TINJAUAN PUSTAKA
Pada proses pelaksanaan proyek, selalu terkait dengan biaya, waktu dan
kualitas dari kontruksinya. Tahap awal dalam proyek kontruksi adalah tahap
sangat penting karena perencanaan kegiatan merupakan dasar untuk proyek bisa
berjalan dan agar proyek yang dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang
dipengaruhi oleh kegiatan sebelumnya yaitu mulai dari ide dan perencanaan yang
biaya proyek merupakan hal yang penting dalam proses pengelolaan biaya
Biaya dan waktu pelaksanaan proyek yang optimal penting untuk diketahui
dalam perencanaan proyek kontruksi. Hal yang harus dilakukan dalam optimasi
biaya dan waktu adalah membuat jaringan kerja proyek (network), mencari
kegiatan-kegiatan yang kritis dan menghitung durasi proyek. Metode yang dipakai
untuk mencari biaya dan waktu yang optimal adalah metode crash, dengan cara
yang terjadi karena percepatan. Cara ini dilakukan terus-menerus hingga jaringan
kerja yang ada jalur kritisnya mencapai kondisi jenuh, yang artinya pada lintasan
jalur kritis sudah tidak mungkin lagi dilakukan pengurangan waktu pelaksanaan
dilakukan dengan perencanaan yang tepat. Salah satu alternative yang dapat
(Fikri. M).
suatu perubahan yang memiliki manfaat dan nilai tambah (Ruslan, 2019). Suatu
proyek juga dapat disebut sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
penting menggunakan biaya dan sumber daya yang ada serta dilakukan dalam
jangka waktu tertentu. Kegiatan dalam suatu proyek harus diawali dengan
(Nurhayati, 2010). Proyek memiliki produk akhir (output) berupa jasa atau barang
tertentu/terbatas dengan biaya dan kualitas yang telah ditetapkan didalam surat
perjanjian atau kontrak kerja. Produk dari sebuah proyek harus memiliki nilai
teknis, nilai ekonomis, nilai sosial, manfaat (benefit) dan dampak (impact) yang
setara dengan atau lebih besar dari input proyek itu sendiri (Malik, 2010).
menghasilkan produk atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek melibatkan
beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama proyek
1. Jadwal
pengawasan pada kinerja suatu proyek. Dalam hal ini, jadwal mempunyai
2. Anggaran
dikatakan berhasil jika biaya yang dikeluarkan tidak melebihi atau sesuai
Hasil dari suatu proyek harus memiliki kriteria dan spesifikasi yang
maka tugas yang telah ditetapkan sudah terpenuhi juga. Hal ini sering
konstruksi merupakan suatu aktifitas yang dilakukan dalam jangka waktu dan
sumber daya tertentu yang memiliki tujuan untuk menghasilkan suatu produk
dan arsitektur. Proyek konstruksi tidak semata hanya membangun berupa fisik
dengan bangunan yang lain tentu memiliki perbedaan bentuk, hal ini dikarenakan
pada tahap awal perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek pasti memiliki
adalah dari segi panjang bangunan, tinggi bangunan, tempat dilakukannya suatu
proyek, bahan material pembentuk, waktu pelaksanaan, kisaran biaya, dan lain-
diatasi dengan melakukan manajemen yang baik, sehingga sumber daya tersebut
sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh
manajer proyek secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi dapat
industri lainnya (misal manufaktur). Salah satu cirinya adalah sifat unik dan
kebutuhan akan suatu teknik atau manajemen yang lebih fleksibel sehingga dapat
harus disesuaikan untuk membentuk manajemen baru yang sesuai dengan kondisi
rekayasa sipil, pencapaian sasaran itu saja tidak cukup karena banyak
sasaran penting lainnya yang juga harus dicapai. Sasaran ini dikenal sebagai
sasaran sekunder dan bersifat sebagai kendala (constrain). Pelaksanaan
berada pada posisi minimum. Aspek penting ini dapat dicapai melalui
b. Perencanaan (planning)
c. Pengorganisasian (organizing)
e. Pengarahan (directing)
f. Pengawasan (supervising)
g. Pengendalian (controlling)
h. Koordinasi (coordinating)
efektif. Ini dicapai dengan jalan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
1. Kegiatan Perencanaan
b. Perencanaan (planning)
c. Pengorganisasian (organizing)
2. Kegiatan Pelaksanaan
b. Pengarahan (directing)
3. Kegiatan Pengendalian
a. Pengawasan (supervising)
b. Pengendalian (controlling)
c. Koordinasi (coordinating)
paralel, dan jalur kritis. Jaringan kerja merupakan gambaran dari suatu aliran dan
urutan pada setiap kegiatan kerja sehingga setiap individu kerja proyek dapat
aktivitas yang kompleks. Kemudian ditemukan suatu metode jaringan kerja yang
suatu aktivitas akan dikerjakan dengan berbagai jenis teknologi dan metode
untuk memaparkan rencana aktivitas secara logis dan runtut sehingga dapat lebih
dahulu, aktivitas yang dapat ditunda, dan aktivitas mana yang peralatannya dapat
digunakan untuk aktivitas lain. Hal ini dapat menjadi acuan dalam melakukan
tahap, yaitu :
digambarkan. Pada tahap ini, faktor waktu dan sumber daya belum
satu sama lain. Bentuk logika ketergantungan dalam jaringan ini merupakan
2. Peninjauan unsur waktu. Dalam hal ini, waktu untuk menyelesaikan suatu
Kemudian dihitung waktu terjadinya tiap kejadian (event) dari awal sampai
akhir proyek sesuai dengan Network yang telah dibuat. Dalam analisa ini,
dapat dilihat satu atau lebih lintasan dari kegiatan-kegiatan pada jaringan
jangka waktunya lebih pendek. Lintasan yang tidak kritis ini mempunyai
Dalam jaringan kerja, terdapat beberapa simbol dan notasi yang dilakukan
untuk arah aktivitas digambarkan dengan arah anak panah. Hal ini dapat
2. Node
peristiwa atau event dapat diartikan sebagai pangkat atau pertemuan dari satu
Gambar : Node
aktivitas kerja. Perbedaan dari dummy dan aktivitas biasa adalah aktivitas
dummy tidak menghabiskan waktu dan sumber daya, sehingga waktu dan
Gambar : Dummy
Anak panah ini memiliki fungsi untuk menunjukan aktivitas proyek yang
lebih detail.
3. Dapat mengetahui mana aktivitas yang dapat ditunda atau yang harus segera
dikerjakan.
5. Dapat membantu dalam mencapai hasil yang efisien dari segi biaya dan
sumber daya.
6. Membantu menganalisis setiap aktivitas proyek sehingga dapat mengetahui
Dalam membuat diagram kerja, suatu proyek selalu memiliki titik awal dan
titik akhir pada setiap peristiwa, yang memiliki maksud bahwa suatu proyek
memiliki waktu mulai dan waktu akhir dari aktivitas proyek. Untuk bisa
(Heizer and Render, 2011), hubungan antar simbol dan aktivitas tersebut adalah:
A A A
Aktivitas C
B selesai.
A C
B D
Aktivitas D
B D
A B D
pengikut
ahli matematika pada tahun 1957. Pada saat itu, metode ini berguna untuk
kompleks pada konstruksi, pemeliharaan, dan desain engineering. CPM pada saat
jalur kritis dari berbagai aktivitas proyek. Menurut Levin, CPM merupakan cara
Heizer dan Render, metode CPM adalah suatu rangkaian aktivitas pada sebuah
proyek yang menunjukan keterkaitan antara aktivitas satu dengan aktivitas lain.
hubungan antara sumber dayanya dianggap telah ditentukan secara pasti (Heizer
CPM, terdapat beberapa istilah yang ditemui, diantaranya adalah (soeharto, 1999):
b. Eaeliest Activity Start Time (ES), yang menyatakan awal dari suatu aktivitas
proyek.
c. Ealist Activity Finish Time (EF), yang menyatakan awal selesainya suatu
d. Latest Activity Start Time (LS), yang menyatakan kejadian paling lambat
atau paling akhir dari suatu aktivitas proyek yang telah dimulai.
e. Latest Activity Finish Time (LF) adalah kejadian paling akhir dari suatu
aktivitas proyek.
f. Slack Time merupakan waktu senggang dari suatu aktivitas proyek sehingga
proyek.
Adapun node yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas pada metode
Nama kegiatan
atau simbol
A Earliest Finish
ES EF
Earliest Start
LS LF Latest Finish
2
Latest Start
Lamanya Kegiatan
Gambar : Node dalam CPM
suatu aktivitas kerja yang memiliki hubungan satu sama lain. Jalur kritis adalah
lintasan yang memiliki jumlah waktu terlama jika dibandingkan dengan jalur lain
(Nurwahidin, 2016). Sedangkan menurut (Heizer and Render, 2009), jalur kritis
adalah susunan bermacam-macam aktivitas pada sebuah proyek yang tidak bisa
ditunda pelaksanannya serta saling menunjukan hubungan satu sama lain. Fungsi
dari jalur kritis adalah untuk mengetahui aktivitas yang memiliki pengaruh apabila
banyak jalur kritis, maka semakin banyak aktivitas yang harus dipantau. Waktu
terlama dari aktivitas pada suatu proyek tersebut dijadikan patokan dalam
pass dan backward pass. Perhitungan itu dilakukan untuk menentukan nilai yang
Forward Pass merupakan cara yang dilakukan dalam menentukan jalur kritis
dimulai dari titik awal pada suatu diagram jaringan kerja proyek, Forward
Pass menggunakan Earliest Start (ES) dan Earliest Finish (EF). Rumus dari
ES adalah:
EF = ES + Duration………….(2)
Backward Pass merupakan cara untuk menentukan jalur kritis dimulai dari
titik akhir pada suatu diagram kerja proyek. Backward Pass menggunakan
Latest Start (LS) dan Latest Finish (LF) dalam perhitungannya. Rumus dari
LS adalah:
LS = LF – Duration………….(3)
dipercepat penyelesaiannya.
d. Time Slack atau waktu senggang yang terdapat pada aktivitas non jalur kritis,
biaya, dan peralatan menuju aktivitas pada jalur kritis agar tepat dan efisien.
Total Slack atau time slack merupakan total waktu yang diperbolehkan
dalam melakukan penundaan pada suatu aktivitas proyek. Rumus dari Total Slack
adalah:
Suatu aktivitas yang memiliki total slack sebesar nol, bisa dikatakan bahwa
aktivitas tersebut merupakan aktivitas kritis atau berada pada jalur kritis. Jalur
kritis hanya melewati aktivitas kritis yaitu diawali dari aktivitas kritis awal sampai
aktivitas kritis akhir proyek. Jalur yang tidak kritis dapat disesuaikan atau diganti
sampai sejauh nilai total slack tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek.
Suatu proyek yang memiliki kondisi dimana sebuah aktivitas yang dapat
seperti ini adalah saat melakukan pengecoran beton untuk bagian penyusun suatu
bangunan. Namun, terdapat juga aktivitas non-splitable, yaitu suatu aktivitas pada
2017).
Gambar : Kegiatan Splitable
sebagai berikut:
2 1 4
A B C
Star Finis
t h
6 3 3
D E F
proyek. Program ini dapat membantu pimpinan proyek agar mudah dalam
menentukan jadwal suatu pelaksanaan proyek secara detail dan jelas dalam sebuah
ditunjang dengan informasi alokasi waktu yang dibutuhkan untuk tiap proses,
d. Penyusunan jadwal produksi yang tepat akan lebih mudah dihasilkan dalam
1. Task
Task adalah salah satu bentuk lembar kerja dalam Microsoft Project yang
2. Duration
suatu pekerjaan.
3. Stars
Pada program Microsoft Project tanggal akhir pekerjaan disebut finish, yang
akan diisi secara otomatis dari perhitungan tanggal mulai (stars) ditambah
5. Predecessor
a. FS (Finish to Start)
Suatu pekerjaan baru boleh dimulai (B) jika pekerjaan yang lain (A)
selesai.
b. FF (Finish to Finish)
c. SS (Start to Start)
Suatu pekerjaan (A) harus dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain (B).
Gambar : SS (Start to Start)
d. SF (Start to Finish)
Suatu pekerjaan (B) baru boleh diakhiri jika pekerjaan lain (A) dimulai.
6. Resources
Sumber daya, baik sumber daya manusia maupun material dalam Microsoft
7. Baseline
Baseline adalah suatu rencana baik jadwal maupun biaya yang telah disetujui
dan ditetapkan.
8. Gantt Chart
Gantt Chart merupakan salah satu bentuk tampilan dari Microsoft Project
9. Tracking
penyebab seorang pelaksana untuk mereduksi durasi sebuah proyek. Salah satu
alasannya adalah target pelaksanaan durasi kerja proyek. Sebagai contoh, seorang
gedung dalam 6 bulan, tetapi pada kenyataannya gedung tersebut dapat dibangun
yang harus dilalui sebuah proyek. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengurangan
durasi proyek agar kepala daerah tersebut dapat memenuhi janjinya. Selain dari
penyebab tersebut, terdapat alasan lain yaitu adanya persaingan kerja yang tinggi,
pemberian reward bagi pelaksana yang mampu menyelesaikan proyek lebih cepat
penyelesaian proyek yang dilakukan secara sengaja, tersusun, dan bersifat logis
melakukan Crashing, pihak pelaksana proyek tentu akan mengalami kondisi Time
Cost Trade off atau pengurangan durasi kerja dengan penambahan biaya yang
kritis. Jalur kritis memiliki pengaruh besar terhadap keterlambatan proyek karena
tidak ada kelonggaran durasi pada jalur tersebut (Kuhl, 2008). Terdapat beberapa
metode yang digunakan dalam melakukan metode crashing, yaitu (Mora, 2001):
1. Metode Lembur atau Overtime
oleh karyawan didasari oleh intruksi dari atasan. Waktu ini merupakan waktu
tambahan dari jam kerja normal yaitu proyek yang memiliki durasi lebih dari
7 jam dalam sehari untuk 6 hari kerja atau 8 jam sehari untuk 5 hari kerja
Jam kerja tambahan atau waktu lembur merupakan usaha dari pelaksana
proyek dengan cara menambah durasi kerja per hari tanpa memperbanyak
jumlah pekerja. Hal ini dilakukan untuk menambah tingkat produktivitas per
hari sehingga aktivitas dalam proyek akan lebih cepat diselesaikan. Aspek
penting yang perlu diperhatikan oleh pihak pelaksana proyek adalah semakin
bertambahnya jumlah jam kerja pada seorang tenaga kerja maka prestasi kerja
yang dihasilkan juga semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena tenaga
kerja tersebut merasa kurang stamina atau lelah, sehingga terdapat tabel
berikut:
Tabel. Indeks Produktivitas Kerja
0,1 90
1 Jam
0,2 80
2 Jam
0,3 70
3 Jam
0,4 60
4 Jam
sebesar 0,1. Dengan indeks produktivitas sebesar 0,1 akan mendapat prestasi
kerja sebesar 90%, begitu juga dengan jam kerja lembur yang lain. Tabel di
semakin besar.
2. Metode Shift
aktivitas kerja dapat segera selesai. Metode ini dilakukan oleh pihak
kerja ini dimaksudkan apabila tersedia ruang kerja yang cukup luas. Hal ini
sehingga perlu diimbangi dengan pengawasan agar ruang kerja tidak menjadi
yang berhubungan dengan waktu dan biaya pada suatu aktivitas. Istilah
siatuasi normal.
rasio perbandingan output dan input, yaitu sebagai rasio antara hasil
selama proyek yang terkait dengan biaya tenaga kerja, peralatan, dan
produktivitas adalah:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Produktivitas Harian = 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 .........(6)
ini, pihak pelaksana berhak memilih metode apa yang akan dipilih.
adalah:
Dimana :
Dimana :
PH = Produktivitas Harian
Dimana :
PH = Produktivitas Harian
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 = … … … . . (10)
𝑃𝐻 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ
proyek. Bagi biaya tenaga kerja, akan terjadi penambahan pada biayanya
berikut :
Dimana :
Dimana :
CC = Crash Cost
Persamaan diatas berlaku juga untuk shift kedua, shift ketiga, dan
menghitung nilai crash cost pada metode shift, yaitu dengan cara :
....(15)
….(16)
Duration) …..(17)
aktivitas kritis mana yang dapat dipercepat. Rumus cost slope atau
Pada Time Cost Trade Off dalam metode Crashing ini juga
1. Biaya Langsung
Biaya langsung merupakan pengeluaran biaya untuk kebutuhan
langsung adalah :
3. Total Biaya
Total Biaya adalah total dari biaya langsung dan biaya tak
menghitung Crashing.
tersebut.
Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input, atau rasio
antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Dalam proyek
kontruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses kontruksi,
dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material, uang, metoda dan alat.
sumber daya. Penggunaan material dalam proses kontruksi secara efektif sangat
material dapat dilakukan pada tahap penyediaan, handling dan processing selama
waktu kontruksi. Pemilihan alat yang tepat akan mempengaruhi kecepatan proses
maupun vertical.
Pekerja adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah dikelola. Upah
pekerja karena tidak ada satupun pekerja yang sama karakteristiknya. Biaya untuk
pekerja merupakan fungsi dari waktu dan metoda kontruksi yang digunakan.
(Ervianto, 2005).
Dalam suatu proyek kontruksi salah satu hal yang menjadi faktor penentu
secara luas didefinisikan sebagai output perhari tenaga kerja, sehingga dapat
V
𝑃 = T x n ……(22)
Dimana :
V = Kuantitas pekerjaan
T = Durasi Pekerjaan
antara hasilhasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipengaruhi
atau perbandingan jumlah produksi (output) dengan sumber daya yang digunakan
faktor tersebut antara lain. Menurut Kaming dalam Wulfram I Ervianto (2005)
1. Kuantitas atau jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam suatu proyek.
tenaga kerja.
tersebut.
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini :