Anda di halaman 1dari 23

TUGAS STUDIO PERANCANCANGAN II

OLEH:
HASWINDA 03120190118
JUMARNI 03120190138
RANTI NUR AMALIAH ABBAS 03120190139
NURFITRIA 03120190142
AMALIA NUR ANNISA 03120190113
IRINE MUTIARA SYARIF 03120190117

DOSEN PENGAMPU
Ir. SURIATI ABD. MUIN, ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONSIA
MAKASSAR
2022

0
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi dewasa ini berkembang dengan pesatnya seiring
dengan perkembangan teknologi informasi. Hal ini turut berpengaruh terhadap
perkembangan manajemen rekayasa konstruksi dimana banyak program aplikasi
komputer yang ditawarkan untuk membantu para manajemen rekayasa
konstruksi dalam mengolah data perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan
proyek konstruksi. Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi membutuhkan
suatu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian yang baik, dimana
kondisinya dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: sumber daya yang
baik kualitas maupun kuantitasnya, ketersediaan material, kondisi alam, letak
geografis dan faktor- faktor lainnya.
Suatu kegiatan pengawasan proyek supaya proyek bisa berjalan dengan
lancar dan mendapatkan mutu yang baik, penggunaan biaya dan waktu serta
evaluasi atau pengambilan langkah-langkah yang diperlukan pada saat
pelaksanaan, agar proyek dapat selesai sesuai dengan yang direncanakan.
Salah satu bentuk perwujudan korelasi positif infrastruktur vital tersebut
adalah dilaksanakannya pembangunan dan pemeliharaan jalan serta jembatan
yang merupakan tugas penting pemerintah. Paket pembangunan jalan di daerah
Bulukumba Tahap 1 merupakan bagian dari pelaksanaan jalan yang
pendanaannya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun
anggaran 2016.
Untuk dapat melaksanakan suatu paket pembangunan seperti pada Proyek
Pembangunan Jalan di daerah Bulukumba Tahap 1 ini diperlukan manajamen
proyek. Definisi dari manajemen proyek ini sendiri adalah sebuah disiplin
keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, pengendalian
untuk mencapai tujuan-tujuan proyek. Sedangkan definisi daripada proyek

1
adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal
pekerjaannya dan waktu selesainya, untuk mencapai tujuan dan hasil yang
spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan
yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Tantangan utama sebuah
proyek.

1.2 Perumusan Masalah


Yang menjadi perumusan masalah adalah:
1. Bagaimana membuat perencanaan dan pengendalian jadwal pekerjaan pada
proyek Jalan Kabupaten Sinjai-Kajang dengan menggunakan program
Microsoft Project 2010 ?

1.3 Tujuan penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan Program Microsoft Project 2010 untuk merencanakan jadwal
waktu pelaksanaan kegiatan pekerjaan pada proyek jalan Kabupaten Sinjai
sehingga diperoleh durasi atau waktu pekerjaan proyek yang efektif dan
efisien.

1.4 Manfaat penelitian


1. Dapat memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi dalam pengolahan suatu proyek.
2. Dapat dijadikan literatur maupun referensi dalam penerapan manajemen suatu
proyek dengan menggunakan Program Microsoft Project 2010
3. Dapat memberi manfaat sebagai bahan pertimbangan bagi praktisi di masa
mendatang sehingga tidak terjadi lagi keterlambatan dalam pelaksanaan proyek
konstruksi
4. Dapat memberi manfaat bagi para pembaca dalam menambah wawasan dan
pengetahuan dalam melakukan reschedulling.
5. Dapat memberi manfaat bagi para peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi
lebih lanjut.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Dalam melaksanakan suatu rangkaian pekerjaan dalam proyek


konstruksi tentunya hal yang sangat diharapkan dari semua manajemen
perusahaan adalah agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan
efisien sehingga nantinya pelaksana dapat mengetahui waktu yang tepat
untuk memulai maupun mengakhirinya. Menurut Siswanto (2007), dalam
manajemen proyek penentuan waktu penyelesaian kegiatan ini merupakan
salah satu kegiatan awal yang sangat penting dalam proses perencanaan
karena penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar bagi perencanaan yang
lain, yaitu :
1. Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan
sumber daya manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang
lain.
2. Proses pengendalian (controlling).
Menurut Soeharto (1999), manajemen proyek adalah merencanakan,
membuat organisasi, memimpin serta mengandalikan sumber daya perusahaan
untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh lagi
untuk manajemen proyek dengan menggunakan pendekatan sistem dan hierarki
(arus kegiatan) vertikal dan horizontal.
Menurut Abrar Husen (2013), manajemen kontruksi adalah ilmu
pengetahuan yang memerlukan aspek manajemen yang memiliki kinerja,
ketelitian, ketepatan dan keamanan yang tinggi agar memperoleh hasil yang
optimal. Agar dapat mengelola suatu kegiatan yang mempunyai skala tersendiri
dan mampu menguasai prinsip dasar manajemen. Dan bertujuan untuk mencapai
sasaran yang dicapai dalam waktu, optimasi biaya, mutu serta keselamatan kerja.
Manajemen Proyek mempunyai beberapa unsur-unsur sebagai berikut :
1) Perencanaan (Planning)

3
Pada kegiatan ini harus dilakukan dengan cermat, lengkap, terpadu dan
tingkat kesalahan minimal. Perencanaan harus selalu disempurnakan
dengan cara iteratif agar perubahan dan perkembangan yang terjadi
untuk proses selanjutnya.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pada kegiatan ini harus dilakukan indentifikasi dan pengelompokan
jenis pekerjaan agar ada yang bertanggung jawab.
3) Pelaksanaan (Actuating)
Untuk kegiatan ini harus ditetapkan dengan implementasi dan
perencanaan yang telah ditetapkan
4) Pengendalian (Controlling)
Melakukan pengawasan terhadap tahapan ini agar untuk memastikan
bahwa progam atau dan aturan kerja dapat hasil yang memuaskan.

Fungsi utama dalam pengendalian adalah untuk memantau dan


mengkaji (bila perlu mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan ini
terbimbing ke arah tujuan yang ditetapkan. Pengendalian memantau apakah hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai patokan yang telah digariskan dan untuk
memastikan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien (Izzah, 2017).

Manajemen proyek meliputi tiga fase, menurut Heizer dan Render (2005),

yaitu:

1. Perencanaan, fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan


proyek, dan organisasi timnya.
2. Penjadwalan, fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan untuk
kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu
dengan yang lainnya.
3. Pengendalian, perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan
anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan
menggeser atau mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi
kebutuhan waktu dan biaya.

4
Dari beberapa point menurut para ahli di atas dapat dilihat bahwa
penentuan waktu penyelesaian kegiatan merupakan kegiatan awal yang
sangat penting sehingga diharapkan dapat berjalan lancar sesuai dengan
rencana awal, namun apabila dalam pelaksanaan nantinya di lapangan
ditemui kendala yang berdampak pada tertundanya durasi pengerjaan maka
hal tersebut harus segera diatasi dengan memilih solusi yang tepat.

2.2 Microsoft Project


Microsoft project merupakan suatu aplikasi populer yang
digunakan untuk mengelola proyek, digunakan untuk melakukan
perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data dari suatu
proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan lembar kerja serta
cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini sangat mendukung
proses administrasi sebuah proyek.
Microsoft project merupakan software yang dapat digunakan untuk
membuat rancangan proyek serta melakukan manajemen dalam proyek
tersebut. kelengkapan fasilitas dan kemampuannya yang luar biasa
dalam pengolah data- data proyek menjadikan software ini paling banyak
dipakai oleh operator komputer ini karena keberadaannya benar-benar
mampu membantu dan memudahkan pemakai dalam menyelesaikan
pekerjaan, terutama pekerjaan yang berhubungan dengan data data
proyek. (Setiawan, 2009).
Keuntungan Microsoft Project
 Dapat melakukan penjadwalan produksi secara efektif dan efisien,
karena ditunjang dengan informasi alokasi waktu yang dibutuhkan
untuk tiap proses, serta kebutuhan sumber daya untuk setiap proses
sepanjang waktu.
 Dapat diperoleh secara langsung informasi aliran biaya selama periode.
 Mudah dilakukan modifikasi, jika ingin dilakukan rescheduling.
 Penyusunan jadwal produksi yang tepat akan lebih mudah dihasilkan
dalam waktu yang cepat.

5
Dengan organisasi dan kepemimpinan yang handal serta motivasi bekerja yang
tinggi. Tanpa disertai dengan pengawasan dan pengendalian, maka mustahil
proyek dapat berjalan dengan baik.
Tujuan pengendalian adalah memantau, mengkaji, mengadakan koreksi, dan
membimbing agar yang telah ditetapkan bisa terlaksana sesuai dengan
perencanaan. Pelaksanaan proyek berlangsung dengan sangat cepat sehingga bila
tidak dilakukan pengawasan dan pengendalian yang cukup akan mengakibatkan
terjadinya penyim- pangan yang sulit untuk diperbaiki.

2.3 Penggunaan Microsoft Project 2010


Dalam sebuah proyek banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan dengan
cermat, tepat, dan benar. Untuk itu maka sebuah perangkat lunak dapat
dipergunakan untuk membantu manajer proyek. Microsoft Project yang biasa
disingkat MS Project merupakan salah satu program yang mampu mengelola data
proyek. Microsoft Project 2010 merupakan bagian dari Microsoft Office
Professional 2010 yang dapat terintegrasi dengan mudah pada program Microsoft
Excel maupun Visio. Adapun manfaat dari MS Project 2010 adalah :
 Menyimpan detail mengenai proyek di dalam database-nya yang meliputi
detail tugas-tugas beserta hubungannya satu dengan yang lain, sumber daya
yang dipakai, biaya, jalur kritis, dan lain-lain.
 Menggunakan informasi tersebut untuk menghitung dan memelihara jadwal,
biaya dan elemen-elemen lain termasuk juga menciptakan suatu rencana
proyek.
 Melakukan pelacakan selama proyek berjalan untuk menentukan apakah
proyek akan dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai anggaran yang
direncanakan atau tidak.

2.4 Metode Penjadwalan Proyek


Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan
proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang
dibutuhkan oleh setiap aktivitas. Penjadwalan proyek merupakan salah satu
elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal

6
rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga
kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk
menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan
hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau
scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia melaksanakan masing –
masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hinggah tercapai
hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang ada.
Penjadwalan proyek meliputi urutan dan membagi waktu untuk seluruh
kegiatan proyek. Pendekatan yang dapat digunakan diantaranya adalah Diagram
Gantt. Penjadwalan proyek membantu dalam :
1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek.
2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
4. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan
cara hal-hal kritis pada proyek.
Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti
perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring serta
updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis
agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan
tujuan proyek. Berikut ini adalah sumber daya proyek yang yang berkaitan dengan
penjadwalan proyek :
1. Sumber daya manusia ini biasanya diklasifikasikan berdasarkan keahliannya
terkait dengan proyek. Contohnya, programmer, engineer mesin, tukang les,
pengawas, derektur pemasaran dll.
2. Material Proyek mencakup spektrum luas : misalnya bahan-bahan kimia untuk
proyek ilmiah, pondasi untuk proyek konstruksi. survei data untuk pemasaran,
dll.
3. Peralatan, yang biasanya digunakan untuk menunjukan tipe, ukuran dan
jumlahnya, dalam beberapa kasus, peralatan dapat ditukar tempatkan untuk
perbaikan jadwal, tetapi tidak selalu. Peralatan sering dianggap sebagai

7
pembatas. Kesalahan yang paling sering adalah asumsi adanya sumber daya
berlebi dalam proyek.
4. Modal Kerja, dalam stuasi proyek tertentu seperti kontruksi, modal kerja di
perlukan sebagai sumber daya karena jumlahnya yang terbatas. Jika modal
kerja udah tersedia, menejer proyek dapat bekerja pada beberapa pekerjaan
secara bersamaan.
Berkaitan dengan faktor ketersediaan sumber daya, hal lain yang perlu di
perhatikan adalah fluktuasi penggunaan tenaga kerja dan peralatan, untuk
menghindari kebutuhan yang naik dan turun secara tajam, adalah dengan
mengadakan pemerataan sumber daya. Dalam penerapannya, metode penjadwalan
recources dapat dikukan melalui metode Trial and Error dan komputerisasi
(Tjolia, 1990).

Menurut Husen (2011) ada beberapa metode penjadwalan proyek yang


digunakan untuk mengelola waktu dan sumber daya proyek. Masing-masing
metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan penggunaan
metode- metode tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai
terhadap kinerja penjadwalan. Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap kinerja
biaya, sekaligus kinerja proyek secara keseluruhan. Oleh karena itu, variabel-
variabel yang mempengaruhinya juga harus dimonitor, misalnya mutu,
keselamatan kerja, ketersediaan peralatan dan material, serta stakeholder proyek
yang terlibat. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula, maka
dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap pada kondisi yang
diinginkan.

Berikut beberapa metode penjadwalan proyek :


1. Bagan Balok atau Barchart

Menurut Husen (2011) barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Taylor
dalm bentuk bagan balok, dengan panjang balok sebagai representasi dari durasi
setiap kegiatan. Format bagan baloknya informatif, mudah dibaca dan efektif
untuk komunikasi serta dapat dibuat dengan mudah dan sederhana.
Penggunaan barchart bertujuan untuk mengidentifikasi unsur waktu dan

8
urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, terdiri dari waktu mulai, waktu
selesai dan pada saat pelaporan. Penggambaran barchart terdiri dari kolom dan
baris. Pada kolom tersusun urutan kegiatan yang disusun secara berurutan,
sedangkan baris menunjukkan periode waktu yang dapat berupa hari, minggu,
dan bulan. Penggambaran bar (batang) pada setiap baris kegiatan akan
menunjukkan waktu mulai dan waktu selesainya kegiatan.
Masing-masing garis menunjukkan awal sampai dengan akhir waktu
penyeleseian suatu pekerjaan dari serangkaian pekerjaan yang ada di suatu
proyek. Karena pembuatan dan penampilan informasinya sederhana dan hanya
menyampaikan dimensi waktu dari masing-masing kegiatannya, maka bar chart
lebih tepat menjadi alat komunikasi untuk melukiskan kemajuan pelaksanaan
proyek kepada manajemen senior.
2. Kurva S
Pada proyek yang tidak banyak kegiatannya, metode bar chart sering
digunakan. Penggunaannnya digabungkan dengan kurva S sebagai pemantauan
biaya. Disebut kurva S karena bentuknya yang menyerupai huruf S. hal tersebut
terjadi karena pada awal proyek (kegiatan persiapan) besarnya kegiatan yang
dikeluarkan per satuan waktu cenderung rendah, kemudian meningkat cepat pada
pertengahan proyek (kegiatan konstruksi), dan menurun rendah kembali pada
akhir proyek (penyelesaian akhir).
Kurva S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot %)
kumulatif terhadap sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horizontal.
Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang yang tidak
dikerluarkan oleh proyek. Pembandingan kurva S rencana dengan kurva
pelaksanaan memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek
apakah sesuai, lambat, ataupun dapat lebih dari yang direncanakan. Bobot
kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai untuk
mengetahui kemajuan proyek tersebut.
Keunggulan penggunaan bar chart pada system penjadwalan adalah
mudahnya dibaca dan dimengerti oleh seluruh level baik pelaksana sampai
manajer kerena bentuk grafisnya yang sangat sederhana. Pada awal proyek di

9
mana banyak terjadi perubahanperubahan rencana, bar chart sangat cocok
digunakan karena pada proses pembuatannya sangat mungkin dilakukan revisi
berkali-kali.

2.5 Jenis Hubungan Antar Pekerjaan


Hubungan antar pekerjaan dalam sebuah proyek tidak semua sama. Ada
pekerjaan yang dikerjakan sebelum pekerjaan lain selesai. Ada juga pekerjaan
yang mulainya harus bersamaan atu selesainya harus bersamaan.
Hubungan ketergantungan antar pekerjaan dibedakan dalam beberapa macam :

1. Finish to Start (FS)


Hubungan ketergantungan dimana suatu pekerjaan boleh dilaksanakan setelah
pekerjaan lain selesai.

Gambar 2.1 Finish to Star (FS)


2. Finish to Finish (FF)
Suatu hubungan ketergantungan dimana suatu pekerjaan harus selesai
bersamaan dengan pekerjaan lain.

Gambar 2.2 Finish to Finish (FF)

3. Start to Start (SS)


Suatu hubungan ketergantungan dimana suatu pekerjaan harus dimulai

10
bersamaan dengan pekerjaan lain.

Gambar 2.3 Start to Start (SS)

4. Start to Finish (SF)


Suatu hubungan ketergantungan dimana suatu pekerjaan baru boleh selesai
setelah pekerjaan lain mulai dikerjakan.

Gambar 2.4 Start to Finish (SF)

2.6 Hubungan Lag Time dan Lead Time

1. Lag Time merupakan tenggang waktu antara selesainya suatu pekerjaan dengan
dimulainya pekerjaan lain. Simbol : (+) atau %
Contoh : Predesessor : 2FS + 2d, artinya pekerjaan pengecatan bisa
dilaksanakan 2 hari setelah pekerjaan plesteran selesai.

Gambar 2.5 Lag Time


3. Lead Time merupakan penumpukan waktu antara selesainya suatu pekerjaan

11
dengan dimulainya pekerjaan lain. Simbol : (-) atau %
Contoh : 2FS-2d, artinya pekerjaan plesteran harus dimulai 2 hari sebelum
pemasangan genting selesai.

Gambar 2.5 Lead Time

12
BAB III

URAIAN PEKERJAAN

3.1 Data proyek


1. Nama Proyek : Pembangunan jalan ruas kab. Sinjai-Kajang
2. Lokasi : Jln. Ruas Kab. Sinjai-Kajang

3.2 Jenis Pekerjaan dan Durasi


Dari data proyek untuk pekerjaan Office yang ada, berikut adalah jenis
pekerjaan struktur dan lama waktu penyelesaian masing-masing aktivitas
yang terjadi pada proyek tersebut di atas, berdasarkan data perencanaan
dari pelaksana proyek yakni selama 170 hari kerja.

3.4 Prosedur Menjalankan Microsoft Project 2010


1. Buka Ms-Project 2019
2. Untuk membuat Proyek Baru pilih Blank Project

Gambar 3.1 Blank Project


3. Untuk membuat Gantt Table
Pilih menu task kemudian klik gantt chart. Isikan pendefinisan pekerjaan
dari work breakdown structure (WBS) yang telah disusun

13
Gambar 3.2 Gantt Tabel

a. Mengisikan task name dengan nama pekerjaan

b. Mengisikan duration dengan lama pekerjaan (hari)

c. Mengisikan start dengan tanggal mulai proyek

d. Mengisikan finish dengan tanggal selesai proyek

e. Mengisikan predecessor dengan menuliskan pekerjaan mana yang akan

dikerjakan terlebih dahulu

f. Mengisikan resource name untuk nama anggota tim yang bertugas

mengerjakan proyek

g. Mengisikan Task mode untuk memilih apakah penjadwalan proyek akan

dijalankan secara manual atau otomatis

h. WBS untuk pengkodean urutan pekerjaan

i. Indikator untuk urutan penomeran

4. Untuk Menentukan Waktu Kerja

Untuk menentukan jam kerja, pilih menu gantt chart format kemudian pilih

change working time. Melalui menu ini bisa digunakan lama jam kerja dalam

sehari, dan waktu libur.


14
Gambar 3.3 Waktu Kerja

5. Untuk Membuat Resource Sheet

Pilih menu task kemudian pilih Resource Sheet pada toolbar view. Isikan data

nama anggot tim, jenisnya (pekerja, biaya atau material). Kemudian masukkan

upah/gaji dari masing-masing anggota, upah lembur dan kapan upah tersebut

akan dibayarkan.

Gambar 3.4 Resource Sheet

15
a. Indicator untuk urutan penomeran

b. Resource name untuk memasukkan nama anggota tim

c. Type untuk mendefinisikan apakah tipe work (pekerjaan), material (alat

dan bahan yang digunakan untuk proyek ) dan cost (biaya)

d. Material untuk pendefinisian alat dan bahan yang digunakan dalam

proyek e. Initial untuk memudahkan inisialisasi nama pekerja dalam tim

f. Group untuk penempatan anggota tim masuk ke divisi tertentu

g. Max digunakan untuk mengetahui capaian pekerjaan anggota

h. Std. Rate digunakan untuk memasukkan upah atau gaji anggota tim

i. Ovt. Rate digunakan untuk memasukkan upah atau gaji lembur

j. Cost digunakan untuk mengetahui total upah yang akan diterima pekerja

k. Accure digunakan untuk waktu pemberian upah

l. Base digunakan untuk jenis waktu bekerja standart 8 jam/hari atau shift

6. Untuk Membuat Network Diagram

Gambar 3.5 Network Diagram

Pilih menu network diagram untuk mengetahui alur jalannya proyek dan

lintasan kritis. Network diagram terdapat 2 bentuk visual yang berupa rincian

task dan collaps block yang menampilkan kotak ID tugas.


16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga

REKAPITULASI
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Nama Paket : Pembangunan Jalan Ruas Sinjai - Kajang
Kab / Kodya : Kabupaten Sinjai

Jumlah Harga
No. Divisi Uraia Pekerjaan
n (Rupiah)
1 Umum 43.415.000,00
2 Drainase 176.650.844,96
3 Pekerjaan Tanah 58.870.500,87
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 169.000.804,90
5 Pekerasan Berbutir 458.523.829,00
6 Perkerasan Aspal 1.906.144.568,68
7 Struktur 407.389.197,18
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 36.323.349,16
(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 3.256.318.094,75
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) 325.631.809,47
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 3.581.949.904,22
(D) DI BULATKAN 3.581.949.000,00
Terbilang : TIGA MILYAR LIMA RATUS DELAPAN PULUH SATU JUTA SEMBILAN RATUS EMPAT PULUH SEMBILAN RIBU
RUPIAH

Tabel 4.1 Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

17
Nama Paket : Pembangunan Jalan Ruas Sinjai - Kajang

Kab / Kodya : Kabupaten Sinjai

Tabel 4.2 Daftar Kuantitas dan Harga


No. Mata Urai Satuan Perkiraan Harga Jumlah
Pembayaran an Kuantitas Satuan Harga-Harga
(Rupiah) (Rupiah)
a b c d e f = (d x e)

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi LS 1,00 19.465.000,00 19.465.000,00
1,8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1,00 8.250.000,00 8.250.000,00
1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup LS 1,00 15.700.000,00 15.700.000,00

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 43.415.000,00

DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M
3 400,94 26.546,93 10.643.726,11
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M
3 215,87 769.014,31 166.007.118,84

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 176.650.844,96

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


3.1.(1) Galian Biasa M
3 508,80 90.513,21 46.053.121,25
3.2.(1) Timbunan Biasa dari galian M
3 318,00 13.486,41 4.288.678,38
3.3 Penyiapan Badan Jalan M
2 5.300,00 1.609,19 8.528.701,24

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 58.870.500,87

DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN


4.2.2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B M
3 508,80 332.155,67 169.000.804,90

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 4 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 169.000.804,90

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M
3 954,00 480.632,94 458.523.829,00

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 5 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 458.523.829,00

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


6.1 (1)(a) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Liter 5.088,00 14.133,35 71.910.480,63
6.1 (2)(a) Lapis Perekat - Aspal Cair Liter 954,00 14.657,25 13.983.016,50
6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton 585,12 1.262.286,65 738.589.163,53
6.3(6a) Laston Lapis Antara (AC-BC) Ton 877,68 1.219.357,63 1.070.205.808,02
6.3.(9) Bahan anti pengelupasan Kg 254,58 45.000,00 11.456.100,00

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 6 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 1.906.144.568,68

DIVISI 7. STRUKTUR
7.9 Pasangan Batu M
3 535,00 761.475,13 407.389.197,18

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 407.389.197,18

DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


8.4.(1) Marka Jalan Termoplastik M
2 311,64 116.555,48 36.323.349,16

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 8 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 36.323.349,16

18
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN 170 HARI KALENDER
Pembangunan Jalan Ruas Sinjai - Kajang Kab. Sinjai

Tabel 4.3 Jadwal Waktu Pelaksanaan 170 Hari Kalender


JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO Uraian Kegiatan Keterangan
Bobot B U L A N / M I N G G U KE

(%) I II III IV V VI

1 Umum 1,33 0,44 0,44 0,44 100

2 Drainase 5,42 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54

3 Pekerjaan Tanah 1,81 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36

4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 5,19 0,86 0,86 0,86 0,86 0,86 0,86

5 Perkerasan Berbutir 14,08 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76

6 Perkerasan Aspal 58,54 6,50 6,50 6,50 6,50 6,50 6,50 6,50 6,50 6,50

7 Struktur 12,51 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83

8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 1,12 0,28 0,28 0,28 0,28 0

Jumlah 100,00 0,44 0,54 0,54 0,90 1,74 2,60 4,36 4,36 10,51 10,51 10,51 9,10 9,10 9,10 7,34 7,34 7,34 0,83 1,11 0,28 0,72 0,72

Komulatif Kemajuan Mingguan % 0,44 0,99 1,53 2,43 4,17 6,77 11,14 15,50 26,01 36,51 47,02 56,12 65,21 74,31 81,65 88,99 96,33 97,16 98,27 98,55 99,28 100,00

Kemajuan Bobot %

Komulatif / Kemajuan %

19
20
Berdasarkan Hasil perhitungan microsoft project didapatkan estimasi hari
atau waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan jalan Sinjai-Kajang selama 170 hari.
tampilan microsoft project di atas dapat membantu melakukan pencatatan dan
pemantauan terhadap penggunaan sumber daya, baik yang berupa sumber daya
manusia maupun sumber daya peralatan.
Pada microsoft project dicatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sector
pekerjaan, juga dicatatat jam kerja, jam lembur, pegawai dan mengkalkulasi biaya
bagi tenaga kerja, biaya tetap, total biaya proyek, serta membantu mengontrol
penggunaan tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk menghindari overllocation
(kelebihan beban terhadap tenaga kerja) semua tahapan dalam proyek bisa disajikan
kedalam suatu laporan. Laporan itu dapat berupa penjadwalan, penggunaan sumber
daya, biaya peralatan, dan biaya tenaga kerja.
Tujuan yang diharapkan dari sistem ini adalah penggunaan platform atau
sistem project management yang efektif dan seragam, menghilangkan duplikasi
informasi dan data entry menurunkan ketergantungan terhadap spreadshet,
memudahkan pembuatan laporan konsolidasi, dan memperbaiki komunikasi antara
staff/karyawan. Sehingga keuntungan yang diperoleh dari sistem ini seperti informasi
proyek up-to-date, akurat, tepat waktu, dan dipercaya bukanlah hal yang sulit
dipenuhi.
Dari tampilan microsoft project di atas maka diketahui tahapan
pengerjaannya, waktu dan hari serta lama pengerjaannya. Waktu pengerjaan yang
dibutuhkan selama 170 hari. Untuk menentukan jadwal pelaksanaannya, maka harus
diketahui lebih dulu jumlah harinya seperti item pekerjaan yang ada di atas.

21
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data, penulis memperoleh


kesimpulan yaitu penggunaan microsoft project adalah suatu paket program
system perencnaan suatu proyek yang mana dapat memudahkan dalam hal
penyusunan jadwal.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang diajukan perlu adanya


pemahaman mengenai tahapan pengerjaan suatu proyek dan juga paham
mengenai hubungan antara kegiatan dalam microsoft project.

22

Anda mungkin juga menyukai