Anda di halaman 1dari 7

1.

Network Planning
Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan
oleh seorang manager untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengawasi aktivitas
pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan pendekatan atau analisis waktu (time)
dan biaya (cost) yang digambarkan dalam bentuk simbol dan diagram.
Berikut definisi dan pengertian network planning atau jaringan kerja dari
beberapa sumber buku:
1) Menurut Fahmi (2014), network planning merupakan suatu kondisi dan
situasi yang dihadapi oleh seorang manajer dengan menempatkan analisis
pada segi waktu (time) dan biaya (cost) sebagai latar belakang (background)
dalam setiap membuat keputusan, khususnya keputusan yang berkaitan
dengan jaringan.
2) Menurut Nurhayati (2010), network planning adalah suatu alat yang
digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan
dari suatu proyek.
3) Menurut Muhardi (2011), network planning adalah suatu perencanaan dan
pengendalian proyek yang menggambarkan hubungan kebergantungan antara
setiap pekerjaan yang digambarkan dalam diagram Network.
4) Menurut Dimyati dan Dimyati (2006), network planning merupakan rencana
jaringan kerja yang memperlibatkan seluruh aktivitas yang terdapat di dalam
proyek serta logika ketergantungan antar satu dengan lain.

2. Manfaat Network Planning


Network Planning sangat membantu dalam perencanaan dan penjadwalan
suatu proyek. Menurut Handoko (2010), manfaat Network Planning adalah sebagai
berikut:
1) Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
2) Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis
dan efisien.
3) Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia.
4) Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-
keterlambatan.
5) Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya.
6) Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.

3. Metode Network Planning


Terdapat bebrapa teknik atau metode yang digunakan dalam menuliskan
network plannning, yaitu sebagai berikut :
1) Metode diagram grafik (Chart Method Diagram), digunakan untuk
prencanaan dan pengendalian proyek dalam bentuk diagram grafik.
2) Teknik manajemen jaringan (Network Management Technique),
digunakan untuk perencanaan dan pengendalian proyek berbasis teknologi
informasi (IT).
3) Prosedur dalam penilaian program (Program Evaluation Procedure),
digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, dan menilai kemajuan suatu
program.
4) Analisis jalur kritis (Critical Path Analysis), digunakan untuk penjadwalan
dan mengendalikan sumber daya proyek.
5) Metode jalur kritis (Crtical Path Method), digunakan untuk menjadwalkan
dan mengendalikan proyek yang sudah pernah dikerjakan sehingga data,
waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
6) Teknik menilai dan meninjau kembali (Program Evaluation and Review
Technique), digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang
belum pernah dikerjakan.

4. Simbol dan Aturan Network Planning


Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network
planning adalah sebagai berikut:
1) Anak Panah
Simbol anak panah ini menunjukkan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan
adalah segala tindakan yang memakan waktu tertentu dalam pemakaian atau
penggunaan sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan produksi (resources)
yang ada. Kepala anak panah menunjukkan arah tiap kegiatan, yang menunjukkan
bahwa suatu kegiatan dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai akhir
dengan arah dari kiri ke kanan.
2) Lingkaran
Simbol lingkaran menunjukkan suatu kejadian (event), baik kejadian atas
berakhir atau selesainya suatu kegiatan tertentu atau kejadian dimulainya kejadian
yang lain jadi dalam hal ini berarti bahwa satu simbol lingkaran itu sekaligus
menunjukkan dua buah kejadian yaitu, kejadian selesainya kegiatan yang satu serta
dimulainya kegiatan yang lain. Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu
dijabarkan dengan dua kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan
ekor. Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai
sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan.
3) Anak Panah Putus-putus
Simbol anak panah yang terputus-putus menunjukkan kegiatan semu (dummy
activity), yang digunakan untuk memperbaiki logika ketergantungan dari gambar
diagram network, jadi sebenarnya kegiatan tersebut tidak ada, akan tetapi hanya
digunakan untuk mengalihkan arus anak panah guna memperbaiki kebenaran logika
urutan kegiatan proses produksi. Kegiatan semu itu memiliki tiga sifat, yaitu:
a. Waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut adalah relative
sangat pendek dibandingkan dengan kegiatan biasa. Oleh karena itu maka
kegiatan semu ini dianggap tidak memerlukan waktu.
b. Menentukan boleh tidaknya kegiatan selanjutnya dilakukan. Hal ini berarti
bahwa apabila kegiatan semu itu belum selesai dikerjakan maka kegiatan
selanjutnya belum boleh dimulai.
c. Dapat mengubah jalur kritis dan waktu kritis.

Aturan yang digunakan dalam menggambar network planning adalah sebagai


berikut:
1) Di antara dua kejadian yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak
panah.
2) Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian.
3) Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian
bernomor tinggi.
4) Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian (initial
event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal
event).

5. Penyusunan Network Planning


Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2011), langkah-langkah penyusunan
diagram jaringan kerja (network planning) adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan visi (vision) dan tujuan (goals) dari proyek, visi dan tujuan
proyek akan menjadi dasar perumusan kegiatan.
2) Mengidentifikasi pekerjaan yang harus diselesaikan pada proyek yang
bersangkutan.
3) Mengidentifikasi urutan pelaksanaan pekerjaan sehingga pengerjaan
berlangsung secara sistematis.
4) Mengidentifikasi waktu pengerjaan setiap pekerjaan yang ada.
5) Membuat diagram pengerjaan proyek.
6) Menetapkan jalur kritis proyek.
7) Menghitung standar deviasi jalur kritis proyek.
8) Menghitung probabilita penyelesaian proyek sesuai yang diminta oleh
pemilik proyek.
9) Menghitung biaya nyata proyek.
10) Mengevaluasi alternatif percepatan yang mungkin.

Menurut menurut Dimyati dan Dimyati (2011), untuk menggambar dan


membaca network diagram yang menyatakan logika ketergantungan, perlu diketahui
hubungan antar simbol dan kegiatan yang ada dalam sebuah proyek. Adapun
hubungan atau ketergantungan antar simbol dan kegiatan network planning adalah
sebagai berikut:
1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai

2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai

3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J

4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi
kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai
5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang
sama

Contoh Soal Network Planning dalam Manajemen Proyek Pembangunan


Pabrik Peremuk:
Kegiatan Yang Waktu
No Kegiatan Simbol
Mendahului (Minggu)
1 Start ST - 0
2 Cutting Crusher Station A ST 3
3 Pouring Floor & Conveyor B A 1
4 Designing Crusher C ST 2
5 Building Crusher D C 4
6 Pouring Crusher Base E B 2
7 Installing Conveyor F B 6
8 Curing Crusher G E 2
9 Disassembling & Moving Crusher H D 5
10 Assembling Crusher I F, G, H 4
11 Installing Wire J F, G, H 6
12 Final Test K I, J 1
13 Finishing L K 0
Dari diagram diatas diketahui proyek pembangunan pabrik peremuk akan
selesai dalam 18 minggu, dengan kegiatan ST-C-D-H-J-K-L merupakan jalur kritis,
dimana jalur tersebut tidak boleh ada keterlambatan, bila terjadi keterlambatan maka
dapat dipastikan umur proyek akan lebih lama dari 18 minggu.

Anda mungkin juga menyukai