D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Nama : Ridho Kurniawan
Kelas : B ( Reguler) Tata Niaga
NIM : 7123141119
Mata Kuliah : Management Operations
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas seharihari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan keridoan-nya
Makalah dengan judul Perencanaan & Pengendalian Proyek ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Berbica mengenai manajemen proyek, hal ini tentunya tidak terlepas dari adanya
perkembangan yang cukup pesat dalam dunia industri dan teknologi informasi.
Perkembangan yang cukup pesat ini menyebabkan pihak manajemen harus mampu
mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
serta mampu bersaing di pasar. Kemampuan pihak manajemen untuk menghasilkan
produk yang berkualitas dengan adanya keterbatasan terhadap waktu, biaya dan ruang
lingkup pekerjaan harus di dukung oleh pemahaman mengenai manajemen proyek yang
baik.
Untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan manajemen proyek, maka ada baiknya
kita mengetahui apa yang dimaksud manajemen dan apa yang dimaksud proyek.
Manajemen merupakan suatu proses dimana individu-individu sebagai bagian organisasi
melakukan proses perencanaan, pengorganisasian, serta menjalankan dan mengendalikan
aktivitas-aktivitas produksi. Sedangkan yang dimaksud proyek adalah suatu usaha yang
kompleks, dibatasi oleh waktu, anggaran, resource dan spesifikasi yang telah dirancang untuk
dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Jadi, manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas sumber daya organisasi
yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya
tertentu pula.
1.2.
1.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan manajemen proyek ?
2.
3.
4.
1.3.
Tujuan Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN MANAJEMEN PROYEK
2.1.
2.2.
Seringkali proyek-proyek dibuat dalam porsi ruang-lingkup yang sangat luas tetapi di
susun secara kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat dianalisa sebagai satu
proyek, tetapi pada umumnya akan lebih baik bila proyek dibuat dengan ruang-lingkup yang
lebih kecil, kira-kira mendekati ukuran minimun yang layak dan baik ditinjau secara
administrasi, teknis, maupun ekonomi. Sama halnya bila kita ingin menganalisa pertambahan
yang terjadi secara berurutan atau tahapan-tahapan kegiatan yang berbeda satu sama lain,
maka lebih baik membuat ruang-lingkup proyek yang lebih sempit .
Tiga contoh perusahaan yang menghadapi fenomena modern, yaitu:
1.
Saat tim manajemen proyek Bechtel memasuki Irak setelah perang tahun 2003, tim
tersebut harus cepat memobilisasi tenaga internasional yang terdiri atas pekerja kasar,
profesional di bidang konstruksi, juru masak, tenaga medis, dan tenaga keamanan. Mereka
harus mengakses jutaan ton suplai untuk membangun kembali pelabuhan, jalan raya, sekolah,
dan sistem kelistrikan.
2.
3.
Saat Hard Rock Cafe mensponsori Rockfest yang didatangi lebih dari 100.000 penggemar
pada konser tahunannya, manajer proyeknya telah memulai perencanaan sekitar sembilan
bulan sebelumnya. Penggunaan paket peranti lunak MS Project; setiap detail yang jumlahnya
ratusan dapat di pantau dan dikendalikan. Saat sebuah kelompok band tidak dapat
mencapai Rockfest dengan bus karena kemacetan yang luar biasa, manajer proyek Hard Rock
siap dengan cadangan helikopter.
Kompleksitas proyek yang semakin bertambah dan siklus hidup produk/jasa yang menurun.
Perubahan ini berasal dari kesadaran tentang nilai strategis dari persaingan berbasis waktu
dan seharusnya melakukan perbaikan kualitas yang terus-menerus. Setiap pengembangan
produk/jasa baru adalah kejadian yang unik sebuah proyek.
Penjadwalan proyek adalah tantangan yang sulit bagi manajer operasi. Risiko pada
manajemen proyek sangat tinggi. Kelebihan biaya dan keterlambatan yang tidak diperlukan
terjadi karena penjadwalan dan pengendalian yang buruk.
2.
Penjadwalan. Fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan untuk aktivitas khusus
dan menghubungkan setiap aktivitas satu dengan aktivitas lain.
Gambar 2. Penjadwalan proyek
3.
Pengendalian. Di sini, perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran.
Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser atau mengelola kembali
sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya.
Gambar 3. Pengendalian proyek
2.3.
Perencanaan proyek
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen proyek yang sangat penting, yaitu
memilih dan menentukan langkah-langkah kegiatan yang akan datang yang diperlukan untuk
mencapai sasaran. Hal ini berarti pertama-tama menentukan sasaran yang hendak dicapai
kemudian mencoba menyusun urutan langkah-langkah kegiatan untuk mencapainya. Di
dalam perusahaan, di bentuklah suatu organisasi proyek untuk memastikan program yang
telah ada tetap berjalan dengan lancar secara harian, sementara proyek baru dapat berhasil
diselesaikan. Seperti halnya perusahaan konstruksi, organisasi proyek adalah cara efektif
untuk mentugaskan orang-orang dan sumber daya fisik yang diperlukan.
Manajer Proyek
Anggota tim proyek secara sementara ditugaskan pada sebuah proyek dan membuat
laporan pada manajer proyek. Manajer yang memimpin proyek mengkoordinasikan aktivitas
dengan departemen lain dan membuat laporan langsung pada manajemen puncak.
Manajer proyek mendapatkan sorotan dalam perusahaan dan bertanggung jawab memastikan
bahwa (1) seluruh aktivitas yang diperlukan diselesaikan dalam urutan yang tepat dan waktu
yang tepat; (2) proyek selesai sesuai dengan anggaran; (3) proyek memenuhi sasaran kualitas;
(4) orang-orang yang ditugaskan pada proyek mendapatkan motivasi, arahan, dan informasi
yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan mereka.
b.
Struktur penguraian kerja umumnya menurun dalam ukuran dari atas ke bawah dan
dimasukkan seperti berikut.
Tingkat
1
Proyek
2.4.
Penjadwalan Proyek
Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh aktivitas
proyek. Pada fase ini, manajer memutuskan lamanya setiap aktivitas memerlukan waktu dan
menghitung banyaknya orang dan bahan yang diperlukan pada setiap fase produksi. Manajer
juga membuat diagram penjadwalan terpisah untuk kebutuhan personel berdasarkan jenis
keterampilan ( misalnya: manajemen, keteknikan, atau penuangan beton).
Suatu pendekatan penjadwalan proyek yang poopuler adalah diagram Gantt. Diagram
Gantt adalah cara berbiaya rendah yang membantu para manajer memastikan bahwa (1)
semua aktivitas telah direncanakan, (2) urutan kinerjanya telah diperhitungkan, (3) perkiraan
waktu aktivitas telah tercatat, dan (4) keseluruhan waktu proyek telah dibuat.
Dalam proyek-proyek sederhana, diagram penjadwalan seperti ini dapat digunakan
sendiri. Diagram ini memungkinkan para manajer mengamati kemajuan setiap aktivitas untuk
mengetahui dan menangani luas daerah permasalahan. Akan tetapi, diagram gantt tidak
memadai untuk mengilustrasikan hubungan antara aktivitas dan sumber daya.
PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path
Method) adalah dua teknik jaringan yang digunakan secara luas, kemampuan
mempertimbangkan hubungan dan ketergantungan dari seluruh aktivitas. Dalam proyek yang
kompleks, di mana penjadwalan hampir selalu terkomputerisasi, PERT dan CPM memiliki
keunggulan dibandingkan diagram gantt yang lebih sederhana.
2.
3.
Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk setiap aktivitas.
4.
Membantu penggunaan orang, uang, dan sumber daya bahan dengan mengidentifikasi
bottleneck kritis (hal-hal yang mungkin menghambat suatu proyek).
2.5.
Pengendalian Proyek
Pengendalian proyek-proyek besar, sebagaimana pengendalian sistem manajemen apa
pun, melibatakan pengawasan ketat pada sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran agar
kegiatan proyek menuju ke arah sasaran yang telah ditentukan. Pengendalian mempunyai arti
yang penting seperti ditekankan oleh J.A.F. Stoner (1982) sebagai berikut:
... meskipun sasaran telah ditetapkan dengan jelas, disertai organisasi dan kepemimpinan
yang kuat dan motivasi yang kuat, namun kecil kemungkinannya untuk berhasil mencapai
sasaran jika tidak disertai pengawasan dan pengendalian yang cukup.
Program-program ini menghasilkan laporan yang amat beragam, termasuk (1) perincian
penguraian biaya setiap tugas, (2) kurva pekerja total, (3) tabel distribusi biaya, (4) biaya
fungsional dan ringkasan jam, (5) peramalan bahan mentah dan pembelanjaan, (6) laporan
variasi, (7) laporan analisis waktu, serta (8) laporan status kerja.
Ada banyak sebutan bagi pengawasan/ pengendalian (controlling), antara lain
evaluating, apprasing, atau correcting. Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk
menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
Definisi pengawasan yang dikemukakan oleh Robert J. Mockler berikut ini
telah memperjelas unsur-unsur esensial proses pengawasan :
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik,
2.7.
A.
Nama
Waktu
Kegiatan yang
Kegiatan
(Minggu)
Mendahului
A.
B.
C.
D.
A,B
E.
F.
G.
D,E
H.
F,G
25
Menghitung waktu mulai paling awal dan selesai paling awal untuk Milwaukee Paper
Karena aktivitas mulai tidak mempunyai pendahulu, kita mulai dengan menetapkan ES
sebagai 0.artinya, aktivitas mulai dapat dimulai pada akhir minggu 0 yang sama dengan awal
minggu 1. jika aktivitas mulai mempunyai ES=0, maka EF juga 0 karena waktu aktivitas 0.
Aktivitas A dan B, keduanya hanya mempunyai mulai sebagai pendahulu langsungnya.
Dengan menggunakan aturan waktu mulai paling awal, ES untuk kedua aktivitas A dan B
sama dengan 0, yaitu EF dari aktivitas mulai. Sekarang, menggunakan aturan waktu selesai
paling awal, EF untuk A adalah 2(=0+2) dan B adalah 3(=0+3).
Karena aktivitas A mendahului aktivitas C, ES dari C sama dengan EF dari A(=2). Jadi,
EF dari C adalah 4(=2+2).
Aktivitas D, dimana A dan B adalah pendahulu langsungnya. Aktivitas A mempunyai
EF=2 dan B mempunyai EF=3. dengan menggunakan aturan waktu selesai paling awal,
ES dari D = Max (EF dari A, EF dari B) = Max (2, 3) = 3.
EF dari D sama dengan 7(= 3 + 4). Selanjutnya sama
Menghitung waktu mulai paling lambat dan selesai paling lambat untuk Milwaukee
Paper
Dimulai dengan menetapkan nilai LF adalah 15 minggu pada aktivitas H. Artinya,
menentukan waktu selesai paling lambat untuk keseluruhan proyek sama dengan waktu
selesai paling awal. Dengan menggunakan aturan waktu mulai paling lambat, LS dari
aktivitas H sama dengan 13(=15-2).
Karena aktivitas H adalah satu-satunya aktivitas penerus bagi kedua aktivitas F dan G
maka LFnya sama dengan 13. Jadi, LS dari G adalah 8(=13-5) dan LS dari F adalah 10(=133).
Dan seterusnya hingga pada aktivitas C yang merupakan pendahuluan langsung dari
dua aktivitas E dan F. Dengan menggunakan aturan waktu selesai paling lambat,
LF dari C = Min (LS dari E, LS dari F) = Min (4, 10) = 4
LS dari C adalah 2(=4-2). Pada akhirnya. LF dan LS dari aktivitas mulai sama dengan 0
ES
EF
LS
LF
aktivitas
Pada
Jalur Kritis
LS - ES
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
10
13
Tidak
13
13
Ya
13
15
13
15
Ya
Optimistis
Realistis
Pesimistis
Waktu yang
Variansi
(a)
(m)
(b)
Diperkirakan
[(b-a)/6]2
t=(a+4m+b)/6
A
0.11
0.11
0.11
0.44
1.00
1.78
11
1.78
0.11
B.
Crashing
Pada kasus proyek diatas, proyek dapat di percepat dengan metode crashing. Di antaranya
penambahan jam kerja lembur= 4 jam (alternatif 1),penambahan regu kerja (alternatif 2).
Pada setiap metoda perhitungan crashing terjadi pembengkakan biaya dari pada perhitungan
normal.
Biaya crash per periode =
Diketahui aktivitas A: membuat spesifikasi dan kriteria
Waktu normal = 3 minggu
Waktu crash = 1 minggu
Biaya normal = 30.000
Biaya crash = 34.000
Jawab = = = Rp 2.000/hari
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas sumber daya organisasi
yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya
tertentu pula.
Manajemen proyek meliputi tiga fase:
1.
2.
Penjadwalan. Fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan untuk aktivitas khusus dan
menghubungkan setiap aktivitas satu dengan aktivitas lain.
3.
Pengendalian. Di sini, perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran.
Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser atau mengelola kembali
sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya.
Manajemen proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan,
pelaksanaan, dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang industri
konstruksi, arsitektur, telekomunikasi, dan informasi teknologi.
Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh aktivitas
proyek. Suatu pendekatan penjadwalan proyek adalah diagram Gantt, PERT, dan CPM.
3.2.
Saran
Kami berharap dengan jadinya makalah ini, pembaca dapat menerima dengan baik dan
tertarik dalam setiap isinya. Jika, ada beberapa kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf
serta kami menerima kritikan dan saran yang membangun untuk dapat menjadikan makalah
ini sebagai sumber referensi bagi kita semua.