Anda di halaman 1dari 6

Operation Research

Model Network

MODEL NETWORK

Model network atau analisa network digunakan untuk mengurutkan kegiatankegiatan suatu proyek atau manajemen produksi suatu perusahaan. Sehingga
kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu yang telah ditetapkan
atau bahkan dapat dipercepat penyelesaiannya.

Pelaksanaan suatu proyek selalu menghadapi berbagai keterbatasan (constraints)


berupa waktu dan dana yang terbatas (ditentukan sebelumnya). Biasanya dana
dialokasikan untuk upah tenaga kerja, membeli material, mesin, dan peralatan.
METODE ANALISA NETWORK

PERT (Programm Evaluation and Review Technique) yang biasa digunakan untuk
mendapatkan efisiensi kerja dari serangkaian kegiatan suatu proyek.

CPM (Critical Path Methods) yang biasa digunakan untuk mendapatkan total biaya
proyek yang optimum dengan memperpendek jangka waktu penyelesaian proyek.

Simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan diagram network terdiri


dari :
Anak panah (arrow) untuk menunjukkan suatu kegiatan (activity)
Lingkaran (circle) untuk menunjukkan suatu kegiatan (event) yaitu permulaan
atau akhir suatu kegiatan.
Anak panah dengan garis terputus-putus untuk menunjukkan kegiatan dummy
ATURAN MEMBUAT NETWORK

1. Dua lingkaran hanya dapat menghubungkan satu kegiatan (satu anak panah)
2. Nomor lingkaran pada awal anak panah harus lebih kecil daripada akhir anak
panah
3. Suatu network harus diawali oleh suatu kejadian awal (initial event) yang tidak
didahului kegiatan lain, juga diakhiri oleh satu kejadian akhir (terminal event).
JALUR DAN JALUR KRITIS

Jalur (path) adalah rangkaian kegiatan yang menghubungkan secara kontinu


kegiatan-kegiatan suatu proyek dari permulaan hingga akhir proyek. Jalur kritis
(critical path) adalah jalur yang mempunyai total waktu penyelesaian paling lama.

Cara untuk menentukan jalur kritis :


1. Tangan bebas (free-hand)
2. ES-EF
3. LS-LF
4. Slack time
5. Matriks
6. Linear Programming
PERT (PROGRAMM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE)

PERT menggunakan tiga estimasi waktu penyelesaian suatu kegiatan, yaitu :


1. Waktu optimistis (a) adalah waktu kegiatan tanpa adanya hambatan atau
penundaan.
2. Waktu realistis (m) adalah waktu kegiatan dalam keadaan normal dengan
penundaan-penundaan rasional.
3. Waktu pesimistis (b) adalah waktu kegiatan dengan adanya hambatan atau
penundaan yang bersifat darurat (emergency).

Rina Sugiarti

Page 1

Operation Research

Model Network

Berdasarkan ketiga waktu tersebut, kemudian dihitung waktu kegiatan yang


diharapkan (expected time) yang dirumuskan sebagai :
TE

a 4m b
6

(MN-1)

Contoh : Tabel berikut adalah skedul penyelesaian suatu proyek dengan estimasi
waktu penyelesaiannya.
Kegiatan
Kegiatan
yang
mendahului

Waktu
optimistis (a)

Waktu realistis
(m)

Waktu
pesimistis (b)

1
3
2
2
3
2
1
2

3
4
6
6
6
4
4
3

5
11
10
13
9
6
7
10

A
A
B
C
D,C
E
G,F

A
B
C
D
E
F
G
H

Dengan metode PERT :


1. Gambarkan networknya
2. Tentukan jalur kritisnya
3. Jika proyek tersebut dijadwalkan selesai dalam 25 minggu, maka hitunglah
probabilitas proyek tersebut dapat selesai sesuai jadwal.
Jawab :
Hitung lebih dulu expected time (T E) untuk setiap kegiatan dengan menggunakan
rumus (MN-1).
Kegiatan
A
B
C
D
E
F
G
H

Kegiatan
yang
mendahului

A
A
B
C
D,C
E
G,F

Waktu
optimistis (a)

Waktu realistis Waktu pesimistis


(m)
(b)

1
3
2
2
3
2
1
2

3
4
6
6
6
4
4
3

Expected time
(TE)

5
11
10
13
9
6
7
10

3
5
6
6.5
6
4
4
4

(1) Gambar networknya


3

(D,6.5)

(B,5)
1

(A,3)

dummy

2
(C,6)

4
(E,6)

Rina Sugiarti

(F,4)

(G,4)

8
(H,4)

Page 2

Operation Research

Model Network

(2) Jalur yang ada dalam network adalah :


1 2 3 5 7 8 lama waktu 22.5 minggu
1 2 4 5 7 8 lama waktu 17 minggu
1 2 4 6 7 8 lama waktu 23 minggu
Jalur kritisnya adalah 1 2 4 6 7 8 dengan lama waktu 23 minggu,
dalam gambar network jalur kritis ini ditunjukkan dengan garis panah tebal.
(3) Untuk menghitung probabilitas proyek dapat selesai sesuai jadwal, lebih dulu
dihitung nilai Z yang dirumuskan sebagai berikut :
Z

TD TE
TE

dan

TE

2TEi
i1

(MN-2)

TD adalah waktu selesai keseluruhan proyek sesuai jadwal


TE adalah waktu selesai keseluruhan proyek pada jalur kritis
E adalah standar deviasi untuk TE
k adalah jumlah kegiatan pada jalur kritis
2T

Ei

5 1

2T

2T

EA

EH

10 2

0.44

2T

EC

10 2

ba

1.78

2T

EE

(MN-3)
93

1.0 2T

EG

7 1

1.0

1.78

jadi diperoleh

TE 0.44 1.78 1 1 1.78 2.45

Selanjutnya dihitung nilai Z dengan rumus (MN-2) dan diperoleh :


Z

25 23
0.82
2.45

kemudian dari tabel normal baku diperoleh P(0 Z 0.82) = 0.2939


sehingga P(T 25) = 0.7939
Jadi probabilitas proyek tersebut dapat selesai sesuai jadwal waktu 25 minggu
sebesar 79.39%

Suatu proyek dilaksanakan dengan skedul kegiatan dan estimasi waktu


penyelesaiannya sebagai berikut (dalam minggu) :
Kegiatan
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K

Rina Sugiarti

Kegiatan yang Waktu optimistis


mendahului
(a)

10
A
25
A
10
B
6
C
8
C
4
D,E
12
E
3
F
6
F,H
14
G,I,J
2

Waktu realistis
(m)
16
30
15
8
14
7
16
6
9
18
4

Waktu pesimistis
(b)
20
37
20
14
20
12
20
10
12
22
6
Page 3

Operation Research

Model Network

Dengan metode PERT :


1. Gambarkan networknya
2. Tentukan jalur kritisnya
3. Jika proyek tersebut dijadwalkan selesai dalam 80 minggu, maka hitunglah
probabilitas proyek tersebut dapat selesai sesuai jadwal.
PERPENDEKAN WAKTU SELESAI PROYEK

Bila waktu penyelesaian proyek diperpendek maka biaya proyek akan bertambah.
Tambahan biaya proyek timbul dari adanya penambahan jam kerja (menambah
jumlah tenaga kerja atau kerja lembur) dan penambahan jam penggunaan mesin
maupun peralatan.

Oleh karena itu, untuk network suatu proyek akan dipilih perpendekan jalur
kegiatan proyek yang memberikan total biaya tambahan yang minimum.

Untuk memperpendek waktu selesai suatu proyek, tidaklah semua jalur kegiatan
yang ada dalam networknya dapat diperpendek, tetapi yang diperpendek adalah
kegiatan-kegiatan yang ada pada jalur kritis saja.

Ada berbagai asumsi mengenai hubungan perpendekan waktu dengan tambahan


biaya :
C
Hubungan yang bersifat linear, setiap unit
tambahan waktu perpendekan (T) yang
sama memberikan tambahan biaya (C)
yang sama besar, sehingga jika T1 = T2
C2
maka C2 = C1.
Secara grafik
hubungan tersebut digambarkan sebagai
C1
garis lurus dengan slope menurun
sebagai berikut :

T2

T1

Hubungan yang bersifat convex (cekung), setiap unit tambahan waktu


perpendekan (T) yang sama memberikan tambahan biaya (C) yang semakin
besar, sehingga jika T1 = T2 maka C2 C1. Secara grafik hubungan tersebut
digambarkan sebagai kurva cekung (convex) sebagai berikut :
Misalkan perpendekan 1 hari pertama
menimbulkan tambahan biaya Rp 10 juta,
1hari kedua Rp 12 juta, 1 hari ketiga Rp 15
juta, 1 hari keempat Rp 19 juta, dst.

C2
C1
0

T2 T1

Hubungan yang bersifat concave (cembung), setiap unit tambahan waktu


perpendekan (T) yang sama memberikan tambahan biaya (C) yang semakin

Rina Sugiarti

Page 4

Operation Research

Model Network

kecil, sehingga jika T1 = T2 maka C2 C1. Secara grafik hubungan tersebut


digambarkan sebagai kurva cembung (concave) sebagai berikut :
C
Misalkan perpendekan 1 hari pertama
menimbulkan tambahan biaya Rp 15 juta,
1 hari kedua Rp 13 juta, 1 hari ketiga Rp
10 juta, 1 hari keempat Rp 6 juta, dst.

C2
C1

T2 T1 T

Diketahui suatu proyek dilaksanakan dengan skedul kegiatan dan perkiraan biaya
masing-masing sebagai berikut :
Kegiatan
A
B
C
D
E
F
G

Kegiatan
yang
mendahului

A
B
A
D
E
C,F

Waktu selesai (minggu)

Biaya (ribu rupiah)

Normal

Crash

Normal

Crash

10
2
8
4
3
1
5

10
1
4
2
2
1
4

500
5000
700
4000
2000
1000
500

500
6000
1500
6500
2500
1000
600

1. Gambarkan networknya
2. Tentukan jalur kritisnya
3. Jika waktu selesai proyek diperpendek 2 minggu, maka tentukan kegiatan-kegiatan
yang dapat diperpendek waktu selesainya dan total biaya perpendekan yang
minimum.
(a) Gambar networknya :
3
(B,2)
1

(C,8)

2
(A,10)
(D,4)

4
(E,3)

5
(F,1)

(G,5)

(b) Jalur yang ada dalam network tersebut adalah :


1 2 3 6 7 dengan lama waktu 25 minggu
1 2 4 5 6 7 dengan lama waktu 23 minggu
Jalur kritis dari network tersebut adalah 1 2 3 6 7 dengan lama waktu
25 minggu seperti ditunjukkan dengan garis tebal.
(c) Karena yang dapat diperpendek waktu selesainya adalah kegiatan-kegiatan yang
ada pada jalur kritis dan untuk mendapatkan total biaya perpendekan yang
minimum, maka kegiatan yang diperpendek adalah G selama 1 minggu dengan

Rina Sugiarti

Page 5

Operation Research

Model Network

biaya Rp 100 ribu dan kegiatan C selama 1 minggu dengan biaya Rp 200 ribu,
sehingga total biaya perpendekan Rp 300 ribu.

Diketahui suatu proyek dilaksanakan dengan skedul kegiatan dan perkiraan biaya
masing-masing sebagai berikut :
Kegiatan
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O

Kegiatan
yang
mendahului

A
A
A
B,C
B,C
C
C
D
E
F,G
F,G
H,I
J,K
L,M

Waktu selesai (minggu)

Biaya (ribu rupiah)

Normal

Crash

Normal

Crash

8
10
6
12
5
8
10
6
9
5
3
7
8
16
5

7
9
5
11
4
7
9
5
8
4
2
5
7
15
4

1000
750
1200
800
2300
2600
850
760
1100
800
800
1000
1200
2000
1200

1300
1800
2000
1750
3000
4000
1650
1400
2000
1500
2000
2500
2000
4000
2000

1. Gambarkan networknya
2. Tentukan jalur kritisnya
3. Jika waktu selesai proyek diperpendek 5 minggu dari total penyelesaian normal,
maka tentukan kegiatan-kegiatan yang dapat diperpendek waktu selesainya dan
total biaya perpendekan yang minimum.

Rina Sugiarti

Page 6

Anda mungkin juga menyukai