MODUL 5
PERENCANAAN SALURAN TERBUKA
UNTUK ALIRAN SERAGAM
5.1. Pendahuluan
Di dalam praktek sering dijumpai perlunya perencanaan saluran baik
untuk jaringan irigasi maupun jaringan drainase.
Sehubungan dengan keperluan tersebut maka perencanaan saluran terbuka
pada dasarnya merupakan perencanaan penampang saluran yang mampu
mengalirkan debit dari suatu lokasi ke lokasi lain dengan lancar, aman dan
dengan biaya yang memadai.
Dalam hal ini selain aspek hidrolik yang menjadi pertimbangan utama,
aspek-aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah : aspek ekonomi, aspek
keamanan lingkungan, dan aspek estetika.
Karena saluran menempati lahan yang dilalui alirannya maka pertimbangan Q
bertambah besar apabila keliling basah C menurun sampai angka minimum.
Jadi dari tinjauan aspek hidrolik diantara semua bentuk penampang akan
terdapat suatu penampang dengan bentuk geometri dan luas dan keliling
basah sedemikian sehingga menghasilkan debit aliran terbesar.
Penampang semacam ini disebut penampang terbaik (the best hydraulic
section) atau penampang paling efisien, atau penampang paling ekomomis.
Jadi suatu penampang saluran terbuka dinyatakan penampang hidrolik
terbaik atau paling efisien apabila keliling basah (P) mempunyai harga
minimum. Dengan demikian, peninjauan pada penampang hidrolik terbaik
berarti peninjauan terhadap keliling basah.
Elemen geometrik dari penampang terbaik untuk saluran berpenampang
segi empat, trapesium, dan setengah lingkaran dapat diuraikan sebagai berikut:
Q = C A R if .................................................... Chezy
1
Q= AB⅔ if ½ ........................................................ Manning
n
Dapat dilihat bahwa besarnya faktor hantaran K (Manning) bertambah besar
apabila harga R (jari –jari hidrolik) juga bertambah besar.
A
Karena besarnya jari –jari hidrolik R = , maka untuk A yang sama.
O
A. Penampang Persegi Empat
Saluran terbuka berpenampang persegi empat pada umumnya merupakan
saluran buatan terutama banyak digunakan untuk saluran drainase di perkotaan
atau untuk flume (talang untuk jaringan irigasi).
Dibanding dengan penampang trapesium, penggunaan saluran
berpenampang persegi empat cenderung dihindari karena tebingnya yang tegak
(vertikal). Dinding tegak memerlukan konstruksi yang lebih mahal daripada
dinding yang mengikuti garis-garis kemiringan lereng alam tanah dimana
saluran ditempatkan.
Untuk keperluan saluran drainase perkotaan bentuk penampang persegi
empat ini makin dipertimbangkan penggunaannya karena dua hal berikut ini :
1. Terbatasnya lahan
2. Estetika
Untuk pertimbangan ekonomi perlu dicari penampang yang paling baik.
Dari Gb. 5.1 dibawah ini dapat dirumuskan penampang persegi empat terbaik
sebagai berikut :
B = 2y
Gambar 5.1. Penampang hidrolik terbaik saluran terbuka berpenampang persegi empat
- Luas penampang : A = B.y
- Keliling basah : P = B + 2y
A By
- Jari –jari hidrolik : R= =
P B + 2y
- Debit Aliran :
1
• Q= AR⅔ i ½ ............................................... Manning
n
Dari persamaan debit aliran tersebut dapat dilihat bahwa apabila harga A, C,
dan if (Chezy), atau A, n, dan if (Manning) tetap maka debit aliran akan
maksimum apabila harga R (jari – jari hidrolik) adalah maksimum. Karena :
A
R = , maka untuk mencapai harga R maksimum dengan luas penampang A
P
tetap maka harga keliling basah P harus minimum. Untuk mencapai harga P
minimum dapat dilakukan sebagai berikut :
P = B + 2y
karena : A=Bxy
A
B=
y
A
maka : P = + 2y .................................................................... (5.1)
y
untuk harga A tetap maka P hanya merupakan fungsi dari h saja {P = f (h)}.
dP
Harga P minimum dicapai apabila = 0.
dy
dP
Dari persamaan (5.1) tersebut diatas dapat dicari harga sebagai berikut :
dy
A
P= + 2y = A(y-1) + 2y
y
dP A
= A(-y-2) + 2 = − 2 +2
dy y
dP dP
P minimum apabila =0
dy dy
dP A
Jadi : = − 2 +2=0
dy y
A 2y 2
P= + 2y = + 2y = 4y ......................... (5.3)
y y
Karena : P = B + 2y
maka : 4y = B + 2y
atau : B = 4y - 2y
B = 2y ............................................................ (5.4)
A 2y 2
Kedalaman hidrolik : D= = = y ............................. (5.6)
T 2y
Penampang saluran untuk aliran kritis :
Z=A D = 2y y
B. Penampang Trapesium
Saluran terbuka yang mempunyai penampang trapesium adalah yang banyak
digunakan di dalam praktek. Hal ini karena kemiringan tebing dapat disesuaikan
dengan kemiringan lereng alam tanah yang ditempatinya. Untuk saluran
buatan, faktor ekonomis juga menjadi pertimbangan, oleh karena itu juga perlu
dicari penampang hidrolik terbaiknya dengan cara sebagai berikut :
M E
y D
= 60 A C = 60
A 1+z2
P= zy + 2y ........................... (5.8)
y
Asumsi pertama diambil harga A dan y tetap; sehingga P merupakan fungsi z
untuk mencari harga P terkecil perlu penurunan P terhadap z sebagai berikut :
A
P= zy + 2y (1 + z)1/2
y
dP
= -y + 2y[1/2 (1 + z2)-1/2 2z]
dz
dP
= -y + 2yz [1 + z2]-1/2
dz
dP
P minimum apabila =0
dz
Jadi : -y + 2yz [1 + z2]-1/2 = 0
2z
atau =1
(1 + z )2
1
2
2z = [1 + z2]1/2
Lihat Gb. (5.2) kemiringan tebing 1 : z tidak lain adalah tan , jadi :
1
tan = 1 : z = = 3
1
3
3
= tan -1
3 = 60
Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa penampang trapesium yang terbaik adalah
yang mempunyai kemiringan tebing membentuk sudut = 60 dengan dasar
saluran. Asumsi berikutnya ialah apabila harga A dan harga z tetap, sedang
harga y berfluktuasi, sehingga P merupakan fungsi y. Kembali ke persamaan
(5.8) yaitu :
A
P= zy 2y 1+z2 ............................................. (5.8)
y
Penurunan P terhadap y
dP A
= − 2 z2 1 + z2
dy y
dP
harga P minimum apabila =0
dy
berarti :
A
− z 2 1+z2 = 0 .............................................. (5.9)
y 2
(B + zy)y
− z 2 1+z2 = 0 ................................ (5.10)
y2
dikali y2 persamaan (5.10) tersebut menjadi :
(B + zy) y y2 (z + 2 1 + z 2 ) = 0, atau :
y (B + 2zy) = 2y2 1 + z2
Dibagi dengan y persamaan tersebut menjadi :
B + 2zy = 2y2 1 + z2
B + 2zy
y= ....................................................... (5.11)
2
2 1+z
Dari Gb. (5.2) dapat dilihat bahwa panjang MD yaitu garis lurus yang ditarik
dari titik M (titik tengah garis permukaan air T) tegak lurus tebing saluran
(garis CE), dapat dihitung sebagai berikut :
Lihat segitiga MDE :
MD
Sin = , atau MD = ME sin , atau
ME
MD = ME sin 60 ...................................................... (5.12)
Dari Gb. (5.2) tersebut juga dapat dilihat bahwa :
Panjang ME = ½ (B + 2zy) ....................................... (5.13)
y 1
dan sin = = ....................... (5.14)
y 1 + z2 1+z 2
1 B + 2zy
MD = ½ (B + 2zy) = ............. (5.15)
2 1+z 2
1+ z2
Lihat kembali persamaan (5.11) akan tampak bahwa :
B + 2zy
MD = y = ............................................... (5.16)
2
2 1+z
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa titik M merupakan titik
pusat dari lingkaran dengan jari-jari (radius) sama dengan y, atau diameter d =
2y, sedang dasar dan tebing saluran merupakan garis singgung pada lingkaran
tersebut. Bentuk trapesium semacam ini dikenal sebagai hexagon dari setengah
lingkaran. Jadi penampang trapesium terbaik adalah setengah hexagon.
Selanjutnya elemen geometris lainnya dapat dinyatakan sebagai berikut :
- Lebar dasar saluran lihat persamaan (5.11)
B + 2zy
y= ...................................................... (5.17)
2
2 1+z
dikali 2 1 + z 2 persamaan tersebut menjadi :
2y 1 + z 2 = B + 2zy, atau :
B = 2zy + 2y 1 + z 2
1 1 1
Untuk z = = 3 ; z2 = persamaan tersebut menjadi :
3 3 3
1
B = 2 y + 2y 1 + 1
3 3
2 4
= y 3 + 2y
3 3
2 4 2
= y 3 + y 3 = y 3
3 3 3
2
B = y 3 .......................................................... (5.16)
3
1
T = 2 ME = 2 x (B + 2zy) .......................................... (5.17)
2
2 2 4
T = B + 2zy = y 3 + y 3 = y 3
3 3 3
2
T= y 3 ........................................................... (5.18)
3
- Luas penampang basah
A = ( B + zy )y
2
Memasukkan harga B = y 3 dan
3
1
Harga z = 3 kedalam persamaan diatas didapat :
3
2 1
A = y 3 + 3 y y
3 3
=(y 3 ) y = y2 3
Jadi A = y2 3 ............................................................. (5.19)
- Kedalaman Hidrolik
A
D=
T
Dengan memasukkan persamaan (5.18) dan persamaan (5.19) kedalam
persamaan tersebut didapat :
A y2 3 3
D= = = y ........................................................... (5.20)
T 4 4
y 3
3
3 9 3
Z = y2 3 y = y2 y = y2 y atau :
4 4 2
3
Z= y2,5 ............................................................. (5.21)
2
d0
y = ½ d0
1
- Luas penampang : A = d02 = y2
8 2
- Keliling basah : P = y
3 πy 2 1
- Jari-jari hidrolik :R= = = y .................................. (5.22)
2 2y 2
A
Dari persamaan A = 2y2, didapat y = = 0,707 A
2
P = 4y = 4 . 0,707 A = 2,83 A ................................ (5.23)
1 1
R= y= . 0,707 A = 0,353 A .......................... (5.24)
2 2
- Luas penampang : A = y2 3
- Keliling basah :
A
P= zy + 2y 1 + z 2
y
y2 3 1 1
= − 3 y + 2y 1 +
y 3 3
1 4
= y 3 y 3 + 2y
3 3
1 4
P = y 3 y 3 + y 3 = 2y 3
3 3
A y2 3 1
- Jari-jari hidrolik : R= = = y
P 2y 3 2
A 1 3
y2 = = A 3 = A
3 3 9
1
3 4
y = A = 0,760 A
9
Dengan demikian maka :
P = 2y 3 = 2 . 0,760 3 A = 2,6 A ........................ (5.25)
1 1
R= y= . 0,760 A = 0,380 A ............................. (5.26)
2 2
2 2A
Karena A = y atau : y = = 0,798 A
2 n
Maka : P = y = 0,798 A = 2,5 A .............................. (5.27)
1 0,798
R= y= A = 0,395 A ......................... (5.28)
2 2
Dari persamaan (5.23) sampai dengan (5.28) dapat dilihat bahwa untuk
luas penampang A yang sama, penampang setengah lingkaran yang
untuk tiga penampang tersebut dalam fungsi y dapat dilihat dalam tabel 5.1
berikut ini.
Tabel 5.3 Besarnya tinggi jagaan minimum untuk saluran dari tanah dan dari pasangan batu
Besarnya debit Tinggi jagaan (m) Tinggi jagaan (m)
Q (m3/det) untuk pasangan batu saluran dari tanah
< 0,50 0,20 0,40
0,50 – 1,50 0,20 0,50
1,50 – 5,00 0,25 0,60
5,00 – 10,00 0,30 0,75
10,00 – 15,00 0,40 0,85
> 15,00 0,50 1,00
nQ
AR2/3 = .............................................................. (5.30)
i
f
Q
atau : AR2/3 = ....................................................... (5.31)
C i
f
3. Dengan menggunakan persamaan untuk A dan R seperti ditampilkan pada
tabel 2.1 diperoleh harga kedalaman y.
4. Apabila penampang hidrolik yang diinginkan maka kedalaman y dapat
dihitung dengan persamaan yang ada di dalam tabel 5.1. Untuk keperluan
praktis penampang hidrolik terbaik dapat dimodifikasi sepenuhnya tanpa
mengganggu ketentuan spesifikasi alirannya.
5. Periksa kecepatan minimum yang diijinkan apabila aliran membawa lumpur
atau tanaman air.
P = B + 2y 1 + z 2 = 6 + 2y 5 = 2 (3 + y 5 )
A 2(3 + y )y (3 + y )y
R= = =
P 2(3 + y 5 ) (3 + y 5 )
2/3
(3 + y )y
AR2/3 = 2(3 + y)y = 6,875
(3 + y 5 )
2(3 + y )y
5/3
AR2/3 = = 6,875
(3 + y 5 ) 2/3
w= 0,40 m
y = 1,01 m 1
2
B=6m
nQ 0,025 11
AR2/3 = = = 6,785
i 0,0016
f
Dari tabel 5.1. dapat dilihat
A = 1,57 y2
R = 0,5y
AR2/3 = 1,57y2 (0,5y)2/3 = 6,875
= 0,989 y8/3 = 6,875
6,875
y8/3 = = 6,951
0,989
y = (6,951)3/8 = 2,07 m
T = 2y = 2 x 2,07 = 4,14 m
A = 1,57y2 = 6,73 m2
Q 11
V = = = 1,635 m/det
A 6,73
(2). Penampang trapesium hexagon :
AR2/3 = 6,875
Dari tabel 5.1 dapat dilihat harga-harga :
A = y2 3
R =½y
A = 22 3 = 6,928
Q 11
V = = = 1,588 m/det
A 6,928
2 2
B = y 3 = x 2 3 = 2,31 m
3 3
Latihan :
1. Rencanakan suatu saluran terbuka tahan erosi untuk mengalirkan air
sebesar Q = 70 m3/det apabila kemiringan dasar saluran (longitudinal) =
0,0016. Saluran dibuat dari pasangan batu dengan plengsengan sekitar batu
(hanya berupa siar tanpa plengsengan penuh).
2. Rencanakan suatu saluran terbuka tahan erosi untuk drainase perkotaan
yang dapat mengalirkan air sebesar 10 m3/det pada kemiringan aliran i =
0,0009. Saluran terbuat dari pasangan batu di plester halus. Bentuk
penampang agar disesuaikan dengan kondisi lahan diperkotaan yang
sempit.
5.3.7. Rangkuman
• Saluran terbuka tahan erosi pada umumnya merupakan saluran buatan.
Faktor alam yang menentukan disini adalah kondisi topografi khususnya
pada perbedaan elevasi antara permukaan air di hulu dan di dilir.
Perbedaan elevasi permukaan air ini penting untuk menentukan
kemiringan aliran if.
• Baik menggunakan Persamaan Chezy maupun Persamaan Manning
5.3.8. Penutup
Karena bentuk soal latihannya adalah perencanaan maka untuk mengukur
kemampuannya sendiri tidak disediakan kunci jawaban, mahasiswa
diharapakan mampu menggunakan “Engineering feeling” sehingga dapat
mengukur apakah jawabannya masuk akal atau tidak. Nilai 100 (setelah
dipresentasikan di kelas).
5.3.10. Senerai
Perencanaan : menggunakan persamaan yang ada dan disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
Adanya kesulitan dalam hubungan antara aliran dan kondisi tanah tempat
saluran serta angkutan sedimen maka dicari hubungan antara debit aliran atau
kecepatan rata-ratanya dengan sifat-sifat fisik tanah yang digali untuk saluran
serta jumlah dan tipe sedimen yang diangkut. Baru pada tahun 1920 kalangan
ahli hidrolika mulai jelas mengenai hubungan tersebut yang memang ada.
Kemudian pada tahun 1926 Fortier dan Scobey mempublikasikan hasil-hasil
penelitiannya yang kemudian menjadi dasar dari metode perencanaan yang
dikenal dengan metode kecepatan maksimum yang diijinkan.
Kemudian menyusul Lana (1955) menyatakan kembali temuan du Boys (1879)
yang mengajukan suatu konsep menggunakan gaya tarik yang dikenal dengan
metode gaya tarik.
Dua metode tersebut akan dijelaskan didalam dua sub bab berikut ini.
Tabel 5.4. Kecepatan maksimum yang diijinkan menurut Fortier dan Scoby berikut ini
harga-harga gaya tarik satuan yang diolah USBR (U.S. Bureau of
Reclamation) untuk saluran, lurus, kemiringan kecil.
Air mengandung Lanau
Air jernih
Jenis bahan dari kalloidal
n
saluran u τ0 u τ0 u τ0 u τ0
ft/sec lb/ft2 m/dt N/m2 ft/sec lb/ft2 m/dt N/m2
Pasir 0,020 1,50 0,027 0,457 1,29 2,50 0,075 0,762 3,59
Lanau berpasir,
0,020 1,75 0,037 0,533 1,77 2,50 0,075 0,762 3,59
non kalloidal
Lanau halus, non
0,020 2,00 0,048 0,610 2,30 3,00 0,11 0,914 5,27
kalloidal
Lanau alluvial, non
0,020 2,00 0,048 0,610 2,30 3,50 0,15 1,07 7,18
kalloidal
Lanau kaku biasa 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 3,50 0,15 1,07 7,18
Abu Vulkanik 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 3,50 0,15 1,07 7,18
Lempung keras,
0,025 3,75 0,260 1,140 12,40 5,00 0,46 1,52 22,00
sangat kalloidal
Lanau alluvial,
0,025 3,75 0,260 1,140 12,40 5,00 0,40 1,52 22,00
kalloidal
Serpih dan
0,025 6,00 0,670 1,830 32,10 6,00 0,67 1,83 32,10
pecahan keras
Kerikil halus 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 5,00 0,32 1,52 15,30
Lanau bergradasi
0,030 3,75 0,380 1,140 18,20 5,00 0,66 1,52 31,60
sampai kerakal
Lanau bergradasi
sampai kerakal bila 0,030 4,00 0,430 1,220 20,60 5,50 0,80 1,68 38,30
kalloidal
B = 13,46 – 2y 5
(a)
(b)
Gambar 5.6. Tampak atas (a) dan penampang melintang saluran lebar sekali (b)
Karena lebar dasar saluran jauh lebih besar daripada kedalaman aliran
B > 6y, maka saluran termasuk saluran lebar sekali, untuk itu maka
perhitungan harus di ulang dengan memperkirakan lebar menjadi B < 10 m,
dengan kedalaman air y < 1,50 m. Dengan dimensi ini hitung harga kecepatan
aliran untuk y = 1,20 m.
A = (B + zy)y = (6 + 2 x 1,20)1,20
A = 10,00 m2
Q 11
V= = = 1,09 m/det < 1,20 m/det
A 10
Soal Latihan
Suatu saluran buatan untuk irigasi di gali pada tanah lanau alluvial kalloidal.
Rencanakan dimensi saluran tersebut apabila kemiringan dasar saluran
(longitudinal) adalah ib = 0,0039.
5.4.3. Rangkuman
• Selain saluran alam, saluran buatan juga dapat berbentuk saluran mudah
tererosi apabila tidak di plengseng.
• Oleh karena mudah tererosi maka ada batasan kecepatan agar tidak
tererosi. Batasan tersebut adalah kecepatan maksimum yang diijinkan
agar tidak tererosi dan kecepatan minimum agar tidak terjadi
pengendapan.
5.4.4. Penutup
Tidak disediakan kunci jawaban. Nilai 100 (setelah dipresentasikan).
5.4.6. Senerai
Perencanaan : menggunakan persamaan yang ada dengan mempertimbangkan
batasan-batasan di lapangan.