Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Critical Path Method (CPM) Atau jalur kritis

CPM adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan atau aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek
dalam rangka memprediksi durasi total. Dalam jalur kritis disebutkan ada aktivitas kritis dan tidak kritis
jadi, disebut aktivitas kritis bila penundaan waktu aktivitas akan mempengaruhi waktu penyelesaian
keseluruhan proyek, dan sedangkan aktivitas tidak kritis adalah jika kegiatan memiliki waktu yang dapat
ditunda. Jadi Jalur kritis ditunjukan oleh waktu dengan selisih 0, artinya jika ada satu saja aktivitas dijalur
kritis yang tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan akan tertunda.

Fungsi jalur kritis :

1) Mengetahui kegiatan prioritas yang harus dimonitor ketat.


2) Mengetahui kegiatan yang masih bisa diberi toleransi keterlambatan sampai batas waktu
tertentu.
3) Menentukan panjang durasi projek

Terdapat enam langkah dasar dalam menentukan jalur kritis, diantaranya :

1) Menentukan Proyek dan Membuat Struktur Perincian Pekerjaan


Langkah pertama yang harus dilakukan ialah membagi seluruh proyek menjadi aktivitas-aktivitas
yang signifikan sesuai dengan struktur perincian pekerjaan. Struktur perincian pekerjaan
berisikan mengenai deskripsi pekerjaan atau tugas yang dibutuhkan dalam aktivitas proyek.
2) Mengembangkan Hubungan Antarkegiatan
Dengan berlandaskan pada struktur perincian pekerjaan yang telah dibuat, kemudian
dikembangkan dan ditentukan aktivitas yang saling berkesinambungan. Maka, dapat diputuskan
aktivitas mana yang akan didahulukan dan mana yang harus mengikuti.
3) Membuat Diagram Jaringan
Langkah berikutnya yaitu membuat diagram jaringan (network diagram) yang menghubungkan
setiap aktivitas. Diagram jaringan akan menggambarkan kronologi aktivitas dalam proyek dan
menghubungkannya dengan menggunakan anak panah yang menunjukkan dependensi atau
ketergantungan antartugas. Terdapat dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan proyek,
antara lain :
a. Activity On Node, ialah diagram jaringan dimana node menunjuk pada aktivitas.
b. Activity On Arriw, ialah diagram jaringan dimana panah mewakiliki aktivitas.

Perbedaan mendasar antara keduanya adalah node dalam diagram AON mempresentasikan
aktivitas, sementara node dalam diagram AOA mewakiliki waktu mulai dan selesainya suatu
aktivitas.

4) Menetapkan Estimasi Waktu dan atau Biaya untuk Setiap Aktivitas


Untuk menemukan jalur kritis dengan menghitung dua waktu mulai dan dua waktu berakhir
yang berbeda untuk setiap aktivitas, yaitu :
a. Earliest Start (ES), ialah waktu paling awal dimana suatu kegiatan dapat dimulai dengan
asumsi semua pendahulunya telah selesai.
b. Earliest Finish (EF), ialah waktu paling awal suatu kegiatan dapat diselesaikan.
c. Latest Start (LS), ialah waktu paling akhir suatu kegiatan dapat dimulai sehingga tidak
menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.
d. Latest Finish (LF), ialah waktu paling akhir suatu kegiatan harus selesai agar tidak menunda
waktu penyelesaian seluruh proyek.

Terdapat proses dua lintasan guna menentukan jadwal waktu untuk setiap aktivitas,
diantaranya :
a. Forward Pass, digunakan untuk menentukan Earliest Start (ES) dan Earliest Finish (EF) dari
setiap aktivitas dalam jadwal proyek. Forward Pass dimulai dari aktivitas pertama dan
berlanjut hingga aktivitas terakhir dalam jadwal proyek. ES = EF dari pendahulu (satu
pendahulu langsung) atau maksimum dari semua nilai EF dari pendahulunya (beberapa
pendahulu langsung). Sedangkan, EF = ES + durasi aktivitas.
b. Backward Pass, digunakan untuk menentukan Latest Start (LS) dan Latest Finish (LF) dari
setiap aktivitas dalam jadwal proyek. Backward Pass dimulai dari aktivitas terakhir dan
berlanjut mundur hingga aktivitas pertama dalam jadwal proyek. LF = LS dari kegiatan yang
segera mengikutinya (pendahulu langsung untuk satu kegiatan saja) atau minimum dari
semua nilai LS dari semua aktivitas yang mengikutinya (pendahulu langsung dari lebih dari
satu kegiatan). Sedangkan, LS = LF - durasi aktivitas.

Netwrok diagram

Urutan pekerjaan digambarkan dalam diagram jaringan ( network diagram) atau arrow diagram, dimana
diagram jaringan ini menggunakan symbol :

1) Simpul (node) : menggambarkan suatu kejadian ( event)


2) Panah (arrow) : menggambarkan suatu kejadian ( activity)

Contoh diagram network :

dalam menentukan penyelesaian jalur kritis yang dimana Seorang manajer harus bisa
mengidentifikasi jalur kritis, karena jika eksekusinya terhambat akan mengakibatkan
keterlambatan seluruh proyek. Ada beberapa Algoritma dalam menentukan jalur kritis :
Di dalam jalur kritis terdapat istilah-istilah jalur kritis yaitu :

 ES ( Earliest strat time) : waktu mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu mulai dinyatakan
dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.
 LF ( Latest finish) : waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek.
 Slack : berapa lama 1 kegiatan yang dilakukan boleh terlambat atau delay tanpa memengaruhi
end of date dari project tersebut.
 Free Float : berapa lama 1 kegiatan yang dilakukan boleh terlambat atau delay tanpa
memengaruhi aktivitas selanjutnya.

Penjelasan Slack dan Free Float dalam jalur kritis dalam manajemen proyek :

1) Slack :
Jika Slack = 0
Kegiatan tersebut tidak boleh terlambat, jika terlambat akan memengaruhi end date dari
proyek.
Jika Slack = 3
Kegiatan tersebut boleh terlambat maksimal 3 hari dari jadwal yang ditentukan tanpa
memengaruhi end date dari projek.

2) Free Float
Jika Free Float = 0
Kegiatan tersebut tidak boleh terlambat, jika terlambat akan mendorong kegiatan
berikutnya terlambat dimulai.
Jika Free Float = 5
Kegiatan tersebut boleh terlambat maksimal 5 hari dari jadwal yang ditentukan, tanpa
memengaruhi start date dari kegiatan berikutnya.

Aasumsi dasar dalam menghitung CPM :

 Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
 Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.

Teknik-Teknik menghitung jalur kritis :

1. Hitungan Maju ( Forward pass)


Dimulai dari start (initial event) menuju finish (terminal event) untuk menghitung waktu
penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat
paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E).

Aturan Hitungan Maju (Forward pass)


 Kecuali kegiatan awal, maka suatu kejadian baru dapat dimulai bila kegiatan yang
mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
 Waktu selesai paling awal suatu kejadian sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah
dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
Rumus : ES + T

Bila suatu kegiatan meiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka
waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal
(EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

2. Hitungan mundur (Backward pass)


Dimulai dari finish menuju start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu
kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kejadian (LS) dan saat paling lambat suatu
peristiwa terjadi (L).

Aturan Hitungan mundur (Backward pass)


 Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi
kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
Rumus : LF -T
 Apabila suatu kejadian kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu
paling akhir (LF) kegaiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan
berikutnya yang terkecil.

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai slack atau float
yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.

3. Menentukan slack
Setelah perhitungan forward pass dan backward pass dari seluruh kegiatan telah dihitung maka
untuk menemukan waktu salck (waktu bebas) yang dimiliki setiap kegiatan untuk bisa diundur
tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan.
Rumus menghitung Slack = LF – ES
4. Menentukan jalur kritis
Jalur kritis adalah jalur yang tidak ada masa tenggang dalam pelaksanaan proyek secara
matematis ditentukan dengan rumus :
Jalur Kritis = LF-ES
Jalur ditambahkan untuk mendapatkan nilai akhir.

5. Menentukan nilai total float (TF)


Waktu tenggang maksimum dimana suatu kegiatan boleh terlambat tanpa menunda waktu
penyelesaian proyek.
Rumus : (LF Kegiatan akhir) T (Durasi) – (ES Kegiatan awal).

6. Menentukan nilai free float (FF)


Waktu tenggang maksimum dimana suatu kegiatan boleh terlambat tanpa menunda penyelasian
suatu kejadian.
Rumus : ( EF Kegiatan akhir) – T (durasi) – (ES kegiatan awal)

Anda mungkin juga menyukai