Anda di halaman 1dari 6

3/14/2021 JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO 448 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG TEPAT DAN METODE PENGANTAR EFEKTIVITAS …

Halaman 1

JURNAL MEDIS DIPONEGORO


(Jurnal Kedokteran Diponegoro)
Online: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
E-ISSN: 2540-8844
Volume 9, Nomor 6, November 2020
Ivana Shafira Putri, Rebriarina Hapsari, V. Rizke Ciptaningtyas

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG TEPAT DAN EFEKTIVITAS BIAYA


Ivana Shafira Putri 1 * , Rebriarina Hapsari 2 , V Rizke Ciptaningtyas 2
1Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang
2 Jurusan Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

*ivanashafira06@gmail.com

ABSTRAK
INTISARI: Latar Belakang: Penggunaan antibiotik yang tidak tepat tidak hanya menyebabkan resistensi, tetapi juga meningkat secara tidak langsung
morbiditas, mortalitas, dan memperpanjang masa rawat, yang dapat menyebabkan peningkatan biaya perawatan kesehatan.
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Itu membutuhkan berbagai macam
pengobatan antibiotik yang membuat pemilihan antibiotik perlu dipertimbangkan dalam kedua istilah klinis
dan efektivitas biaya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas
Antibiotik dan hemat biaya pada pasien pneumonia rawat inap di RS Nasional Diponegoro
Semarang periode 2015 - 2019. Metode: Studi potong lintang dilakukan pada lima belas orang
pasien dengan pneumonia yang didapat dari komunitas (CAP). Rekam medis sebagai sampel
secara retrospektif diperoleh dengan metode total sampling. Kategori kualitas antibiotik (sesuai
dan tidak sesuai) ditentukan sesuai dengan kriteria Gyssens dan dianalisis menggunakan biaya-
tabel efektivitas. Ukuran hasil adalah lama rawat inap (LOS). Hasil: Rata-rata LOS, rata-rata
biaya antibiotik, dan median total biaya rumah sakit langsung dari kualitas antibiotik yang sesuai dan tidak sesuai
masing-masing 3,27 hari versus 6 hari (p = 0,275), 123,302 Rp versus Rp 286,000 (p = 0,020), dan
Rp3.317.100 versus Rp3.878.600 (p = 0,602). Berdasarkan tabel efektivitas biaya, posisi
kualitas antibiotik yang sesuai berada pada kolom G (dominan), sedangkan posisi tidak sesuai
kualitas antibiotik berada di kolom C (dominan). Kesimpulan: Penggunaan antibiotik yang tepat
lebih hemat biaya daripada tidak tepat. Terdapat perbedaan LOS yang signifikan antara keduanya
kategori.

PENGANTAR dan durasi, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi


Pneumonia adalah salah satu penyebab utamanya pengembangan dan pengangkutan tahan
kematian dengan tingkat insiden yang tinggi di dunia, organisme. 6
yaitu 15-20%. Di Indonesia termasuk dalam Di era biaya perawatan kesehatan yang terus membengkak dan
salah satu dari 10 penyakit rawat inap teratas. 1,2 sumber daya yang terbatas, pembuat kebijakan dan perawatan kesehatan
Berdasarkan penelitian kesehatan dasar terbaru oleh pembayar juga prihatin tentang biaya
Pemerintah Indonesia, telah ada efektivitas antibiotik yang dapat
peningkatan prevalensi pneumonia dari dinilai dengan analisis efektivitas biaya (CEA). 7
1,6 hingga 2%. 3 RS Nasional Diponegoro Semarang memiliki
Antibiotik empiris telah menjadi telah didirikan selama empat tahun, tetapi tidak ada
terapi awal untuk pneumonia karena hambatan masuk penelitian tentang analisis efektivitas biaya. Ini
mengidentifikasi etiologi. Namun, berlebihan dan studi yang bertujuan untuk mengetahui asosiasi
penggunaan sembarangan dari apa yang disebut keajaiban ini antara kualitas antibiotik dan biaya-
obat telah menyebabkan munculnya dan efektivitas pada pasien pneumonia rawat inap
penyebaran organisme yang resisten di Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang in
terkait dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih besar. 2015 - 2019.
Selain itu, memiliki dampak ekonomi yang cukup besar
karena kebutuhan akan barang bekas yang lebih mahal METODE
obat baris dan lama tinggal lebih lama (LOS) Penelitian ini menggunakan studi observasional
terkait dengan kegagalan terapi. 4 Gyssens dengan pendekatan cross-sectional. Studi ini adalah
Algoritma digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan dilakukan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro,
kualitas antibiotik yang dapat dikategorikan Semarang, dengan pendataan retrospektif
sesuai dan tidak pantas. 5 Sesuai menggunakan rekam medis pasien rawat inap

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 1/6
3/14/2021 JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO 448 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG TEPAT DAN METODE PENGANTAR EFEKTIVITAS …
penggunaan antibiotik berarti tidak hanya memilih dengan CAP pada periode 2015 - 2019. Sampel
antibiotik yang benar tetapi juga dosis yang tepat diperoleh dengan metode total sampling. Itu
kriteria inklusi adalah usia ≥18 tahun dan <65
448

Halaman 2
JURNAL MEDIS DIPONEGORO
(Jurnal Kedokteran Diponegoro)
Online: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
E-ISSN: 2540-8844
Volume 9, Nomor 6, November 2020
Ivana Shafira Putri, Rebriarina Hapsari, V. Rizke Ciptaningtyas

tahun; gambaran klinis yang sesuai dengan CAP, HASIL


dengan dua atau lebih tanda berikut dan Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni hingga Juli
gejala: demam, batuk baru atau bertambah atau 2019. Ada lima belas sampel yang diperoleh di bawah
produksi dahak, dispnea, dada pleuritik kriteria inklusi dan eksklusi. Tabel 1
nyeri, tanda fokal baru pada pemeriksaan dada, dan merangkum karakteristik demografis.
munculnya infiltrasi baru di peti sederhana
radiografi; diobati dengan antibiotik; menggunakan publik Tabel 1. Karakteristik demografis
asuransi kesehatan dengan satu siklus terapi. Itu
Variabel Subjek (n) %
kriteria eksklusi tidak lengkap dan tidak jelas
Seks
data; kategori mutu obat VI sesuai
Pria 3 20.0
ke metode Gyssen; pneumonia nosokomial Perempuan 12 80.0
(HAP atau VAP), dengan immunocompromised Kelompok usia
penyakit, infeksi lain, kanker, dan aspirasi; <40
diberhentikan tanpa rekomendasi dari tahun
dokter atau meninggal. Variabel independen adalah 40 - 60
kualitas antibiotik, sedangkan tergantung tahun 2 13.3
variabel adalah efektivitas biaya. Penelitian itu > 60 8 53.3
disetujui oleh Medical Research Ethical tahun 5 33.3
Panitia Fakultas Kedokteran Diponegoro
Dari lima belas rekam medis,
Universitas, dan direktur Nasional Diponegoro
tujuh belas antibiotik diresepkan. Limabelas
Rumah Sakit Semarang. Pengumpulan data disertakan
data demografi dan klinis: rekam medis pasien menerima satu antibiotik, dan dua
nomor, usia, jenis kelamin, diagnosis, tanggal masuk dan pasien menerima kombinasi 2 jenis
antibiotik.
keluar dari instalasi rawat inap, data kesehatan masyarakat
asuransi, nama, jenis, indikasi, metode
Tabel 2. Distribusi penggunaan antibiotik
administrasi, dosis, frekuensi, dan durasi
Subjek
antibiotik yang diperoleh, serta biaya Antibiotika %
(n)
pengobatan. Kualitas antibiotik awal
Tunggal
rejimen untuk setiap pasien dievaluasi dan Ceftriaxone (iv) 7 46.7
dikategorikan sebagai sesuai dan tidak pantas Levofloxacin (iv) 4 26.7
menurut kriteria Gyssen. Biaya- Levofloxacin (po) 1 6.7
efektivitas dianalisis dengan menentukan Cefixime (po) 1 6.7
posisi setiap kategori kualitas antibiotik di Kombinasi
tabel efektivitas biaya. Biayanya dihitung Ceftriaxone (iv) + 2 13.3
adalah total biaya rumah sakit langsung yang terdiri dari Azitromisin (po)
biaya rawat inap, antibiotik, iv = intravena
obat-obatan, alat kesehatan, perawatan kesehatan, po = peroral
tindakan darurat, pemeriksaan penunjang,
dan administrasi. Standar keseluruhan Kualitas Antibiotik
efektivitas pengobatan adalah LOS. Statistik Berdasarkan metode Gyssen, file
Analisis digunakan untuk menentukan perbedaan kualitas penggunaan antibiotik dibagi menjadi
LOS, biaya antibiotik, dan total rumah sakit langsung menjadi yang pantas dan tidak pantas
biaya antara yang sesuai dan yang tidak sesuai kategori. Kategori 0 menunjukkan penggunaan yang tepat
penggunaan antibiotik. Uji t-independent adalah antibiotik, sedangkan kategori IV diindikasikan
digunakan jika data berdistribusi normal dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Uji Mann-Whitney jika datanya tidak normal
distribusi. Hasilnya dikatakan signifikan jika
p <0,05.

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 2/6
3/14/2021 JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO 448 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG TEPAT DAN METODE PENGANTAR EFEKTIVITAS …

449

Halaman 3
JURNAL MEDIS DIPONEGORO
(Jurnal Kedokteran Diponegoro)
Online: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
E-ISSN: 2540-8844
Volume 9, Nomor 6, November 2020
Ivana Shafira Putri, Rebriarina Hapsari, V. Rizke Ciptaningtyas

Tabel 3. Hasil evaluasi kualitas antibiotik biaya rumah sakit antara dua kelompok
berdasarkan metode Gyssen kelas antibiotik tidak. Data di LOS dan
Frekuensi biaya antibiotik memenuhi uji parametrik;
Kategori (jumlah % Oleh karena itu, perbedaan LOS dan Antibiotik
resep)
biaya antara dua kategori antibiotik
0 (sesuai) 13 73.3 kualitas dianalisis menggunakan t-independent
IIA (tidak pantas) 3 20.0
analisis. Data tentang total biaya rumah sakit langsung
IIA + IIIA
1 6.7 antara dua kelompok kualitas antibiotik
(tidak pantas)
memenuhi tes non-parametrik; oleh karena itu, file
perbedaan total biaya rumah sakit langsung antara
Analisis statistik
dua kategori kualitas antibiotik itu
Biaya LOS dan antibiotik antara
dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney.
dua kategori kualitas antibiotik
terdistribusi normal sedangkan total langsung

Tabel 4. Distribusi dan analisis statistik LOS, biaya antibiotik,


dan total biaya rumah sakit langsung pada setiap kategori kualitas antibiotik

Tidak pantas
Sesuai
Variabel kualitas antibiotik Nilai-P
kualitas antibiotik (n = 11)
(n = 4)
LOS (hari)
- Berarti 3.27 6
0,275
- Median 3 4.5
- Jarak 2-5 3 - 12
Total biaya rumah sakit langsung
(IDR) 6.696.050
- Berarti 3.980.677 3,878,600 0,020
- Median 3,317,100 3.028.300 -
- Jarak 1.621.850 - 8.665.700 15.998.700

Biaya antibiotik (Rp)


981.012
- Berarti 123.302
286,000 0,020
- Median 121.914
178.750 -
- Rentang 3.424 - 234.012
3.173.300

Analisis efektivitas biaya Tabel 5. Posisi setiap kualitas antibiotik dalam


Baik mean dan median LOS dari file tabel efektivitas biaya
kategori yang sesuai memiliki durasi yang lebih pendek dari Biaya- Sama
Biaya rendah Biaya lebih tinggi
kelompok yang tidak pantas. Artinya yang sesuai Efektivitas biaya
kelompok memiliki efektivitas yang lebih tinggi. Di sisi lain Menurunkan
SEBUAH C
tangan, rata-rata dan median total rumah sakit langsung (butuh ICER B Tidak pantas
efektivitas
perhitungan) (didominasi)
biaya kategori yang sesuai lebih rendah
Sama
daripada kelompok yang tidak pantas. Posisi file D E F
efektivitas
kualitas antibiotik yang tepat dan tidak sesuai
G
berdasarkan total biaya rumah sakit langsung dan LOS Lebih tinggi
Sesuai H saya
ditampilkan pada tabel 5. efektivitas
(dominan)

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 3/6
3/14/2021 JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO 448 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG TEPAT DAN METODE PENGANTAR EFEKTIVITAS …
450

Halaman 4
JURNAL MEDIS DIPONEGORO
(Jurnal Kedokteran Diponegoro)
Online: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
E-ISSN: 2540-8844
Volume 9, Nomor 6, November 2020
Ivana Shafira Putri, Rebriarina Hapsari, V. Rizke Ciptaningtyas

DISKUSI LOS dalam dua kategori antibiotik berhasil


Hasil paling relevan saat ini tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p = 0,275). SEBUAH
Penelitian ini adalah: 1) penggunaan antibiotik yang tepat temuan serupa ditemukan pada penelitian sebelumnya
cukup tinggi; 2) kualitas penggunaan yang sesuai di Turki yang tidak signifikan
antibiotik merupakan alternatif yang dominan sejak perbedaan antara LOS untuk pasien CAP yang diberikan
hasilnya lebih efektif dibandingkan dengan antibiotik empiris menurut dan tidak
tidak sesuai (rata-rata 3,27 hari versus 6 hari; sesuai pedoman. Yang dimaksud penelitian itu
rata-rata LOS 3 hari versus 4,5 hari) dan kurang the Turkish Thoracic Society (TTS) CAP
mahal (rata-rata Rp 3.980.677 versus pedoman, sedangkan penelitian ini mengacu pada
Rp 6.696.050; median Rp3.317.100 versus Metode ATS / IDSA dan Gyssens. 15 Ini adalah
3.878.600 IDR), seperti yang ditunjukkan oleh biaya- berbeda dengan penelitian di rumah sakit di Jakarta
analisis efektivitas dalam tabel efektivitas biaya. bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
KEHILANGAN pasien CAP mengikuti ATS / IDSA
Penelitian kami melaporkan prevalensi yang lebih tinggi
pneumonia pada wanita (80%) dibandingkan dengan 2007 dibandingkan dengan yang tidak (p <0,001). Bahwa
laki-laki (20%). Ini didukung oleh sebelumnya studi menjelaskan bahwa keterbatasan gerak
penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah, aktivitas (imobilisasi) adalah perancu
Cengkareng itu banyaknya perempuan variabel yang dapat mempengaruhi LOS pasien CAP
pasien pneumonia lebih tinggi (51,5%) dibandingkan menerima antibiotik empiris, selama ini
pasien laki-laki (48,5%). 8 Studi lain di studi, tidak ada analisis variabel perancu yang bisa
Pakistan menunjukkan hasil yang berbeda. Itu ditemukan mempengaruhi LOS pasien. 16 KEHILANGAN dari
bahwa persentase pasien laki-laki lebih tinggi pasien dengan CAP dipengaruhi oleh beberapa
dibandingkan dengan pasien wanita. 9 Namun, sebuah penelitianfaktor-faktor seperti sistem perawatan kesehatan dan rumah sakit
di Spanyol dilaporkan tidak ada yang signifikan manajemen, praktik klinis oleh dokter,
hubungan antara seks dan CAP. 10 Ada dan karakteristik pasien. 17
faktor risiko yang berbeda untuk setiap jenis kelamin, obesitas dan Kedua median total biaya rumah sakit langsung
kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko dan biaya antibiotik rata-rata pada pasien pneumonia
wanita tapi tidak untuk pria, sementara usia dan merokok dengan penggunaan antibiotik yang tepat tadi
riwayat adalah faktor risiko untuk pria tetapi untuk wanita kurang dari yang tidak pantas. Hasil uji statistik
hanya untuk mereka yang perokok aktif. 11 The tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik
kelompok usia paling sering dalam penelitian ini total biaya rumah sakit langsung dalam dua kategori
berada di kisaran 40-60 tahun (53,3%). ini kualitas antibiotik (p = 0,602), tetapi ada a
konsisten dengan data dasar Indonesia perbedaan yang signifikan dalam biaya antibiotik pada
penelitian kesehatan tahun 2013, prevalensi tertinggi kedua kategori (p = 0,020). Studi sebelumnya di
kasus pneumonia terjadi pada 2 kelompok umur Turki melaporkan bahwa secara statistik tidak ada
yang 1-4 tahun dan 45-54 tahun, dan sekarang perbedaan yang signifikan antara total langsung
meningkat di kelompok usia berikutnya. 12 biaya pengobatan pada pasien CAP yang diberi antibiotik pada
Dalam penelitian ini, antibiotik sesuai dengan pedoman dan tidak (p = 0,311).
resep termasuk dalam penggunaan yang sesuai Tapi ada perbedaan perkiraan 500
kategori dominan (73,33%) dan sedang Euro antar kelompok. Selain itu, pengelompokan
mirip dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di subjek dan analisis biaya dilakukan
Padang yang menunjukkan angka itu berdasarkan skor PSI. Itu juga dijelaskan
penggunaan antibiotik rasional lebih tinggi dibandingkan bahwa faktor yang paling berpengaruh langsung total
biaya rumah sakit adalah penyakit penyerta. Total
penggunaan antibiotik yang tidak rasional. 13 Berbeda dengan belajar
di Surakarta ditemukan 88,89% biaya rumah sakit langsung dalam kelompok risiko tinggi
penggunaan antibiotik tidak masuk akal. 14 Tinggi menurut pedoman TTS CAP, skor PSI,
keakuratan penggunaan antibiotik dalam penelitian ini adalah dan komorbid memiliki jumlah yang lebih tinggi dari
diperkirakan karena penggunaan antibiotik cukup untuk kelompok berisiko rendah. 15 Hasil uji perbedaan
diperhatikan oleh berbagai pihak, mulai dari biaya antibiotik sejalan dengan penelitian di Florida
dokter yang meresepkan antibiotik berdasarkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
pedoman dan literatur untuk apoteker klinis biaya antibiotik pada pasien rawat inap CAP diberikan
yang memantau peresepan antibiotik. antibiotik menurut IDSA dan yang tidak

451

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 4/6
3/14/2021 JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO 448 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG TEPAT DAN METODE PENGANTAR EFEKTIVITAS …

Halaman 5
JURNAL MEDIS DIPONEGORO
(Jurnal Kedokteran Diponegoro)
Online: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
E-ISSN: 2540-8844
Volume 9, Nomor 6, November 2020
Ivana Shafira Putri, Rebriarina Hapsari, V. Rizke Ciptaningtyas

(p = 0,038). 18 Penelitian sebelumnya di Yogyakarta [3] Balitbang Kemenkes RI. Potret Sehat
juga melaporkan bahwa penggunaan antibiotik rasional Indonesia dari Riskesdas 2018 [Internet].
biaya antibiotik yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak rasional.
Biro 19Komunikasi dan Pelayanan
Namun, penelitian ini tidak berhasil Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.
analisis efektivitas biaya. Studi lain 2018 [dikutip 2 Maret 2019]. Tersedia
menunjukkan bahwa LOS mempengaruhi biaya antibiotik pada:
(p <0,001). 20 Pernyataan itu sesuai dengan http://www.depkes.go.id/article/view/181
penelitian ini, di mana pasien dengan 10200003 / potret-sehat-indonesia-dari-
penggunaan antibiotik yang tepat memiliki median yang lebih pendek riskesdas-2018.html
LOS. Hal ini dapat menyebabkan biaya antibiotik menjadi mahal [4] Hulscher MEJL, Grol RPTM, Meer
dikurangi seminimal mungkin. JWM Van Der. Peresepan Antibiotik di
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Rumah Sakit: Sosial dan Perilaku
kualitas penggunaan antibiotik yang sesuai itu Pendekatan ilmiah. Lancet Infect Dis.
lebih hemat biaya karena posisinya dalam biaya- 2010; 10: 165–75.
tabel efektivitas ada di kolom G versus [5] Aryani DE, Hasmono D, Zairina N,
kolom D untuk kualitas penggunaan yang tidak tepat Setiawan L. Analisis Penggunaan Antibiotik
antibiotik. Diputuskan bahwa kolom D, G, H di Pediatric Pneumonia Pasien Berusia 3
(kolom dominan) menunjukkan dominan Bulan - 5 Tahun. Folia Medica Indones.
alternatif yang harus dipilih karena biayanya- 2014; 52 (2): 108–15.
efektivitas. Sedangkan semua kolom kecuali D, [6] Lieberman JAYM. Sesuai
G, H (kolom yang didominasi) menunjukkan hal itu Penggunaan Antibiotik dan Mengapa Penting:
terapi alternatif tidak boleh dianggap sebagai Tantangan Bakteri. Pediatr
sebuah pilihan. 21 Infect Dis J. 2003; 22 (12): 1143–51.
Sebagai batasan dari penelitian ini [7] Simoens S. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya
Perlu digarisbawahi bahwa penelitian ini hanya digunakan Efektivitas Antibiotik. Hindawi
data retrospektif yang peneliti lakukan saja Publ Corp. 2011;
tergantung pada rekam medis, jumlahnya [8] Nabil A, Jalil A, Studi P, Dokter P,
sampel kecil meskipun total sampling Kedokteran F, Ilmu DAN, dkk. Profil
metode telah digunakan, sampel belum Pasien Pneumonia Komunitas di Rumah
telah ditinjau dalam hal tingkat keparahan dan belum Sakit Umum Daerah Cengkareng Tahun
memperhatikan faktor lain seperti komorbid 2013 - 2014. 2015;
penyakit, status gizi, kekebalan, keparahan [9] Malik SEBAGAI KM. Profil Komunitas
penyakit, dan kondisi klinis pasien. Akuisisi Kasus Pneumonia
Rumah Sakit Perawatan Tersier. Taman J Med Sci.
KESIMPULAN 2012; (28 (1)): 75–8.
Singkatnya, penggunaan yang sesuai dari [10] Vila-Corcoles A, Ochoa-Gondar O,
antibiotik lebih hemat biaya daripada Rodriguez-Blanco T, Raga-Luria X,
tidak pantas. Ada yang signifikan Gomez-Bertomeu F. Epidemiologi dari
perbedaan LOS antara tepat dan Pneumonia yang Didapat oleh Komunitas di
kelompok yang tidak pantas. Orang Dewasa yang Lebih Tua: Studi Berbasis Populasi.
Respir Med. 2009; 103: 309-316.
REFERENSI [11] Baik I, Curhan G, Rimm E, Bendich A,
[1] Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Willett W, Fawzi W. A Calon
Radang paru-paru Komunitas Pedoman Studi Faktor Usia dan Gaya Hidup di
Diagnosis Penatalaksanaan Di Indonesia. Hubungan untuk Diakuisisi oleh Komunitas
II. Badan Penerbit FKUI; 2014. Pneumonia pada Pria dan Wanita AS.
[2] Dahlan Z. Pneumonia. Dalam (Siti S, Arch Intern Med. 2000; 160 (20): 3082–8.
Idrus A, Aru WS, Marcellus SK, [12] Kemenkes: Kementrian Kesehatan
Bambang S, Ari FS) Buku Ajar Penyakit Republik Indonesia. Riset Kesehatan
Dalam Jilid II. VI. Jakarta: Interna Dasar. Jakarta. 2013;
Penerbitan; 2014. Pneumonia. [13] Ade TW. Evaluasi Kualitas Penggunaan

452

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 5/6
3/14/2021 JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO 448 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG TEPAT DAN METODE PENGANTAR EFEKTIVITAS …

Halaman 6
JURNAL MEDIS DIPONEGORO
(Jurnal Kedokteran Diponegoro)
Online: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
E-ISSN: 2540-8844
Volume 9, Nomor 6, November 2020
Ivana Shafira Putri, Rebriarina Hapsari, V. Rizke Ciptaningtyas

Antibiotik pada Pasien Pneumonia Antibiotik dan Analisis Biaya Pasien


Komunitas di Bangsal Penyakit dalam Rawat Inap dengan Komunitas
RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan Acquired Pneumonia (CAP). Gadjah
Metode Gyssens. 2018; Universitas Mada; 2018.
[14] Dewi NT. Kajian Penggunaan Antibiotik [20] Kristiani F, Radji M, Rianti A. Evaluasi
Pada Pasien Pneumonia Dengan Metode Penggunaan Antibiotika Secara Kualitatif
Gyssens Di Balai Kesehatan “X” dan Analisis Efektivitas Biaya pada
Surakarta Tahun 2012-2013. 2014; 3–16. Pasien Pediatri di RSUP Fatmawati
[15] Doruk S, Tertemİz KC, Kömüs N, Uçan Jakarta. 2019; 6 (1): 46–53.
ES, Kilinç O, Sevİnç C. Komunitas- [21] Kementerian Kesehatan Republik
Mengakuisisi Pneumonia dan Rumah Sakit Langsung Indonesia. Pedoman Penerapan Kajian
Biaya. Tüberküloz ve Toraks Derg. Farmakoekonomi. Vol. 6. 2013.
2009; 57 (1): 48–55.
[16] Munarsih FC, Natadidjadja RI,
Syamsudin. Pengaruh Pemberian
Antibiotik Berdasar Panduan terhadap
Lama Tinggal pada Pasien Pneumonia
Komunitas di Rumah Sakit. J Penyakit
Dalam Indones. 2018; 5 (3): 141–5.
[17] Mataro H De, Mataro H De, ID Layanan,
Bellvitge H. Faktor yang Mempengaruhi Panjang
dari Tinggal Rumah Sakit di Masyarakat-Didapat
Pneumonia: Studi di 27 Komunitas
Rumah Sakit. 2004; 821–9.
[18] Orrick JJ, Segal R, Johns TE, Russell W,
Wang F, Yin DD. Penggunaan Sumber Daya dan Biaya
Perawatan untuk Pasien yang Dirawat di Rumah Sakit
Pneumonia yang Didapat Komunitas:
Dampak Kepatuhan terhadap Infeksi
Pedoman Penyakit Masyarakat Amerika.
2004; 22 (11): 751–7.
[19] Erwanti G. Evaluasi Penggunaan

453

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 6/6

Anda mungkin juga menyukai