Anda di halaman 1dari 28

TEKNIK SUNGAI

Hidrometri
sungai

Daniel B. P. Allo
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Hidrometri
ilmu yang mempelajari masalah pengukuran air atau
pengumpulan data dasar untuk analisis yang mencakup
data tinggi muka air, debit dan sedimentasi
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Debit di sungai

Pengukuran di lapangan (di lokasi yang ditetapkan)

Berdasarkan data debit dari stasiun di dekatnya

Berdasarkan data hujan

Berdasarkan pembangkitan data debit (Regresi)

penentuan debit sungai dengan cara


Hidrometri
pengukuran
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Pemilihan lokasi pengukuran debit di sungai
mudah dicapai oleh pengamat, misalnya di jembatan
di bagian sungai yang stabil (tidak terjadi erosi dan sedimentasi),
lurus dengan penampang sungai yang teratur

di mulut sungai menuju ke laut atau danau


di sebelah hilir pertemuan dengan anak sungai

di lokasi bangunan air


seperti bendung, bendungan

tidak dipengaruhi oleh garis


pembendungan (back water)

Aliran berada di dalam


alur utama
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Teori Pengukuran Debit

Debit aliran didapatkan dari hasil kali antara luas penampang aliran dan
kecepatan aliran

Q  V .A
Kecepatan aliran diukur dengan menggunakan alat ukur
(V) kecepatan seperti current meter, pelampung atau
alat lain

Luas penampang mengukur elevasi permukaan air dan dasar


aliran (A) sungai
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Pengukuran Luas Penampang Basah (A)

Pengukuran kedalaman sungai

menggunakan bak ukur

tali yang diberi pemberat

untuk mendapatkan bentuk


penampang melintang sungai

pengukuran dilakukan di beberapa titik dalam arah


melintang sungai
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Pengukuran kedalaman sungai dengan bak ukur
dilakukan pada sungai yang dangkal

Kedalaman air dibaca pada skala di


bak ukur

Pembacaan bak ukur harus diikatkan dengan elevasi tebing atau tanggul
sungai atau lahan dengan menggunakan teodolit
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Pengukuran kedalaman sungai dengan tali yang diberi


pemberat

Dilakukan untuk sungai


yang cukup dalam dan
kecepatan arus besar

Pengukuran dapat dilakukan di atas


jembatan atau kabel yang digantung
melintang sungai
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Pengaruh arus dapat menyebabkan


posisi tali tidak vertikal

Pemakaian kabel/tali untuk mengukur


kedalaman perlu diperhitungkan faktor
koreksi

c
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Faktor Koreksi Sudut
Vertikal Koreksi (%)
(derajad)
di atas permukaan air atau koreksi udara 4 0,06
(air correction) 6 0,16
8 0,32
 1  cos 
de   lab 10 0,50
 cos  12 0,72
14 0,98
di bawah permukaan air (wet-line
correction) 16 1,28
18 1,64
20 2,04
22 2,48
24 2,96
26 3,50
28 4,08
30 4,72
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Prosedur untuk menghitung nilai koreksi

Kedalaman aef diukur oleh tali

Ukur jarak vertikal ab, dengan tali tersebut


ketika pemberat berada pada permukaan air
Ukur sudut  pada tali di udara

Kedalaman tali basah, ef =aef–(ab + koreksi


di udara)

Hitung koreksi tali basah untuk menghitung ef


Hitung bc,
c
bc = ef - koreksi tali basah
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Contoh Soal:

Pengukuran kedalaman menggunakan tali dengan pemberat,


diketahui kedalaman total tali, aef = 8,55 m. Kedalaman dari
titik tetap (a) ke permukaan air, ab = 3,25 m. Sudut kemiringan
tali terhadap vertikal adalah  = 22o.

Hitunglah kedalaman air sesungguhnya !


TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Penyelesaian :
Diketahui aef = 8,55 m dan ab = 3,25 m
 1  cos 22 
Koreksi tali di udara : de   3,25 = 0,255 m
 cos 22 

Kedalaman tali basah : ef  8,55  3,25  0,255  = 5,045 m

Dari Tabel, untuk  = 22o didapatan nilai koreksi di bawah permukaan air
= 2,48 %
2,48
sehingga koreksi tali basah : .5,045  0,125m
100

Jadi kedalaman terkoreksi (kedalaman sungai)


bc = ef –koreksi tali basah

= 5,045 – 0,125 = 4,92 m


TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Pengukuran Kecepatan Aliran (V, m/s)

Pengukuran kecepatan arus dengan pelampung

Pengukuran kecepatan arus


dengan Trupp’s Ripple Meter

Pengukuran kecepatan
arus dengan Current
Meter
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Pengukuran kecepatan arus dengan pelampung

Menghasilkan besaran kecepatan aliran dengan tingkat


ketelitian yang relatif rendah

untuk memperoleh gambaran kasar


tentang kecepatan aliran

karena kondisi sungai yang sangat sulit


diukur, misal dalam keadaan banjir,
sehingga dapat membahayakan
petugas pengukur
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Pengukuran kecepatan arus dengan pelampung . . . .

L
L
Catat waktu tempuhnya (t) V
t
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Pengukuran kecepatan arus dengan Trupp’s Ripple Meter

V  C  XL C = tetapan sebesar 0,40

X = variabel yang tergantung dari nilai W


L

W W
X
(inchi)
4 0,280
6 0,206
8 0,161
9 0,145
12 0,109
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Pengukuran kecepatan arus dengan Current Meter


Pengukuran pada satu titik yang umumnya dilakukan jika
kedalaman aliran kurang dari 1 meter. Alat ditempatkan
pada kedalaman 0.6 H diukur dari muka air.

Pengukuran pada beberapa titik, dilakukan pada


kedalaman 0.2 H dan 0.8 H diukur dari muka air V0,2  V0,8 
V
2
Pengukuran dengan tiga titik dilakukan pada kedalaman 0.2
H, 0.6 H dan juga pada 0.8 H V0,2  V0,6  V0,8 
V
3

Pengukuran dengan lima titik, hasilnya dihitung atau dirata –


ratakan dengan rumus:
V
 
Vs  3V0,2  2V0,6  3V0,8  Vb
10
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Pengukuran Debit

metode tampang tengah

metode tampang rerata


TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Metode tampang tengah

W2  W3
A3  d3
2

q3  V3.A3

Q  q2  q3  ...  qn1
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Metode tampang rerata

d3  d 4
A3 4  W3
2
 V3  V4 
q34   .A34

 2 

Q  q12  q23  ...  q(n1)n


TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Kurva debit (rating curve)

Grafik yang menggambarkan hubungan antara debit air dan


kedalaman aliran di sungai atau saluran

untuk mengetahui debit sungai selanjutnya, dapat diketahui


hanya dengan mengukur kedalaman aliran atau elevasi
permukaan air

kurva debit tidak bisa digunakan pada sungai


yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut !
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Contoh Soal:
Diketahui data hasil pengukuran di sungai “X”
Kedalaman Debit
No (H) (Q)
m m3/s
1 3.25 14.25
2 3.40 14.60
3 4.15 17.50
4 4.20 18.00
5 4.50 19.50
6 5.25 21.00
7 5.75 24.50
8 5.85 25.25
9 6.20 29.25
10 6.35 30.50

Buatlah Persamaan Kurva debit (rating curve) di sungai “X” !


TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

Diselesaikan dengan menggunakan Microsoft Excel


Rating Curve
35

y = x2 - 4.740x + 19.50
30
R² = 0.980
25
Debit (m3/s)

20

15

10

0
0 1 2 3 4 5 6 7
Kedalaman (m)
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo

AWLR (Automatic
Water Level Recorder)

alat yang digunakan untuk mencatat kedalaman aliran


di sungai secara otomatis
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Contoh Soal:
Jam Kedalaman Air (m)
Diketahui data hasil pencatatan AWLR di sungai “X” 06.00 3.20
selama 24 jam pada tanggal 29 Februari sebagai berikut : 07.00 3.40
08.00 3.45
09.00 3.46
10.00 4.20
11.00 4.25
12.00 4.40
13.00 4.60
14.00 5.25
15.00 5.50
16.00 5.75
17.00 6.00
18.00 6.50
19.00 6.80
20.00 7.00
21.00 7.25
22.00 7.15
23.00 6.25
00.00 6.00
01.00 5.75
02.00 5.25
03.00 4.75
Berapakah besar debit banjir di Sungai ‘’X’’ ! 04.00
05.00
4.25
3.75
TEKNIK SUNGAI
HIDROMETRI SUNGAI
Daniel B. P. Allo
Penyelesaian: Jam
Kedalaman Air
Q (m3/s)
(m)
06.00 3.20 14.57
07.00 3.40 14.94
Masukkan nilai kedalaman aliran 08.00
09.00
3.45
3.46
15.05
15.07
ke dalam persamaan Rating Curve 10.00 4.20 17.23
11.00 4.25 17.42
12.00 4.40 18.00
13.00 4.60 18.86

Q = h2 – 4,74h + 19,50 14.00


15.00
5.25
5.50
22.18
23.68
16.00 5.75 25.31
17.00 6.00 27.06
18.00 6.50 30.94
19.00 6.80 33.51
20.00 7.00 35.32
21.00 7.25 37.70
22.00 7.15 36.73
23.00 6.25 28.94
00.00 6.00 27.06
01.00 5.75 25.31
02.00 5.25 22.18
03.00 4.75 19.55
04.00 4.25 17.42
05.00 3.75 15.79
PERENCANAAN PELABUHAN
Tinjauan dalam Perencanaan Pelabuhan
Daniel B. P. Allo

Anda mungkin juga menyukai