UNSWAGATI CIREBON
JURNAL KONSTRUKSI
*) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
**) Staf Pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
ABSTRAK
Manajemen proyek merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari
organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan, dan menjalankan program
dengan menggunakan sumber daya terbatas secara efisien, efektif dan tepat waktu dalam menyelesaikan
suatu proyek yang telah direncanakan, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan
dan berlangsung terus menerus seiring berjalannya waktu.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Rencana Anggaran Biaya yang dikeluarkan untuk
Pembangunan satu unit ruko 4 lantai sebesar Rp. 840.000.000,00. Kemudian dengan menggunakan
Analisa Critical Path Method Penyelesaian Pekerjaan membutuhkan waktu selama 322 hari.
Kata kunci : Manajemen Konstruksi, Volume, RAB, Barchart, Kurva S, Critical Path Method.
ABSTRACT
Project management is the process by which individuals are integrated as part of an organization
involved to maintain, develop, control, and work the program by using limited resources in an efficient,
effective and timely in completing a project that has been planned, all of which are directed at targets has
established and continues over time.
This study was conducted to analyze the Construction Management Development Planning office
ranging from Calculates Volume, Budget Plan, Barchart Method, S Curve and Critical Path Method
Analysis. The goal is achieved through Literature, Accumulation of technical data, and review of data in
the form building design.
Research shows that the Budget Plan issued for construction of a 4th floor in the amount of Rp.
840,000,000.00. Then by using Critical Path Method Analysis Completion takes as long as 322 days.
Keyword : Construction Management, Volume, RAB, Barchart, S Curve, Critical Path Method.
Melalui perencanaan yang baik diharapkan Dalam proses mencapai tujuan dari
waktu penyelesaian suatu proyek dapat sesuai kegiatan pelaksanaan proyek, ada batasan yang
dengan target waktu yang telah ditentukan. harus dipenuhi yaitu besar biaya (anggaran)
Salah satu hasil dari perencanaan yaitu yang dialokasikan, jadwal (waktu yang
penjadwalan proyek, yang dapat memberikan dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
informasi mengenai jadwal rencana dan proyek), serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga
kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya hal tersebut merupakan
berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan parameter penting bagi penyelenggara proyek
material serta progres dan durasi waktu sebagai sasaran pelaksanaan proyek. Ketiga
penyelesaian proyek. batasan tersebut disebut tiga kendala (triple
constraint).
Beberapa metode telah dikembangkan
untuk mengatasi hal ini, diantaranya adalah
Metode Network Planning seperti Metode Jalur
Kritis atau Critical Path Method (CPM),
Barchart dan Kurva S. Metode Network
Planning tersebut merupakan salah satu yang
dapat digunakan guna membantu memutuskan
berbagai masalah khususnya perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian proyek.
(RAB)
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah Gambar 2.15 Tahap Penyusunan RAB
suatu rencana anggaran biaya yang akan
dikeluarkan pada suatu proyek dimana hal itu E. TAHAP PENYUSUNAN BIAYA
didasarkan pada gambar kerja. Dalam PROYEK
aplikasinya di lapangan Rencana Anggaran Pada umumnya biaya proyek terdiri dari
Biaya merupakan alat untuk mengendalikan biaya tenaga kerja, biaya bahan, atau biaya
jumlah biaya penyelesaian pekerjaan secara peralatan, adapun tahapan penyusunan biaya
berurutan sesuai dengan yang telah adalah sebagai berikut :
direncanakan. a. Perhitungan Volume
dalam penyusunan RAB ada dua faktor Volume pekerjaan sering disebut juga Bill
utama yang senantiasa dipadukan yakni faktor Of Quantity (BQ), adalah salah satu proses
pengalaman dan faktor analisis biaya konstruksi dalam perhitungan Renacana Anggaran Biaya
(RAB), sebagaimana lingkup proyek yang telah
Harga Satuan
Bahan
UPAH/MATERI Harga
AL/ Satuan Satuan
Pekerjaan Pekerjaan
Analisa Bahan
Harga Satuan
Alat PERALATAN/
Satuan
Pekerjaan
Analisa Alat
4) Pekerjaan lantai kerja dibawah pile cap, 1) Sebelum melaksanakan penggalian, posisi
dan sloof. galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan harus
5) Pekerjaan pemadatan mendapat persetujuan Direksi / Pengawas
lapangan.
c. Pekerjaan struktur beton bertulang 2) Penggalian tanah pondasi dapat dimulai
1) Pekerjaan pondasi sumuran setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui Direksi / Pengawas
2) Pekerjaan pondasi pile cap lapangan.
3) Dasar galian harus mencapai tanah keras,
3) Pekerjaan sloof dan jika pada galian terdapat akar-akar
kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian
4) Pekerjaan kolom tanah yang longgar (tidak padat), maka
bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya
5) Pekerjaan balok kemudian lubang yang terjadi diisi dengan
6) Pekerjaan plat lantai pasir urug.
Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah Buat shedule pengecoran pondasi sumuran
urugan pasir. Permukaan tanah yang sudah dan terus dikendalikan
digali diatasnya diberikan pasir urug, Buat format untuk monitoring report
kemudian dipadatkan dengan menggunakan pondasi sumuran
alat stamper. b) Pekerjaan pondasi sumuran
Urugan pasir ini berfungsi untuk Set alat pada posisi titik yang akan di gali
menstabilkan permukaan tanah asli dan Bila kondisi lapisan tanah baik
menyebarkan beban. Urugan Pasir Galian hanya sampai kedalaman 3.2 m saja
dipadatkan perlapis hingga mencapai sesuai kedalaman yang direncanakan
ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan Sedot air pada lubang galian apabila terdapat
gambar kerja dan spesifikasi teknis yang resapan air
ada yaitu sekitar 7 cm. Check apakah kedalaman yang dikehendaki
d. Pekerjaan lantai kerja dibawah pile cap, sudah tercapai
sloof, dan lantai kerja c) Pekerjaan pengecoran
Setelah tanah digali dan diberikan urugan
Pesan beton ready mix fc’ 20,75 Mpa, slump
pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja dengan
12 +/- 2 cm, ke batching plan
campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum
Pasang tulangang besi
campuran beton diletakkan, dasar tanah
diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai Pasang pipa tremi bila terdapat muka air
kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja tanah dalam lubang bor
mengeras barulah diatasnya diletakkan Jika tidak ada air tanah penggunaan pipa
pondasi Plat Setempat. tremi tidak mutlak diperlukan (cukup pakai
e. Pekerjaan Pemadatan corong)
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah Proses pengecoran pondasi sumuran selama
pondasi selesai dan telah mengeras. Tanah proses berlangsung, check adakah volume
hasil galian dikembalikan lagi, dan teoritik per lubang sudah sesuai dengan
digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah volume beton yang dikirim / dicor kedalam
tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik lubang
dengan cara manual atau menggunakan alat Pekerjaan bor selesai
stamper. Selain itu urugan tanah juga Bila batas pengecoran akhir pondasi sumuran
dilakukan pada permukaan lantai. Bagian terletak dikedalaman tertentu dari muka
lantai yang perlu ditinggikan di urug tanah.
dengan tanah urug. Tanah urug yang Isi volume lubang tersebut dengan pasir
dipakai dapat berasal dari hasil galian dengan dasar pertimbangan K3
ataupun tanah urug yang didatangkan.
Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan c. PERHITUNGAN VOLUME
lapis demi lapis hingga didapatkan PEKERJAAN
kepadatan dan ketebalan yang sesuai
Perhitungan volume pekerjaan adalah
dengan spesifikasi teknis.
menghitung jumlah banyaknya volume
1) Metode Kerja
pekerjaan dalam satu sataun, ataupun volu
a) Pekerjaan persiapan
disebut sebagai kubikasi pekerjaan yang
Ukur dan tentukan posisi titik – titik
merupakan bagain apekerjaan dalam satu
pondasi
kesataun.
Pabrikasi tulangan besi
VOL.
RUMUS
PEKERJAAN
NO URAIAN PEKERJAAN RUMUS
JUML
P L T ∑ @ SAT.
AH
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Sub Total I.
2 Galian Tanah untuk Pile Cap Tx∑X@ 0.40 3.61 10.00 14.44 m3
4 Urugan Pasir di bawah Pile Cap Tx∑X@ 0.10 1.44 10.00 1.44 m3
7 Lantai Kerja di bawah Pile Cap Tx∑X@ 0.05 1.44 10.00 0.72 m3
10 Urugan + Pemadatan Tanah Lantai Dasar Tx∑ 15.00 5.00 0.30 22.50 m3
1/4xGalia
11 Urugan Tanah Kembali 32.53 m3
n
Sub Total II.
VOL. PEKERJAAN
HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI JUMLAH SUB. TOTAL
SATUAN
JML SAT.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. Analisis CPM
Table 4.9 Daftar Urutan – urutan Kegiatan
KODE KEGIATAN
NO. ITEM PEKERJAAN
KEGIATAN SEBELUMNYA
1 PEKERJAAN PERSIAPAN A -
2 PEKERJAAN TANAH & PONDASI B A
3 PEKERJAAN STRUKTUR BETON C B
4 PEKERJAAN DINDING D C
5 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI & DINDING E D
6 PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA F E
7 PEKERJAAN RAILLING G E
8 PEKERJAAN ATAP H C
9 PEKERJAAN PLAFOND I D
10 PEKERJAAN TAMPAK MUKA & HALAMAN J F
11 PEKERJAAN PENGECATAN K D, I, J
12 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK L D
13 PEKERJAAN INSTALASI AIR M L
14 PEKERJAAN SANITAIR N H, K, M
a. Perhitungan Maju
b. Perhitungan Mundur
a. Mengidentifikasi Jalur Kritis, Total Float dan Kurun Waktu Penyelesaiaan Proyek
Yang dimaksud dengan jalur kritis pada langkah ini adalah jalur yang terdiri dari
rangkaian kegiatan dalam lingkup proyek, yang apabila terlambat akan mengakibatkan
keterlambatan proyek secara keseluruhan, kegiatan yang berada pada jalur ini disebut
kegiatan kritis, sedangkan float adalah tegangan waktu suatu kegiatan tertentu yang non
kritis dari proyek.
1 PEKERJAAN PERSIAPAN A 0 3 0 3 0
3
bobot pekerjaan saja, akan tetapi sangat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
dipengaruhi pengalaman di lapangan. Universitas Brawijaya Malang).
Metode CPM sangat membantu untuk
mengatasi probabilitas waktu penyelesaian Pembangunan Perumahan, PT., 2003, Buku
proyek Referensi untuk Kontraktor Bangunan
Gedung dan Sipil, Jakarta : Gramedia
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Utama
Arianto, Arif., 2010, Eksplorasi Metode Bar
Rudy Gamananda, 2014. Kajian kebutuhan
Chart, CPM, PDM, PERT, Line of
tenaga kerja konstruksi pada proyek
Balance dan Time Chainage Diagram
pekerjaan perencanaan dan pembangunan
dalam Penjadwalan Proyek Konstruksi.
gedung instalasi radiologi rumah sakit
Arumningsih DP, Dian., ---- , Perencanaan dan
paru Dr. H.A. Ratinsulu.
Estimasi Biaya pada Proyek
Saleh, Erwin., 2015.
Pembangunan Jembatan Patihan
http://metodebangunan.blogspot.co.id/201
Kabupaten Sragen.
5/07/metode-pelaksanaan-pekerjaan-
Badri, Sofwan., 1991, Dasar-Dasar Network
struktur.html
Planning (Dasar-Dasar Perencanaan
Jaringan Kerja), Jakarta : Rineka Cipta. Santosa, Budi., 2009, “Manajemen Proyek -
Dipohusodo, Istimawan., 1996, “Manajemen Konsep & Implementasi”, Yogyakarta :
Proyek & Konstruksi Jilid 1”, Graha Ilmu.
Yogyakarta: Kanisius. Sarifudin., 2014, Analisis Manajemen
Ervianto, Wulfram., 2004, “Teori Aplikasi Pelaksanaan Proyek Hotel Grand Prima
Manajemen Proyek Konstruksi Edisi 1”, Cirebon
Yogyakarta : Andi. SNI 03-2847-2002
Herwansyah, Diyan,. ----, Estimasi Anggaran Soeharto, Iman., 1999, “Manajemen Proyek
Biaya Konstruksi dan Rencana Dari Konseptual Sampai Operasional
Penjadwalan Tahap Desain pada Jilid 1”, Jakarta : Erlangga, Edisi Kedua.
Pembangunan Kampus BSI Margonda – Soeharto, Iman., 2001, “Manajemen Proyek
Depok. Dari Konseptual Sampai Operasional
Kementrian Pekerjaan Umum., 2012, Pedoman Jilid 2”, Jakarta : Erlangga, Edisi Kedua.
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayas Somantri, Agus., 20015, Studi Tentang
Sipil “Analisis Harga Satuan Pekerjaan Perencanaan Waktu dan Biaya Proyek
(AHSP) Bidang Pekerjaan Umum” Penambahan Ruang Kelas di Politeknik
Nuridwi, Damar Buwono, Kartika Puspa Manufaktur pada PT. Haryang Kuning
Negara, Saifoe El Unas., 2008. “Analisis Tolangi, Martho F, J.P. Rantung, J.E.Ch. Langi,
Perbandingan Metode S.N.I. dan Software M. Sibi., 2012, Analisis Cash Flow
Ms. Project dalam Perhitungan Biaya Optimal pada Kontraktor Proyek
Pekerjaan Langit-langit untuk Konstruksi Pembangunan Perumahan.
Bangunan” (Studi Kasus Pembangunan
Gedung II dan Bangunan Penghubung
----, https://agunghartoyo.wordpress.com
----, http://documents.tips/documents/metode-
pelaksanaan-konstruksi.html