Anda di halaman 1dari 7

Metode Jalur Kritis atau Critical Path Method (CPM)

Pada metode jaringan kerja yang dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki
rangkaian komponen-komponen kegiatan, dengan total jumlah waktu terlama dan
menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang cepat.

Sebelum membuat jalur kritis dalam metode penjadwalan jaringan kerja AOA, haruslah
diketahui terlebih dahulu cara perhitungan durasi proyek yang terbagi dalam hitungan maju
dan hitungan mundur. Ada beberapa istilah yang terlibat sehubungan dengan perhitungan
maju dan mundur metode AOA sebagai berikut:

 Early Start (ES): waktu paling awal sebuah kegiatan dapat dimulai setelah kegiatan
sebelumnya selesai. Bila waktu kegiatan dinyatakan atau berlangsung dalam jam,
maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.
 Late Start (LS): waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat diselelesaikan tanpa
memperlambat penyelesaian jadwal proyek.
 Early Finish (EF): waktu paling awal sebuah kegiatan dapat diselesaikan sesuai
dengan durasinya. Bila hanya ada satu kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan
terdahulu merupakan ES kegiatan berikutnya.
 Late Finish (LF): waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat dimulai tanpa
memperlambat penyelesaian proyek.

Berikut adalah gambar potongan jaringan keja AOA dengan


penempatan ES, LS, EF, dan LF.

Gambar ES, LS, EF, dan LF

1. Perhitungan Maju
Dalam mengidentifikasikan jalur kritis dipakai suatu cara yang disebut hitungan maju
dengan aturan-aturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang
mendahuluinya (Predecessor) telah selesai.
b. Waktu paling awal suatu kegiatan adalah = 0
c. Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai paling
awal, ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan.
EF = ES + D atau
EF (i-j) = ES (i-j) + D (i-j)

d. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau kegiatan pendahulunya, maka ES-nya
adalah EF terbesar dari keiatan-kegiatan tersebut.

Contoh perhitungan maju:

Bila hasil perhitungan diatas dibuat dalam suatu format akan dihasilkan tabulasi
sebagai berikut:
2. Perhitungan Mundur
Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau tanggal paling akhir kita
“masih” dapat memulai dan mengakhiri kegiatan tanpa menunda kurung waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan, yang telah dihasilkan dari perhitungan maju.
Atauran yang berlaku dalam perhitungan mundur adalah sebagai berikut:

a. Hitungan mundur dimulai dari ujung kanan, yaitu dari hari terakhir
penyelesaian proyek suatu jaringan kerja.
b. Waktu dimulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan waktu selesai
paling akhir, dikurangi kurun waktu/durasi kegiatan yang bersangkutan, atau LS =
LF – D.

c. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan berikutnya, maka waktu paling
akhir (LF) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu mulai paling akhir (LS)
kegiatan berikutnya yang terkecil.

Contoh perhitungan
Bila hasil perhitungan diatas dibuat dalam suatu format akan dihasilkan tabulasi
sebagai berikut:

3. Metode Jalur Kritis


Metode Jalur Kritis atau Critical Path Method (CPM) adalah jalur yang memiliki rangkaian
komponen-komponen kegiatan, dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun
waktu penyelesaian proyek tercepat.
Jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan pertama sampai
kegiatan terakhir. Pada jalur ini terletak kegiatan-kegiatan yang bila pelaksanaannya
terlambat, akan menyebabkan keterlambatan penyelesaian keseluruhan proyek, yang
disebut kritis.
a. Sifat Jalur Kritis
b. Pada kegiatan pertama; ES = LS = 0
c. Pada kegiatan terakhir;
d. Total Float; FT = 0

Pada contoh perhitungan berikut, maka jalur kritis yang terjadi adalah pada lintasan
dengan kegiatan: A – C – E – F
Contoh perhitungan diatas menunjukkan proses perkiraan waktu penyelesaian proyek
yang umumnya tidak sama dengan total waktu hasil penjumlahan kurun waktu masing-
masing kegiatan yang menjadi unsur proyek, karena adanya kegiatan yang pararel.
Penyajian jalur kritis ditandai dengan garis tebal atau garis dengan warna yang
berbeda, atau garis ganda. Bila jaringan kerja hanya mempunyai satu titik awal dan
satu titik akhir, maka jalur kritis juga berarti jalur yang memiliki jumlah waktu
penyelesaian tersebar (terlama), dan jumlah waktu tersebut merupakan waktu proyek
yang tercepat. Kadang-kadang dijumpai lebih dari satu jalur kritis dalam jaringan
kerja.

Contoh Penjadwalan Proyek


Untuk memberikan gambaran yang lebih konkrit aplikasi metode
Critical Path Methode (CPM) dan Project Evaluation and Review
Technique dalam penjadwalan, berikut diberikan contoh. Contoh
pertama tentang aplikasi Critical Path Methode dan contoh kedua
adalah contohaolikasi Project Evaluation Anf Review Technique.

Contoh Penjadwalan Proyek dengan metode Critical Path


Methode (CPM)
Berikut ini Tabel yang berisi data-data tentang estimasi waktu
dan biaya di bawah kondisi normal dan dipercepat:

Sedangkan gambar networknya sebagai berikut:


Dengan demikian jalur kritisnya adalah: A - C - E

Andaikan manajemen menghendaki bahwa proyek


diselesaikan dalam waktu 12 minggu, maka kegiatan yang
diprioritaskan untuk dipercepat adalah kegiatan-kegiatan yang
berada pada jalur kritis, dan prioritas didasarkan pada yang memiliki
biaya pencepatan per unit yang paling kecil, sehingga urutan
prioritasnya adalah sebagai berikut: E, C dan kemudian A.

Penyelesaian proyek dari 16 minggu menjadi 12 minggu, atau


dipercepat 4 minggu.

1. Kegiatan E dapat dipercepat 3 minggu dengan biaya


pencepatan per minggu sebesar Rp.0,3 juta
2. kegiatan C dapat dipercepat 1 minggu dengan biaya
pencepatan per minggu sebesar Rp.1 juta.

Total biaya bila proyek diselesaikan dalam waktu 12 minggu menjadi

(3 x Rp.0,3 juta) + (1 x Rp.1 juta) + Rp.35 juta = Rp.36,9


juta

Diagram networknya setelah dipercepat sebagai berikut:


Dari diagram network setelah dipercepat terlihat bahwa jalur
kritisnya telah berubah, yakni menjadi A - C - E dan B - D. Jadi ada
dua jalur kritis.

Anda mungkin juga menyukai