Anda di halaman 1dari 25

MODUL 9

DIAGRAM JARINGAN KERJA


(PDF)

Oleh : Endang Mulyani

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
DIAGRAM JARINGAN KERJA
(NETWORK PLANNING DIAGRAM)

PDM (Precedence Diagram Method)


Precedence Diagram Methods (PDM) pada
prinsipnya sama dengan CPM hanya perbedaannya
yaitu :
 Kegiatan ditulis dalam kotak
 Garis menunjukkan hubungan saling ketergantungan
antar kegiatan
 Pada PDM kegiatan digambarkan pada node (dalam bentuk
kotak), dan hubungannya digambarkan dengan garis penghubung
(arah).

D
2 5

A E

1 B
4
C F G
6 7
3
115

CPM

D
A
E

B F G

C PDM
LOGIKA KETERGANTUNGAN PADA PDM
Hubungan ketergantungan antara aktivitas satu dengan aktivitas lainnya pada PDM
diatur lebih rinci yaitu :

1) Finish to Start ( FS ), yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya kegiatan


berikutnya tergantung pada selesainya kegiatan sebelumnya.

i j
FSij

Selang waktu menunggu untuk dapat melanjutkan aktivitas berikutnya disebut lag.
Jika FSij = 0 berarti aktivitas j dapat langsung dimulai setelah aktivitas i selesai.
Dalam diagram balok diperlihatkan sebagai berikut :

FSij

Jika Fsij = X hari, berarti aktivitas j boleh dimulai setelah X hari selesainya aktivitas i

FSij = x
x
2) START TO START ( SS ) YAITU HUBUNGAN YANG MENUNJUKKAN BAHWA MULAINYA AKTIVITAS
SESUDAHNYA TERGANTUNG PADA MULAINYA AKTIVITAS SEBELUMNYA. SELANG WAKTU ANTARA
DIMULAINYA KEDUA AKTIVITAS TERSEBUT DISEBUT LAG.

j
SSij

Jika SSij = 0 artinya kedua aktivitas (i & j) dimulai bersama – sama atau aktivitas j dapat
dimulai bersama aktivitas i.

i
Ssij = 0
j

Jika SSij = X hari, artinya aktivitas j boleh dimulai setelah aktivitas i berlangsung X hari.

i
Ssij = x
x j
3). FINISH TO FINISH (FF) YAITU HUBUNGAN YANG MENUNJUKKAN BAHWA SELESAINYA AKTIVITAS
BERIKUTNY TERGANTUNG PADA SELESAINYA AKTIVITAS SEBELUMNYA. SELANG WAKTU ANTARA
SELESAINYA KEDUA AKTIVITAS TERSEBUT DISEBUT LAG

FFij
i

FFij = 0 artinya selesainya kedua aktivitas (i & j) tersebut secara bersamaan

i
FFij = 0
j

FFij = X hari artinya, aktivitas j selesai, setelah X hari aktivitas i selesai.

i FFij = x
x
j

FFij = X hari artinya, aktivitas j selesai X hari lebih dahulu dari aktivitas i

FFij = x i

j x
4). START TO FINISH (SF) YAITU HUBUNGAN YANG MENUNJUKKAN BAHWA SELESAINYA AKTIVITAS
BERIKUTNYA TERGANTUNG PADA MULAINYA AKTIVITAS SEBELUMNYA.

i
SFij

Jika SFij = X hari, berarti aktivitas j akan selesai setelah X hari dari saat dimulainya aktivitas i.

i1 i2

j
SFij = x

Adanya hubungan Start to Finish ini mengakibatkan bahwa pelaksanaan pekerjaan dapat dipecah (dibagi
bertahap)

Dari keempat macam hubungan tersebut, jika Fij hasilnya negatif maka selang waktu
kedua aktivitas tersebut dinamakan lead atau disebut juga hubungan dengan negative lag.
Misalnya Finish to Start hubungan dengan negative lag.

FSij = -1
i j
PERHITUNGAN

PDM tidak menggunakan aktivitas semu (dummy), hubungan antara aktivitas


menjadi logis dan realistis karena ada 4 macam hubungan yang
menyatakan sifat dari pelaksanaan aktivitas tersebut

Hasil hitungan yang diharapkan adalah :


 waktu mulai paling cepat atau Earliest Start Time (EST)

 waktu selesai paling cepat atau Earlies Finish Time (EFT)

 waktu mulai paling lambat atau Latest Start Time (LST)

 waktu selesai paling lambat atau Latest Finish Time ( LFT ),

 Free Float yaitu waktu tenggang atau keterlambatan yang diperbolehkan


untuk suatu aktivitas agar tidak mengganggu aktivitas berikutnya.
 Total Float yaitu waktu tenggang total untuk suatu aktivitas atau
keterlambatan yang diperbolehkan untuk suatu aktivitas agar tidak
mengganggu waktu penyelesaian aktivitas secara keseluruhan,
 Waktu total penyelesaian proyek
ANALISIS WAKTU
Dari hasil hitungan dapat dianalisis :
 aktivitas–aktivitas mana yang kritis,
 aktivitas–aktivitas mana yang mempunyai kelonggaran yang cukup besar.
Notasi yang akan digunakan dalam hitungan adalah sbb. :
 D = Durasi aktivitas, yaitu lamanya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan aktivitas tersebut
 ES = Earliest Start yaitu saat mulai paling awal untuk suatu aktivitas
 EF = Earliest Finish yaitu saat selesai paling lambat untuk suatu
aktivitas.
 LS = Latest Start yaitu saat mulai paling lambat
 LF = Latest Finish yaitu saat selesai paling lambat
 SS = Lead factor yaitu sejumlah waktu atau persentase pekerjaan dari
aktifitas selanjutnya. Faktor tersebut merupakan factor dalam
hubungan Start to Start.
 FF = Lag factor yaitu sejumlah waktu atau persentase pekerjaan dari
suatu aktivitas yang masih harus diselesaikan ketika aktivitas
sebelumnya selesai seluruhnya.
PERHITUNGAN

Perhitungan dalam PDM berdasarkan :


1. Perhitungan ke muka (forward pass computation)
2. Perhitungan ke belakang (backward pass computation)

Perhitungan ke muka :
 Hitungan ke muka ini pada dasarnya adalah untuk
menghitung waktu tercepat (earliest start time) dan waktu
selesai tercepat (earliest finish time).

 Dalam hitungan ke muka akan digunakan :


i = indeks yang mewujudkan aktivitas pendahulu
j = indeks yang mewujudkan aktivitas selanjutnya
a. Untuk aktivitas awal

Start A
0 0

ESA = 0

b. Untuk aktivitas dengan hubungan Finish to Start

i j
EFi FSij ESj Dj EFj

ESj = EFi + FSij


EFj = ESj + Dj
C. Untuk aktivitas dengan hubungan Start to Start

i j

ESi ESj Dj EFj

SSij

ESj = ESi + SSij


EFj = ESj + Dj

d. Untuk aktivitas dengan hubungan Finish to Finish

i j

EFi ESj Dj EFj

FFij

ESj = EFi + FFij - Dj


EFj = ESj + Dj
e. Jika suatu aktivitas tidak hanya tergantung pada satu aktivitas
tetapi lebih dari satu maka,
ESi = max (ESSij)
EFj = max (ESij) + Dj
dimana i = 1,2,3, ………aktivitas yang berakhir pada aktivitas j.

Contoh perhitungan pada PDM :

1 FS14 = 1 4

17 11

FFij

2 FS24 = 0

19

SS34 = 3

14
Tinjauan hubungan aktivitas 4 dengan aktivitas 1
ES4 = EF1 + FS14 = 17 + 1 = 18
EF4 = ES4 + D4 = 18 + 11 = 29

Tinjauan hubungan aktivitas 4 dengan aktivitas 2


ES4 = EF2 + FS24 = 19 + 0 = 19
EF4 = ES4 + D4 = 19 + 11 = 30

Tinjauan hubungan aktivitas 4 dengan aktivitas 3


ES4 = ES3 + SS34 = 14 + 3 = 17
EF4 = ES4 + D4 = 17 + 11 = 28

Dari hitungan di atas, maka hanya ES4 dan EF4 yang diambil adalah :
ES4 = max (ES4 ) = 19
EF4 = max ( EF4 ) = 30
e. Jika suatu aktivitas tidak hanya tergantung pada satu aktivitas
tetapi lebih dari satu maka,
ESi = max (ESSij)
EFj = max (ESij) + Dj
dimana i = 1,2,3, ………aktivitas yang berakhir pada aktivitas j.

Contoh perhitungan pada PDM :

1 FS14 = 1 4 29
30
17 19 11 30
28
18
FFij 19
17
2 FS24 = 0

19

SS34 = 3

14
Perhitungan ke belakang :

Hitungan kebelakang digunakan untuk menghitung waktu


mulai paling lambat (latest start time) dan waktu selesai paling
lambat (latest finish time).

Dalam hitungan ke belakang akan digunakan :


 j = aktivitas pendahulu
 k = aktivitas selanjutnya

a. Untuk aktivitas terakhir LF = EF


b. Untuk aktivitas dengan hubungan Finish to Start
j k
FSjk
Dj
LSj LFj LSk

LFj = LSk - FSjk


LSj = LFj - Dj
Contoh :

j k
FSjk = 2
18
14 32 34

LFj = LSk - FSjk = 34 – 2 = 32


LSj = LFj – Dj = 32 – 18 = 14

c. Untuk aktivitas dengan hubungan Start to Start

j k

Dj
LSj LFj LSk
SSjk

LFj = LSk – SSjk + Dj


LSj = LFj - Dj
d. Untuk aktivitas dengan hubungan Finish to Finish

FFjk

j k

Dj
LSj LFj LSk LFk

LFj = LFk - FFjk


LSj = LFj - Dj
e. Untuk aktivitas dengan banyak hubungan dengan aktivitas lain
LFj = min (LFkj)
LSj = min (LFkj) - Dj
Dimana k = 1,2, 3, …….n aktivitas yang mengikuti aktivitas j

1 FS12 = 4 2

8 17 19
35
31
FS13 = 0
3

34

4
SS14 = 2

30
Tinjauan hubungan aktivitas 1 dan 2
LF1 = LS2 – FS12 = 35 – 4 = 31
LS1 = LF1 – D1 = 31 – 8 = 23

Tinjauan hubungan aktivitas 1 dengan 3


LF1 = LS3 – FS13 = 34 – 0 = 34
LS1 = LF1 – D1 = 34 – 8 = 26

Tinjauan hubungan aktivitas 1 dan 4


LF1 = LS4 – SS14 + D1 = 30 – 2 + 8 = 36
LS1 = LF1 – D1 = 36 – 8 = 28
e. Untuk aktivitas dengan banyak hubungan dengan aktivitas lain
LFj = min (LFkj)
LSj = min (LFkj) - Dj
Dimana k = 1,2, 3, …….n aktivitas yang mengikuti aktivitas j

1 FS12 = 4 2

8 17 19
23 31 31 35
31 34
23
31 36 FS = 0
26 13
28 3

34

4
SS14 = 2

30
Perhitungan Total Float

Total Float adalah waktu tenggang total atau


keterlambatan yang diperkenankan untuk suatu aktivitas tanpa
akan mengakibatkan keterlambatan bagi penyelesaian proyek.
Notasi untuk Total Float adalah TF. Total Float untuk suatu
aktivitas adalah

TF i FF
ESi EFi
D
LSi LFi

TFi = LSi – ESi atau


TFi = LFi – LSi
Perhitungan Free Float

Free Float adalah keterlambatan yang diperkenankan


untuk suatu aktivitas tanpa mengakibatkan keterlambatan untuk
memulai aktivitas selanjutnya. Notasi yang digunakan untuk
Free Float adalah FF.
Untuk aktivitas yang hanya diikuti oleh satu aktivitas.

a. Hubungan Start to Start

i j

ESi EFi ESj EFj

SSij

FFi = ESj – ESi – SSj


b. Hubungan Finish to Finish
i j

EFi EFj

FFij

FFi = EFj – EFi -FFij

c. Hubungan Finish to Start


i j
FSij
EFi ESj

FFi = ESj – EFi - FSij

Untuk aktivitas yang diikuti oleh lebih dari satu aktivitas


maka diambil hanya FFi yang terkecil.
Contoh :

20

FS12 = 0

1 3

18 18
FS13 = 0

Hubungan aktivitas 1 dengan 2


FF1 = ES2 – EF1 – FS12 = 20 – 18 – 0 = 2

Hubungan aktivitas 1 dengan 3


FF1 = ES3 – EF1 – FS13 = 18 – 18 – 0 = 0

Harga Free float yang diambil adalah


FF1 = min (FF1)
FF1 = 0

Anda mungkin juga menyukai