DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Jumlah lalu lintas yang melewati jalan itu seperti pada table dibawah. Sungai merupakan
sungai alami yang dilewati hanyutan kayu dan sampah.
Kelompok LHR
1 2000
2 3000
3 5000
4 7000
5 8000
6 12000
7 14000
8 15000
9 16000
10 18000
1. Data Umum
a. Dimensi
• Bentang jembatan = 18 m
• Lebar lalu lintas = 2 x 3,5 =7m
• Lebar trotoar =2x1 =2m
• Lebar total =9m
b. Konstruksi
• Tipe jembatan = Jembatan balok T
• Lantai jembatan = Beton K 350
• Gelagar memanjang = Beton K 350
• Diafragma = Beton K 350
• Abutment = Beton K 350
• Pilar = Beton K 350
• Pondasi = Tiang Pancang
2. Data Tanah
Dari hasil penyelidikan tanah di lokasi pembangunan jembatan diperoleh pekerjaan
Boring dilakukan pada 2 titik (BH 1 dan BH 2) namun terdapat beda tinggi ± 2.
Sedangkan untuk pekerjaan sondir dilakukan pada 4 titik. Pada keempat titik
pelaksanaan menunjukkan hasil yang serasi dimana lapisan lanau berlempung di
permukaan memiliki konsistensi sangat lunak hingg kedalaman -2.00 s/d -4.00 m.
Di bawah kedalaman ini dijumpai lapisan pasir agak padat hingga kedalaman
bervariasi -5.00 s/d -8.00 m. Lapisan selanjutnya adalah lapisan lempung dan lanau
dengan konsistensi sedang hingga kedalaman -11/-12 m. Lapisan terakhir dijumpai
adalah pasir berlanau dengan kapasitas agak padat sampai dengan padat yang
menyebabkan kapasitas alat sondir 250 kg/cm² tercapai di kedalaman maksimum
antara 13.20 m s/d 13.80 m.
3. Spesifikasi Konstruksi
Pada perencanaan proyek jembatan balok T dipakai mutu beton K 350 dan
mutubaja U 39 (PBI ’71 tabel 10.42)
a) Angka n ( PBI ’71 hal 132 )
• n = 19 untuk pembebanan tetap
• b = 13 untuk pembebanan sementara
b) Daftar berat isi bahan–bahan bangunan (Jembatan “Bab III Peraturan
Pembebanan Jembatan hal. 37) :
• Baja Tuang = 7,85 t/m³
• Besi tuang = 7,25 t/m³
• Alumunium paduan = 2,80 t/m³
• Beton Bertulang = 2,40 t/m³
• Beton biasa, cycloope = 2,20 t/m³
• Pasangan batu atau kaca = 2,00 t/m³
• Kayu = 1,00 t/m³
• Tanah, pasir dan kerikil = 2,00 t/m³
• Perkerasan Jalan beraspal = 2,00–2,50 T t/m³
• Air = 1,00 t/m³
MUTU BAHAN
Mutu beton K- 300 fc = 24,9 Mpa
Mutu baja tulangan Ø > 13 mm U- 42 fy = 420 Mpa
Mutu baja tulaangan Ø ≤ 13 mm U- 42 fy = 420 Mpa
SPECIFIC GRAVITY
Berat beton bertulang wc = 25 kN/m3
Berat beton tidak bertulang (beton rabat) w'c = 24 kN/m3
Berat pasangan batu wp = 2,5 kN/m3
Berat aspal wa = 22 kN/m3
Percepatan gravitasi g= 10 kN/m3
PERENCANAAN ABUTMEN 2
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen
struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat sendiri struktur atas, dan berat sendiri struktur bawah.
PERENCANAAN ABUTMEN 3
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Beban pada abutment akibat beban mati tambahan P ma = 1/2 Wma = 380,8
Eksentrisitas beban terhadap pusat pondasi e= 0,01
Momen pada pondasi akibat berat sendiri struktur atas Mma = Pma * e = 3,808
Panjang Bentang 16
Lebar Trotoar 1
Jumlah Trotoar, 2
PENGARUH TEMPERATUR
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh
temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur
maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
PERENCANAAN ABUTMEN 8
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PERENCANAAN ABUTMEN 9
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gaya angin tambahan arah horizontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang
meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus:
Gaya Angin Tambahan : TEW2 = PD * Ab = 0,0032 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = HT + h/2 = 10,5 m
Momen pada Fondasi : MEW2 = TEW2 * YEW2 = 0,033 kNm
Lengan terhadap Breast Wall : Y'EW2 = YEW2-h11-h9= 8,5 m
Momen pada Breast Wall : M'EW2 = TEW2*Y'EW2= 0,02707 kNm
3. Beban Angin Total pada Abutment
Total beban angin pada Abutment TEW = TEW1 + TEW2 0,0064 kN
Total momen pada Fondasi MEW = MEW1 + MEW2 0,060 kNm
Total momen pada Breast Wall M'EW = M'EW1 + M'EW2 0,045 kNm
PERENCANAAN ABUTMEN 10
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Beban Angin
Tekanan angin horizontal adalah tekanan angin yang ditentukan pada pasal ini diasumsikan disebabkan
oleh angin rencana dengan kecepatan dasar (VB) sebesar 90 hingga 126 km/jam Untuk jembatan atau
bagian jembatan dengan elevasi lebih tinggi dari 10000 mm diatas permukaan tanah atau permukaan
air, kecepatan angin rencana, VDZ, harus dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
V0 = 13,2 km/jam
V10 = 126 km/jam
VB = 126 km/jam
Z = 3350 mm
Z0 = 70 mm
VDZ = 127,65 km/jam
PB = 24,9 MPa
PD = 24,26 MPa
PERENCANAAN ABUTMEN 11
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tekanan angin rencana harus dikerjakan baik pada struktur jembatan maupun pada kendaraan yang
melintasi jembatan. Jembatan harus direncanakan memikul gaya akibat tekanan angin pada
kendaraan, dimana tekanan tersebut harus diasumsikan sebagai tekanan menerus sebesar 1,46 N/mm,
tegak lurus dan bekerja 1800 mm diatas permukaan jalan.
PERENCANAAN ABUTMEN 12
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PERENCANAAN ABUTMEN 13
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PERENCANAAN ABUTMEN 14
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Data Tanah
PERENCANAAN ABUTMEN 15
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelas Situs
PERENCANAAN ABUTMEN 16
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton bertulang, maka faktor jenis struktur
S = 1*F dengan, F = 1,25-0,025*n dan F harus diambil ≥ 1
F = faktor perangkaan
n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi arah lateral
Untuk n = 1 maka: F = 1,25-0,025*n 1,225
S = 1*F 1,225
PERENCANAAN ABUTMEN 18
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PERENCANAAN ABUTMEN 19
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (ΔaG) sebagai berikut :
θ = tan -1 (Kh)
KaG = cos (ϕ' - θ) / [cos2θ * {1 + √sinϕ' * sin(ϕ' - θ))/cos θ}]
ΔaG = KaG - Ka
Tekanan tanah dinamis, p = HW * ws * ΔKaG
H = 9,500 m
By = 15 m
Kh = 5,51 m
ϕ' = 0,320253 rad
Ka = 0,521136
Ws = 17,2 kN/m3
θ = 0,2205
[cos2θ * {1 + √sinϕ' * sin(ϕ' - θ))/cosθ}] = 1,124937
KaG = 0,884519
ΔaG = 0,35823
Gaya gempa lateral = 3465,878
Lengan terhadap Fondasi = 5
Momen akibat gempa = 17329,39
GESEKAN PERLETAKAN
PERENCANAAN ABUTMEN 20
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
C Aksi Lingkungan
7,000 Temperatur TG 12,000 91,200
8,000 Beban angin EWs 0,006
EWL 0,015 0,00015
9,000 Beban gempa EQ 3603,010 629,520 494,920 1867,810 1416,930
D Aksi lainnya
10,000 Gesekan BF 1073,121 8155,723
REKAPITULASI BEBAN PADA BREASTWALL
REKAP BEBAN KERJA Arah Vertikal Horisontal Momen
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1,000 Berat sendiri MS 3893,922 1541,680
2,000 Beban mati tambahan MA 440,730 380,800
3,000 Tekanan tanah TA 748,121 2448,825
B Aksi Sementara
4,000 Beban lajur ''D'' TD 449,900 4,499
5,000 Beban pedestrial TP 80,000 0,800
6,000 Gaya rem TB 125,000 3750,000
C Aksi Lingkungan
7,000 Temperatur TG 12,000
8,000 Beban angin EWs 0,006
EWL 0,015 0,000
9,000 Beban gempa EQ 3603,010 629,520 494,920 998,800 682,510
D Aksi lainnya
10,000 Gesekan BF 1073,121 8155,723
PERENCANAAN ABUTMEN 22
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PERENCANAAN ABUTMEN 23
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
11 Daya Layan IV - - - - - 0
12 Fatik - - - - - 0
PERENCANAAN ABUTMEN 24
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
11 Daya Layan IV - - - - - -
12 Fatik - - - - - -
PERENCANAAN ABUTMEN 25
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BEBAN ULTIMATE
Keadaan Batas Aksi Tetap AKSI SEMENTARA
No
Aksi/Beban MS MA TA TD TP TB
1 Kuat I 1,3 1,4 1,25 1,8 1,8 1,8
2 Kuat II' 1,3 2 1,25 1,4 1,4 1,4
3 Kuat III 1,3 1,4 1,25 - - -
4 Kuat IV 1,3 1,4 1,25 - - -
5 Kuat V 1,3 1,4 1,25 - - -
6 Ekstrem I 1,3 1,4 1,25 0,3 0,3 0,3
7 Ekstrem II 1,3 1,4 1 0,5 0,5 0,5
8 Data Layan I 1,3 1 1 1 1 1
9 Daya Layan II 1,3 1 1 1,3 1,3 1,3
PERENCANAAN ABUTMEN 27
KELOMPOK 7
TUGAS STURKTUR JEMBATAN FAKULTAS TEKNIK
(HSKB-826) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
11 Daya Layan IV - - - - -
12 Fatik - - - - -
PERENCANAAN ABUTMEN 29
KELOMPOK 7