Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TENTANG PROPOSAL USAHA

Disusun Oleh :

HARI HAMID (2022201033J)


PUGUH YITBASKORO (2022201032J)

PROPOSAL USAHA BATA MERAH

UNIVERSITAS ABDURRAB
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PEKANBARU
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah ini disusun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 09 Desember 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG................................................... 4
B. TUJUAN PROPOSAL................................................ 4
C. MANFAAT PROPOSAL.............................................. 4

BAB II : KEGIATAN USAHA

A. ASPEK PRODUKSI................................................... 5
B. ASPEK PEMASARAN................................................ 7

BAB III : PERENCANA KEUANGAN

A. MODAL USAHA........................................................ 9
B. BIAYA TETAP.......................................................... 9
C. ANALISIS PERENCANAAN LABA/RUGI.................. 10
D. EVALUASI TENTANG KELEMAHAN USAHA
(ANALISIS SWOT)................................................... 11

BAB IV : PENUTUP
A. KESIMPULAN........................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan peluang bagi banyak orang.


Apalagi ditunjang pendapatan yang semakin meningkat sehingga memberikan kesempatan
untuk memenuhi kebutuhan utama seperti property. Dari hal inilah sebuah peluang muncul
dalam pengadaan material utama pendukung dalam pembangunan property yaitu batu bata.
Meskipun dewasa ini sudah ditemukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat
dinding bangunan, tetapi sebagian besar masyarakat masih menggunakan batu bata dalam
pembuatan rumah atau bangunan lainnya.

B. Tujuan Proposal
Adapun tujuan dari pembuatan makalah proposal ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk dan cara pembuatan batu bata merah;
2. Untuk mengetahui harga batu bata;
3. Menjadi latihan dalam pembuatan proposal usaha kedepannya serta mengetahui besaran
modal dan laba maupun rugi dari usaha batu bata merah.

C. Manfaat Proposal

Adapun manfaat dari disusunnya proposal ini adalah sebagai berikut :


1. Berguna untuk membandingkan antara perkiraan dan hasil yang nyata;
2. Membantu mahasiswa untuk mengembangkan dan menguji strategi yang diharapkan dari
sudut pandang pihak lain;
3. Membantu mahasiswa untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan
dimasukinya/digeluti;
4. Mengetahui dengan jelas sumber-sumber keuangan yang diterima maupun yang
dikeluarkan;
5. Membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi adanya resiko kritis pada saat penting; dan
6. Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih.

4
BAB II
KEGIATAN USAHA

A. Aspek Produksi
Adapun yang menjadi aspek produksi dalam usaha Batu Bata Merah adalah mengenai
lokasi usaha yang perlu diperhatikan adalah mempunyai letak transportasi yang mudah
dijangkau dari lokasi pemasaran lokasi luas sehingga memungkinkan pembuatan tempat
untuk Pencetakan, Penjemuran, Pembakaran dan Penampungan Batu Bata Merah yang
siap dipasarkan. :
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
a. Pemilihan Lahan
Carilah lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan/membukit dan tekstur
tanah merahnya sangat liat, jangan yang terlalu banyak mengandung pasir, tanah
yang bertekstur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat
dengan sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.
b. Pembuatan Bangunan / Pabrik
Ukuran luas bangunan ± 30 M2
Pabrik terdiri dari 4 bagian, yaitu :
1) Tempat pengadukan dan pencetakan;
2) Tempat penjemuran;
3) Tempat pembakaran;
4) Tempat pengumpulan batu bata yang siap dipasarkan.
c. Peralatan
1) Mesin pencetak bata yang berfungsi sebagai pengaduk tanah merah agar
menjadi liat sampai dengan tercetaknya bata;
2) Mesin Domping, mesin domping berfungsi sebagai penggerak mesin pencetak
bata;
3) Gerobak Kayu;
4) Gerobak Arco;
5) Cangkul;
6) Sekop.

5
d. Bahan Bakar
1) Solar;
2) Kayu Ulin.
e. Bahan Campuran
1) Air;
2) Minyak Sawit.

2. Proses Pencetakan
Tahapan pencetakan antara lain :
a. Tanah merah yang telah terkumpul disiram dengan air secukupnya;
b. Masukan tanah merah tersebut dengan menggunakan sekop ke dalam mesin
pencetak bata
c. Berikan minyak sawit di tempat keluarnya cetakan bata pada mesin agar bata dapat
tercetak rapi, apabila cetakan bata yang keluar dari mesin cetak belum padat atau
pecah, pekerjaan bisa diulangi dengan memasukan kembali tanah merah (bata) ke
dalam mesin pencetak sampai cetakan bata yang keluar betul-betul padat dan rapi;
d. Potong cetakan bata yang memanjang dengan alat potong yang telah tersedia.
Dalam satu kali pemotongan menghasilkan 3 biji bata;
e. Angkat dan letakkan atau susun hasil cetakan yang sudah terpotong rapi
ketempatnya. Dengan mesin pencetak bata dan 3 (tiga) orang karyawan dalam 1
(satu) hari dapat mencetak 5.000 biji bata. Bahan bakar yang digunakan adalah
solar. Solar yang diperlukan dalam setiap produksi 1.000 biji bata ialah sebanyak 1
liter.

3. Proses Penjemuran
Proses penjemuran dilakukan sampai batu bata mongering. Penjemuran ini biasanya
membutuhkan waktu sebanyak 5 (lima) hari non stop dengan catatan cuaca cerah.

4. Proses Pembakaran
a. Proses pembakaran dilakukan selama 48 Jam (± 2 hari) non stop. Setiap satu kali
pembakaran terdapat 70.000 biji bata. Bahan bakar yang digunakan adalah

6
potongan kayu ulin, agar bahan bakar bisa tahan lama. Potongan kayu ulin yang
digunakan adalah sebanyak 2,5 ret dump truck.
b. Jika kondisi cuaca cerah (musim kemarau), pembakaran dapat dilakukan setiap 20
hari. Apabila kondisi cuaca cerah di musim penghujan maka pembakaran hanya
dapat dilakukan 1 kali dalam 1 bulan.

5. Batu Bata Merah siap dipasarkan


Hasil dalam 1 kali pembakaran atau 70.000 biji biasanya dibeli oleh beberapa
konsumen dengan asumsi kebutuhan 2 buah rumah.

B. Aspek Pemasaran
Adapun yang menjadi aspek dalam hal pemasaran produk antara lain:
1. Wilayah pemasaran:
Kota Pekanbaru dan sekitarnya
2. Perkiraan permintaan komsumen:
Dikarenakan hingga saat ini permintaan akan batu bata merah masih sangat tinggi
yang disebabkan karena batu bata merah masih menjadi bahan baku utama dalam
proses konstruksi bangunan meskipun telah ada bahan baku pengganti dari batu bata,
tetapi masyarakat masih dominan penggunaan batu bata merah dalam pembangunan
rumah maupun bangunan-bangunan lain. Jadi untuk memperkirakan jumlah persediaan
yang ada maka kami memakai sample 4 bulan awal terhitung saat mulai pendirian
usaha.

3. Strategi Pemasaran
Adapun startegi pemasaran yang kami terapkan terbagi 2 bagian, yaitu :
a. Penetapan Harga
Harga yang akan dikenakan adalah harga yang sesuai dengan pasaran yang ada
sehingga mampu bersaing dengan produsen-produsen batu bata yang ada dengan
tetap mempertahankan kualitas batu bata yang dipasarkan. Setalah
memperhitungkan dengan cukup matang berbagai aspek yang ada, maka kami

7
menetapkan harga batu bata merah yang kami produksi adalah sebesar Rp. 350 per
biji.
b. Segmen Pasar dan target pasar
Segmen pasar dan target yang kami rencanakan adalah masyarakat-masyarat
umum baik secara langsung maupun kepada took-toko usaha bangunan untuk
dapat dijual kembali serta perusahaan-perusahaan dibidang properti yang bergerak
pada pembangunan perumahan-perumahan di Kota Pekanbaru dan sekitarnya.
c. Jalur Pemasaran
Jalur pemasaran yang kami gunakan adalah dengan menggunakan sosial media
yang ada serta dengan penawaran secara langsung berupa pengajuan proposal
usaha kepada toko-toko usaha bangunan dan perusahaan-perusahaan di bidang
properti yang bergerak dalam pembangunan perumahan-perumahan di Kota
Pekanbaru dan sekitarnya.

8
BAB III
PERENCANA KEUANGAN

A. Modal Usaha
Adapun modal usaha kami dalam pembuatan batu bata merah ini adalah sebesar
Rp50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
1. Mesin Pencetak Bata Rp 30.000.000,-
2. Mesin Domping Rp 5.000.000,-
3. Pembuatan Bangunan Pabrik
dan Perlengkapan lainnya seperti :
- Mesin Air;
- Drum Air;
- Gerobak Arco;
- Gerobak Kayu;
- Cangkul;
- Sekop
- Dll Rp 15.000.000,- +
Rp 50.000.000,-

B. Biaya Tetap
Sedangkan untuk biaya tetap atau biaya operasional dalam pembuatan batu bata adalah
sebesar Rp 11.035.000,- (Sebelas Juta Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah) dalam setiap kali
produksi, dengan rincian sebagai berikut :
1. Sewa Lahan (pinjam pakai) Rp 1.000.000,-
Lahan yang digunakan untuk usaha pembuatan batu bata merah ini bersifat pinjam
pakai, sehingga setiap hasil dari 1 kali pembakaran si pemilik tanah mendapat
keuntungan sebesar Rp 1.000.000,-
2. Upah Karyawan 70.000 biji @Rp 120,- Rp 8.400.000,-
3. Bahan Bakar Solar 70 Liter @Rp 5.500 Rp 385.000,-
4. Potongan Kayu Ulin 2,5 Ret @Rp 500.000 Rp 1.250.000,- +
Rp 11.035.000,-

9
C. Analisis Perencanaan laba/rugi
Untuk mengetahui besaran laba/rugi dari hasil produksi batu bata, maka perlu untuk
dilakukan analisa perencanaan berupa perhitungan untuk mengetahui besaran laba/rugi
yang didapat, adapun hasil analisa perencanaan laba/rugi dari usaha produksi batu bata
merah antara lain :
1. Hasil Penjualan :
Harga Jual Bata 70.000 biji @ 350,- Rp 24.500.000,-

2. Perhitungan Hasil Penjualan pada Produksi / Pembakaran Pertama :


Modal Usaha Awal Rp 50.000.000,-
Biaya Tetap / Operasional Rp 11.035.000,- +
Rp 61.035.000,-
Hasil Penjualan Produksi Pertama Rp 24.500.000,- -
Selisih Rp 36.535.000,-

3. Perhitungan Hasil Penjualan pada Produksi / Pembakaran Kedua :


Selisih pada Produksi Pertama Rp 36.535.000,-
Biaya Tetap / Operasional Rp 11.035.000,- +
Rp 47.570.000,-
Hasil Penjualan Produksi Kedua Rp 24.500.000,- -
Selisih Rp 23.070.000,-

4. Perhitungan Hasil Penjualan pada Produksi / Pembakaran Ketiga :


Selisih pada Produksi Kedua Rp 23.070.000,-
Biaya Tetap / Operasional Rp 11.035.000,- +
Rp 34.105.000,-
Hasil Penjualan Produksi Ketiga Rp 24.500.000,- -
Selisih Rp 9.605.000,-

10
5. Perhitungan Hasil Penjualan pada Produksi / Pembakaran Keempat :
Selisih pada Produksi Ketiga Rp 9.605.000,-
Biaya Tetap / Operasional Rp 11.035.000,- +
Rp 20.640.000,-
Hasil Penjualan Produksi Ketiga Rp 24.500.000,- -
Untung Rp 3.860.000,-

Jadi pada usaha pembuatan batu bata, modal awal akan kembali setelah penjualan hasil
produksi / pembakaran yang ke – 4 (empat), dengan memperoleh keuntungan sebesar Rp
3.860.000,- (Tiga Juta Delapan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah)

D. Evaluasi tentang kelemahan usaha ( Analisis SWOT)


- Strength (kekuatan)
1. Bertanggung jawab, selalu mengutamakan kualitas batu bata yang diproduksi
2. Menjual produk yang berkualitas
- Weaknes (kelemahan)
1. Persaingan dengan perusahaan batu bata lain dengan selisih harga yang ada
2. Lama waktu produksi yang sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca
- Opportunity (peluang)
1. Dengan tetap menjaga mutu dan kualitas produk, kami yakin dapat bersaing
dengan baik dan memperoleh kepercayaan dari konsumen
2. Saat ini hanya belum terlalu banyak produsen batu bata di sekitar lokasi produksi
kami sehingga kami yakin bahwa kedepannya usaha kami akan maju dan di
senangi oleh konsumen
- Threaty (ancaman)
1. Muncul produsen-produsen batu bata baru yang sejenis berusaha menyaingi
perusahaan kami
2. Produsen batu bata baru yang menarik konsumen dengan memberikan harga
dibawah harga pasar.

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keberadaan batu bata merah merupakan salah satu material usaha yang masih
banyak diminati konsumen saat ini karena merupakan salah satu material pokok dalam
proses konstruksi.. dengan tetap menjaga kualitas batu bata yang diberikan serta
memberikan harga yang terjangkau serta sesuai dengan harga pasar, sehingga mampu
membuat konsumen dapat merasa puas serta percaya dengan produk kami. Dengan tetap
mempertahankan kualitas dan kuantitas produksi, berdasarkan hasil analisa yang telah
dilakukan diketahui bahwa pada produksi ke-4 akan mengembalikan biaya modal awal
yang telah dikeluarkan dan telah menghasilkan keuntungan. Untuk promosi tambahan bisa
dilakukan melalui media sosial sehingga setiap orang baik perorangan (pemakaian
pribadi), toko usaha bahan bangunan untuk dapat dijual kembali dan perusahaan-
perusahaan dibidang properti yang bergerak dalam pembangunan perumahan-perumahan
yang ada di Kota Pekanbaru dan sekitarnya dapat langsung menghubungi dan menjadi
konsumen batu bata dari produk kami.

12

Anda mungkin juga menyukai