 -85.000 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 85.000 42.500 0.000 -42.500 42.500 0.000 -42.500 -85.000
4
BALL 0.000 0.000 -63.750 -63.750 21.250 21.250 -21.250 -21.250 63.750 63.750
CO 0.000 0.000 -31.875 0.000 10.625 -31.875 -10.625 10.625 31.875 -10.625 0.000
5
BALL 0.000 31.875 -5.313 -5.313 21.250 21.250 -21.250 -21.250 5.313 5.313
CO 0.000 0.000 -2.656 15.938 10.625 -2.656 -10.625 10.625 2.656 -10.625 -15.938
6
BALL 0.000 2.656 -13.281 -13.281 6.641 6.641 -6.641 -6.641 13.281 13.281
CO 0.000 0.000 -6.641 1.328 3.320 -6.641 -3.320 3.320 6.641 -3.320 -1.328
7
BALL 0.000 6.641 -2.324 -2.324 4.980 4.980 -4.980 -4.980 2.324 2.324
CO 0.000 0.000 -1.162 3.320 2.490 -1.162 -2.490 2.490 1.162 -2.490 -3.320
8
BALL 0.000 1.162 -2.905 -2.905 1.826 1.826 -1.826 -1.826 2.905 2.905
CO 0.000 0.000 -1.453 0.581 0.913 -1.453 -0.913 0.913 1.453 -0.913 -0.581
9
BALL 0.000 1.453 -0.747 -0.747 1.183 1.183 -1.183 -1.183 0.747 0.747
CO 0.000 0.000 -0.374 0.726 0.591 -0.374 -0.591 0.591 0.374 -0.591 -0.726
10
BALL 0.000 0.374 -0.659 -0.659 0.482 0.482 -0.482 -0.482 0.659 0.659
CO 0.000 0.000 -0.329 0.187 0.241 -0.329 -0.241 0.241 0.329 -0.241 -0.187
11
BALL 0.000 0.329 -0.214 -0.214 0.285 0.285 -0.285 -0.285 0.214 0.214
CO 0.000 0.000 -0.107 0.165 0.143 -0.107 -0.143 0.143 0.107 -0.143 -0.165
12
BALL 0.000 0.107 -0.154 -0.154 0.125 0.125 -0.125 -0.125 0.154 0.154
CO 0.000 0.000 -0.077 0.054 0.062 -0.077 -0.062 0.062 0.077 -0.062 -0.054
13
BALL 0.000 0.077 -0.058 -0.058 0.070 0.070 -0.070 -0.070 0.058 0.058
CO 0.000 0.000 -0.029 0.038 0.035 -0.029 -0.035 0.035 0.029 -0.035 -0.038
14
BALL 0.000 0.029 -0.037 -0.037 0.032 0.032 -0.032 -0.032 0.037 0.037
CO 0.000 0.000 -0.018 0.014 0.016 -0.018 -0.016 0.016 0.018 -0.016 -0.014
15
BALL 0.000 0.018 -0.015 -0.015 0.017 0.017 -0.017 -0.017 0.015 0.015
CO 0.000 0.000 -0.008 0.009 0.009 -0.008 -0.009 0.009 0.008 -0.009 -0.009
16
BALL 0.000 0.008 -0.009 -0.009 0.008 0.008 -0.008 -0.008 0.009 0.009
CO 0.000 0.000 -0.004 0.004 0.004 -0.004 -0.004 0.004 0.004 -0.004 -0.004
17
BALL 0.000 0.004 -0.004 -0.004 0.004 0.004 -0.004 -0.004 0.004 0.004
CO 0.000 0.000 -0.002 0.002 0.002 -0.002 -0.002 0.002 0.002 -0.002 -0.002
18
18
BALL 0.000 0.002 -0.002 -0.002 0.002 0.002 -0.002 -0.002 0.002 0.002
CO 0.000 0.000 -0.001 0.001 0.001 -0.001 -0.001 0.001 0.001 -0.001 -0.001
19
BALL 0.000 0.001 -0.001 -0.001 0.001 0.001 -0.001 -0.001 0.001 0.001
CO 0.000 0.000 -0.001 0.001 0.001 -0.001 -0.001 0.001 0.001 -0.001 -0.001
20
BALL 0.000 0.001 -0.001 -0.001 0.001 0.001 -0.001 -0.001 0.001 0.001
CO 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
21
BALL 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
22
BALL 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Total Momen 0.000 -1360.000 1360.000 357.895 -357.895 -71.579 71.579 -71.579 71.579 357.895 -357.895
Kebalikan Momen 0.000 1360.000 -1360.000 -357.895 357.895 71.579 -71.579 71.579 -71.579 -357.895 357.895
Kontrol 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Menurut pengalaman Enginneer Momen maksimal Tumpuan dilihat dari pembebanannya berada pada titik C =`MCB= -357.895 kg.m
Menurut pengalaman Enginneer Momen maksimal Lapangan dilihat dari pembebanannya berada pada Segmen B-C = -659.20802 kg.m (Vb2.x+1/2q2.(x-0,13)^
Menurut pengalaman Enginneer Gaya Lintang Maksimal dilihat dari pembebanannya berada pada titik B segmen 2 =`Vc1= -1363.409 kg
tinjaun gaya lintang =0
x=(Vb2+0,13.q2)/q2
#DIV/0! m
Diagram momen
Diagram momen
Diagram Lintang
Diagram Lintang
275
175
10
30
30
1015 120
55
40 120 kg
175 36 36 175
630
F G H
DE ED EF AB
3.175 3.175 0.000 0.000
0.500 1.000 0.000 0.000
0.000 0.000 1360.000 0.000
0.000 -1360.000 0.000
-680.000 0.000 0.000 0.000
340.000 0.000 0.000
0.000 170.000 0.000 0.000
0.000 -170.000 0.000
-85.000 0.000 0.000 0.000
63.750 0.000 0.000
0.000 31.875 0.000 0.000
5.313 -31.875 0.000
-15.938 2.656 0.000 0.000
13.281 -2.656 0.000
-1.328 6.641 0.000 0.000
2.324 -6.641 0.000
-3.320 1.162 0.000 0.000
2.905 -1.162 0.000
-0.581 1.453 0.000 0.000
0.747 -1.453 0.000
-0.726 0.374 0.000 0.000
0.659 -0.374 0.000
-0.187 0.329 0.000 0.000
0.214 -0.329 0.000
-0.165 0.107 0.000 0.000
0.154 -0.107 0.000
-0.054 0.077 0.000 0.000
0.058 -0.077 0.000
-0.038 0.029 0.000 0.000
0.037 -0.029 0.000
-0.014 0.018 0.000 0.000
0.015 -0.018 0.000
-0.009 0.008 0.000 0.000
0.009 -0.008 0.000
-0.004 0.004 0.000 0.000
0.004 -0.004 0.000
-0.002 0.002 0.000 0.000
0.002 -0.002 0.000
-0.001 0.001 0.000 0.000
0.001 -0.001 0.000
-0.001 0.001 0.000 0.000
0.001 -0.001 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000
-357.895 -1360.000 1360.000 0.000
357.895 1360.000 -1360.000 0.000
0.000 0.000
Segmen 6 Segmen 7
Segmen 6 Segmen 7
Vf2 = -1363.4 kg/m Vg1 = 1480 kg/m
Vg1 = 1363.41 kg/m
kg/m Vg = 2843.41 kg/m
(Vb2.x+1/2q2.(x-0,13)^2+MBC)
TABEL MOMEN PRIMER BEBAN HIDUP 2
275
175
Diketahui:
10
a1 = 0.13 m 30
b = 1m 30
120 1510
a2 = 0.64 m 55
a3 = 0.36 m
L1 = 1.7 m 100
L2 = 1.26 m
P = 0 kg 120 kg 40
175 36
q1 = 800 kg/m 800 kg/m 46800 kg/m 46800 kg/m
q2 = 0 kg/m
α2=a2/l2= 0.50794
α3=a3/l2= 0.28571 13 100 13 62 100 54 100 62 1
630
Joint A B C D E F
Batang AB BA BC CB CD DC DE ED EF DC DE
Kekakuan 0.000 0.000 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175
Faktor Distribusi 0.000 0.000 1.000 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500
Mo 0.000 -1156.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
1
BALL 0.000 1156.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 578.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -578.000
2
BALL 0.000 0.000 -289.000 -289.000 0.000 0.000 0.000 0.000 289.000 289.000
CO 0.000 0.000 -144.500 0.000 0.000 -144.500 0.000 0.000 144.500 0.000 0.000
3
3
BALL 0.000 144.500 0.000 0.000 72.250 72.250 -72.250 -72.250 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 72.250 36.125 0.000 -36.125 36.125 0.000 -36.125 -72.250
4
BALL 0.000 0.000 -54.188 -54.188 18.063 18.063 -18.063 -18.063 54.188 54.188
CO 0.000 0.000 -27.094 0.000 9.031 -27.094 -9.031 9.031 27.094 -9.031 0.000
5
BALL 0.000 27.094 -4.516 -4.516 18.063 18.063 -18.063 -18.063 4.516 4.516
CO 0.000 0.000 -2.258 13.547 9.031 -2.258 -9.031 9.031 2.258 -9.031 -13.547
6
BALL 0.000 2.258 -11.289 -11.289 5.645 5.645 -5.645 -5.645 11.289 11.289
CO 0.000 0.000 -5.645 1.129 2.822 -5.645 -2.822 2.822 5.645 -2.822 -1.129
7
BALL 0.000 5.645 -1.976 -1.976 4.233 4.233 -4.233 -4.233 1.976 1.976
CO 0.000 0.000 -0.988 2.822 2.117 -0.988 -2.117 2.117 0.988 -2.117 -2.822
8
BALL 0.000 0.988 -2.469 -2.469 1.552 1.552 -1.552 -1.552 2.469 2.469
CO 0.000 0.000 -1.235 0.494 0.776 -1.235 -0.776 0.776 1.235 -0.776 -0.494
9
BALL 0.000 1.235 -0.635 -0.635 1.005 1.005 -1.005 -1.005 0.635 0.635
CO 0.000 0.000 -0.318 0.617 0.503 -0.318 -0.503 0.503 0.318 -0.503 -0.617
10
BALL 0.000 0.318 -0.560 -0.560 0.410 0.410 -0.410 -0.410 0.560 0.560
CO 0.000 0.000 -0.280 0.159 0.205 -0.280 -0.205 0.205 0.280 -0.205 -0.159
11
BALL 0.000 0.280 -0.182 -0.182 0.243 0.243 -0.243 -0.243 0.182 0.182
CO 0.000 0.000 -0.091 0.140 0.121 -0.091 -0.121 0.121 0.091 -0.121 -0.140
12
BALL 0.000 0.091 -0.131 -0.131 0.106 0.106 -0.106 -0.106 0.131 0.131
CO 0.000 0.000 -0.065 0.045 0.053 -0.065 -0.053 0.053 0.065 -0.053 -0.045
13
BALL 0.000 0.065 -0.049 -0.049 0.059 0.059 -0.059 -0.059 0.049 0.049
CO 0.000 0.000 -0.025 0.033 0.030 -0.025 -0.030 0.030 0.025 -0.030 -0.033
14
BALL 0.000 0.025 -0.031 -0.031 0.027 0.027 -0.027 -0.027 0.031 0.031
CO 0.000 0.000 -0.016 0.012 0.014 -0.016 -0.014 0.014 0.016 -0.014 -0.012
15
BALL 0.000 0.016 -0.013 -0.013 0.015 0.015 -0.015 -0.015 0.013 0.013
CO 0.000 0.000 -0.006 0.008 0.007 -0.006 -0.007 0.007 0.006 -0.007 -0.008
16
BALL 0.000 0.006 -0.008 -0.008 0.007 0.007 -0.007 -0.007 0.008 0.008
CO 0.000 0.000 -0.004 0.003 0.003 -0.004 -0.003 0.003 0.004 -0.003 -0.003
17
BALL 0.000 0.004 -0.003 -0.003 0.004 0.004 -0.004 -0.004 0.003 0.003
CO 0.000 0.000 -0.002 0.002 0.002 -0.002 -0.002 0.002 0.002 -0.002 -0.002
18
BALL 0.000 0.002 -0.002 -0.002 0.002 0.002 -0.002 -0.002 0.002 0.002
CO 0.000 0.000 -0.001 0.001 0.001 -0.001 -0.001 0.001 0.001 -0.001 -0.001
19
BALL 0.000 0.001 -0.001 -0.001 0.001 0.001 -0.001 -0.001 0.001 0.001
CO 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
20
BALL 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
21
BALL 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
22
BALL 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Total Momen 0.000 -1156.000 1156.000 304.211 -304.211 -60.842 60.842 -60.842 60.842 304.211 -304.211
Kebalikan Momen 0.000 1156.000 -1156.000 -304.211 304.211 60.842 -60.842 60.842 -60.842 -304.211 304.211
Kontrol 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Menurut pengalaman Enginneer Momen maksimal Tumpuan dilihat dari pembebanannya berada pada titik C =`MCB= -304.211 kg.m
Menurut pengalaman Enginneer Momen maksimal Lapangan dilihat dari pembebanannya berada pada Segmen B-C = -560.326817 kg.m (Vb2.x+1/2q2.(x-0,13)^
Menurut pengalaman Enginneer Gaya Lintang Maksimal dilihat dari pembebanannya berada pada titik B segmen 2 =`Vc1= -1158.897 kg
tinjaun gaya lintang =0
x=(Vb2+0,13.q2)/q2
#DIV/0! m
Diagram momen
Diagram Lintang
10
30
30
1015 120
55
120 kg
36
630
F G H
DE ED EF AB
3.175 3.175 0.000 0.000
0.500 1.000 0.000 0.000
0.000 0.000 1156.000 0.000
0.000 -1156.000 0.000
-578.000 0.000 0.000 0.000
289.000 0.000 0.000
0.000 144.500 0.000 0.000
0.000 -144.500 0.000
-72.250 0.000 0.000 0.000
54.188 0.000 0.000
0.000 27.094 0.000 0.000
4.516 -27.094 0.000
-13.547 2.258 0.000 0.000
11.289 -2.258 0.000
-1.129 5.645 0.000 0.000
1.976 -5.645 0.000
-2.822 0.988 0.000 0.000
2.469 -0.988 0.000
-0.494 1.235 0.000 0.000
0.635 -1.235 0.000
-0.617 0.318 0.000 0.000
0.560 -0.318 0.000
-0.159 0.280 0.000 0.000
0.182 -0.280 0.000
-0.140 0.091 0.000 0.000
0.131 -0.091 0.000
-0.045 0.065 0.000 0.000
0.049 -0.065 0.000
-0.033 0.025 0.000 0.000
0.031 -0.025 0.000
-0.012 0.016 0.000 0.000
0.013 -0.016 0.000
-0.008 0.006 0.000 0.000
0.008 -0.006 0.000
-0.003 0.004 0.000 0.000
0.003 -0.004 0.000
-0.002 0.002 0.000 0.000
0.002 -0.002 0.000
-0.001 0.001 0.000 0.000
0.001 -0.001 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000
-304.211 -1156.000 1156.000 0.000
304.211 1156.000 -1156.000 0.000
0.000 0.000
Segmen 7
Segmen 6 Segmen 7
Vf2 = -1158.9 kg/m Vg1 = 1360 kg/m
Vg1 = 1158.9 kg/m
kg/m Vg = 2518.9 kg/m
(Vb2.x+1/2q2.(x-0,13)^2+MBC)
TABEL MOMEN PRIMER BEBAN MATI
25
20
10
45
45
25
25
100
40
Diketahui: 630
L1 = 1.7 221 kg
6429 kg/m
L2 = 1.26 2577 kg/m
P = 0 kg
q1 = = kg/m A B C D E F
q2 = 0 kg/m
Joint A B C D E F
Batang AB BA BC CB CD DC DE ED EF DC DE
Kekakuan 0.000 0.000 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175 3.175
Faktor Distribusi 0.000 0.000 1.000 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500
Mo 0.000 #VALUE! 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
1
BALL #VALUE! #VALUE! 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 #VALUE! 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 #VALUE!
2
BALL 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! 0.000 0.000 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! 0.000 0.000 #VALUE! 0.000 0.000 #VALUE! 0.000 0.000
3
BALL #VALUE! #VALUE! 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! 0.000 #VALUE! #VALUE! 0.000 #VALUE! #VALUE!
4
4
BALL 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! 0.000
5
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
6
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
7
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
8
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
9
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
10
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
11
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
12
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
13
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
14
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
15
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
16
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
17
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
18
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
19
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
20
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
21
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
CO 0.000 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
22
BALL #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
Total Momen 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
Kebalikan Momen 0.000 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
Kontrol #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!
Menurut pengalaman Enginneer Momen maksimal Tumpuan dilihat dari pembebanannya berada pada titik B =`MBC= #VALUE!
Menurut pengalaman Enginneer Momen maksimal Lapangan dilihat dari pembebanannya berada pada Segmen B-C = #VALUE!
Menurut pengalaman Enginneer Gaya Lintang Maksimal dilihat dari pembebanannya berada pada titik B segmen 2 =`Vb2= #VALUE!
Diagram Lintang
10
45
45
25
25
630
221 kg
429 kg/m
2577 kg/m
E F G H
F G H
DE ED EF AB
3.175 3.175 0.000 0.000
0.500 1.000 0.000 0.000
0.000 0.000 #VALUE! 0.000
0.000 #VALUE! #VALUE!
#VALUE! 0.000 0.000 0.000
#VALUE! 0.000 0.000
0.000 #VALUE! 0.000 0.000
0.000 #VALUE! #VALUE!
#VALUE! 0.000 0.000 0.000
#VALUE! 0.000 0.000
0.000 #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! 0.000 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE!
#VALUE! #VALUE! #VALUE! 0.000
#VALUE! #VALUE! #VALUE! 0.000
#VALUE! #VALUE!
Segmen 6 Segmen 7
Segmen 6 Segmen 7
Vf2 = #VALUE! kg/m Vg1 = #VALUE! kg/m
Vg1 = #VALUE! kg/m
kg/m Vg = #VALUE! kg/m
kg.m
kg.m (Vb.x+1/2q2.x^2+MBC)
#VALUE! kg
TABEL HASIL SAP
#VALUE!
#VALUE! #VALUE!
#VALUE!
a) Pembebanan
1) Beban mati
Pelat lantai = 1.36 ∙ 0.20 ∙ 2500 = 680.00 kg/m'
Lapisan aspal = 1.36 ∙ 0.05 ∙ 2200 = 149.60 kg/m'
Genangan air huja = 1.36 ∙ 0.05 ∙ 1000 = 68.00 kg/m'
Gelagar = 0.50 1.00 - 0.20 ∙ 2500 = 1000 kg/m'
1897.60 kg/m'
Beban trotoar (q= )
DL 1843.75 kg/m' (Diambil dari perhitungan sebelumnya)
4m 4m 4m 4m
X1 = 2 m
X2 = 4 m
X3 = 6 m
X4 = 8 m
X5 = 10 m
Gaya
Karena lintang akibat
gelagar beban
di atas mati :sendi-rol (balok sederhana), maka
tumpuan
gaya lintang maksimum berada pada titik tumpuan atau dengan kata
lain, gaya lintang maksimum = RAV = RBV
❶Untuk gelagar tepi
RAV = RBV = ½ ∙ qDL ∙ L
= ½ ∙ 3544.56 ∙ 20
= ### kg
❷Untuk gelagar tengah
RAV = RBV = ½ ∙ qDL ∙ L
= ½ ∙ 2664.12 ∙ 20
= ### kg
2) Beban hidup
20 20
Faktor kejut (Fk= 1 + = 1 +
50 + L 50 + 20
= 1.286
Beban lajur (q) → L < 30 m, BM 100%.
q = 2.20 ton/m' (untuk satu jalur selebar 3 m)
q100% = 2.20 ton/m'
q = 2200.00 ton/m'
4m 4m 4m 4m
X1 = 2 m
X2 = 4 m
PLL
qLL
4m 4m 4m 4m
X1 = 2 m
X2 = 4 m
X3 = 6 m
X4 = 8 m
X5 = 10 m
2 6.00
Mx (q) = 1 ∙ 0.00 ∙ 0 1 -
6.00
2 0 0
= #DIV/0! kg.m
M3LL = #DIV/0! + #DIV/0! = #DIV/0! kg.m
Gaya
Karena lintang akibat
gelagar beban
di atas hidupsendi-rol
tumpuan : (balok sederhana), maka
gaya lintang maksimum berada pada titik tumpuan atau dengan kata
lain, gaya lintang maksimum = RAV = RBV
❶Untuk gelagar tepi
RAV = RBV = ½ ∙ qLL ∙ L + ½ ∙ PLL
= ½ ∙ 704.00 ∙ 20 + ½ ∙ ###
= ### kg
❷Untuk gelagar tengah
RAV = RBV = ½ ∙ qLL ∙ L + ½ ∙ PLL
= ½ ∙ 1408.00 ∙ 20 + ½ ∙ ###
= ### kg
Tabel Momen Lentur Gelagar Tepi
Pembebanan M1 (kg.m) M2 (kg.m) M3 (kg.m) M4 (kg.m) M5 (kg.m)
Beban mati #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Beban hidup #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Total #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
b) Perhitungan penulangan
1) Penulangan balok tepi
Mu = #DIV/0! kg.m = #DIV/0! N.mm
bef
hef = 300 mm
h = 900 mm
bw = 500 mm
● Lebar efektif balok (bef)
bef = ¼ ∙ L = ¼ ∙ ### = 5000 mm
bef = bw + 16 ∙ hf = 500 + 16 ∙ 200 = 3700 mm
bef = jarak as ke as gela = 1360 mm
Maka digunakan nilai bef yang terkecil
1360yaitu
mm
MR > MU
### N.mm > #DIV/0! N.mm #DIV/0!
Maka balok dianggap berperilaku balok T persegi dan lebar
1360efektif
mm bef =
fy 350
m = = = 16.4706
0.85 · fc' 0.85 · 25
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00400
fy 350
1 2 ∙ m ∙ k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · ### · #DIV/0!
= 1 - 1 -
### 350
= #DIV/0!
Kontrol :
Asperlu < Aspakai
#DIV/0! mm2 < 9650.973 mm2 #DIV/0!
● Vu = ### kg = 449.542 kN
1
● Vc = fc' ∙ b ∙ d
6
1
= 0 ∙ 0 ∙ 0
6
= 0.000 N
= 0.000 kN
Vu
● Vs = - Vc
Ø
449.542
= - 0.000
0.6
= 749.236 kN
= 749236.190 N
1 1
● fc' ∙ b ∙ d = 0 ∙ 0 ∙ 0
3 3
= 0.000 N
= 0.000 kN
1
Vs > fc' ∙ b ∙ d
3
749.236 kN < 0.000 kN
1
Smax = d
2
1
= 0
2
= 0 mm
Penulangan torsi :
Diketahui :
daktual > 0.6 m
0.862 m > 0.6 m Sehingga dibutuhkan tulangan torsi
bef = 1500 mm
6 Ø 32 hef = 300 mm
4 Ø 10 -250 mm Ø 10 -100 mm h = 900 mm
12 Ø 32
bw = 500 mm
bef = 1500 mm
6 Ø 32 hef = 300 mm
4 Ø 10 -250 mm Ø 10 - 250 mm h = 900 mm
12 Ø 32
bw = 500 mm
bef
hef = 300 mm
h = 900 mm
● Lebar efektif
bw =balok (bef)
500 mm
bef = ¼ ∙ L = ¼ ∙ ### = 5000 mm
bef = bw + 16 ∙ hf = 500 + 16 ∙ 200 = 3700 mm
bef = jarak as ke as gela = 1360 mm
Maka digunakan nilai bef yang terkecil
1360yaitu
mm
MR > MU
### N.mm > #DIV/0! N.mm #DIV/0!
Maka balok dianggap berperilaku balok T persegi dan lebar
1360efektif
mm bef =
fy 350
m = = = 16.4706
0.85 · fc' 0.85 · 25
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00400
fy 350
1 2 ∙ m ∙ k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · ### · #DIV/0!
= 1 - 1 -
### 350
= #DIV/0!
ρmin < ρperlu < ρmax, maka digunakan ρ=perlu#DIV/0!
● Vu = ### kg = 456.583 kN
1
● Vc = fc' ∙ b ∙ d
6
1
= 0 ∙ 0 ∙ 0
6
= 0.000 N
= 0.000 kN
Vu
● Vs = - Vc
Ø
456.583
= - 0.000
0.6
= 760.972 kN
= 760972.381 N
1 1
● fc' ∙ b ∙ d = 0 ∙ 0 ∙ 0
3 3
= 0.000 N
= 0.000 kN
1
Vs > fc' ∙ b ∙ d
3
760.972 kN < 0.000 kN
1
Smax = d
2
1
= 0
2
= 0 mm
bef = 1500 mm
5 Ø 32 hef = 300 mm
Ø 10 - 50 mm h = 900 mm
15 Ø 32
bw = 500 mm
bef = 1500 mm
5 Ø 32 hef = 300 mm
Ø 10 - 200 mm h = 900 mm
15 Ø 32
bw = 500 mm
bw = 500 mm
B. Perencanaan Diafragma
1) Umum
Mutu beton (fc') = 25 MPa
Mutu baja tulangan (fy) = 350 MPa
Elastisitas baja (Es) = 200000 MPa
Lebar balok diafragm = 0.30 m
Tinggi balok diafragma = 0.50 m
Bentang bersih balok = 4 - 0.50 = 3.50 m
Spasi balok = 40 mm
Berat volume beton bertulang = 2500 kg/m3
ø Sengkang = 8 mm
ø tul. Longitudinal balok utama = 16 mm
2) Pembebanan
d = h - ds -ø Sengkang- ½ ∙ ø tul. Pokok
= 500 - 40 - 8 - ½ ∙ 16
= ketentuan
Dalam 444 mm momen dan gaya geser rencana pada gelagar utama,
kekuatan balok diafragma tidak diperhitungkan menerima
pembebanan, sehingga praktis beban yang bekerja :
qDL = 0.30 ∙ 0.50 ∙ 2500 = 375 kg/m
qLL = 100 kg/m (akibat beban pelaksanaan)
3) Penulangan lentur
● Koefisien tahanan (k)
Mu 6193750.000
k = =
ø ∙ bef ∙ d2 0.80 ∙ 300 ∙ 444 2
= 0.13091
fy 350
m = = = 16.4706
0.85 · fc' 0.85 · 25
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00400
ρmin = = = 0.00400
fy 350
0.85 ∙ fc' ∙ β 600
ρmax = 0.75
fy 600 + fy
0.85 ∙ 25 ∙ 0.85 600
= 0.75
350 600 + 350
= 0.02445
1 2 ∙ m ∙ k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · ### · 0.13091
= 1 - 1 -
### 350
= 0.00038
ρmin > ρperlu < ρmax, maka digunakan ρ=min0.00400
1
● Vc = fc' ∙ b ∙ d
6
1
= 0 ∙ 300 ∙ 444
6
= 0.000 N
= 0.000 kN
2 Ø 16
Ø 8 - 200 mm
500 mm
4 Ø 16
300 mm
Penulangan Diafragma