Anda di halaman 1dari 28

Apa itu Network Planning?

Network Planning (jaringan kerja) adalah


“Suatu teknik yang digunakan oleh seorang
manager untuk merencanakan, menjadwalkan
dan mengawasi aktivitas pekerjaan suatu
proyek dengan menggunakan pendekatan atau
analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang
digambarkan dalam bentuk simbol dan diagram.
Apa itu Network Planning?
Berikut definisi dan pengertian network planning
atau jaringan kerja dari beberapa sumber buku :
1. Menurut Nurhayati (2010), network planning adalah suatu
alat yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan,
dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek.
2. Menurut Muhardi (2011), network planning adalah suatu
perencanaan dan pengendalian proyek yang
menggambarkan hubungan kebergantungan antara setiap
pekerjaan yang digambarkan dalam diagram Network.
3. Menurut Dimyati (2006), network planning merupakan
rencana jaringan kerja yang memperlibatkan seluruh
aktivitas yang terdapat di dalam proyek serta logika
ketergantungan antar satu dengan lain.
Manfaat Network Planning?
Network Planning sangat membantu dalam perencanaan
dan penjadwalan suatu proyek. Menurut Handoko (2010),
manfaat Network Planning adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam
urutan yang praktis dan efisien.
3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana
yang tersedia.
4. Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan
dan keterlambatan-keterlambatan.
5. Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara
waktu dan biaya.
6. Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek
tertentu.
Simbol dan Aturan Network Planning
A. ANAK PANAH.
Simbol anak panah ini menunjukkan sebuah kegiatan
atau aktivitas.
Kegiatan adalah segala tindakan yang memakan waktu
tertentu dalam pemakaian atau penggunaan sejumlah
material, tenaga kerja, serta peralatan produksi
(resources) yang ada.
Simbol kepala anak panah menunjukkan arah tiap
kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan
dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai
akhir dengan arah dari kiri ke kanan.
Simbol dan Aturan Network Planning
B. LINGKARAN.
Simbol lingkaran menunjukkan suatu kejadian
(event), baik kejadian atas berakhir atau selesainya
suatu kegiatan tertentu atau kejadian dimulainya
kejadian yang lain jadi dalam hal ini berarti bahwa satu
simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah
kejadian yaitu, kejadian selesainya kegiatan yang satu
serta dimulainya kegiatan yang lain. Titik awal dan akhir
dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua
kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian
kepala dan ekor. Kegiatan-kegiatan yang berawal dari
saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai
kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang
sama diselesaikan.
Simbol dan Aturan Network Planning
C. ANAK PANAH PUTUS - PUTUS.
Simbol anak panah yang terputus-putus menunjukkan
kegiatan semu (dummy activity), yang digunakan untuk
memperbaiki logika ketergantungan dari gambar diagram
network, jadi sebenarnya kegiatan tersebut tidak ada, akan
tetapi hanya digunakan untuk mengalihkan arus anak panah
guna memperbaiki kebenaran logika urutan kegiatan proses
produksi.
Kegiatan semu itu memiliki tiga sifat, yaitu :
a) Waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut adalah
relative sangat pendek dibandingkan dengan kegiatan biasa. Oleh
karena itu maka kegiatan semu ini dianggap tidak memerlukan waktu.
b) Menentukan boleh tidaknya kegiatan selanjutnya dilakukan. Hal ini
berarti bahwa apabila kegiatan semu itu belum selesai dikerjakan
maka kegiatan selanjutnya belum boleh dimulai.
c) Dapat mengubah jalur kritis dan waktu kritis.
Simbol dan Aturan Network Planning
Simbol dan Aturan Network Planning
Aturan yang digunakan dalam menggambar network
planning adalah sebagai berikut:
1) Di antara dua kejadian yang sama, hanya boleh
digambarkan satu anak panah.
2) Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau
dengan nomor kejadian.
3) Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor
rendah ke kejadian bernomor tinggi.
4) Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat
dimulainya kejadian (initial event) dan sebuah saat
paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal
event).
Simbol dan Aturan Network Planning
Setiap kegiatan harus mempunyai suatu event
awal (i), dan suatu event akhir (j).

Setiap event harus paling sedikit satu kegiatan yang


mendahului, kecuali untuk event pertama.
Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum
kegiatan B dapat dimulai
Simbol dan Aturan Network Planning
Setiap event terakhir harus mempunyai paling
sedikit satu aktivitas.
Simbol dan Aturan Network Planning

Dua event hanya bisa dihubungkan dengan satu


kegiatan.
Simbol dan Aturan Network Planning

Suatu jaringan kerja hanya boleh ada satu event


terawal dari satu event terakhir.
Simbol dan Aturan Network Planning

Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum


kegiatan F dapat dimulai.
Simbol dan Aturan Network Planning

Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum


kegiatan I dan J.
Simbol dan Aturan Network Planning

Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum


kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan N sudah
boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai.
Simbol dan Aturan Network Planning

Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada


lingkaran kejadian yang sama.
Jenis Network Planning
Jenis Network Planning
Jenis Network Planning
Pebandingan antara konvensi jaringan
AON dan AOA
Pebandingan antara konvensi jaringan
AON dan AOA
Pebandingan antara konvensi jaringan
AON dan AOA
Contoh 1
Sekumpulan aktivitas pada Kode Kegiatan Yang
Aktivitas Mendahului
suatu Proyek disajikan
A -
dalam bentuk kode aktivitas
B -
seperti ditunjukan pada C -
tabel disamping ini. D A
Aktivitas-aktivitas tersebut E B
sudah disusun sedemikian F D&E
rupa sehingga dapat G B&C
diketahui aktivitas yang H F&G
dahulu dikerjakan dan I H
aktivitas yang akan
dikerjakan. Buatlah
Network Planningnya
menggunakan AOA ?
Kode Kegiatan Yang
Aktivitas Mendahului
A -
B -
C -
D A
E B
F D&E
G B&C
H F&G
I H

A 2 D
B E F H I
1 3 5 6 7 8
G
C
4
Contoh 2
Pemerintah akan membangun rumah sakit berstandar
internasional, rumah sakit tersebut akan di bangun dan
harus melalui delapan kegiatan yakni :
1. membangun komponen internal,
2. memodifikasi atap dan lantai,
3. membangun tumpukan,
4. menuangkan beton dan memasang rangka,
5. membangun pembakar temperatur tinggi,
6. memasang sistem kendali polusi,
7. membangun alat pencegah polusi udara,
8. dan kegiatan terakhir yaitu pemeriksaan dan
pengujian.
Contoh 2
Contoh 2
Contoh 2

Anda mungkin juga menyukai