PENDAHULUAN
pengkoordinasian yang hati-hati dari berbagai aktivitas yang saling berkaitan . Untuk itu
dibutuhkan prosedur-prosedur formal yang didasarkan atas penggunaan jaringan kerja (Network)
dan teknik-teknik Network . Dari permasalahan yang ada dilapangan inilah yang mendorong
penulis untuk menyusun buku ajar Manajemen Proyek yang dikhususkan untuk bidang Ekonomi
khususnya Manajemen .
Analisa Jaringan kerja merupakan suatu perpaduan pemikiran yang logis, digambarkan
dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan memungkinkan pengolahan
secara analitis. Analisa jaringan kerja memungkinkan suatu perencanaan yang efektif dari suatu
dalam hal perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan pembangunan proyek, bermanfaat dalam
metode manajemen disegala bidang bidang kegiatan kenyataannya prosedurnya tidaklah begitu
kompleks, hal mana dapat dianalisa secara sistematis dan sederhana dengan menggunakan analisa
jaringan kerja.
Analisa jaringan kerja merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk semua aspek
jaringan kerja dalam perencanaan dan pengawasan proyek, penggunaan waktu secara efektif dan
efisien sangat diperlukan. Sehingga dalam pengerjaan sebuah proyek tak jarang dilaksanakan
Dalam buku ajar ini ada 2 (dua) metode yang akan diajarkan yaitu Metode Jalur Kritis
(CPM) yang membahas mengenai optimalisasi biaya dalam penyelesaian proyek dan Metode
Evaluasi Proyek dan Ulasan Teknik (PERT) yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi
1
adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian suatu
Yaitu penerapan suatu ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian yang berkaitan dengan
proyek yang ditangani serta metode teknis yang digunakan dalam mengelola sumber daya yang
ada guna memperoleh tujuan yang telah ditetapkan yaitu output/hasil yang maksimal yang terkait
dengan kualitas, waktu,kinerja, dan keselamatan kerja . Tujuan utama proyek adalah memuaskan
a. Penetapan tujuan
Standard kerja harus dibuat dengan akurat, yaitu dengan cara membuat perencanaan
berikut :
waktu proyek
2
c. KURVA EARNED VALUE, dapat melakukan penjadwalan ulang dan meramalkan
seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan hingga akhir proyek bila terjadi
penyimpangan biaya .
selama periode satu tahun dengan keseluruhan proyek yang telah dikerjakan beserta
Biaya
Anggaran
Jadwal Mutu
waktu Kinerja
3
1.4. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PROYEK
b. Merencanakan scoope atau besaran lingkup yang akan digarap pada suatu proyek
c. Menyusun dan menjelaskan definisi operasional dari setiap ruang lingkup proyek
d. Melakukan verifikasi dan pengawasan terhadap perubahan yang dapat terjadi saat proyek
dilaksanakan .
a. On Time, penyelesaian suatu proyek sesuai waktu yang ditentukan dan tidak terjadi
keterlambatan .
b. Anggaran sesuai dengan perencanaan, anggaran telah disusun agar tidak terjadi pemborosan
Metode Jalur Kritis, kadang-kadang disebut sebagai Critical Path Analysis (CPA)
membantu dalam penjadwalan kimia tanaman menutup down untuk pemeliharaan dan
kemudian restart mereka sekali pemeliharaan selesai. Metode CPM menyelamatkan satu
4
1.6.2. Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Bekerja terpisah namun serupa juga sedang dilakukan pada pertengahan tahun
1950-an oleh Angkatan Laut Amerika Serikat . Pemerintah AS ditemukan Rusia sedang
mengembangkan teknologi rudal mereka sendiri, dan karena keamanan nasional yang
Proyek ini sangat besar, dan jadi penting untuk Angkatan Laut untuk melakukan
penelitian tentang perencanaan dan pengendalian rumit proyek. Penelitian ini disebut
sebagai Evaluasi Program Penelitian Tugas (kode-nama PERT). Pada bulan Februari
tahun 1958, Dr. C.E. Clark, dari tim PERT, memperkenalkan diagram panah pertama
PERT, kemudian disebut sebagai Evaluasi Program dan Ulasan Teknik, diaplikasikan
pada Program Rudal Balistik Armada akhir tahun. Dengan lebih dari 3.000 kontraktor,
Vendor, dan lainnya Tim yang terlibat, itu penting strategis untuk menyelesaikan proyek
dengan cepat dan efisien. PERT membuktikan nilainya, dan diberikan kredit untuk
mengambil dua tahun dari perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan rudal
Polaris, dan masih standart untuk semua proyek Angkatan Laut saat ini.
tahun 1958-1959 ketika mereka diminta oleh Lockheed Aircraft Corporation untuk
menyusun model perencanaan dan pengendalian proyek Polaris Weapon System, yaitu
khusus dari US Navy. Kehandalan model PERT sebagai alat bantu dalam perencanaan
dan pengendalian operasi diuji pada proyek tersebut, dan ternyata sukses luar biasa.
melibatkan 250 kontraktor utama, lebih dari 9000 subkontraktor, sejumlah agen, dan
5
ribuan individu sehingga proyek tersebut bisa diselesaikan enam belas bulan lebih cepat
dari taksiran semula. Sebagai dampak dari keberhasilan itu, pemerintah Amerika
udara, yaitu : Minuteman, Skybolt, dan Dyna-Soar serta proyek Angkatan laut yang lain
yaitu Nike-Zeus. Kehandalan PERT sebagai alat perencanaan yang efektif tercermin pula
pada keputusan pemerintah Amerika (1962) yang menghendaki penggunaan PERT pada
Tujuan dari CPM/PERT secara umum adalah untuk menentukan waktu terpendek yang
diperlukan untuk merampungkan proyek atau menentukan jalur kritis (Critcal Path), yaitu
2. Mengurangi gangguan
6
1.8. MANFAAT CPM/PERT
2. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan
3. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternative lain yang lebih baik
4. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan.
7
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian CPM
mengidentifikasi jalur atau item pekerjaan yang kritis dan membuatnya agar dapat
Menurut Jamal Mustofa (2012) CPM (Critical Path Method) atau Analisis
Jalur Kritis merupakan salah satu metode analisis jaringan kerja yang digunakan untuk
Menurut Levin dan Kirkpatrick (1972), Metode Jalur Kritis (Critical Path
system yang paling banyak dipergunakan diantara semua system lain yang memakai
semua system yang memakai prinsip pembentukan jaringan. . Jalur Metode Kritis (CPM)
adalah teknik untuk menganalisis proyek dengan menentukan urutan terpanjang tugas
atau urutan tugas sesuai dengan tingkat kekenduran melalui jaringan proyek (Newbold,
1998)
Menurut Samuel (2004) Metode Jalur Kritis (CPM) adalah salah satu dari
beberapa Teknik yang saling terkait untuk melakukan perencanaan proyek. CPM adalah
8
proyek-proyek yang terdiri dari sejumlah kegiatan. Jika beberapa kegiatan memerlukan
kegiatan lain untuk menyelesaikan sebelum mereka dapat memulainya, maka proyek
yang digunakan untuk penjadwalan serangkaian proyek kegiatan . Hal ini penting karena
CPM merupakan alat penting untuk manajemen proyek yang efektif (Jesse dan Desirae,
2009).
tersebut sangat mempengaruhi waktu penyelesaian pekerjaan dari salah satu aktivitas
kritis proyek yang akan mengalami keterlambatan pelaksanaannya, yang berarti akan
PE, 1971).
biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang
bersangkutan.
9
b. Kelemahan Critical Path Method
1. Pengertian PERT
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan
(Teknik menilai dan meninjau kembali program), Teknik PERT adalah suatu metode
T. Hani Handoko (1993 hal: 401) mengemukakan bahwa, PERT adalah suatu
metode analisis yang dirancang untuk membantu dalam penjadwalan dan pengendalian
proyek-proyek yang kompleks, yang menuntut bahwa masalah utama yang dibahas yaitu
masalah Teknik untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya sehingga
Menurut Saleh Mubarak dalam bukunya yang berjudul Construction Project Scheduling
and Control-2nd ed :
10
PERT adalah suatu kondisi yang berorientasi analisis jaringan Teknik yang digunakan
untuk memperkirakan durasi proyek ketika memperkirakan durasi kegiatan individu yang
2. Karakteristik
a. Karakteristik PERT
Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu karakteristi dasar
PERT, yaitu sebuah jalur kritis dengan diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek
b. Karakteristik Proyek
1). Kegiatannya dibatasi oleh waktu ; sifatnya sementara, diketahui kapan mulai dan
berakhirnya .
antar kegiatan.
4). Dapat ditunjukkan jalur kritis, jalur yang tidak ada slacknya atau halangan .
11
7). Mengetahui apa saja kegiatan kritis yaitu kegiatan yang akan menunda
10). Mengetahui jumlah uang yang dibelanjakan sesuai rencana dengan proyek tersebut.
11). Efisiensi jumlah sumberdaya yang ada dapat menyelesaikan proyek tepat waktu.
4). Terlalu focus pada jalur kritis, jalur yang terlama dan tanpa hambatan
1. Metodologi PERT
Network bertujuan untuk membantu dalam penjadwalan dan pengawasan kompleks yang
saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain . Hal ini dilakukan agar
perencanaan dan pengawasan semua kegiatan itu dapat dilakukan secara sistematis,
sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja. Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu
grafik atau bagan yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini
terdiri dari beberapa titik (Nodes) yang merepresentasikan kejadian (event). Titik-titik
tersebut dihubungkan oleh suatu vector (garis yang memiliki arah) yang
merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah dari garis
12
a. Kegiatan pada titik (activity on node-AON)
Kegiatan
Kegiatan
A B
Kegiatan
memperjelas hubungan. Kegiatan dummy adalah kegiatan yang sebenarnya tidak nyata,
sehingga tidak membutuhkan waktu dan sumberdaya . Dummy digambarkan dengan garis
putus-putus dan diperlukan bila terdapat lebih dari satu kegiatan yang mulai dan selesai
pada event yang sama. Kegunaan dari kegiatan dummy (semu) yaitu :
a. Untuk menunjukkan urutan pekerjaan yang lebih tepat bila suatu kegiatan tidak
b. Untuk menghindari network dimulai dan diakhiri oleh lebih dari satu peristiwa dan
13
Contoh :
A C
1 3 4
B2 D 3 5
Keterangan :
Kegiatan A dan B harus sudah selesai sebelum kegiatan C dapat dimulai . sedangkan D
a. Kegiatan (activity)
b. Peristiwa (Event)
Menandai permulaan dan akhir suatu kegiatan. Peristiwa diberi symbol lingkaran
(nodes) dan nomor, dimana nomor dimulai dari nomor kecil bagi peristiwa yang
mendahuluinya .
14
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan network PERT
1). Sebelum suatu kegiatan dimulai, semua kegiatan yang mendahului harus sudah
selesai dikerjakan .
3). Nodes diberi nomor supaya tidak terjadi penomoran nodes yang sama .
4). Dua buah peristiwa hanya bisa dihubungkan oleh satu kegiatan (anak panah)
5). Network hanya dimuali dari suatu kejadian awal yang sebelumnya tidak ada pekerjaan
selama waktu tertentu dan selalu diawali oleh node awal dan diakhiri oleh node akhir
yaitu saat tertentu atau event yang menandai awal dan akhir suatu kegiatan
1 2
Kegiatan
A B
1 2 3
15
3). Kegiatan C baru bisa mulai dikerjakan setelah kegiatan A dan B selesai
A C
1 3 4
Activity Time adalah kegiatan yang akan dilaksanakan dan berapa lama waktu
penyelesaiannya. Ada 3 (tiga) estimasi waktu yang digunakan dalam penyelesaian suatu
kegiatan :
Waktu kegiatan yang dilaksanakan berjalan baik jika tidak ada hambatan
Ketiga estimasi waktu kemudian digunakan untuk mendapatkan waktu kegiatan yang
a + 4m + b
t = ------------------------
6
16
Untuk menghitung varians waktu penyelesaian kegiatan, maka dihitung dengan rumus :
b - a 2
v = ---------
6
PERT menggunakan varians kegiatan jalur kritis untuk membantu menentukan varians
kritis :
5. Penjadwalan Proyek
Untuk menentukan jadwal proyek, harus dihitung dua waktu awal dan akhir untuk setiap
kegiatan. Adapun 2 (dua) waktu awal dan 2 (dua) waktu akhir yaitu :
a). Earliest Start (ES) : early start atau mulai terdahulu adalah waktu paling awal dimana
suatu kegiatan sudah dapat dimulai, dengan asumsi semua kegiatan pendahulu atau
b). Earliest Finish (EF) : early finish atau selesai terdahulu adalah waktu paling
c). Latest Start (LS) : Latest start atau mulai terakhir adalah waktu terakhir suatu
17
d). Latest Finish (LF) : Latest Finish atau selesai terakhir adalah waktu toleransi
terakhir suatu kegiatan harus dapat selesai sehingga tidak menunda waktu
Dalam menentukan jadwal proyek dapat menggunakan proses two-pass yang terdiri dari
forward pass dan backward pass . ES dan EF ditentukan selama forward pass, sedangkan
Waktu selesai terdahulu (EF) dari suatu kegiatan adalah jumlah dari waktu
EF = ES + waktu kegiatan
18
mengidentifikasikan jalur kritis, perlu dilakukan backward pass untuk
Contoh :
A C
Mulai
i E F
B D ES = Max
(EF dari C ,
ES = 0 ES = 3 EF dari D )
EF = 3 EF = 8 ES = Max (6,8)
,
Penjelasan :
c. Apabila ada dua jalur untuk ES, pilihlah EF yang paling maksimum
Backward Pass digunakan untuk menentukan waktu paling akhir yang masih
menentukan nilai LF-nya , diikuti dengan nilai LS. Sebelum suatu kegiatan dapat
Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya satu kegiatan, LF-nya
sama dengan LS dari kegiatan yang secara langsung mengikutinya. Jika suatu
19
kegiatan adlah pendahulu langsung bagi lebih dari satu kegiatan, maka LF-nya
Waktu mulai terakhir (LS) dari suatu kegiatan adalah perbedaan antara waktu
LS = LF - Waktu
Contoh :
A C
2 4
Mulai
E F
B D 3 6
Penjelasan :
pass)
20
b. LF dari E = 11 diperoleh dari LS sebelumbya (F) = 11
d. Apabila ada 2 (dua) jalur untuk LF, yang dipilih adalah LS yang paling
minimum
6. Jalur Kritis
jalur kritis (critical path), yaitu jalur penyelesaian rangkaian kegiatan terpanjang.
Waktu penyelesaian jalur ini akan menandai waktu penyelesaian proyek. Oleh karena
itu, istilah jalur kritis juga mengisyaratkan bahwa perubahan waktu penyelesaian
Pada network proyek, dapat ditemukan float/slack yaitu sisa waktu atau
waktu mundur aktivitas, sama dengan LS-ES atau LF-EF . Float/slack memberikan
sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada sebuah jaringan kerja . Slack time akan
selalu muncul pada rangkaian kegiatan yang bukan merupakan jalur kritis , dan tidak
Slack time menjadi perhatian manajemen karena slack time akan menjadi
sumber daya yang bisa digunakan dan sumber penghematan yang mungkin dilakukan
oleh manajemen. Ini dipakai pada waktu pengunaan network dalam praktek, atau
digunakan pada waktu mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan, dan tenaga
kerja.
21
Slack terbagi menjadi 2 (dua) jenis , yaitu :
tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaian proyek secara keseluruhan
tertentu dengan alokasi sumber daya yang tersedia dan bertujuan untuk melaksanakan tugas
yang telah ditetapkan. Penjadwalan proyek adalah rencana pengurutan kerja untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sasaran khusus dengan saat penyelesaian yang jelas .
menggunakan waktu secara efektif dan efisien dengan hasil yang berkualitas . Untuk itu
digunakan analisis dengan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique)
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan
probabilitas yang dihasilkan. Pada tahap ini diasumsikan biaya yang dikeluarkan
adalah biaya percepatan secara keseluruhan. Sedangkan biaya pada hasil optimasi
22
kritis, diharapkan dapat mempercepat waktu penyelesaian proyek beberapa hari.
Untuk itu digunakan model matematika yang akan dibentuk dari distribusi
ini biaya yang dikeluarkan diharapkan sesuai dengan waktu . Percepatan yang
dihasilkan sehingga pada pengerjaannys lebih tersrsh pada biaya tiap satuan waktu
dan jalur kegiatannya . Biaya tiap satuan waktu atau disebut dengan slope memiliki
23
BAB III
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN METODE CPM/PERT
a. PERT merupakan Teknik Manajemen proyek yang menggunakan 3 (tiga) perkiraan waktu
untuk tiap kegiatan yaitu waktu tercepat, terlama, serta terlayak. CPM hanya memiliki satu
jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk
b. PERT menekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu maka biaya proyek turut
c. Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidential), sedangkan pada
CPM tanda panah adalaj kegiatan. Meskipun drmikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan
yang sama dimana analisis yang digunakan adalah sangat mirip yaitu dengan menggunakan
d. PERT memusatkan perhatian pada penemuan waktu penyelesaian kegiatan yang bersifat
percepatan suatu kegiatan dengan biaya minimu agar proyek bisa selesai dalam waktu
pekerjaan .
e. PERT digunakan pada proyek yang taksiran waktu kegiatannya tidak bisa dipastikan, missal
kegiatan tersebut belum pernah dilakukan atau memiliki variasi waktu yang besar. CPM
digunakan apabila taksiran waktu pengerjaan setiap kegiatan dapat diketahui dengan baik,
24
Contoh :
Contoh :
X X = Membuat saluran
pengendalian proyek
d. Mendeskripsikan aktifitas proyek dalam jaringan kerja dan mampu dilakukan berbagai analisis
untuk pengambilan keputusan tentang waktu, biaya serta penggunaan sumber daya .
25
. BAB IV
4.1. PGCOM Manufacturing Inc. Berlokasi dipusat kota Cibitung merencanakan untuk memasang
peralatan pengendalian Polusi Udara pada fasilitasnya . Waktu yang diberikan 16 minggu untuk
membangun fasilitas tersebut . Berikut ini adalah aktivitas dan pendahulunya yang dibuat oleh
Milwauke Paper manufacturing
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktivitas Penjelasan Pendahulu langsung
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A Membangun komponen Internal -
B Memodifikasi atap dan lantai -
C Membangun tumpukan pengumpul A
D Menuangkan beton dan memasang rangka A;B
E Membangun pembakar temperatur tinggi C
F Memasang sistem kendali Polusi C
G Memasang alat pencegah polusi udara D;E
H Pemeriksaan dan Pengujian F;G
Jawaban:
A C F
H
E
B D
26
4.2. PT. STRAWBERRY JAM berencana meluncurkan beberapa produk baru berupa makanan
olahan . Untuk merealisasi gagasan tersebut dilakukan evaluasi kelayakan produk baru tersebut.
Pimpinan Perusahaan menargetkan bahwa evaluasi kelayakan produk baru tersebut tidak lebih dari
berikut ini adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk mengevaluasi kelayakan produk
baru dan skedul waktu serta biaya-biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kegiatan Simbol Pekerjaan waktu Penyelesaian Biaya (Dalam Juta)
Mendahului Normal Crash Normal Crash
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Riset Pasar A - 6 5 15 18
Persiapan Mesin B A 8 6 7 10
Disain Contoh C A 12 10 2 4
Uji Coba D B 5 4 2 4
Pembiayaan E B,C 3 2 8 9
Survei Konsumen F C 15 12 10 13
Analisis Pemasok G E 4 2 8 10
Analisis Pasar I F 3 2 13 16
Internal Assesment J C 5 4 4 5
Pelaporan K G,H,I 3 3 2 2
Pertanyaan :
27
Jawaban:
a)
Jalur Kritis = A – C – F – I – K – L
= 6 + 12 + 15 + 3 + 3 + 2
= 41 Minggu
Percepatan = 6 Minggu
28
Tabel 4.1. Incremental Cost PT. Strawberry Jam
Kegiatan Selisih Waktu Incremental Cost Kemungkinan kegiatan
(waktu normal – waktu Biaya crash – Biaya normal yang dapat dipercepat
crash) Waktu normal – Waktu crash
A 1 3 Kegiatan C = 2 hari
Kegiatan E = 1 hari
B 2 1,5 Kegiatan F = 3 hari
Atau :
C 2 1
Kegiatan C = 2 hari
D 1 2 Kegiatan E = 1 hari
Kegiatan F = 2 hari
E 1 1 Kegiatan G = 1 hari
Atau :
F 3 1 Kegiatan C = 2 hari
Kegiatan E = 1 hari
G 2 1
Kegiatan F = 1 hari
H 0 0 Kegiatan G = 2 hari
Atau :
I 1 3 Kegiatan C = 1 hari
Kegiatan E = 1 hari
J 1 1 Kegiatan F = 1 hari
Kegiatan G = 1 hari
K 0 0
Kegiatan J = 1 hari
L 1 1 Kegiatan L = 1 hari
Dst ………………………..
Biaya Normal = 15 + 7 + 2 + 2 + 8 + 10 + 8 + 3 + 13 + 4 + 2 + 1
= Rp. 75.000.000,-
29
Berarti dibutuhkan biaya tambahan, sehingga keuntungan perusahaan menjadi :
30
4.3. Berikut ini adalah data sebuah proyek pembuatan design produk baru mempunyai
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktivitas Kegiatan yg Waktu (Hari) waktu Biaya Langsung ($)
mendahului Optimis Realistis Pesimis Crash Normal Crash
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
- A - 35 62 77 40 10.000 12.000
B - 12 18 36 15 9.000 11.000
C A 19 28 49 20 9.000 10.000
D A 44 48 64 40 10.000 14.000
E A 22 30 38 20 11.000 15.000
F C 14 20 26 20 12.000 12.000
G D 16 19 28 20 9.000 9.000
H B,E 22 29 42 20 8.000 9.000
I H 30 39 54 30 11.000 14.000
J F,G,I 13 21 23 20 10.000 10.000
Diminta :
b) . Berapa lama proyek dapat diselesaikan secara normal dan biaya penyelesaiannya
c) . Bila pemilik menginginkan Proyek diselesaikan dalam waktu 170 hari berapa
d). Pimpinan proyek ragu karena mereka mengenakan denda sebesar $ 2.000 per
hari apa yang dapat anda sarankan ke Pimpro, apakah proyek dilaksanakan
31
Jawaban:
a).
Jalur Kritis = A – E – H – I – J
= 60 + 30 + 30 + 40 + 20
= 180 Hari
= $ 99.000
32
c). Probabilitas Penyelesaian Proyek jika diselesaikan dalam 170 hari atau
= $ 1000
C 30 10 100 *
D 50 10 400
E 30 10 400
F 20 0 0
G 20 0 0
H 30 10 100 *
I 40 10 300
J 20 0 0
33
Sebaiknya Pimpro mengambil keputusan untuk melakukan penyelesaian proyek dengan
keterlambatan
34
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
PERT merupakan alat manajemen proyek yang digunakan untuk mengatur jadwal dan
berkoordinasi pada bagian pekerjaan di sebuah proyek (Febrianto, 2011) . PERT dan CPM
dikembangkan tahun 1950 untuk membantu manajer dalam membuat jadwal, memantau, dan
control besar serta proyek yang komplek . CPM muncul pertama kali, di tahun 1957 sebagai alat
yang dikembangkan oleh J>E Kelly dari Remmington Rand dan M.R. Walker dari DIPONT untuk
mendukung pembangunan dan pemeliharaan pabrik kimia di Hilton di proyek khusus dari
Angkatan Laut Amerika Serikat dalam pembuatan peluru dan Polaris kapal Selam . Teknik PERT
yang digunakan berhasil untuk menghemat waktu proyek selesai 2 (dua) tahun lebih awal dari
rencana jadwal.
a. Tujuan PERT
CPM / PERT pada dasarnya lebih untuk menentukan waktu terpendek yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek atau menentukan jalur kritis, dimana jalan jaringan yang mengambil
35
b. Manfaat PERT
1). Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek
2). Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan
3). Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternative lain yang lebih baik untuk
kelancaran proyek
4). Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan
(c). Menampilkan secara grafis menggunakan jaringan untuk menunjukkan hubungan antar
Kegiatan
(d) Dapat ditunjukkan jalur kritis, jalur yang tidak ada halangannya
(g). Mengetahui apa saja kegiatan kritis yaitu kegiatan yang akan menunda proyek jika
terlambat dikerjakan
(h). Apa kegiatan nom – kritis; kegiatan yang boleh dikerjakan terlambat
(k). Efisiensi jumlah sumber daya yang ada dapat menyelesaikan proyek tepat waktu
36
2). Kekurangan pada metode PERT
(d). Terlalu focus pada jalur kritis, jalur yang terlama dan tanpa hambatan .
37
DAFTAR PUSTAKA
Moder, Joseph J, 1970, Project Management with CPM and Pert, Van Nostrand
Reinhold, New York
Prasetya, Hary & Lukiastuti, Fitri 2009, Manajemen Operasi, Medpress, Jakarta.
Santiago, Jesse dan Magallon, Desirae, 2009, Critical Path Method (internet), <
http://www.stanford edu/class/cee320/CEE320B/CPM.pdf>, diakses
21 Juli 2017
Sharma, SC 2006, Operation Research; P ERT, CPM & Cost Analysis, Discovery
Publishing House, New Delhi.
Yudha, Bagus, 2011, Fungsi CPM (Critical Path Method) dan WBS (Work
Breakdown Structure) (Internet), < http://yudhagunadarma.
blogspot.com/2011/10/fungsi-cpm-critical-path-method-dan-wbs 18
html>, diakses 21 Juli 2017
38