Anda di halaman 1dari 24

MODUL 7

DIAGRAM JARINGAN KERJA


(NETWORK PLANNING DIAGRAM)

Oleh : Endang Mulyani

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
DIAGRAM JARINGAN KERJA
(NETWORK PLANNING DIAGRAM)

 Diagram Jaringan Kerja (Network Planning Diagram)


disusun berdasarkan urutan-urutan kegiatan dari semua
jenis pekerjaan, sehingga tampak keterkaitan
ketergantungan pekerjaan yang satu dengan pekerjaan
yang lainnya.
 Biasanya rencana kerja ini digunakan pada proyek-
proyek besar yang mempunyai aktivitas pekerjaan yang
cukup banyak, kompleks dan rumit.
 Ada 3 macam Diagram Jaringan Kerja yang biasa
dipakai, yaitu :
PERT (Programme Evaluation and Review Technique)
CPM (Critical Path Method)
PDM (Precedence Diagram Method)
METHODE PERT (PROGRAMME EVALUATION
AND REVIEW TECHNIQUE)
 PERT (Penilaian dan Evaluasi Program), merupakan
pengembangan dari Metoda Gantt Chart/Bar Chart.
 PERT hampir sama dengan Critical Path Method (CPM),
perbedaan yang mendasar antara kedua teori tersebut :
 PERT menggunakan kegiatan pada lingkaran atau
Activity on Node sedangkan CPM kegiatannya pada anak
panah atau Activity on Arrow.
 PERT lebih berorientasi pada waktu sedangkan CPM
pada biaya.
 Ada 2 konsep yang harus diperhatikan pada PERT, yaitu :
 Kejadian (event) adalah keadaan yang terjadi pada
saat tertentu
 Kegiatan (activity) adalah pekerjaan yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu kejadian.

1 2
RUMUS PERT

a+4m+b
te = 6
Dimana :
te = waktu yang diharapkan (time expected)
a = waktu yang paling optimis
m = waktu yang paling mungkin
b = waktu yang paling pesimis

 Waktu yang paling optimis /optimistic duration (a)


Adalah perkiraan waktu yang mempunyai kemungkinan yang sangat besar untuk
dapat dicapai. Prakiraan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek dianggap
tanpa kendala. Waktu ini jarang terjadi.
 Waktu yang paling pesimis / pesimistic duration (b)
Adalah perkiraan waktu yang mempunyai kemungkinan sangat kecil untuk
dilaksanakan. Prakiraan waktu untuk menyelesaikan proyek jika terjadi banyak
kendala, seperti gangguan cuaca, sehingga harus tetap diperhitungkan
 Waktu yang paling mungkin / most likely duration (m)
Adalah waktu yang berdasarkan analisis estimator yaitu lamanya waktu yang
paling sering dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas tertentu, jika aktivitas
itu dilakukan berulang-ulang dalam kondisi yang sama.
Frekuensi
Waktu yang paling mungkin
Waktu yang diharapkan

Waktu optimis Waktu pesimis

Waktu
a m te b

(b  a )
σte = = S
6

V = (σte)2 = S2

TS  TE
Z=
S

Dimana :
S = Deviasi Standar
V = Varian
TS = TD = Waktu yang ditargetkan
TE = Waktu yang diharapkan
Contoh :

PERHITUNGAN PERT

3 D 5
2-5-8

B 1-2-3 F 3-4-5

1 A 2 C 4 E 6 G 7
1-4-7 5-6-13 6-8-10 1-2-3

3 5

1 2 4 6 7
TABEL S DAN V
Activity te S S2 = V TE TL Slack

1-2

2-3

2-4

3-5

4-6

5-6

6-7
TABEL S DAN V

Activity te S S2 = V TE TL Slack

1-2 4 1 1 4 4 0

2-3 2 0,33 0,11 6 9 3

2-4 7 1,33 1,77 11 11 0

3-5 5 1 1 11 14 3

4-6 8 0,67 0,45 19 19 0

5-6 4 0,33 0,11 19 19 0

6-7 2 0,33 0,11 21 21 0

Lintasan kritis : 1-2-4-6-7 Durasi = 21 satuan waktu


ΣVte = 1 + 1,77 + 0,45 + 0,11 = 3,33
S = 3,33= 1,82
Berapa probabilitas proyek tersebut jika target untuk menyelesaikan proyek selama 20
satuan waktu ?
TS – TE 20 – 21
Z= S = 1,82 = - 0,55 Tabel Distribusi Normal
Prob. = 29 %.
METODA LINTASAN KRITIS
(CRITICAL PATH METHOD = CPM)

 Metode lintasan kritis ini prinsipnya sama dengan PERT.


Jaringan kerja dari CPM menggunakan tanda/symbol sebagai
berikut :
 Anak panah (arrow) menyatakan sebuah
kegiatan/aktivitas, yang memerlukan durasi (jangka waktu)
dengan penggunaan sumber daya manusia, peralatan dan biaya.
Panjang maupun kemiringan anak panah tidak mempunyai arti,
jadi tidak perlu dengan skala. Kepala anak panah menunjukkan
arah tiap aktivitas yang dimulai dari kiri ke kanan.
 Lingkaran kecil (node) yang menyatakan sebuah
kejadian atau peristiwa (event), yang dapat terjadi pada awal,
pertengahan atau akhir dari satu atau beberapa kegiatan.
 Anak panah terputus-putus atau kegiatan semu
(dummy). Dummy adalah kegiatan semu yang tidak mempunyai
durasi karena memang tidak membutuhkan sumber daya.
ANALISIS DIAGRAM JARINGAN KERJA

Syarat dalam menyusun jaringan kerja adalah:


 Harus jelas dan mudah dibaca
 Harus dimulai dari satu kejadian (event) dan diakhiri pada satu
kejadian. Jenis kegiatan (A,B,….) ditulis di atas anak panah dan
durasi ditulis di bawah anak panah dengan syarat menggunakan satu
macam satuan waktu (hari, minggu, bulan).

A
i j
D i,j

 Anak panah digambarkan dengan garis lurus. Tidak boleh garis


lengkung namun garis patah atau miring diperbolehkan.
 Perpotongan antara anak panah sedapat mungkin dihindari.
 Antara dua kejadian hanya boleh ada satu anak panah.
 Dummy sedapat mungkin dihindari.
ANALISIS DIAGRAM JARINGAN KERJA

Untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan


mundur, lingkaran kecil dibagi atas tiga bagian, yaitu :

N = Number : Nomor peristiwa


EET = Earliest Event Time : Waktu
EET
N paling awal yang mungkin terjadi
LET LET = Latest Event Time : Saat
kejadian paling lambat yang boleh
terjadi

A = Activity : Kegiatan
A
d = Duration : Durasi kegiatan
d
ANALISIS DIAGRAM JARINGAN KERJA
 Saat kejadian paling lambat (LET) adalah waktu paling lambat
dari suatu kejadian tanpa mempengaruhi waktu proyek secara
keseluruhan. Untuk menentukan LET dengan perhitungan ke
belakang (backward). Waktu LET diambil nilai yang terkecil dari
kegiatan yang meninggalkan lingkaran atau dengan rumus :
LETi = LETj- Dij .
K 15 P

Forward L11 15 Q
21
M9 R

 Saat kejadian paling lambat (LET) adalah waktu paling lambat dari
suatu kejadian tanpa mempengaruhi waktu proyek secara keseluruhan.
Untuk menentukan LET dengan perhitungan ke belakang (backward).
Waktu LET diambil nilai yang terkecil dari kegiatan yang meninggalkan
lingkaran atau dengan rumus : LETi = LETj- Dij .

K P21
L 15 Q 18
21
M 18 R24 Backward
ANALISIS DIAGRAM JARINGAN KERJA

Apabila didalam suatu diagram jaringan kerja terdapat event yang nilai
EET = LET, maka event-event tersebut disebut Lintasan kritis.
Sedangkan aktivitas yang tidak dilalui lintasan kritis nilai EET # LET,
sehingga menyebabkan ada perbedaan waktu yang disebut dengan float.
Float terdiri dari 3 macam, yaitu :

 Total Float (TF)


Jumlah penundaan maksimum yang dapat diberikan pada suatu kegiatan
tanpa menghambat penyelesaian keseluruhan proyek untuk suatu
kegiatan (i,j) atau dengan rumus : TF = LETj – EETi - Dij
 Free Float (FF)
Penundaan yang masih dapat diberikan pada suatu kegiatan tanpa
mengakibatkan penundaan kegiatan- kegiatan berikutnya untuk suatu
kegiatan (i,j) atau dengan rumus : FF = EETj – EETi - Dij
 Independent Float (IF)
Penundaan yang masih dapat diberikan pada suatu kegiatan tanpa
mengakibatkan penundaan kegiatan-kegiatan berikutnya atau
membatasi penjadwalan kegiatan-kegiatan sebelumnya untuk suatu
kegiatan (i,j) atau dengan rumus : IF = EETj – LETi - Dij
ANALISIS DIAGRAM JARINGAN KERJA

10 A 21
i j 25
12 7

EETi LETi EETj LETj

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

A FF

A IF
A TF
CONTOH :
PERHITUNGAN CPM
C
10 E
17

A B
9
6 G
8
D F
20 5

Earliest Latest Floating


No Act
ES EF LS LF TF FF IF
GAMBAR TIME-GRID DIAGRAM
 Proyek dengan 10 kegiatan

Nama kegiatan Nomor kegiatan ( i – j ) Kurun waktu ( D )


A 1-2 3
B 2-3 2
C 2-4 4
D 2-6 8
E 3-5 4
F 4-7 6
G 5-6 3
H 6-8 6
I 7-8 7
J 8-9 4
Floating
 Perhitungan

14 14

 1. Jalur A - C - F - I - J.
 Pada jalur ini tidak terdapat float sama sekali oleh karena itu merupakan jalur kritis dari proyek
tersebut, dan kegiatan-kegiatan A,C,F,I dan J disebut kegiatan kritis.
 Total Float Kegiatan (i-j) TF = LETj - EETi - Di-j

 Total Float kegiatan A, TF(A) = 3 - 0 – 3 = 0.


 Total Float kegiatan C, TF(C) = 7 - 3 - 4 = 0.
 Total Float kegiatan F, TF(F) = 13 - 7 - 6 = 0.
 Total Float kegiatan I, TF(I) = 20 - 13 - 7 = 0
 Total Float kegiatan J, TF(J) = 24 - 20 - 4 = 0
 2. Kegiatan B,E,D,G dan H.
 Kegiatan-Kegiatan ini memiliki Total Float sebagal berikut:
 Total Float kegiatan B, TF(B) = 7 - 3 - 2 = 2.

 Total Float kegiatan E, TF(E) = 11 - 5 - 4 = 2.


 Total Float kegiatan D, TF(D) = 14 - 3 - 8 = 3.
 Total Float kegiatan G, TF(G) = 14 - 9 - 3 = 2.

 Total Float kegiatan H, TF(H) = 20 -12 - 6 = 2

 3. Adapun yang memiliki Float Bebas (Free Float) adalah kegiatan D dan H sebagai berikut:
 Free Float Kegiatan (i-j) FF = EETj - EETi - Dij
 Free Float kegiatan D, FF(D) = 12 - 3 - 8 = 1.
 Free Float kegiatan H, FF (H) = 20 - 12 - 6 = 2.

4. Kegiatan yang memiliki Independent Float :


14 14

 Time grid diagram

B E G
2 4 3  EARLIEST START

D 1 H 2
8 6

A C F I J
3 4 6 7 4

2
3 D H
8 6

2 B E G
 LATEST START
2 4 3
 Proyek dengan 11 kegiatan
Nama kegiatan Nomor kegiatan ( i – j ) Kurun waktu ( D )

A 0-1 4
B 0-2 8
C 4-8 2
D 2-4 6
E 0-3 7
F 1-4 15
G 2-5 12
H 5-8 10
J 7-8 5
K 3-6 9
L 6-7 11

4 F 19 19
1 4
4 19 19 15 14 34
34 C
A D 2
4 6 21
15
0 8 8 28 G 20 20 H 30 36
0 B 2 5 8
0 0 8 8 8 12 20 26 10 36
36
4 E 20
7 J
7 20
5
16
7 K 20 L 31 31 31
3 6 7
11 11 9 20 20 11 31
4 F 19 19
1 4
4 19 19 15 14 34
34 C
A D 2
4 6 21
15
0 8 8 28 G 20 20 H 30 36
0 B 2 5 8
0 0 8 8 8 12 20 26 10 36
36
4 E 20
7 J
7 20
5
16
7 K 20 L 31 31 31
3 6 7
11 11 9 20 20 11 31

 1. Jalur B - G - L - J.
 Pada jalur ini tidak terdapat float sama sekali oleh karena itu merupakan jalur kritis dari proyek
tersebut, dan kegiatan-kegiatan B,G,L dan J disebut kegiatan kritis.
 2. Kegiatan A,C,D,E,F,H dan K.
 Kegiatan-Kegiatan ini memiliki Total Float sebagal berikut:
 Total Float Kegiatan (i-j) TF = LETj - EETi - Di-j

 Total Float kegiatan A, TF(A) = 19 - 0 - 4 = 15


 Total Float kegiatan C, TF(C) = 19 - 0 - 4 = 15
 Total Float kegiatan D, TF(D) = 36 - 19 - 2 = 15
 Total Float kegiatan E, TF(E) = 11 - 0 - 7 = 4
 Total Float kegiatan F, TF(F) = 34 - 4 - 15 = 15
 Total Float kegiatan H, TF(H) = 36 - 20 - 10 = 6
 Total Float kegiatan K, TF(K) = 20 - 7 - 9 = 4

 3. Adapun yang memiliki Float Bebas (Free Float) adalah kegiatan C,D,H dan K sebagai berikut:
 Free Float Kegiatan (i-j) FF = EET j - EET i - D i-j

 Free float kegiatan C, FF(C) = 36 - 19 - 2 = 15


 Free float kegiatan D, FF(D) = 19 - 8 - 6 = 5
 Free float kegiatan H, FF (H) = 36 - 20 - 10 = 6
 Free float kegiatan K, FF(K) = 20 - 7 - 9 = 4
 TIME GRID DIAGRAM
 EARLIEST START

 LATEST START
 Network diagram

F
1 4
4 19 19 12 34
34
A C

6 3

15
0 8 28
B G H
0 2 5 7
0 0 8 8 8 14 20 26 10 36

4 E 20 D
J
5 9
8

K
3 6
11 11 20 20
11

Anda mungkin juga menyukai