Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PROYEK PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK

Anggia Azzahra, Dika Tasya Oktaviani, Erviana Rosanti,


Muhammad Hafi Prasetyadhi, Sandy Rahman Hidayat

Manajemen Proses Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana
Jl. Meruya Selatan No.31, Kota Jakarta Barat 11610, telp. (021) 5840816

Abstrak

Di dalam dunia bisnis sudah mengalami banyak perkembangan,


perkembangan yang membuat bisnis semakin meningkat yaitu dibagian sistem
informasi, di mana melalui sistem informasi memudahkan pelaku bisnis untuk
melakukan pemasaran terhadap produk barang atau jasa mereka. Menghadapi
perkembangan yang kian meningkat, menuntut perusahaan untuk membuat suatu
proyek guna mengembangkan usaha sehingga membutuhkan sistem informasi
dalam mencapai tujuan dan sasaranyang diinginkan. Sistem atau aplikasi yang
dibangun tentu harus mampu menjawab kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu
penting bagi perusahaan, dalam membangun sebuah sistem informasi untuk
mempersiapkan dan mengelola proyek pembangunan sistem dengan sebaik
mungkin guna tercapainya tujuan dan sasaran perusahaan.
Dalam dunia bisnis, perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan banyak
keuntungan dan juga kepercayaan dari pelanggan, baik itu pelanggan yang baru
ataupun yang lama. Perusahaan memerlukan sebuah perencanaan dalam
pengembangan sistem informasi untuk terus bisa beradaptasi dengan ruang lingkup
ekonomi yang terus berubah setiap tahunnya. Adanya pengembangan dalam sistem
informasi memerlukan pengawasan yang ketat dari perusahaan, apabila ada
kesalahan dalam proses pengembangan akan memberikan dampak yang cukup
serius bagi perusahaan.
Pengembangan sistem baru harus dikelola dan diatur dengan hati-hati dan
cara proyek yang dijalankan cenderung menjadi faktor paling penting yang
mempengaruhi hasilnya. Itu sebabnya sangat penting untuk memiliki pengetahuan
tentang mengelola proyek sistem informasi dan alasan mengapa sistem tersebut
dapat berhasil atau gagal.
PENDAHULUAN

Manajemen proyek berbasis sistem informasi adalah kegiatan mengorganisasi


informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah proyek sistem informasi. Tujuan dari
manajemen proyek sistem informasi itu sendiri adalah agar proyek dapat berhasil berjalan
dengan lancar. Manajemen proyek sistem informasi juga dapat menjadi kerangka kerja yang
membantu project manager dalam menjalankan, memantau, dan mengendalikan proyek.
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai
bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan
dan mengendalikan aktifitas-aktifitas yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses
manajemen berjalan lancar pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi
pada pencapaian sasaran.
Terdapat tingkat kegagalan yang sangat tinggi diantara proyek sistem informasi.
Hampir di setiap organisasi, proyek sistem informasi membutuhkan waktu dan uang yang
lebih banyak untuk diimplementasikan daripada yang diperkirakan, atau sistem yang telah
selesai tidak berfungsi dengan baik. Ketika suatu sistem informasi tidak memenuhi harapan
atau biaya terlalu banyak untuk dikembangkan, perusahaan mungkin tidak menyadari
manfaat apapun dari investasi sistem informasi tersebut dan sistem tersebut mungkin tidak
dapat menyelesaikan masalah yang menjadi tujuan pengembangan sistem tersebut.
Pengembangan sistem baru harus dikelola dan diatur dengan hati-hati dan
cara proyek yang dijalankan cenderung menjadi faktor paling penting yang
mempengaruhi hasilnya. Itu sebabnya sangat penting untuk memiliki pengetahuan
tentang mengelola proyek sistem informasi dan alasan mengapa sistem tersebut
dapat berhasil atau gagal.
1. LITERATUR TEORI

1.1 Definisi Manajemen


Manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan yang sistematis untuk dapat
memahami proses manusia saling bekerja sama agar mampu menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, golongan tertentu maupun masyarakat
luas.
Manajemen secara umum adalah suatu upaya untuk mencapai suatu tujuan dengan
sumber daya seminimal mungkin (efisien). Sementara itu, proyek adalah rencana
pekerjaan dengan suatu target pencapaian tertentu yang diselesaikan dalam
rentang waktu tertentu.

1.2 Definisi Manajemen Proyek


Secara kolektif, manajemen proyek adalah suatu pendekatan/metode untuk
mengelola suatu proyek dengan efektif dan efisien. Sistem ini hadir sebagai
perangkat untuk membantu mengelola kegiatan berbentuk proyek misalnya
proyek konstruksi. Tanpanya, suatu proyek akan sulit dieksekusi baik dari segi
biaya, waktu atau bahkan kualitasnya.
2. PEMBAHASAN

2.1 Tugas dan Wewenang Manajer Proyek Pada Perusahaan

a. Menyusun perencanaan kegiatan operasional proyek


Tugas pertama dari manajer operasional proyek adalah menyusun
perencanaan kegiatan operasional proyek. Dalam menjalankan tanggung
jawab ini, seorang manajer operasional proyek harus dapat membuat jadwal
pekerjaan dan network planning, Menyusun Rencana Anggaran Proyek
berdasarkan RAP awal serta mempresentasikannya di depan Direksi untuk
memperoleh persetujuan yang berkaitan dengan pembiayaan proyek.
Dalam melaksanakan tugas penyusunan rencana kegiatan proyek,
manajer operasional harus mampu menentukan calon dan waktu penunjukan
subkontraktor yang akan terlibat dalam pengerjaan proyek, merencanakan
pengembangan karyawan dan juga membuat perencanaan keamanan proyek.

b. Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek


Setelah Menyusun perencanaan proyek, yang berikutnya adalah
mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek. Dalam hal ini, manajer
proyek harus mampu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan
pelaksanaan proyek seperti misalnya rekan kerja satu timnya, pihak eksternal,
quality control, bagian keuangan serta dengan fungsi lain yang terkait untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan proyek.

c. Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek


Dalam melaksanakan operasional proyek, manajer operasional harus
melakukan beberapa hal yaitu mengendalikan dan memastikan pelaksanaan
proyek telah sesuai dengan perencanaan awal, biaya, mutu, tenggat waktu
serta standar keselamatan kerja yang telah ditentukan.

d. Melakukan control atas pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek


Tugas dari manajer operasional proyek yang terakhir adalah mengontrol
pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek. Berikut adalah tugasnya yaitu
melakukan identifikasi serta menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi
selama proses pengerjaan proyek dibawah koordinasi dari operation director.

2.2 Hambatan Yang Terjadi Saat Mengelola Sebuah Proyek

Sering kali dalam sebuah proyek terkendala dengan terbatasnya sumber daya
yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan di dalam proyek tersebut. Sehingga satu
orang harus memegang beberapa peranan sekaligus. Disinilah kinerja pimpinan
sangat dibutuhkan, terutama dalam memastika setiap tugas yang diberikan pada
para pekerja berjalan dengan lancar. Sehingga meskipun sumber daya sangat
minim, namun proyek tidak mengalami kendala yang berarti.
Waktu yang terlalu singkat, ada banyak kasus dimana proyek selalu
dihadapkan pada waktu pengerjaan yang cukup singkat dan cepat. Sehingga
banyak dari angota tim proyek yang merasa kewalahan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan. Kondisi ini memaksa tim proyek untuk bekerja ekstra
dan bahkan tidak jarang harus bekerja lembur untuk menyelesaikannya. Tentu saja
dalam hal manajemen proyek yang efektif, hal ini menjadi penghalang dan.
Masalah yang harus dihadapi dengan seksama.
Masalah dana, ini juga sering menjadi masalah utama pada sebuah proyek.
Keterbatasan dana ini memaksa pemimpin proyek untuk bisa maksimal dalam
melakukan pengaturan dana tersebut. Sehingga dana bisa dialokasikan dengan
tepat pada sektor yang membutuhkan.

2.3 Cara Manajer Proyek Menangani Segala Hambatan Dalam Mengelola


Proyek

a. Pastikan untuk memiliki jumlah anggota proyek yang memadai. Pastikan


juga setiap personel bekerja sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang
sesuai dengan beban dalam proyek. Sehingga nantinya proyek bisa
dikerjakan secara professional serta dapat terselesaikan sesuai waktu yang
telah ditetapkan.
b. Sebaiknya rencanakan alokasi dana yang diperlukan untuk setiap sektor
dalam proyek tersebut. Sehingga tidak perlu ada kebutuhan dana tambahan
yang tidak perlu bagi setiap sektor pada praktinya nanti.
c. Ketahui personality dan kemampuan masing-masing personil yang
tergabung dalam proyek. Setiap orang bisa memiliki keunikan tersendiri.
Oleh sebab itu pastikan supaya dapat menjaga pola pikir termasuk visi dan
misi setiap personil dalam membantu menyelesaikan proyek yang
dikerjakan Bersama. Jaga pula kondisi emosi dan mentalitas tiap anggota
proyek , termasuk juga Kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan
demikian maka proyek bisa diselesaikan dengan baik tanpa adanya
kendala faktor tersebut.
d. Selalu lakukan komunikasi antar personil apabila terjadi sebuah kendala.
Utarakan setiap persoalan di dalam proyek dan Bersama carilah solusinya.
Lakukan pengawasan menyeluruh dan pastikan semua berada dalam
kendali pimpinan proyek. Dengan demikian maka manajemen proyek bisa
berjalan secara optimal.

2.4 Kebijakan dan Perencanaan Proyek Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki pengertian suatu sistem yang memiliki fungsi


menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan pihak user. Komponen yang
termasuk sistem informasi meliputi infrastruktur hardware, software dan
ketersediaan sumber daya manusia bidang teknologi informasi. Proyek sistem
informasi mencakup sebagian atau keseluruhan dari rangkaian aktivitas rekayasa
pembangunan sistem informasi.
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh
manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-
kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem
lama mempunyai kelemahan (masalah) perencanaan sistem menyangkut estimasi
(penafsiran, perkiraan, pendapatan atau penilaian) sumber daya (kebutuhan-
kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya. Perencanaan sistem terdiri dari
perencanaan jangka pendek (periode 1-2 tahun) dan jangka panjang (periode
sampai 5 tahun).
3. KESIMPULAN

Manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan yang sistematis untuk dapat


memahami proses manusia saling bekerja sama agar mampu menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi orang lain, golongan tertentu maupun masyarakat luas.
Dalam dunia bisnis, perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan banyak
keuntungan dan juga kepercayaan dari pelanggan, baik itu pelanggan yang baru
ataupun yang lama. Perusahaan memerlukan sebuah perencanaan dalam
pengembangan sistem informasi untuk terus bisa beradaptasi dengan ruang lingkup
ekonomi yang terus berubah setiap tahunnya. Adanya pengembangan dalam sistem
informasi memerlukan pengawasan yang ketat dari perusahaan, apabila ada kesalahan
dalam proses pengembangan akan memberikan dampak yang cukup serius bagi
perusahaan.
Pengembangan sistem baru harus dikelola dan diatur dengan hati-hati dan cara
proyek yang dijalankan cenderung menjadi faktor paling penting yang mempengaruhi
hasilnya. Itu sebabnya sangat penting untuk memiliki pengetahuan tentang mengelola
proyek sistem informasi dan alasan mengapa sistem tersebut dapat berhasil atau gagal.

DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2021). Manajemen Proyek. Modul Kuliah Manajemen Proses
Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis Kanban
(Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 7(2).

Darmawan, D., & Ratnasari, A. (2020). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen
Proyek Berbasis Web Pada PT Seatech Infosys. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan
Komputer) 9(3), 365-372.

Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk
Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan
Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.

Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing welding
and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes Autom, 53,
377-384.

Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Applicationof Supply
Chain Management Practices in Banks: Evidence from Indonesia.International Journal of
Supply Chain Management, 7(5), 418-427.

Anggraini, D., & Tanjung, P. R. S. (2020). Company Value: DisclosureImplications of


Sustainable Supply Chain, Profitability and IndustrialProfile. International Journal of
Supply Chain Management, 9(2), 648-655.

Ardianto, A., & Fitrianah, D. (2019). Penerapan Algoritma FP-


GrowthRekomendasi Trend Penjualan ATK pada CV. Fajar Sukses
Abadi.InComTech, 9(1), 49-60.

Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information TechnologyUtilization,


Management Support, Internal Control, and User Competenceon Accounting Information
Sistem Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Doktoralina, C., & Apollo, A. (2019). The contribution of strategicmanagement
accounting in supply chain outcomes and logistic firmprofitability. Uncertain Supply
Chain Management, 7(2), 145-156

erliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020).
TheDeterminants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) BecomeCustomer of
Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of IslamicBanks ). The 1st Annual
Conference Economics, Business, and SocialSciences, (2). doi:https://doi.org/10.4108/eai.26-
3-2019.2290775.

LINK RESEARCHGATE

Anda mungkin juga menyukai