Anda di halaman 1dari 13

Seminar Pra Proposal

APARTEMEN DI LOLU UTARA


Konsep Adaptif dengan Pendekatan Arsitektur Metabolisme

F22115122 Agung Christianto


Latar Belakang
Kota terus berkembang, di mana lahan semakin terbatas di tengah kota. Pada kota yang berkembang seperti kota palu, harus di persiapkan untuk
Pusat kota merupakan tempat untuk bekerja, hidup dan bermain, semuanya pembangunan hunian vertikal di tengah kota, untuk memenuhi kebutuhan
ada di satu tempat. Hal ini yang mengakibatkan orang lebih menyukai tinggal perumahan dan mengurangi dampak permasalahan permukiman terhadap
di tengah kota dari pada di daerah pinggiran kota.Orang yang tinggal di tengah kota.
kota tentunya membutuhkan hunian & tempat yang mewadahi aktiviasnya. Kelurahan Lolu Utara adalah salah satu daerah berkepatadan tinggi di tengah
Hunian adalah salah satu kebutuhan pokok dari manusia, Kota Palu. Pertimbangan letak secara geografis dan kemudahan akses di
Hunian merupakan tempat untuk tinggal. tengah kota, Kelurahan Lolu merupakan daerah strategis di tengah kota
sebagai tempat untuk tinggal bagi para pekerja, keluarga,
Pembangunan hunian perumahan di tegah kota secara horizontal bukan solusi dan masyarakat umum.
yang tepat untuk masa mendatang,
hal ini akan mengakibatkan kepadatan bangunan, sehingga hunian bertingkat
merupakan solusi
Dengan kebutuhan pelaku dan aktivitas sangat fleksibel di tengah kota, hunian
Perubahan adalah hal yang konstan di masyarakat kita, karena orang terus berevolusi harus dapat mejawab kebutuhan yang kompleks akan hunian vertikal, untuk itu
dan mengadopsi gaya hidup baru. di butuhkan konsep bagunan adaptif pada hunian vertikal yang akan di rancang
Pandangan kita tentang bagunan sebagai objek statis berubah dengan cepat. di lolu utara agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan sekarang dan yang
Sebuah hunian yang menjadi ruang hidup utama, perlu mengakomodasi perubahan akan datang.Penelitian ini di arahkan untuk 30 tahun mendatang, dengan
siklus hidup; menambah / pengurangan ukuran keluarga, penuaan, perubahan pekerjaan, dll. memproyeksikan penduduk untuk kebutuhan masyarakat akan perumahan
Pemenuhan kebutuhan pengguna dari hunian bertingkat juga harus dapat di wadahi dengan dan peremajaan wilayah di kelurahan Lolu Utara pada masa mendatang.
beberapa fungsi beragam dengan mengintegrasikannya ke dalam bagunan dan tapak
melalui fasilitas bagunan hunian bertingkat.

Konsep adaptif dengan pendekatan arsitektur metabolisme merupakan solusi


perancangan arsitektur dengan desain siklus hidup untuk mengantisipasi perubahan
masa depan, dan di desain untuk penambahan kebutuhan.
Meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi adalah
cara terbaik untuk mempersiapkan bagunan memenuhi kebutuhan
di masa mendatang. nilai jangka panjangnya di tingkatkan dengan
menyediakan kapasitas untuk mengubah, mengurangi, menambah,

1
ataupun mengganti ruang hunian menggunakan metode skeleton infill.
Rumusan Masalah Lingkup Pembahasan
rumusan masalah yang dapat dipertimbangkan yaitu kebutuhan akan hunian
bertingkat dengan konsep adaptif di Lolu Utara, Kota Palu. Lingkup pembahasan dalam penelitian ini adalah :
Atas permasalahan tersebut, maka studi yang dapat dirumuskan a. Berdasarkan lingkup ilmu arsitektural yang menunjang penelitian ini,
adalah Bagaimana desain serta disiplin ilmu lainnya sebagai penunjang untuk menghasilkan desain
apartemen di Lolu Utara, Kota Palu.
“APARTEMEN DI LOLU UTARA (Konsep adaptif dengan pendekatan arsitektur metabolism)” b. Pembahasan lebih di arahkan pada perancangan bangunan apartemen
c. Ruang lingkup lokasi penelitian di batasi di Kelurahan Lolu Utara, Kota Palu.

Tujuan Dan Sasaran Manfaat Penelitian


A. Tujuan a. Profesi; diharapkan bahwa tulisan ini dapat memberikan kontribusi bagi
Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan konsep dan desain Apartemen di Lolu Utara. pengembangan ilmu di bidang arsitektur. Selain itu tulisan ini di harapkan
juga dapat berguna bagi penelitian yang sama pada masa yang akan
B. Sasaran datang.
Untuk mencapai tujuan penelitian, maka sasaran yang akan dicapai pada penelitian ini b. Jasa Pengembangan; tulisan dan rekomendasi yang akan di kemukakan
adalah sebagai berikut : pada penelitian ini dapat di jadikan acuan dalam rancangan apartemen,
baik pemerintah maupun swasta.
1. Mengumpulkan data primer dan sekunder
2. Melakukan identifikasi dan analisis data
3. Mengidentifikasi pelaku, kegiatan, dan kebutuhan pengguna
4. kebutuhan sarana fasilitas apartemen dan perkembangannya
5. Menentukan konsep dan desain apartemen adaptif
Data Awal
A. Kepadatan Penduduk dan Luas Wilayah B. Perda Kota Palu No.15 Tahun 2011
Table di bawah adalah pemaparan data BPS Kota Palu, kecamatan Palu Timur, Peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah di bawah sebagai landasan
Yang menunjukkan data jumlah penduduk dan luasan area kelurahan Lolu Utara, untuk melakukan penelitian di kawasan Lolu Utara, Kota Palu.
data tersebut akan mendukung perhitungan proyeksi penduduk di 30 tahun ke depan. untuk pengembangan apartemen sebagai mana yang di atur sebagai kawasan
perumahan berkepadatan tinggi.

Sumber: BPS Kota Palu (2019) Sumber: BAPPEDA Kota Palu (2019)
C. Kondisi Eksisting Lolu Utara

Sumber: Olahan Penulis (2019)

Pada gambar di perlihakan kondisi eksisting Kelurahan Lolu Utara pada tahun 2019. Dengan tingkat kepadatan bagunan yang tinggi dan luasan wilayah perumahan yang sedikit.
kawasan ini terdiri dari pertokoan pada sepanjang Jl. Wolter monginsidi, area perkantoran pada sepanjang Jl. R. A. Kartini dan persekolahan, dan perumahan pada beberapa bagian
di sepanjang Jl. Juanda. Kelurahan Lolu Utara merupakan kawasan dengan fungsi campuran dengan wilayah yang cukup sempit di tengah kota. sehingga perlu di lakukan peremajaan
lingkungan dan permukiman kota kedepannya di kawasan ini. agar kawasan di tengah kota dapat tetap memaksimal fungsi untuk aktivitasnya.
D. Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan E. Proyeksi Penduduk

Merancang hunian bertingkat dengan mempertibangkan perkembangan/ pertumbuhan


penduduk dan kebutuhan yang menunjang pada masa mendatang. Pada perhitungan
ini, akan di rencanakan pengembangan pada waktu 30 tahun mendatang
di kelurahan lolu utara.
Menghitung rasio pertumbuhan penduduk
Jumlah penduduk pada tahun 2018 adalah 14.871 Jiwa
Jumlah penduduk pada tahun 2019 adalah 15.100 Jiwa
Menggunakan perhitungan rasio rumus geometri pertumbuhan penduduk;

Sumber: Olahan Penulis (2019)

Di dapatkan nilai 0,01 atau 1% angka pertumbuhan penduduk per tahun.

Menghitung Proyeksi Penduduk kelurahan lolu utara untuk 30 tahun mendatang


Menggunakan rumus geometri, dengan bunga majemuk pertumbuhan penduduk;

Sumber: http://sispk.bsn.go.id/
Sumber: Olahan Penulis (2019)

Data SNI di atas di gunakan sebagai standar persyaratan pembangunan hunian bertingkat, Di dapatkan hasil perhitungan proyeksi penduduk 30 tahun mendatang pada kelurahan lolu utara
di lanjutkan dengan proyeksi penduduk yang di sesuaikan dengan kepadatan penduduk di tahun 2048 memiliki penduduk sebanyak 20.043 Jiwa. di sesuaikan dengan standar perencanaan
dan kelayakannya sebagaiamana yang telah di atur dalam peraturan di atas. perumahan di perkotaan & perda, berdasarkan kondisi eksisting lolu utara memenuhi persyaratan
hunian bertingkat berdasarkan perencanaan perumahan bertingkat SNI 03-1733-2004.
Rusun
Definisi Rumah Susun Klasifikasi Rusun

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun, Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2011 tentang rumah susun,
merumuskan bahwa rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang sebagai berikut ;
dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan 1. Rumah Susun umum
merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan Merupakan rumah susun yang diselengarakan untuk memenuhi kebutuhan
secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang pembangunan dan
bersama, benda bersama, dan tanah bersama. pengelolaannya merupakan tanggung jawab pemerintah, penguasaannya
dapat dilakukan dengan cara dimiliki atau disewa.
Tujuan Rumah Susun
2. Rumah Susun Khusus
Menurut Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun, Merupakan rumah susun yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat
Penyelenggaraan rumah susun bertujuan untuk: tinggal atau hunian, sarana pembinaan keluarga serta penunjang pelaksanaan
a. Menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan tugas pejabat dan pegawai negri, yang pembangunan dan pengelolaannya
yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan serta menciptakan permukiman yang merupakan tanggung jawab pemerintah.
terpadu guna membangun ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya;
b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan tanah, serta 3. Rumah Susun Komersil
menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dalam menciptakan kawasan Merupakan rumah susun yang diselenggarakan untuk mendapat keuntungan,
permukiman yang lengkap serta serasi dan seimbang dengan memperhatikan prinsip yang pembangunannya dapat di kabulkan oleh badan hukum
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; Berdasarkan ketinggian Bangunan, yaitu :
c. Mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan permukiman kumuh; a. Bangunan Rendah ( Low Rise Building ) : memiliki ketinggian 2-6 lantai dan
d. Mengarahkan pengembangan kawasan perkotaan yang serasi, seimbang, efisien, menggunakan tangga sebagai sarana sirkulasi vertikalnya. Jenis ini dikenal
dan produktif; dengan sebutan walk-up flat.
e. Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang kehidupan penghuni dan masyarakat b. Bangunan Sedang ( Medium Rise Building ) : memiliki ketinggian di atas 9
dengan tetap mengutamakan tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman lantai dan harus menggunakan elevator listrik sebagai sarana sirkulasi
f. Memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang pembangunan rumah susun; vertikalnya.
g. Menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak dan terjangkau, dalam lingkungan c. Bangunan Tinggi ( High Rise Building ) : memiliki ketinggian di atas 9 lantai
yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola perumahan dan dan harus menggunakan elevator listrik sebagai sarana sirkulasi vertikalnya.
permukiman yang terpadu; dan
h. Memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghunian, pengelolaan,
dan kepemilikan rumah susun. 2
Apartemen
Berdaskan tipe bagunan Apartemen, yang akan di rancang
Definisi Apartemen adalah Hybrid Apartemen. Pertimbangan terhadap masalah
tapak dan dapat mewadahi fungsi perumahan dengan baik
Menurut KBBI Apartemen adalah tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, di tengah perkotaan.
kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan sebagainya) yang berada pada satu
lantai bangunan bertingkat yang besar dan mewah, dilengkapi dengan
berbagai fasilitas (kolam renang, pusat kebugaran, toko, dan sebagainya)

Tipe Bagunan Apartemen

Tipe bagunan apartemen dapat di adaptasi secara spesifik sesuai


dengan konteks perkotaan. Pada lokasi tertentu yang dapat
mengakomodasi type campuran atau beberapa fungsi.

Hybrid developmets apartemen

Merupakan kombinasi dari beberapa fungsi atau tipe bagunan dalam satu
perencanaan. desain ini dapat Menggabungkan fasilitas ruang komunal dan
area komersil/retail yang lebih besar, seperti kantor dan supermarket.
Perencanaan hybrid sangat relevan dengan tapak yang besar yang
membuthkan respon perubahan bentuk bangunan dan skala dalam lingkungan
yang berdekatan, tipe ini di gunakan ketika;

1. Terletak di tapak yang besar


2. Menginginkan kombinasi fungsi untuk mendukung kegiatan pusat perkotaan
3. Menginginkan keberagaman jenis apartemen yang lebih besar
4. Pengembangan perlu mengatasi dua atau lebih jalan dengan skala dan karakteristik
berbeda.
Definisi Metabolisme
Arsitektur Metabolisme
Meunurt KBBI, metabolisme/me·ta·bo·lis·me/ métabolisme/ pertukaran zat pada
organisme yang meliputi proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian Arsitektur Metabolisme dengan Sistem Bagunan Adaptif
zat di dalam badan yang memungkinkan berlangsungnya hidup. Bagunan adapatif adalah bangunan yang bisa beradaptasi dengan kebutuhan
Menurut kamus fisiologi biologi (1990), keseluruhan proses perubahan kimiawi dengan batas tertentu. istilah "adaptif" untuk merujuk pada penyesuaian
yang di kendalikan oleh enzim yang terjadi di dalam sel, organ atau organisme lingkungan buatan dengan manusia, dan bukan pada ide atau geometri yang
yang bertujuan memperoleh energy kimia dari cahaya atau molekul bahan bakar, abstrak, Nikos Salingaros (2013). Arsitektur adaptif adalah kerangka kerja yang
merubah hara dari luar menjadi bahan prekusor menjadi makromolekul penyusunan mengubah struktur, perilaku, atau sumber dayanya sesuai permintaan.
sel dan mensintesis molekul untuk melaksanakan suatu fungsi dalam sel tertentu.
Karakteristik Metabolisme Sistem Skeleton infill adalah istilah yang digunakan di
Dalam berbagai hal Metabolisme menjadi analogi biologis, ditujukan untuk Jepang untukmenggambarkan pemisahan sistem
menganti analogi mekanik dalam arsitektur modern sebelumnya yang bangunan dan keputusan menurut subsistem
memisahkan secara fungsional, arti kiasan dari mesin, bentuk-bentuk pendekatan membedakan kerangka (termasuk kolom
geometri yang kaku. Metabolisme membandingkan bangunan dan dan sistem utilitas) atau hanya bangunan dasar saja
kota-kota sebagai suatu proses energi yang didapatkan dalam segala bentuk (Prof. Dr. Stephen Kendall, Building Futures Institute,
kehidupan. Hal ini merupakan siklus dari perubahan dan pembaharuan dan Ball State University).
perusakan dari jaringan organik. Dengan kata lain merupakan penyederhanaan
dari Taoisme dan Budhisme dalam bentuk modern perubahan tanpa henti Sumber: Transformable Building Structures (2006:101)
merupakan awal dan gagasan reikarnasi pada akhirnya.
Perancangan Infill Pembentukan ruang di aplikasikan dengan menintegrasikan
Prinsip-prinsip Metabolisme yang sering digunakan dalam karya Arsitektur
blok bangunan Pada struktur, dengan memberikan potensi untuk
Metabolisme Jepang adalah core, pilotis, void, geometric form, plug-in,
mengisi, untuk dikumpulkan, diubah, dan diturunkan secara independen satu
joint core system, teknologi prefabrikasi, en-space, geometric fractal
sama lain antara block hunian. Struktur pendukung dapat dilihat sebagai lahan
(bentuk bebas/ambigu), modular, kapsul/movenett, duplikasi dan space frame.
membangun 'ruang di antara ruang struktur', yang menampung fasilitas
Keseluruhan prinsip ini dapat ditemui pada karya-karya para Metabolis yang
komunal, serta koneksi untuk layanan instalasi
terbangun maupun tidak terbangun.
Metabolisme arsitektur bukan hanya pendekatannya terhadap perubahan, Proses infill bagunan ini merupakan bagian dari siklus hidup, dari segi fungsi
adaptasi dan ketidakpastian, tetapi juga holistik dan peran teknologi dalam ruang dan material pengisi, sehingga memungkinkan menambah, mengurangi,
pembangunan kota. mengganti, atau mengubah kapasitas unit hunian pada tingkat infill sehingga
Dalam perkembangannya Arsitektur Metabolisme memiliki prinsip-prinsip baru dapat beradaptasi dengan kebutuhan pengguna.
seperti adaptasi, perubahan, hubungan, transformasi, mutasi dan lain-lain menciptakan
pemikiran baru dalam arsitektur misalnya: flexible architecture yang dikembangkan
dan Archology yang merupakan kepanjangan dari “architecture” dan “technology”.
Studi banding
Metode Penelitian
Dalam proses perancangan Apartemen di Lolu Utara Maka dibutuhkan Metode
Perancangan Arsitektur yang berbicara tentang fenomena masyarakat dan
fenomena arsitektur di kota palu dan bagaimana penerapan ilmu arsitektur
dalam menanggapi permasalahan yang ada. Tahapan rancangan mulai dari
melihat fenomena permasalahan yang kemudian memunculkan ide dan tujuan
dalam merancang. Kemudian tahapan selanjutnya yaitu mengumpulkan
data baik primer maupun sekunder.

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kota Palu, Indonesia.
lebih tepatnya di kecamatan Palu timur kelurahan
lolu utara mengacu kepada kebutuhan masyarakat
akan tempat tinggal berada di pusat kota dan
dengan mempertimbangkan letak secara geografis
dan kemudahan akses di tengah kota

Peta Kota Palu


Kelurahan Lolu merupakan daerah strategis di tengah
Sumber: Dinas Tata Ruang Kota Palu kota sebagai tempat untuk tinggal bagi para pekerja,
keluarga, dan masyarakat umum.
Menyesuaikan dengan rencana rancangan bagunan
apartemen di daerah lolu utara, kecamatan palu timur,
palu, sulawesi tengah, Indonesia
Terletak di koordinat -0°54'9"N 119°52'39"E.
Berkaitan dengan RTRW Kota Palu tahun 2010-2030,
Perda No. 26/ 2011 ; paragraf 1 rencana kawasan perumahan,
pasal 45 menetapkan kawasan lolu utara sebagai perumahan
dengan kepadatan tinggi. Sehingganya agar lokasi yang di
Peta Batas Administrasi Kecamatan Palu Timur
pilihkan tidak bertentangan rencana pembangunan dan

3
Sumber: BAPPEDA Kota Palu pengembangan daerah Kota Palu.
RENTANG WAKTU

TAHAPAN NOVEMBER DESEMBER JANUARI MARET APRIL MEI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

BIMBINGAN PROPOSAL

SEMINAR PROPOSAL

PENGELOLAAN DATA DAN


ANALISIS

HASIL DAN PEMBAHASAN

PRA DESAIN

SEMINAR HASIL

PERBAIKAN

STUDIO TA

UJIAN AKHIR

Anda mungkin juga menyukai