Anda di halaman 1dari 59

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penilis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa,

bahwasaNYA dengan segala kemurahaNYA penulis dapat menyelesaikan Proyek

Akhir ini yang berjudul:

“PERENCANAAN RUKO DUA LANTAI (DESAIN, ESTIMASI DAN

NETWORK PLANNING), DI JALAN POLIMAK BAMBU KUNING

JAYAPURA”

Pada kesempatan ini penulis menyampaikam terima kasih kepada:

1. Prof.Dr.B.Kambuaya,MBA. Selaku Rektor Universitas Cendrawasih.

2. Drs.Agustinus Fatem, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Cendrawasih.

3. Bapak D.Widyastomo,ST,MT.Selaku pembantu dekan I Fakultas Teknik

Universitas Cendrawasih .

4. Ibu Mujiati,ST,MT. Selaku ketua jurusan/Program studi Teknik Sipil.

5. Bapak Wika Matana Nion,ST,Meng. Selaku dosen wali dan Ibu Dewi Ana

Rusim, ST, MT selaku dosen pembimbimg yang telah meluangkan waktunya

untuk membimbimng serta memberikan arahan dalam menyelesaikan proyek

akhir ini.

6. Para dosen/staf pengajar pada jurusan /program Teknik Sipil.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


7. Keluargaku yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan proyek akhir ini.

8. Teman-teman angkatan 2009 yang sama-sama berjuang menghadapi tantangan

dan kesulitan dalam bangku kuliah.

9. Sahabat-sahabat yang menemaniku dalam penyusunan proyek akhir ini; Yunita

Palik, Yulianty Habigael, Marsel L Padang, Bonivasius Bame dan teman-

teman yang lainya.

Penulis menyadari penulisan proyek akhir ini masih terdapat banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan segala saran maupun kritik

yang bersifat membangun dari berbagai pihak guna penyempurnaan proyek akhir

ini.Kiranya proyek akhir ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya.

Jayapura,

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


BAB I
PENDAHULUAN

Oleh

SANDRYAWAL

NIM.009 064 0241

DIPLOMA TIGA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS CENDRAWASIH

JAYAPURA

2012

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada perkembanganya, ruko atau rumah toko sudah menjadi dasar

manusia, di samping kebutuhan pokok lainya seperti sandang dan pangan.

Ruko juga dapat diartikan sebagai rumah kedua bagi manusia, terlebih bagi

yang sudah berkeluarga, untuk berlindung dari panas, hujan, angin maupun

segala gangguan iklim dan keamanan yang mungkin terjadi selama hidupnya.

Ruko juga merupakan wadah dari semua kegiatan dan aktivitas

penghuninya,serta berfungsi sebagai sarana untuk mengapresiasikan gaya dan

kehidupan seseorang. Ruko kerap dijadikan sebagai indikator status sosial

dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut bisa terjadi karena semakin

besar tingkat penghasilan seseorang maka akan semakin banyak pula

kebutuhan–kebutuhan yang bisa tercukupi dalam hidupnya,termasuk

perniagaan, meskipun bukan jaminan bahwa orang berpenghasilan tinggi pasti

mendiami tempat yang mewah.

Beberapa diantaranya telah memiliki lokasi/lahan, namun membangun

ruko bukanlah merupakan hal yang mudah. Banyak hal yang menjadi

penyebabnya,selain masalah dana, ada pula yang masih ragu karena tidak tahu

harus memulai dari mana dan berapa dana pasti yang harus dipersiapkan untuk

menyelesaikan ruko yang diidam-idamkan tersebut.

Oleh karena Keterbatasan itulah yang mendorong saya untuk membuat

suatu perencanaan Ruko yang mampu memenuhi serta mencukupi kebutuhan

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


hidup manusia. Selain perencanaan juga harus diperhatikan adalah menajemen

waktunya, karena dengan menajemen dan waktu pelaksanaan yang baik, maka

resiko keterlambatan menjadi sangat kecil. Secara langsung hal tersebut akan

mengurangi pembengkakan biaya proyek, serta pada akhirnya akan

memberikan keuntungan tersendiri bagi para kontraktor sebagai

penanggungjawab pelaksanaan proyek.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas maka dapat diambil suatu rumusan masalah pokok yaitu :

a) Bagaimana cara mendesain ruko dua lantai dengan menggunakan program

AutoCad ?

b) Bagaimana cara menghitung rencana anggaran biaya?

c) Bagaimana cara membuat penjadwalan waktu dengan menggunakan

software Microsoft Project 2007?

1.3 Batasan masalah

Batasan masalah tugas akhir ini di batasi pada pembahasan :

a) Perencanaan dilakukan hanya sebatas tahapan mendesain, bukan

merencanakan struktur.

b) Membuat Rencana Anggaraan Biaya pembangunan ruko, rencana waktu

pelaksanaan (Time Schedule), serta kurva-S.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan tugas akhir ini adlah sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, maksud dan tujuan penulisan, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang toeri-teori yang menunjang penulisan yaitu,

Defenisi Ruko, Gambar rencana, Volume pekerjaan, Harga satuan, Rencana

Anggaran Biaya, Persentase bobot pekerjaan dan time Schedule.

BAB III METODE PENULISAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang metode pengumpulan data, analisis data,

langkah kerja.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang kondisi lahan, gambar ruko dua lantai,

perhitungan volume, analisa harga satuan, perhitungan anggaran biaya,

perhitungan bobot pekerjaan, daftar logika, analisa waktu pelaksanaan

pekerjaan

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


BAB II

LANDASAN TEORI

Oleh

SANDRYAWAL

NIM.009 064 0241

DIPLOMA TIGA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS CENDRAWASIH

JAYAPURA

2012

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 RUKO

2.1.1 Pengertian ruko adalah :

a) Bangunan niaga yang dalam perkembanganya sejalan dengan

perkembangan nilai komersil, lebih menekankan pada aspek ekonomi

dengan mengabaikan harmonisasi dengan lingkungan sekitarnya.

b) Bangunan-bangunan di Indonesia umumnya dibuat bertingkat antara dua

hingga lima lantai. Fungsinya lebih dari satu, yaitu fungsi hunian dan

komersial, lantai bawahnya digunakan sebagai tempat usaha atau kantor,

sedangkan lantai atas dimanfaatkan sebagai tenpat tinggal

(WICAKSONO,2007).

c) Bangunan dua lantai dengan fungsi ruang-ruang pada lantai pertama untuk

toko dan hunian sedangkan pada lantai kedua untuk hunian dan ruang

penyimpana/gudang (DEWI,2005).

d) ‘’Rumah yang sekaligus untuk toko dan biasanya toko dilantai dasar dan

tempat tinggal dilantai kedua’’ (KAMUS BESAR BAHASA

INDONESIA,2008).

Bangunan ruko merupakan jawaban terhadap penyelesaian

bangunan dengan keterbatasan lahan. Dalam perkembangannya,

pertumbuhan ruko sangat pesat. Karena disamping praktis dan murah

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


fungsi ruko mampu menampung faktor ekonomi dalam skala besar

maupun kecil.

Perkembangan ruko di Indonesia dimulai sejak tahun 1800-an di

daerah-daerah komersil setiap kota oleh saudagar-saudagar besar yang

berdagang diatas lahan mereka yang berbentuk melebar. Dengan

pemanfaatan lahan depan untuk toko dan sisi belakang untuk fungsi

hunian. Sejalan dengan perkembangan jaman, dimana harga tanah semakin

mahal dan terbatas, saudagar-saudagar tersebut kemudian menjual tanah

bagian belakang dan menaikkan bangunan yang memisahkan fungsi

hunian atas dan fungsi toko atau kantor dibagian bawah. Susunan ruko

inilah yang Menciptakan suatu kawasan perdagangan.

Bentuk bangunan ruko biasanya sederhana dan dibangun bersama

ruko-ruko lain yang mempunyai desain sama sebagai suatu kompleks atau

kelompok. Ruko banyak ditemukan dikota-kota besar di Indonesia,

biasanya bangunan komersil ini juga digunakan sebagai hunian atau

tempat tinggal pemilik atau pengelolanya.

Ruko dapat dikatakan merupakan dasar investasi real estate pad

jenis bangunan komersil. Sebuah kompleks ruko bisanya terletak didepan

kawasan pemukiman. Disana ruko berfungsi sebagai tempat pendukung

aktivitas dilingkungan pemukiman.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


2.1.2 Perkembangan ruko

Bisnis ruko merupakan lahan potensial bagi pengusaha bermodal

kuat. Selama ini tidak ada standar resmi yang diberlakukan terhadap

ukuran sebuah ruko. Akan tetapi ukuran standar yang dipakai sebagai

pedoman adalah lebar depan sebuah mobil (kendaraan roda empat), yaitu

3,5 m. Biasa masih ditambah dengan sirkulasi untuk pejalan kaki (estimasi

dua orang berjalan bersebelahan), yaiti 1,5 m. Jadi, ukuran standar yang

dapat diambil lebar depan sepetak ruko adalah 5 m, dan sepanjang 20 m

dengan jumlah lantai 3 lantai. Harga penjualan bervariasi, harga terendah

Rp. 300 juta dan tertinggi Rp.2 milyar. Variasi harga tersebut ditentukan

oleh lokasi ruko. Jika, riko terletak di kawasan ramai atau strategis,

diberlakukan harga tinggi (WICAKSONO,2007).

Pembangunan ruko selama 5 tahun terakhir setelah masa krisis,

tidak kurang dari 6 juta meter persegi dengan kapitalisasi Rp. 25 trilyun.

Artinya, nilai pembangunan ruko setiap tahunya pasca krisis rata-rata Rp.5

trilyun/tahun. Sedangkan sebelum krisis setiap tahunya tidak lebih dari

Rp.1,5 trilyun. Pembangunan ruko belakangan ini telah masuk hingga

kawasan pemukiman dengan desain yang tampak dsn berfungsi, sebagai

pusat aktivitas komersil bagi kawasan sekitar pemukiman itu

(WICAKSONO,2007).

2.1.3 Perencanaan ruko

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam investasi ruko adalah

‘’ efisiensi ‘’. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun ruko diupayakan

seekonomis mungkin dan secepat pekerjaanya. Oleh karena itu,

kebanyakan bangunan ruko selalu sama dan sebangun satu sama lainnya,

biasanya berbentuk kopel (deret).

Hal ini yang harus diperhatikan berkaitan dengan pendirian sebuah

ruko adalah ‘’ keamanan ‘’ pengggunanya. Bangunan kopel (berderet)

lebih beresiko terhadap bahaya kebakaran. Sehingga harus diupayakan

pembuatan utilitas pemadam kebakaran. Selain itu, dalam perencanaan

sebuah bangunan ruko, hal yang paling mendasar adalah berkaitan dengan

zonasi lahan. Karena, diatas lahan tersebut akan didirikan ruko.

Menurut pengamat (WICAKSONO, 2007), ada tiga lokasi utama

yang biasanya digunakan untuk mendirikan ruko :

a) Dibangun disentral-sentral bisnis.

Ruko yang dibangun di daerah ini akan memberikan peluang pasar

lebih besar bagi pemiliknya, karena ditempat itulah masyarakat banyak

mengadakan transaksi-transaksi bisnis.

b) Dibangun di daerah yang menjadi akses ke lokasi perumahan.

Ruko yang dibangun di daerah ini ditujukan untuk mengantisipasi

konsumen yang tidak mampu membeli ruko disentral bisnis,

dikarenakan harganya lebih mahal.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


c) Dibangun di kawasan perumahan.

Ruko yang dibangun di daerah ini ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan penduduk dikawasan itu. Ruko ini merupakan salah satu

fasilitas dari kompleks perumahan tersebut.

2.2 Jenis-jenis pekerjaan

Beberapa jenis pekerjaan yang terdapat dalam rencana anggaran

biaya (RAB) pada umumnya antara lain :

1. Pekerjaan persiapan/umum.

2. Pekerjaan pembersihan lahan

3. Pekerjaan tanah.

4. Pekerjaan pondasi.

5. Pekerjaan struktur.

6. Pekerjaan atap.

7. Pekerjaan pasangan batu dan plesteran.

8. Pekerjaan pelapis dinding.

9. Pekerjaan kusen pintu.

10. Pekerjaan plafond.

11. Pekerjaan sanitair.

12. Pekerjaan plumbing.

13. Pekerjaan waterproofing.

14. Pekerjaan elektrikal.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


(sumber : ruko Surabaya great land,rungkuk,Surabaya dan ruko hayam

wuruk, Kediri)

2.3 BIAYA

2.3.1 Pengertian biaya adalah :

a. “Semua pengorbanan yamg perlu dilakukan untuk suatu proses

produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar

yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi

(Wikipedia bahasa Indonesia,2008).

b. Pengeluaran yang dikapitalisasi sebagai harta dan kemudian menjadi

pengeluaran saat barang dan jasa yang berkaitan (Ahuja, 1982).

c. Jumlah segala sesuatu usaha dan pengalaman yang dilakukan dalam

mengembangkan, memproduksi dan mengaplikasikan produk-produk.

2.3.2 jenis-jenis biaya

Secara umum, biaya konstruksi terdiri dari biaya langsung (direct

cost) dan biaya tak langsung (indirect cost). Biaya langsung (direct cost)

merupakan biaya yang langsung berhubungan dengan konstruksi atau

bangunan, sedangkan biaya tak langsung (indirect cost) adalah biaya yang

tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi. Tetapi, harus ada

dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut.

a. Biaya langsung (direct cost) terdiri atas :

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


1. Biaya bahan atau material

Merupakan biaya untuk pengadaan material, mulai dari membuat

spesifikasi, mencari sumber, mengadakan lelang sampai membayar

harganya (Soeharto, 1995).

2. Upah tenaga kerja.

 Pembayaran tenaga kerja berdasarkan jam kerja atau priduktivitas.

 Biaya tenaga kerja per jam yang memiliki aspek produktivitas man-

power,tingkat gaji, kompensasi, porsi biaya tenaga kerja dalam

suatu proyek dapat mencapai 25-30% dari biaya total proyek.

 Upah tenaga kerja dapat dibedakan atas upah harian, borongan per

unit volume atau barang keseluruhan (Nugraha, Ishak , 1985).

3. Biaya peralatan (equipments)

 Biaya peralatan konstruksi yang digunakan sebagai sarana bantu

konstruksi (Soeharto, 1997).

 Biaya yang terdiri dari biaya memperoleh peralatan itu sendiri dan

biaya mengoperasikan perlatan tersebut (Gould, 2002).

4. Biaya subkontraktor.

Berupa biaya paket yang terdiri dari jasa dan material yang disediakan

oleh subkontraktor (Soeharto, 1995).

b. Biaya tak langsung (indirect cost) terdiri atas :

1. Overhead cost

Dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


 `Overhead proyek, meliputi biaya personil di lapangan, ijin

bangunan, pajak,peralatan kecil yang terbuang setelah proyek

selesai, rapat-rapat lapangan (site meetimg).

 `Overhead kantor, meliputi biaya sewa kantor, honor pegawai

kantor, ijin usaha,dan administrasi.

2. Biaya tak terduga (contingency)

Meliputi kendala nonteknis misalnya, kecelekaan yang dialami

pekerja, penurunan kualitas bahan material sehingga memaksa

kontraktor mengeluarkan biaya lebih untuk mengganti bahan baru.

2.4 Gambar rencana

Gambar rencana merupakan hasil dari analisa kebutuhan

konstruksi yang dituangkan dalam bentuk gambar, sesuai dengan

keinginan. Gambar rencana dibuat berdasarkan berbagai pertimbangan

atas kebutuhan dari pemilik yang akan menghuni suatu tempat.

Gambar rencana merypakan kunci pokok baik dalam menentukan

kualitas dan jenis pekerjaa, maupun dalam menyusun Rencana Anggaran

Biaya. Gambar rencana terdiri dari :

1. Gambar situasi, dengan skala 1 : 200

Gambar situasi terdiri dari rencana letak bangunan, rencana halaman,

rencana saluran pembuangan air.

2. Gambar Denah, dengan skala 1 : 100

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Gambar denah melukiskan gambar tampak setinggi ± 1,00 m dari

lantai, sehingga gambar pintu dan jendela terlihat jelas, sedangkan

gambar penerangan atas dibgambar dengan garis putus-putus. Pada

denah juga digambar garis atap dengan garis putus-putus lebih tebal

dan jelas sesuai bentuk atap.

3. Gambar potongan, dengan skala 1 : 100

Gambar potongan terdiri dari potongan melintang dan membujur

menurut keperluanya.

4. Gambar tampak, dengan skala 1 : 100

Gambar tampak terdiri dari gambar tampak depan bangunan, gambar

tampak samping kanan bangunan, tampak samping kiri bangunan, dan

tampak belakang bangunan.

5. Gambar rencana Atap, dengan skala 1 :100

Gambar rencana atap menggambarkan bentuk konstruksi rencana atp

lengkap dengan kuda-kuda, nok, gording, ring balk, talang air. Usuk,

reng dan konstruksi penahan dengan jelas.

6. Gambar konstruksi, dengan skala 1 : 50

Gambar konstruksi terdiri dari gambar konstruksi beton, kayu, dan

baja.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


7. Gambar pelengkap

Gambar pelengkap terdiri dari gambar instalasi listrik,

sanitasi,kusen,dan saluran air kotor dan air hujan.

2.5 Volume Pekerjaan

2.5.1 Pengertian volume Pekerjaan

Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan yaitu menghitung

jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga

disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume (kubikasi) suatu pekerjaan

bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya) melainkan jumlah volume

bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.

Di bawah ini di berikan contoh sebagai berikut :

 Volume pondasi batu kali =20 m³

 Volume atap =45 m²

 Volume listplank =20 m²

 Volume angker besi =30 kg

 Volume lampu =10 buah

Dari contoh diatas dapt diketahui dengan jelas bahwa satuan masing-

masing volume pekerjaan bukanlah volume dalam arti sesungguhnya

melainkan volume dalam satuan.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Masing-masing volume di atas memiliki arti yang berbeda, yaitu

sebagai berikut :

 Volume pondasi batu kali dihitung berdasarkan isi, yaitu panjang x luas

penampang yang sama.

 Volume atap dihitung berdasarkan luas, yaitu jumlah luas bidang-bidang

atap seperti segitiga, persegi, panjang, trapezium, dan sebagainya.

 Volume listplank dihitung berdasarkan panjang atau luas.

 Volume angker besi dihitung berdasarkan berat, yaitu jumlah panjang

angker (berat/m).

 Volume lampu dihitung berdasarkan jumlah banyaknya lampu.

2.5.2 Uraian Volume pekerjaan

Yang dimaksud dengan volume pekerjaan, yaitu menguraikan secara

rinci besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan. Menguraiakan berarti

menghitung besar volume pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan

detail. Sehingga volume pekerjaan dapat diuraikan segabai berikut :

Volume pekerjaan = volume (m³), luasan (m²), panjang (m), atau jumlah

(buah).

2.6 Harga Satuan Pekerjaan

2.6.1 Pengertian

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Yang dimaksud dengan harga satuan pekerjaan, yaitu jumlah harga

bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan penulisan analisis. Harga bahan

didapat dipasaran, dikumpulkan disuatu daftar. yang dinamakan daftar

harga satuan bahan. Upah tenaga kerja didapatkan di lokasi, dikumpulkan

dan dicatat dalam suatu daftar yang dinamakan harga satuan upah.

Harga satuan bahan dan upah tenga kerja disetiap daerah berbeda-

beda. Jadi dalam menghitung dan menyusun suatu bangunan proyek, harus

berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja dipasaran dan

lokasi pekerjaan.

2.6.2 Analisis Upah

Yang dimksud dengan analisis upah, yaitu menghitung banyaknya

tenaga kerja yang diperlukan dan besaarnya biaaya yang diperlukan untuk

suatu pekerjaan. Untuk upah tenaga kerja, rumus perhitungan yang

digunakan yaitu indeks tenaga kerja permeter kubik, dikalikan

dengan harga satuan upah per hari, kemudian harga yang diperoleh dari

setiap tenaga kerja yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan tersebut

dijumlahkan.

Upah tenaga kerja = indeks tenaga kerja x kubikasi x Harga upah.

Untuk harga bahan, rumus perhitungan yang digunakan adalah

volume bahan, dikalikan dengan harga satuan bahan, kemudian harga yang

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


diperoleh dari setiap bahan dibutuhkan dalam satu pekerjaan tersebut

dijumlahkan.

Harga bahan = Volume bahan x Harga satuan bahan.

2.6.3 Uraian harga satuan pekerjaan

Yang dimaksud dengan harga satuan pekerjaan, yaitu menguraiakan

masing-masing harga satuan pekerjaan. Sedangkan rumus yang digunakan

untuk menghitung harga satuan pekerjaan adalah harga bahan

ditambahkan dengan upah.

Harga satuan pekerjaan = harga bahan + upah tenaga kerja.

Alur perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekejaan

Bahan

Analisis bahan

Harga satuan pekejaan

Harga satuan upah

Upah

Analisis upah

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


2.7 Rencana Anggaran Biaya

Anggarran biaya suatu proyek atau bangunan,yaitu menghitung banyaknya

biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisis,

serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau

proyek. Oleh karena itu, biaya anggaran dalam suatu proyek atau bangunan dapat

dirumuskan menjadi jumlah dari masing-masing hasil perkalian volume dengan

harga satuan pekerjaan yang bersangkutan. Secara umum dapat diumuskan

sebagai berikut :

RAB = ∑ ( Volume x Harga satuan)

Dalam anggaran biaya ini, biaya-biaya lain yang berhubungan dengan

pelalsanaan pekerjaan sengaja tidak dimasukkan. Biaya-biaya tersebut antar lain :

 Biaya perencanaan.

 Biaya pengawasan.

 Izin mendirikan bangunan.

 Dan lain-lain.

2.8 Presentase Bobot Pekerjaan

Yang dimaksud dengan presentase bobot pekerjaan, yaitu besarnya

pekerjaan siap, dibandingkan dengan pekerjaan siap seluruhnya. Perkerjaan siap

seluruhnya dimulai dari 100 %.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Presentase atau bobot pekerjaan dihasilkan dari hasil kali volume dan

harga satuan yang dibagi dengan harga bangunan keseluruhan kemudian dikalikan

100 %. Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bobot pekerjaan = ((volume x harga satuan) / harga bangunan) x 100 %

2.9 Time Schedule

Yang dimaksud dengan time schedule, yaitu mengatur rencana waktu

suatu pekerjaan atau unit pekerjaan. Time schedule meliputi kegiatan antara lain

sebagai berikut :

 Kebutuhan tenaga kerja.

 Kebutuhan material atau bahan.

 Kebutuhan waktu.

 Transportasi atau pengangkutan.

Dari time schedule / rencan kerja ini, kita akan mendapatkan gambaran

tentang lama waktu pekerjaan yang diseseaikan, seta bagian-bagian pekerjaan

yang saling terkait antara satu dengan yang lain.sebelum menyusun rencana kerja,

harus diperhatikan bagian-bagian pekerjaan yang saling berkaitan satu sama lain

tersebut, serta pekerjaan yang dapat dimulai tanpa menunggu pekerjaan yang lain

selesai.

Sebelum time schedule dibuat, terlebih dahulu dibuat daftar logika saling

ketergantungan yang berfungsi mengatur pekerjaan dengan cara menetapkan

jenis-jenis pekerjaan yang mendahului dan mengikuti. Setelah itu, dibuatlah

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


network planning diagram atau diagram anak panah, yaitu diagram yang berisikan

durasi suatu pekerjaan yang satu dengan yang lain. Diagaram anak panah ini

nantinya akan dijadikan acuan dalam pembuatan time schedule.

2.9.1 Uraian Rencana Kerja

Uraian rencana kerja, yaitu menyusun program kerja sesuai sesuai dengan

urutan-urutan kelompok perejaan. Sebelum menyusun rencan kerja, haruslah

diperhatikan beberapa hal di bawah ini :

 Urutan langkah krja tidak boleh terbalik.

 Setiap bagian pekerjaan dilukiskan dengan garis lurus sebagai garis

kegiatan.

 panjang garis kegiatan ditentukan oleh jumlah hari atau jumlah minggu.

 Jumlah hari atau jumlah minggu dapat dihitung berdasarkan jumlah

tenaga kerja.

 Bagian-bagian pekerjaan dapat dihubungkan menjadi satu garis kegiatan.

2.10 Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen adalah suatu metode teknik atau proses untuk mencapai suatu

tujuan tertentu secara sistematik dan efektif melalui tindakan-tindakan

perencanaan ( planning ), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actualing),

dan pengawasan ( controlling ) dengan mengelola dan menggunakan sumber daya

yang ada secara efektif dan efisien.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu

dengan alokasi sumber daya yang terbatas. Pada pelaksanaan suatu proyek

diperlukan adanya pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen ( perencanaan,

pelaksanaan serta pengendalian ) dengan menggunakan sumber daya yang ada

secara efektif dan efisien guna memenuhi tujuan yang telah digariskan.

2.10.1 Fungsi-Fungsi Manajemen

Pada dasarnya manajemen berarti pencapaian tujuan organisasi melalui

pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu ( fungsi manajemen ).

Tiga fungsi manajemen secara umum :

1. Perencanaan ( planning ),

adalah kegiatan pemilihan atau penetapan tujuan tujuan organisasi

,penetapan

strategi,sasaran,program,target,prosedur,metode,system,angaran, waktu

dan standar-standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2. Pelaksanaan ( actuating )

Didalam fungsi pelaksanaan sudah termasuk fungsi persiapan untuk

pelaksanaan dan perorganisasian yaitu usaha untuk merancang

organisasi yang tepat guna mencapai tujuan, penemuan lingkup dan

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


rincian jenis kerja / kegiatan, pengelompokan, mengatur dan pembagian

kerja / tugas dan tata kerja.

3. Pengendalian ( controlling )

Ada proses / usaha yang sistematis dalam penetapan standar pelaksanaan

dengan tujuan perencanaan, sistem informasi, umpan-balik,

membandingkan pelaksanaan nyata dengan standar yang telah ditetapkan

dalam perencanaan menentukan dan mengatur penyimpangan-

penyimpangannya serta melaksanakan koreksi perbaikan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan sehingga tujuan dapat terlaksana secara

efektif dan efisien.

2.10.2 Unsur Unsur Manajemen

Unsur unsur manajemen merupakan sumber daya yang terpengaruh

terhadap berfungsinya manajemen dalam mencapai tujuannya yang terdiri

dari :

1. Man ( manusia )

2. Materials ( bahan )

3. Machines ( mesin )

4. Money ( uang )

5. Methods ( metode )

6. Markets ( pasar )

7. Minutes ( waktu )

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Untuk mencapai tujuan manajemen seorang manajer harus dapat

menggunakan dan memanfaatkan unsur manajemen tersebut sebagai sumber

daya secara efisien dan efektif sehingga dapat dicapai tujuan secara optimal.

2.10.3 Manajemen Proyek Konstruksi

Menurut Subagya (2000: 169) :

Proyek adalah suatu pekerjaan yang memiliki tanda-tanda khusus

sebagai berikut, yaitu :

1. Waktu mulai dan selesainya sudah direncanakan.

2. Merupakan suatu kesatuan pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dari

yang lain.

3. Biasanya volume pekerjaan besar dan hubungan antar aktifitas

kompleks.

Render dan Heizer dalam Ariyoto (2001: 505) menyatakan “Proyek

merupakan sebagai rangkaian tugas-tugas yang berkaitan yang diarahkan

menuju ouput yang besar”.

Menurut Yamit (2000: 296) “Proyek adalah setiap pekerjaan yang

memiliki kegiatan awal dan memiliki kegiatan akhir, dengan kata lain setiap

pekerjaan yang dimulai pada waktu tertentu dan direncanakan selesai atau

berakhir pada waktu yang telah ditetapkan”.

Lock dalam Jasjfi (1994: 15-17) menyatakan:

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan dalam suatu proyek,

yaitu:

1. Spesifikasi Pelanggan, yang meliputi permintaan dari pelanggan yang

muncul dalam berbagai macam bentuk. Pelanggan memberikan

gambar-gambar dan rencana atau memberikan uraian tertulis tentang

sasaran proyek, dalam komunikasi selanjutnya antara pelanggan dan

kontraktor, baik komunikasi lisan maupun tulisan. Permintaan semula

mungkin mengalami perubahan, mungkin muncul ketentuan-ketentuan

baru, tambahan, atau perubahan-perubahan lain.

2. Spesifikasi kontraktor, dimana kontraktor harus mengajukan usulan

(proposal) mengenai cara-cara melaksanakan pekerjaan itu. Usulan itu

kemudian dijadikan dasar bagi spesifikasi rancang (desain) sementara

bagi kontraktor sendiri. Biasanya persyaratan yang ditentukan oleh

spesifikasi pelanggan masih perlu diterjemahkan ke dalam bentuk yang

sesuai dengan praktek dan kebiasaan kontraktor, serta dengan standar

kualitas, metode teknik dan kemampuan kontraktor. Penghubungnya

adalah spesifikasi rancang (design specification)

3. Spesifikasi produk, salah satu proyek yang mudah terancam kesulitan

anggaran karena pembelanjaan yang meningkat adalah proyek-proyek

pengembangan produk yang bertujuan untuk mengubah atau

menambah rentang jenis produk perusahaan. Salah satu penyebabnya

ialah kebiasan perancang, yaitu penyakit perbaikan yang

berkepanjangan.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Yamit (2000: 296) menyatakan :

Manajemen proyek merupakan suatu perencanaan, pengkoordinasian,

dan pengawasan secara teliti menyangkut berbagai macam kegiatan. Secara

umum manajemen proyek mempunyai tiga tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan, yang meliputi identifikasi kegiatan, perkiraan waktu

kegiatan, dan hubungan logika ketergantungan antar kegiatan.

2. Penjadualan, berdasarkan tahapan perencanaan dibuatlah penjadwala

sumber daya yang diperlukan seperti tenaga kerja, mesin dan biaya

untuk setiap pekerjaan.

3. Pengawasan, tahapan ini meliputi laporan perkembangan proyek,

memperbaharui diagram network dalam setiap terjadi perubahan selama

proyek berlangsung.

Render dan Heizer dalam Ariyoto (2001: 504-505) menyatakan :

Manajemen proyek besar mencakup tiga fase, yaitu:

1. Perencanaan, meliputi penetapan tujuan, pendefinisian proyek dan

organisasi tim.

2. Penjadwalan, ini menghubungkan orang, uang dan supplies ke aktifitas

khusus dan menghubungkan aktifitas dengan yang lainnya.

3. Pengendalian, disinilah perusahaan mengawasi sumberdayanya,

biayanya, kualitas dan anggaran, ini juga merevisi atau merubah

rencana dan mengganti sumber daya untuk menepati waktu dan

permintaan biaya.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Suatu bentuk organisasi yang baru, dibuat untuk meyakinkan program

yang telah ada terus berjalan mulus atau lancar atas dasar hari kehari

sementara proyek yang baru diselesaikan secara lengkap, ini disebut dengan

organisasi proyek. Organisasi proyek adalah cara yang efektif untuk

mengumpulkan orang dan sumberdaya fisik yang diperlukan untuk waktu

yang terbatas untuk menyesuaikan proyek tertentu atau tujuan. Organisasi

proyek berfungsi dengan baik pada saat:

1. Pekerjaan bisa didefinisikan dengan tujuan tertentu dengan batas

waktunya.

2. Pekerjaan itu unik atau sesuatu yang tidak lazim atas organisasi yang

ada.

3. Proyek bersifat temporer tapi sangat penting bagi atau kritis terhadap

perusahaan.

Handoko (1999:98) menyatakan:

Tujuan manajemen proyek adalah :

1. Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang merupakan salah

satu sasaran utama proyek, keterlambatan akan mengakibatkan

kerugian, seperti penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk

memasuki pasar.

2. Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang harus dikeluarkan sesuai

dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


3. Tepat spesifikasi (on specification) dimana proyek harus sesuai

dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

2.11 Network Planning atau Perencanaan Waktu

2.11.1 Definisi Network Planning

Network Planning adalah suatu metode yang dapat memantau dan

memonitor suatu perencanaan dan pengawasan suatu proyek. Serta

memberikan informasi mengenai kegiatan proyek. Informasi tersebut

mengenai sumber daya yang digunakan dan jadwal perencanaan.

Sistim informasi yang digunakan dalam network planning adalah yang

menyangkut tentang kegiatan yang ada dalam network diagram saja.

Keunggulan dari Network Planning adalah :

1. Dapat memperlihatkan waktu kritis pada setiap item kegiatan.

2. Dalam merencanakan suatu proyek menggunakan suatu jaringan kerja.

dengan logika ketergantungan dari tiap kegiatan satu sama lain.

3. Dapat memberikan bantuan dalam jalur komunikasi.

4. Pelaksanaan proyek lebih ekonomois ditinjau dari biaya serta

penggunaan sumber-sumber tenaga, materil, dll sebagainya.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Cara Network Planning

Untuk pengawasan suatu proyek, beberapa faktor serta kondisi tertentu harus

diperhatikan :

Faktor - faktor tersebut adalah :

1. Rencana apa yang harus dilaksanakan pada setiap item kegiatan dengan

logika ketergantungan satu sama lain.

2. Waktu, kapan penyelesaian pekerjaan proyek dilaksanakan.

3. Sumber – sumber, tenaga, equipment dan material yang diperlukan.

4. Biaya.

Cara Network disini, menggunakan cara proses analitis dengan

memperhatikan semua kondisi yang saling berhubungan. Dalam tahap

pertama mengembngkan sebuah rencana yang didasarkan pada kegiatan-

kegiatan yang harus dilaksanakan dan logika ketergantungan satu sama

lain. Rencana dasar yang telah dibuat perlu dapat dirubah seperlunya

sebelum faktor - faktor lain (time dan resources) mulai diperhatikan.

Setelah itu menguraikan metode Network secara sistimatis dan analitis

sehingga dapat berguna memperbaiki berlangsungnya pelaksanaan proyek.

Dalam penyusunan Network Planning, hal pertama yang harus dilakukan

adalah membuat daftar inventaris dari kegiatan – kegiatan yang

dilaksanakan. Selanjutnya menyusun logika ketergantungan dari tiap

kegiatan.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Dengan mengetahui kedua hal ini maka jaringan (diagram) kerja sudah

dapat digambarkan. Agar penggambaran lebih simple dan dimengerti, maka

kegiatan – kegiatan pada jaringan kerja (network diagram) dapat dibuat

dengan menggunakan simbol – simbol abjad seperti A, B, C, D, …. dan

seterusnya. Tahap ini harus menjelaskan mengenai peristiwa atau kejadian

dari tiap - tiap kegiatan menurut logika salaing ketergantungan.

Apabila Network Planning telah disusun kemudian menentukan waktu

pelaksanaan dari tiap kegiatan. Perhitungan waktu didasarkan pada volume

pekerjaan dan sumber daya yang dialokasikan. Perlu diketahui bahwa

kegiatan – kegiatan yang berada pada lintasan kritis, jumlah waktunya harus

sesuai dengan waktu penyerahan pelaksanaan yang pertama kali.

Dalam penggunaannya metode Network Planning adalah berupa network

diagram yang merupakan visualisasi kegiatan yang terdiri dari tiap kegiatan

selama pembangunan berjalan. Meskipun Network Planning adalah

merupakan sistim informasi pada penyelenggaraan pembangunan, namun

tidak semua informasi dapat dituangkan dalam pembuatan Network untuk

diproses dan sebaiknya Network Planning tidak dapat melaporkan semua

informasi yang terjadi pada tiap kejadian dalam pelaksanaan pembangunan.

Informasi yang berkaitan langsung dengan Network Planning hanya berupa

hubungan antara kegiatan yang dilambangkan dengan diagram anak panah

serat perencanaan waktu pelaksanaan pembangunan.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Mengingat Network Planning adalah salah satu model yang dipakai

dalam penyelenggaraan pembangunan, maka perlu adanya suatu proses

dalam pengembilan keputusan dan penetapan kebijaksanaan, serta proses

pelaksanaan yang merupakan sistim operasi pada penyelenggraan kegiatan.

Proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijaksanaan pada

penyelenggaraan kegiatan tergantung pada lokasi, waktu, volume pekerjaan,

macam disiplin dan keahlian serta wewenang, mekanisme tersebut

membentuk sebuah sistim informasi yang terdiri dari dua sub sistim

informasi yaitu sub sistim informasi dan sub sistim operasi. Oleh karena itu

penyelenggaraan pembangunan merupakan total sistim. Sub sistim

informasi yang meliputi kegiatan selesai dan yang terjadi akan

dilaksanakan. Sedang sub sistim operasi yang memberikan penjelasan

tentang cara pelaksanaan kegiatan.

2.11.2 Konsep dasar network planning

Network Planning adalah sebuah alat manajemen yang

memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan

pengawasan dalam menyelenggarakan suatu proyek yang bersangkutan.

Informasi tersebut dapat berupa jadwal pelaksanaan ataupun sumber daya

yang digunakan oleh kegiatan yang bersangkutan.

Dalam menyusun Network Planning menggunakan waktu sebagai

satuan umum yang menunjukkan pemakaian sumber daya yang

direncanakan dan spesifikasi pelaksanaan. Ciri utama dari sistim network

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


ini adalah kemampuannya menunjukkan kaitan antara kegiatan mulai dan

berhenti pada satu titik ruas yang disebut yang disebut peristiwa (event),

garis kegiatan diperlihatkan dengan panah sebagai tanda arus waktu.

Pertimbangan – pertimbangan yang keliru pada penyusunan network akan

dapat mengakibatkan kesulitan dalam pelaksanaan proyek sedangkan

kecerobohan pada saat penyusunan berakibat tidak terlaksananya Network

Planning.

Network Planning sesungguhnya merupakan suatu alat yang dapat

membantu manajer dalam membentuk produk yang diselesaikan dengan

lengkap. Bila sistim ini mnerima informasi yang salah atau keliru, maka

hasilnya tidak mungkin menyamai pembuatan diagram yang didasarkan

pada masukan data yang sempurna.

2.11.3 Aplikasi network planning

Aplikasi atau penerapan Network Planning pada penyelenggaraan

proyek memerlukan persyaratan yang harus dipenuhi yaitu adanya

kepastian tentang proyek yang harus dilaksanakan, selanjutnya diikuti

dengan tahap aplikasi Network Planning yang terdiri dari tiga kelompok

utama, yaitu : pembutan, pemakaian dan perbaikan.

a. Pembuatan (Design)

Tujuan akhir dari pembuatan ini adalah terciptanya suatu model yang

dapat dipakai sebagai patokan selama penyelenggaraan proyek, yaitu

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


berupa pelaksanaan berbagai kegiatan, baik jadwal pelaksanaan maupun

penyediaan dan pemakaian sumber daya.

Proses pembuatan (design) meliputi tahap – tahap sebagai berikut :

1. Inventarisasi kegiatan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menguraikan proyek menjadi

kegiatan – kegiatan, dan inventarisasi umumnya berlaku untuk proyek –

proyek yang telah sering diselenggarakan.

2. Hubungan antar kegiatan

Pada tahap ini ditentukan hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan –

kegiatan lainnya, yaitu hubungan yang menentukan adalah hubungan

ketergantunagan antara kegiatan yang secara logika menurut

ketergantungan tersebut.

3. Menyusun Network Diagram

Dengan ditentukannya hubungan antar kegiatan maka dapat

dirangkaikan berbagai kegiatan yang berkaitan sehingga keseluruhan

kegiatan menyusun jaringan kerja (network diagram) yang

mencerminkan proyek secara keseluruhan.

4. Data kegiatan

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Setelah network kegiatan tersusun yang terdiri atas kegiatan –

kegiatan, maka dicari kegiatan yang meliputi : lama kegiatan, biaya dan

sumber daya yang akan dikendalikan.

5. Analisa Waktu dan Sumber Daya

Tujuan analisa waktu adalah untuk mengetahui saat mulai dan saat

selesai pelaksanaan setiap kegiatan, sehingga bila terjadi

keterlambatan bisa diketahui bagaimana pengaruhnya dan selanjutnya

ditetapkan tindakan apa yang harus diambil akibat keterlambatan

kegiatan tersebut.

Tujuan analisa sumber daya adalah untuk mengetahui tingkat

kebutuhan sumber daya sehingga persiapan akan sumber daya selalu

dalam keadaan siap pakai.

Secara nyata, pada tahap ini dihitung atau ditentukan : saat mulai,

tenggang waktu peristiwa, histogram dan kurva S sumber daya yang

dikendalikan.

6. Batasan

Pada tahap ini diinventarisasikan batasan – batasan yang tidak

boleh dilanggar, baik mengenai waktu maupun distribusi penggunaan

sumber daya.

7. Leveling

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Leveling adalah suatu hasil usaha pemecahan persoalan yang

timbul akibat tidak sesuainya keadaan ideal (tahap 1 sampai tahap 5)

dengan batasan – batasan yang berlaku (tahap 6).

2.11.4 Metode Penulisan Network Planning

Network Planning merupakan suatu gambaran grafis memperlihatkan

urutan pelaksanaan dan saling ketergantungan antar kegiatan dari awal

sampai akhir pada suatu proyek. Untuk menyusun atau membentuk suatu

diagram dengan Network Planning, dapat digunakan beberapa macam

simbol, yaitu :

a. Anak Panah

Anak panah (arrow) menyatakan suatu kegiatan atau acativity,

dimana kegiatan didefinisikan sebagai hal yang memerlukan jangka waktu

tertentu (duration) biasanya dengan pemakaian sejumlah alat, tenaga kerja

(equipment, material, dan biaya). Pada umumnya kegiatan dicantumkan di

atas anak panah dan lama kegiatan ditulis di bawah anak panah.

Baris anak panah selalu digambarkan dengan ekor anak panah di

sebelah kiri diartikan kegiatan dimulai dan kepala anak panah di sebelah

kanan diartikan kegiatan selesai.

Lama kegiatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu kegiatan, yaitu dimulai jarak waktu antar kegiatan

dengan kegiatan selesai. Satuan waktu dari lama kegiatan bias detik,

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan sebagainya. Dan untuk

penyelenggaraan proyek digunakan hari sebagai satuan waktu.

Panjang anak panah tidak melambangkan lama kegiatan yang

bersangkutan. Pada time scaled network proyeksi horizontal anak panah

proporsional dengan lama kegiatan dari kegiatan yang dilambangkannya.

Penyusunan network diagram harus memberikan gambaran yang

jelas dan diusahakan agar antara kegiatan tidak berpotongan satu sama

lain. Tetapi bila tidak mungkin dihindari dapat diperbolehkan.

Ada enam alternative cara menggambarkan anak panah pada

pembuatan network planning yaitu :

X4
L4
X2
L2
X1
L1
X3
L3
X5
L5
X6
L6

Gambar 2.1. Anak Panah Kegiatan

X1 = Horizontal

X2 = Miring ke Atas

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


X3 = Miring ke Bawah

X4 = Garis panah ke atas

X5 = Garis panah ke bawah

X6 = Garis lengkung

L = Lama kegiatan

b. Lingkaran

Lingkaran (node) menyatakan sebuah kejadian, peristiwa atau

event, yang berarti waktu paling awal suatu kegiatan dapat dimulai bila

kegiatan terdahulu telah selesai.

Peristiwa pertama adalah titik awal dimulainya proyek dan

peristiwa akhir adalah titik akhir dimana proyek telah selesai. Peristiwa

tidak memerlukan kurun waktu maupun sumber daya, tetapi menjelaskan

suatu keadaan misalnya sesuatu kegiatan dimulai atau telah selesai.

Pada network diagram, lingkaran yang melambangkan peristiwa

terbagi atas tiga ruangan, yaitu :

a. Ruangan sebelah kiri merupakan tempat bilangan yang menyatakan

nomor peristiwa, dapat pula berupa simbol (variable) dengan huruf n,

i, j.

b. Ruangan sebelah kanan atas merupakan tempat bilangan yang

menyatakan nomor hari (untuk satuan waktu hari) dapat berbentuk

tanggal hari yang bersangkutan dan merupakan saat paling awal

peristiwa yang bersangkutan terjadi.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


c. Ruangan sebelah kanan bawah merupakan tempat bilangan yang

menyatakan nomor hari (untuk satuan waktu hari) merupakan saat

paling lambat peristiwa yang bersangkutan boleh terjadi (lihat gambar

II – 2)

SPAn
SPLn

Gambar 2.2 Lingkaran (Node)

Keterangan

n = Nomor peristiwa

SPAn = Saat paling awal peristiwa n mungkin terjadi

SPLn = Saat paling lambat peristiwa n boleh terjadi

Sn = SPLn – SPAn = Tenggang waktu (slack) peristiwa

c. Anak panah terputus putus

Anak panah terputus – putus (dummy) melambangkan hubungan antar

peristiwa seperti halnya anak panah yang melambangkan kegiatan, cara

menggambarkannya pun sama.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Gambar 2.10.6. Anak Panah Kegiatan (dummy)

Keterangan :

1 = Horizontal

2 = Miring ke atas

3 = Miring ke bawah

4 = Garis patah ke atas

5 = Garis patah ke bawah

6 = Garis lengkung

Oleh karena itu hubungan antar kegiatan (dummy) tidak

membutuhkan waktu, sumber daya, dan ruangan. Maka, hubungan

antarperistiwa tidak perlu diperhitungkan dan karenanya tidak memiliki

nama dalam perhitungan waktu. Lamanya waktu dihitung dengan 0

(nol). Meskipun tidak diperhitungkan, hubungan antarkegiatan harus ada

(jika diperlukan) untuk menyatakan logika ketergantungan kegiatan yang

patut diperhatikan.

2.11.5 Hubungan Antar Simbol

Hubungan antar simbol yang dapat dipakai dalam menyusun network

diagram sebuah proyek hanya ada dua yaitu hubungan anak panah dan

lingkaran yang melambangkan hubungan kegiatan dengan peristiwa, dan

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


hubungan anak panah terputus – putus dan lingkaran yang melambangkan

hubungan antara dua peristiwa. Notasi yang dipakai adalah :

X = nama peristiwa

PAW = Peristiwa awal, yang terletak pada ekor anak

panah atau anak panah terputus – putus

PAK = Peristiwa akhir, peristiwa yang terletak pada

kepala anak panah atau kepala anak panah yang

terputus – putus.

i = Nomor peristiwa awal

j = Nomor peristiwa akhir

SPA = Saat paling awal suatu peristiwa mungkin terjadi

SPL = Saat paling akhir suatu peristiwa boleh terjadi

SPAi = Saat paling awal peristiwa awal mungkin terjadi

SPLi = Saat paling lambat peristiwa awal boleh terjadi

SPAj = Saat paling awal peristiwa akhir mungkin terjadi

SPLj = Saat paling lambat peristiwa akhir boleh terjadi

Untuk lebih jelasnya hubungan antarsimbol dapat dilihat pada gambar

berikut :

a. Anak panah dengan lingkaran

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Sebuah peristiwa awal dengan sebuah kegiatan yang keluar darinya,

sebuah peristiwa akhir dengan sebuah kegiatan yang menuju kepadanya,

dan sebuah kegiatan yang terletak antara peristiwa awal dan peristiwa

akhir tersebut.

PA PAK
W
SPAi X SPAj
i j
SPLi L SPLj

1. Bila i terjadi, maka X bias mulai.

2. Bila X mulai, maka i pasti terjadi.

3. Bila X selesai, maka j pasti terjadi.

4. Bila j terjadi, maka X pasti selesai.

b. Anak terputus – putus dengan lingkaran

Sebuah peristiwa awal dengan dummy yang keluar darinya, sebuah

peristiwa akhir dengan dummy yang menuju kepadanya, dan terdapat

sebuah dummy yang terletak antara kedua peristiwa tersebut.

PAW PAK

SPAi X SPAj
i j
SPLi L SPLj

1. Bila i terjadi, maka j pasti terjadi

2. Bila j terjadi, maka i pasti terjadi

Disamping pengertian yang dimaksudkan di atas, perlu diperhatikan hal

– hal sebagai berikut :

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


1. Bila nomor – nomor peristiwa terdiri dari bilangan maka nomor

peristiwa awal harus lebih kecil daripada nomor peristiwa akhir, baik

untuk kegiatan maupun untuk dummy.

2. Bila nomor – nomor peristiwa terdiri dari huruf, maka nomor

peristiwa dalam sebuah network diagram tidak boleh ada yang sama.

3. Antara dua buah peristiwa, hanya boleh ada satu kegiatan atau satu

dummy saja.

4. Satu anak panah hanya melambangkan satu kegiatan.

2.12 PERT (Project Evaluation Review Tecnique)


Metode penjadwalan yang di kenal ebagai PERT ini, untuk

pertama kalinyan di kembangkan paada tahun 1957 oleh kantor proyek

khusus angkatan laut yang bekerja dengan Booz, Allen dan Hamilton.

Definisi PERT menurut Roger G Schroeder (2000:293), adalah sebagai

berikut:

“PERT is a networt based project scheduling method that requires

three time estimates for each activity: optimistic, most likely and

pessimistic. Using these three time estimates, a probility of project

completion by any specified date by can by computed, along with by

standard start and finish time for each activity for event”.

Artinya:

“PERT adalah metode penjadwalan proyek yang berdasarkan

jaringan waktu yang memerlukan tiga dugaan waktu untuk setiap kejadian:

optimis, paling mungkin dan pesemis. Dengan menggunakan tiga dugaan

waktu ini, peluang penyelesaian proyek pada tanggal yang di tetapkan

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


dapat di hitung, bersama dengan waktu mulai dan akhir standar untuk

setiap kegiatan atau kejadian”.

Maksud dari ketiga dugaan tersebut adalah:

 a = Waktu

merupakan waktu perkiraan kegiatan terbaik yang dapat di harapkan

andai kata segala sesuatu berjalan dengan baik, dan hal ii hanya dapat

di capai sekitar 1 % dari waktu.

 m = Waktu Paling Mungkin

Waktu kegiatan yang akan terjadi bila suatu kegiatan di laksanakan

dalamkondisi normal, dengan penundaan- penundaan tertentu yang

dapat di terima.

 b = Waktu Pesimis

Merupakan waktu terjelek, andaikata bila terjadi hambatan atau

penundaanyang banyak.

Cara menghitung kurun waktu yang di harapkan :

𝑎+4𝑚+𝑏
Te =
6

(𝑏−𝑎)
S =
6

(𝑏−𝑎)²
V =
6

Dimana:

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Te = Expected time, yaitu angka rata- rata jika suatu kegiatan di

kerjakan secara berulang-ulang dalam jumlah besar.

S = Devisiasi standar, digunakan untuk menghitung varians guna

mengetahui rentang waktu selesainya proyek.

V = Varians, yaitu hasil kuadrat dari deviasi standar. Digunakan

untuk mengetahui rentang waktu selesainya proyek.

Waktu kegiatan individual kemudian di jumlahkan oleh masing-

masing lintasan (path), dan lintasan dengan total waktu terbesar adalah

lintasan kritis. Variasi dari waktu- waktu kegiatan komponen sepanjang

lintasan ini dapat di jumlahkan sebab variasi individual bersifat aditif,

sedangkan deviasi standar tidak bersifat aditif. Asumsi yang di gunakan di

sini adalah bahwa perkiraan waktu sepanjang lintasan kritis bersifat

independen dan variasi waktu penyelesaian proyek yang si hasilkan akan

berada di selitar rata- ratanya (men) dan akan mengikuti distribusi normal.

Selanjutnya di rumuskan maen completion time TE sama dengan jumlah dari

waktu masing- masing kegiatan dari lintasan kritis. Salah satu bagian dari

PERT adalah Gantt Table. Gantt Table yaitu suatu diagaram yang terdiri

dari sekumpulan garis yang menunjukkan saat mulai dan saat selesai yang

direncanakan untuk item-item tugas dalam sebuah proyek.

2.12.1 Critical Path Method ( CPM )

Critikal Path Method adalah ( metode jalur kritis ) adalah dasar

system pemgendalian kemajuan pekerjaan. CPM merupakan salah satu

teknik perencanaan yang di dasarkan pada jaringan kerja yang di

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


kembangkan dari upayaa riset yang di prakarsai oleh Departemen Jasa

Rekayasa EI.Pada tahun 1957. Menurut metode ini, kebanyakan pekerjaan

dapat si kurangi waktu pelaksanaanya jika sumber- sumber ekstra ( tenaga

manusia, mesin, uang dan sebagainya ) di tambah pada pelaksanaanya.

Abaiya untuk menyelesaikan pekerjaaan tersebut harus di ajukan waktu

penyelesaiannya.Sebaliknya jika tidak ada alas an untuk memperpendek

waktu suatu pekerjaan dengan menganggap pekerjaan tersebut mempunyai

kelonggaran waktu pelaksanaannya, maka pekerjaan tersebut harus di

laksanakan secara biasa.

Jadi dengan menggunakan CPM, maka perencanaan dani pimpinan

dapat mampu melakukananalisa pengaturan waktu secara teliti seerta urutan

logika saling ketergantungan kegiatan yang di perlukan untuk

menyelesaikan suatu proyek jauh sebelum mengikat diri pada janji sebelum

mengikat waktu.Dana perelatan serta material untuk rekayasa dan

konstruksi. Personil utama pada pada saat-saat sebelumnyaakan dapat

menemukan kondisi yang mungkinterjadi pada proyek dan dapat

memperoleh pngertian swcara mendalam sekalipun rumitnya kesaling

hubungan antara kegiatan yang harus di laksanakan. Perencanaan dengan

menggunakan CPM dapat memusatkan perhatian para ahli bidang

permasalahan gawat san dapat menunjukan di mana tempat peleksanaan

upaya tertentu yang paling baik untuk mengurangi biaya serta pengangguran

waktu tanpa terobosan sumber daya. Pengalamn dalam bidang konstruksi

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


sering kali menunjukan bahwacara pengadaan, penelitian,pendahuluan

kedepan sudah seperti inisudah lebih dari cukupuntuk mebenarkan alasan

penggunaan CPM ini Disamping itu CPM juga mampunyai suatu metode

perencanaan yang kemungkinan dilakukanny suatu revisi yang relative,

muda terhadap rencana, simulasi serta evaluasi dari tampak suatu

perubahan.Oleh karena itu maka CPM juga merupakan alat pengendalian

yang unggul untuk mendapatkan selama pelaksanaan dari proyek itu.

Langkah- langkah CPM sebagai berikut:

 Pendefinisian priyek ke dalam bentuk kegiatan- kegiatan dan peristiwa-

peristiwa.

 Penyusunan suatu network di agram yang menunjukkan hubungan antar

kegiatan yang susuai dengan proyek tersebut.

 Penentuan perkiraan lama waktu setiap kegiatan

 Perhitungan lama waktu yang di butuhkan oleh setiap kegiatan yang

terdapat d jaringan kerj.

 Penentuanrencana kebutuhan sunber daya ( termasuk biaya ) untuk

setiap kegiatan di dalam proyek untuk mencapai tujuan proyek.

Lintasan yang memiliki total waktu dari perhitungan langka keempat di atas

di sebut sebagai lintasan kritis, artinya dari waktu kegiatan seluruh item adalah

kritis terhadap batas waktu penyelesaian proyek. JUmlah dari waktu kegiatan

kritis di sebut expected mean time of criyical path (TE). Sedangkan lintasan yang

lain akan menimbulkan kelebihan waktu (slack). Slack ini berkaitan dengan suatu

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


lintasan yang memiliki perbedaan antara TE dan total waktu pada lintasan

tersebut.

2.12.3 Persamaan Metode PERT dan CPM

 Menggunakan metode baru dalam manajemen untuk menentukan

perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek.

 Mempergunakan jaringan- jaringan yang terdiri dari anak panah, anak

panah terputus- putus (dummy) dan lingkaran.

 Menggambarkan suatu kegiatan proyek dalam suatu jaringan kerja.

 Dilukukan untuk manajer dalam mengambil keputusan yang berkaitan

dengan waktu, biaya dan sumber daya.

2.12.2 Perbedaan PERT dan CPM

PERT

 Berorientasi pada peristiwa

 Digunakan pada proyek yang tidak berulang

 Mempunyai sifat probolistik (tidak pasti)

 Menggunakan tiga jenis waktu

 Digunakan pada proyek yang taksiran waktu yang kegiatannya tidak

bias dipastikan

 Menganggap proyek sebagai peristiwa- peristiwa yang saling menyusul

 Menggunakan AktivityOn Node (AON).

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


CPM

 Berorientasi pada kegiatan

 Digunakan pada proyek yang berulang

 Mempunyai sifat determistik

 Menggunakan satu jenis waktu kegiatan

 Digunakan apabila taksiran waktu pengerjaan waktu setiap kegiatan di

ketahui dengan baik dimana penyimpangannya relatife kecil atau dapat

di abaikan.

 Menganggap proyek terdiri dari kegiatan- kegiatan yang membentuk

satu atau beberapa lintasan.

2.13 PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

2.13.1 Pengertian

Precedence Diagram Method adalah alat untuk penjadwalan kegiatan

dalam rencana proyek. Ini adalah metode penyusunan jadwal proyek

diagram jaringan yang menggunakan kotak, disebut sebagai node, untuk

mewakili kegiatan dan menghubungkan mereka dengan panah yang

menunjukkan dependensi.

Isi dari Precedence Diagram Method (PDM), yaitu :

• Berkomunikasi: Representasi visual memudahkan Anda untuk

berkomunikasi aliran eksekusi proyek atau aliran kegiatan proyek.

• Mengidentifikasi hilang kegiatan: Bila suatu kegiatan tidak

teridentifikasi, tidak pernah akan selesai. Dengan visual yang mewakili

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


kegiatan, ada kesempatan besar bagi tim Anda untuk mengidentifikasi

aktivitas hilang.

• Mengidentifikasi dependensi: Setiap kegiatan tergantung pada beberapa

kegiatan lainnya. Ketika suatu dependensi yang tidak teridentifikasi,

proyek ini akan tertunda hingga waktu yang identifikasi terjadi. Sebagai

contoh, jika ada komponen kritis yang sedang diproduksi oleh vendor

pihak ketiga, produk akhir tergantung pada vendor. Jadi, bahkan jika Anda

menyelesaikan semua kegiatan lain, proyek tersebut tidak akan lengkap

sampai penjual persediaan komponen kritis.

• Mengidentifikasi aktivitas penting: kegiatan tertentu memiliki dampak

yang lebih besar pada jadwal proyek daripada yang lain. Dengan

menggunakan PDMS, Anda dapat menentukan kegiatan penting untuk

jadwal proyek. Ini dikenal sebagai jalan Metode Kritis (CPM).

• Membuat jadwal proyek: Tujuan akhir dari PDM adalah untuk

menciptakan sebuah jadwal proyek praktis dan kuat.

Ujian PMP Tip: Ada teknik visualisasi dua, PDM dan Arrow Diagram

Method (ADM). Dari dua, PDM paling sering digunakan.

2.14 Kurva-S

Diagram kurva-S merupakan representasi dari sebuah proyek, sub

proyek atau kumpulan aktivitas yang dapat di buatkan kurva-Snya. Cara

membuatnya adalah selalu di kaitkan dengan jadwal aktivitas. Apabila

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


kusva-S ini di kaitkan dengan diagram skala waktu, maka keduanya

merupakan alat yang paling efektif untuk memonitor besaran waktu yang

telah di capai, prestasi kerja yang telah di capai dan yang telah di

belanjakan.

Kurva-S dapat di tampilkan dengan kurva SD (Saat Dini) atau

Earliest Cost Curve. Kedua kurva-S ini membatasi perilaku yang

sebenarnya, yang berarti kuva-S yang sebenarnya akan terletak di antara

kurva SD dan SL. Bila aktivitas-aktivitas dalam proyek banyak Float-nya

maka bentuk kedua kurva SD dan SL akan makin berjauhan. Sebaliknya

bila Float-nya makin sedikit, maka bentuk kurva SD dan SL makin

mendekati dan bila semua aktivitas kritis (artinya tak ada Float sama

sekali) maka kurva SD dan SL nenjadi satu kurva-S saja.

Fungsi kurva-S adalah :

1. Untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan pada setiap waktu,

dengan membandingkan bobot persen rencana dengan bobot persen

realisasi, di lapangan sehingga perubahan yang terjadi dalam

pelaksanaan tidak mengganggu atau mempengaruhi waktu

pekerjaan secara keseluruhan.

2. Untuk mengetahi waktu pembayaran angsurana, berdasarkan

perjanjian yang ada, untuk membayar ini harus juga di periksa

perincian volume pekerjaan yang telah di selesaikan.

Ada dua macam bobot persen :

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


1. Bobot persen yang menyatakan perbandingan atau harga suatu

jenis pekerjaan dalam waktu tertentu terhadap harga total yang

tercantum dalam dokumen kontrak. Dalam hal ini grafik bobot

persen menyatakan hubungan antara komulatif bobot persen

dengan waktu.

2. Bobot persen yang menyatakan perbandingan atau harga suatu

jenis pekerjaan dengan bobot seluruh pekerjaan. Dari bobot persen

ini, dapat di buat grafik yang menyatakan hubungan antara

persentase komulatif rencana dengan waktu dari grafik ini pula

dapat di ketahui persentase pekerjaan yang harus di selesaikan

dalam jangka waktu tertentu.]

2.15 Microsot Project

Microsoft Project (atau MSP atau WinProj) adalah suatu manajemen

proyek perangkat lunak program yang dikembangkan dan dijual

oleh Microsoft yang dirancang untuk membantu manajer proyek dalam

mengembangkan rencana , menetapkan sumber dayauntuk tugas-tugas,

pelacakan kemajuan, mengelola anggaran dan menganalisis beban kerja.

Aplikasi ini menciptakan jalur kritis jadwal, dan rantai kritis dan acara

metodologi rantaipihak ketiga Pengaya juga tersedia. Jadwal bisa

menjadi sumber daya diratakan , dan rantai yang divisualisasikan

dalam bagan Gantt . Selain itu, proyek dapat mengenali kelas yang berbeda

dari pengguna. Kelas-kelas yang berbeda dari pengguna dapat memiliki

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


perbedaan tingkat akses ke proyek, pandangan, dan data lainnya. Custom

objek seperti kalender, pandangan, meja, filter, dan bidang disimpan dalam

sebuah perusahaan global yang dimiliki oleh semua pengguna.

Microsoft Project adalah ketiga aplikasi perusahaan berbasis Windows, dan

dalam beberapa tahun diperkenalkan itu menjadi berbasis PC yang dominan

perangkat lunak manajemen proyek.

2.15.1 Sejarah Microsoft Project

Microsoft Project awalnya diusulkan oleh Manager milik Microsoft

Pengembangan Produk, Alan M. Boyd sebagai perangkat internal untuk

membantu mengelola jumlah besar proyek perangkat lunak yang dalam

pembangunan pada setiap waktu di dalam perusahaan. Boyd menulis

spesifikasi dan terlibat sebuah perusahaan Seattle lokal untuk

mengembangkan prototipe.

Versi komersial pertama Proyek dirilis untuk DOS pada tahun

1984. Microsoft membeli semua hak untuk perangkat lunak pada tahun 1985

dan merilis versi 2. Versi 3 untuk DOS dirilis pada tahun 1986. Versi 4 untuk

DOS adalah versi DOS terakhir, yang dirilis pada tahun 1986. Yang

pertama Windows versi yang dirilis pada tahun 1990, dan diberi label versi 1

untuk Windows.

Pada tahun 1991 sebuah Macintosh versi yang dirilis. Perkembangan lebih

lanjut sampai Microsoft Project 4.0 untuk Mac pada tahun 1993. Pada tahun

1994, Microsoft menghentikan pengembangan dari sebagian besar Mac

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


aplikasi dan tidak menawarkan versi baru dari Office sampai 1998, setelah

penciptaan Macintosh Microsoft baru Unit Usaha tahun sebelumnya. Mac

Unit Bisnis tidak pernah merilis versi update dari Proyek, dan versi terakhir

tidak berjalan secara native di Mac OS X .

Microsoft Project 95 adalah yang pertama untuk menggunakan menu umum

Kantor.

Microsoft Project 98 adalah yang pertama untuk menggunakan font Tahoma

dalam menu bar dan mengandung Kantor Asisten , seperti semua aplikasi

Office 97. Proyek 98 SR-1 adalah rilis layanan utama menangani beberapa

masalah dalam Proyek 98. [ 2 ]

Versi yang dirilis pada tahun 1992 (v3), 1993 (v4), 1995 (4.1A), 1998 (9.0),

2000 (10,0), 2002 (11.0), 2003 (12,0), 2007 (13,0) dan 2010

(14,0).[ 3 ] Tidak ada Versi 2 pada platform Windows, spec desain asli

ditambah dengan penambahan kemampuan makro dan pekerjaan tambahan

yang diperlukan untuk mendukung bahasa makro mendorong jadwal

pembangunan ke awal 1992 (Versi 3).

Microsoft Project memiliki fasilitas yang di gunakan, di antaranya adalah

sebagai berikut:

1. Fasilitas pembuatan jadwal baru, dapat dengan mengisikan daftar tugas,

durasi waktu, pengorganisasian dan lain- lain.

2. Penyusunan berbagai laporan.

3. Microsoft Project memungkinkan bekerja dengan lebih dari satu proyek.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Tahapan- tahapan pekerjaan yang harus di lakukan dalam mengelola

proyek dengan Microsoft Project adalah sebagai berikut:

1. Menyusun jadwal,dilakukan dengan cara memasukkan daftar pekerjaan

dan kemudian menentukan durasi waktu yang di butuhkan masing- masing

pekerjaaan.

2. Menetapkan jadwal,berguna untuk mengevaluasi ulang dan mengoreksi

jadwal yang telah tersusun.

3. Publoikasi informasi projek dapat dengan mudah memperbaharui

informasi proyek.

4. Pengontrolan kemajuan proyek.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Metode Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data yang lebih konkrit serta obyektif maka

penulis menggunakan beberapa metode dalam penulisan Tugas Akhir ini,

yaitu :

Data primer

 Interview (wawancara)

Melakukan Tanya jawab secara langsung pada pihak yang terkait dengan

rumusan masalah.

 Pengamatan lapangan

Melakukan pengukuran atau mengamati secara langsung pada daerah yang

akan ditinjau.

Data sekunder

Pengambilan data dari literature dan buku-buku yang menunjang penulisan

tugas akhir.

3.2 Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, kemudian hasilnya

disesuaikan dengan tujuan penulisan dan disajikan dalam bentuk perencanaan.

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN


Tahapan analisa data secara analisis, yaitu memasukkan data, menarik kesimpulan

dengan solusi berupa gambar perencanaan.

3.3 Langkah kerja


Langkah kerja dalam penyelesaian ini dapat dijelaskan dalam bentuk diagram
alir sebagai berikut :
MULAI

GAMBAR
DESAIN

PERHITUNGAN VOLUME

PERHITUNGAN RAB
MEMBUAT JARINGAN
PERHITUNGAN RAB KERJA (NETWORK
VOLUME PLANING)

KURVA S

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Diploma Tiga Teknik Sipil UNCEN

Anda mungkin juga menyukai