Anda di halaman 1dari 28

Sistem Manajemen

Kualitas Modern
DriisDD Dr. Tyahya Whisnu H
Pokok
pembahasan
Sistem Manajemen Kualitas Internasional ISO 9001
01 : 2008
Pengertian ISO 9001, Model Proses ISO 9001, Prinsip ISO
9001, Manfaat ISO 9001

Malcolm Beldrige Criteria for Performance


02 Excellence
Alasan memilih MBCfPE & Prinsip-prinsip dan pendekatan
implementasi MBCfPE

Lean Six Sigma


03 Definisi, fokus, prinsip, pendekatan, dan metode Lean Six
Sigma dan Kerangka Kerja Lean Six Sigma
1. SISTEM MANAJEMEN
KUALITAS
INTERNATIONAL ISO
9001:2008
pengertian ISO 9001
ISO 9001:2008 merupakan sebuah standar internasional untuk
sistem manajemen Mutu/kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan
persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan
penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO 9001:2008
bukan merupakan sandar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah
produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan
standar sistem manajemen kualitas.

Management Systems ISO 9001:2008 merupakan prosedur


terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen
sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu
proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau
persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan
tertentu tersebut ditentukan atau di spesifikasikan oleh
pelanggan dan organisasi.
Model Proses ISO 9001
Model 1.Suatu organisasi bila ingin berhasil mencapai
tujuannya, harus dimulai dengan suatu arah yang
proses jelas dari top manajemen, tujuan organisasi
dinyatakan dalam visi dan misi yang dijabarkan dalam
ISO 9001 kebijakan dan sasaran mutu.

2. Organisasi tergantung pada pelanggan, karena itu


perusahaan harus mengetahui keinginan pelanggan
saat ini dan yang akan datang.

3. Visi dan misi sebagai perencanaan strategis


memerlukan tersedianya sumber daya (manusia,
peralatan, metode, dan keuangan) untuk dapat
merealisasikan persyaratan dan harapan pelanggan.

4. Produk atau jasa yang dihasilkan akan diterima oleh pelanggan. Pada
fase ini akan terjadi prosas pembanding antara harapan pelanggan
dengan produk atau jasa yang diterima yang akan melahirkan kondisi
puas atau tidak puas. Perusahaan harus mengetahui harapan
pelanggan (dilihat pada garis yang terputus-putus)
5. Dengan adanya perencanaan strategis dan tersedianya sumber
daya yang mencukupi, maka dapat dilakukan proses realisasi produk
dan jasa yang mendapat masukan persyaratan dari pelanggan. 
Persyaratan – persyaratan tersebut telah diubah menjadi urutan
proses internal perusahaan yang harus dikendalikan dengan
memperhatikan keterkaitan dan ketergantungan antar proses
tersebut.

6. Sebagai tindak lanjut dari pengukuran, kepuasan


pelanggan, efektivitas, dan efisiensi penerapan sistem
manajemen, proses dan produk perlu dilakukan analisa
terhadap data tersebut. Hasil analisa data harus ditindak
lanjuti dengan suatu program peningkatan

7. Sumber daya harus dikelola untuk menghasilkan


produk atau jasa yang sesuai dengan persyaratan
pelanggan.

8. Program-program peningkatan akan menuntut arahan dan tersedianya sumber


daya. Hal ini berani dibutuhkannya kembali komitmen dari pimpinan puncak untuk
menjalankannya. Dengan demikian proses perbaikan berkesinambungan terus
berlanjut tanpa  berhenti dengan tujuan akhir untuk memuaskan pelanggan.
Prinsip ISO 9001

FOKUS PELANGGAN KEPEMIMPINAN


Organisasi bergantung pada Pemimpin organisasi menetapkan kesatuan
pelanggan, karena itu manajemen tujuan dan arah dari organisasi, meeka harus
organisasi harus memahami kebutuhan menciptakan dan memelihara lingkungan
pelanggan dan giat berusah melebihi internal agar orang-orang dapat menjadi
ekspektasi pelanggan terlibat secara penuh dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
.

KETERLIBATAN ORANG-ORANG PENDEKATAM PROSES


Orang pada semua tingkat suatu hasil yang diinginkan akan
merupakan faktor yang sangat tercapai secara lebih efisien,
penting dari suatu organisasi dan apabila aktivitas dan sumber-
keterlibatan mereka digunakan sumber daya yang berkaitan
untuk manfaat organisasi. dikelola sebagai suatu proses.
.
Prinsip ISO 9001
PENDEKATAN TERUS-MENERUS PENDEKATAN SISTEM TERHADAP MANAJEMEN
peningkatan terus-menerus dari kinerja Pengidentifikasian, pemahaman dan
organisasi secara keseluruhan harus menjadi pengelolaan, dari pr oses-proses yang saling
tujuan tetap dari organisasi. yang berfokus pada berkaitan sebagai suatu sistem, akan
upaya terus-menerus meningkatkan efektifitas memberikan kontribusi pada efektivitas dan
dan ata u efisiensi organisasi untuk memenuhi efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-
kebijakan dan tujuan dari organisasi. tujuannya.

HUBUNGAN PEMASOK YANG PENDEKATAN FAKTUAL


SALING MENGUNTUNGKAN
Keputusan yang efektif adalah yang
suatu organisasi dan pemasoknya adalah
berdasarkan pada analisis data dan
saling tergantung dan suatu hubungan
informasi untuk menghilangkan akar
yang saling menguntungkan akan
penyebab masalah, sehingga masalah-
meningkatkan kemampuan bersama
masalah kualitas dapat terselesaikan
dalam menciptakan nilai tambah..
secara efektif.
Manfaat ISO 9001

Mempermudah perusahaan untuk


Menjamin kepuasan pelanggan memperoleh
. bisnis dan mitra yang lebih
terhadap produk/jasa yang dijual baik dan lebih banyak

Meningkatkan kepercayaan Meningkatkan manajemen


pelanggan terhadap perusahaan pengendalian resiko sehingga
perusahaan lebih stabil

Sebagai materi untuk menganalisa


kemampuan suatu perusahaan Sistem perusahaan jadi semakin
rapi dan terarah
2. MALCOLM BALDRIGE
CRITERIA FOR PERFORMANCE
EXCELLENCE (MBCFPE)
1. MBCfPE mampu mengidentifikasi kekuatan-
kekuatan dan kesempatan-kesempatan untuk
perbaikan (opportunities for improvement) dari
berbagai area dalam organisasi yang berkaitan
dengan : kepemimpinan, perencanaan strategis,
Alasan Memilih Malcolm Baldrige fokus pelanggan, pengukuran, analisis, dan
manajemen pengetahuan, fokus tenaga kerja, fokus
Criteria for Performace Excellence operasi, keunggulan kinerja yang berkaitan dengan:
(MBCfPE) menurut gasperz ,2011 : produk dan pelayanan; kepuasan pelanggan;
peningkatan pasar (penjualan dan pangsa pasar)
dan finansial; peningkatan kompetensi dan
pembelajaran manusia; peningkatan proses terus
menerus; peningkatan kepemimpinan dan
tanggung jawab sosial.

2. MBCfPE memberikan kerangka kerja untuk


peningkatan menuju keunggulan kinerja dengan
memberikan kebebasan kepada manajemen untuk
melaksanakan strategi-strategi bisnis mandiri dan
program-program peningkatan keunggulan kerja.
3. MBCfPE merupakan kerangka kerja manajemen
terintegrasi, mencakup semua faktor yang
mendefinisikan organisasi, proses-proses
operasional, dan hasil-hasil kinerja yang jelas dan
terukur.

4. MBCfPE berfokus pada persyaratan-persyaratan


untuk mencapai keunggulan kinerja, bukan sekedar
aplikasi prosedur-prosedur, alat-alat, atau teknik.

5. MBCfPE mudah beradaptasi dengan lingkungan


bisnis, dapat diterapkan pada organisasi besar
maupun kecil, organisasi lokal yang hanya beroperasi
di suatu negara maupun kelas dunia yang beroperasi
di banyak negara.

6. MBCfPE telah terbukti merupakan praktik-praktik


manajemen global yang valid untuk meningkatkan
keunggulan kinerja organisasi.
Prinsip-prinsip & pendekatan Implementasi MBCfPE

1. Kepemimpinan Visioner :
Para Pemimpin Senior dalam Organisasi harus menetapkan Arah Organisasi yang berfokus pada
Pelanggan, Nilai-nilai yang Jelas (Visible) dan Target Kinerja yang Tinggi.

2. Keunggulan yang dikendalikan Pelanggan


Kualitas dan Kinerja dinilai oleh Pelanggan Organisasi, sehingga harus bertanggung jawab terhadap
Semua Features dan karakterisktik Produk dan Jasa Pelayanan, Akses ke Pelanggan yang Mudah dan
Penciptaan Nilai kepada Pelanggan untuk mendorong Akuisisi, Kepuasan, Loyalitas dan Pengembangan
Bisnis

3. Pembelajaran Organisasi dan Pribadi


Pencapaian Kinerja Tertinggi membutuhkan Pendekatan dan Pembelajaran yang bersifat Personal
Individu dan Organisasi.

4. Menghargai Karyawan dan Mitra Kerja


Kesuksesan Organisasi akan sangat bergantung pada Pengetahuan, Ketrampilan, Kreativitas,
Motivasi dan Latar Belakang dari Karyawan dan Mitra Kerja Organisasi tersebut.
5. Ketangkasan
Ketangkasan diperlukan dengan adanya Kondisi Pasar yang sangat Agresif, Berubah Cepat dan
Fleksibilitas Tinggi. Ketangkasan memerlukan Sistem Kerja Baru, Simplifikasi dan Kemampuan Cepat
dalam menghadapi Perubahan.

6. Berfokus Masa Depan


Berfokus pada Masa Depan mencakup Pengembangan Kapabilitas dan Motivasi Karyawan,
Pengembangan Kapabilitas Pemasok dan Mitra Kerja, Pengembangan Perencanaan, Kepemimpinan dan
dan lainnya.

7. Mengelola untuk Inovasi


Inovasi berarti Membuat perubahan yang bermakna Meningkatkan dan Memperbaiki Kinerj Produk
dan Jasa, Pelayanan dan Proses dalam Perusahaan. Inovasi juga menciptakan NIlai Baru untuk Pihak
yang berkepentingan.

8. Manajemen berdasarkan Fakta


Pengukuran Kinerja yang baik harus Berasal dari Kebutuhan dan Strategi Bisnis Perusahaan, harus
Memberikan Data dan Informasi penting tentang Proses Kunci dan Mencakup Outcome (Dampak)
Produk dan Proses yang terjadi.
9. Tanggungjawab Sosial
Etika Bisnis sangat penting dalam Manajemen Kinerja, seperti Kesehatan Masyarakat, Keamanan
dan Keselamatan, Lingkungan. Antisipasi Dampak Negatif dari Produksi, Distribusi, Transportasi,
Penggunaan dan Pembuatan Produk juga termasuk dalam Tanggung Jawab Sosial

10. Berfokus pada Hasil dan Penciptaan Nilai


Hasil Kunci dalam Bisnis Organisasi yang perlu dilaporkan diantaranya Hasil Produk dan Proses,
Hasil Berfokus Pelanggan, Hasil Berfokus pada Sumber Daya Manusia, Hasil Kepemimpinan dan
Pengaturan dan Hasil Pasar dan Finansial

11. Perspektif Sistem


Malcolm Baldrige memberikan suatu Perspektif Sistem untuk Pengelolaan Organisasi dan Proses
Kunci menuju Kinerja yang Unggul.
3. LEAN SIX SIGMA
Definisi LEAN & SIX SIGMA
LEAN SIX SIGMA
Lean adalah pola fikir serta filosofi untuk
menghasilkan lebih banyak akan tetapi Six sigma didefinisikan sebagai strategi
menggunakan sumberdaya lebih sedikit. perbaikan bisnis untuk menghilangkan
pemborosan, mengurangi biaya karena kualitas
Lean juga berbicara tentang bagaimana buruk dan memperbaiki efektivitas semua
menghilangkan segala macam aktivitas yang kegiatan operasi, sehingga dapat memenuhi
tidak memberi nilai tambah di sepanjang proses kebutuhan dan harapan pelanggan.
aliran bisnis.  
Six Sigma merupakan sebuah alat manajemen
Lean merupakan suatu metodologi sistematik baru yang dipakai untuk mengubah keseluruhan
untuk mengurangi kompleksitas dan Quality Management (TQM), sangat terfokus
melancarkan proses dengan mengidentifikasi terhadap pengendalian mutu dengan memahami
dan mengeliminasi sumber dari pembrosan struktur produksi industri dengan cara totalitas.
dalam proses.
FOKUS LEAN SIX SIGMA
Fokus lean six sigma
Fokus dari Six Sigma adalah cacat dan peningkatan kualitas,
sementara Lean lebih diasosiasikan pada pemborosan dan kecepatan.

Integrasi antara Lean dan Six sigma akan meningkatkan kinerja melalui
peningkatan kecepatan dan akurasi (zero defect).

Lean six sigma lebih memfokuskan pada perbaikan proses, dengan


menggunakan data yang diperoleh maka dapat diketahui apa yang salah
dengan sistem kerja perusahaan, sehingga bisa diidentifikasi letak dan
penyebab masalah dan dapat dengan segera diambil tindakan untuk
menghilangkannya. Agar nilai produk di mata pelanggan lebih tinggi dari
perusahaan pesaing sehingga berujung pada kepuasan pelanggan
Prinsip Lean Six Sigma

ALUR
Berfokus pada aliran yang bebas hambatan
(continuous) dengan pendekatan sistem produksi
atau rantai pasok daripada memindahkan sejumlah
besar produk sehingga alur terhambat.

TARIK ANALISIS ALIRAN NILAI


Berfokus pada permintaan pelanggan lean menganalisis proses bisnis
yang memicu produksi selesai seusai untuk menentukan proses bisnis yang
target. bernilai tambah. Semua proses yang
tidak bernilai tambah harus
dihilangkan.
KESEMPURNAAN
Terus-menerus melakukan usaha PEMAHAMAN TERHADAP NILAI
mengurangi pemborosan PELANGGAN
Lean hanya berfokus pada nilai yang
dianggap penting oleh pelanggan.
Pendekatan & Metode
Partial Integration merupakan penggabungan tools Lean kedalam
metodologi problem solving Six Sigma. Tools yang dimaksud Partial
berupa 5S, Kanban, SMED, Kaizen yang dimasukkan ke dalam
kurikulum dan fase-fase DMAIC. Pada jenis integrasi ini, tools Lean Integration
yang digunakan terbatas kepada kebutuhan selama proyek
berjalan, dan penerapannya khusus pada area dan proyek Green
Belt atau Black Belt yang sesuai.

Total Integration mengkombinasikan Lean dan Six Sigma secara


utuh, mulai dari tujuan, pendekatan maupun metodologi, tidak
Total hanya sekedar mengadopsi tools. Penentuan total integration
Integration dilakukan sebelum proyek dimulai. Sebagai contoh, langkah awal
yang dilakukan untuk memulai proyek Total Integration Lean Six
Sigma adalah selain dengan membekali change agents (anggota
tim yang menjalankan proyek) dengan kurikulum Green Belt dan
Black Belt, pada saat bersamaan organisasi juga membekali
mereka dengan pemahaman akan operational excellence, waste,
quick wins, dan tools serta metode Lean lainnya.
METODE Lean Sigma
DMAIC (Metode Lean Sigma)
1.Define (mendefinisikan masalah)
Definisikan pada proses produksi bagian mana yang butuh perbaikan. Proses pendefinisian
dilakukan dengan menghitung defects per million opportunities (DPMO) dengan berdasar pada
critical to quality (parameter kualitas kritis) dan voice of customer (suara konsumen).

2. Measure (pengukuran masalah)


Identifikasi faktor kunci yang paling mempengaruhi kualitas proses dan mengukur performanya.
Metode yang dipakai adalah process mapping (pemetaan proses).

3. Analyze (analisis)
Analisis faktor-faktor yang membutuhkan perbaikan.

4. Improve (peningkatan)
Desain dan implementasi solusi paling efektif dengan prinsip cost benefit analysis (analisis biaya
manfaat).

5. Control (kontrol)
Verifikasi hasil peningkatan dengan statistical process control dan control chart.
Kerangka Kerja Lean Six sigma
Thank you
Insert your subtitle here
DAFTAR PUSTAKA

https://strategibisnisdanisoseries.wordpress.com/2013/01/29/sekilas-tentang-iso-2009-2008/

http://guraru.org/guru-berbagi/4-bimtek-sistem-manajemen-mutu-iso-90012008-pengertian-dan-model-pros
es-smm-iso-90012008/

Anda mungkin juga menyukai