Anda di halaman 1dari 70

PEKERJAAN PERANCANGAN PADA PROYEK REHABILITASI

GEDUNG 4 SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG

oleh:

Vikrama Putra

1715012011

(Laporan Kerja Praktik)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah


Kerja Praktik Profesi

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG

2020
iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Vikrama Putra

NPM : 1715012011

Judul Kerja Praktik : Pekerjaan Perancangan pada Proyek Rehabilitasi Gedung 4

Sumpah Pemuda

Menyatakan bahwa, Laporan Kerja Praktik ini dibuat sendiri oleh penulis dan
bukan hasil plagiat sebagaimana diatur dalam Pasal 36 Ayat 2 Peraturan
Akademik Universitas Lampung dengan Surat Keputusan Rektor Nomor 6 Tahun
2016.

Yang Membuat Pernyataan

Vikrama Putra

NPM 1715012011
V

RIWAYAT HIDUP

VIKRAMA PUTRA, lahir pada tanggal 28 Juli 1998 di Bandar Lampung, dan
merupakan anak kesembilan dari pasangan suami istri Bapak Ir. Suharmen Kasim
(Alm) dan Ibu Etty Herawati. Pendidikan yang telah ditempuh adalah sebagai
berikut.

1. TK Xaverius, Bandar Lampung, 2005.


2. SD Negeri 5, Kota Bengkulu, 2011.
3. SMP Negeri 1, Kota Bengkulu, 2014.
4. SMA Negeri 2, Kota Bengkulu, 2017.

Kemudian pada tahun 2017 terdaftar sebagai Mahasiswa pada Jurusan Arsitektur,
Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Selanjutnya pada tahun 2020 penulis telah
menyelesaikan Kerja Praktik Profesi pada Proyek Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah
Pemuda, Bandar Lampung dan menyusun laporan kerja praktik sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Kerja Praktik.
vi

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Praktik ini. Tidak lupa pula shalawat serta salam yang selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang menjadi suri tauladan bagi
kita.

Terselesaikannya Laporan Kerja Praktik ini tidak lepas dari bantuan dan kerja
sama berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima ksih kepada:

1. Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Penyayang.


2. Ibu dan Bapak beserta keluarga yang selalu memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis selama proses hingga saat ini.
3. Pihak PT. Vastu Kirana Konsultan, selaku biro konsultan yang telah
memberikan banyak pengalaman dan ilmu yang sangat bermanfaat.
4. Bapak Drs. Nandang, M.T., selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Nandang, M.T., selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik yang
telah sabar merespon, membimbing, dan meluangkan waktunya selama ini.
6. Bapak M.M. Hizbullah Sesunan, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji
Seminar Kerja Praktik yang telah memberikan masukan-masukan yang
bermanfaat.
7. Bapak dan ibu dosen beserta staf Arsitektur Universitas Lampung atas
ilmu, pelajaran, maupun pengalaman yang penulis terima.
8. Sahabat-sahabat penulis yang telah meluangkan waktunya untuk
menemani dan memberikan semangat untuk menyelesaikan laporan ini.
9. Seluruh teman-teman penulis lainnya yang selalu memberikan dukungan
selama proses perkuliahan ini.

Akhir kata, semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat memberikan banyak
manfaat bagi kita semua. Apabila terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam
vii

penulisan Laporan Kerja Praktik ini, penulis sangat mengharapkan kritik


dan sarannya.

Bandar Lampung, 10 November 2020

Penulis

Vikrama Putra

NPM 1715012011
viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………...................i

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

SURAT PERNYATAAN………………………………………………………..iv

RIWAYAT HIDUP................................................................................................v

SANWACANA…………………………………………………………………..vi

DAFTAR ISI.......................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..x

I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………… 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Peraktik…………………………………… 2
1.3 Ruang Lingkup Kerja Peraktik………………………………………... 3
1.4 Batasan Kerja Praktik…………………………………………………. 5
1.5 Metode Pengumpulan Data……………………………………………. 5
1.6 Sistematika Penulisan…………………………………………………. 6

II. TINJAUAN PROYEK………………………………………………… 8


2.1 Tinjauan Umum Perusahaa……………………………………………. 8
2.2 Tinjauan Umum Proyek………………………………………………. 18

III. METODE DAN DATA……………………………………………….. 28


3.1 Metode………………………………………………………………... 28
3.2 Data Rancangan Awal Gedung 4 Sumpah Pemuda………………….. 37
ix

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 45


4.1 Penerapan Konsep Penataan Ruang………………………………….. 45
4.2 Perancangan Rehabilitasi Interior Lantai 1…………………………... 45
4.3 Perancangan Rehabilitasi Interior Lantai 2…………………………... 52
4.4 Perancangan Rehabilitasi Eksterior…………………………………... 59

V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….. 61


5.1 Kesimpulan…………………………………………………………… 61
5.2 Saran………………………………………………………………….. 61

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 62
LAMPIRAN
Lampiran A : Administrasi Kerja Praktik
Lampiran B : Gambar Kerja Praktik
x

DAFTAR GAMBAR

2.1 Struktur Organisasi Perusahaan……………………………………... 15

2.2 Club House Cemara Asri……………………………………………. 16

2.3 BPK Penabur Metro…………………………………………………. 16

2.4 Plaza Desa Wiralaga………………………………………………… 17

2.5 The Edem Paradise and Resort……………………………………... 17

2.6 Lokasi Gedung Sumpah Pemuda……………………………………. 18

2.7 Struktur Organisasi Proyek…………………………………………. 22

3.1 Skema Perencanaan…………………………………………………. 30

3.2 Prosedur Pekerjaan PT. Vastu Kirana Konsultan…………………… 31

3.3 Peta Lokasi Gedung Sumpah Pemuda………………………………. 37

3.4 Master Plan Kawasan Gedung Sumpah Pemuda………………….... 38

3.5 Denah Eksisting Lantai 1…………………………………………… 39

3.6 Denah Eksisting Lantai 2…………………………………………… 40

3.7 Foto Eksisting Kondisi Lantai 1……………………………………. 42

3.8 Foto Eksisting Kondisi Lantai 2……………………………………. 43

4.1 Denah Rencana Lantai 1……………………………………………. 46

4.2 Detail Pintu Masuk Depan (P1)…………………………………….. 46

4.3 Denah Rencana Lantai 1 (Rehabilitasi Lobby)……………………… 48

4.4 Detail Denah Ruang Wakil Ketua…………………………………... 49

4.5 Denah Perletakan Rehab. Toilet Lantai 1…………………………... 50


xi

4.6 Detail Rehab Toilet 1 dan Toilet 3………………………………….. 51

4.7 Contoh Detail Rehab. Toilet 5 (Pria) dan Toilet 5A (wanita)……… 52

4.8 Denah Rencana Lantai 2……………………………………………. 53

4.9 Denah Partisi Lantai 2 Zona Kanan……………..………………….. 55

4.10 Denah Partisi Lantai 2 Zona Kiri………………………………….. 55

4.11 Detail Dinding Partisi……………………………………………... 56

4.12 Denah Rencana Elektrikal Partisi Lantai 2……………………….. 57

4.13 Detail Pintu P2 (Kiri) & P3 (Kanan)……………………………... 58

4.14 Tampak Depan Gedung Sumpah Pemuda………………………… 59

4.15 Detail Sign Name Pada Gedung Sumpah Pemuda………………… 60


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dibutuhkan suatu
keterampilan yang bisa menunjang kualitas kemampuan manusia untuk
senantiasa meningkatkan kemampuan yang dimiliki baik ilmu pengetahuan
berupa pengetahuan teori maupun pengetahuan terkait ilmu yang ada di
lapangan atau penerapan pada pelaksanaan di lapangan. Oleh sebab itu
pengetahuan teori yang diiringi dengan pengetahuan ilmu lapangan.

Saat duduk dibangku perkuliahan, mahasiswa mempelajari teori yang menjadi


landasan pemikiran suatu disiplin ilmu. Selain itu mahasiswa juga dituntut
untuk dapat mengaplikasikan teori dari ilmu pengetahuan yang didapat pada
masa perkuliahan untuk diterapkan dalam pelaksanaan di lapangan. Salah satu
cara yang dapat digunakan adalah dengan adanya kerja praktik profesi.

Kerja praktik profesi merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh
mahasiswa sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Strata
Satu (S1). Mahasiswa melakukan praktik kerja di konsultan perencanaan
dengan mengikuti proses perencanaan dan perancangan bangunan gedung atau
di lapangan (kontraktor) dengan mengamati proses pembangunan fisik sebuah
bangunan publik dengan persyaratan tertentu.
Proses ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan, sikap, dan
pengetahuan melalui aplikasi ilmu yang telah diperoleh. Mata kuliah ini
berupa proses magang mahasiswa di konsultan atau kontraktor bangunan
dengan bimbingan dosen dan pembimbing lapangan.
Objek pengamatan kerja praktik profesi pada laporan ini adalah Perancangan
Gedung 4 Sumpah Pemuda. Bangunan Gedung Sumpah Pemuda Provinsi
Lampung merupakan entry point yang konsep penanganannya telah baku
dengan dan akan menyentuh langsung secara komprehensif baik fisik gedung
dan kawasannya maupun pengguna gedung dan perangkat yang tinggal atau
2

beraktifitas didalamnya. Untuk menjamin terjadinya proses pelayanan


masyarakat yang sehat, dinamis dan progresif maka pemerintah perlu
memperhatikan pelayanan masyarakat dari segala strata. Rehabilitasi
Bangunan Gedung Sumpah Pemuda Provinsi Lampung merupakan salah satu
solusi untuk menjawab konsep pembangunan tersebut sebab fungsi Bangunan
ini selain sebagai aktifitas bekerja juga memberikan pelayanan kepada semua
lapisan masyarakat. Prasarana dan sarana secara langsung mempunyai
hubungan yang sangat signifikan dengan proses pelayanan masyarakat.
Parasarana dan sarana suatu gedung yang memadai akan mampu mendukung
kegiatan tersebut dan tentu akan meningkatkan kinerja pemerintah dan juga
menimbulkan kepuasan masyarakat. Lokasi proyek tersebut berada di Jl.
Sumpah Pemuda, Prumnas Way Halim, Way Halim, Kota Bandar Lampung,
Lampung 35132. Perusahaan tempat dilaksanakan kerja praktik adalah PT.
Vastu Kirana Konsultan yang berperan sebagai biro konsultan (perancangan
dan pelaksanaan proyek)

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik


Adapun maksud diadakannya kerja praktik ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu syarat kurikulum untuk menyelesaikan pendidikan
strata satu (S1) di Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Lampung.
2. Mahasiswa dapat memperoleh ilmu dan menerapkan ilmu pengetahuan
yang telah diperoleh untuk diterapkan dalam lapangan kerja.
3. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang didapatkan dikampus
dengan praktik kerja di lapangan.
4. Mengetahui dan mempelajari berbagai proses perancangan yang terjadi
sebelum proyek pembangunan.
Mata kuliah kerja praktik diadakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai sarana pelatihan dalam penyusunan laporan sebagai syarat
menyelesaikan pendidikan strata satu Program Studi Arsitektur
Universitas Lampung.
3

2. Mendapatkan pengalaman dan wawasan, serta dapat terlibat secara


langsung dalam proses pelaksanaan pembangunan baik pada proses
perancangan, pelaksanaan, maupun pengawasan dalam sebuah proyek
guna pengenalan awal dunia kerja seorang arsitek.
3. Memperoleh sebuah pengetahuan dan pengamatan tentang bagaimana
manajemen proyek yang diterapkan dalam pelaksanaan suatu proyek
pembangunan, baik dari segi organisasi, unsur-unsur pengelola proyek,
serta hubungan antar unsur pengelola proyek.
4. Memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana pelaksanaan
teknis beberapa pekerjaan perancangan suatu proyek pembangunan baik
pada pekerjaan tahap konsep rancangan, pra rancangan, pengembangan
rancangan, pembuatan gambar kerja, proses pengadaan hingga
pengawasan yang sedang dikerjakan apakah sudah sesuai dengan rencana
kerja dan syarat-syarat atau belum, sehingga dapat diketahui permasalahan
dan dapat dicari sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
5. Menambah wawasan dan pengetahuan di dunia profesional serta
mengaplikasikan dan membandingkan kemampuan identifikasi persamaan
dan perbedaan ilmu Arsitektural yang telah didapat selama belajar di
bangku kuliah dengan mengamati proses pengerjaan perancangan di
proyek pembangunan.

1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktik


Secara umum ruang lingkup pekerjaan perencanaan dan perancangan
arsitektur pada suatu proyek adalah sebagai berikut:
1. Konsep Perancangan
a. Pengumpulan data dan informasi mengenai kebutuhan dan persyaratan
pembangunan.
b. Pemeriksaan seluruh data dan informasi yang diterima, membuat
analisis dan pengolahan data yang menghasilkan program rancangan
dan konsep rancangan.
2. Prarancangan / Skematik Desain
a. Menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur.
4

b. Menyajikan laporan tertulis maupun gambar-gambar mengenai


perkiraan luas, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya,
dan waktu pelaksanaan pembangunan kepada pengguna jasa.
3. Pengembangan Rancangan
a. Menentukan sistem konstruksi dan struktur bangunan, sistem
mekanikal-elektrikal, serta disiplin terkait lainnya dengan
mempertimbangkan kelayakan dan kelaikannya baik terpisah maupun
secara terpadu.
b. Menjelaskan secara garis besar bahan bangunan dengan
mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi, dan
nilai ekonomi.
c. Menyajikan dalam bentuk gambar-gambar, diagram-diagram sistem,
dan laporan tertulis mengenai perkiraan biaya konstruksi berdasarkan
sistem bangunan.
4. Pembuatan Gambar Kerja
a. Membuat RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat)
b. Membuat DED (Detail Engineering Design)
c. Membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya)
5. Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi
a. Mempersiapkan Dokumen Pelelangan.
b. Melakukan prakualifikasi seleksi pelaksana konstruksi.
c. Membagikan Dokumen Pelelangan kepada peserta/lelang.
d. Memberikan penjelasan teknis dan lingkup pekerjaan.
e. Menerima penawaran biaya dari pelaksana konstruksi.
f. Melakukan penilaian atas penawaran tersebut.
g. Memberikan nasihat dan rekomendasi pemilihan Pelaksanaan
Konstruksi kepada pengguna jasa.
h. Menyusun Perjanjian Kerja Konstruksi antara Pengguna Jasa dan
Pelaksana Konstruksi.
6. Pengawasan Berkala
a. Melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan.
5

b. Mengadakan pertemuan secara teratur dengan pengguna jasa dan


Pelaksana Pengawasan Terpadu atau MK yang ditunjuk oleh pengguna
jasa.

1.4 Batasan Kerja Peraktik


Pada Kerja Praktik Profesi ini, Penulis memiliki waktu 3 (tiga) bulan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut pada Proyek Perancangan Rehabilitasi
Gedung 4 Sumpah Pemuda. Untuk itu penulis membatasi permasalahan dalam
penulisan laporan Kerja Praktik Profesi ini, meliputi :
1. Konsep Perancangan
2. Prarancangan / Skematik Desain.
3. Pengembangan Rancangan.
4. Pembuatan Gambar Kerja.

1.5 Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penulisan laporan ini berupa laporan data primer
dan data sekunder. Data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008:137). Data primer
pada kegiatan kerja praktik ini berasal dari :
a. Wawancara, yaitu bertanya langsung dengan kepala arsitek, beberapa
karyawan dan pihak-pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi
atau sumber-sumber data non tertulis sebagai bahan yang akan digunakan
dalam penulisan laporan ini.
b. Observasi, dilakukan melalui kunjungan dan pengecekan langsung ke
lapangan lokasi proyek pembangunan.
c. Pengolahan data Eksisting, dilakukan melalui pengecekkan data eksisting
terkait proyek yang dikerjakan.
d. Kerja Terbimbing (Magang), yaitu metode yang dilakukan untuk
memberikan wawasan kerja atau pengalaman kerja kepada mahasiswa
dengan cara mengikuti secara langsung dan ikut serta dalam berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh PT. Vastu Kirana Konsultan.
6

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data


kepada pengumpul data, misalnya melalui pihak lain atau melalui dokumen
(Sugiyono, 2008). Data sekunder pada kegiatan kerja praktik ini berasal dari:
a. Studi Literatur, yaitu metode yang dilakukan ketika melakukan kerja
praktik dengan membaca dan memahami buku-buku yang berkaitan
dengan laporan yang akan ditulis.
b. Asistensi dan Konsultasi, yaitu mendapatkan pengarahan dan wawasan
dalam penulisan dengan Dosen Pembimbing Kerja Praktik Profesi.

1.6 Sistematika Penulisan


Data-data yang diperoleh selama melakukan Kerja Praktik Profesi disusun
dalam bentuk laporan yang sistematis, sesuai dengan format yang berlaku di
lingkungan Universitas Lampung. Sistematika Laporan Kerja Praktik Profesi
tersebut meliputi:
1. BAB I. PENDAHULUAN
Menguraikan dan menjelaskan mengenai latar belakang dari pelaksanaan
kegiatan kerja praktik, maksud dan tujuan pelaksanaan kerja praktik, ruang
lingkup dari pekerjaan yang dilakukan selama pelaksanaan kerja praktik,
batasan masalah, metode pengumpulan data, serta uraian singkat mengenai
sitematika penulisan dari laporan kegiatan kerja praktik.
2. BAB II. TINJAUAN PROYEK
Berisikan mengenai tinjauan umum perusahaan yang berkaitan dengan
profil perusahaan, sejarah perusahaan, bidang usaha, dan struktur
organsasi perusahaan, serta berisi mengenai tinjauan umum proyek yang
berkaitan dengan lokasi proyek, latar belakang proyek, data umum proyek,
struktur organisasi proyek serta data-data yang berkaitan langsung dengan
proyek.
3. BAB III. METODE DAN DATA
Menjelaskan tentang metode perancangan bangunan dan data konsep
rancangan. Metode dari perancangan tersebut berkaitan dengan prosedur
pekerjaan dari perusahaan, dan data–data yang berkaitan dengan konsep
perancangan dari proyek Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah Pemuda
7

4. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Menjelaskan hasil dan pembahasan mengenai pengembangan fungsi
ruangan, perencanaan arsitektur, perencanaan material, dan perencanaan
MEP.
5. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan tentang ringkasan dan kesimpulan serta saran dari hasil
pengamatan kegiatan kerja praktik yang telah didapat mengenai
perancangan bangunan pada proyek Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah
Pemuda.
BAB II

TINJAUAN PROYEK

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

a. Profil perusahaan
PT. VASTU KIRANA KONSULTAN merupakan salah satu perusahaan
swasta yang bergerak di bidang Layanan Jasa Konsultan, berkeinginan
kuat untuk berperan aktif dalam pengembangan pembangunan.
Nama Perusahaan : PT. Vastu Kirana Konsultan
Bidang Usaha : - Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil Serta
Konsultansi Teknis
- Jasa Konsultan Konstruksi
Alamat : Jl. Griya Zamrud Blok Z No 20 Way Halim
Permai Kota Bandar Lampung
No. Telepon : 0721-789316
No. Faximile : 0721-789316
E-mail : vastu20.lpg@gmail.com
Akte Perusahaan : - Akte Pendirian No. 31 Tanggal 15 Februari 2010
Notaris : Fahrul Rozi, SH
- Akte Perubahan No. 123 Tanggal 25 Juli 2019
Notaris : Fahrul Rozi, SH
NPWP : 74615918.5323000
SK Kemenkumham : AHU-0121740.AH.01.11
Tahun 2019 Tanggal 27 Juli 2019
NIB : 9120300792791
SIUP : 510.23/00.131/30.20/III.27.2/VI/2015
Tanggal 03 Juni 2015
SITU / HO : 504.1/01306/30.20/III.27/V/2015 Tanggal 01 Juni
2015
IUJK : 1.349647.1571.4.04035 Tanggal 2 Maret 2017
TDP : 07.01.6.71 03910 Tanggal 03 Juni 2015
9

SPPKP : S-4348PKP/WPJ28/KP.0403/2015 Tanggal 17


Desember 2015
SBU : - Perencanaan Arsitektur (AR102)
- Perencanaan Rekayasa
(RE102-RE103-RE104-RE105)
- Perencanaan Penataan Ruang (PR101-PR102)
- Pengawasan Rekayasa (RE201-RE202)
- Konsultansi Lainnya (KL403)
BPJS : - Ketenagakerjaan No. 170000000176128
Tanggal 14 Maret 2017
- Kesehatan No. 01063258
Tanggal 1 September 2016
b. Sejarah perusahaan
PT. VASTU KIRANA KONSULTAN didirikan oleh seorang Engineer
Teknik Sipil pada tahun 2010 dengan akta notaris Nomor 31 yang
dikeluarkan pada tanggal 15 Februari 2010 oleh Fahrul Rozi, SH di
Bandar Lampung, yang merupakan perusahaan konsultan yang sejak
berdiri hingga sekarang lebih banyak membidangi perencanaan dan
pengawasan pembangunan gedung – gedung pemerintah maupun swasta
di Provinsi Lampung. Hingga kini PT. VASTU KIRANA
KONSULTAN yang berkedudukan di Jl. Griya Zamrud Blk. Z No. 20
LK. II Kelurahan Way Halim Permai Kota Bandar Lampung, telah
berhasil menangani berbagai kontrak pekerjaan Jasa Konsultan baik
pekerjaan yang berasal dari Instansi Pemerintah maupun yang berasal
dari Instansi Swasta.
PT. VASTU KIRANA KONSULTAN merupakan salah satu perusahaan
swasta yang bergerak di bidang Layanan Jasa Konsultan, berkeinginan
kuat untuk berperan aktif dalam pengembangan pembangunan. Hal
tersebut tidak hanya diwujudkan dalam orientasi keuntungan ekonomi
(profit oriented) semata namun perusahaan juga terus berusaha untuk
mewujudkan visinya bagi pengembangan prasarana dan sarana
10

masyarakat dan memberikan andilnya secara maksimal khususnya


dalam bidang Konsultansi Teknis (Technical Advisor).
Sebagai sarana Kegiatan Jasa Konsultan ini, maka perusahaan didukung
oleh peralatan utama, alat transportasi milik sendiri dan dukungan
manajemen keuangan yang profesional. Dengan pengalaman perusahaan
yang mapan, maka merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga
bagi PT. VASTU KIRANA KONSULTAN untuk melaksanakan
pekerjaan ini.
Sebagai sarana Kegiatan Jasa Konsultan ini, maka perusahaan didukung
oleh peralatan utama, alat transportasi milik sendiri dan dukungan
manajemen keuangan yang profesional. Dengan pengalaman perusahaan
yang mapan, maka merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga
bagi PT. VASTU KIRANA KONSULTAN untuk melaksanakan
pekerjaan ini.
Dengan melihat kapasitas perusahaan yang telah kami jabarkan maka
dapat disimpulkan bahwa perusahaan kami memiliki kemampuan untuk
meyelesaikan setiap proyek yang diberikan kepada kami dengan hasil
yang sangat memuaskan/baik selain itu juga kami tidak pernah
menyelesaikan segala pekerjaan kami melebihi waktu yang telah
ditentukan oleh pihak pemilik proyek.

c. Bidang usaha
PT. VASTU KIRANA KONSULTAN sejauh ini telah memberikan
pelayanan kepada pemberi tugas dari berbagai Departemen Pemerintah,
Badan Uasaha Milik Negara (BUMN) Swasta, ataupun Perorangan.
Sejalan dengan bertambahnya jumlah pengalaman perusahaan dan
semakin beragam jenis pekerjaan yang telah berhasil di laksanakan,
maka kemampuan perusahaan semakin berkembang dari waktu ke
waktu.
11

PT. VASTU KIRANA


No Lingkup Layanan Konstruksi KONSULTAN

Perencanaan Konstruksi

1. Manajemen Konstruksi √ (PP.07)

2. Manajemen Proyek √ (PP.08)

3. Quantity Survey √ (PP.09)

4. Perencanaan Umum √ (PN.01)

5. Perencanaan Teknik, Operasional dan √ (PN.02)


Pemeliharaan
6. Studi Kelayakan √ (ST.01)

7. Jasa Penelitian √ (ST.02)

8. Jasa Bantuan & Nasihat Teknik √ (ST.03)

9. Jasa Inspeksi/Supervisi √ (JA.01)

10. Manajemen Konstruksi √ (JA.02)

11. Manajemen Proyek √ (JA.03)

Tabel 2.1 Lingkup Pelayanan Perusahaan


Sumber: Company Profile PT.Vastu Kirana Konsultan
12

PT. VASTU KIRANA


No BIDANG/SUB BIDANG KEGIATAN KONSULTAN

1. Perencanaan Arsitektur

Jasa desain arsi tektural AR 102

2. Perencanaan Rekayasa

Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi RE102


Pondasi serta Struktur Bangunan
Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan RE103
Teknis Sipil Air
Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan RE104
Teknis Sipil Transportasi
3. Perencanaan Penataan Ruang

Jasa Perencanaan dan Perencanangan PR101


Perkotaan
Jasa Perencanaan Wilayah PR102

4. Pengawasan Rekayasa

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi RE201


Bangunan
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi RE202
Teknik Sipil Transportasi
5. Konsultansi Lainnya

Jasa Manajemen Proyek Terkait KL403


Konstruksi Bangunan

Tabel 2.2 Bidang Kegiatan Perusahaan


Sumber: Company Profile PT.Vastu Kirana Konsultan

d. Bidang dan Layanan Jasa Strategis Dengan tingkat keahlian dan


pengalaman bertahun-tahun dari para personil, memungkinkan PT.
VASTU KIRANA KONSULTAN mampu menyediakan team multi
disiplin untuk berbagai ukuran proyek dan tugas yang bersifat khusus.
Dalam kaitan dengan kualifikasi kebutuhan bidang atau Layanan Jasa
yang diisyaratkan untuk pekerjaan yang dimaksud, maka perusahaan
13

telah mempersiapkan divisi-divisi terkait untuk melaksanakan berbagai


program strategis, diantaranya :

1. Layanan Bidang O & M dan Manajemen


 Rancangan menyeluruh dan Proyek dan Sumber Biaya
 Rancangan dan Pengawasan Finansial - Sistem Pengawasan
Efektifitas Kerja
 Sistem Jaminan Kualitas
 Koordinasi Perencanaan dan Pengawasan Konstruksi
 Usaha Mendapatkan Bahan Bangunan
2. Reklamasi Tanah, Pengairan dan Drainase
 Survey Pemetaan, Geologi, Hidrologi, Material / Lahan -
Survey Tanah
 Rencana Tata Guna Tanah
 Topologi
3. Pengendalian Banjir
 Survey Hidrologi dan Penilaian relatif penyebab banjir
 Morphology dan kestabilan sungai
 Studi Pengendalian waduk dan banjir
 Dan Penahan untuk sistem Pengisian air tanah
 Saluran Drainase dan short cut sungai .
4. Air Bersih
 Penilaian Sumber dan Sistem Pelayanan yang ada
 Perkiraan Pendudukan dan Kebutuhan Air Company Profile
 Analisis Potensi sumber-sumber air pemukiman dan air tanah
dan rancangan pengelolaan resorvoir
 Pengembangan alternatif, sarana sistem penyediaan air bersih
dan pengelolaan air
 Rancangan optimal, sistem perpipaan dan sistem pompa.
14

e. Struktur organisasi
Kemampuan menajerial sebuah perusahaan diindikasikan antara lain
oleh kemapanan mekanisme pendistribusian antara tugas dan wewenang
masing-masing elemen yang terdapat di dalam Perusahaan tersebut.
Menyadari hal itu maka PT. VASTU KIRANA KONSULTAN sejak
awal pendiriannya telah konsisten dalam menjaga keselarasan Struktur
Organisasi Perusahaan yang sistematis serta berkembang sejalan dengan
tuntutan perkembangan, sehingga melalui Struktur Organisasi
Perusahaan tersebut diharapkan proses manajerial perusahaan berjalan
lancar sesuai rencana.
15

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


PT. VASTU KIRANA KONSULTAN

Komisaris
Eko Pramuji, ST

Direktur
Lia Silvia Hardiana, ST

Adminitrasi
Annisa Salehah, A.Md
Muhtarjo, A.Md

Penanggung Penanggung Jawab Bidang Penanggung Penanggung


Jawab Bidang Perencanaan Rekayasa Jawab Bidang Jawab Bidang
Pengawasan Lia Silvia Hardiana, ST Perencanaan Pengawasan
Rekayasa Brahmandita Paramarta, ST Penataan Ruang Rekayasa
Rina Hendriani, Dedie Taurista, Rina Hendriani,
ST ST ST

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Tenaga Ahli Tenaga Ahli

Keairan Arsitektur AMDAL Manajemen Konstruksi


Transportasi Arsitektur Lansekap Tata Lingkungan
Bangunan Gedung

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Vastu Kirana Konsultan


Sumber: Company Profile PT.Vastu Kirana Konsultan
16

f. Pengalaman perusahaan
Dengan pengalaman perusahaan yang sudah lebih dari sepuluh tahun,
PT. Vastu Kirana Konsultan telah menangani beberapa proyek
perencanaan dan perancangan baik residential, kawasan, maupun
gedung bertingkat yang diantaranya adalah sebagai berikut:
 Perencanaan Club House di Perumahan Cemara Asri
Lokasi : Sagalung Batu Aji - Batam
Pemberi Tugas : PT. Tribatamindo Duta Gotama
Bidang Pekerjaan : Sipil Bangunan / Arsitekture
Kontrak : Tanggal 9 Desember 2019

Gambar 2.2 Club House Cemara Asri


Sumber: Company Profile PT.Vastu Kirana Konsultan

 Perencanaan Pekerjaan Struktur Arsitektur – MEP SMPK BPK


Penabur Metro
Lokasi : Kota Metro
Pemberi Tugas : SMPK BPK Penabur Metro
Bidang Pekerjaan : Sipil Bangunan / Arsitekture
Kontrak : Tanggal 29 November 2019

Gambar 2.3 BPK Penabur Metro


Sumber: Company Profile PT.Vastu Kirana Konsultan
17

 Perencanaan Penataan Kampung Tua Wiralaga dan Dermaga


Lokasi : Kabupaten Mesuji
Pemberi Tugas : Dinas Perumahan dan Kawasan
Pemukiman Kabupaten Mesuji
Bidang Pekerjaan : Sipil /Study
Kontrak : Tanggal 11 November 2019

Gambar 2.4 Plaza Desa Wiralaga


Sumber: Company Profile PT.Vastu Kirana Konsultan

 Perencanaan Kawasan The Eden Paradise and Resort di


Kompleks Pecatu Indah Resort
Lokasi : Kabupaten Badung Pulau Bali
Pemberi Tugas : PT. Maha Karya Mitra Sejati
Bidang Pekerjaan : Sipil Bangunan / Arsitekture
Kontrak : Tanggal 6 April 2019

Gambar 2.5 The Edem Paradise and Resort


Sumber: Company Profile PT.Vastu Kirana Konsultan
18

2.2 Tinjauan Umum Proyek

a. Lokasi Proyek
Perancangan Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah Pemuda berada di Jl.
Sumpah Pemuda, Prumnas Way Halim, Way Halim, Kota Bandar
Lampung, Lampung 35132.

Gambar 2.6 Lokasi Gedung Sumpah Pemuda


Sumber: Olah Data dari www.google.co.id/maps/
diakses pada 20 Oktober 2020, pukul 00:27 WIB

Batas-batas wilayah proyek Perancangan Rehabilitasi Gedung 4


Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:
 Utara : Masjid Daarul Ukhuwah
 Timur : Jalan Sumpah Pemuda
 Selatan : Kantor Dewan Kesenian Lampung
 Barat : Jl. Minak Tebus Bawang

b. Latar Belakang Proyek


Bangunan Gedung Sumpah Pemuda Provinsi Lampung merupakan entry
point yang konsep penanganannya telah baku dengan dan akan
menyentuh langsung secara komprehensif baik fisik gedung dan
kawasannya maupun pengguna gedung dan perangkat yang tinggal atau
beraktifitas didalamnya. Untuk menjamin terjadinya proses pelayanan
masyarakat yang sehat, dinamis dan progresif maka pemerintah perlu
memperhatikan pelayanan masyarakat dari segala strata.
19

Pemerintah Provinsi Lampung telah membuat keputusan yang tepat untuk


merehabilitasi aset bangunan milik mereka. Selain untuk merawat dan
menjaga umur bangunan, hal ini pula akan menunjang citra dan
kewibawaan pemerintah Provinsi. Saat ini melalui salah satu program
kegiatannya, Perencanaan Teknis Rehabilitasi Gedung Empat, terfokus
pada perbaikan prasarana dan sarana gedung yang dapat meningkatkan
aktifitas dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
termasuk pelayanan masyarakat.

c. Data Umum Proyek


Adapun data umum proyek Perancangan Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah
Pemuda berada di Jl. Sumpah Pemuda, Prumnas Way Halim, Way Halim,
Kota Bandar adalah sebagai berikut:
1. Nama Proyek : Perancangan Rehabilitasi Gedung 4
Sumpah Pemuda
2. Lokasi Proyek : Jl. Sumpah Pemuda, Prumnas Way
Halim, Way Halim, Kota Bandar
Lampung, Lampung 35132.
3. Jenis Bangunan : Bangunan Gedung Negara dengan fungsi
Kantor dan Gedung Olahraga
4. Sumber Dana : APBD Provinsi Lampung
5. Sifat Tender : Penunjukan Langsung
6. Jenis Kontrak : (Lump Sum Fixed Price Contract)
7. Sistem Pembayaran : Output Based

8. Pemilik Proyek : Dinas Perumahan Kawasan Permukiman


dan Cipta Karya Provinsi Lampung

9. Konsultan Perencana :
20

a. Team Leader : Harmen Parsaoran T, S.T.


b. Ahli Arsitek : Pandu Pujo Wijaksono, S.T
c. Surveyor : Achmad Fandy, A.Md
d. Drafter : Ryan Hidayat, A.Md
e. Administrasi : Salbani

Data teknik konstruksi proyek Perancangan Rehabilitasi Gedung 4


Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

1. Nama Proyek : Perancangan Rehabilitasi Gedung 4


Sumpah Pemuda
2. Jumlah Lantai : 2 Lantai
3. Tinnggi Bangunan :
1) Lantai 1 - Lantai 2 : 4 m2
2) Lantai 2 - Plafon : 3 m2
3) Plafon - Atap : 14,751 m2
4. Luas Perlantai :
1) Lantai 1 : 3.732 m2
2) Lantai 2 : 3.178 m2

d. Pelelangan
Terdapat dua jenis pelelangan yaitu pelelangan pemerintah dan
pelelangan swasta. Pelelangan pemerintah meliputi pelelangan umum,
pelelangan terbatas, pelelangan langsung dan penunjukan langsung.
Sedangkan pelelangan swasta memiliki ketentuan tentang tender dan
aturan maring-masing pemilik dengan mengacu pada standar internasional
seperti FIDIC (Federation International Des Ingenierurs Conceils)
ataupun JCT (Joint Contract Tribunal).
Pada proyek Perancangan Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah Pemuda,
kegiatan konstruksi ini menerapkan sistem penunjukan langsung oleh
pihak Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi
Lampung kepada PT. Vastu Kirana Konsultan.
e. Surat Perjanjian dan Kontrak Proyek
21

Kontrak merupakan perjanjian atau persetujuan oleh kedua belah pihak


yang berkekuatan hukum dan saling mengikat antara pemilik proyek
dengan pelaksana pekerjaan (perencana) proyek termasuk perubahan–
perubahan yang disepakati bersama. Kontrak juga merupakan suatu
landasan pihak dalam mengatur hubungan kerja dari kedua belah pihak
dalam pelaksanaan pekerjaan proyek.
Sistem kontrak yang diterapkan pada proyek Perancangan Rehabilitasi
Gedung 4 Sumpah Pemuda adalah kontrak dengan harga tetap (Lump
Sum Fixed Price Contract).
f. Sistem Pembayaran Proyek
Dalam suatu pekerjaan proyek terdapat beberapa jenis sistem
pembayaran, yaitu sistem pembayaran termin, sistem pembayaaran
bulanan dan sistem pembayaran penuh. Sistem pembayaran pada proyek
Perancangan Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah Pemuda adalah sistem
pembayaran Output based berarti semua ukuran berdasarkan output fisik
pekerjaan dengan tahapan termin. Sehingga untuk pembayaranpun hanya
dapat dibayar sesuai besaran yang telah ditetapkan dalam kontrak (termin
pembayaran) apabila tahapan output fisik pekerjaan telah diselesaikan dan
sesuai dengan besaran yang output yang ditetapkan dalam kontrak (termin
fisik pekerjaan).
g. Struktur Organisasi Proyek
Pelaksanaan sebuah pekerjaan diharapkan bisa berjalan dengan lancar
dan optimal, untuk itu dalam sebuah proyek diperlukan sebuah organisasi
pelaksana proyek. Dalam susunan orgnaisasi proyek, terdapat unsu-unsur
orang/badan yang memiliki tugas dan wewenang sesuai dengan
kedudukan serta kegiatan yang dilakukan. Proyek Perancangan
Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah Pemuda dikerjakan oleh beberapa tenaga
ahli yang bekerja sesuai dengan bidangnya. Pada proyek ini, terdapat
kordinator perencana yang membawahi arsitek dan tenaga ahli yaitu
bidang struktur dan bidang MEE. Struktur organisasi ini disusun supaya
dalam pengerjaan proyek Perancangan Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah
22

Pemuda dapat terkoordinasi dengan baik. Struktur organisasi Perancangan


Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut.

PROYEK GEDUNG
SUMPAH PRMUDA

TEAM LEADER
Harmen Parsaoran T, S.T.

SURVEYOR AHLI ARSITEK ADMINISTRASI


Achmad Fandy, A.Md Pandu Pujo Wijaksono, Salbani

DRAFTER
Ryan Hidayat, A.Md

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Proyek


Sumber: PT. Vastu Kirana Konsultan

Tugas dan tanggung jawab serta wewenang masing-masing bagian dalam


struktur organisasi proyek adalah sebagai berikut:
a) Dewan Komisaris
Dewan komisaris mempunyai wewenang tertinggi dalam
perusahaan untuk mengatur dan mengawasi jalannya perusahaan.
Adapun tugas dan wewenang dari dewan komisaris, antara lain:
1. Melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam
menjalankan perusahaan serta memberikan nasehat kepada
anggota direksi.
23

2. Mengawasi kebijakan-kebijakan yang dibuat direktur dalam


melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
3. Berhak untuk mengetahui segala kegiatan perusahaan yang
telah dijalankan oleh direksi.
4. Setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara anggota
direksi apabila anggota direksi tersebut bertindak bertentangan
dengan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

b) Direktur Utama
Direktur utama mempunyai tanggung jawab penuh terhadap
segala kegiatan perusahaan kepada pemegang saham dalam rapat
umum pemegangsaham.
Adapun tugas dan tanggung jawab direktur utama adalah antara
lain:
1. Menentukan arah dan kebijakan perusahaan dengan
menentukan rencanadan cara kerja sesuai dengan pedoman
yang telah dillimpahkan oleh komisaris.
2. Melakukan kerjasama dengan pihak luar (ekstern) ataupun
perusahaan untuk kepentingan perusahaan.
3. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan strategi
operasional untukpencapaian target yang telah ditetapkan
dalam rapat umum pemegangsaham.
4. Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan
mengevaluasi sertamengendalikan jalannya perusahaan agar
tetap sesuai dengan kebijakandan anggaran dasar perusahaan.
5. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerjasama serta
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada dalam
perusahaan.
24

c) Administrasi dan Keuangan


Administrasi dan keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab
dalam masalah urusan administrasi yang berkaitan dengan
perusahaan dan melaksanakan masalah pembukuan ataupun
pencatatan transaksi yang bersifat keuangan bagi perusahaan.
Adapun tugas dan tanggung jawab pada bagian ini adalah:
1. Mengatur semua urusan administrasi serta bertanggung jawab
atas kelancaran dari kegiatan administrasi.
2. Mewakili perusahaan dalam menjalin hubungan usaha, baik
dengan pihak intern maupun pihak lain perusahaan.
3. Memberikan saran-saran kepada direktur sehubungan dengan
adminstrasi perusahaan.
4. Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pencatatan
semua data keuangan yang terdapat dalam perusahaan.
5. Bertanggung jawab terhadap biaya-biaya proyek dengan
menyusun suatu anggaran.
6. Bertanggung jawab terhadap bukti-buktu dan faktur
penyusunan laporan keuangan perusahaan.
7. Menangani semua urusan yang berhubungan dengan pajak dan
lain-lain.
d) Divisi Perencanaan
Bagian perencanaan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
masalah pelaksanaan suatu proyek hingga penyelesaiannya.
Dalam proyek ini untuk divisi perencanaan terbagi menjadi
beberapa bagian sebagai berikut:
1) Koordinator Perencana
Koordinator perencana mempunyai tugas dan tanggung jawab
dalam mengkoordinir pelaksanaan proyek. Tugas dan
tanggung jawab pada bagian ini adalah:
1. Melakukan perencanaan dan penyiapan secara keseluruhan
sebelum semua pekerjaan proyek dilaksanakan.
25

2. Mengkoordinir tenaga kerja yang akan melaksanakan


pekerjaan proyek.
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek.
4. Mengawasi dan melaporkan setiap perkembangan
pekerjaan pembangunan proyek yang dijalankan.
2) Arsitek 1
Arsitek 1 merupakan arsitek kepala yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab dalam perencanaan dan perancangan desain
proyek. Tugas dan tanggung jawab pada bagian ini adalah:
1. . Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi
lapangan.
2. Membuat konsep desain perencanaan banguanan, dampak
lingkungan dan anggaran proyek.
3. Bekerja sama dengan tim tenaga ahli lain seperti tenaga
ahli struktur dan MEE (Mecanical and Electrical
Engineering).
4. Memilih material yang akan diguanakan dan menetapkan
persyaratan untuk proyek.
3) Arsitek 2
Arsitek 2 merupakan asisten arsitek yang membantu arsitek
kepala dalam perencanaan desain proyek dan bertanggung
jawab sebagai kepala studio. Tugas dan tanggung jawab pada
bagian ini adalah:
1. Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi
lapangan.
2. Membuat DED (Detail Engineering Design) dari konsep
desain perencanaan.
3. Bekerja sama dengan tim tenaga ahli lain seperti tenaga
ahli struktur dan MEE (Mecanical and Electrical
Engineering).
4. Bertanggung jawab pada setiap hasil output desain, seperti
dokumen gambar kerja dan laporan perkembangan proyek.
26

4) Koordinator Struktur
Koordinator struktur merupakan tenaga ahli dibidang struktur
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
perencanaan struktur bangunan. Tugas dan tanggung jawab
pada bagian ini adalah:
1. Membuat gambar kerja struktur sesuai dengan perhitungan
teknis struktur.
2. Penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
pengendalian rencana desain struktur dalam konstruksi.
3. Bekerja sama dengan tim tenaga ahli lain seperti tenaga
ahli arsitektur dan MEE (Mecanical and Electrical
Engineering).
4. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas
implementasi di lapangan untuk bidang struktur bangunan.
5) Koordinator MEE
Koordinator MEE (Mecanical and Electrical Engineering)
merupakan tenaga ahli dibidang struktur yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab dalam perencanaan MEE bangunan.
Tugas dan tanggung jawab pada bagian ini adalah:
1. Perencanaan mekanikal dan elektrikal (utilitas bangunan),
seperti jaringan air hujan (plumbing), jaringan instalasi
listrik, penerangan (lampu), instalasi alarm kebakaran dan
transportasi vertikal (elevator).
2. Membuat gambar kerja mekanikal dan elektrikal (ME)
sesuai dengan perhitungan teknis ME.
3. Bekerja sama dengan tim tenaga ahli lain seperti tenaga
ahli arsitektur dan struktur.
4. Bertanggung jawab atas hasil perencanaan pada bidangnya.
BAB III

METODE DAN DATA

3.1 Metode
3.1.1 Pedoman Prosedur Pekerjaan oleh PT.Vastu Kirana
Konsultan
Pedoman prosedur pekerjaan merupakan prosedur kerja yang
dimiliki oleh PT.Vastu Kirana Konsultan yang digunakan untuk
pembuatan dokumen perencanaan proyek berjalan dengan baik,
sesuai standar, terkoordinasi, dan terkontrol dengan baik. Pada
setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan memiliki penanggung
jawab di setiap divisi, penanggung jawab prosedur pada divisi
perencanaan di PT.Vastu Kirana Konsultan adalah sebagai berikut.
1. Koordinator Perencana
a. Menerima kontrak kerja (KAK/kontrak/SPMK)
b. Melakukan evaluasi dan koordinasi
c. Membuat skejul gambar, daftar gambar, dan penugasan
d. Memantau proses produksi perencanaan
e. Evaluasi dokumen
2. Arsitek
a. Memproses pembuatan gambar perencanaan
b. Mengevaluasi dan koordinasi
c. Memproduksi gambar peencanaan
d. Validasi dokumen
3. Kepala Studio
a. Memproses produksi gambar perencanaan
b. Memproduksi gambar perencanaan final
4. Tenaga Ahli
a. Memproses pembuatan gambar perencanaan yang
berkaitan dengan keahlian (struktur atau MEE)
b. Mengevaluasi dan koordinasi
29

c. Memproduksi gambar peencanaan yang berkaitan


dengan keahlian (struktur atau MEE)
d. Validasi dokumen

Pada PT.Vastu Kirana Konsultan dalam mengerjakan proyek


perencanaan menggunakan sistem skematik sebagai berikut.
a. Menerapkan Manajemen Perancangan
Pada pekerjaan perancangan arsitek akan menerapkan
manajemen perancangan yang berdasarakan dari dokumen
kontrak, skejul dan KAK proyek sebagai acuan dalam
merancang.
b. Membuat Konsep Rancangan/Programmatic Design Pada tahap
ini arsitek mulai membuat konsep rancangan dengan
mrngumpulkan data dan informasi mengenai kebutuhan dan
persyaratan pembangunan, kemudian membuat analisis dan
pengolahan data.
c. Membuat Pra-rancangan Arsitektur/Schematic Design
Setelah mendapatkan program rancangan dan konsep rancangan
dari hasil analisis dan pengolahan data, arsitek mulai menyusun
pola dan gubahan bentuk arsitektur serta menyajikan laporan
awal kepada pengguna jasa mengenai informasi-informasi
rancangan mulai dari bahan material, konstruksi, biaya dan juga
waktu pelaksanaan pembangunan.
d. Membuat Pengembangan Rancangan Arsitektur
Pada pengembangan rancangan arsitektur, pola dan gubahan
bentuk arsitektur mulai disempurnakan dengan
mengaplikasikan sistem konstruksi, struktur,
mekanikalelektrikal dan disiplin terkait lainnya serta mulai
muncul perkiraan biaya konstruksi berdasarkan sistem
bangunan.
30

e. Membuat Gambar Kerja (Technical Drawing)


Metode selanjutnya yaitu pembuatan gambar kerja berupa RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-syarat, DED (Detail Engineering
Design), RAB (Rencana Anggaran Biaya). Setelah dokumen-
dokumen tersebut selesai, dokumen tersebut diberikan kepada
pengguna jasa yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai
acuan pelaksanaan pembangunan.

Kerangka
Acuan Kerja Progamatic Project General
Design Management Management

Building
Regulation &
Building Codes

Architects
Site Survey & Design Construction
Office
Environment Preliminary Management
Managemet
Context

Gambar 3.1 Skema Perencanaan


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan

Dalam proses perancangan yang telah dilakukan selama pekerjaan


proyek berlangsung, terdapat alur pekerjaan yang menggambarkan
bagaimana proses perancangan mengenai proyek Rehabilitasi
Gedung 4 Sumpah Pemuda dari proses awal hingga mendapatkan
final design. Prosedur pekerjaan pada divisi perencanaan di PT.
Vastu Kirana Konsultan adalah sebagai berikut.
31

Gambar 3.2 Prosedur Pekerjaan PT. Vastu Kirana Konsultan


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan
32

3.1.2 Regulasi Bangunan Gedung Negara : Peraturan Menteri


Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
A. PERSYARATAN ARSITEKTUR BANGUNAN
1. Hubungan horizontal antarruang atau antarbangunan
a. Bangunan Gedung sesuai dengan fungsi dan klasifikasi
bangunan gedungnya harus memenuhi persyaratan kemudahan
hubungan horizontal antarruang atau antarbangunan untuk
menunjang terselenggaranya fungsi Bangunan Gedung.
b. Sarana hubungan horizontal antarruang atau antarbangunan
meliputi: pintu, selasar, koridor, jalur pedestrian, jalur
pemandu dan/atau jembatan penghubung antarruang atau
antarbangunan.
c. Persyaratan teknis, gambar, dan ukuran sarana hubungan
horizontal antarruang atau antarbangunan sebagaimana disebut
pada huruf b harus memenuhi ketentuan peraturan
perundangundangan dan standar.
2. Hubungan vertikal antarlantai dalam Bangunan Gedung
a. Bangunan Gedung bertingkat harus menyediakan sarana
hubungan vertikal antarlantai yang memadai untuk menunjang
terselenggaranya fungsi Bangunan Gedung.
b. Sarana hubungan vertikal antarlantai meliputi: tangga, ram,
lift, lift tangga, tangga berjalan atau eskalator dan/atau lantai
berjalan (moving walk).
c. Persyaratan teknis, gambar, dan ukuran sarana hubungan
vertikal antarlantai sebagaimana disebut pada huruf b. harus
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar.
33

3. Sarana Evakuasi
a. Bangunan gedung kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah
deret sederhana harus menyediakan sarana evakuasi yang
dibutuhkan terutama pada saat bencana atau situasi darurat
lainnya untuk evakuasi pengguna bangunan gedung dan
pengunjung bangunan gedung ke luar bangunan gedung
dan/atau akses petugas evakuasi.
b. Sarana evakuasi merupakan suatu jalan lintasan yang menerus
dan tidak terhambat dari titik manapun dalam bangunan
gedung menuju ke jalan, halaman, lapangan, atau ruang
terbuka lainnya yang memberikan akses aman ke jalan umum.
c. Sarana evakuasi dapat mencakup jalur perjalanan vertikal atau
horizontal, ruang, pintu, lorong, koridor, balkon, ram, tangga,
lobi, eskalator, lapangan dan halaman.
d. Sarana evakuasi terdiri atas 3 (tiga) bagian utama meliputi:
akses eksit (exit access), eksit (exit), eksit pelepasan (exit
discharge).
e. Sarana evakuasi perlu dilengkapi dengan sarana pendukung
lainnya seperti:
 rencana evakuasi.
 sistem peringatan bahaya.
 pencahayaan eksit dan tanda arah.
 area tempat berlindung (refugee area).
 titik berkumpul.
 lift kebakaran.
f. Persyaratan teknis, gambar, dan ukuran sarana evakuasi harus
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar.
4. Bahan bangunan untuk bangunan gedung negara harus memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dipersyaratkan,
diupayakan menggunakan bahan bangunan setempat atau produksi
dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari
34

komponen bangunan sistem fabrikasi. Spesifikasi teknis bahan


bangunan gedung negara meliputi ketentuan-ketentuan:

a. Bahan penutup lantai


i. Bahan penutup lantai menggunakan bahan teraso, keramik,
papan kayu, vinyl, marmer, homogenius tile dan karpet yang
disesuaikan dengan fungsi ruang dan klasifikasi bangunannya.
ii. Adukan atau perekat yang digunakan harus memenuhi
persyaratan teknis dan sesuai dengan jenis bahan penutup
lantai yang digunakan.
b. Bahan dinding
Bahan dinding terdiri atas bahan untuk dinding pengisi atau
partisi, dengan ketentuan sebagai berikut:
i. bahan dinding pengisi : batu bata, beton ringan, bata tela,
batako, papan kayu, kaca dengan rangka kayu atau aluminium,
panel GRC dan/atau aluminium.
ii. bahan dinding partisi : papan kayu, kayu lapis, kaca, calsium
board, particle board, dan/atau gypsum board dengan rangka
kayu kelas kuat II atau rangka lainnya, yang dicat tembok atau
bahan finishing lainnya, sesuai dengan fungsi ruang dan
klasifikasi bangunannya.
iii. adukan/perekat yang digunakan harus memenuhi persyaratan
teknis dan sesuai jenis bahan dinding yang digunakan.
iv. untuk bangunan sekolah tingkat dasar, sekolah tingkat lanjutan
atau menengah, rumah negara, dan bangunan gedung lainnya
yang telah ada komponen pracetaknya, bahan dindingnya dapat
menggunakan bahan pracetak yang telah ada.
35

c. Bahan langit-langit
Bahan langit-langit terdiri atas rangka langit-langit dan penutup
langit-langit:
i. bahan kerangka langit-langit: digunakan bahan yang
memenuhi standar teknis untuk penutup langit-langit kayu
lapis atau yang setara dengan kelas kuat II ukuran minimum:
 4/6 cm (empat per enam centimeter) untuk balok pembagi
dan balok penggantung.
 6/12 cm (enam per duabelas centimeter) untuk balok rangka
utama.
 5/10 cm (lima per sepuluh centimeter) untuk balok tepi.
 Besi hollow atau metal furring 40 mm (empat puluh
milimeter) x 40 mm (empat puluh milimeter) dan 40 mm
(empat puluh milimeter) x 20 mm (dua puluh milimeter)
lengkap dengan besi penggantung diameter 8 mm (delapan
milimeter) dan pengikatnya. untuk bahan penutup akustik
atau gypsum digunakan kerangka aluminium yang bentuk
dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
ii. bahan penutup langit-langit: kayu lapis, aluminium, akustik,
gypsum, atau sejenis yang disesuaikan dengan fungsi dan
klasifikasi bangunannya.
iii. lapisan finishing yang digunakan harus memenuhi persyaratan
teknis dan sesuai dengan jenis bahan penutup yang digunakan.
d. Bahan kosen dan daun pintu/jendela
Bahan kosen dan daun pintu/jendela mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
i. digunakan kayu kelas kuat/kelas awet II dengan ukuran jadi
minimum 5,5 cm (lima koma lima centimeter) x 11 cm
(sebelas centimeter) dan dicat kayu atau dipelitur sesuai SNI
pengecatan kayu untuk rumah dan gedung.
36

ii. rangka daun pintu untuk pintu yang dilapis kayu lapis atau
teakwood digunakan kayu kelas kuat II dengan ukuran
minimum 3,5 cm (tiga koma lima centimeter) x 10 cm
(sepuluh centimeter), khusus untuk ambang bawah minimum
3,5 cm (tiga koma lima centimeter) x 20 cm (dua puluh
centimeter). Daun pintu dilapis dengan kayu lapis yang dicat
atau dipelitur.
iii. daun pintu panil kayu digunakan kayu kelas kuat atau kelas
awet II, dicat kayu atau dipelitur.
iv. daun jendela kayu, digunakan kayu kelas kuat atau kelas awet
II, dengan ukuran rangka minimum 3,5 cm (tiga koma lima
centimeter) x 8 cm (delapan centimeter), dicat kayu atau
dipelitur.
v. rangka pintu atau jendela yang menggunakan bahan aluminium
ukuran rangkanya disesuaikan dengan fungsi ruang dan
klasifikasi bangunannya.
vi. penggunaan kaca untuk daun pintu maupun jendela
disesuaikan dengan fungsi ruang dan klasifikasi bangunannya.
vii. kusen baja profil E, dengan ukuran minimal 150 mm (seratus
lima puluh milimeter) x 50 mm (lima puluh milimeter) x 20
mm (dua puluh milimeter) x 3,2 mm (tiga koma dua milimeter)
dan pintu baja BJLS 100 diisi bahan peredam suara untuk pintu
kebakaran.
37

3.2 Data Rancangan Awal gedung 4 sumpah pemuda


3.2.1 Data Eksisting
Kawasan Kantor KONI atau Gedung Sumpah Pemuda, berada di Jalan
Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Perumnas Way
Halim, Way Halim Bandar Lampung. Gedung ini berada di dekat Stadion
Sumpah Pemuda, yang merupakan stadion kebanggaan Klub Sepak Bola
Badak Lampung.
Gedung Sumpah Pemuda Provinsi Lampung terletak di Bandar Lampung
dan merupakan kota terbesar di belahan Provinsi Lampung sekaligus
sebagai ibukota PropinsiLampung. Secara geografis, Gedung Sumpah
Pemuda terletak di 10516'43" E dan 522'43" S dan secara lahan/tapak
batas-batasnya sebagai berikut:
a. Sebelah Utara Masjid Daarul Ukhuwah
b. Sebelah Utara Masjid Daarul Ukhuwah
c. Sebelah Selatan Kantor Dewan Kesenian Lampung
d. Sebelah Barat Jalan Minak Tebus Bawang

Gambar 3.3 Peta Lokasi Gedung Sumpah Pemuda


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan
38

3.2.2 Luas Tapak dan Bangunan Gedung Sumpah Pemuda


Gedung Sumpah Pemuda mempunyai luas tapak 4.380 m². Di dalam tapak
terdiri dari bangunan, taman, area parkir dan fasilitas penunjang.
Bangunan terdiri dari 2 lantai dengan luas lantai 1 sebesar 3.732 m² dan
luas lantai 2 sebesar 3.178 m2.

Gambar 3.4 Master Plan Kawasan Gedung Sumpah Pemuda


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan
Legenda:

1. Gedung Sumpah Pemuda 4.KantorDewan Kesenian Lampung

2. GOR Sumpah Pemuda 5. Kompleks Anjungan

3. Masjid Daarul Ukhuwah 6. Food Court


39

Gambar 3.5 Denah Eksisting Lantai 1 Gedung Sumpah Pemuda


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan

Tabel 3.1 Daftar Ruang Lantai 1 Gedung Sumpah Pemuda


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan
40

Gambar 3.6 Denah Eksisting Lantai 2 Gedung Sumpah Pemuda


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan

Tabel 3.2 Daftar Ruang Lantai 2 Gedung Sumpah Pemuda


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan
41

Lingkup Pekerjaan Rehabilitasi Bangunan Gedung Sumpah Pemuda Provinsi


Lampung adalah:

a. Rehabilitasi Interior
b. Rehabilitasi Eksterior

3.2.3 Topografi
Secara umum kondisi tanah di dalam tapak Gedung Sumpah Pemuda
Provinsi Lampung adalah datar. Terdapat perbedaan level tanah tetapi
relatif landai dan tidak curam. Perbedaan level tanah tertinggi ada di
bagian belakang tapak dimana tapak berbatasan dengan jalan yang berada
di belakang tapak.

3.2.4 Identifikasi Jenis Pekerjaan


Sesuai dengan area pekerjaan yang telah di tentukan maka pekerjaan
rehabilitasi dapat di identifikasi. Secara umum, jenis pekerjaan yang ada
adalah Pekerjaan interior dan pekerjaan eksterior akan dilaksanakan pada
Gedung Sumpah Pemuda. Jenis pekerjaan yang ada adalah pekerjaan
lantai, pekerjaan dinding, pekerjaan plafond, pekerjaan kusen,
pekerjaanpengecatan dan pekerjaan sanitair serta pekerjaan mekanikal
elektrikal pada area tersebut.

3.2.5 Rencana Pengembangan Bangunan

Jenis pekerjaan pada area ini dominan pada pekerjaan interior. Pekerjaan
rehabilitasi yang perlu dilakukan seperti pekerjaan dinding (pengecatan dan
wallpaper), pekerjaan sanitair, pekerjaan listrik, pekerjaan kusen dan daun pintu,
pekerjaan plafond dan sebagainya. Dokumentasi ruang-ruang di dalam Gedung
Sumpah Pemuda Lantai 1 sebagai berikut:
42

Gambar 3.7 Foto Eksisting Kondisi Lantai 1


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan
43

Jenis pekerjaan pada area lantai 2 ini kurang lebih sama dengan lantai 1,
dominan pada pekerjaan interior. Pekerjaan rehabilitasi yang perlu
dilakukan seperti pekerjaan dinding (pengecatan dan wallpaper), pekerjaan
sanitair, pekerjaan listrik, pekerjaan kusen dan daun pintu, pekerjaan
plafond dan sebagainya.
Dokumentasi ruang-ruang di dalam Gedung Sumpah Pemuda Lantai 2
sebagai berikut:

Gambar 3.8 Foto Eksisting Kondisi Lantai 2


Sumber: PT.Vastu Kirana Konsultan

3.2.6 Gambar Kerja


Gambar kerja dilampirkan pada lampiran kerja praktik ini. Gambar kerja
yang dilampirkan merupakan gambar kerja yang berisi gambar eksisting
dan gambar perencanaan yang telah didesain oleh PT.Vastu Kirana
Konsultan.
44

a. Siteplan
Siteplan yang dilampirkan berupa siteplan eksisting dan siteplan baru
yang dirancang oleh PT.Vastu Kirana Konsultan. (Gambar Kerja pada
Lampiran)
b. Denah
Denah yang dilampirkan berupa denah eksisting dan denah baru yang
dirancang oleh PT.Vastu Kirana Konsultan. (Gambar Kerja pada
Lampiran)
c. Tampak
(Gambar Kerja pada Lampiran)
d. Potongan
(Gambar Kerja pada Lampiran)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pelaksanaan kerja praktik di PT. Vastu Kirana Konsultan, terdapat beberapa
tugas yang harus diselesaikan, salah satunya adalah membantu dalam perencanaan
Rehabilitasi Gedung Empat Sumpah Pemuda. Perencanaan rehabilitasi dengan
jenis bangunan negara ini dilakukan berdasarkan salah satu program kegiatan
pemerintah Provinsi Lampung, Perencanaan Teknis Rehabilitasi Gedung Empat,
terfokus pada perbaikan prasarana dan sarana gedung yang dapat meningkatkan
aktifitas dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi termasuk
pelayanan masyarakat. Proses perencanaan rehabilitasi gedung empat ini
dilakukan secara bertahap mulai dari konsep rancangan hingga gambar kerja yang
dirangkum dalam bentuk poin pembahasan yang informatif dan komunikatif.

4.1 Standar gambar kerja


Pada pengerjaan proyek rehabilitasi gedung empat sumpah pemuda beberapa
jenis gambar yang dikerjakan sebelum hingga pada saat proyek dilaksanakan.
Gambar gambar tersebut dibagi beberapa jenis yaitu :
 Gambar Perencanaan (Preliminary Drawing)
 Gambar tender
 Gambar Konstruksi
 Gambar Gambar Kerja (Shop Drawing)
 Gambar Jadi (As Built Drawing)

4.1.1 Gambar Perencanaan (Preliminary Drawing)


Gambar perencanaan Merupakan suatu gambar yang digunakan
arsitek sebgai media komunikasi antara arsitek dan owner. Dalam
hal ini kegiatan komunikasi dilakukan antara pihak PT. Vastu
Kirana dengan pihak HUMAS Gedung Empat Sumpah Pemuda.
Gambar Perencanaan pada rehabilitasi bangunan ini berupa konsep
dasar dari bangunan sumpah pemuda yang disajikan dalam bentuk
gambar. Gambar yang disajikan berupa gambar denah, tampak,
46

potongan atau sering disingkat DTP. Sehingga pihak gedung


sumpah pemuda dapat membayangkan bentuk bangunan tersebut.

4.1.2 Gambar Tender


Gambar tender merupakan pengembangan dari gambar
perencanaan. Gambar tender dibuat guna sebagai pelengkap dari
dokumen tender. Tetapi dalam hal ini dikarenakan system yang
dilakukan adalah penunjukan langsung, sehingga tidak
diperlukannya gambar tender.

4.1.3 Gambar Konstruksi


Gambar konstruksi merupakan penyempurnaan dari gambar
sebelumya. Gamar kontruksi ini menjelaskanukuran, jumlah,
posisi, dan hubungan antar komponen bangunan. Pada rhabilitasi
bangunan gedung empat sumpah pemuda tidak melakukan
perubahan konstruksi secara besar melainkan hanya pada dinding
partisi yang berada didalam bangunan saja.

4.1.4 Gambar Kerja (Shop Drawing)


Gambar kerja atau shop drawing adalah gambar tekait proyek yang
sudah disetujui oleh semua pihak. Pembuatan gambar kerja ini
sangat detail karena meliputi informasi mengenai ukuran, jenis,
bentuk, material, dan jumlah komponen yang akan terpakai.
Gambar ini akan menjadi panduan bagi mandor/tukang dilapangan
dalam memesan material yang dibutuhkan, membangun serta
mempermudah mereka dalam melakukan Quality Check (QC)
terhadap pekerjaan mereka.

4.1.5 Gambar Jadi (As Built Drawing)


Gambar jadi merupakan gambar final dari suatu proyek. Gambar
ini memuat informasi lengkap dan detail dari bangunan yang
sudah jadi dan harus sesuai dengan kondisi asli pada lapangan saat
itu. Pada massa konstruksi tidak menutup kemungkinanjika ada
perubahan yang terjadi yang mengakibatkan tidak sesuainya
bangunan yang digambar dengan gambar kerja. Perubahan
perubahan tersebut dapat didokumentasikan melalui As Built
drawing. Dokumentasi ini nantina akan digunakan oleh owner
47

dalam hal ini pengelola gedung empat sumpah pemuda sebagai


acuan untuk perawatan bangunan kedepannya.

4.2 Penerapan Konsep Penataan Ruangan


Konsep penataan ruang yang digunakan untuk rehabilitasi gedung 4 sumpah
pemuda ini masih sama dengan konsep awal, yaitu dengan menggunakan
konsep organisasi ruang terpusat. Organisasi ruang terpusat adalah Sebuah
ruang dominan terpusat dengan pengelompokan sejumlah ruang sekunder.
Ruang pusat biasanya merupakan ruang dengan hierarki yang tinggi dan sering
dianggap penting atau utama.

4.3 Perancangan Rehabilitasi Interior Lantai 1


Proses perancangan rehabilitasi gedung empat ini dilakukan secara bertahap,
pada rehabilitasi lantai 1 Jenis perancangan yang akan dilakukan adalah
perancangan alih fungsi ruangan, perancangan lantai, perancangan dinding
partisi, perancangan plafond, perancangan kusen, perancangan pengecatan dan
perancangan sanitair serta perancangan mekanikal elektrikal pada area tersebut.

Gambar 4.1 Denah Rencana Lantai 1


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan
48

4.3.1 Rehabilitasi Pintu Masuk Utama


Rehabilitasi pintu masuk ini bertujuan untuk mengganti pintu yang
lama dengan pintu yang baru dikarenkan kondisi fisik pintu masuk
yang lama sudah rusak akibat termakan oleh usia dan cuaca
sehingga tidak apik dilihat oleh pengunjung atau pengelola yang
datang melalui teras depan. Material yang digunakan pada pintu
masuk bagian depan ini ialah alumunium warna hitam beserta daun
pintu menggunakan kaca 12mm tempered.

Gambar 4.2 Detail Pintu Masuk Depan (P1)


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

4.3.2 Rehabilitasi lobby


Terdapat 3 lobby yang akan dilrebilitasi yaitu pada zona tengah
(bagian depan), zona kanan dan zona kiri, Pada setiap ruang loby,
rehabilitasi yang dilakukan ialah mengganti pasangan keramik dan
pengecatan ulang plafond. Rehabilitasi lobby ini bertujuan untuk
memperbarui suasana lobby, dikarenakan banyak keramik yang
sudah pecah dan juga retak disertai cat plafond yang sudah usang
karena termakan usia.
Pada rehabilitasi loby, keramik yeng digunakan ialah keramik jenis
granite dengan dimensi 60x60cm. pemilihan keramik jenis granit
ini dikarenakan mempertimbangkan sifat-sifat dari granit itu
sendiri yaitu :
 Memiliki daya topang yang tinggi
 Tahan lama
49

 Anti kotor
 Perawatan yang mudah
 Aman untuk orang yang alergi

Untuk pengecatan ulang plafon, cat yang digunakan ialah cat jenis
Emulsi Styrene Acrylic adalah cat akrilik yang memiliki
kemudahan cat emulsi untuk melapisi permukaan kayu, plesteran
semen, beton, dan gipsum untuk interior maupun eksterior. Cat ini
disebutkan dapat melindungi material tersebut dari air.

Gambar 4.3 Denah Rencana Lantai 1 (Rehabilitasi Loby)


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan
50

4.3.3 Rehabilitasi Ruang Pers


Rehabilitasi yang dilakukan pada ruang pers ini bertujuan untuk
mengalih fungsikan ruang pers menjadi ruang wakil ketua umum 4
dan wakil ketua umum 5 sehingga ruang pers dibagi menjadi dua
bagian yang sama besar menggunakan dindig partisi. Dinding
partisi ini menggunakan material gypsum dengan ketebalan 9mm
dan kerangka hollow 40mmx40mm.

Gambar 4.4 Detail Denah Ruang Waketum


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

4.3.4 Rehabilitasi toilet


Pada toilet, rehabilitasi yang dilakukan ialah meliputi pergantian
seluruh keramik dan aksesoris sitiap toilet pada bangunan tersebut.
Bangunan sumpah pemuda memiliki 10 toilet, 9 toilet terletak di
lantai 1 dan 1 toilet terletak di lantai 2. Rehabilitasi toilet ini
bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari toilet itu sendiri.
Menurut data survey, terdapat beberapa toilet yang tidak digunakan
karena kondisi yang tidak layak pakai akibat keramik yang
berjamur dan retak serta lampu lampu yang korslet. Sehingga,
terdapat juga beberapa toilet yang beralih fungsi menjadi tempat
penyimpanan alat pembersih.
51

Gambar 4.5 Denah Perletakan Rehab. Toilet lantai 1


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

a) Toilet 1 dan toilet 3


Toilet 1 dan toilet 3 terletak pada ruang VIP, tepatnya pada ruang
secretariat umum (toilet 1) serta ruang ketua umum (toilet 3).
Keramik yang digunakan yaitu keramik jenis Unpolish Ceramic
untuk bagian lantai dan Polish Ceramic pada bagian dinding
Dengan kualitas kelas I. Lantai keramik kelas I merupakan lantai
yang dilalui orang dengan alas kaki lunak atau tanpa alas kaki
sehingga rentan menimbulkan gesekan atau meninggalkan kotoran.
Misalnya, lantai kamar mandi dan kamar tidur. Dimensi keramik
yaitu 30x60cm untuk bagian dinding dan keramik 30x30 cm untuk
bagian lantai. Aksesoris yang digunakan pada toilet 1 dan toilet 3
pun berbeda. Seperti pada penggunaan kloset, kloset yang
digunakan yaitu kloset duduk sekaligus memiliki jet washer dengan
jenis mono blok jenis monoblok merupakan jenis kloset bermodel
duduk paling standar. Bentuknya merupakan kloset dengan tangki
52

air yang menyatu dengan badan toilet sekaligus, sehingga terkesan


lebih minimalis dan praktis. Selain itu, toilet pada ruangan VIP
juga menggunakan wastafel tersendiri. Wastafel yang digunakan
berjenis wastafel gantung. Sehingga pengguna ruang VIP tidak
perlu keluar ruangan jika ingin menggunakan wastafel.

Gambar 4.6 Gambar Detail Rehab. Toilet 1 dan Toilet 3


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

b) Toilet 2, Toilet 4 – Toilet 9


Berbeda dengan toilet pada ruangan VIP, toilet 2 – Toilet 9 terletak
di beberapa tempat seperti yang tertera pada gambar 4.5, toilet ini
di pruntukkan bagi pengunjung dan pengelola bangunan sumpah
pemuda. Keramik yang digunakan yaitu keramik jenis Unpolish
Ceramic untuk bagian lantai dan Polish Ceramic pada bagian
dinding Dengan kualitas kelas I, dimensi keramik bagian dinding
yaitu 30x60cm dan 30x30cm untuk bagian lantai toilet. Untuk
aksesoris toilet menggunakan beberapa macam yaitu :
53

 Urinoir
 Wastafel
 Kloset duduk + jet washer
 Kloset jongkok
Aksesoris yang digunakan merupakan kualitas baik. Sehingga
dapat bertahan lama.

Gambar 4.7 Contoh Gambar Detail Rehab. Toilet 5 (Pria) dan Toilet 5A (wanita)
Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

4.4 Perancangan Interior Lantai 2


pada rehabilitasi lantai 2 Jenis perancangan yang akan dilakukan sama dengan
lantai 1 yaitu, perancangan alih fungsi ruangan, perancangan lantai,
perancangan dinding partisi, perancangan plafond, perancangan kusen,
perancangan pengecatan dan perancangan sanitair serta perancangan mekanikal
elektrikal pada area tersebut.
54

4.4.1 Rehabilitasi Ruang Pada lantai 2

Pada lantai 2 terdapat ruang sekretariat beberapa bidang olahraga


yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat, berkas atlet, dan
lain sebagainya. Rehabilitasi ini bertujuan untuk memaksimalkan
ruang yang ada dengan menghilangkan atau mengalih fungsikan
ruangan yang tidak digunakan.

Gambar 4.8 Denah Rencana Lantai 2


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

Pada ruang zona kanan, Menurut data eksisting terdapat beberapa


ruangan yaitu :
 Ruang Sekretariat PSSI
 Gudang KONI
 Ruang Bidang Dana dan Usaha
 Ruang Bidang Hukum dan Olahraga
 Ruang Sekretariat PTMSI
55

Ruangan tersebut akan di alih fungsikan menjadi ruang yang baru


dengan beberapa fungsi yang berbeda. Ruang-ruang tersebut yaitu :

 Ruang Sekretariat PSSI


 Ruang SIWO
 Gudang
 Ruang Billiard
 Ruang Formi
Sedangkan pada zona kiri menurut data eksisting terdapat beberapa
ruangan yaitu :
 Ruang Diktar
 Ruang Bidang Audit Internal
 Ruang Bidang Sports dan IPTEK
 Ruang Binpres
 Ruang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga
Ruangan tersebut akan di alih fungsikan menjadi ruang yang baru
dengan beberapa fungsi yang berbeda. Ruang ruang tersebut yaitu :
 Ruang Rapat
 Ruang perlengkapan
 Ruang Diktar
 Ruang Bidang Dana dan Usaha

Gambar 4.9 Denah Partisi Lantai 2 Zona Kanan


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan
56

Gambar 4.10 Denah Partisi Lantai 2 Zona Kiri


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

Pembatasan ruang ruang tersebut menggunakan dinding partisi


seperti yang digunakan ruang wakil ketua umum yaitu
menggunakan material berupa gypsum dengan ketebalan 9mm
serta menggunakan kerangka hollow dengan dimensi 40x40mm.
Pemasangan rangka hollow pada dinding partisi ialah supaya tidak
terjadi lendutan pada dinding partisi, sehingga dinding partisi
menjadi kokoh, sedangkan jarak antara besi hollow 60cm (atas
bawah) dan 80cm (kiri kanan)

Gambar 4.11 Detail Dinding Partisi


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan
57

Untuk pencahayaan, jenis pencahayaan yang digunakan adalah


jenis downlight dengan menggunakan jenis lampu LED
dengan jumlah daya 18 watt pada setiap lampunya. Pemilihan
lampu LED ini karena mempertimbangkan kelebihannya yaitu
:
 Tak Mudah Rusak
 Tahan Lama
 Hemat Listrik
 Ramah Lingkungan

Gambar 4.12 Denah Rencana Elektrikal Partisi Lantai 2


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan
58

4.4.2 Detail Kusen Ruang Partisi


Pada ruang-ruang yang baru, jenis pintu yang digunakan ialah 2
macam yaitu, jenis satu daun pintu (P3) dan jenis dua daun pintu
(P2), sementara pada kusen jendela, jenis kusen yang digunakan
iyalah yang biasa digunakan untuk kaca mati. Fungsi dari jenis
jendela seperti ini adalah menyalurkan cahaya ke dalam
ruangan. Jendela kaca mati juga cocok untuk ruangan yang
menggunakan AC sebagai pengatur udara dalam ruangan.

Gambar 4.13 Detail Pintu P2 (kiri) & P3 (kanan)


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

Material yang digunakan pada pintu ini ialah alumunium hitam


menggunakan kaca dengan ketebalan 8mm. Kusen dengan material
alumunium ini memiliki beberapa keunggulan yaitu :

 Harga yang relative murah


 Mudah dalam perawatan
 Bobot material yang ringan
 Antirayap dan tahan lama
59

Gambar 4.13 Detail Pintu P2 (kiri) & P3 (kanan)


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

4.5 Perancagan Rehabilitasi eksterior


Pada eksterior gedung empat sumpah pemuda ini rehabilitasi yang dilakukan
ialah memperbarui cat dengan warna lain, perbaruan cat ini bertujuan untuk
memperbaiki tampak bangunan sehingga tampak lebih baik, dikarenakan
kondisi cat sebelumnya sudah rusak akibat cuaca dan termakan usia.
Cat yang digunakan ialah cat dengan jenis wall sealer sebagai cat dasar
dengan penggunaan warna putih. Setelah itu untuk lapis kedua menggunakan
cat dengan jenis Cat Emulsi Styrene Acrylic warna abu-abu. Karena terdapat
campuran akrilik, cat ini biasa digunakan untuk eksterior dan interior di mana
kuat terhadap cuaca dan jamur.
60

Gambar 4.14 Tampak Depan Gedung Sumpah Pemuda


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan

Selain penggantian warna pada bangunan, akan ada penambahan sign name yang
bertuliskan “KANTOR KONI PROVINSI LAMPUNG” material dari sign name
ini menggunakan plat besi dengan ketebalan 0,8mm dan di finishing dengan cat
besi warna merah dengan teknik air brush atau semprot.

Gambar 4.15 Detail Sign Name Pada Gedung Sumpah Pemuda


Sumber: olah data dari PT.Vastu Kirana Konsultan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan pada proses perancangan yang telah di lakukan pada
proyek Rehabilitasi Gedung 4 Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut.

1. Penentuan besaran ruang harus memperhatikan fungsi dari ruang agar


tidak terjadinya hambatan pada sirkulasi ruang dan juga pengelola dapat
melayani pengunjung (masyarakat) dengan maksimal.
2. Dalam menentukan penggunaan material, perlu memperhatikan nilai
ekonomis dari material yang digunakan serta memperhatikan daya tahan
dari material itu sendiri supaya menjaga kualitas proyek.
3. Dalam merencanakan Mecanical Electrical system yang digunakan
terhubung dengan system yang ada pada eksisting.

5.2 Saran

Untuk melengkapi laporan ini, maka penulis menyampaikan beberapa saran


yang mungkin bisa mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, antara lain
sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan perancangan proyek ini sudah cukup baik, karena


koordinasi kerja antar tim dan progress pekerjaan sesuai dengan kontrak.
Hal ini dapat dipertahankan dan diterapkan pada proyek yang lainnya.
2. Sebagai mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktik selanjutnya
diharapkan agar aktif bertanya dan berfikir lebih kritis terhadap proyek
atau pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktik. Hal ini dilakukan
agar mahasiswa tidak hanya mendapatkan informasi yang dibutuhkan
melainkan juga mendapatkan ilmu lainnya yang dapat menambah
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

https://iai-jakarta.org/informasi/lingkup-pekerjaan-arsitek
PT. Vastu Kirana Konsultan. 2010. Company Profile. Bandar
Lampung.
Peraturan Menteri PUPR.2018. Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Gedung Negara.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Cetakan Keempat. Bandung: CV Alfabeta.
2013. Struktur Organisasi Perusahaan Konsultan.
https://id.scrib.com/doc/ 174730262/Struktur-Organisasi-Perusahaan-
Konsultan

Anda mungkin juga menyukai