• Proyek Engineering-Kontruksi
• Proyek Engineering-Manufaktur
• Proyek penelitian dan pengembangan
• Proyek pelayanan manajemen
• Proyek kapital
TIMBULNYA SUATU PROYEK
• Rencana pemerintah
• Permintaan pasar
• Dari dalam perusahaan yang
bersangkutan
• Dari kegiatan penelitian dan
pengembangan
NETWORK PLANINNG
Atau perencanaan jaringan kerja diciptakan
sebagai alat perencanaan sekaligus
pengendalian suatu proyek.
Ada dua versi network planing :
PERT (Program Evaluation and Review
Technique)
CPM (Critical Path Method)
LANGKAH-LANGKAH
PELAKSANAAN NETWORK
5
B=4 3 E=6
5
11
0 A=1 6
1 2 1 C=3 11
0 4 8 F=2
1 G=7
9
D=7 0 22
18 8
7 22
I=4
5 8 H=9
18
9
LANJUTAN PENYELESAIAN SOAL
6 15
15
• Keterangan :
TD waktu penyelesaian yang dijadwalkan atau dit arg etkan
TE waktu penyelesaian yang diharapkan untuk keseluruhan proyek
TE deviasi s tan dar untuuk TE
62 2
2G ( ) 0, 44
6
10 2 2
2I ( ) 1,78
6
TE 0,44 1,78 1,78 0,44 1,78 2,496
25 23
Variasi normal s tan dar : Z 0,802
2, 494
LANJUTAN JAWABAN KASUS
• Dengan menggunakan kurva normal :
O,802
Standar
deviasi
Z
TE 23 minggu TD 25 minggu
Dalam gambar titik TD terletak pada 0,802 deviasi standar mean TE.
Dengan tabel kurva normal daerah dibawah kurva antara TE dan TD
adalah 0,2881. probabilitas penyelesaian keseluruhan proyek dalam 25
minggu adalah 0,7881 (0,5000 + 0,2881). Artinya kontraktor mempunyai
kemungkinan 78,% untuk menyelesaikan proyek dengan waktu yang
dijadwalkan.
KEUNTUNGAN DARI SUATU PROYEK YANG
DIKENDALIKAN DENGAN METODE LINTASAN
KRITIS (NETWORK PLANNING):
Waktu penyelesaian proyek dapat dikendalikan. Agar umur
proyek tidak mundur maka kegiatan-kegiatan yang berada
dalam lintasan kritis tidak boleh ditunda.
Alokasi pemakaian sumber daya bisa efisien. Sumber dana
dan tenaga dari kegiatan-kegiatan yang tidak kritis dapat
dipindah ke lintasan kritis untuk mempercepat waktu
penyelesaian proyek. Untuk mempercepat waktu
penyelesaian proyek maka prioritaskan kegiatan-kegiatan
yang berada dalam lintasan kritis yang memiliki rata-rata
biaya mempercepat terendah untuk dipercepat lebih dahulu.
Pekerjaan bisa dipercepat dengan melakukan trade off
biaya dan waktu pada lintasan kritis.
CONTOH KASUS DENGAN
TEKNIK CPM
• Sebuah perusahaan mempunyai proyek dengan urutan
kegiatan sebagai berikut :
2 5 G=6
A=5 8 C=7 6 21
4 15 25 I=2
15
1 0 B=7 D=8 F=8
0 $300 tdd 27
$350 3 7 H=4 7
7 E=5 27
5 23 tdd
23