UNIVERSITAS LANGLANGBUANA 1. Manajemen Proyek atau Project Management adalah suatu penerapan proses, metode, keterampilan, pengetahuan dan pengalaman dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu proyek dengan sukses. Penyelesaian ini harus sesuai dengan parameter suatu proyek seperti batasan waktu, anggaran, scope, resiko, safety dan parameter lain yang telah disepakati bersama. Manajemen Proyek adalah disiplin ilmu yang berfokus pada perencanaan, pengelolaan, dan pengorganisasian untuk dapat mencapai tujuan (objective) dari proyek. Istilah proyek disini adalah kegiatan yang sifatnya sementara dan telah ditentukan waktu awal hingga akhir proses pengerjaannya. Dimana, untuk mencapai tujuan tersebut banyak parameter yang harus dikerjakan mulai dari manajemen anggaran, resources, tim proyek, hingga operasional kerja. Salah satu ciri utama dari sebuah proyek adalah sifatnya yang repetitif. Aktivitas yang sesuai untuk menerapkan manajemen proyek adalah yang menghasilkan produk atau jasa dalam jangka waktu tertentu. Dalam mengelola project management yang baik, tentu ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan dan memerlukan strategi efektif. Tujuan Manajemen Proyek adalah usaha agar kegiatan dapat tercapai secara efisien dan efektif. Contohnya dalam manajemen proyek konstruksi. Efektif dalam hal ini adalah di mana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu, dan lain- lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub- kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Manajemen Proyek Sukses berkaitan dengan hasil yang mana hasil tersebut k ditentukan oleh tingkat efisiensi yang dicapai proyek untuk mencapai tujuan proyekEfisiensi terkait dengan bagaimana proyek mengelola sumber dayanya yang terbatas untuk memenuhi tujuan sambil membangun hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal. Keberhasilan proyek secara historis didefinisikan sebagai proyek yang memenuhi tujuannya di bawah anggaran dan di bawah jadwal. Kriteria evaluasi ini tetap menjadi ukuran paling umum di banyak industri. Tetapi untuk proyek pembangunan, keberhasilan melampaui jadwal pertemuan dan tujuan anggaran, itu termasuk memberikan manfaat dan memenuhi harapan penerima manfaat, pemangku kepentingan, donor atau lembaga pendanaan. Tetapi mendefinisikan dimensi keberhasilan ini lebih sulit dan beberapa hanya dapat dievaluasi bertahun-tahun setelah proyek selesai, dan bagi banyak organisasi jenis evaluasi ini sulit dilakukan karena kurangnya dana. Untuk membantu organisasi membuat penilaian keberhasilan, perbedaan harus dibuat antara keberhasilan proyek dan keberhasilan manajemen proyek. Keberhasilan proyek dapat diukur sebagai tingkat keefektifan, apakah hasil proyek diukur dari segi manfaat dan kepuasan pemangku kepentingan, dengan kata lain sejauh mana tujuan akhir proyek tercapai. Keberhasilan manajemen proyek ditentukan oleh tingkat efisiensi yang dicapai proyek untuk mencapai tujuan proyek. 2. Beberapa faktor yang menandakan keberhasilan mengelola proyek di Proyek Publik dan Swasta : - Smart planning Membuat perecanaan yang komprehensif membuat proyek satu langkah lebih dekat pada kesuksesan sejak awal. Dalam proses ini, seluruh stakeholder harus diikut-sertakan agar mereka selalu tahu ke arah mana proyek akan berjalan. Perencanaan yang baik bukan hanya membuat tim tetap fokus pada tugas dan tanggung jawabnya, namun juga membuat para stakeholder mengetahui kemajuan proyek. Ada banyak manfaatr dari sebuah perencanaan yang baik. Pertama, proses ini memungkinkan terciptanya skala waktu proyek yang realistis. Kedua, proses ini dapat membantu perkiraan besaran biaya proyek yang digunakan dengan dokumentasi pengelolaan anggaran proyek yang lebih terperinci. Ketiga, perencanaan yang baik sejak awal dapat membantu perincian seluruh sumber daya yang dibutuhkan unit kerja serta berfungsi ganda sebagai ‘sistem peringatan’. Jika ada unit kerja yang tidak diselesaikan sesuai dengan tenggat waktunya, maka hal ini akan terlihat oleh sistem perencanaan tadi. - Smart people Faktor pertama adalah adanya orang-orang cerdas dan berkompeten dalam tim proyek anda. Tanpa mereka, rencana dan strategi apapun yang sudah anda garap memiliki peluang untuk hancur berantakan. Karena itu, penting untuk ada memilih sumber daya yang kompeten pada bidang yang ia tangani. Penting juga untuk memastikan mereka memiliki komitmen yang tinggi pada tujuan tim serta berbagi visi dan misi yang selaras untuk menuju kesuksesan proyek. Adanya sumber daya dalam tim yang tidak kompeten juga tentu akan merepotkan project manager. Alasannya, ia akan mengganggu sinkronasi kerja tim dan menggiring proyek dalam ambang kegagalan. Jadi, pastikan untuk memilih sumber daya yang dapat dipastikan kompeten pada unit kerja yang diembannya dan dapat bekerja sama dengan baik. Untuk mengelola perencanaan proyek ini agar kian efektif dan efisien, anda dapat menjatuhkan pilihan pada aplikasi manajemen proyek. Di mana, seluruh pekerjaan proyek, tenggat waktu, penanggung jawab, hingga laju kemajuan proyek secara real-time dan transparan dari lapangan dapat diakses bersama. Project manager dan stakeholder lainnya pun dapat lebih mudah melakukan monitoring proyek dan melakukan reporting. - Open communication Menjaga komunikasi terbuka dalam tim sangat berpengaruh pada kesuksesan proyek. Hal ini karena komunikasi adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya masalah. Penting untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada tim ketika da perubahan-perubahan yang terjadi selama proyek berlangsung, maupun terkait unit kerja mereka yang harus mereka tangani sejak tahap pra-eksekusi. Komunikasi yang baik juga mencakup tentang mengetahui kapan harus mengatakan ‘tidak’. Tim tidak boleh menjajikan apapun yang mereka sendiri tidak tahu apakah hal tersebut dapat terpenuhi. Mengatakan ‘tidak’ pada tahap awal bisa mengurangi peluang munculnya berbagai masalah yang tidak perlu ketika proyek dieksekusi. Belajarlah untuk berani jujur tentang apa yang anda dan tim bisa lakukan dan kapan hal tersebut bisa dilakukan. - Risk management Melakukan manajemen resiko secara cermat juga menjadi hal wajib untuk project manager. Dalam tahap perencanaan, project manager harus memastikan telah membuat rincian risiko yang mungkin dihadapi dan solusinya selama proyek berjalan hingga tahap penutupan. Hal ini akan membantu anda dan tim untuk dengan cepat menyelesaikan dan mengelola masalah sesuai dengan yang sudah diperhitungkan dalam tahap manajemen risiko tadi. Hal ini akan memberikan kepercayaan pada tim dalam menyelesaikan risiko proyek dan memastikan pemilik proyek merasa aman dan nyaman dengan kemajuan proyeknya. - Strong project closure Penutupan proyek yang tidak kuat dapat berpotensi menghabiskan sumber daya proyek. Karena itu, anda harus dengan tegas kepada klien untuk menyetujui bahwa semua faktor penentu keberhasilan yang sudah disepakati bersama di tahap perencanaan memang sudah selesai terpenuhi. Lakukan konfirmasi pada kepada klien perihal hasil proyek melalui dokumen tertulis yang sudah ditandatangani. Membuat dokumentasi survey kepuasan pada hasil proyek anda dari klien juga akan sangat berguna sebagai referensi dan informasi berharga untuk anda di masa depan. Memang, sudah menjadi tugas project manager untuk memastikan bahwa proyek yang dipayunginya berjalan lancar. Namun, memiliki memiliki project manager yang hebat bukanlah satu-satunya indikator yang menjamin kesuksesan proyek. Butuh campur tangan seluruh tim untuk membantu menggiring proyek ke arah kesukesan. Nantinya, keberhasilan ini di kemudian hari akan terarah pada rencana proyek yang lebih terorganisir dan pro aktif, serta meningkatkan kualitas berbagai proyek lainya di masa depan. 3. Beberapa faktor keberhasilan diantaranya : A. Kemampuan keahlian teknis dari manajer proyek Pada pelaksanaan proyek manajer proyek memegang peranan yang cukup besar, sebab manajer proyek yang bertanggung jawab mengenai pelaksanaan proyek. Adapun kemampuan keahlian teknis manajer proyek yang diperlukan saat pelaksanaan adalah kemampuan untuk membaca gambar, memahami spesifikasi teknis dan membuat metode kerja yang efisien dan efektif serta mampu untuk menindaklanjuti dan memberikan alternatif solusi apabila ada kekurangan dan ketidakjelasan pada gambar maupun spesifikasi. B. Implementasi program penjaminan mutu yang efektif Program penjaminan mutu diperlukan sebagai landasan untuk memberikan kerangka pijakan sebelum pelaksanaan dimulai. Pada pelaksanaan jalan implementasi program penjaminan mutu diwujudkan dalam rencana mutu pelaksanaan (RMP) yang disusun oleh pihak owner dan rencana mutu kontrak (RMK) yang dibuat oleh pihak kontraktor. RMP dan RMK, mejadi alat kontrol dalam pelaksanaan proyek untuk mencapai mutu yang sesuai dengan persyaratan kontrak. C. Pengalaman manajer proyek Pengalaman manajer proyek akan mempermudah pelaksanaan proyek, setidaknya dengan pengalaman yang dimiliki manajer proyek mampu untuk mengendalikan dan menyelesaikan kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan. D. Penjadwalan Bagi kontraktor penjadwalan dibutuhkan untuk mengetahui setiap aktivitas saat pelaksanaan sehingga lebih mudah untuk mengontrol sumber daya maupun arus kas perusahaan. Bagi owner dan konsultan supervisi, penjadwalan dibutuhkan sebagai alat pemantau kemajuan pekerjaan agar lebih efektif. E. Sistem komunikasi Sistem komunikasi menjadi penting, karena akan membentuk koordinasi yang baik antara pihak sehingga dapat mengatasi kendala saat pelaksanaan. F. Mekanisme kontrol Pada tahap pelaksanaan mekanisme kontrol dilakukan untuk mengontrol sumber daya yang ada sehingga dapat mencapai tujuan proyek yang tepat mutu, biaya dan waktu. G. Komitmen semua pihak yang terlibat pada proyek Komitmen semua pihak yang terlibat pada proyek merupakan faktor signifikan atau sangat berpengaruh. Pihak owner, konsultan supervisi dan kontraktor sepakat bahwa faktor tersebut diperlukan untuk keberhasilan proyek jalan nasional di Maluku Utara. Komitmen semua pihak ini tertuang dalam dokumen kontrak, di mana dalam dokumen kontrak ada kesepakatan mengenai mutu, waktu dan biaya. H. Keterlibatan manajer proyek dari awal dan sampai akhir proyek Keterlibatan manajer proyek dalam pelaksanaan sangat dibutuhkan, sebab manajer proyek adalah orang yang bertanggung jawab sebagai pelaksana proyek di lapangan. Adapun keterlibatan manajer proyek yang dianggap penting saat pelaksanaan proyek yaitu memantau dan mengendalikan semua aktivitas/kegiatan dan kemudian melakukan tindakan korektif apabila ada perbaikan-perbaikan. I. Penekanan PPK terhadap kualitas konstruksi yang tinggi Bagi owner dalam hal ini PPK, penekanan terhadap mutu sangat diperlukan untuk jenis kontrak harga satuan, di mana dikuatirkan dengan jenis kontrak harga satuan kontraktor akan mengurangi mutu untuk penghematan. Bagi konsultan supervisi yang merupakan engineer representative dari owner akan lebih mengutamakan mutu. Hal ini dikarenakan ketika mutu tercapai maka akan menggambarkan kinerja konsultan supervisi sehingga owner merasa puas dan tidak ada komplain. Sementara itu bagi kontraktor faktor ini tidak signifikan terhadap kesuksesan proyek, sebab orientasi kontraktor akan lebih ke faktor yang lebih menguntungkan secara finansial ke dalam perusahaan. Meskipun demikian pihak kontraktor tetap menjaga mutu sesuai dengan persyaratan kontrak yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, owner perlu untuk memperkuat ketentuan dan persyaratan isi kontrak mengenai mutu pada saat pelaksanaan. Tidak hanya itu saja, PPK dan konsultan supervisi harus memperketat pengawasan dengan permintaan-permintaan terhadap uji mutu bahan/material maupun uji terhadap hasil/produk. Sementara itu untuk menghindari ketidakwajaran harga satuan, maka pada tahap tender panitia kelompok kerja (pokja) harus lebih selektif. J. Kemampuan keahlian teknis tim supervisi Dari hasil yang diperoleh, ketiga pihak dalam proyek menilai bahwa tim supervisi dengan kualifikasi yang baik dapat memberikan kontribusi terhadap kesuksesan proyek dengan melakukan kontrol dan evaluasi terhadap kualitas dan kuantitas. Adapun kontribusi tim supervisi secara teknis berupa tindakan korektif bagi kontraktor apabila telah menyimpang dari persyaratan kontrak serta memberikan rekomendasi bagi owner dan kontraktor.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional