Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Proyek

1. Pengertian Proyek
Proyek merupakan serangkaian tugas / kegiatan yang saling berhubungan
dan dimaksudkan untuk menghasilkan sesuatu . Manajemen proyek terjadi
diseluruh aspek kegiatan misalnya , proyek properti berupa pembangunan gedung
apartemen , perkantoran , ruko , perumahan dan sebagainya , proyek prasarana
meliputi , jalan raya , jembatan , proyek jasa meliputi , hotel , rumah makan ,
rumah sakit , proyek manufaktur meliputi pembangunan pabrik-pabrik dan lain-
lain .Dalam manajemen proyek yang baik dilaksanakan melalui 3 tahapan antara
lain :
a.Perencanaan ( Planning ) , meliputi penetapan tujuan proyek , menetapkan
batasan proyek dan mengorganisasi tim .
b.Penjadwalan ( scheduling ) proyek , merupakan pengaturan sumber daya
berupa uang , manusia dan bahan dihubungkan dengan kegiatan tertentu dan
mengkaitkan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lainnya .
c. Pengawasan ( controlling ) , merupakan kegiatan monitoring , sumberdaya
yang digunakan , biaya , anggaran serta merevisi dan merubah rencana bila
diperlukan .
2. Tehnik Manajemen Proyek
Dalam menyusun skedul pelaksanaan proyek ada
beberapa metoda yang biasa digunakan antara lain :
a. Metoda Bagan dengan menggunakan Gantt Chart
b. Metoda Jaringan ( Network ) , dengan menggunakan
PERT dan CPM .
a. Metoda Gantt Chart
Merupakan metoda yang banyak digunakan karena
mudah pemakaiannya dan gampang dipahami namun
untuk penggunaan proyek yang besar dan rumit gantt
chart tidak memadai karena sulit menjadwal ulang bila
terjadi perubahan . Dalam proyek yang besar dan
memiliki tingkat kerumitan yang tinggi lebih cocok
menggunakan metoda jaringan ( network ) .
Gantt chart dalam pemakaiannya lebih cocok
menggunakan bagan balok dalam menggambarkan urut-
urutan penyelesaian kegiatan proyek . Contoh
penggunaan Gantt chart untuk proyek pembangunan
rumah .
Gantt Chart Proyek Konstruksi Rumah
No. Kegiatan Waktu ( minggu )
1 2 3 4 5 6 7

1 Penggalian Pondasi
2 Pengecoran pondasi
3 Peletakan pondasi blok
4 Pek . pondasi selesai
5 Pekerjaan lantai
6 Pekerjaan dinding
7 Pasang kusen jendela/pintu
8 Pasang kerangka atap
9 Pasang genteng
10 Finishing

Kegiatan

Batu Pengukur (selesainya kegiatan tertentu)


b. Metoda Jaringan ( Network )
Metoda ini digunakan untuk membantu dalam penyusunan
skedul / jadwal proyek serta pengawasannya dari kegiatan
yang harus dijalankan dalam urut-urutan tertentu . PERT
sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi dalam
pelaksanaan proyek baik proyek besar maupun proyek
segala ukuran bahkan dapat digunakan untuk membantu
perencanaan administrasi kantor . Dalam penerapannya
PERT menggunakan komponen-komponen standar antara
lain :
a. Kegiatan ( activity ) , merupakan bagian dari keseluruhan
pekerjaan yang dilaksanakan , kegiatan memerlukan waktu
dan sumber daya serta memiliki waktu mulai dan waktu
berakhir .
b. Peristiwa ( Event ) , merupakan permulaan dan akhir dari
setiap kegiatan , dalam PERT setiap kegiatan
menghubungkan dua peristiwa .
c. Waktu Kegiatan (Activity Time ) , merupakan
waktu yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan . Dalam
PERT waktu kegiatan menggunakan 3 estimasi waktu
yaitu :
- Waktu Optimistik ( O ) , merupakan waktu kegiatan bila
semuanya berjalan lancar tanpa penundaan
- Waktu Realistik ( R ) , merupakan waktu kegiatan yang
terjadi bila kegiatan dilaksanakan dalam kondisi normal
dengan penundaan tertentu yang dapat diterima .
- Waktu Pesimistik ( P ) , merupakan waktu kegiatan
yang terjadi bila timbul hambatan dan penundaan melebihi
yang seharusnya .
Ketiga estimasi waktu tersebut dalam PERT digabung untuk
memperoleh waktu kegiatan yang diharapkan ( Expected
Time ) dengan Rumus :
ET = O + 4 ( R ) + P / 6
d. Kegiatan semu ( Dummy activity )
Merupakan kegiatan yang bukan kegiatan nyata , tujuannya untuk
menunjukkan urutan pekerjaan yang lebih cepat bila suatu kegiatan
tidak tergantung pada kegiatan yang lain .PERT biasanya
digambarkan dalam suatu diagram jaringan ( network ) dengan
menggunakan simbol sebagai berikut :
Kegiatan ( activity )
Peristiwa ( event )
Kegiatan semu ( dummy activity )

Pendekatan yang digunakan dalam menggambar network dapat


dilakukan dengan 2 cara antara lain :
a. Activity On Arrow ( AOA ) , kegiatan ada pada anak panah yaitu
kegiatan yang dilaksanakan dinyatakan dengan anak panah ,
sedangkan kejadian / peristiwa dinyatakan dalam bulatan . Kegiatan
menghubungkan 2 peristiwa .
Contoh :
A 2 C

1 4
B 3 D
b.Activity On Note ( AON ) , kegiatan pada bulatan yaitu
pelaksanaan kegiatan dinyatakan dengan bulatan dan
hubungan antar kegiatan ditunjukkan dengan panah .
Contoh : C
A
Mulai Selesai

B D

Pendekatan yang paling banyak digunakan adalah Activity


On Arrow ( AOA ) sehingga dalam pembahasan
selanjutnya yang digunakan adalah pendekatan AOA
tersebut .
Contoh Metoda Jaringan ( network ) dengan PERT dan CPM
PT.Segera Maju ingin membangun perumahan karyawannya
di Depok , untuk penyelesaian proyek tersebut diperlukan
kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan Yang Waktu
mendahului
Optimis Realistis Pesimis

A - 1 2 3
B - 4 7 10
C A 2 4 6
D A 1 3 5
E B,C 1 2 3

Pertanyaan :
Susunlah diagram Network untuk penyelesaian proyek tersebut !
Jawab :
a. Mencari Expected time ( ET ) untuk setiap kegiatan :
Kegiatan A  ET = 1 + 4 ( 2 ) + 3 / 6 = 2 minggu
B  ET = 4 + 4 ( 7 ) + 10 / 6 = 7 minggu
C  ET = 2 + 4 ( 4 ) + 6 / 6 = 4 minggu
D  ET = 1 + 4 ( 3 ) + 5 / 6 = 3 minggu
E  ET = 1 + 4 ( 2 ) + 3 / 6 = 2 minggu
b. Menggambar diagram Networknya :

A,2 2 D,3
4
1 C,4

E,2
B,7
3

c. Mencari jalur penyelesaian kegiatan dalam Network


Dari gambar network dapat dilihat ada beberapa jalur penyelesaian
kegiatan antara lain :
Jalur 1  1 , 2 dan 4 ( A , D ) dengan waktu = 2 + 3 minggu = 5 minggu
Jalur 2  1 , 2 , 3 dan 4 ( A , C dan E ) dengan waktu = 2 + 4 + 2 minggu
= 8 minggu
Jalur 3  1 , 3 dan 4 ( B , E ) dengan waktu = 7 + 2 minggu = 9 minggu .
d. Mencari Jalur Kritis ( Critical Path )
Jalur kritis merupakan jalur yang memerlukan waktu penyelesaian kegiatan
yang terlama dan jalur kritis ini merupakan waktu penyelesaian proyek
secara keseluruhan . Dari network diatas jalur kritisnya adalah jalur ke 3
yaitu jalur 1 , 3 dan 4 ( B , E ) dengan waktu penyelesaian pekerjaan
selama 9 minggu .
Berkait dengan jalur kritis perlu diperhatikan hal – hal sebagai
berikut :
- Penundaan kegiatan pada jalur kritis akan berakibat penundaan /
kelambatan pekerjaan secara keseluruhan .
- Penyelesaian pekerjaan secara menyeluruh dapat dipercepat bila
dapat mempercepat waktu penyelesaian kegiatan pada jalur kritis .
Jalur kritis merupakan kegiatan yang tidak memiliki tenggang waktu
( Slack time = 0 ) artinya untuk dapat menyelesaikan kegiatan sesuai
dengan waktu yang sudah ditetapkan , kegiatan dalam jalur kritis tidak
boleh ada penundaan / kelambatan ( harus dimulai dan selesai tepat
waktu ).
Perhitungan waktu Proyek :
Hal yang penting dalam analisis proyek adalah mengetahui kapan
proyek dapat diselesaikan , untuk mengetahui hal tersebut perlu
diketahui waktu yang diperlukan untuk masing – masing kegiatan ,
hubungannya dengan kegiatan lain dan kapan kegiatan – kegiatan
tersebut dimulai dan berakhir . Dalam perhitungan waktu proyek
dikenal beberapa istilah antara lain :
a. Earliest Start Time ( ES ) , merupakan waktu
paling awal suatu kegiatan dapat dimulai , dari
contoh ES A = 0 , ES B = 0 karena tidak ada
kegiatan yang mendahului , ES C dan ES D = 2
karena kegiatan C dan D baru dapat dimulai
setelah kegiatan A selesai sedang ES untuk
kegiatan E adalah 7 minggu karena menunggu
selesainya kegiatan B .
b. Latest Start Time ( LS ) , Merupakan waktu paling lambat
untuk dapat mulai suatu kegiatan tanpa menunda
selesainya keseluruhan proyek . LS dihitung dengan
menggunakan waktu pada jalur kritis kemudian dihitung
mundur . Dari contoh jalur kritis adalah jalur 1 , 3 dan 4
dengan waktu 9 minggu . LS A = 1 ( 9-2-4-2 ) , LS B = 0 ( 9
– 2 – 7 ) , LS C = 3 ( 9 – 2 – 4 ) , LS D = 6 ( 9 – 3 ) , LS E =
7(9–2).
c. Earliest Finish Time ( EF ) , merupakan waktu
paling awal suatu kegiatan dapat diselesaikan . EF
= ES + ET ( Expected Time ) , dari contoh , EF A =
2 , EF B = 7 , EF C = 6 , EF D = 5 dan EF E = 9
minggu
d. Latest Finish Time ( LF ) , merupakan waktu
paling lambat suatu kegiatan dapat diselesaikan
tanpa menunda penyelesaian proyek secara
keseluruhan . LF = LS + ET ( Expected Time ) .
Dari contoh LF A = 3 , LF B = 7 , LF C = 7 , LF D
= 9 dan LF E = 9 minggu .
Slack Time ( Waktu longgar )
Merupakan waktu suatu kegiatan yang dapat
ditunda mulainya tanpa menunda penyelesaian
proyek secara keseluruhan .
Slack Time = LS – ES atau LF – EF
Dari perhitungan diatas dapat dibuat Tabel sebagai
berikut :
Kegiatan Expected Time ES LS EF LF Slack

A 2 0 1 2 3 1
B 7 0 0 7 7 0
C 4 2 3 6 7 1
D 3 2 6 5 9 4
E 2 7 7 9 9 0
Skedul Proyek Perusahaan Jasa
PERT dan CPM tidak hanya digunakan di perusahaan manufaktur
maupun Konstruksi tapi dapat diterapkan dihampir semua perusahaan
karena semua Perusahaan membutuhkan Perencanaan , Penjadwalan
dan Pengawasan untuk Semua proyek yang dilaksanakan tidak
terkecuali perusahaan Jasa .

Anda mungkin juga menyukai