Oleh:
i
HALAMAN PERSETUJUAN MITRA
i
HALAMAN PERNYATAAN
ANTI-PLAGIAT DAN HAK PUBLIKASI
i
5
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan, organisasi, kordinasi,
dan kontrol untuk meraih suatu usaha yang efektif dan efisien (Burhanudin Gesi, Rahmat
Laan, 2019). Manajemen merupakan kata lain dari ‘manage’ yang berasal dari bahasa inggris
yaitu menggatur dan mengkordinasi suatu pekerjaan yang bertujuan agar sebuah pekerjaan
dapat mecapai suatu tujuan yang diinginkan dan untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Manajemen juga merupakan suatu ilmu yang digunakan setiap orang dalam
kehidupan sehari-hari dalam menjalakan hidupnya, dengan mengatur jadwal, waktu dan
keuangan setiap hari merupakan hasil dari menerapkan ilmu manajeman, ilmu manajeman
sudah menjadi suatu bidang yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang.
Manajemen proyek adalah suatu usaha dalam pengerjaan proyek yang wajib
memperhatikan anggaran, jadwal dan mutu agar dapat mengelolah suatu proyek untuk
mencapai suatu tujuan yang ditargetkan. Dalam pembangunan proyek ada beberapa hal yang
Universitas Internasional Batam
6
perlu diperhatikan, yaitu waktu, kualitas, kelancaran dan anggaran sehingga dibutuhkan
manajemen proyek yang baik. Dengan adanya suatu manajemen proyek yang baik
pembangunan proyek dapat meminimalisir kerugian dan kegagalan pada setiap
pembangunan, yang terutama pada pembanguan proyek-proyek besar. Suatu manajemen
proyek yang baik juga dapat menjaga keharmonisan antar pihak kontraktor dengan pihak
pemilik proyek tersebut.
Pelaksanaan kegiatan kerja praktek dilaksanakan pada proyek Gedung Rektorat
Universitas Internasional Batam. Developer pada proyek ini adalah PT. Multibangun
Adhitama Konstruksi (MULTIKON). Pada suatu pembangunan sering terjadi keterlambatan
pada suatu pembangunan, keterlambatan suatu pembangunan akan menyebabkan kerugian
waktu dan biaya serta mengakibatkan ketidak sesuaian anggaran yang di tentukan. Agar
tidak terjadi keterlambatan maka dengan itu kita memerlukan manajemen proyek yang baik,
dengan adanya manajemen proyek yang baik suatu proyek dapat meminimalisir
keterlambatan suatu proyek dan mengetahui penyebabnya.
Analisis ini menggunakan metode Earned Schedule (ES) adalah suatu metode yang
dikembangkan atau dilanjutan dari metode Earned Value Management (EVM), yang dapat
menggambarkan kinerja jadwal dalam satuan waktu. Dengan adanya metode Earned
Schedule (ES) kekurangan pada metode Earned Value Management (EVM) dapat
disempurnakan, sehingga keterlambatan pada proyek yang menyebabkan kerugian waktu dan
biaya serta mengakibatkan ketidak sesuaian anggaran yang ditentukan dapat diatasi.
Ruang lingkup pada Kerja Praktek ini penulis menganalisis manajemen waktu
menggunakan metode earned schedule pada Gedung Rektorat Universitas Internasional
Batam, yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT Multibangun Adhitama Konstruksi pada
struktur bangunan. lingkup dari proyek ini menggunakan metode yang dapat
menggambarkan kinerja jadwal dalam satuan waktu.
Dari pelaksanaan kegiatan kerja praktek ini penulis memiliki tujuan dan
manfaat yaitu:
1. Menjadikan sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah kerja praktek
dan juga syarat untuk memperoleh gelar sarjana program sarjana Teknik
Universitas Internasional Batam
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Arianie & Puspitasari, 2017) manajemen Proyek adalah suatu proses
yang merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan anggota-
anggota atau sumber daya lainnya untuk mencapai suatu target yang ditentukan.
Manajemen proyek memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Pelingkupan (Scoping)
Fungsi dari pelingkupan ini berfungsi dalam suatu kegiatan yang melingkupkan
arahan-arahan beberapa perkerjaan yang harus dikerjakan supaya suatu proyek dapat
diselesaikan tepat waktu.
2. Perencanaan (Planning)
Fungsi dari perencanaan ini berfungsi dalam suatu kegiatan yang memiliki
tujuan agar suatu proyek dapat diselesaikan pada waktu yang di tentukan, mengurangi
resiko keselamatan kerja dan dapat menghasilkan produk sesuai yang diinginkan.
3. Perkiraan (Estimating)
Fungsi dari perkiraan ini adalah salah satu bagian dari perencanaan yang
memperkirakan berapa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, apa saja
sumber daya yang diperlukan dan perkiraan berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek
4. Penjadwalan (Scheduling)
Fungsi dari penjadwalan ini berfungsi dalam suatu penyusunan secara detail
waktu mulai dan selesainya setiap kegiatan-kegiatan, kebutuhan waktu yang ideal untuk
menyelesaikan pekerjaan, menyusun siapa orang yang bertanggung jawab pada setiap
jenis perkerjaan. Penjadwalan yang baik merupakan salah satu tanda suatu manajemen
yang baik.
5. Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi dari pengorganisasian ini berfungsi dalam suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengawasi setiap anggota-anggota terhadap segalah tanggung jawab
dan kewajiban masing-masing.
6. Pengarahan (Directing)
Fungsi dari pengarahan ini berfungsi sebagai gaya kepemimpinan pada suatu
Fungsi Manajemen
Input Proyek
Tujuan, Pelingkupan, Output
Sasaran, Perencanaan, Optimasi
Data serta Perkiraan, kinerja proyek
sumber daya Penjadwalan, - Biaya
Pengorganisasian, -Mutu
Pengarahan, -Waktu
Pengawasan, -Safety/K3
Penyelesaian,
Perencanaan sumber daya merupakan suatu perencanaan sumber daya yang dilalukan
untuk mengetahui berapa kebutuh yang diperlukan untuk masa depan pada suatu proyek,
termaksud manfaat dari sumber daya manusia, tenagah, keuangan dan lain-lainnya yang
diperlukan untuk pembangunan suatu proyek.
2. Perkiraan Biaya
Kontrol biaya merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengontrol setiap
perbedaan atau perubahan yang terjadi pada setiap biaya. Setiap perubahan pada proyek
akan menyebabkan berubahnya biaya-biaya sehingga diperlukan kontrol biaya yang
benar.
pada setiap aktifitas untuk dapat mempermuda monitoring setiap pelaksanaan agar
mudah di mengerti, yang bertujuan agar setiap pelaksanan dapat diselesaikan tepat
waktu. Pada proses ini semua aktifitas dikelompokan dari level yang tertinggi sampai
level yang terendah atau dapat disebut dengan Work Breakdown Structure (WBS).
Beberapa komponen yang terdapat pada Work Breakdown Structure (WBS), yaitu:
1. Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas ini digunakan untuk mempermuda pembagian tugas dan sebagai
gambaran tugas-tugas dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaannya.
2. Status Tugas
Status tugas ini digunakan untuk mempermuda mengecek setiap status tugas
apakah tugas tersebut sedang dikerjakan dan tugas tersebut telah selesai
dikerjakan.
3. Biaya
Biaya merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam Work
Breakdown Structure (WBS). Komponen biaya digunakan untuk memperkecil
pengeluaran pada setiap tugas dalam proyek.
Tabel 2.1. Alokasi SDM untuk Aktivitas Proyek
NO Deskripsi aktifitas PIC
Urutan kegiatan merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengurutkan kerjaan
secara logis agar kerjaan dapat selesai tepat waktu dan maksimal. Ada beberapa hal penting
dalam urutan kegiatan, yaitu: Managerial constraints, External constraints dan
Technological constraints.
3. Durasi Suatu Aktifitas
2.2 Proyek
Proyek adalah suatu proses yang mempunyai titik mulai dan titik akhir , yang
sumber dayanya terbatas untuk menghasilkan hasil akhir yang sesuai keinginan. Ada
beberapa karakteristik utama dalam proyek, yaitu:
1. Mempunyai tujuan
Menurut (Wibowo & Rozy, 2020) proyek memilik tujuan yang harus dicapai dalam
mencapai tujuan tersebut ada 3 batas yang harus dilaksanakan. Batas yang harus
dilaksanakan yaitu biaya, waktu dan mutu. Ketiga batas tersebut saling berikatan untuk
menghasilkan suatu produk yang berkualitas. Ketiga batasan itu disebut dengan tiga kendala
(triple constrain).
Gambar 2.3
Tiga Kendala (triple constrain)
Biaya
Waktu Mutu
Earned Schedule (ES) adalah suatu metode yang dikembangkan atau dilanjutan dari
metode Earned Value Management (EVM), yang dapat menggambarkan kinerja jadwal
dalam satuan waktu. Rumus yang digunakan untuk menghitung Earned Schedule (ES)
adalah:
ES = C + I
Gambar 2.4
Perhitungan Nilai ES
Sumber: (Nurevita et al., 2020)
Posisi saat nilai Earned Schedule (ES) itu terjadi, nilai pada C adalah nilai bawah
yang paling dekat dengan BCWS. Nilai pada I merupakan nilai perselisihan antar BCWP
dengan BCWS. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai I adalah:
I = (BCWP - BCWSt) / (BCWSt+1 – BCWSt)
Gambar 2.5
Perhitungan Nilai I
(SV(t)) = ES – AT
Dimana:
SV(t) = 0 : Progres yang tepat dengan rencana
SV(t) > 0 : Progres yang lebih cepat dari pada rencana
SV(t) < 0 : Progres yang lebih lambat dari pada rencana
(SPI(t)) = ES / AT
Dimana:
SPI(t) = 1 : Progres kerja proyek efisien
SPI(t) > 1 : Progres kerja proyek sangat efisien
SPI(t) < 1 : Progres kerja proyek tidak efisien
3. Estimate at Completion (EAC)
Metode Earned Schedule (ES) juga bisa digunakan untuk menghitung estimasi biaya
dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dengan rumus perhitungan
Estimate at Completion (EAC):
(EAC(t)) = PD / SPI (T)(t)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Biaya Rp Rp
10 kali
Transportasi 100,000 1,000,000
Rancangan Jenis
No Volume Unit Satuan Jumlah
Aktivitas Anggaran
modul
Pendampingan
Biaya Rp
3 Implementasi 5 Kali Rp 50,000
Transportasi 250,000
Luaran
Biaya
Rp
Koneksi 3 Kali Rp 50,000
150,000
Internet
Biaya Belanja
Pembuatan Rp Rp
4 Habis Pakai 1 Unit
laporan 250,000 250,000
(ATK)
Biaya lain- Rp Rp
lain 750,000 750,000
Rp
TOTAL ANGGARAN
4,320,000
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai ES = 7,855
Nilai AT = 7
SV(t) bulan ke-7 = ES-AT
= 7,855–7
= 0,855
4.4 Analisa Indeks Performansi
4.4.1 Schedule Performance Index time atau SPI(t)
Selanjutnya adalah analisis schedule performance index time atau SPI(t) dalam
perhitungan SPI(t) nilai yang digunakan sama dengan perhitungan SV yaitu nilai ES dan
nilai AT. Rumus perhitungan nilai SPI(t) adalah sebagai berikut:
Nilai ES = 7,855
Nilai AT = 7
7,855
SPI(t) bulan ke-7=
7
=1,12
Menurut hasil perhitungan diatas nilai varian bernilai positif, sehingga progres
proyek berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Selanjutnya analisis indeks performa
dengan hasil 1,12 > 1 (lebih besar dari 1) berarti bahwa perfoma proyek berjalan dengan
baik dan tidak perlu melakukan perbaikan perfoma.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil analisis pembangunan Gedung Rektorat Universitas
Internasional Batam menggunakan metode Earned Schedule adalah:
1. Metode Earned Schedule dalam menganalisi proyek Gedung Rektorat Universitas
Internasional Batam dapat dilakukan dengan baik.
2. Hasil perhitungan nilai varian bernilai positif, sehingga progres proyek berjalan
sesuai dengan yang direncanakan dan hasil pada analisis indeks performa adalah
1,12 > 1 (lebih besar dari 1) berarti bahwa perfoma proyek berjalan dengan baik
dan tidak perlu melakukan perbaikan perfoma.
3. Pada pembangunan Gedung Rektorat Universitas Internasional Batam telah
dilakukan 3 kali revisi untuk kurva S dan bobot rencana sehingga dapat mengatasi
terjadinya keterlambatan atau nilai variannya bernilai negatif.
5.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaa kegiatan kerja praktek dan hasil analisis diatas penulis dapat
memberikan saran:
1. Berdasarkan hasil observasi di lapangan sebaiknya pihak pengawas dapat
lebih banyak melakukan komunikasi dengan pekerjanya sehingga
pekerjannya dapat dikerjakan tepat pada waktunya.
2. Berdasarkan hasil observasi di lapangan sebaiknya untuk tingkat keamaan
bagi pekerja dapat ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak
diinginkan.
3. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Earned schedule bahwa
tidak hanya dapat memprediksi keterlambatan atau kinerja waktu suatu
proyek. Dikarenakan selama analisis, dapat dibandingkan dari segi biaya.
Selain itu, untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan perhitungan pada
kinerja biaya.
DAFTAR PUSTAKA
Arianie, G. P., & Puspitasari, N. B. (2017). Perencanaan Manajemen Proyek dalam
Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Sumber Daya Perusahaan (Studi Kasus : Qiscus
Pte Ltd) Project Management Planning in Increasing the Efficiency and Effectiveness of
Company Resources (Case Study: Qiscus Pte Ltd). J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri,
12(3), 189.
Burhanudin Gesi, Rahmat Laan, F. L. (2019). Manajemen Dan Eksekutif. Jurnal
Manajemen, 3(2), 1–13.
Kiswati, S., & Chasanah, U. (2020). Perencanaan manajemen proyek dalam meningkatkan
efektifitas kinerja sumber daya manusia di semarang jawa tengah. Neo Teknika, 6(1).
Nurevita, M., Studi, P., Teknik, S., Tarumanagara, U., Studi, P., Teknik, S., &
Tarumanagara, U. (2020). VALIDASI PREDIKSI DURASI DENGAN METODE
EARNED SCHEDULE UNTUK Prediksi Durasi dengan Earned Schedule Validasi
dengan Uji Hipotesis Selisih Rata-rata. 3(2), 237–244.
Permana, E. M., & Lutfi, M. (2018). Evaluasi Penerapan Manajemen Mutu Pada Pekerjaan
Truss Penggantung Lampu Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Prosiding Semnastek,
1–12.
Sugiyanto, A., Studi, P., Teknik, S., Tarumanagara, U., Sipil, J. T., & Tarumanagara, U.
(2020). PERBANDINGAN METODE EARNED VALUE , EARNED SCHEDULE , DAN
Earned Value Method ( EVM ). 3(1).
Wibowo, P., & Rozy, N. (2020). Analisis Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung
Rawat Inap Kelas III RSUD Waled Kabupaten Cirebon. CIREBON Jurnal Konstruksi,
9(2), 125–138.
LAMPIRAN