1 2
RUMUS PERT
a+4m+b
te = 6
Dimana :
te = waktu yang diharapkan (time expected)
a = waktu yang paling optimis
m = waktu yang paling mungkin
b = waktu yang paling pesimis
Waktu
a m te b
(b a )
σte = = S
6
V = (σte)2 = S2
TS TE
Z=
S
Dimana :
S = Deviasi Standar
V = Varian
TS = TD = Waktu yang ditargetkan
TE = Waktu yang diharapkan
Contoh :
PERHITUNGAN PERT
3 D 5
2-5-8
B 1-2-3 F 3-4-5
1 A 2 C 4 E 6 G 7
1-4-7 5-6-13 6-8-10 1-2-3
3 5
1 2 4 6 7
TABEL S DAN V
Activity te S S2 = V TE TL Slack
1-2
2-3
2-4
3-5
4-6
5-6
6-7
TABEL S DAN V
Activity te S S2 = V TE TL Slack
1-2 4 1 1 4 4 0
3-5 5 1 1 11 14 3
A
i j
D i,j
A = Activity : Kegiatan
A
d = Duration : Durasi kegiatan
d
ANALISIS DIAGRAM JARINGAN KERJA
Saat kejadian paling lambat (LET) adalah waktu paling lambat
dari suatu kejadian tanpa mempengaruhi waktu proyek secara
keseluruhan. Untuk menentukan LET dengan perhitungan ke
belakang (backward). Waktu LET diambil nilai yang terkecil dari
kegiatan yang meninggalkan lingkaran atau dengan rumus :
LETi = LETj- Dij .
K 15 P
Forward L11 15 Q
21
M9 R
Saat kejadian paling lambat (LET) adalah waktu paling lambat dari
suatu kejadian tanpa mempengaruhi waktu proyek secara keseluruhan.
Untuk menentukan LET dengan perhitungan ke belakang (backward).
Waktu LET diambil nilai yang terkecil dari kegiatan yang meninggalkan
lingkaran atau dengan rumus : LETi = LETj- Dij .
K P21
L 15 Q 18
21
M 18 R24 Backward
ANALISIS DIAGRAM JARINGAN KERJA
Apabila didalam suatu diagram jaringan kerja terdapat event yang nilai
EET = LET, maka event-event tersebut disebut Lintasan kritis.
Sedangkan aktivitas yang tidak dilalui lintasan kritis nilai EET # LET,
sehingga menyebabkan ada perbedaan waktu yang disebut dengan float.
Float terdiri dari 3 macam, yaitu :
10 A 21
i j 25
12 7
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
A FF
A IF
A TF
CONTOH :
PERHITUNGAN CPM
C
10 E
17
A B
9
6 G
8
D F
20 5
14 14
1. Jalur A - C - F - I - J.
Pada jalur ini tidak terdapat float sama sekali oleh karena itu merupakan jalur kritis dari proyek
tersebut, dan kegiatan-kegiatan A,C,F,I dan J disebut kegiatan kritis.
Total Float Kegiatan (i-j) TF = LETj - EETi - Di-j
3. Adapun yang memiliki Float Bebas (Free Float) adalah kegiatan D dan H sebagai berikut:
Free Float Kegiatan (i-j) FF = EETj - EETi - Dij
Free Float kegiatan D, FF(D) = 12 - 3 - 8 = 1.
Free Float kegiatan H, FF (H) = 20 - 12 - 6 = 2.
B E G
2 4 3 EARLIEST START
D 1 H 2
8 6
A C F I J
3 4 6 7 4
2
3 D H
8 6
2 B E G
LATEST START
2 4 3
Proyek dengan 11 kegiatan
Nama kegiatan Nomor kegiatan ( i – j ) Kurun waktu ( D )
A 0-1 4
B 0-2 8
C 4-8 2
D 2-4 6
E 0-3 7
F 1-4 15
G 2-5 12
H 5-8 10
J 7-8 5
K 3-6 9
L 6-7 11
4 F 19 19
1 4
4 19 19 15 14 34
34 C
A D 2
4 6 21
15
0 8 8 28 G 20 20 H 30 36
0 B 2 5 8
0 0 8 8 8 12 20 26 10 36
36
4 E 20
7 J
7 20
5
16
7 K 20 L 31 31 31
3 6 7
11 11 9 20 20 11 31
4 F 19 19
1 4
4 19 19 15 14 34
34 C
A D 2
4 6 21
15
0 8 8 28 G 20 20 H 30 36
0 B 2 5 8
0 0 8 8 8 12 20 26 10 36
36
4 E 20
7 J
7 20
5
16
7 K 20 L 31 31 31
3 6 7
11 11 9 20 20 11 31
1. Jalur B - G - L - J.
Pada jalur ini tidak terdapat float sama sekali oleh karena itu merupakan jalur kritis dari proyek
tersebut, dan kegiatan-kegiatan B,G,L dan J disebut kegiatan kritis.
2. Kegiatan A,C,D,E,F,H dan K.
Kegiatan-Kegiatan ini memiliki Total Float sebagal berikut:
Total Float Kegiatan (i-j) TF = LETj - EETi - Di-j
3. Adapun yang memiliki Float Bebas (Free Float) adalah kegiatan C,D,H dan K sebagai berikut:
Free Float Kegiatan (i-j) FF = EET j - EET i - D i-j
LATEST START
Network diagram
F
1 4
4 19 19 12 34
34
A C
6 3
15
0 8 28
B G H
0 2 5 7
0 0 8 8 8 14 20 26 10 36
4 E 20 D
J
5 9
8
K
3 6
11 11 20 20
11