Anda di halaman 1dari 28

“METODOLOGI MANAJEMEN

PROYEK”

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas


Proyek TIK
Pengajar : Crismantoro Budisaputro,M.T

Di Susun Oleh :

ADELIA PUSPITA SARI (201807002 )


ALFINA WAHYU R (201807003)
ALIFATUL NAIROH (201807004)
ANGELLA VIRGI T (201807005)
ANNISA APRILIA P (201807006)

PROGRAM STUDI D3 PEREKAM DAN INFORMASI


KESEHATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2020
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................4
C. TUJUAN...............................................................................................................4
D. MANFAAT...........................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK......................................................6
1. Konsep Sistem Informasi dan Manajemen Proyek........................................6
2. Fase Metodologi manajemen Proyek dan Peran Manajer Proyek...............7
3. Metodologi Manajemen Proyek (Fase Inisialisasi)......................................10
4. Presentasi Proposal........................................................................................14
5. Metodologi Manajemen Proyek (Fase Perencanaan dan Perancangan)....20
6. Metodologi Manajemen Proyek (Fase Pengembangan)..............................23
BAB III PENUTUP........................................................................................................26
A. KESIMPULAN...................................................................................................26

~2~
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manajemen proyek merupakan suatu tata cara mengorganisir dan


mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek
dari awal sampai selesainya proyek tersebut. Manajemen proyek dapat
diterapkan pada jenis proyek apapun, dan dipakai secara luas untuk dalam
menyelesaikan proyek yang besar dan kompleks. Fokus utama manajemen
proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir proyek dengan segala
batasan yang ada, waktu dan dana yang tersedia.
Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan
berbagai macam komponen yang terlibat didalamnya. Satu hal yang harus
diperhatikan / diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam melakukan
perencanaan adalah menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif,
resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan.
Dalam dunia IT tentu banyak terjadi persaingan, entah dari dari
pihak perseorangan, Perusahaan,maupun mancakup yang lebih luas lagi.
Untuk itu kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu Resiko dalam
Manajemen Proyek? Resiko Proyek adalah peristiwa tidak pasti yang bila
terjadimemiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan
proyek (waktu, biaya, ruanglingkup, mutu). Risiko mungkin memiliki satu
atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satuatau lebih dampaknya
terhadap manajemen.
Dan apabila kita garis besarkan secara keseluruhan maka yang
dimaksud dengan Manajemen Proyekdan Resiko adalah proses sistematis
untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, danmerespon risiko
proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak peristiwa
positif, danmengurangi peluang dan dampak peristiwa yang merugikan
proyek atau dapak negatifnya.Dalam peenerapannya sebuah teknologi

~3~
dalam perusahaan memerlukan perencanaan yang strategis khususnya
penerapan teknologi pada manajemen proyek, agar penerapan dapat sesuai
dengan tujuan bisnis yang diharapkan oleh perusahaan. Jika penerapan
teknologi informasi dalam manajemen proyek tidak sesuai dengan tujuan
bisnis yang diinginkan maka akan menimbulkan risiko.
Manajemen proyek itu suatu disiplin ilmu pada era tahun 1950-an,
Amerika bangsa yang pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek.
Henry Gantt dapat dikatakan bapak dari ilmu manajemen proyek, dan
namanya pun menjadi metode yang digunakan, bernama “Gantt Chart”. Perlu
diingat bahwa mempelajari Manajemen Proyek itu tidak terlalu sulit, karena
didalamnya terdapat hal-hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, hanya
ditambahkan sedikit logika dan aturan yang khusus. Sedangkan Proyek itu
usaha yang harus dilakukan dari awal hingga akhir pada suatu kejadian, yang
mempunyai batasan waktu – anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh
pelanggan. Meski pada akhir tujuan dari adanya proyek adalah untuk
memuaskan pelanggan.
Sebagai mahasiswa sistem informasi kita dituntut untuk memahami
bagaimana manajemen proyek sistem informasi itu agar ilmu ini bisa di
implementasikan dalam kehidupan nyata. Untuk mengetahui secara lebih jelas
tentang manajemen proyek sistem informasi maka selanjutnya akan dibahas
lebih mendetail mulai dari pengertian hingga metodologi umum pelaksanaan
proyek sistem informasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian manajemen, proyek dan manajemen proyek
2. Fase inisialisasi

C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen proyek
2. Untuk mengetahui fase inisialisasi.

~4~
D. MANFAAT
Untuk mengetahui dan memahami pengertian-pengertian fase inisialissi

~5~
BAB II

PEMBAHASAN

A. METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK


1. Konsep Sistem Informasi dan Manajemen Proyek

Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-


individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan
aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya
waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta
struktur organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya
haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut
berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen.
Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian
tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.

Skill yang dibutuhkan ada 4 titik, yaitu kepada Owner, User,


Lingkungan, dan Team. Maksudnya, Ketika seorang proyek manager
berurusan dengan owner (komisaris perusahaan) dapat memberikan
informasi berupa biaya/budget dari segi finansial, seta resiko kedepan yang
akan dihadapi. Ketika berbicara dengan user, dapat mengajak untuk
menggunakan hasil dari proyek, baik meloby dan bujuk rayu.

Manajer proyek adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab


terbesar atas pelaksanaan proyek. Pekerjaan utama dari manajer proyek
adalah mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan proyek dari awal
sampai selesai. Hal-hal yang perlu dilakukan seorang manajer proyek
adalah :

~6~
a) Manajer proyek harus mendefinisikan proyek, membreakdown
proyek menjadi serangkaian tugas(tasks) yang mudah dikelola,
memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan, dan membentuk tim kerja
untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
b) Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan
memitivasi anggota tim kerja untuk menyelesaikan proyek tepat
waktu.
c) Manajer proyek harus menginformasikan kepada stakeholder tentang
perkembangan pelaksanaan proyek secara periodik.

d) Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan


meminimalkan dampak terhadap penyelesaian proyek.
e) Manajer proyek harus beradaptasi terhadap perubahan-perubahan,
karena tidak ada proyek yang 100% berjalan sesuai dengan yang
direncanakan. Berkaitan dengan tugas-tugas seorang manajer, maka
area kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang manajer adalah:
kepemimpinan, manajemen orang (konsumen, suplier, manajer dan
kolega), komunikasi , negosiasi, perencanaan, manajemen kontrak,
pemecahan masalah dan berpikir kreatif). Banyak kesalahan terjadi
dalam mengelola sebuah proyek yang menyebabkan sering menjadi
hambatan.

2. Fase Metodologi manajemen Proyek dan Peran Manajer Proyek


a. Fase Metodologi Manajemen Proyek
Manajemen proyek yaitu suatu metode pengelolaan yang
dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20
untuk menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. Hal ini
merupakan usaha agar tujuan kegiatan dapat tercapai secara efisien dan
efektif. 
Terdapat 5 fase metodologi manajemen proyek antara lain :
1) Fase Inisialisasi
Sebelum suatu proyek didefinisikan, tentu perlu diadakan studi
kelayakan (feasibility study). Biasanya hal ini dilakukan oleh pemilik

~7~
dan sponsor proyek. Suatu proyek bisa dikatakan layak untuk
dilaksanakan jika memenuhi syarat kelayakan, seperti:
 Memberikan manfaat bagi klien
 Memberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi oleh
pemilik proyek.
 Dapat dilaksanakan sesuai waktu yang diharapkan dan anggaran
tersedia.
2) Fase Perencanaan
Pelaksanaan fase ini lebih melibatkan tim pelaksana proyek,
meskipun pihak lain, seperti steering comittee (pengarah, penasihat,
atau pengawas dalam sebuah kegiatan) tetap melaksanakan fungsi
pengendalian dari luar. Dalam fase ini sering terjadi revisi terhadap
hasil analisis. Setelah mendapat informasi, tim menyusun beberapa
dokumen sebagai dasar fase selanjutnya.
3) Fase Pelaksanaan atau Pengembangan
Dalam fase ini aktivitas yang dilakukan adalah melaksanakan
tugas-tugas yang telah didefinisikan dalam fase sebelumnya untuk
menghasilkan software sesuai requirements. Aktivitas yang dilakukan
pada fase pelaksanaan atau pengembangan dalam lingkup manajemen
proyek sistem informasi antara lain :
 Pemograman
 Testing
 Quality Asurance (QA)
 Dokumentasi
4) Fase Pengiriman
Fase selanjutnya adalah delivery, yaitu fase dimana kita menyerahkan
proyek kepada pemilik proyek.
Tahapan dalam fase delivery ini terbagi atas tiga bagian utama, yaitu :
 Development
 Pelatihan
 Produksi
5) Fase Akhir

~8~
Dalam fase ini proyek telah memasuki tahap akhir dimana produk
software telah diinstalasikan, dioperasikan, dan dimanfaatkan oleh
klien. Ada dua aktivitas yang dilakukan dalam fase ini:
 Penutupan proyek, yaitu dengan evaluasi, serah terima secara
resmi dan berakhirnya SPK atau kontrak
 Memasuki masa maintenance yang dapat dilanjutkan dengan SPK
atau kontrak baru.

b. Peran Manajer Proyek


Manajer Proyek adalah orang yang bertindak sebagai pemimpin
dalam suatu proyek. Seorang manajer proyek ada kalanya harus memiliki
kualifikasi khusus meskipun tidak harus memiliki keahlian sebagai
eksekutor atau pelaksana. Misalnya dalam proyek sistem informasi
banyak anggota tim yang berkualifikasi teknis pemrogram atau arsitek
sistem, tetapi manajer proyek tidak perlu harus memiliki keahlian
tersebut.
Adapun hal - hal yang harus dilakukan oleh manajer proyek yaitu :
 Menerima otoritas dari pihak yang berkompeten
 Mendefinisikan dan melakukan review kasus bisnis dan requirements
dengan evaluasi dan kontrol secara reguler.
 Melakukan inisiasi dan rencana proyek dengan menyusun format,
arah dan landasan.
 Bermitra dengan pengguna akhir, bekerja dengan sponsor proyek dan
manajemen lain.
 Mengelola teknologi, orang-orang dan perubahan.
 Mengelola tim pelaksana proyek dengan menciptakan suana yang
kondusif.
 Mampu mengelola keadaan yang tidak menentu, perubahan yang
cepat, kesimpangsiuran, kejutan-kejutan, dan lingkungan yang hanya
sedikit terdefinisi.
 Menjaga hubungan dengan klien dengan menggunakan format
laporan yang cukup lengkap, jelas dan formal.

~9~
 Mengarahkan proyek dengan cara memimpin yang memberikan
contoh dan memberi motivasi

c. Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Proyek


1) Fungsional
 Memahami requirements proyek
 Membuat rencana dan mengontrol proyek
 Melaksanakan/ mengimplementasi proyek
 Menyelesaikan proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan
2) Tim
 Memilih dan mengembangkan staff
 Mendelegasikan tugas
 Menjadi penengah antara tim dengan pihak manajemen organisasi
atau perusahaan klien
 Komunikasi secara efektif dengan pihak lain
 Menunjukkan kepemimpinan
 Memberi motivasi pada anggota tim
 Membangun tim yang kuat, kompok dan handal
3) Organisasi
 Memahami konteks organisasi
 Melaksanakan wewenang
 Memahami cara memberikan pengaruh terhadap orang lain
 Menyelesaikan konflik
 Memahami situasi politik internal organisasi

3. Metodologi Manajemen Proyek (Fase Inisialisasi)


Fase Inisialisasi adalah fase pertama dimana anda berinteraksi langsung
dengan proyek yang anda tangani. Keberhasilan anda dalam menangani fase
ini apakah suatu proyek layak untuk direalisasikan atau tidak, hingga sistem
ini dapat diselesaikan dan digunakan sebagaimana harapan mereka.
a. Bagian fase insialisasi

~ 10 ~
1) Feasibility Study
 Studi kelayakan (feasibility study) adalah tindakan yang
dilakukan untuk menentukan apakah suatu proyek layak untuk
direalisasikan atau tidak.
 Studi kelayakan terbagi dalam beberapa aktivitas kerja:
(1) Wawancara
(2) Kunjungan ke lokasi(site visit)
(3) Pengumpulan dokumen
Umumnya dokumen-dokumen dalam suatu siste terdiri atas :
(1) Formulir input
(2) Formuliroutput
(3) Laporan-laporan
 Secara formal, hasil studi kelayakan dapat disusun dalam bentuk
laporan yang ditunjukan kepada stakeholder.
Laporan tersebut berisi:

(1) Tujuan Studi Kelayakan


(2) Latar Belakang
(3) Solusi yang Diajukan
(4) Analsis Biaya dan Manfaat

2) Requirement Analysis
Menyusun analisis kebutuhan merupakan aktivitas lanjutan yang
biasa dilakukan sesudah studi kelayakan, tetapi bisa jugadilakukan
setelah proposal disetujui dan kontak disepakati. Oleh karena itu
bukan hanya manager proyek tetapi semua stakeholder harus
berkomitmen dalam proses requiments yang efektif.
Yang dimaksud dengan proses requiments adalah:
a) Penyusunan requiments (mengumpulkan, menganalisis,
spesifikasi dan validasi requiments)
b) Manajemen requiments (melaksanakan requiments setelah
disepakati)

~ 11 ~
3) Definisi Requirements
Menurut standar IEEE (Guide for Developing System
Requirements Specifications):
a) Fungsionalitas sistem (kapabilitas)
b) Dapat divalidasi
c) Harus sesuai dengan sistem yang berjalan
d) Solusi untuk masalah klien
e) Memenuhi kriteria dengan kondisi yang terstruktur dan dibatasi
oleh constrains.

4) Jenis-jenis Requirements
Jenis requirements, tergantung sumber datanya:
a) Business Requirements
Terdiri atas bisnis proses dari sistem yang akan dibangun,
batasan-batasan seperti biaya, sumberdaya, waktu dan
sebagainya.
b) Stakeholder Requirements
Terdiri atas susunan kebutuhan terhadap sistem yang akan
dibangun, baik untuk kepentingan internal maupun eksternal
perusahaan atau organisasi.
c) End-User Requirements
Kebutuhan dari staf yang berinteraksi secara langsung maupun
tidak langsungterhadap sistem yang akan digunakan.
d) System Requirement
e) Disusun berdasarkan business objectives dan stakeholder
requirements,
yang disusun dengan pendekatan teknis secara formal dan
terstruktur.
f) Software Requirements
merupakan hasil yang harus diperlihatkan oleh software untuk
menyelesaikan suatu permasalahan yang bersifat nyata.

~ 12 ~
5) Menyusun System Requirements Specifications (SRS)
Pengertian
 SRS adalah pengertian secara tertulis dari system requirements
yang diharapkan oleh klien & kaitannya dg waktu sebelum desain
/ pengembangan dilakukan.
 Jaminan 2 arah antara klien dengan tim proyek dalam pengertian
terhadap requirements pada saat disepakati, & selama tidak ada
perubahan apapun.
Yang dijelaskan dalam SRS :
a) Interface
b) Kapabilitas fungsional
c) Tingkat kinerja
d) Struktur data
e) Keamanan
f) Reliability
g) Proteksi privasi
h) Kualitas
i) Batasan-batasan

b. Project Scope Documen


Setelah menyusun requirements dalam SRS, hasil analisis
requirements kemudian dituangkan kedalam Project Scope Document
( PSD). PSD merupakan pedoman utama untuk mengawali proyek,
sebelum proyek itu benar-benar dimulai.
Susunan PSD :
1. Maksud dan Tujuan Proyek
2. Rencana Kerja
3. Deliverables

~ 13 ~
4. Batasan-batasan
5. Kesimpulan

c. Penyusunan Tim
Tim dalam proyek memiliki karakteristik:
1. Tim proyek dibentuk untuk waktu yang terbatas.
2. Proses kerja belum ditentukan secara definitif sebelum proyek
berlangsung.
3. Tim akan menemukan banyak hal yang belum diprediksi pada saat
proyek berlangsung.
4. Tekanan kerja atau tingkat stress lebih tinggi, yang disebabkan
banyak hal yang belum pasti.
5. Dalam beberapa hal, anggota tim juga bekerja rangkap.

d. Manajemen Resiko
Bart Jutte memberikan 10 golden rules dalam menajemen risiko
untuk proyek sistem informasi pada umumnya:
1. Jadikan manejemen risiko bagian dari proyek
2. Identifikasikan risiko sejak awal proyek
3. Komunikasikan risiko-risiko yang ada
4. Pertimbangkan baik ancaman maupun kesempatan (opportunities)
5. Klarifikasi penanggung jawab untuk setiap risiko
6. Buat prioritas risiko
7. Melakukan analisa risiko
8. Buat rencana dan implementasi tanggapan dari risiko
9. Dokumentasikan risiko proyek
10. Tentukan risiko dan tindakan yang diambil

4. Presentasi Proposal
Pengertian Proposal

~ 14 ~
Pada dasarnya proposal adalah penawaran, yaitumenawarkan jasa
Anda atau perusahaan Anda untukmelaksanakan proyek. Proposal
merupakan dokumen yang merinci biaya dan jadwal proyek, serta
menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil oleh tim proyek untuk
menghasilkan produk yang diinginkan.Proposal ditulis untuk meyakinkan
klien agar membeli produk dari tim proyek. Untuk proyek internal,
manajemen sebaiknya meminta untuk membuat sebuah proposal. Hal ini
untuk mendukung tim proyek untuk membuat rencana yang sederhana.

Fungsi Proposal
 Proposal berfungsi sebagai penawaran
 Merinci segala sesuatunya sebagai hasil terhadap Requirements
 Mencantumkan biaya terhadap proyek yang akan dilaksanakan
 Harus mencantumkan biaya yang menyangkut tambahan peralatan yang
harus dibeli
 Proposal menjadi media promosi perusahaan/organisasi tim proye
Struktur Proposal
 Ringkasan eksekutif
 Tinjauan dan rincian requirements
 Solusi yang diajukan
 Uraian pekerjaan
 Rencana Implementasi
 Investasi biaya
Kontrak/Spk
Kontrak perlu dibuat apabila pelaksana proyek adalah pihak diluar
organisasi perusahaan Jika pelaksana proyek adalah tim yang dibentuk dari
staf internal perusahaan, manajer proyek akan menerima Surat Perintah
Kerja yang menegaskan tentang pelaksanaan proyek.
1. Isi dari kontrak kerja harus terdapat hal utama:
2. Deskripsi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap proyek
3. Deskripsi mengenai deliverable (penyampaian) misalnya penjelasan
mengenai sistem yang akan dibangun, hasil maupun pelatihan

~ 15 ~
4. Hak dan kewajiban masing-masing pihak
5. Kesepakatan biaya
6. Jadwal pelaksanaan
7. Bagian penutup
Project Charter
Definisi proyek biasa disebut Project Charter atau Term of Reference
(TOR). Definisi ini bertujuan untuk mendokumentasikan visi, tujuan,
ruang lingkup, deliverables, organisasi proyek dan rencana implementasi.
Langkah menyusun project charter:
1. Visi, tujuan, lingkup dan deliverables Proyek
2. Organisasi proyek
3. Implementasi proyek
4. Risiko dan masalah
Project Kick-Off
Mulai dengan kick-off meeting, yaitu pertemuan untuk memberikan
informasi tentang pelaksanaan proyek.
Proyek
1. Proyek internal
Hasil dari proyek internal digunakan perusahaan atau organisasi sendiri.
2. Proyek Eksternal
Hasil dari proyek eksternal digunakan perusahaan lain atau organisasi
lain.
Pendahuluan Perencanaan Proyek (The Preliminary Project Plan)
Perencanaan adalah sebuah proses yang berulang-ulang : rencana
akan ditinjau secara terus menerus sesuai dengan perkembangan proyek dan
sesuai dengan bertambahnya pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik
dari anggota tim. Pendahuluan Perencanaan Proyek adalah langkah awal,
sumber daya, biaya dan jadwal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proyek. PPP adalah dokumen internal, tidak perlu ditunjukkan ke user,
terutama user luar.
Proposal Untuk Proyek Sistem Informasi

~ 16 ~
Usulan Formal pembangunan sistem informasi untuk memenuhi
kebutuhan unit kerja dalam menjalankan fungsinya mendukung tercapainya
tujuan organisasi.
 Apa yang akan dilakukan
 Kebutuhan bisnis apa yang akan dipenuhi
 Bagaimana hasil proyek akan mendukung strategi
Struktur Proposal Proyek
1. Judul
Sama seperti dokumen studi kelayakan, halaman judul berisi Nama
Perusahaan klien, Nama Proyek (jika belum ada nama, harap ditentukan
sekarang), Versi saat ini dan Tanggal.
2. Larangan dan Kerahasiaan (Disclainer and Confidentiality)(jika
ada)
Karena biasanya proposal mengandung informasi yang penting dan
sensitif mengenai suatu sistem spesifik, maka harus ada pernyataan yang
jelas mengenai larangan penyebaran dan sifat kerahasiaan dokumen.
3. Detail Publikasi
Terdiri atas 3 bagian :
 Tujuan Proposal
Penjelasan mengenai tujuan dan diajukannya proposal ini serta audiens
yang dituju.
 Versi Dokumen
Daftar riwayat perubahan dokumen
 Otorisasi Dokumen
Menandakan bahwa dokumen ini resmi dan dapat
dipertanggungjawabkan oleh pihak pembuatnya.
4. Pendahuluan
Dapat dijelaskan dalam dua atau tiga paragraf untuk gambaran
mengenai latar belakang tim/perusahaan pelaksana proyek, dan
pengalaman menangani proyek sejenis.
5. Ringkasan Ekseklutif
Penjelasan singkat mengenai masing-masing sub-bagian dalam proposal.

~ 17 ~
6. Tujuan Proposal Secara Bisnis (Busness Objectives)
Tujuan pada bagian ini berbeda dengan yang ada di proposal
maupun SRS. Pada bagian ini, tuliskan tujuan dari implementasi dengan
peningkatannya dari sisi bisnis.

7. Tujuan Requirements
Pembahasan secara ringkas mengenai requirements yang telah
disetujui dan akan menjadi bagian dari pelaksanaan proyek.
8. Hasil/Solusi yang diajukan (Proposed Deliverables/Solution)
Selaras dengan tujuan proposal, maka bagian ini akan menjelaskan
solusi yang diajukan untuk mencapai tujuan tersebut.
 Ringkasan Solusi
Berisi ringkasan dan solusi yang diajukan dalam bentuk yang tidak
teknis dan singkat.
 Penjelasan Detail
Setelah penjelasan singkat, maka bagian ini akan memberikan
penjelasan secara detail, termasuk desain dan hal-hal teknis.
9. Uraian Pekerjaan (Statementof Work)
Penjelasan tentang pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan solusi yang diajukan secara rinci dan komprehensif.
 Sasaran dan Tujuan
Penjelasan mengenai sasaran dan tujuan dari pekerjaan yang
dilakukan.
 Batasan dan Ruang Lingkup
Berikan batasan-batasan dari pekerjaan, mana yang merupakan
bagian dari pekerjaan proyek dan mana yang bukan.
 Fase
Pembagian fase-fase pekerjaan sesuai dengan tahap-tahap
pelaksanaannya.
 Pemahaman

~ 18 ~
Penjelasan mengenai pemahaman untuk pekerjaan yang dilaksanakan
seperti adanya penghentian proses yang berjalan dalam fase-fase
tertentu.
10. Perencanaan Implementasi/Pelaksanaan
Setelah uraian pekerjaan, berikut ini adalah penjelasan rinci
mengenai pelaksanaan pekerjaannya.
 Skenario yang diajukan
Berikan skenario dari pelaksanaan pekerjaan, berupa hasil-hasil yang
akan didapatkan jika pekerjaan telah dilaksanakan.
 Organisasi Proyek
Penjelasan mengenai organisasi dalam tim proyek, bisa dilengkapi
dengan bagan organisasi.
 Wewenang dan Tanggung Jawab
Penjelasan detail mengenai wewenang dan tanggung jawab dari
masing-masing posisi tim pelaksana proyek.
 Rencana Kerja Proyek
Selaras dengan pekerjaan yang telah diuraikan, bagian ini akan
menjelaskan mengenai rencana kerja proyek secara detail termasuk
dengan jadwal pelaksanaan masing-masing pekerjaan.
 Laporan Progres
Berikan penjelasan mengenai progres yang telah dicapai sampai
dengan saat proposal ini diajukan.
 Tim Proyek yang diajukan
Berikan nama-nama dari anggota tim dan posisi masing-masing
dalam organisasi proyek.
 Logistik
Bila diperlukan logistik tertentu dalam pelaksanaan pekerjaan, dapat
diuraikan pada bagian ini
11. Investasi
Bagian ini memberikan gambaran mengenai biaya dari proyek ini.
 Biaya yang dikenakan

~ 19 ~
Penjelasan mengenai biaya dapat dibuat dalam bentuk rekapitulasi
pekerjaan dan biaya yang dikenakan untuk masing-masing pekerjaan
tersebut.
 Syarat dan Kondisi
Tentukan syarat dan kondisi dari pelunasan, biaya, berapa persentase
pada masing-masing fase.
12. Kriteria Penyelesaian
Penjelasan mengenai kriteria di mana proyek dapat dinyatakan selesai.
13. Support Setelah Proyek Selesai
Setelah proyek selesai, biasanya ada masa pemeliharaan, maka
jelaskan mengenai uraian dari dukungan teknis (technical support)
terhadap pelaksanaan pemeliharaan tersebut.
14. Batasan-batasan
Selain kriteria, proyek juga memiliki batasan-batasan di mana ada
hal-hal yang tidak diubah. atau dipengaruhi selama dan setelah proyek
berlangsung.
15. Lain-lain
Bila ada penjelasan lain-lain yang perlu ditambahkan, sebaiknya
juga disebutkan dalam proposal.
16. Penutup
Berikan kata-kata penutup untuk proposal ini, disertai dengan
bagian tanda tangan dari pihak yang mengajukan proposal.

5. Metodologi Manajemen Proyek (Fase Perencanaan dan Perancangan)


a. Perencanaan
Perencanaan adalah membuat strategi dan mengembangkan aktivitas
kerja, Tanpa Perencanaan, fungsi pengorganisasian, pengontrolan,
maupun pengarahan tidak berjalan dengan baik.
Tujuan perecanaan proyek :
1) Untuk & beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi.
2) Memberikan arahan (direction) Agar bekerja sesuai rencana.
3) Untuk & beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi.

~ 20 ~
4) Menghindari/setidaknya meminimalisir potensi terjadinya tumpang
tindih & pemborosan dalam pelaksanaan perkerjaan.
5) Menetapkan standar tertentu yang harus digunakan dalam bekerja
Memudahkan dalam pengawasan/kontrol.
Isi dari perencanaan tujuan dan ruang lingkup proyek, jadwal proyek,
rencana anggaran biaya proyek, kualitas proyek, sumber daya proyek,
manajemen resiko, komunikasi, integritas.

b. Mekanisme Perencanaan Proyek


1) Manajer proyek bersama tim proyek mempelajari kembali definisi
proyek.
2) Membuat perencanaan manajemen proyek berdasarkan definisi
proyek yang telah dibuat.
3) Persetujuan dari pemilik proyek, bahwa perencanaan manajemen
proyek akan dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek.
Perbedaan perencanaan dan rencana proyek :
Perencanaan proyek :
1) Aktivitas awal sebelum tahap implementasi / pengembangan
2) Belum dilkukan hal-hal teknis terkait pengembangan sistem
3) Menyusun strategi untuk mencapai tujuan proyek
Perencanaan proyek :
1) Salah 1 dari rencana yang harus dibuat dalam perencanaan proyek
2) Salah 1 dari hasil aktivitas perencanaan proyek

c. Perencanaan Yang Dipersiapkan Untuk Perencanaan Proyek


1. Rencana proyek
2. Rencana sumber daya manusia
3. Rencana keuangan
4. Rencana kualitas
5. Rencana resiko
6. Rencanaan penerimaan
7. Rencana komunikasi

~ 21 ~
8. Rencana pengandaan

d. Perencanaan Proyek
Usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu
yang lebih. baik. 3 proses perancangan :
1. Mengidentifikasi masalah masalah
2. Mengidentifikasi metode untuk pemecahan masalah
3. Pelaksanaan pemecahan masalah
Perbedaan perencanaan dan perancangan :
Perencanaan : belum dilakukan hal-hal teknis yang terkait dengan
pengebangan sistem informasi, seperti desain dan
pemograman.
Perancangan : sudah mulai didapati proses mengindentifikasi masalah
dan pelaksanaan pengembangan.

e. Contoh Perencanaan dan Perancangan


Contoh perencanaan proyek :
Merencanakan proyek-proyek sistem :
- Mengkaji tujuan , perencanaan strategi dan taktik perusahaan
- Mengindentifikasi proyek-proyek sistem
- Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
- Menetapkan kendala proyek-proyek sistem
Mempersiapkan proyek sistem yang akan dikembangkan
- Menunjukkan tim analis
- Mengumumkan proyek pengembangan sistem
Mendefinisikan proyek sistem yang akan dikembangkan
- Menelaah kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem
- Membuat usulan proyek sistem
Contoh perancangan proyek :
- Mengembangkan Ikhtisar Proyek Penjelasan Akhir
- Memeriksa masalah teknis
- Menerima persetujuan akhir ikhtisar dari pemilik proyek

~ 22 ~
- Mulai merancang skema (desain) taksiran biaya, rancangan terinci
(detail desain), gambar kerja, spesifikasi, jadwal, daftar volume,
taksiran biaya akhir

6. Metodologi Manajemen Proyek (Fase Pengembangan)


a. Fase Pengembangan
Pelaksanaan pekerjaan pengembangan ini pada dasarnya adalah
membangun system informasi dengan deliverable berupa software dan
bagian – bagian pendukungnya. Seperti :
 Dokumentasi System
 Sop (System operating procedure)
 Dokumentasi pengembangan sampai pada dokumentasi penuntun
pengguna (User Guide Documentation)
 Materi pelatihan (Training material) Untuk pengguna software
b. Model Pengembangan Sistem Informasi
1) Linier Sequential Model
2) Prototyping Model
3) Spiral Model
4) Incremental Model
c. Requirement
Pada fase pengembangan ini, aktivitas requirement seharusnya
sudah selesai dilakukan, yaitu pada fase inisialisasi.
d. Desain Sistem dan Softwere
Desain dalam lingkup system dan software adalah menyusun
deskripsi struktur komponen software yang akan digunakan dalam
pengembangan software itu sendiri.
e. Proses Desain Sistem dan Softwere

~ 23 ~
1) Spesifikasi Fungsional dan Teknik,
Dapat dideskripsikan melalui Fuction Specification
Document . Dokumen ini menggambarkan bagaimana software
akan berfungsi dan fungsi – fungsi apa yang harus dimilikinya agar
dapat memenuhi requirement.
2) Resiko dan Mitigasi,
Pada fase inisialisasi telah dibahas bahwa manajemen
resiko harus dijadikan bagian dari proyek dan potensi resiko ada
pada setiap fase

3) Desain Sistem
Bagian dari fase pengembangan yang menjadi dasar bagi
kontruksi system yang akan digunakan. Yang menjadi dasar desain
system adalah bagaimana aliran informasi (system flow) dari awal
hingga akhir yang merepresentasikan requirements.
4) Pemodellan ( Modelling )
Adalah representasi abstrak dari system yang akan
dibangun. Artinya kita akan menyususn bentuk untuk mewujudkan
sesuatu yang masih berupa pemikiran atau konsep.
5) Desain Software
Adalah system yang dibuat modelnya lalu lebih diperinci
dalam bentuk yang lebih mudah dipahami developer.
6) Unified Modelling Language (Uml )
Adalah bahasa spesifikasi standar untuk
mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun system
software.
7) Desain Antar Muka Pengguna
Bagi pengembang software, antarmuka / interface adalah
bagian dari produk software.
8) Desain Database

~ 24 ~
Proses untuk menghasilkan model dari database.
f. Konsep Dasar Mendesain Softwere
1) Abstraksi
2) Cupling
3) Cohesion
4) Dekomposisi dan modularisasi
5) Encapsulation atau menutup informasi
6) Pemisah antar muka dan implementasi

g. Standart dan Langkah-langkah Secara Agar Desain Dapat


Dilakukan Dengan Baik
1) Desain yang baik tidak berasal dari kelompok penentu, tetapi
berasal dari desainer yang baik
2) Benar – benar memahami rujuan jangka pendek maupun panjang
dari proyek
3) Tinjau desain dari berbagai sudut pandang
4) Desain adalah proses interaktif
5) Pastikan desain bersih dan sederhana
6) Berhati-hatilah dengan jalan pintas
h. Keuntungan Yang Didapat Desain Antarmuka
1) Menghasilkan produk software yang lebih baik
2) Lebih fleksibel dalam memberikan respon terhadap umpan balik
klien
3) Meningkatkan kepuasan dan retensi klien
4) Mempersingkat waktu siklus pengembangan software

~ 25 ~
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu


sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas,
yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan
berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu.

2. Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan


dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
3. Manajemen proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan
mengkoordinasikan sumber daya (manusia/material)disaat mulainya
sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi
oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan.
4. Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan
dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang
baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh
manajemen puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat
dukungan dari manajemen puncak tersebut.
5. Lepas dari berbagai variasi proyek-proyek teknologi informasi yang ada
– seperti pembuatan aplikasi, penerapan perangkat lunak, konstruksi

~ 26 ~
infrastruktur jaringan, dan lain sebagainya – metodologi yang
dipergunakan secara umum adalah sama. Setidak-tidaknya ada enam
buah tahapan yang harus dilalui: perencanaan, analisa, desain,
konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi.

~ 27 ~

Anda mungkin juga menyukai