Event adalah saat dimulainya atau berakhirnya suatu kegiatan. Simbul yang
digunakan biasanya berupa lingkaran atau ellips. Ruangan sebelah kiri digunakan untuk
memberi identitas dari event itu, biasanya berupa bilangan (tak berdimensi).
2) Kegiatan (Activity).
Kegiatan adalah setiap bagian dari pekerjaan proyek yang membutuhkan waktu untuk
dilaksanakan, juga membutuhkan biaya, tenaga kerja serta peralatan, simbol yang
digunakan adalah anak panah. Bagian ekor anak panah terdapat saat mulai dan bagian
ujungnya terdapat saat berakhirnya. Karena network merupakan
rangkaian anak panah maka network disebut directed network (terarah). Diatas
anak panah tertuliskan (secara singkat) nama kegiatan (misal: Pembelian mesin,
galian pondasi dsb). Dibawahnya dituliskan lamanya kegiatan tersebut, dalam
satuan waktu yang seragam dengan kegiatan lainnya (misal: dalam jam, hari, minggu
dsb). Dalam rangka menempatkan suatu anak panah dalam suatu jaringan kerja
harus bisa menjawab dua pertanyaan dibawah ini:
Kegiatan apakah yang sudah harus selesai sebelum sesuatu kegiatan tertentu dapat
dimulai?
Karena itu diperlukan ” Dammy”, gambar diatas dirobah menjadi sebagai berikut:
Dummy adalah: suatu kegiatan yang tidak memerlukan sumberdaya dan tanpa dimensi
waktu.
harus bekerjasama dengan pelaksana. Secara lengkap semua kegiatan yang akan
dilaksanakan harus dicatat, apabila ada kegiatan yang terlupakan akibatnya sangat fatal.
Oleh karena itu dalam tahapan ini perlu mendapatkan perhatian dan usaha yang intensif.
kegiatankegiatan yang setingkat, dalam istilah network. Misalnya kegiatan memaku tidak
relationship, dalam menentukan urutan-urutan ini kita harus berpihak pada pengetahuan
logika, (kita tidak bisa memasang atap kalau penunjangnya belum terpasang).
Dari informasi mengenai hubungan (relationship) antara setiap kegiatan dalam pekerjaan
dibuatkan diagram jaringannya, dalam hal ini harus dingat bahwa suatu pekerjaan
dimulai pada suatu event (saat mulai atau start event) dan berakhir pada suatu event lain
(saat selesai atau finish event). Hubungan ini bisa digambarkan sebagai berikut:
5. Waktu
Untuk dapat menghitung jangka waktu proyek (Total Project time) serta semua event
time, terlebih dahulu harus diperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
setiap kegiatan (activity duration).
EET = Earlist Event Time (saat paling cepat terjadi)
LET = Latest Event Time (saat paling lambat terjadi)
X(1-2) = Jenis kegiatan.
D(1-2) = Duration (waktu pelaksanaan)
EET2 = EET1 + X (1-2). LET1 = LET2 – D (1-2).
EST = Earlist Start Time (waktu tercepat kegiatan dapat dimulai).
LST = Lastest Start Time (waktu paling lambat kegiatan masih dapat dimulai).
EST = EET1 (EET1 + D (1-2) = EET2).
LST = LET1 + D (1-2) ≤ LET2.
Lintasan kritis atau waktu kritis adalah jumlah waktu pelaksanaan didalam suatu event
yang tidak boleh dilampaui dalam melaksanakan suatu rangkaian kegiatan. Apabila
waktu pada salah satu event didalam rangkaian lintasan kritis tersebut ada yang
terlampaui maka penyelesaian proyek tersebut dapat dipastikan
mengalami keterlambatan dari jadwal yang ditentukan, oleh karena itu pada lintasan
kritis ini perlu perhatian dan pengawasan yang ekstra ketat.
Lintasan kritis terjadi pada suatu event yang mempunyai: EET=LET.
o Mulai dari event yang pertama kearah kanan menuju event yang terakhir.
o Dengan cara penjumlahan.
o Apabila EET dari satu event tergantung oleh lebih dari satu kegiatan maka yang
menentukan adalah hasil penjumlahan yang terbesar.
1. Nama :
Banyak nama digunakan untuk pengertian network planning atau sejenisnya,
antara lain :
- CMD : Chart Method Diagram
- NMT : Network Management Technique
- PEP : Program Evalution Procedure
- CPA : Critical Path Analysis
- CPM : Critical Path Method
- PERT : Program Evalution and Riview Technique
Saai i harus sudah terjadi sebelum aktivitas A dapat dimulai. Demikian pula
saat J belum dapat terjadi sebelum aktivitas A selesai dikerjakan.
Disamping notasi-notasi di atas, dalam penyusunan Network diperlukan dua
perjanjian, untuk memudahkan penggambarannya, yaitu :
1. Perjanjian I : di antara dua saat ( nodes ) hanya boleh ada satu aktivitas ( panah ) yang
menghubungkannya. Sebagai akibat dari Perjanjian I diatas, akan dapat timbul
kesulitan dalam penggambaran Network. Untuk itu perlu dibuat suatu notasi lagi,
yaitu :
( Panah terputus-putus ) aktivitas semu, dummy. Yang dimaksudkan dengan
aktivitas semu adalah aktivitas yang tidak memakan waktu.
Untuk menjamin kesederhanaan penyusunan Network, perlu pula
dibuat perjanjian :
2. Perjanjian II : aktivitas semu hanya boleh dipakai apabila tidak ada cara lain untuk
menggambarkan hubungan-hubungan aktivitas yang ada dalam suatu Network.
1. Apa Gunannya Mengetahui Lintasan Kritis :
1. Penundaan pekerjaan pada “Lintasan Kritis”, menyeabkan seluruh proyek
tertunda penyelesaiannya.
2. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan yang ada di
lintasan kritis dapat dipercepat.
3. Pengawasan/Control hanya “diketatkan” di lintasan Kritis saja. Maka pekerjaan -
pekerjaan di jalur kritis :
- Perlu pengawasan ketat agar tidak tertunda.
- Kemungkinan di Trade off dengan crash program : dipersingkat waktunya dengan
tambahan biaya (lembur).
4. Time slack (kelonggaran waktu) terdapat pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak
dilalui Lintasan Kritis. Ini memungkinkan bagi manager untuk
merealokasi/memindahkan tenaga kerja, alat-alat, dan biaya-biaya kepekerjaan-
pekerjaan di lintasan kritis demi efisiensi.
2. Penggunaan EET dan LET pada Network Planning
a. Penggambaran NE, EET dan LET
Event dengan simbol lingkaran tadi, pertama-tama kita bagi menjadi 3 bagian,
terlihat dalam gambra di bawah ini :
1. NE : Number of Event : adalah indeks untuk dari tiap peristiwa sejak mulai sampai
dengan akhir dalam suatu diagram Network.
Pembagian nomor event awal dapat dimulai dari angka 0 atau 1.
Kemudian diikuti pemberian nomor event yang lain, pada dasarnya sejalan dengan
arah anak panah yang dimulai angka terkecil ke angka lebih besar dan diakhiri
nomor terbesar untuk event akhir. Sehingga tidak ada nomor event yang sama,
misalnya :
Contoh :
Disamping itu pula nomor event dapat menunjukan dan membedakan masing-
masing kegiatan. Hal ini sangat bermanfaat sekali jika menggunakan komputer.
1. EET : Earliest Event Time : Waktu paling awal peristiwa itu dapat dikerjakan.
Cara mencarinya dengan menggunakan metode algorithma :
- Mulai dari Event awal bergerak ke Event akhir dengan jalan menjumlahkan,
yaitu antara EET ditambah duration.
- Bila pada suatau Event, bertemu 2 atau lebih kegiatan EET yang dipakai waktu
yang terbesar.
Contoh : Event No. 4, 5 , 6 ( Lihat Pada Gambar Dibawah )
1. LET : Lates Event Time : Waktu Paling Akhir peristiwa itu harus dikerjakan.
Cra mencarinya dengan menggunakan metode algorithma
- Mulai dari Event akhir bergerak mundur ke Event No. 1 dengan jalan
mengurangi, yaitu antara LET dikurangi duration.
Bila pada suatu Event, berasal 2 atau lebih kegiatan, LET yang dipakai waktu
yang terkecil.
Ada dua macam diagram yang dikenal dalam network planning, yaitu diagram versi
CPM/PERT [diagram panah] dan diagram preseden.
1. DIAGRAM PANAH
Yang harus diperhatikan dalam menggambar diagram panah adalah :
1. Harus memperlihatkan urutan operasi yang jelas atau feasible.
2. Dapat mendefinisikan saat mulai dan saat berakhirnya tiap-tiap pekerjaan yang
dilakukan.
1.1. Istilah dan Simbol
Istilah-istilah dan simbol-simbol yang digunakan dalam diagram panah adalah
sebagai berikut :
1. Event atau peristiwa
Event atau peristiwa adalah suatu keadaan atau situasi pada suatu saat. Simbol dari
event adalah lingkaran atau elips.
Event dipergunakan sebagai tanda kapan suatu aktivitas dapat dimulai dilaksanakan
[start event], juga dipergunakan sebagai tanda kapan suatu aktivitas dinyatakan selesai
dikerjakan [finish event].
2. Aktivitas atau kegiatan.
Aktivitas atau kegiatan adalah perkerjaan apa yang harus dilakukan diantara dua event.
Event pertama disebut yang mendahului, sedangkan event yang kedua disebut yang
mengikuti.
Simbol dari aktivitas adalah anak panah yang menghubungkan dua event.
3. Dummy
Dummy digunakan untuk memperlihatkan ketergantungan dari suatu event kepada event
lain, akan tetapi tidak memerlukan sumber daya maupun waktu. Simbol dari dummy
adalah suatu panah yang terputus-putus.
Jadi paling pagi event 7 baru akan terjadi pada saat 50 atau EST = 50
Sedangkan nilai LST diperoleh melalui perhitungan mundur. Jika satu event
merupakan titik dari beberapa aktivitas maka nilai terkecil dari perhitungan yang dipakai
sebagai LST dari peristiwa tersebut. Rumus : LST = t4:- d
Contoh :
Hal yang enandai suatu peristiwa untuk dikatakan masuk dalam jalur kritis
adalah jika EST = LST [dalam nodenya]. Contoh :
2. DIAGRAM PRESENDEN
Formulanya :
EST KODE EFT
TF AKTIVITAS FF
LST DURASI LFT
Dimana :
EST = Earliest Start Time
EFT = Earliest Finist Time
LST = Latest Start Time
LFT = Latest Finish Time
TF = Total Float
FF = Free Float
Macam-macam hubungan saling ketergantungn dalam diagrm presenden:
1. Finish – Start [pekerjaan B dimulai setelah pekerjaan A selesai]
Rumus :
Variasi Biaya [VB] = BCWP – ACWP
Variasi Waktu [VW] = BCWP – BCWS