Anda di halaman 1dari 25

Manajemen Operasi

BAB 3
MANAJEMEN PROYEK
(PERT & CPM)

By
ABDUL ROZAK, SE.,M.SI
Analisis Penjadwalan
Metode CPM dan PERT

Teknik evaluasi dan ulasan program (program


evaluation and review techique atau PERT) dan
metode jalur krisis (critical path method-CPM),
dikembangkan di tahun 1950-an untuk membantu
para manager membuat penjadwalan, memonitor,
dan mengendalikan proyek besar dan kompleks
CPM muncul terlebih dahulu, di tahun 1957,
sebagai alat yang dikembangkan oleh J. E. Kelly
dari Remmington Rand dan M. R. Walker dari
duPont untuk membantu pembangunan dan
pemeliharaan pabrik kimia di duPont.

Secara terpisah, PERT dikembangkan di tahun


1958 oleh Booz, Allen, dan Hamilton untuk U.S.
Navy (angkatan Laut Amerika Serikat)
Proses dalam CPM dan PERTH
1. Mengetahui urutan rangkaian aktivitas untuk setiap
pekerjaan dan titik tempuhnya.
Sebuah aktifitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian
pada awal dan akhir dari satu atau lebih aktfitas.
Untuk mengidentifikasi aktifitas dan titik tempuh
dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah
dalam memahami dan menambahkan informasi lain
seperti urutan dan durasi
Contoh :
Perusahaan software X akan membangun sistem informasi
perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan tersebut akan dibuat
dengan urutan aktifitas yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Melakukan analisis sistem yang berjalan


Melakukan Studi Kelayakan
Melakukan analisis Kelemahan sistem yang ada
Melakukan analisis kebutuhan sistem
Membuat desain data
Membuat desain proses
Membuat desain user interface
Melakukan pembuatan sistem
Melakukan instalasi sistem
2. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram)
Setelah mendapatkan urutan pengerjaan
suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat
dibuat.

Diagram akan menunjukkan pekerjaan-


pekerjaan yang harus dilakukan berurutan
(serial) atau secara bersamaan (paralel).
Keterangan :
1,2,3,4,5 disebut sebagai titik awal dan titik akhir dari satu
aktivitas / activity
A,B,C,D,E disebut sebagai aktivitas / activity dan titik tempuh
Aktivitas A dan B merupakan pekerjaan pertama dan
dikerjakan secara serentak
Aktivitas A mengawali pekerjaan C artinya sebelum pekerjaan
A berakhir pekerjaan C belum dapat dikerjakan, demikian
pula lainnya
pekerjaan E baru bisa dikerjakan setelah pekerjaan C
3. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path)
Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu
suatu aktifitas pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan
jalur terpanjang pada tiap proyek.
Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan
yang tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya.
Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu
yang dapat membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
 ES – Early start
 EF – Early finish
 LS – latest start
 LF – latest finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu
tersebut bisa didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan
diagram
Menentukan jadwal proyek atau jadwal aktivitas
artinya kita perlu mengidentifikasi waktu mulai dan
waktu selesai untuk setiap kegiatan.
Kita menggunakan proses two-pass, terdiri atas
forward pass (untuk menghitung ES-Earlist Start dan
EF-Earlist Finish) dan backward pass (menghitung LS-
latest start dan LF-latest finish) untuk menentukan
jadwal waktu untuk tiap kegiatan.
Forward pass, merupakan indentifikasi waktu-
waktu terdahulu. Aturan waktu mulai terdahulu:
Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, kegiatan
pendahulu langsungnya harus selesai.
Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu
langsung, ES nya sama dengan EF pendahulunya.
Jika satu kegiatan mempunyai lebih dari satu pendahulu
langsung, ES nya adalah nilai maximum dari semua EF
pendahulunya, yaitu ES = max [EF semua pendahulu
langsung]
Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu
langsung , EF = ES+Waktu Aktifitas
Jika satu kegiatan mempunyai lebih dari satu pendahulu
langsung, EF nya adalah nilai maximum dari semua
pendahulunya, yaitu EF= max [ES+Waktu Aktifitas]
Backward pass dimulai dengan kegiatan terakhir dari suatu
proyek. Untuk setiap kegiatan kita pertama-tama
menentukan nilai LF nya, di ikuti dengan nilai LS nya.
jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya
satu kegiatan, LF nya sama dengan LS dari kegiatan yang
secara langsung mengikutinya.
Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi lebih
daru satu kegiatan, maka LF adalah minimum dari seluruh
nilai LS dari kegiatan-kegiatan yang secara langsung
mengikutinya, yaitu LF = Min [LS dari seluruh kegiatan
langsung yang mengikutinya]
jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya
satu kegiatan, LS = LF – Waktu Aktifitas
Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi lebih
daru satu kegiatan, maka LS = Min [LF-Waktu Aktifitas]
Langkah selanjutnya dihitung nilai hambatan aktivitas
(slack activity) dan jalur krirtis (critical path)
Waktu slack (slack time) yaitu waktu bebas yang dimiliki oleh
setiap kegiatan untuk bisa diundur tanpa menyebabkan
keterlambatan proyek keseluruhan.
Secara matematis waktu slack dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Slack = LS – ES atau Slack = LF – EF
Menentukan jalur kritis untuk waktu mulai terlama dan waktu
selesai terlama untuk setiap kegiatan.
Jalur kritis adalah kegiatan yang tidak mempunyai waktu
tenggang (S=0), artinya kegiatan tersebut harus dimulai tepat
pada ES agar tidak mengakibatkan bertambahnya waktu
penyelesaian proyek.
Kegiatan dengan slack = 0 disebut sebagai kegiatan kritis dan
berada pada jalur kritis
KEGIATAN Mulai Selesai Mulai Selesai Slack = Jalur
Terdahulu Terdahulu Terakhir Terakhir LS – ES Kritis
ES EF LS LF LF - EF
A 0 5 2 7 2 TIDAK
B 7 13 7 13 0 YA
C 0 7 0 7 0 YA
D 7 13 7 13 0 YA
E 13 20 13 20 0 YA
F 20 28 20 28 0 YA
G 28 35 28 35 0 YA
H 35 50 35 50 0 YA
I 50 57 50 57 0 YA
4. Langkah selanjutnya adalah menentukan kemungkinan
waktu penyelesaian aktivitas (probabilistic activity
times)
Dalam PERT, kita menggunakan distribusi peluang
berdasarkan tiga perkiraan waktu untuk setiap kegiatan,
yaitu:

 Waktu optimis (optimistic time) [a]


Waktu optimis yaitu waktu yang dibutuhkan oleh
sebuah kegiatan jika semua hal berlangsung sesuai
rencana.
Atau juga dapat di sebut waktu minimum dari suatu
kegiatan, dimana segala sesuatu akan berjalan baik,
sangat kecil kemungkinan kegiatan selesai sebelum
waktu ini.
Waktu pesimis (pessimistic time) [b]
Waktu pesimis yaitu waktu yang dibutuhkan suatu
kegiatan dengan asumsi kondisi yang ada sangat tidak
diharapkan.
Atau juga dapat di sebut adalah waktu maksimal yang
diperlukan suatu kegiatan, situasi ini terjadi bila nasib
buruk terjadi.
Waktu realistis (most likely time) [m]
Waktu realistis yaitu perkiraan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan kegiatan yang paling realistis.
Atau juga dapat di sebut adalah waktu normal untuk
menyelesaikan kegiatan.
Untuk mencari waktu yang diharapkan perusahaan dan
variansnya, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:

KEGIATAN Waktu Waktu Waktu Waktu yang Varians


Optimis Realistis Pesimis Diharapkan [(b-a)/6]2
(a) (m) (b) t=(a+4m+b)/6
A 4 5 6 5 0.11

B 2 3 5 3.17 0.25

C 5 7 8 6.83 0.25

D 4 6 7 5.83 0.25

E 5 7 9 7 0.44

F 7 8 9 8 0.11

G 5 7 8 6.83 0.25

H 12 15 17 14.83 0.69

I 5 7 8 6.83 0.25

Total t = 64.33
Untuk menghitung varians proyek secara keseluruhan
dan standar deviasinya maka dihitung menggunakan
rumus yang sudah ditentukan, yakni:
S2 = Varians proyek = (varians kegiatan pada jalur
kritis)
 S2 = varians B + varians C + varians D + varians E +
varians F + varians G + varians H + varians I
S2 = 2,50
Kemudian perusahaan menetapkan batas waktu
penyelesaian proyek yakni selama 65 hari, sedangkan
batas waktu yang diharapkan perusahaan software X
adalah 64,33 hari maka nilai deviasi normal :
(Z) = (batas waktu (n) – waktu penyelesaian yang
diharapkan)/Standar Deviasi
= (65 hari – 64,33 hari)/1,58
= 0,67/1,58
= 0,42

Tabel distribusi normal : Dengan Z = 0,42


maka Ztabel dapat ditentukan dengan menggunakan
tabel distribusi normal, dan diperoleh Ztabel = 0,1628
Jadi probabilitas penyelesaian proyek dalam
65 Hari adalah:
Jika P (n ≥ t) = Ztabel + 0,5000
jika P (n ≤ t) = 0,5000 – Ztabel

jadi P = 0,1628 + 0,5000 = 0,6628


= 66,28%
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai