B. BAHAN STRUKTUR
Mutu beton : K - 240.96
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 * √ fc' = 21019.04 MPa
Angka poisson ᴗ = 0.2
Modulus geser G = Ec / (2*(1 + u)) = 8757.93 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.00E-05 / °C
Mutu baja : BJ - 37
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan dasar, fs = fy / 1.5 = 160 MPa
Modulus elastis baja, Es = 210000 MPa
B. BAHAN STRUKTUR
Mutu beton : K - 240.96
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 * √ fc' = 21019.04 MPa
Angka poisson ᴗ = 0.2
Modulus geser G = Ec / (2*(1 + u)) = 8757.93 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.00E-05 / °C
Mutu baja : BJ - 37
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan dasar, fs = fy / 1.5 = 160 MPa
Modulus elastis baja, Es = 210000 MPa
T = 50 kN
Momen maksimum pd slab dihitung berdasarkan metode one way slab dengan beban
sebagai berikut :
QMS = 5.000 kN/m
QMA = 1.590 kN/m
PTT = 65.000 kN
PEW = 1.008 kN
ΔT = 12.500 °C
Koefisien momen lapangan dan momen tumpuan untuk bentang menerus dengan beban
merata, terpusat, dan perbedaan temperatur adalah sebagai berikut :
6.2. KOMBINASI-1
Faktor Mtumpuan Mlapangan Mtumpuan Mlapangan
No Jenis Beban
Beban ( kNm ) ( kNm ) ( kNm ) ( kNm )
1 Berat sendiri 1.30 0.937 0.469 1.218 0.610
2 Beban mati tambahan 2.00 0.372 0.193 0.745 0.386
3 Beban truk "T" 2.00 15.230 13.718 30.459 27.437
4 Beban angin 1.00 0.236 0.213 0.236 0.213
5 Pengaruh temperatur 1.00 0.005 0.025 0.005 0.025
Total Momen ultimit slab, Mu = 32.663 28.670
6.3. KOMBINASI-2
Faktor Mtumpuan Mlapangan Mtumpuan Mlapangan
No Jenis Beban
Beban ( kNm ) ( kNm ) ( kNm ) ( kNm )
1 Berat sendiri 1.30 0.937 0.469 1.218 0.610
2 Beban mati tambahan 2.00 0.372 0.193 0.745 0.386
3 Beban truk "T" 1.00 15.230 13.718 15.230 13.718
4 Beban angin 1.20 0.236 0.213 0.283 0.255
5 Pengaruh temperatur 1.20 0.005 0.025 0.006 0.030
Total Momen ultimit slab, Mu = 17.482 15.000
7. PEMBESIAN SLAB
7.1. TULANGAN LENTUR NEGATIF
Momen rencana tumpuan : Mu = 32.663 kNm
Mutu beton : K - 240.964 Kuat tekan beton, fc' = 20.00 MPa
Mutu baja : U - 37 Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tebal slab beton, h = ts = 200 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 35 mm
Modulus elastis baja, Es Es = 2.10E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1 * 0.85 * fc' / fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.043
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [ 1 - ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc' ) ] = 5.979
Faktor reduksi kekuatan lentur, φ = 0.8
Momen rencana ultimit, Mu = 32.663 kNm
Tebal efektif slab beton, d = h - d' = 165 mm
Ditinjau slab beton selebar 1 m, b = 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / φ = 40.829 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10⁶ / ( b * d² ) = 1.500
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc' / fy * [ 1 - √ 1 - 2 * Rn / (0.85 * fc' )] = 0.0066
Rasio tulangan yang diperlukan : ρmin = 25% * ( 1.4 / fy ) = 0.0015
Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0.0066
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 1081.032 mm²
Diameter tulangan yang digunakan, = D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D² * b / As = 186.066 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
As = π / 4 * D² * b / s = 1340.952 mm²
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok.
As' = 50% * As = 670.476 mm²
Diameter tulangan yang digunakan, = D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D² * b / As = 198.047 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 150
As = π / 4 * D² * b / s = 885.238 mm²
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
Ϛ = 0.20
λ = Ϛ / ( 1 + 50 * ρ ) = 0.14343
D13 - 150
D13 - 150
D16 - 150
D16 - 150
D13 - 150
D16 - 150
D13 - 150
D13 - 150
D16 - 150
D13 - 150
II. PERHITUNGAN SLAB TROTOAR D16
D13 D13 T = 50 kN
D16 150--150
D13
-D16 150
1. BERAT SENDIRI TROTOAR
B. BAHAN STRUKTUR
Mutu beton : K - 240.96
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 * √ fc' = 21019.04 MPa
Angka poisson ᴗ = 0.2
Modulus geser G = Ec / (2*(1 + u)) = 8757.93 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.00E-05 / °C
Mutu baja : BJ - 37
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan dasar, fs = fy / 1.5 = 160 MPa
Modulus elastis baja, Es = 210000 MPa
Compact section ( OK )
Beban hidup sebelum komposit, merupakan beban hidup pekerja pada saat
pelaksanaan konstruksi, dan diambil qL = 2.000 kN/m²
Beban hidup girder sebelum komposit, QL = s * qL = 3.000 kN/m
Qt = QD* QL = 6.000 kN/m
Q P M Lendutan
No Jenis Bahan
( kN/m ) (kN) ( kNm ) δ max
1 Berat sendiri (MS) 6.319 0.00884
2 Beban mati tamb (MA) 1.590 0.00222
3 Beban lajur "D" (TD) 12.000 92.400 0.03156
4 Gaya rem (TB) 52.433 0.00023
5 Beban angin (EW) 1.008 0.00141
6 Beban gempa (EQ) 0.659 0.00092
KOMBINASI - 2 125%
Gaya Geser
No Jenis Beban
V ( kN )
1 Berat sendiri (MS) 44.233
2 Beban mati tamb (MA) 11.130
3 Beban lajur "D" (TD) 130.200
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 7.056
6 Beban gempa (EQ)
Vmax = 192.619
KOMBINASI - 3 140%
Gaya Geser
No Jenis Beban
V ( kN )
1 Berat sendiri (MS) 44.233
2 Beban mati tamb (MA) 11.130
3 Beban lajur "D" (TD) 130.200
4 Gaya rem (TB) 7.490
5 Beban angin (EW) 7.056
6 Beban gempa (EQ)
Vmax = 200.109
KOMBINASI - 4 150%
Gaya Geser
No Jenis Beban
V ( kN )
1 Berat sendiri (MS) 44.233
2 Beban mati tamb (MA) 11.130
3 Beban lajur "D" (TD) 130.200
4 Gaya rem (TB) 7.490
5 Beban angin (EW) 7.056
6 Beban gempa (EQ) 4.613
Vmax = 204.722
Persen Vmax 100% Vmax
No Kombinasi Beban
Teg. Ijin ( KN ) ( kN )
1 Kombinasi - 1 100% 185.563 185.563
2 Kombinasi - 2 125% 192.619 154.095
3 Kombinasi - 3 140% 200.109 142.935
4 Kombinasi - 4 150% 204.722 136.482
Vmax (rencana) = 185.563 kN
B. BAHAN STRUKTUR
Mutu beton : K - 240.96
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 * √ fc' = 21019.04 MPa
Angka poisson ᴗ = 0.2
Modulus geser G = Ec / (2*(1 + u)) = 8757.93 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.00E-05 / °C
Mutu baja : BJ - 37
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan dasar, fs = fy / 1.5 = 160 MPa
Modulus elastis baja, Es = 210000 MPa
Sambungan
WF . 500 . 300 . 11 . 15
a. Data Teknis :
Profil baja WF . 500 . 300 . 11 . 15
- Berat profil baja Wprofil = 114.000 kg/m
- Tinggi d = 500 mm
- Lebar b = 300 mm
- Tebal badan tw = 11 mm
- Tebal sayap tf = 15 mm
- Luas penampang A = 146 cm²
- Tahanan momen Wx = 2500 cm³
- Momen Inersia Ix = 6.04E+04 cm⁴
- Tegangan ijin profil σ ijin = 1600 kg/cm²
- Tegangan ijin baut = 1600 kg/cm²
Momen kapasitas profil σ ijin x Wx = 4000000 kg/cm²
b. Perencanaan Sambungan
- Alat sambungan dengan baut Ø 3/4" = 19 mm
- Pelat sambungan pada flens
tebal = 50 mm
b' = 200 mm
- Pelat sambungan pada web
tebal = 50 mm
b' = 750 mm
- Tegangan pada baut
* Tegangan geser
t = 9.6 kNcm2
* Tegangan tumpu
s tp = 1.5 x s ijin profil ( untuk S1 ≥ 2d )
= 1.5 x 1600
= 2400 kg/cm² = 24.00 kN/cm²
s tp = 1.2 x s ijin profil ( untuk 1,5 d ≤ S1 ≤ 2d )
= 1.2 x 1600
= 1920 kg/cm² = 19.20 kN/cm²
b. 1.5 d ≤ u ≤ 3d
1.5 x 19 ≤ u ≤ 3 x 19
28.5 ≤ u ≤ 57
u = 29 mm
c. 2.5 d ≤ S1 ≤ 7d
2.5 x 19 ≤ u ≤ 7 x 19
47.5 ≤ u ≤ 133
u = 86 mm
- Perhitungan Sambungan
Kekuatan sambungan ditentukan oleh kuatnya kapasitas dari profil itu sendiri, dimana momen
kapasitas profil sebesar 4000000 kg/cm² didistribusikan ke sayap dan ke badan profil. Besarnya
distribusi momen tersebut sebanding dengan inersia sayap dan inersia badan.
Mf = ( If / It ) / Mpr
Mb = ( Ib / It ) / Mpr
Dimana :
Mf = Momen pada sayap (flens)
Mb = Momen pada badan (web)
If = Inersia sayap
Ib = Inersia badan
It = (If + Ib)
- Menurut PPBBI, mei, 1984, ukuran maksimal dari diameter lubang paku keling / baut ditambah 1
mm. Jadi diameter baut yang diperhitungkan adalah :
* Pada badan ( web )
D = 19 + 1 = 20 mm
* Pada sayap ( flens )
D = 19 + 1 = 20 mm
Σx2 = 6480
Σy2 = 6480
- Inersia badan
A lubang = 10.00 cm2
Iw = 10011.41 cm4
Iw 2 x 10011.40727 = 20022.81 cm4
Iw lubang = 3.333 cm4
I lubang = 6426.67 cm4
Iw total Iw - I lubang = 20022.81 - 6426.667
Iw total = 13596.15 cm 4
- Inersia total
Inersia total If total + Iw total = 160810.01 cm4
d. Momen yang bekerja pada flens dan badan (Mf dan Mb)
- Mf = ( If total / It ) . Mpr
Mf = 3661808.429 kg.cm
- Mb = ( Iw total / It ) . Mpr
Mb = 338191.5711 kg.cm
Dengan adanya gaya normal, maka timbul tegangan pada flens yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Af = 4 . ( 8.6 . 5 ) - 4 . ( 2 . 5 )
Af = 132.000 kg
Tegangan pada flens = 554.819 ≤ 1600 …………. OK
Jadi pelat masih aman untuk menahan beban
Dari kedua nilai di atas dapat disimpulkan bahwa baut pada flens mampu untuk menahan beban
yang bekerja karena Kgs dan Ktp > K
Nilai kedua perhitungan di atas menunjukkan bahwa baut kuat menahan beban yang bekerja
karena Kgs dan Ktp > K1
2. SAMBUNGAN DIAFRAGMA
Direncanakan menggunakan diafragma dari profil baja yaitu WF 200 . 100 . 5.5 . 8 dengan data-data
teknis sebagai berikut
Data teknis :
WF 200 . 100 . 5.5 . 8
- Berat profil baja = 21.30 kg/m
- Tinggi = 200 mm
- Lebar = 100 mm
- Tebal badan = 5.5 mm
- Tebal sayap = 8 mm
Untuk menyambung dengan gelagar utama digunakan pelat siku 150 . 150 . 18
dan alat sambungannya baut dengan D = Ø 1/2" = 1 cm
Perhitungan sambungan
- Beban-beban yang bekerja
berat sendiri profil = 21.30 kg/m
muatan thd konstruksi = 100 kg/m
Beban total = 121.30 kg/m
- Momen maksimum
M max = 1/8 x Wd x L2
M max = 34.116 kg.m
- Gaya horizontal pada sambungan (Tm) adalah kopel dari momen yang bekerja
Tm = M max / L
Tm = 22.744 kg